DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
T.A 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin, kuasa dan
perlindunganNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“BIOMEKANIKA”
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biomekanika pada dasarnya mempelajari kekuatan, ketahanan, kecepatan, ketelitian,
dan keterbatasan manusia dalam melakukan kerjanya. Faktor ini sangat berhubungan
dengan pekerjaan yang bersifat material handling, seperti pengangkatan dan
pemindahan secara manual, atau pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot
tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia,
namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan dengan
pertimbangan biaya ataupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik
sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu, misalnya penanganan atau
pemindahan material secara manual. Usaha fisik ini banyak mengakibatkan
kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang menjadi isu besar di negara-negara
industri belakangan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah dan definisi Biomekanika?
2. Tujuan dari biomekanika ?
3. Bagaimana pengaplikasian dari biomekanika ?
4. Hubungan antara biomekanika dengan ergonomic ?
5. Contoh kasus dari biomekanika & langkah penyelesaiannya ?
6. Biomekanika dalam keperawatan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah definisi dari biomekanika
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari biomekanika
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengaplikasian dari biomekanika
4. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara biomekanika dengan ergonomic
5.Mahasiswa dapat mengetahui contoh kasus dari biomekanika & langkah
penyelesaiannya
6. Mahasiswa dapat mengetahui Biomekanika dalam Kepeawatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah biomekanika
Kata “biomekanik” (1899) dan “biomekanik” yang terkait “1856” berasal dari Bios
Yunani kuno dan “mekanika”, untuk merujuk pada studi tentang prinsip - prinsip
mekanis organisme hidup, khususnya gerakan dan struktur.
Biomekanika besar berikutnya tidak akan ada sampai 1452, dengan kelahiran Leanardo
Da Vinci. Davinci adalah seorang seniman dan mekanik dan insinyur. Dia berkontribusi
pada proyek - proyek mekanik militer dan tehnik sipil. Dia menganalisis kekuatan
gerakan otot dan mempelajari fungsi sendi. Studi – studi ini dapat dianggap sebagai
studi dibidang biomekanik. Da vinci cenderung meniru beberapa fitur binatang di
mesinya. Misalnya, ia mempelajari penerbangan burung untuk menemukan cara yang
digunakan manusia untuk terbang, dank arena kuda adalah sumber utama kekuatan
mekanis pada waktu itu, ia mempelajari system ototnya untuk merancang mesin yang
akan mendapat manfaat lebih baik dari kekuatan yang diterapkan hewan ini.
Pada 1543, karya Galen, On Function of the Parts ditantang oleh Andreas Vesalius pada
usia 29 tahun. Vesalius menerbitkan karyanya sendiri yang berjudul, On the Structure
of the Human Body. Dalam karya ini, Vesalius mengoreksi banyak kesalahan yang
dibuat oleh Galen, yang tidak akan diterima secara global selama berabad-
abad. Dengan kematian Coperincus muncul keinginan baru untuk memahhami dan
belajar tentang dumia di sekitar orang dan cara kerjanya. Di ranjang kematiannya, ia
menerbitkan karyanya, On the Revolutions of the Heavenly Spheres. Karya ini tidak
hanya merevolusi sains dan fisika, tetapi juga pengembangan mekanika dan kemudian
biomekanika.
Galileo Galilie , bapak mekanik dan paruh waktu biomekanik lahir 21 tahun setelah
kematian Copernicus . Galileo menghabiskan bertahun - tahun di sekolah kedokteran
dan sering mempertanyakan semua yang diajarkan oleh profesornya. Dia menemukan
2
bahwa para profesor tidak dapat membuktikan apa yang mereka ajarkan sehingga dia
pindah ke matematika dimana semuanya harus dibuktikan. Kemudian, pada usia 25, dia
pergi ke Pisa dan mengajar matematika. Dia adalah dosen yang sangat baik dan siswa
akan meninggalkan instruktur mereka yang lain untuk mendengarnya berbicara, jadi dia
terpaksa mengundurkan diri. Dia kemudian menjadi profesor di sekolah yang bahkan
lebih bergengsi di Padua . Semangat dan ajarannya akan memimpin dunia sekali lagi ke
arah sains. Selama bertahun-tahun ilmu pengetahuannya, Galileo membuat banyak
aspek biomekanik diketahui. Sebagai contoh, ia menemukan bahwa "massa hewan
meningkat secara tidak proporsional dengan ukurannya, dan tulang mereka harus secara
tidak proporsional juga meningkatkan ketebalan, beradaptasi dengan pemikul beban
dari pada ukuran semata. Kekuatan lentur dari struktur tabung seperti tulang meningkat
relatif beratnya dengan membuatnya berlubang dan meningkatkan diameternya. Hewan
laut bisa lebih besar daripada hewan darat karena daya apungnya air meringankan
jaringan beratnya.
Galileo Galilei tertarik pada kekuatan tulang dan menyarankan bahwa tulang berlubang
karena ini memberikan kekuatan maksimum dengan berat minimum. Dia mencatat
bahwa massa tulang hewan meningkat secara tidak proporsional dengan
ukurannya. Akibatnya, tulang juga harus meningkat secara tidak proporsional dalam
lingkar daripada ukuran semata. Ini karena kekuatan lentur struktur tubular (seperti
tulang) jauh lebih efisien dibandingkan dengan beratnya. Mason menyarankan bahwa
wawasan ini adalah salah satu pegangan pertama dari prinsip optimasi biologis .
Pada abad ke-16, Descartes menyarankan suatu sistem filosofis dimana semua sistem
kehidupan, termasuk tubuh manusia (tetapi bukan jiwa), hanyalah mesin yang
diperintah oleh hukum mekanis yang sama, sebuah gagasan yang melakukan banyak
hal untuk mempromosikan dan mempertahankan studi biomekanik.
Biomekanik utama berikutnya, Giovanni Alfonso Borelli , adalah orang pertama yang
memahami bahwa "tuas sistem otot-otot memperbesar gerak dari pada kekuatan,
sehingga otot - otot harus menghasilkan kekuatan yang jauh lebih besar dari pada yang
menolak gerak". Dengan menggunakan karya - karya Galileo dan membangun dari
mereka, Borelli menemukan kekuatan yang dibutuhkan untuk keseimbangan di
berbagai sendi tubuh manusia. Dia bahkan menemukan pusat gravitasi dan volume
udara manusia serta elastisitas otot. Karyanya sering dianggap yang paling penting
3
dalam sejarah biomekanika karena ia membuat banyak penemuan baru yang membuka
jalan bagi generasi masa depan untuk melanjutkan pekerjaan dan studinya.
Selama periode yang sama, mekanika teknik bahan mulai berkembang di Prancis dan
Jerman di bawah tuntutan revolusi industri . Hal ini menyebabkan kelahiran kembali
biomekanik tulang ketika insinyur kereta api Karl Culmann dan ahli anatomi Hermann
von Meyer membandingkan pola stres pada tulang paha manusia dengan yang ada di
derek berbentu ksama.
Terinspirasi oleh temuan ini, Julius Wolff mengusulkan hukum renovasi tulang Wolff
yang terkenal itu.
Hal ini juga terkait dengan bidang teknik , karena sering menggunakan ilmu teknik
tradisional untuk menganalisis sistem biologis . Beberapa aplikasi sederhana
dari mekanika Newton dan / atau ilmu material dapat menyediakan perkiraan yang
tepat untuk mekanisme banyak sistem biologis . Mekanika terapan, terutama
disiplin teknikmesin seperti mekanikakontinum ,analisis mekanisme ,analisis struktural,
kinematika dan dinamika memainkan peran penting dalam studi biomekanik.
4
B. Definisi biomekanika
Biomeka merupakan ilmu yang membahas aspek – aspek biomekanika dari gerakan-
gerakan tubuh manusia. Biomekanika merupakan kombinasi antar keilmuan mekanika,
antropometri, dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi).
Menurut Wikipedia Biomekanika adalah studi tentang struktur, fungsi, dan gerak aspek
mekanis system biologis, pada tingkat apapun dari seluruh oorganisme hingga organ,
sel dan organel sel, menggunakan metode mekanika.
1. Menurut frankel dan nordin, biomekanika menggunakan konsep fisika dan tehnik
untuk menjelaskan gerakan pada berbagai macam tubuh dan gaya yang bekerja
pada bagian tubuh pada aktifitas sehari – hari.
2. Menurut hatze, Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
system bioloi dengan menggunakan pengetahuan dan metode mekanika.
3. Menurut caffin dan Anderson (11984) occupacional biomechanics adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antar pekeja dan peralatannya, lingukungan kerja dan lain –
lain untuk meningkatkan performansi dan meminimalisasi kemungkinan cedera.
4. Menurut Hays, biomekanika adalah ilmu yang mempelajari gaja – gaya yang terjadi
pada struktur biologi dan efek yang dihasilkan oleh gaya – gaya tertentu.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Sikap kerja
yang berbeda akan mengahasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan tugas.
Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur kekuatan dan ketahanan fisik manusia
dalam melakukan pekerjaan tertentu dengan sikap kerja tertentu. Tujuannya untuk
mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana kekuatan atau ketahanan fisik
maksimum dan kemungknan cidera minimum. Ilmu biomekanika membhas mengenai
manusia dari segi kemampuan – kemampuannya seperti kekuatan, daya tahan,
kecepatan dan ketelitian .
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu –
5
ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh mahluk hidup.
Biomekanika Termasuk dalam ilmu fisika salah satunya Hukum Newton, yang berbunyi :
1. Hukum Newton I
Setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya
tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa
dari suatu benda akan diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami
percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersal.
F=0
2. Hukum Newton II
Sebuah benda dengan massa M mengalami resultan gaya sebesar F akan mengalami
percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus
terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M.
F = M.a
Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan
segaris. Artinya jika benda A yang member gaya sebesar F pada benda B, maka benda B
akan member gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama
namun arahnya berbeda.
F aksi = F reaksi
6
C. Tujuan biomekanika
1. Menambah pengetahuan dasar sehingga kita mempunyai cakrawala yang lebih luas
tentang gerakan tubuh.
2. Kemampuan untuk mengetahui manfaat mekanis dari gerakan.
3. Mengetahui persyaratan-persyaratan teknis dai setiap tugas gerak.
1. Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.
2. Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu
mengembangkannya dengan baik.
3. Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
4. Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang
dalam berolahraga, dengan baik dan benar.
D. Pengaplikasian Biomekanika
Berdasarkan definisi kata, biomekanika berasal dari kata bio yang berarti kehidupan
serta mekanika yang berarti gerak. Maka dari itu biomekanika membahas dan mengkaji
berbagai interaksi fisik manusia dengan benda-benda yang menunjang pekerjaannya
untuk diketahui akibat-akibat dari interaksi tersebut. Contoh yang paling umum
dikaitkan dengan biomekanika adalah interaksi fisik pekerja dengan alat, mesin, dan
7
meterial serta dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh interaksi-interaksi pekerja
tersebut.
Seperti yang kita ketahui, setiap perusahaan memiliki tujuan perancangan sistem kerja
yaitu mencapai EASNE (efektivitas, aman, sehat, nyaman, dan efisien) bagi pekerja.
Untuk mencapai EASNE ini dibutuhkan pengetahuan mengenai batasan, kemampuan,
dan fungsi dari manusia itu sendiri. Dengan menggunakan biomekanika, kita dapat
melakukan identifikasi terhadap interaksi-interaksi yang dilakukan pekerja serta
menganalisis apakah interkasi tersebut membahayakan pekerja atau tidak, memiliki
dampak efek panjang atau tidak, serta merugikan perusahaan atau tidak. Beberapa
dampak dari kurang diperhatikannya segi batasan, kemampuan, serta fungsi anggota
tubuhnya dalam melakukan aktivitas dan berinteraksi dengan alat, mesin, serta material
dapat merugikan perusahaan, terutama dari segi finansial di antara lain;
1. Bidang industry
a. Dalam perindustrian, ilmu mekanika digunakan untuk mengukur besarnya gaya yang
dibutuhkan oleh seorang operator untuk melakukan suatu pekerjaan dengan postur
tubuhnya.
b. Dengan ilmu biomekanika, aplikasinya dalam industri menyatakan besarnya gaya
otot yang diperlukan oleh seorang operator dalam menyelesaikan pekerjaan dengan
menggunakan prinsip-prinsip fisika dan mekanika.
c. Dengan meng-aplikasikan ilmu biomekanika, kita mengetahui dan memahami serta
dapat menentukan sikap kerja yang berbeda dapat menghasilkan kekuatan atau
tingkat produktivitas yang terbaik.
d. Dengan ilmu biomekanika, aplikasinya digunakan dalam mengevaluasi pekerjaan
operator sehingga dapat menghasilkan cara kerja yang lebih baik yang
meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada operator supaya tidak
terjadi kecelakaan kerja.
e. Aplikasinya yang lain adalah menentukan perancangan sistem tempat kerja dengan
pertimbangan dari gerakan-gerakan tubuh manusia/ pekerja.
8
buku yang tertata di rak buku,memotong bahan makan,mendorong meja,mengangkat
benda ,mengecat tembok dan lain-lain Contohnya:
Menurut Sutalaksana (1979) ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu
dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan
efektif, aman, dan nyaman. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi,
kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja (Nurmianto, 1996).
Agar tercapai kondisi tersebut, seharusnya peralatan dan lingkungan dikondisikan
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, bukan sebaliknya manusia
disesuaikan dengan alat. Sesuai dengan pengertian ergonomi prinsip penting ergomomi
yang selalu digunakan adalah prinsip fitting the task/ to the man, ini berarti harus
disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia (Pulat B.M.,1991).
9
Berdasarkan prinsip tersebut maka sistem kerja dirancang dengan memperhatikan
faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan keterbatasan manusia sebagai pengguna maka
diperoleh suatu rancangan sistem kerja yang berada didalam daerah kemampuan
manusia. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas
kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu Menyesuaikan
suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai human factor.
Menurut Barnes (1991) menyebutkan istilah ergonomi sebagai human engineering yang
mempunyai tujuan mendekati tugas-tugas manusia dengan lingkungannya terutama
pada panca indera, persepsi, mental, fisik, dan sifat-sifat manusia lainnya.
Biomekanika tidak saja berhubungan erat dengan Antropometri tetapi juga dengan ilmu
fisiologi dan postur kerja karena dengan mempelajari tentang gaya yang bekerja pada
tubuh, maka dapat dihitung dan diketahui berapa jumlah energi dan konsumsi oksigen
yang dibutuhkan serta dapat mengevaluasi posisi tubuh yang kurang ergonomis pada
saat melakukan suatu pekerjaan.
10
Hubungan antara biomekanika dengan ergonomi juga dapat dilihat dari definisi
ergonomi, yaitu suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-
informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik,
yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman,
sehat, nyaman, dan efisien.
KELELAHAN
Dalam biomekanik kita akan berurusan dengan salah satu kejadian yang dinamakan
kelelahan. Kelelahan ini tidak lepas dari biomekanik karena dalam aplikasinya
biomekanik melihat orang secara mekanik, tetapi kodrat kemanusiaan pada manusia
tidak dapat dikesampingkan sehingga manusia/pekerja mempunyai keterbatasan yaitu
salah satunya keadaan yang dinamakan lelah. Kelelahan adalah proses menurunnya
efisiensi performansi kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh
manusia untuk melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan.
Dalam bahasan lain, kelelahan didefinisikan sebagai suatu pola yang timbul pada
suatau keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu. Yang telah tidak
sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya.
Ada beberapa macam kelelahan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang beberapa,
seperti:
1. Lelah otot, yang diindikasikan dengan munculnya gejala kesakitan ketika otot harus
menerima beban berlebihan.
2. Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada organ visual
(mata) yang terkonsentrasi secara terus menerus pada suatu objek.
3. Lelah mental, yaitu kelelahan yang datang melalui kerja mental seperti berfikir sering
juga disebut sebagai lelah otak.
4. Lelah monotonis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat
rutin, monoton, ataupun lingkungan kerja yang menjemukan.
Sedangkan kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara
terus menerus dan terakumulasi, akan menyebabkan apa yang disebut dengan lelah
11
kronis. Dimana gejala-gejala yang tampak jelas akibat lelah kronis dapat dicirikan
seperti:
1. Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang toleraan atau
asosial terhadap orang lain.
2. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan.
3. Depresi yang berat.
12
Tujuan :
a. Mobilisasi
b. Memberikan perasaan nyaman pada pasien yang sesak napas
c. Memudahkan perawatan misal memberi makan.
Pelaksanaan :
a. Pasien sesak napas
b. Pasien pasca operasi struma, hidung.
Cara:
1. Dudukkan pasien
2. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur, untuk posisi
semifowler (30-45 derajat) dan untuk fowler (90 derajat).
3. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk
2. Posisi Sims
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau miring ke kiri. Posisi ini dilakukan
untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).
Pelaksanaan :
a. Pada pasien dengan pemeriksaan rectal
b. Memberikan huknah, injeksi IM di otot gluteus maximus dll
Cara:
1. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan
setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.
2. Tangan kiri diatas kcpala atau di belakang punggung dan tangan kanan di atas
tempat tidur.
3. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut, dan paha kiri ditekuk diarahkan ke dada.
4. Tangan kanan di atas kepala atau di belakang punggung dan tangan kiri di atas
tempat tidur
3. Dorsal Recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring tele;ntang dengan kedua lutut ficksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memc;riksa genitalia scrta proses persalinan.
13
Dilaksanakan pada pasien dengan pemeriksaan ginecology, pemeriksaan genitalia,
pelaksanaan perasat pasang kateter, vulva hygiene.
Cara:
1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, pakaian bawah di buka.
2. Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ke tempat tidur dan
renggangkan kedua kaki.
3. Pasang selimut
4. Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut.
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan
memasang alat kontrasepsi
5. Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
bagian kaki.
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
14
b. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang
tidak tepat.
Peralatan :
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Footboard
e. Sarung tangan (bila diperlukan)
8. Posisi Orthopneu
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi dimana klien duduk di
bed atau pada tepi bed dengan meja yang menyilang diatas bed.
Tujuan :
a. Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan
ekspansi dada yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami masalah ekhalasi
Peralatan :
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Footboard
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
15
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
b. Traksi
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot.
Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam
usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh., tungkai,
pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang
berlawanan disebut dengan countertraksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu. Suku Aztec dan mesir
menggunakan traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah
menjadi sebuah ketetapan dalam management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi
internal menggunakan nail, pin dan plate menjadi praktek yang sering. Pengembangan
ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan fraktur dengan kebutuhan ekonomi
untuk perawatan rumah sakit yang lebih.
Kita dapat menggunakan traksi :
1. untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai.
16
2. untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu.
3. untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain.
Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk
mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika
diperlukan. Ada 2 cara melakukan hal tersebut :
1. pengikat ke kulit (traksi kulit).
2. dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui
tulangnya (traksi tulang).
Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan
mudah diatur dengan asisten. Traksi kebanyakan berguna pada kaki. Di lengan hal ini
masih kurang nyaman, tidak menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk
pasien. Untuk kesemua alas an ini, traksi lengan hanya digunakan dalam keadaan
pengecualian yang lebih jauh.
c. Kesegarisan Tubuh
Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama dan
mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring. Kesegarisan
17
tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal,
mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.
Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien
dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.
18
d. Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha untuk mengkordinasi system
musculoskeletal dan saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat,
membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan akvitas sehari-hari dengan
sempurna.
Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera System
musculoskeletal. Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yang
memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energy
otot yang berlebihan. Hal-hal tersebut mencakup kesegarisan tubuh (BodyAlignment),
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biomekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik
yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertuadari semua cabang ilmu
dalam fisika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami
harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini dapat lebih
sempurna dan menjadi pedoman untuk kita semua.
setiap aktivitas keperawatan, memberikan obat, mengangkat, dan memindahkan klien
dan menggerakan objek.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://chalisbrother-engineering.blogspot.com/2010/04/pengertian-biomekanika-dan-
aplikasinya.html (Diakses tanggal 07-10-2019)
http://chalisbrother-engineering.blogspot.com/2010/04/pengertian-biomekanika-dan-
aplikasinya.html (Diakses tanggal 14-10-2019)
http://ccaritugas.blogspot.com/2015/05/makalah-bio-mekanika-dalam-keperawatan.html(diakses
tanggal 27-10-019)
21