M
AKIBAT DEMAM BERDARAH DENGUE
DI PUSKESMAS JAYAGIRI KABUPATEN
BANDUNG BARAT
Disusun Oleh:
1920101142 Neng Riska Paulina
1920101145 Resa Widiyanti
1920101153 Tia Setiani
1920101154 Yuni Sriwahyuni
XII KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
1920101142 Neng Riska Paulina
1920101145 Resa Widiyanti
1920101153 Tia Setiani
1920101154 Yuni Sriwahyuni
XII KEPERAWATAN
Disetujui oleh :
Mengetahui / mengesahkan
Kepala SMK Kesehatan Rajawali
i
BIODATA PENYUSUN
NIS : 1920101153
NIS : 1920101145
NIS : 1920101153
NIS : 1920101154
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan nikmat sehat sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam kita curahkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan yang lurus kepada ajaran
agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah. dan memberi kami
) yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu
tersusunnya laporan Prakerin ini, yang telah memberikan dukungan moral dan
juga bimbingan pada kami. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
produktif
iii
Kejuruan Kesehatan Rajawali
JAYAGIRI
10. Orang Tua dan Teman – Teman kami yang ikut mendukung dalam
laporan ini mungkin masih memiliki kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, jika ada kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi penyusun dengan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL).................................................i
BIODATA PENYUSUN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Prakerin................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Prakerin.........................................................................2
1.3 Manfaat Kegiatan Prakerin............................................................................3
1.4 Tempat Kegiatan Prakerin.............................................................................4
1.5 Waktu Kegiatan Prakerin...............................................................................4
BAB II TINJAUAN TEMPAT PELAKSANA KEGIATAN........................................5
2.1 Sejarah Puskesmas Jayagiri.........................................................................5
2.2 Lokasi Puskesmas Jayagiri...........................................................................6
2.3 Wilayah Kerja Puskesmas Jayagiri...............................................................6
2.4 Visi dan Misi Puskesmas Jayagiri.................................................................7
2.5 Struktur Organigram Puskesmas Jayagiri.....................................................8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA................................................................................9
3.1 DEFINISI.......................................................................................................9
3.2 Etiologi.........................................................................................................10
3.3 Klasifikasi.....................................................................................................11
3.4 Manifestasi Klinis.........................................................................................12
3.5 Patofisiologi..................................................................................................13
3.6 Periksaan Diagnostik dan Laboratorium......................................................15
3.7 Komplikasi....................................................................................................19
3.8 Penatalaksanaan Medis...............................................................................20
3.9 Diagnosa Keperawatan................................................................................21
BAB IV LAPORAN KASUS...................................................................................33
4.1 Pengkajian...................................................................................................33
4.2 Pemeriksaan Fisik.......................................................................................36
v
4.3 S ( Data Subjektif ).......................................................................................38
4.4 O ( Data Objektif )........................................................................................38
4.5 Asuhan Keperawatan...................................................................................39
BAB V PENUTUP .................................................................................................46
5.1 Kesimpulan..................................................................................................46
5.2 Saran...........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................47
LAMPIRAN ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................48
LAMPIRAN KEGIATAN.........................................................................................66
DOKUMENTASI.....................................................................................................69
vi
BAB I
PENDAHULUAN
kompleksitas. Hal itu disebabkan karena cepatnya perubahan, juga tuntukan dari
berputar dengan cepat dan kita dituntut untuk ikut dalam persaingan global.
Tuntunan pendidikan berkualitas dan professional menjadi kata kunci yang harus
teknologi (IPTEK), agar dapat menghasilkan produk maupun jasa yang layak
untuk diunggulkan pada persaingan pasar global, baik masa kini maupun di
masa yang akan datang. Diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki
1
akan menentukan mutu. Biaya produksi, efisiensi waktu dan penampilan akhir
teknik dan kiat-kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari di
sekolah, tetapi unsur kiat adalah sesuatu yang tidak dapat dipelajari melainkan
melalui proses pembiasaan. Unsur kiat menjadi factor utama penentu kadar
Sistem Ganda” yang merupakan panduan saling mengisi dan melengkapi Antara
lapangan.
1. Tujuan umum
2
2. Tujuan khusus
tuntutan zaman.
4. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
3
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa-siswi itu sendiri,
usaha/industri.
Puskesmas Jayagiri
4
BAB II
masyarakat yang efektif dan responsif maka di mulai tanggal 1 Juni 1994
5
Puskesmas DTP Jayagiri yang siap melayani masyarakat dengan
diantaranya :
1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Poli DOTS
4. UGD
5. Apotek
6. Screening pendaftaran
7. Pendaftaran
6
2.4 Visi dan Misi Puskesmas Jayagiri
Visi
Misi
pelanggan.
pembangunan kesehatan
7
2.5 Struktur Organigram Puskesmas Jayagiri
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit
epidemi akut yang disebabkan oleh virus yang di transmisikan oleh Aedes
gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai dengan sakit kepala,
nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga pendarahan spontan (WHO,
2010).
aegypti atau Ades albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda,
9
kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia. Penyakit demam berdarah
3.2 Etiologi
Ada empat serotip yaitu DEN-1, DEN 2, DEN-3, dan DEN-4 serotip
terhadap serotip yang bersangkutan tetapi tidak untuk serotip yang lain.
endemik DBD, seseorang dapat terkena infeksi serotip virus pada waktu
yang menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi infeksi
dalam kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain maka
virus dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh
manusia, virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut
10
memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan berada dalam darah selama
demam ringan dan sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang
3.3 Klasifikasi
antragia.
plasma
11
DBD II Gejala diatas Trombositopenia
spontan plasma
dingin dan
lembab serta
gelisah)
teratur
1. Hidung tersumbat
2. Bersin-bersin
3. Demam
4. Sakit tenggorokan
5. Batuk
12
6. Tidak enak badan
8. Sakit kepala
3.5 Patofisiologi
hematocrit > 20%) dan renjatan (syok). Hal pertama yang terjadi setelah
demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di seluruh tubuh, ruam
atau bitnik-bintik merah pada kulit (petekie), sakit tenggorokan dan hal lain
Oleh karena itu, pada penderita DHF sangat dianjurkan untuk memantau
13
gagal jantung. Sebaliknya jika tidak mendapatkan cairan yang cukup,
kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan dan apabila tidak
hilang.
14
3.6 Periksaan Diagnostik dan Laboratorium
hematocrit, dan trombosit setiap 2-4 jam pada hari pertama perawatan.
1. Uji tourniquet
darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan merembes ke dalam
permukaan kulit.
maka test biasanya baru dianggap abnormal, dikatakan juga tes itu
lebih jauh distal ada, percobaan ini (yang sering dinamakan Rumpel-
2. Hemoglobin
15
laboratorium cara sianmethemoglobin (foto elektrik) banyak dipakai
karena dilihat dari hasilnya lebih akurat disbanding sahli, dan lebih
cepat. Nilai normal untuk pria 13-15 gr/dl dan wanita 12-14 gr.dl.
atau yang biasa disebut dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) atau
DHF.
3. Hematokrit
darah dan disebut dengan persen dan dari volume darah itu. Biasanya
nilai itu ditentukan dengan darah vena atau darah kapiler. Nilai normal
untuk pria 40-48 vol% dan wanita 37-43 vol%. penetapan hematocrit
16
telah disertai perdarahan, umumnya nilai hematocrit tidak meningkat
bahkan menurun.
dirawat.
intravena.
4. Trombosit
dibedakan deari kotoran kecil. Lagi pula sel-sel itu cenderung melekat
17
counter mempunyai keuntungan tidak melelahkan petugas
gejala. Jika virus tidak dapat diisolasi atau dideteksi dari sampel ini,
sampel darah kedua harus selalu diambil dari pasien yang dirawat
18
3.7 Komplikasi
1. Gastritis
gejala nyeri perut bagian atas, mual muntah dan kadang kadang tidak
2. Hipertermi
hari kemudian turun menjadi suhu normal atau lebih rendah. Demam
dapat disertai dengan gejala gejala klinik yang tidak spesifik seperti
anoreksia, nyeri punggung, nyeri tulang dan sendi, nyeri kepala, serta
rasa lemah.
3. Pneumonia
bernapas.
4. Dehidrasi
kekurangan cairan didalam tubuh yang terjadi selama 1-3 hari dengan
gejala sering buang air besar konstipasi cair, dan turgor kulit kembali
Jika DBD sampai tahap syok, komplikasi ini disebut sebagai dengue
19
Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika
dengue adalah:
istirahat.
20
6. Jika pasien tidak dapat mentoleransi cairan secara oral, mereka
trombosit.
yg normal.
aktif
Kriteria Hasil
tindakan a. Lakukan
21
Batasan normal dengan termasuk lokasi,
yang dapat
22
mempengaruhi
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
g. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
penanganan nyeri
( farmakologi dan
inter personal )
menentukan
intervensi
j. Berikan analgetik
untuk menguragi
nyeri
k. Evaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
l. Tingkatkan istirahat
m. Kolaborasikan
23
ada keluhan dan
berhasil
kulit (misalnya
24
f. Membran mukosa Setelah dilakukan memberikan
c. Intake cairan IV
tidak terganggu
g. Tidak ada
peningkatan
hematocrit
25
3 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
pernafasan
26
d. Mengekspresikan Setelah dilakukan e. Evaluasi
mengenali lampau
konsisten menemukan
menunjukan dukungan
c. Sering memperngaruhi
menggunakan ruangan,
pengurangan kebisingan
27
d. Sering j. Pilihan dan lakukan
kesehatan menentukan
intervensi
Setelah dilakukan
l. Berikan analgetik
tindakan
untuk mengurangi
keperawatan
nyeri
diharpkan status
m. Evaluasi
kenyamanan
keefektifan kontrol
meningkat dengan
nyeri
kriteria hasil :
n. Dukung tingkatan
a. Tidak terganggu
istirahat/ tidur yang
kesejahteraan
adekuat untuk
fisik
membantu
b. Tidak terganggu
penurunan nyeri
kesejahteraan
o. Kolaborasi dengan
psikososial
dokter
c. Tidak terganggu
lingkungan fisik
28
d. Tidak terganggu Pemberian analgetik
suhu ruangan
a. Tentukan lokasi,
e. Tidak terganggu
karakteristik,
dukungan sosial
kualitas, dan
dari keluarga
derajat nyeri
sebelum
pemberian obat
dosis, dan
frekuensi
diperlukan atau
kombinasi dari
analgetik ketika
pemberian lebih
dari Satu
e. Tentukan pilihan
analgetik
beratnye nyeri
29
f. Tentukan analgetik
pilihan, rute
pemberian, dan
dosis optimal
g. Pilih rute
pemberian secara
IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
sebelum dan
sesudah
pemberian
analgetik pertama
kali
i. Berikan analgetik
tepat waktu
hebat
j. Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda
samping)
30
4 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
sepenuhnya nutrisi
adekuat
31
e. Membrane mukosa kusam, dan mudah
pucat patah
f. Ketidakmampuan e. Monitor mual dan
memakan makanan
muntah
g. Nyeri abdomen
f. Monitor kadar
albumin, total
Faktor yang
protein, Hb, Ht
berhubungan :
g. Catat adanya
a. Faktor biologis
edema, hiperemik,
b. Ketidakmampuan
hipertonik, papilla
mencerna makanan
lidah dan cavitas
c. Kurang asupan
makanan oral
32
BAB IV
LAPORAN KASUS
4.1 Pengkajian
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 58 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku/Bangsa : Indonesia
No. RM : 01-53-61
33
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. Y
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku/Bangsa : Indonesia
3. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
demam 2 hari
34
2) Proses terjadinya sakit :
bersantan
keluarga.
35
4.2 Pemeriksaan Fisik
1. Penampakan Umum
GCS Eye :4
Verbal : 5
Motorik : 6
Total :15
BB 41 kg
TB 146 cm
RR : 23 x/menit
Nadi : 72 x/menit
a. Rambut
36
b. Mata
ditekan
c. Telinga
d. Mulut
e. Leher
f. Dada
g. Jantung
37
h. Abdomen
i. Ekstrimitas
- TD : 133/82 mmHg
- RR : 23 x/menit
38
-t : 36 c
- SpO2 : 95%
- Nadi : 79 x/menit
pernyakit
DO :
39
Klien tampak meringis dan menahan
kesakitan
intravena
40
Dorong klien untuk menambah asupan oral
adekuat
tekanan darah)
pernyakit
ketidaknyamanan
dan kebisingan
41
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan
intravena
42
Mendorong klien untuk menambah asupan
yang adekuat
pernyakit
ketidaknyamanan
43
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
gizi
sering
kebutuhan
hangat
O : - TD : 128/ 83 mmHg
-N : 66 x/menit
-S : 36,7
- RR : 22 x/menit
P : Intervensi selesai
44
2. Kekurangan volume cairan berhubungan
P : Lanjutkan intervensi
pernyakit
ringan
P : Lanjutkan intervensi
muntah
P : Lanjutkan Intervensi
45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sehingga kami dapat menambah wawasan yang kami dapatkan selama ini,
5.2 Saran
1. Bagi Penulis
2. Bagi masyarakat/pasien
46
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/355421697/Askep-Demam-Berdarah-DHF-
Aplikasi-Nanda-Nic-Noc-pdf
Medika
Perencanaan
S. Jakarta: EGC
47
LAMPIRAN ASUHAN KEPERAWATAN
NO PESERTA : 1920101142
IDENTITAS PASIEN
NAMA : Tn. T
UMUR : 20 TAHUN
AGAMA : Islam
48
4. Pasien mengaku selera makan berkurang
4. TD : 123 / 76 mmHg
5. N : 91 x / menit
6. RR : 23 x / menit
7. S : 37 C
8. Spo2 : 98 x / menit
Kaji Nyeri
Q : Menggigil
S : 6 ( 0 – 10 )
49
Intervensi : 1. Ukur tanda – tanda vital
Paracetamol 3 x 1
medis
medis
50
Paracetamol 3 x 1 ( lv ) Sesudah makan
4. Nadi : 82 x / menit
5. Pernapasan : 20 x / menit
51
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN B
INTEGRITAS KULIT
No Peserta : 1920101145
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
52
Data objektif 1. Pasien terlihat cemas
7. Suhu = 36,2 C
8. Pernapasan = 20 x / menit
Kaji Nyeri
Q = Nyeri
S = 5 ( 0 – 10 )
2. Kaji nyeri
3. Kaji glukosa
53
7. Kolaborasi pemberian obat oral
Amlodipin 1
Ketorolax 2 x 1 ( iv )
Ondan 4 mg 3 x 1 ( iv )
Lodio Tab 3 x 1 ( Po )
2. Mengkaji nyeri
3. Mengkaji feses
cukup
Pumpisel 3 x 1 ( iv )
Ketorolax 2 x 1 ( iv )
54
Ondan 4 mg 3 x 1 ( iv )
Lodio Tab 3 x 1 ( Po )
( muntah teratasi )
teratasi )
berdarah
6. Nadi = 82 x / menit
7. Pernapasan = 20 x / menit
8. Suhu = 37.0 C
55
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M
CAIRAN
NO PESERTA : 1920101153
IDENTITAS KLIEN
NAMA : Ny. M
UMUR : 58 Tahun
AGAMA : Islam
56
Data subjektif 1. Keluarga klien mengatakan,
muntah
7. Nadi : 72 x/menit
8. Suhu 37,9
9. Respirasi : 22
suhu naik
57
dengan porsi yang kecil tetapi
yang hangat
4. Observasi TTV
5. Kaji nyeri
7. Berikan th/injeksi IV ( RL 20
tpm )
- Paracetamol 3x1
yang hilang
58
3. Mengurangi inflamasi pada
mukosa lambung
4. Memberikan injeksi IV ( RL 20
tpm )
6. Kaji Nyeri :
bersantan
59
- R : Klien mengatakan daerah
8. Th/oral
- Paracetamol 3 x 1
Evaluasi S:
lemas
sering
60
O:
secara vena
11. TTV
- TD : 127/83 mmHg
- N : 64 x/menit
-t : 36,3
- RR : 23
merasakan sakit
P:
1. Lanjutkan intervensi
makan
61
3. Menganjurkan pasien untuk
banyak istirahat
62
ASUHAN KEPERAWATAN
NO PESERTA : 19201011
IDENTITAS KLIEN
NAMA : Ny. A
UMUR : 41 tahun
AGAMA : Islam
63
3. Klien mengatakan kelemahan kepada
ototnya
TD :180/110 mmHg
N : 88x/menit
RR : 73x/menit
S : 36.c
hipertensi
rendah
64
5. Berkolaborasi dengan dokter
aktivitas
leher
2. Observasi ttv
obat tidur
4. Masalah teratasi
65
LAMPIRAN KEGIATAN
November 2021. Hari senin tanggal 11 Oktober 2021 kami memulai melaksanakan
di UGD, Poli Umum, Poli Gigi, Apotek, Labotatorium, Rawat Inap, triase, dan Pantry.
1. UGD
Unit Gawat Darurat adalah salah satu unit dalam rumah sakit atau
kegawatannya. Adapun kelompok triase tersebut terdiri dari; triase merah, triase
2. Poli Umum
Poli umum merupakan salah satu pelayanan yang ada di puskesmas air
kesehatan.
3. Poli Gigi
Poli gigi adalah layanan seputar kesehatan mulut dan gigi. Mulai dari
lanjut.
66
4. Apotek
masyarakat.
5. Laboratorium
6. Rawat Inap
Instalasi rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan
7. Triase
dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk
lapangan.
di tugas kan dari Puskesmas kami ada yang melaksanakan di triase untuk
67
menscreening pasien dengan menTTV pasien dan menanyakan keluhan apa yang
di rasakan pasien, untuk menentukan apakah pasien masuk ke poli atau ke UGD.
Lalu ada yang melaksanakan di UGD dengan berbagai tindakan seperti penggantian
verban luka pasien, dan ada juga yang di poli untuk melakukan pemeriksaan
lanjutan seperti memeriksa TB, dan BB, lalu dituliskan ke map status pasien yang
8. Medrek
Dihari selanjutnya kami ditugaskan diruang rekam medis untuk mencari map
status pasien yang ada di ruang medrek serta membereskan status pasien yang
sudah diperiksa oleh Dokter, baik Dokter UGD maupun Dokter poli.
Kami juga bertugas untuk melengkapi status pasien yang belum lengkap seperti
kepala keluarga dan alamat pasien, serta memberikan map pasien baik ke UGD
9. UGD
Dihari selanjutnya kami bertugas di ruang UGD untuk mengisi status pasien
seperti hasil TTV yang sudah di screening di triase. Serta membantu perawat untuk
Di UGD kita juga melakukan sterilisasi alat yang sudah digunakan, serta
68
DOKUMENTASI
69
70
71