Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOKIMIA

“METABOLISME KARBOHIDRAT”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia

DISUSUN OLEH:

SITI MAYA SAROH C.0105.21.097


SITI NIA PURNAMA SARI C.0105.21.098
SITI NURAENI C.0105.21.099
SOFIANI NUR JANNAH C.0105.21.100
SOFIE ASLIZA INDRIYANI I. C.0105.21.101
SYAHLA RAHADATUL AISYI C.0105.21.102
SYIFA AZAHRA RISKIANA C.0105.21.103

KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKES BUDI LUHUR CIMAHI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.


Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah “Metabolisme
Karbohidrat” dengan teliti.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Muhamad Anwar., M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Biokimia yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan tema materi pokok bahasan yang akan
didiskusikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta dan
teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik sehingga
Makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini berisi tentang bagaimana proses
metabolisme yang terjadi didalam tubuh kita, glikolisis dan oksidasi pyruvat, serta
permasalahan-permasalahan metabolisme dalam kehidupan sehari-hari yang
terkadang menjadi suatu hal yang membingungkan.
Penulis menyadari Makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun materi penyampaian. Dengan menyadari hal tersebut maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan
selanjutnya. Namun demikian,penulis berharap Makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak yang
membutuhkan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih

Cimahi, 08 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1
1.3 TUJUAN PENULISAN 1
1.4 MANFAAT PENULISAN 1
BAB 2 PEMBAHASAN 2
2.1 PENGERTIAN METABOLISME KARBOHIDRAT 2
2.2 FUNGSI KARBOHIDRAT 2

2.3 JENIS-JENIS KARBOHIDRAT 2


2.4 PROSES PENCERNAAN METABOLISME KARBOHIDRAT 3
2.5 JALUR METABOLISME KARBOHIDRAT 4
2.6 PROSES METABOLISME 6
2.7 CARA MENGIDENTIFIKASI KARBOHIDRAT 6
2.8 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN METABOLISME KARBOHIDRAT 7
BAB 3 PENUTUP 8
3.1 KESIMPULAN 8
3.2 SARAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefnisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling sederhana adalah aldehid
(disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon
atau ketosa). Karbohidrat terdiri atas atom C, H, dan O.
Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apa pengertian dari metabolisme karbohidrat?
2) Apa saja jenis-jenis karbohidrat?
3) Apa fungsi metabolisme karbohidrat bagi tubuh?
4) Apa saja jalur metabolisme karbohidrat?
5) Bagaimana proses pencernaan terhadap karbohidrat berlangsung?
6) Apa perbedaan anabolisme dan katabolisme?
7) Bagaimana cara mengidentifikasi karbohidrat?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tentang metabolisme karbohidrat
2. Menjelaskan jalur metabolisme karbohidrat
3. Mengetahui fungsi dan cara mengidentifikasi karbohidrat

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat memahami tentang metabolisme karbohidrat
2. Memahami fungsi karbohidrat bagi tubuh
3. Menjelaskan tentang jalur metabolisme karbohidrat
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme adalah proses katabolisme yang menyangkut perombakan molekul


yang besar menjadi molekul yang lebih sederhana. Semua proses metabolisme
adalah berdifat intermediate, yaitu pengubahan satu zat menjadi yang lain biasanya
menyangkut tahap-tahap berurutan yang zat-zat kimianya sudah jelas dan dapat
dikenali. Sedangkan karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar
larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air (kecuali beberapa sakarida) dengan
fungsi utama sebagai penghasil energi di dalam tubuh.
Sedangkan yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat yaitu proses kimia
yang berlangsung dalam tubuh untuk mengolah karbohidrat, baik itu melalui reaksi
katabolisme (penguraian) maupun anabolisme (pembentukan).

2.2 Fungsi Karbohidrat


Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek
(gula). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka
menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi
lainnya adalah sebagai komponen struktural sel, mengatur metabolisme lemak,
sebagai pemanis alami dan juga berperan penting dalam proses pencernaan.

2.3 Jenis-Jenis Karbohidrat


Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan utama yaitu:
a) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana, yang tidak
dapat dihidrolis lagi menjadi karbohidrat yang lebih kecil lagi. Contoh dari
monosakarida diantaranya yaitu glukosa (dekstrosa), fruktosa (levulosa),
galaktosa, xilola dan ribose.

2
b) Disakarida
Disakarida merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk Ketika dua
monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan terlepasnya suatu
molekul kecil. Contoh dari disakarida yaitu sukrosa, laktosa dan maltose.
c) Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang
jumlahnya antara 2-8. Contoh dari disakarida adalah laktosa, maltosa dan sukrosa.
d) Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang memiliki polimer yang Panjang dan tersusun
dari ratusan hingga ribuan monosakarida. Contoh dari polisakarida yaitu pati,
glikogen, agarose dan selulosa.

2.4 Proses Percenaan Metabolisme Karbohidrat


Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat
menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga
dapat diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat
kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus. Pencernaan karbohidrat :
a. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh
setelah makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim
amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau
amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di
mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase
ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan
masuk ke dalam lambung.
b. Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang
dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase.
Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan
monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Maltase, Sukrase dan
Laktase
3
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsimelalui
sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta.
Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup
tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun,
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan
energi dari ATP dan ion natrium.
c. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar.
Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh
mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi
adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada
mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap,
seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.

2.5 Jalur Metabolisme Karbohidrat


Jalur metabolisme karbohidrat dalam tubuh terbagi menjadi beberapa macam.
Diantaranya yaitu:
1) Glikolisis
Glikolisis merupakan serangkaian reaksi biokimia yang memecah glukosa
menjadi piruvat. Produk akhir glikolisis adalah Adenosia Trifosfat (ATP).
Proses glikolisis terjadi di dalam sitosol pada semua sel. Proses glikolisis dibagi
menjadi 2 macam:
a) Glikolisis Aerob
Proses ini terjadi di area sitosol dan memerlukan banyak oksigen. Proses
glikolisis ini nantinya akan menghasilkan Adenosine Triphosphate (ATP)
sebanyak 34 molekul. Dalam reaksi glikolisis ini, 1 molekul glukosa diubah
menjadi 2 molekul piruvat dan 2 molekul NADH oleh enzim sitosolik.
4
b) Glikolisis Anaerob
Proses ini terjadi pada sel sitoplasma, tidak memerlukan oksigen seperti halnya
glikolisis aerob dan hanya menghasilkan 2 molekul ATP. Pada kondisi ini,
NADH dari proses glikolisis dioksidasi kembali melalui jalur reaksi konvers
piruvat menjadi laktat oleh enzim laktat dehydrogenasi. Sehingga pada kondisi
anaerobik energi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan kondisi aerobik
dan produk akhir yang dihasilkan berupa laktat.

2) Jalur Asam Sitrat (Siklus Krebs)


Siklus asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat atau disebut juga dengan siklus
krebs merupakan tahapan kedua dari respirasi aerob. Siklus ini mengambil produk
glikolisis yang sedikit berubah dan mengekstrak lebih banyak energi menggunakan
oksigen dan melepaskan karbondioksida. Peralihan antara glikolisis ke siklus asam
sitrat (siklus krebs) terjadi ketika piruvat mengalami suatu reaksi. Reaksi tersebut
mengubah piruvat menjadi gugus asetil (-COCH3) yang mengikat molekul yang
disebut koenzim A (KoA). Hasilnya dalah asetil KoA, titik awal siklus asam sitrat.
Siklus asam sitrat (siklus krebs) berbentuk siklus karena titik awalnya asetil KoA
menjadi titik akhirnya juga. Jalur tersebut merupakan sebuah lilngkarang yang
terdiri atas delapan reaksi (tahap) yang masing-masing dikatalis oleh sebuah
enzim. Dinamakan “asam sitrat” karena hasil reaksi pertama dalam siklus tersebut
adalah asam sitrat, ketika asetil KoA diubah menjadi asam sitrat.
8 tahapan dalam siklus asam sitrat (siklus krebs) diantaranya yaitu sebagai berikut:
a) Sitrat Sintesa
b) Isomerase Sitrat
c) Isositrat Dehidrogenase
d) α-Ketoglutarat Dehidrogenase Kompleks
e) Suksinat Thikonase
f) Suksinat Dehidrogenase
g) Hidrasi
h) Regenerasi Oksaloasetat
5
Setiap reaksi bisa terjadi karena sebuah enzim. Hasil dari satu kali putaran siklus
adalah; dua molekul CO2, tiga molekul NADH, satu molekul GTP, dan satu
molekul FADH2.
3) Oksidasi Piruvat
Oksidasi piruvat merupakan penghubung antara reaksi glikolisis dengan lintasan
reaksi selanjutnnya yaitu siklus asam sitrat (siklus krebs). Tahap ini akan
mengkonversi glukosa (senyawa karbohidrat) menjadi asam lemak dan lemak atau
dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.
Pada proses glikolisis, reaksi terakhir menghasilkan dua buah molekul piruvat.
Sedangkan pada tahap ini jika suatu molekul glukosa yang dimetabolisme akan
menghasilkan dua buah molekul asetil KoA.

2.6 Proses Metabolisme


Proses metabolisme karbohidrat terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
A. Anabolisme
Anabolisme adalah proses sintesis senyawa kimia kecil menjadi molekul yang
lebih besar, misalnya asam amino menjadi protein.
B. Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian pada beban molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil, misalnya glikogen menjadi glukosa.

2.7 Cara Mengidentifikasi Karbohidrat


Dalam mengidentifikasi karbohidrat, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
diantaranya:
a. Tes Molisch
Tes Molisch terdiri atas larutan a–naftol dalam alkohol. Jika pereaksi ini
ditambahkan ke dalam larutan glukosa, kemudian ditambah H2SO4 pekat maka
akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu terbentuk
cincin warna ungu akibat terjadi reaksi kondensasi antara a–naftol dan furfural
(furfural terbentuk akibat dehidrasi glukosa oleh H2SO4).
6
b. Tes Benedic
Tes Benedict adalah larutan tembaga (II) sulfat, natrium karbonat dan natrium
sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari tembaga(II) sulfat menjadi ion
Cu+, selanjutnya diendapkan sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat
berwarna hijau, kuning atau merah bata, bergantung pada konsentrasi karbohidrat.
Pereaksi Benedict banyak digunakan untuk uji glukosa dalam urine dibandingkan
pereaksi Fehling. Jika dalam urine terdapat asam urat atau kreatinin, senyawa ini
dapat mereduksi Fehling, tetapi dengan pereaksi Benedict tidak terjadi reduksi.
c. Tes Fehling
Pereaksi fehling terdiri atas dua macam larutan, yaitu larutan fehling A dan
fehling B. Larutan fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan fehling B adalah
larutan kalium-natriun-tartrat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini
disimpan secara terpisah dan dicampur ketika akan digunakan. Dalam identifikasi
karbohidrat, ion Cu2+ direduksi mennjadi ion Cu+. Dala suasana basa bisa
diendapkan sebagai Cu2O.

2.8 Kekurangan Dan Kelebihan Metabolisme Karbohidrat


Apa yang akan terjadi pada tubuh apabila mengalami kekurangan ataupun kelebihan
metabolisme karbohidrat? Berikut beberapa efek samping yang terjadi pada tubuh
apabila mengalami kekurangan ataupun kelebihan metabolisme karbohidrat.
A. Kekurangan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan:
i. Kekurangan/gangguan gizi
ii. Busung lapar
iii. Gangguan pertumbuhan pada anak
B. Kelebihan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan;
i. Obesitas
ii. Penyakit jantung
iii. Struk
7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh
makhluk hidup khusus untuk mengolah karbohidrat, baik itu melalui reaksi
pemecahan (katabolisme) atau reaksi pembentukannya (anabolisme).
Secara ringkas, metabolisme karbohidrat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Glukosa sebagai bahan bakar utama dalam proses metabolisme
karbohidrat akan mengalami glikolisis dan menjadi dau piruvat
b) Kemudian masing-masing piruvat akan dioksidasi menjadi asetil KoA
dan hasilnya berupa ATP. Asetik KoA akan masuk ke dalam jalur
persimpangan yaitu siklus asam sitrat (siklus krebs)
c) Apabila glukosa berlebihan melebihi kebutuhan energi yang diperlukan
tubuh, maka glukosa tidak akan dipecah. Melainkan akan dirangkai
menjadi polimer glukosa (glikogen). Glikogen akan disimpan di hati dan
otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Namun apabila glikogen
sudah penuh maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid
sebagai cadangan energi jangka panjang. Lantas apabila cadangan
karbohidrat habis, maka jaringan lipid tersebut harus digunakan.
2. Jalur metabolisme karbohidrat terbagi menjadi 3, yaitu; glikolisis, siklus asam
sitrat (siklus krebs), dan oksidasi piruvat.
3. Proses metabolisme karbohidrat terbagi menjadi 2 macam, yaitu anabolisme
dan katabolisme
4. Karbohidrat juga dapat diidentifikasi dengan beberapa cara, diantaranya; tes
molisch, tes benedict, dan tes fehling.
5. Kebutuhan metabolisme karbohidrat bagi tubuh harus seimbang, jika tidak
makanakan terjadi efek samping apabila tubuh mengalami kekurangan
maupun kelebihan metabolisme karbohidrat

8
3.2 Saran
Dari uraian makalah ini disarankan kepada para pembaca khususnya mahasiswa yang
memprogram mata kuliah yang terkait dengan isi makalah ini agar sebaiknya mencari
literatur lain baik dari beberapa referensi buku maupun internet agar materi ini dapat
dikembangkan lebih luas lagi dengan harapan wawasan dapat bertambah mengenai
metabolisme karbohidrat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kirkland, Kyle. Kimia dalam Metabolisme. Bandung: PT Pakar Karya. Tersedia dari
Ipusnas
Wahjuni, Sri. (2013). Metabolisme Kimia. Denpasar; Udayana University Press.
Khila Firani, Novi. (2017). Metabolisme Karbohidrat; Tinjauan Biokimia dan
Patologis. UB Press
Campbel,N.A,. Reece.J.B.,dan Mitchel,L.G.2003.Biologi Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta:
Erlangga.
Horton,R.H.,Moran,L.A.,Ochs,R.S.,Rawan,J.D.,dan Scrimgeour,K.G.2003.
Principles of Biochemistry Third Edition New York:Prentice
Hall,Inc.Lehninger,L.A.1993.Dasardasar Biokimia.Jakarta:Erlangga.
Arbianto, Purwo Biokimia Konsep-konsep Dasar. Bandung:ITB Lehninger Dasar-
dasar Biokimia Jilid II. Jakarta:Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai