Y
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : THYPOID TOXIC
DI RUANG MAWAR KAMAR 3 BED 1 RSUD SOREANG
Praktek kerja
Di
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG
Jl. Alun – Alun Utara No.1 Soreang Bandung
DISUSUN OLEH :
ALDRI ALFARIZ (0028446639)
SILVI NOVIA ANGGRAENI (0010222130)
SELVIANA NUR HADIANI (0037929986)
SYAHLA RAHADATUL AISYI (0033552829)
Menyetujui/Mengesahkan
Laporan Praktek Kerja Industri
Nama :
1. Aldri Alfariz (0028446639)
2. Silvi Novia Anggraeni (0010222130)
3. Selviana Nur Hadiani (0037929986)
4. Syahla Rahadatul Aisyi (0033552829)
Mengetahui
Kepala Sekolah
Wawan Kurniawan,S.Farm.,Apt
KATA PENGANTAR
i
9. Bapak Dody Wardhirman S.Kep Ners selaku pembimbing Prakerin
RSUD Soreang .
10. Ibu Neli Puspitawati S.Kep. Ners sebagai Ka.prodi Keperawatan
SMK Bhakti Kencana Soreang.
11. Seluruh Staf dan pegawai RSUD Soreang khususnya pada bagian
keperawatan.
12. Guru guru produktif SMK Bhakti Kencana Soreang yang telah
memberikan dukungan moral dan materi.
13. Keluarga dan pasien yang sudah mengizinkan untuk mengkaji
Asuhan Keperawatan pada Ny. Y.
14. Orang tua tercinta serta keluarga yang selalu senantiasa memberi
dukungan maupun panjatan do’a kepada kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
URAIAN UMUM...................................................................................................4
URAIAN KHUSUS..............................................................................................11
3.1. Definisi....................................................................................................11
3.2. Etiologi....................................................................................................11
iii
3.3. Patofisiologi............................................................................................12
3.4. Manifestasi Klinik.................................................................................13
3.5. Pemeriksaan Penunjang.......................................................................14
3.6. Pencegahan.............................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................17
PEMBAHASAN...................................................................................................17
4.1. Pengkajian..............................................................................................17
4.1.1. Biodata............................................................................................17
4.1.2. Riwayat kesehatan.........................................................................18
4.1.3. Pemeriksaan fisik...........................................................................18
4.1.4. Pola Aktifitas Sehari (Activity Daily Living)...............................21
4.1.5. Data psikososial..............................................................................23
4.1.6. Data spiritual..................................................................................23
4.1.7. Data penunjang..............................................................................23
4.2. Analisa data............................................................................................24
4.3. Diagnosa keperawatan..........................................................................26
4.4. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi..........................................27
4.5. Catatan perkembangan........................................................................34
BAB V....................................................................................................................37
PENUTUP.............................................................................................................37
5.1. Kesimpulan............................................................................................37
5.2. Kesan......................................................................................................38
5.3. Saran.......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39
Lampiran - Lampiran..........................................................................................40
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
2.2. Struktur organisasi RSUD Soreang
5
6
• Klinik Jantung
• Klinik Bedah Mulut
• Klinik Orthopaedi
• Klinik Umum
• Klinik DOTS
3.1. Definisi
Demam Typhoid adalah penyakit akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan segala demam, gangguan pada saluran
pencernaan. Penyakit ini ditandai oleh demam berkepanjangan.. Disebuat
Thypoid karena awalnya penyakit ini memiliki manisfestasi yang hampit
sama dengan Demam Tifus. (Soedarmo SP,2012,;338-339).
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan
infeksi Salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang
terinfeksi kuman Salmonella. (Leung DT,2012,;698-699).
Thyphoid Toxic adalah salah satu komplikasi ekstraintestinal dari
demam thypoid. Diduga terjadi akibat faktor sosial ekonomi yang buruk,
tingkat pendidikan yang rendah ras, iklim nutrisi kebudayaan dan
kepercayaan (adat) yang masih terbelakang ikut mempermudah terjadinya
hal tersebut daakan meningkatkan resiko angka kematian. (Widodo J,
2009,;2797-2803)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,
Typhoid Toxic adalah suatu penyakit komplikasi ekstaintestinal dari
demam thypoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi ensefalopati A, B
dan C yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
3.2. Etiologi
Demam Typhoid Toxic disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi
ensefalopati. Thypoid Toxic juga dapat disebabkan oleh keracunan
ataupun efek samping obat yang di minum. Ada 2 sumber penularan
11
12
3.3. Patofisiologi
Penularan Salmonella typhi ensefalopati dapat ditularkan melalui
berbagai cara yang dikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari
tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat) dan Feses.
Feses dan muntah pada penderita typhoid toxic dapat menularkan kuman
kepada orang lain. kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat,
dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang
yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan
dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman
salmonella masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian
kuman masuk ke lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam
lambung dan sebagian lagi akan masuk ke usus halus bagian distal dan
mencapai jaringan limfoid. Didalam jaringan limfoid ini kuman
berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel – sel
retikuloendotelial. Sel – sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan
kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman
selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid toxic
disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian
eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan penyebab utama
demam pada typhoid toxic. Endotoksemia berperan pada pathogenesis
typhoid, karena membantu proses inflamasi local pada usus halus. Demam
disebabkan karena Salmonella tyhpi ensefalopati dan endotoksinnya
merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan
yang meradang.
13
3.6. Pencegahan
Untuk mencegah typhoid, pemberian vaksin typhoid perlu disertai
dengan perbaikan sanitasi, ketersediaan air bersih, serta penerapan pola
hidup sehat sejak dini. Agar terhindar dari risiko penularan tifus :
o Cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan dan minuman,
serta setelah buang air besar atau kecil, maupun usai membersihkan
kotoran.
16
4.1. Pengkajian
4.1.1. Biodata
1. Identitas klien
Nama : Ny. Y
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pegawai Swasta
No.medrec : 660870
Diagnosa medik : Demam Thypoid Fever Toxic
Tanggal masuk : 22-02-2020 jam : 21.00
Tanggal pengkajian : 03-03-2020 jam : 08.15
Alamat : Kp. Batugede Ds. Panundaan
Rt 02/16 kec. Ciwidey
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Pipih
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
17
18
c. Pengkajian Head-to-Toe
a) Kepala dan kulit kepala
Ketika bagian kepala diinspeksi, ukuran dan bentuk kepala
proporsional, distribusi rambut merata, rambut tebal, tidak
rontok, dan berwarna hitam, rambut tampak kurang bersih.
Ketika dipalpasi, tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri
tekan.
b) Muka
Ketika bagian muka diinspeksi muka tampak kusam, kulit
muka berwarna sawo matang, struktur muka (mata, hidung,
mulut, dan telinga) tampak simetris. Ketika dipalpasi pada sinus
wajah, tidak ada nyeri tekan.
c) Mata
Ketika bagian mata diinspekasi mata tampak menonjol,
bentuk kedua mata cembung, warna konjungtiva merah muda,
warna sklera bening, pergerakan bola mata simetris, refleks
pupil normal, pasien dapat mengikuti arah benda yang diarahkan
pada matanya, alis mata simetris dan bulu mata simetris serta
merata. Ketika di palpasi tidak ada nyeri tekan dibagian
permukaan luar mata.
d) Hidung
Ketika bagian hidung diinspeksi, bentuk hidung normal,
kedua lubang hidung simetris, tidak ada bengkak, terdapat sekret
dan kotoran. Ketika dipalpasi, tidak terdapat nyeri tekan, fungsi
penciuman normal, ketika minyak kayu putih didekatkan ke
hidung, pasien memberikan respon.
e) Mulut
Ketika bagian mulut diinspeksi, mulut terdapat sekret dan
kotoran jumlah gigi lengkap, mukosa berwarna merah muda
dan pecah - pecah, lidah pasien berwarna putih, tidak ada lesi
dan perdarahan, ukuran tonsil normal, tidak terdapat
20
1 1
l) Ekstremitas bawah:
Ketika bagian ekstremitas bawah diinspeksi, bentuk kaki
simetris, tidak ada bengkak dan ada lesi, kuku kaki tampak
panjang dan kotor dan kulit terasa kusam. Ketika diperiksa
gerakan ROM tidak normal.
1 1
2 Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 3x sehari 2x sehari
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Tempat BAK Kamar Tempat tidur
mandi
b. BAB
Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Warna Coklat Coklat
Konsistensi Lembek Lembek
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Tempat BAB Kamar Tempat tidur
mandi
3 Istirahat dan tidur
a. Malam
Jumlah 8 jam 5 jam 30 menit
Waktu tidur 01.00-08.00 22.30 - 04.00
Penerangan Dinyalakan Dinyalakan
Kesukaran Tidak ada Tidak nyenyak
b. Siang
Tidak ada Jarang
Kebiasaan Tidak ada 14.00-15.00
Jumlah Tidak ada 1 jam
Waktu tidur Tidak ada Tidak ada
Kesukaran
4 Personal hygiene
Mandi 2x sehari 1x sehari
Keramas 1x sehari Belum pernah
Menggosok 1x sehari 1x sehari
gigi 1x
Menggunting seminggu Belum pernah
kuku
5 Mobilitas dan aktivitas
Di rumah, pasien Di Rumah Sakit, pasien
23
Teraphy
Nama Obat Dosis Cara Pemberian
Dexametason 3 x 2 gr IV
Omeprazole 1 x 1 gr IV
Infus RL 20 tetes/ menit IV
Ambacim 2 x 1 gr IV
Paracetamol 3 x 500 mg Pm
- TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 70x/menit
R : 27x/menit
S : 38,9 ⸰C
- Thrombosit :
107.000 /mm³
4 Ds : Ketidakmampuan Gangguan
- Keluarga klien pasien dalam Mobilitas
mengatakan bergerak, Fisik.
bahwa klien sehingga
kesulitan dalam membutuhkan
bergerak. alat bantu gerak.
- Klien
mengatakan
segala
aktivitasnya
dibantu.
Do :
- Pasien hanya bisa
menggerakkan
jari - jarinya saja.
27
terasa panas. dalam batas Anjurkan keringat. Pukul 20.30 (perbaikan)
normal. klien untuk 4. Mengkomunikasikan
TD : 100/70 mmHg P : Intervensi
mengenakan untuk tetap istirahat
S : 36,5-37,5⸰c dilanjutkan
R : 27x/menit pakaian yang dan untuk sering
Nadi dan menyerap minum air putih. Pukul
S : 38,9⸰c
respirasi keringat 23.29
N : 70x/menit dalam batas
normal.
N : 60 - 100
x/menit
R :12-20
x/menit
Tidak ada
perubahan
warna kulit
tidak ada
keluhan
pusing dan
28
sakit kepala
2. Gangguan kebutuhan Setelah Kaji status Tanggal : 03 Maret 2020 Tanggal : 03 Maret 2020
nutrisi kurang dari dilakukan nutrisi klien. 1. Mengkaji status nutrisi.
kebutuhan tubuh b/d tindakan Anjurkan Pukul 08.45 Ds : Klien mengatakan
kurangnya nafsu keperawatan klien teknik 2. Memberikan klien bahwa sudah tidak
makan. selama makan sering informasi tentang merasa mual dan
3x24jam, tetapi sedikit. pentingnya makan muntah.
DS : diharapkan Monitor untuk proses
Klien mengatakan gangguan asupan penyembuhan. Pukul Do : klien mulai bisa
nafsu makan pemenuhan nutrisi klien 08.50 menghabiskan makanan
berkurang. nutrisi pasien Kolaborasi 3. Memberi klien dari rumah sakit dalam 1
teratasi. pemberian bubur,telor dan tahu. porsi.
29
klien hanya habis Dokter dilanjutkan
menghabiskan Tidak
setengahnya mengeluh
dalam 1 porsi. mual dan
muntah.
TD : 100/70 mmHg
N : 70x/menit
R : 27x/menit
S : 38,9⸰c
3. Gangguan personal Masalah Membantu Tanggal : 04 Maret 2020 Tanggal : 04 Maret 2020
hygiene b/d kondisi teratasi segera klien untuk 1. Membantu pasien S : klien mengatakan
fisik. setelah mandi mandi di tempat tidur. tubuh terasa segar dan
dilakukan Anjurkan Pukul 05.27 sudah tidak terasa
DS : tindakan klien untuk 2. Mengobservasi TTV : lengket.
Klien mengatakan keperawatan mengganti TD : 120/70 mmHg
badan terasa dalam 1x24 baju setiap R : 24x/menit O : Rambut klien sudah
lengket . jam. hari N : 75 x/menit tampak bersih, muka
Membantu S : 37,6⸰c terlihat bersih dan rapih,
Dengan klien untuk 3. Membantu pasien kuku tangan dan kaki
DO :
30
Rambut terlihat kriteria hasil : memotong mencuci rambut dan sudah bersih.
kurang bersih kuku dan menggunting kuku. TD : 120/palpasi
Muka terlihat Klien dapat mengkerama Pukul 07.08 R : 24x/menit
kusam merawat diri si rambut 4. Mengkomunikasikan N: 75x/menit
Kuku tangan dan sendiri Anjurkan kepada pasien serta S : 37,6⸰c
kaki terlihat klien keluarga agar pasien
panjang dan menggosok selalu mengganti
kurang bersih. gigi. pakaiannya setiap hari. A : Masalah teratasi
Pukul 11.23 sebagian.
5. Membantu pasien P : intervensi
untuk menyikat gigi dilanjutkan.
pukul 07.30
31
4. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Anjurkan Tanggal : 04 Maret Tanggal : 04 Maret
fisik b/d gaya gerak. tindakan klien untuk 2020 2020
DS : keperawatan tidak 1. Membantu klien
- Klien selama 2x24 jam, bergantung melakukan S : Klien
mengatakan gangguan dengan alat tindakan Range mengatakan sudah
kesulitan mobilitas fisik bantu gerak Of Motion bisa bergerak
32
dalam berkurang. dalam (ROM). pukul meskipin secara
bergerak. melakukan 08.00 perlahan.
- Klien Dengan kriteria aktivitasnya
mengatakan hasil : . 1. O : Tubuh klien
segala - Kaku pada Melakukan tidak kaku lagi
aktivitasnya kaki tindakan dalam melakukan
dibantu. berkurang Range Of gerakan.
DO : - Ekstermitas Motion TD : 120/70
- Pasien hanya klien (ROM). R : 24x/menit
bisa
lemas/tidak N : 75x/menit
menggerakkan
jari - jarinya kaku S : 37,6⸰c
saja.
A : Msalah teratasi
sebagian.
P : Intervensi
dilanjutkan.
33
4.5. Catatan perkembangan
34
N : 70x/menit kemerahan hasil ttv :
TD : 100/70
S: 37,6⸰c
R : 27x/menit
N: 75x/menit
Mengidentifikasi adanya
TD: 120/70 mmHg
perubahan warna kulit dan
R: 24x/menit
peningkatan suhu tubuh,
pukul 05.20
Memberikan obat A : masalah teratasi.
paracetamol 500mg, pukul
P : Intervensi.dihentikan.
08.00
03/03/2020 Gangguan kebutuhan - Memberikan pasien S : klien mengatakan sudah
nutrisi bubur,telor dan tahu, pukul tidak merasa mual dan muntah
11.00 lagi.
- Memberikan pasien O : klien selalu menghabiskan
informasi tentang pentingya makanan yang diberikan rumah
makan untuk proses sakit.
penyembuhan, pukul 11.00
- Mengkaji status nutrisi A : Masalah teratasi
pasien, pukul 11.30 P : Intervensi dihentikan
35
- Menganjurkan pasien teknik
makan sedikit tapi sering,
pukul 11.05
04/03/2020 Gangguan personal - Membantu pasien S : klien mengatakan sudah
hygiene memandikan di tempat merasa tidak lengket dan sejuk.
tidur, pukul 06.12
- Membantu pasien O : klien tampak segar
menggunting kuku, pukul Rambut,kuku,dan tubuh klien
06.30 tampak bersih.
- Membantu pasien menyikat
gigi, pukul 06.00
- Menganjurkan untuk selalu A : Masalah teratasi.
menjaga kebersihan tubuh P : intervensi dihentikan.
agar tetap bersih, pukul
06.30
04/03/2020 Gangguan mobilitas - Membantu klien melakukan S : Klien mengatakan sudah
tindakan Range Of Motion
fisik bisa bergerak meskipin secara
(ROM). pukul 08.00
perlahan.
36
dalam melakukan gerakan.
TD : 120/70
R : 24x/menit
N : 75x/menit
S : 37,6⸰c
A : Msalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
37
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tanggal 03 Februari 2020, kami melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) sebagai syarat untuk nilai kelulusan. Selama PKL
perbandingan antara teori dan dengan apa yang terjadi selama PKL hampir
berbeda, seperti dalam hal tindakan kepada klien di lapangan tidak harus
sesuai teori dalam bertindak tetapi materi dijadikan dasar untuk
dilakukannya tindakan tersebut.
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar
dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan
dan keperawatan klien, baik fisik, mental, social dan lingkungan.
(Effendy,1995). Selama prakerin ini kami dituntut untuk membuat laporan
hasil prakerin dalam bentuk sebuah kasus atau asuhan keperawatan, kami
mengambil kasus demam typhoid yang terdapat pada Ny.Y. Demam
typhoid adalah penyakit akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan demam, gejala yang diderita Ny.T tidak semua gejala dirasakan
oleh klien. Demam typhoid disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi
yang sedang dialami oleh Ny.Y yang mempunyai demam 3 hari sebelum
masuk rumah sakit dan di rumah sakit klien di rawat dengan penanganan
sesuai dengan target kami dan penanganan juga oleh perawat yang
bertugas untuk merawatnya, setelah dilakukan asuhan keperawatan pada
Ny.Y keadaan Ny.Y menjadi membaik, sehingga intervensi dihentikan dan
klien diperbolehkan untuk pulang dengan kondisi sehat. Kami melakukan
pengkajian pada klien yang sedang di rawat di Ruang Kenanga, RSUD
Soreang.
37
5.2. Kesan
Selama kami melakukan PRAKERIN kami merasa senang serta
mendapatkan pengalaman bekerja, meskipun kami masih banyak
kekurangan tetapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk
mengikuti sistem kerja. Kami juga sangat berterima kasih kepada semua
pegawai RSUD SOREANG. Khususnya kepada pegawai ranap ruang
kenanga dan ruang mawar serta pembimbing kami yang selalu
meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan, dan pengalaman secara
langsung. Pengalaman itu bagi saya sesuatu yang paling berharga,
terutama sifat kekeluargaannya menjadikan suasana kerja lebih nyaman
dan menyenangkan. Semoga pengalaman yang singkat ini dapat dijadikan
momen untuk meningkatkan semangat belajar, sehingga pada waktunya
kelak kami merasa siap bersaing dalam dunia kerja baik di dunia industri
maupun dunia usaha lainnya.
5.3. Saran
Dari hasil selama kami melakukan kegiatan PRAKERIN, kami
memberikan saran agar PRAKERIN dapat dilaksanakan dengan lancar dan
baik kedepannya serta kami berharap :
Kepada para peserta PRAKERIN agar mempersiapkan diri dengan
menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar
memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan.
Kami juga ingin memberikan saran pada pihak Rumah Sakit
terutama di Rawat Inap agar tidak perlu sungkan terhadap anak PKL,
usahakan berikan tugas asalkan dengan bimbingan terlebih dahulu
sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi efektif dan efisien.
Semoga kedepannya pihak Rumah Sakit tidak perlu sungkan
terhadap anak PKL. Karena disana kami juga belajar untuk dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan industri, sehingga kami sudah
mempunyai bekal dan merasa siap bersaing dalam dunia kerja baik di
dunia industri maupun dunia usaha lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kepala Sekolah
Wawan Kurniawan,S.Farm.,Apt.
IDENTITAS PESERTA DIDIK
Kepala Sekolah
Wawan Kurniawan,S.Farm.,Apt.
IDENTITAS PESERTA DIDIK
Kepala Sekolah
Wawan Kurniawan,S.Farm.,Apt.
IDENTITAS PESERTA DIDIK
Kepala Sekolah
Wawan Kurniawan,S.Farm.,Apt.