Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FISIKA KESEHATAN

GAYA DI LUAR DAN DALAM TUBUH

Disusun oleh :

Rosa Arsela ( A1C321051)

Dosen Pengampu :

Dian Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 latar belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
2.1 Gaya Diluar Dan Dalam Tubuh ...................................................................2
2.2 Statika ...........................................................................................................3
2.3 Gaya Gesekan ...............................................................................................7
2.4 Dinamika ......................................................................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................14
3.2 Saran ...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gambar Tiga Kelas Tuas .....................................................................3


Gambar 2. 2 Gambar Lengan Bawah (a), Sistem Otot dan Tulang, (b) Gaya dan
Dimensi (c), Gaya ....................................................................................................4
Gambar 2. 3 Lengan Bawah Membentuk Sudut θ Terhadap Horizontal. ................5
Gambar 2. 4 Mengangkat Lengan ............................................................................6
Gambar 2. 5 Melapisi Beban ....................................................................................6
Gambar 2. 6 Gambar Tumit Menyentuh Kebawah ..................................................8
Gambar 2. 7 Cedera Whiplash ...............................................................................10
Gambar 2. 8 Gambar Mobil Kecelakaan................................................................11
Gambar 2. 9 Gejalanya Manusia Terkena Getaran 1 Sampai 20 Hz .....................13

ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.


Dan tak lupa juga shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita Karena berkat rahmat dan ridho nya lah penulis
dapat membuat makalah yang berjudul “Gaya diluar dan dalam tubuh.”

Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Dian
Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika kesehatan
yang membimbing penulis dalam pengerjaan tugas ini. Selain sebagai tugas
penulis juga membuat tugas ini untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang fisika kesehatan khususnya pada materi.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat keselahan yang belum


penulis ketahui. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diperlukan agar kedepan nya penulis mampu lebih baik lagi. Dan penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jambi, 5 Februari 2024

Penulis

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Gaya merupakan salah satu bagian dari materi dalam fisika. Gaya dapat
menggerakkan benda bebas atau benda yang tidak terikat. Gaya dapat
mengendalikan semua gerakan yang ada dalam dunia ini. Manusia biasanya tidak
sadar dengan gaya gaya penting dalam tubuh sebagai contohnya gaya otot yang
melancarkan peredaran darah dan paru-paru untuk mengambil udara. Peranan
gaya dalam tubuh manusia sangat penting penting sekali salah satunya adalah kita
dapat berjalan karena adanya gaya otot dan juga kita dapat seimbang karena
adanya gaya otot dan juga kita dapat seimbang karena adanya keseimbangan gaya
dalam tubuh kita.
Gaya gravitasi dalam tubuh juga sangat penting dalam tubuh agar semua
organ tubh kita sesuai pada tempatnya dan tidak berada secara acak. Dalam
makalah ini penulis akan memaparkan secara jelas materi mengenai gaya didalam
dan luar tubuh manusia. Nantinya materi tersebut diharapkan dapat membantu dan
menambah wawasan untuk pembaca makalah.

1.2 Rumusan Masalah

2. Bagaimana konsep statika pada tubuh manusia ?


3. Bagaimana gaya gesekan bekerja dalam tubuh atau luar tubuh manusia ?
4. Bagaimana konsep dinamika dalam tubuh dan luar tubuh manusia ?

1.3 Tujuan

2. Dapat mengetahui konsep statika pada tubuh manusia.


3. Dapat mengetahui gaya gesekan yang bekerja pada tubuh manusia.
4. Dapat mengetahui konsep dinamika dalam tubuh dan luar tubuh manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gaya Diluar Dan Dalam Tubuh

Kita sering kali menyadari adanya gaya-gaya pada benda, seperti gaya
yang berputar ketika kita menabrak sesuatu benda, Biasanya kita tidak menyadari
adanya kekuatan-kekuatan dalam tubuh misalnya kekuatan otot yang
menyebabkan air bersirkulasi didalam dan paru-paru menghirup udara. Tubuh
manusia pada dasarnya adalah mesin listrik.kekuatan yang dihasilkan oleh otot
disebabkan oleh muatan listrik yang menarik atau menolak antara muatan listrik
statis serta gaya magnet yang dihasilkan oleh pergerakan muatan listrik.

Gaya yang bekerja di dalam tubuh manusia adalah apa yang


memungkinkan kita untuk bergerak dan menjalankan berbagai aktivitas sehari-
hari. Sebagai contoh otot menghasilkan gaya yang diperlukan untuk
menggerakkan tulang tulang dan menjaga posisi tubuh. Gaya diluar tubuh
manusia berperan penting menjelaskan berbagai fenomena alam. Hukum gravitasi
Newton, sebagai contoh, menjelaskan gaya yang menarik benda-benda dengan
massa satu sama lain. Ini adalah gaya luar tubuh kita yang membuat kita tetap di
permukaan bumi dan menjaga planet-planet dalam tata surya beredar mengelilingi
matahari. Selain itu, gaya gesekan dan gaya elektromagnetik juga merupakan
contoh gaya eksternal yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, mulai
dari berkendara di jalan raya hingga penggunaan perangkat elektronik sehari-hari.
Masing-masing dari milyaran sel hidup di dalam tubuh mempunyai perbedaan
potensial listrik melintasi membrane sel karena adanya perbedaan muatan antara
bagian dalam dan bagian luar sel. Ada dua jenis permasalahan yang melibatkan
kekuatan pada tubuh manusia dimana benda berada dalam keadaan setimbang (
statis) dan benda berada dipercepat ( dinamika ).

2
2.2 Statika

Ketika benda diam (statis) berada dalam keadaan setimbang jumlah gaya
pada segala arah sama dengan nol, dan jumlah torsi pada setiap sumbu juga sama
dengan nol, dan jumlah gaya yang bekerja pada segala arah adalah nol. Torsi
terhadap sumbu mana pun juga sama dengan nol. Banyak sistem otot dan tulang
tubuh yang bertindak sebagai pengungkit. Pengungkit diklasifikasikan menjadi
sistem kelas satu, dua, dan tiga. Tuas kelas tiga paling banyak ditemukan di bodi,
tuas kelas dua adalah yang berikutnya dan tuas kelas satu paling jarang
ditemukan. Contoh sederhana dari sistem pengunkit pada tubuh adalah kasus otot
bisep dengan tulang dan jari-jari yang berfungsi sebagai penopang beban.

1. Sistem kelas Satu, Dua, dan Tiga

Gambar 2.1 Gambar Tiga Kelas Tuas

Gambar 2.1. Merupakan tiga kelas tuas dan contoh skema masing-masing
di badan. W adalah gaya ya yang dapat berupa beban, F adalah gaya pada titik
tumpu dan M adalah gaya otot

a. Tuas kelas Satu

Pada tuas kelas satu titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
contohnya adalah sambungan antar tengkorak dan tulang belakang atlas yang
dimana tulang belakang adalah titik tumpu otot yang mengangkat kepala.

3
b. Tuas kelas dua

Pada kelas kedua ini gaya berat diantara titik tumpu dan gaya.
Contohnya adalah ketika tumit menjinjit

c. Tuas kelas tiga

Pada tuas kelas tiga ini gaya yang tejadi di antara titik tumpu dan
beban contohnya adalah sendi siku pada tubuh ketika mengangkat buku.

Gambar 2. 2 Gambar Lengan Bawah (a), Sistem Otot dan Tulang, (b) Gaya
dan Dimensi (c), Gaya

Gambar 2.2 Lengan bawah (a). sistem otot dan tulang. (b) gaya dan
dimensi (c). gaya dan dimensi yang mencakup berat jaringan dan tulang tangan
dan lengan H, dan terletak pada pusat gravitasinya. Dapat menemukan gaya yang
disuplai oleh bisep jika kita menjumlahkan torsi terhadap titik pivot pada
sambungan.Hanya ada dua torsi: karena bebanW, yang sama dengan 30W yang
bekerja searah jarum jam, dan dihasilkan oleh gaya otot M, yang · berlawanan
arah jarum jam dan besarnya 4M. Dengan lengan dalam keseimbangan kita
menemukan bahwa 4M - 30W = 0 dan M = 7,5 ~ atau diperlukan gaya otot 7,5
kali berat yang dibutuhkan. Untuk berat 100 N (-22 lb). gaya yang dibutuhkan
adalah 750· N ( -165 ib).

4
Gambar 2. 3 Lengan Bawah Membentuk Sudut θ Terhadap Horizontal.
Gambar 2.3 Lengan bawah membentuk sudut θ terhadap horizontal. (a)
sistem otot dan tulang. (b) gaya dan dimensi

Gambar 2. 4 Mengangkat Lengan


Gambar 2.4 Mengangkat lengan. (a) otot deltoid dan struktur tulang yang
telibat. (b) gaya pada lengan. Secara umum, setiap otot mempunyai panjang
minimum yang dapat dikontrak dan panjang maksimum yang dapat diregangkan
dan tetap berfungsi. Pada kedua titik ekstrim ini gaya yang diberikan oleh otot
pada dasarnya adalah nol. Jika otot bisep menarik secara vertical maka sudut
lengan bawah tidak mempengaruhi gaya yang dibutuhkan tetapi mempengaruhi
panjang otot bisep sehingga mempengaruhi kemampuan otot dalam memberikan
gaya yang dibutuhkan. Pada gambar 2.4 T adalah tegangan otot deltoid yang
difiksasi membentuk sudut, R adalah gaya reaksi pada sendi bahu, W1 adalah
berat lengan yang terletak pada pusat gravitasinya, dan w2 adalah berat pada
tangan. Jika bisep tertarik secara vertical, sudut lengan bawah tidak

5
mempengaruhi gaya yang dibutuhkan namun hal tersebut mempengaruhi panjang
otot bisep yang mempengaruhi kemampuan otot dalam memberikan gaya yang
dibutuhkan. Dengan mengambil jumlah torsi pada sendi bahu, tegangan T dapat
dihitung sebagai berikut :
𝟐𝑾𝟏 + 𝟒𝑾𝟐
𝑻=
𝒔𝒊𝒏𝜶

Keterangan :

W1= berat lengan

W2 = berat ditangan

Jika mengangkat benda berat dari posisi yang salah ini diduga menjadi
penyebab utama nyeri pinggang. Karena nyeri punggung bawah cukup serius dan
belum tentu dipahami dengan baik, dokter tertarik untuk mengetahui secara pasti
seberapa besar gaya yang ada pada daerah punggung.pengukuran tekanan pada
cakram yang memisahkan tulang belakang telah dilakukan. Jarum berongga yang
dihubungkan ke transduser tekanan yang dikalibrasi dimasukkan ke dalam pusat
agar pada diskus intervertebralis. Ini mengukur tekanan di dalam disk. Tekanan
pada diskus lumbal ketiga untuk orang dewasa pada posisi berbeda ditunjukkan
pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 5 Melapisi Beban

Gambar 5. Melapisi beban. (a) skema gaya yang digunakan (b) kekuatan.

6
2.3 Gaya Gesekan

Gaya adalah suatu tarikan dan dorongan yang diberikan kepada suatu
benda sehingga benda mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak)
serta berubah bentuk. Selain itu, gaya juga dapat diartikan sebagai suatu tarikan
atau dorongan yang dikerahkan oleh sebuah benda terhadap benda lain. Gaya
gesekan merupakan salah satu jenis gaya. Gaya gesekan merupakan gaya yang
terjadi diantara dua benda yang bersentuhan. Gaya gesekan merupakan gaya yang
berarah melawan gerak benda atau arah kecendrungan benda akan bergerak
(Hardiansyah, 2021). Dalam tubuh, efek gesekan seringkali penting. Ketika
seseorang berada berjalan, saat tumit kaki menyentuh tanha, sesuatu gaya
diteruskan ke tanah yaitu gaya gesekan. Ketika kita memberikan gaya pada suatu
benda, maka gaya gesek aktif dan menolak dengan gaya yang berlawanan arah
dengan gaya total. Gaya gesekan ini selalu berlawanan dengan arah gerak dan
cenderung menurunkan gaya total. Gaya gesek dibagi menjadi :

a. gesekan statis

Lambang dari gaya gesek ini adalah fs. Gaya gesek statis yang
maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda dapat
mulai bergerak.
fs = μs x N.
keterangan :
fs = gesekan statis
μs = koefisien gesekan statis
N= gaya normal.

b. Gesekan static

Gaya gesek kinetic memiliki lambing fk gaya gesek kinetik adalah


gaya yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan ketika benda
tersebut bergerak.

fk = μk x N.
keterangan :

7
fk = gesekan kinetic
μk = koefisien gesekan kinetic
N= gaya normal

Gambar 2. 6 Gambar Tumit Menyentuh Kebawah

Secara umum, gaya gesekan cukup besar ketika tumit menyentuh ke bawah
dan ketika jari kaki meninggalkan permukaan untuk mencegah seseorang
tergelincir. Kadang-kadang, seseorang berada di permukaan es, basah, atau
berminyak yang suhunya kurang dari 0,15 dan kakinya tergelincir. Hal ini tidak
hanya memalukan; mungkin saja mengakibatkan patah tulang. Sebagian besar
organ besar dalam tubuh bergerak kurang lebih konstan. Setiap kali jantung
berdetak, ia bergerak. Paru-paru bergerak di dalam dada setiap kali bernapas, dan
usus bergerak berirama (gerak perigtalsis) saat makanan bergerak menuju tujuan
akhirnya. Semua organ ini dilumasi oleh lapisan lendir yang licin untuk
meminimalkan gesekan.

8
2.4 Dinamika

Jika kita membatasi diri pada gerak satu dimensi, maka hukum kedua
Newton, gaya sama dengan massa dikali percepatan, dapat ditulis tanpa notasi
vektor sebagai
F = ma
Gaya sama dengan perubahan momentum ∆(mv) dalam waktu singkat ∆t:
∆(𝐦𝐯)
𝒇=
∆𝐭

Contoh kekuatan dinamis dalam tubuh adalah peningkatan berat badan saat
jantung berdetak (sistol). Sekitar 60 g darah diberi kecepatan sekitar 1 m/detik ke
atas dalam waktu sekitar 0,1 detik. Ke atas. momentum yang diberikan pada
massa darah adalah (0,06 kg) (1 m/detik) atau 0,06 kg m/detik; jadi gaya reaksi ke
bawah (hukum ketiga Newton) yang dihasilkan pada seluruh benda adalah (0,06
kg m/detik)/0,1 detik atau 0,6 N (-2 oz). Ini cukup untuk menghasilkan goncangan
yang nyata pada skala tipe pegas yang sensitif.

Jika seseorang melompat dari ketinggian 1 m dan mendarat dengan kaki


kaku, dia akan syok. Dalam kondisi ini, perlambatan tubuh sebagian besar terjadi
melalui kompresi bantalan kaki. Benda tersebut bergerak dengan kecepatan 4,5
m/s sesaat sebelum tumbukan, dan jika bantalannya roboh sebesar 1 cm benda
berhenti dalam waktu sekitar 0,005 detik. Kekuatan pada kaki hampir 100 kali
lipat berat seseorang. Jika orang ini mendarat di matras gym, waktu
perlambatannya akan lebih lama, dan jika dia mengikuti reaksi tubuh normal, dia
akan mendaratkan jari kakinya terlebih dahulu dan menekuk lututnya untuk
melakukan perlambatan. Pada suatu kecelakaan sering kali mobil berhenti dalam
waktu singkat sehingga menghasilkan tenaga yang sangat besar. Akibat dari
kekuatan besar ini pada penumpang dapat berupa patah tulang, luka dalam, dan
terkadang kematian.

Misalnya saja kasus "whiplash". Seseorang yang duduk di dalam mobil


yang ditabrak dari belakang sering kali mengalami cedera whiplash pada leher
(daerah leher spus: Ketika mobil ditabrak, gaya bekerja melalui tempat duduk
yang memaksa bagasi mobil di depan sedangkan kelembaman kepala

9
menyebabkan kepala tetap di tempatnya, menyebabkan peregangan
parah pada kepala akan mendaratkan jari kakinya terlebih dahulu dan menekuk
lututnya untuk mengurangi kecepatan dalam waktu yang lebih lama, sehingga
mengurangi kekuatan pendaratan. Karena kecepatan mobil modern yang besar
maka pengendaranya mempunyai kecepatan yang lebih besar.

Gambar 2. 7 Cedera Whiplash


Gambar 2. 7. Cedera Whiplash Penjelasan pada gambar 2.7.
(a). bagasi seseorang yang duduk di dalam mobil yang ditabrak dari belakang
mengalami percepatan ke depan akibat gaya yang bekerja melalui tempat duduk
tersebut.
(b). inersia kepala menyebabkan kepala tetap ditempatnya sementara batang tubuh
bergerak maju menyebabkan peregangan hebat pada leher.
(c) sesaat kemudian kepala dipercepat kedepan

Meskipun sabuk pengaman pada mobil telah membantu mengurangi cedera


akibat kecelakaan, seseorang yang mengenakan sabuk pengaman masih dapat
mengalami cedera kepala akut akibat kecelakaan. Gambar a dan b menunjukkan
sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 15 m/detik (~34 mph) yang berhenti
dalam jarak 0,5 m akibat tumbukan; kepala dan badan penumpang terlempar ke
dasbor dan berhenti pada gambar c. Jika dasbornya empuk, efek perlambatan
dapat diminimalkan. Namun, jika dasbor tidak memiliki bantalan atau jika kepala
membentur permukaan logam, maka akan terjadi kekuatan yang jauh melampaui
toleransi manusia dan dapat menyebabkan cedera kepala parah atau kematian.

10
Gambar 2. 8 Gambar Mobil Kecelakaan
Gambar 2.8 (a) sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 15 m/s (-34
mph) mengalami tumbukan. (b) dan berhenti pada jarak 0,5m. (c) penumpang
yang mengenakan sabuk pengaman diputar ke depan dan memutar dasbor. 1 g
sama dengan percepatan gravitasi Kantung udara dan sabuk bahu secara efektif
mengurangi kemungkinan cedera jenis ini. Karena bahaya tabrakan mobil yang
tidak terkendali, perangkat keselamatan diwajibkan oleh undang-undang federal.
Hal ini tidak hanya mencakup sandaran kepala, sabuk pengaman, dan sabuk bahu
yang telah kami sebutkan, namun juga kolom kemudi penyerap energi, kaca depan
tahan penetrasi, dan balok pintu samping. Kolom kemudi yang menyerap energi
mengurangi gaya perlambatan selama tabrakan dengan meningkatkan waktu yang
dibutuhkan bagasi untuk berhenti.

Kemudi model lama terkadang menusuk pengemudinya. Sebagian besar


perangkat keselamatan yang dipasang telah dievaluasi penggunaannya dan
terbukti efektif dalam mengurangi cedera tubuh. Perangkat ini dirancang untuk
orang dewasa. Jika ada anak kecil di dalam mobil diperlukan alat pengaman
khusus. Besarnya percepatan yang dapat ditahan oleh benda bergantung pada
orientasi benda dan lamanya percepatan (gaya) tersebut berlangsung, Tubuh dapat
menahan kekuatan besar dalam jangka waktu singkat. Informasi tersedia untuk
akselerasi dan deselerasi linier dan putar untuk berbagai posisi tubuh.

11
Percepatan dapat menghasilkan sejumlah efek seperti :
a. Peningkatan atau penurunan berat badan secara nyata,
b. Perubahan tekanan hidrostatik internal,
c. Distorsi jaringan elastis tubuh, dan
d. Kecenderungan benda padat dengan kepadatan berbeda tersuspensi dalam
cairan untuk dipisahkan. Jika percepatan menjadi cukup besar, tubuh
kehilangan kendali.

Masing-masing organ utama kita memiliki frekuensi resonansinya masing-


masing, bergantung pada massanya dan gaya elastis yang bekerja padanya. Nyeri
atau ketidaknyamanan terjadi pada organ tertentu jika digetarkan pada frekuensi
resonansinya. Getaran berlebihan yang terakhir sering terjadi pada kendaraan
bermotor truk. Hal ini mengakibatkan kelelahan dan rasa tidak nyaman sepanjang
tahun, menyebabkan gangguan penglihatan. Frekuensi getaran kendaraan
bermotor biasanya 8 Hz atau kurang. Seperti yang diduga, pesawat terbang dan
kendaraan luar angkasa mempunyai frekuensi getaran yang lebih tinggi.
Gelombang tekanan suara di bawah 20 Hz (infrasonik) juga dapat menyebabkan
kelelahan dan ketidaknyamanan (Wicaksono et al., 2017).

Getaran yang diberikan oleh kendaraan kepada manusia akan memberi


dampak yang berbeda masing-masing organ tubuh manusia. Karena dampak dari
getaran juga menyangkut hal-hal yang subyektif, maka perlu untuk
memperhatikan reaksi subyektif manusia terhadap getaran. Suatu standar tentang
kriteria getaran untuk tubuh manusia yang dapat ditoleransi. Standar ini telah
dipakai dan sesuai dengan standar internasional ISO 2631, 1974. Standar tersebut
berlaku untuk kendaraan transportasi dan juga untuk kendaraan di industri.
Terdapat tiga batasan yang didefinisikan pada standar ini, yaitu:

1. Batasan waktu bagi tubuh manusia tahan dan aman terhadap kesehatan
terhadap getaran. Batasan ini tidak boleh dilewati tanpa ada alasan dan
justifikasi khusus

12
2. Batasan kelelahan dan penurunan kinerja yang mana terkait dengan
kemampuan untuk mempertahankan efisiensi kerja berlaku untuk pekerjaan
mengemudikan kendaraan jalan raya atau traktor.
3. Batasan penurunan kenyamanan yang mana terkait dengan mempertahankan
kondisi nyaman penumpang untuk tidak terganggu jika membaca, menulis,
dan makan di kendaraan.

Gambar 2. 9 Gejalanya Manusia Terkena Getaran 1 Sampai 20 Hz

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gaya pada tubuh manusia membahas bagaimana gaya bekerja didalam dan
diluar tubuh manusia. Gaya yang dibahas berupa gaya statika (statis), gaya
dinamika (dinamis) dan gaya gesekan. Gaya statis merupakan gaya dengan
keadaan setimbang jumlah gaya pada segala arah sama dengan nol, dan jumlah
torsi pada setiap sumbu juga sama dengan nol, dan jumlah gaya yang bekerja pada
segala arah adalah nol. Gaya gesekan merupakan gaya yang berarah melawan
gerak benda atau arah kecendrungan benda akan bergerak. Sedangkan gaya
dinamika adalah gaya yang bekerja pada tubuh ketika adanya gerakan seperti
ketika kita mengangkat beban yang berat maka otot akan berkontraksi.

3.2 Saran

Makalah ini membahas mengenai gaya di dalam dan diluar tubuh, penulis
berhara dengan dibuat nya Makalah ini dapat menambahkan sedikit pengetahuan
pembaca menganai gaya didalam dan diluar tubuh. Penulis menyadari makalah ini
masih perlu perbaikan dari para pembaca untuk menyempurnakan konsep yang
disampaikan di dalam nya untuk mempermudah pembaca untuk memahami apa
yang disampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, oleh
karena itu pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
mengenai makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hardiansyah, I. W. (2021). Penerapan Gaya Gesek Pada Kehidupan Manusia.


INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA, 10(1), 70–73.
https://doi.org/10.20961/inkuiri.v10i1.44531

Wicaksono, A. Y., Fiqih, H. I., Ramadhan, M. I., Djulfi, I., Wijayanta, S.,
Keselamatan, P., & Jalan, T. (2017). Simulasi Pendeteksi Ambang Batas
Getaran Vertikal. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia,
1(2), 259–264.

Hayati, M. N. (2017). Desain Pembelajaran IPA TERPADU dengan Topik Tuas


pada Tubuh Manusia. Unnes Science Education Journal, 6(1), 1496–1502.

15

Anda mungkin juga menyukai