Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2024
DAFTAR ISI
i
DAFTAR GAMBAR
ii
KATA PENGANTAR
Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Dian
Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika kesehatan
yang membimbing penulis dalam pengerjaan tugas ini. Selain sebagai tugas
penulis juga membuat tugas ini untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang fisika kesehatan khususnya pada materi.
Penulis
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Gaya merupakan salah satu bagian dari materi dalam fisika. Gaya dapat
menggerakkan benda bebas atau benda yang tidak terikat. Gaya dapat
mengendalikan semua gerakan yang ada dalam dunia ini. Manusia biasanya tidak
sadar dengan gaya gaya penting dalam tubuh sebagai contohnya gaya otot yang
melancarkan peredaran darah dan paru-paru untuk mengambil udara. Peranan
gaya dalam tubuh manusia sangat penting penting sekali salah satunya adalah kita
dapat berjalan karena adanya gaya otot dan juga kita dapat seimbang karena
adanya gaya otot dan juga kita dapat seimbang karena adanya keseimbangan gaya
dalam tubuh kita.
Gaya gravitasi dalam tubuh juga sangat penting dalam tubuh agar semua
organ tubh kita sesuai pada tempatnya dan tidak berada secara acak. Dalam
makalah ini penulis akan memaparkan secara jelas materi mengenai gaya didalam
dan luar tubuh manusia. Nantinya materi tersebut diharapkan dapat membantu dan
menambah wawasan untuk pembaca makalah.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kita sering kali menyadari adanya gaya-gaya pada benda, seperti gaya
yang berputar ketika kita menabrak sesuatu benda, Biasanya kita tidak menyadari
adanya kekuatan-kekuatan dalam tubuh misalnya kekuatan otot yang
menyebabkan air bersirkulasi didalam dan paru-paru menghirup udara. Tubuh
manusia pada dasarnya adalah mesin listrik.kekuatan yang dihasilkan oleh otot
disebabkan oleh muatan listrik yang menarik atau menolak antara muatan listrik
statis serta gaya magnet yang dihasilkan oleh pergerakan muatan listrik.
2
2.2 Statika
Ketika benda diam (statis) berada dalam keadaan setimbang jumlah gaya
pada segala arah sama dengan nol, dan jumlah torsi pada setiap sumbu juga sama
dengan nol, dan jumlah gaya yang bekerja pada segala arah adalah nol. Torsi
terhadap sumbu mana pun juga sama dengan nol. Banyak sistem otot dan tulang
tubuh yang bertindak sebagai pengungkit. Pengungkit diklasifikasikan menjadi
sistem kelas satu, dua, dan tiga. Tuas kelas tiga paling banyak ditemukan di bodi,
tuas kelas dua adalah yang berikutnya dan tuas kelas satu paling jarang
ditemukan. Contoh sederhana dari sistem pengunkit pada tubuh adalah kasus otot
bisep dengan tulang dan jari-jari yang berfungsi sebagai penopang beban.
Gambar 2.1. Merupakan tiga kelas tuas dan contoh skema masing-masing
di badan. W adalah gaya ya yang dapat berupa beban, F adalah gaya pada titik
tumpu dan M adalah gaya otot
Pada tuas kelas satu titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
contohnya adalah sambungan antar tengkorak dan tulang belakang atlas yang
dimana tulang belakang adalah titik tumpu otot yang mengangkat kepala.
3
b. Tuas kelas dua
Pada kelas kedua ini gaya berat diantara titik tumpu dan gaya.
Contohnya adalah ketika tumit menjinjit
Pada tuas kelas tiga ini gaya yang tejadi di antara titik tumpu dan
beban contohnya adalah sendi siku pada tubuh ketika mengangkat buku.
Gambar 2. 2 Gambar Lengan Bawah (a), Sistem Otot dan Tulang, (b) Gaya
dan Dimensi (c), Gaya
Gambar 2.2 Lengan bawah (a). sistem otot dan tulang. (b) gaya dan
dimensi (c). gaya dan dimensi yang mencakup berat jaringan dan tulang tangan
dan lengan H, dan terletak pada pusat gravitasinya. Dapat menemukan gaya yang
disuplai oleh bisep jika kita menjumlahkan torsi terhadap titik pivot pada
sambungan.Hanya ada dua torsi: karena bebanW, yang sama dengan 30W yang
bekerja searah jarum jam, dan dihasilkan oleh gaya otot M, yang · berlawanan
arah jarum jam dan besarnya 4M. Dengan lengan dalam keseimbangan kita
menemukan bahwa 4M - 30W = 0 dan M = 7,5 ~ atau diperlukan gaya otot 7,5
kali berat yang dibutuhkan. Untuk berat 100 N (-22 lb). gaya yang dibutuhkan
adalah 750· N ( -165 ib).
4
Gambar 2. 3 Lengan Bawah Membentuk Sudut θ Terhadap Horizontal.
Gambar 2.3 Lengan bawah membentuk sudut θ terhadap horizontal. (a)
sistem otot dan tulang. (b) gaya dan dimensi
5
mempengaruhi gaya yang dibutuhkan namun hal tersebut mempengaruhi panjang
otot bisep yang mempengaruhi kemampuan otot dalam memberikan gaya yang
dibutuhkan. Dengan mengambil jumlah torsi pada sendi bahu, tegangan T dapat
dihitung sebagai berikut :
𝟐𝑾𝟏 + 𝟒𝑾𝟐
𝑻=
𝒔𝒊𝒏𝜶
Keterangan :
W2 = berat ditangan
Jika mengangkat benda berat dari posisi yang salah ini diduga menjadi
penyebab utama nyeri pinggang. Karena nyeri punggung bawah cukup serius dan
belum tentu dipahami dengan baik, dokter tertarik untuk mengetahui secara pasti
seberapa besar gaya yang ada pada daerah punggung.pengukuran tekanan pada
cakram yang memisahkan tulang belakang telah dilakukan. Jarum berongga yang
dihubungkan ke transduser tekanan yang dikalibrasi dimasukkan ke dalam pusat
agar pada diskus intervertebralis. Ini mengukur tekanan di dalam disk. Tekanan
pada diskus lumbal ketiga untuk orang dewasa pada posisi berbeda ditunjukkan
pada gambar dibawah ini
Gambar 5. Melapisi beban. (a) skema gaya yang digunakan (b) kekuatan.
6
2.3 Gaya Gesekan
Gaya adalah suatu tarikan dan dorongan yang diberikan kepada suatu
benda sehingga benda mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak)
serta berubah bentuk. Selain itu, gaya juga dapat diartikan sebagai suatu tarikan
atau dorongan yang dikerahkan oleh sebuah benda terhadap benda lain. Gaya
gesekan merupakan salah satu jenis gaya. Gaya gesekan merupakan gaya yang
terjadi diantara dua benda yang bersentuhan. Gaya gesekan merupakan gaya yang
berarah melawan gerak benda atau arah kecendrungan benda akan bergerak
(Hardiansyah, 2021). Dalam tubuh, efek gesekan seringkali penting. Ketika
seseorang berada berjalan, saat tumit kaki menyentuh tanha, sesuatu gaya
diteruskan ke tanah yaitu gaya gesekan. Ketika kita memberikan gaya pada suatu
benda, maka gaya gesek aktif dan menolak dengan gaya yang berlawanan arah
dengan gaya total. Gaya gesekan ini selalu berlawanan dengan arah gerak dan
cenderung menurunkan gaya total. Gaya gesek dibagi menjadi :
a. gesekan statis
Lambang dari gaya gesek ini adalah fs. Gaya gesek statis yang
maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda dapat
mulai bergerak.
fs = μs x N.
keterangan :
fs = gesekan statis
μs = koefisien gesekan statis
N= gaya normal.
b. Gesekan static
fk = μk x N.
keterangan :
7
fk = gesekan kinetic
μk = koefisien gesekan kinetic
N= gaya normal
Secara umum, gaya gesekan cukup besar ketika tumit menyentuh ke bawah
dan ketika jari kaki meninggalkan permukaan untuk mencegah seseorang
tergelincir. Kadang-kadang, seseorang berada di permukaan es, basah, atau
berminyak yang suhunya kurang dari 0,15 dan kakinya tergelincir. Hal ini tidak
hanya memalukan; mungkin saja mengakibatkan patah tulang. Sebagian besar
organ besar dalam tubuh bergerak kurang lebih konstan. Setiap kali jantung
berdetak, ia bergerak. Paru-paru bergerak di dalam dada setiap kali bernapas, dan
usus bergerak berirama (gerak perigtalsis) saat makanan bergerak menuju tujuan
akhirnya. Semua organ ini dilumasi oleh lapisan lendir yang licin untuk
meminimalkan gesekan.
8
2.4 Dinamika
Jika kita membatasi diri pada gerak satu dimensi, maka hukum kedua
Newton, gaya sama dengan massa dikali percepatan, dapat ditulis tanpa notasi
vektor sebagai
F = ma
Gaya sama dengan perubahan momentum ∆(mv) dalam waktu singkat ∆t:
∆(𝐦𝐯)
𝒇=
∆𝐭
Contoh kekuatan dinamis dalam tubuh adalah peningkatan berat badan saat
jantung berdetak (sistol). Sekitar 60 g darah diberi kecepatan sekitar 1 m/detik ke
atas dalam waktu sekitar 0,1 detik. Ke atas. momentum yang diberikan pada
massa darah adalah (0,06 kg) (1 m/detik) atau 0,06 kg m/detik; jadi gaya reaksi ke
bawah (hukum ketiga Newton) yang dihasilkan pada seluruh benda adalah (0,06
kg m/detik)/0,1 detik atau 0,6 N (-2 oz). Ini cukup untuk menghasilkan goncangan
yang nyata pada skala tipe pegas yang sensitif.
9
menyebabkan kepala tetap di tempatnya, menyebabkan peregangan
parah pada kepala akan mendaratkan jari kakinya terlebih dahulu dan menekuk
lututnya untuk mengurangi kecepatan dalam waktu yang lebih lama, sehingga
mengurangi kekuatan pendaratan. Karena kecepatan mobil modern yang besar
maka pengendaranya mempunyai kecepatan yang lebih besar.
10
Gambar 2. 8 Gambar Mobil Kecelakaan
Gambar 2.8 (a) sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 15 m/s (-34
mph) mengalami tumbukan. (b) dan berhenti pada jarak 0,5m. (c) penumpang
yang mengenakan sabuk pengaman diputar ke depan dan memutar dasbor. 1 g
sama dengan percepatan gravitasi Kantung udara dan sabuk bahu secara efektif
mengurangi kemungkinan cedera jenis ini. Karena bahaya tabrakan mobil yang
tidak terkendali, perangkat keselamatan diwajibkan oleh undang-undang federal.
Hal ini tidak hanya mencakup sandaran kepala, sabuk pengaman, dan sabuk bahu
yang telah kami sebutkan, namun juga kolom kemudi penyerap energi, kaca depan
tahan penetrasi, dan balok pintu samping. Kolom kemudi yang menyerap energi
mengurangi gaya perlambatan selama tabrakan dengan meningkatkan waktu yang
dibutuhkan bagasi untuk berhenti.
11
Percepatan dapat menghasilkan sejumlah efek seperti :
a. Peningkatan atau penurunan berat badan secara nyata,
b. Perubahan tekanan hidrostatik internal,
c. Distorsi jaringan elastis tubuh, dan
d. Kecenderungan benda padat dengan kepadatan berbeda tersuspensi dalam
cairan untuk dipisahkan. Jika percepatan menjadi cukup besar, tubuh
kehilangan kendali.
1. Batasan waktu bagi tubuh manusia tahan dan aman terhadap kesehatan
terhadap getaran. Batasan ini tidak boleh dilewati tanpa ada alasan dan
justifikasi khusus
12
2. Batasan kelelahan dan penurunan kinerja yang mana terkait dengan
kemampuan untuk mempertahankan efisiensi kerja berlaku untuk pekerjaan
mengemudikan kendaraan jalan raya atau traktor.
3. Batasan penurunan kenyamanan yang mana terkait dengan mempertahankan
kondisi nyaman penumpang untuk tidak terganggu jika membaca, menulis,
dan makan di kendaraan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gaya pada tubuh manusia membahas bagaimana gaya bekerja didalam dan
diluar tubuh manusia. Gaya yang dibahas berupa gaya statika (statis), gaya
dinamika (dinamis) dan gaya gesekan. Gaya statis merupakan gaya dengan
keadaan setimbang jumlah gaya pada segala arah sama dengan nol, dan jumlah
torsi pada setiap sumbu juga sama dengan nol, dan jumlah gaya yang bekerja pada
segala arah adalah nol. Gaya gesekan merupakan gaya yang berarah melawan
gerak benda atau arah kecendrungan benda akan bergerak. Sedangkan gaya
dinamika adalah gaya yang bekerja pada tubuh ketika adanya gerakan seperti
ketika kita mengangkat beban yang berat maka otot akan berkontraksi.
3.2 Saran
Makalah ini membahas mengenai gaya di dalam dan diluar tubuh, penulis
berhara dengan dibuat nya Makalah ini dapat menambahkan sedikit pengetahuan
pembaca menganai gaya didalam dan diluar tubuh. Penulis menyadari makalah ini
masih perlu perbaikan dari para pembaca untuk menyempurnakan konsep yang
disampaikan di dalam nya untuk mempermudah pembaca untuk memahami apa
yang disampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, oleh
karena itu pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
mengenai makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wicaksono, A. Y., Fiqih, H. I., Ramadhan, M. I., Djulfi, I., Wijayanta, S.,
Keselamatan, P., & Jalan, T. (2017). Simulasi Pendeteksi Ambang Batas
Getaran Vertikal. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia,
1(2), 259–264.
15