Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MYOLOGIA
THORACO ABDOMINAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi manusia

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Rara Mei Kusuma Dwi W (6021117)


2. Sefran Alwi (6021025)

Kelas : 3D
Mata Kuliah : Anatomi Manusia
Dosen Pengampu : Yuli Febrianti, M.Pd.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA


DAN REKREASI
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
2022
KATA PENGANTAR

Pertama- tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yuli Febrianti, M.Pd.Si
selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Anatomi Manusia yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepda teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
tentang Thoraco Abdonimal
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Lubuklinggau, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Pengertian............................................................................................2
a) Otot Dada......................................................................................2
b) Otot Perut......................................................................................3
B. Fungsi...................................................................................................7
a). Otot Dada.......................................................................................7
b). Otot Perut......................................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksiyang
berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yangtidak.
Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600otot
rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan caramengubah
lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekatpada
tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangansatu
berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagiandari tubuh
manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan.Otot manusia merupakan suatu
alat yang penting untuk menunjang pergerakanatau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar
diawali dengan adanya sebuah sinyal darisyaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot
ini bergerak sesuai dengan batasankemampuan geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini
sepenuhnya tergantung pada kondisiotot itu sendiri. Sehingga apabila kondisi otot
tersebut terganggu, maka pergerakan yangterjadi akibat kontraksi otot tersebut
akan berjalan lambat dan tidak maksimal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam
makalah ini adalah
 Otot dada
 Otot perut
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah
 untuk mengetahui otot dada
 untuk mengetahui otot perut

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
a) Otot dada
Otot-otot dinding dada maupun dinding abdomen tersusun dalam beberapa
lapisan yaitu lapisan eksternal, lapisan medial dan lapisan internal. Untuk dinding
toraks, lapisan eksternal, medial dan internal berturut-turut adalah musculus
intercostalis externus, musculus intercostalis internus, dan musculus subcostalis
serta musculus transversus thoracis.
Otot-otot lain yang ikut membentuk dinding toraks termasuk dalam kelompok
otot-otot ekstremitas superior. Otot-otot dinding abdomen dan otot-otot tertentu
punggung, semuanya terletak di sebelah luar costae dan spatium intercostales.
Musculi levator costarum berkaitan dengan otot-otot punggung, tetapi fungsional
berkaitan dengan musculus intercostales.
Selama inspirasi tenang pergerakan diafragma menyumbangkan 75%
perubahan volume intratoraks. Diafragma melekat sekitar dasar rongga toraks,
otot ini melengkung di atas hati dan bergerak ke bawah seperti piston bila ia
berkontraksi. Jarak pergerakannya berkisar dari 1,5 cm sampai sejauh 7 cm
dengan inspirasi dalam.
Otot-otot inspirasi utama lainnya adalah musculus intercostalis externus, yang
berjalan miring ke atas dan ke bawah dari iga ke iga. Poros iga bersendi pada
vertebra sehingga bila musculus intercostalis externus berkontraksi mereka
menaikkan iga-iga bagian bawah. Hal ini mendorong sternum ke luar dan
menaikkan diameter anteroposterior dada. Diameter transversal sebenarnya sedikit
berubah atau tidak sama sekali. Baik diafragma maupun musculus intercostalis
externus sendiri dapat mempertahankan ventilasi yang cukup pada keadaan
istirahat. Pemotongan transversal medulla spinalis di atas segmen servikal ke tiga
adalah fatal bila tanpa pernapasan buatan, tetapi transeksi di bawah asal nervus
phrenicus yang mempersarafi diafragma (segmen servikal ketiga sampai kelima)
tidak fatal. Sebaliknya, pada penderita dengan kelumpuhan nervus phrenicus

2
bilateral, respirasi cukup untuk mempertahankan hidup. Muskulus scalenus dan
muskulus sternicleidomastoideus pada leher adalah otot pembantu inspirasi yang
membantu menaikkan rongga toraks selama pernapasan dalam.
Penurunan volume intratoraks dan ekspirasi yang kuat terjadi bila otot ekspirasi
berkontraksi. Muskulus interkostalis internus mempunyai kerja ini sebab mereka
berjalan miring ke bawah dan posterior dari iga ke iga dan oleh karena itu menarik
rongga toraks ke bawah bila mereka berkontraksi. Kontraksi otot-otot dinding
depan abdomen juga membantu ekspirasi dengan menarik rongga iga ke bawah
dan dalam dan dengan meningkatnya tekanan intra-abdominal, yang mendorong
diafragma ke atas.
Otot dada terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Pectoralis major dan pectoralis
minor yang berada dibawahnya.

b) . Otot Perut
Ha riawati Hartanto 2013: 193 mengatakan, “abdomen adalah bagian
batang tubuh di antara thorax dan pelvis. ” Abdomen merupakan wadah dinamik,
fleksibel, yang menempati hampir semua organ pada sistem pencernaan dan

3
sebagian sistem urogenital. 18 Menurut Sadoso Sumosardjuno 1994: 3 otot perut
memiliki keterkaitan dengan otot-otot pinggang di dalam menyangga keseluruhan
badan bagian atas. Menurut Razi Siregar 2000: 148 otot abdominal merupakan
penunjang utama dari daerah perut. Menurut Mellion yang dikutip oleh Widjaja
Kusuma 1999: 24 otot perut bekerja sama dengan otot punggung untuk membantu
mendukung tulang belakang, mengabaikan otot perut dapat menimbulkan
ketidakseimbangan otot yang menyebabkan nyeri punggung, sehingga penting
untuk mempertahankan kekuatan otot perut.

Otot perut dibagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi dan faktanya masing-
masing, diantaranya yaitu :

1. Rectus Abdominis

Rectus abdominis / sixpack, adalah otot perut yang paling dikenal. Tak seperti
namanya, otot ini terdiri dari delapan segmen yang dipisahkan jaringan konektif
tebal yang disebut fascia. Dengan membantu menetralkan tarikan otot yang
meluruskan punggung bawah, rectus abdominis menjaga tulang belakang Anda
tetap stabil. Tugas lain adalah menarik torso menuju pinggul.

4
2. Obliques Ekstrenal

Berposisi vertikal dan diagonal, otot ini berawal dari tulang rusuk kalian dan
menghubungkan tulang dan linea alba. Mereka membantu tubuh kalian menekuk
torso ke samping dan memutar torso ke kiri maupun ke kanan. Mungkin ini yang
paling penting, mereka juga bertindak untuk mencegah torso kalian berputar. 

5
3. Obliques Internal

Otot-otot ini terletak di bawah rectus abdominis. Mereka membantu tekukan ke


samping dan upaya untuk memutar torso, termasuk menghalangi perputaran torso.

4. Linea Alba

Garis fascia yang panjang ini membentuk garis memanjang ke bawah yang
memisahkan otot-otot perut kalian. Fungsinya membantu mencegah rectus
abdominis robek akibat tarikan obliques.

6
B. Fungsi Otot
a) Otot Dada
Fungsi otot dada adalah sebagai berikut:
1. Pectoralis major berfungsi memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan,
menariklengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Pectoralis minor berfungsi menaikkan tulang belikat dan menekan Bahu
b) Otot Perut
Fungsi otot perut (abdomen)
Fungsi dari otot abdomen yang melindungi organ-organ internal di daerah
perut dan panggul dan memberikan dukungan postural. Tidak ada satu, tapi
beberapa otot yang terlibat dalamdukungan dari daerah perut. Rektus abdominus
adalah otot abdominal yang besar di pusatdaerah perut. Dia mengontrol panggul.
Obliques internal dan eksternal adalah otot-otot perutyang terletak berdekatan
dengan abdominus rektus.
Peregangan internal yang miring dari depan perut ke belakang batang tubuh
dan membantudalam menjalankan fungsi tubuh tertentu seperti bernapas.
Obliques eksternal membantudalam berputar gerakan.
Adapun Fungsi motorik datang langsung dari fungsi stabilisasi. Otot perut
membuat kita melakukanbanyak gerakan seperti:
•Mengangkat tubuh dari posisi tidur ke posisi duduk
•Memutar batang tubuh
•Memindahkan pinggul.
Jadi, ketika lain kali Anda akan bangun dari tempat tidur, Anda akan tahu bahwa
Andamelakukannya dengan menggunakan otot perut.Ketika Anda akan berbalik
untuk melihat siapa yang menelepon Anda, Anda juga akan menggunakannya.
 Fungsi Pelindung
Otot perut dan tulang rusuk melindungi organ internal dan menjaga mereka di
dalam tubuh.Mereka melindungi organ halus dari cedera dari luar. Jadi, lain kali
ketika Anda disambaroleh bola ditendang oleh putra tetangga Anda itu, usus Anda
akan tetap aman berkat ototperut.
 Fungsi tambahan

7
Otot perut kita memiliki juga fungsi tambahan. Ketika mereka meregang dan
menyusutmereka memungkinkan untuk banyak fungsi fisiologis berlangsung.
Misalnya bernapas danberbicara.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Otot-otot dinding dada maupun dinding abdomen tersusun dalam beberapa


lapisan yaitu lapisan eksternal, lapisan medial dan lapisan internal. Menurut
Mellion yang dikutip oleh Widjaja Kusuma 1999: 24 otot perut bekerja sama
dengan otot punggung untuk membantu mendukung tulang belakang,
mengabaikan otot perut dapat menimbulkan ketidakseimbangan otot yang
menyebabkan nyeri punggung, sehingga penting untuk mempertahankan kekuatan
otot perut.

B. Kritik dan Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyaran kan bagi para pembaca


untuk meningkatkan pemahamannya mengenai penjelasan tentang thorocado
abdonimal
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab
itu kamimenyarankan kepada pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber
yang menunjangterhadap pembahasan yang akan datang .

9
DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Vander (1986). Human Physiology, 4thed . Mc Graw: Hill Internasional


Editions.

Rasak. Datu (2004). Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas . Jakarta:


Gitamedia.

Kus. Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis
Gramedia: Jakarta.

Stiadi.2007. Anatomi Fisiologi Manusia . Yogyakarta. Graham ilmu

Syaifuddin (1997) Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC

Wulangi. S Kartolo (2000). Prinsip-Prinsip Fisiologi Manusia. DepDikBud:


Bandung

10

Anda mungkin juga menyukai