Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

SISTEM MUSKULOSKELETAL
Dibuat untuk memenuhi tugas Ilmu Biomedik Dasar
Dosen :Ns. Diah Tika Anggraeni, M.Kep.

Disusun oleh :

Kelompok 6
1. Neneng Oktavia (2210701006)
2. Ameliya Widhiastuti (2210701018)
3. Muhammad Israfil (2210701023)

PRODI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
pengantar Ilmu Biomedik Dasar, dengan judul “Sistem Muskuloskeletal”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, dukungan, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatas pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Jakarta, 17 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

2.1 Pengertian Sistem Muskuloskeletal............................................................ 2

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal .............................................. 2

2.3 Muskuler / Otot........................................................................................... 2

2.4 Tendon........................................................................................................ 3

2.5 Ligamen...................................................................................................... 3

2.6 Skeletal / rangka......................................................................................... 4

2.7 Persambungan tulang (sendi)...................................................................... 10

2.8 Penyakit – Penyakit Pada Sistem Muskuloskeletal.................................... 12

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 14

3.2 Saran........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang
banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling
berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak (8
buah), tulang wajah (14 buah), tulang telinga dalam (6 buah), tulang lidah
(1 buah), tulang kerangka dada (25 buah), tulang belakang dan panggul
(26 buah), tulang anggota gerak atas (64 buah), tulang anggota gerak
bawah (62 buah).
Sedangkan fungsi otot adalah kontraksi dan menghasilkan gerakan-
gerakan bagian tubuh atau semua komponen bekerjasama untuk
melkakukan fungsi gangguan salh satu komponen (menggangu fungsi).
Otot terdiri dari otot rangka, otot polos dan otot jantung.
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat
bergerak dengan baik, merupakan suatu penghubung antara ruas tulang
yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut
dapat bergerak sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem musculoskeletal?
2. Bagaimana anatomi fisiologi musculoskeletal?
3. Apa saja penyakit-penyakit pada sistem musculoskeletal?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian muskuloskeletal
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi musculoskeletal
3. Untuk mengtahui penyakit-penyakit pada sistem musculoskeletal

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari
otot(muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet) atau
penunjang bentuk tubuh dan pengurus pergerakan. Otot adalah jaringan
tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadienergi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh
yang terdiri daritulang-tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal


Muskuloskeletal terdiri atas:
 Muskuler/Otot: otot, tendon dan ligament
 Skeletal/Rangka: Tulang dan sendi

2.3 Muskuler/Otot
1. Otot
Jenis-jenis otot:
a) Otot Rangka
Merupakan otot lurik, volunteer dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang sampai 30 cm, berbentuk silindris
dengan lebar berkisar antara sampai 100 mikron. Setiap serabut
memiliki banyak inti yang tersusun dibagian perifer.
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
b) Otot Polos
Merupaka otot tidak berlurik dan involunter. Jensi otot ini dapa
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan
uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik,
pencernaan reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Serabut otot berbentuk spindle dengan nucleus sentral. Serabut

2
ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melpaisi
pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
Kontraksinya kuat dan lambat. Ada :
 Otot polos unit ganda
 Otot polos unit tunggal (visceral)
c) Otot Jantung
Merupakan otot lurik. Disebut juga otot seran lintang
involunter. Otot ini hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-
menerus setiap saat tampa henti, tapi otot jantung juga
mempunya masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

2.4 Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat dan bersifat fleksibel,
yang terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi
melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot.

2.5 Ligamen
Ligament adalah pembalut atau selubung yang sangat kuat, yang
merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen,
ligament membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.
Beberapa tipe ligament:
a) Ligament tipis
Ligament pembungkus tulang dan katilago. Merupakan
ligament kolateral yang ada disiku dan lutut. Lihamen ini
memungkinkan terjadinya pergerakan.
b) Ligament jaringan elastic kuning
Merupakan ligament yang dipererat oleh jaringan yang
membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu
dengan tulang lengan atas.

3
Fungsi sistem muskuler:

 Pergerakan
Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
 Penopang tubuh dan mempertahankan postur
Otot penopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada
dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
 Produksi panas
Kontaksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu tubuh normal.

2.6 Skeletal/Rangka
1. Tulang
Susunan tulang:
 Tulang kepala/tengkorak
 Kerangka dada 25 buah
 Tulang belakang dan panggul 26 buah
 Tulang anggota gerak atas 64 buah
 Tulang anggota gerak bawah 62 buah
1. Tulang Tengkorak
1) Tengkorak otak
a) Kubah tengkorak, terdiri dari tulang-tulang:
 Os frontal/tulang dahi, terletak dibagian depan kepala
 Os parietal/tulang ubun-ubun, terletak ditengah kepala
 Os oksipetal/tulang belakang kepala
b) Dasar otak, terdiri dari tulang-tulang:
 Os sfenoidal/tulang baji, terdapatditengah atas
tengkorak, berbentuk seperti kupu-kupu yang memiliki
3 pasang sayap.

4
 Os etmoidal/tulang pelipis, terletak disebelah depan dari
tulang baji, diantara lekuk mata, terdiri dari tulang tipis
yang tegak dan mendatar.
c) Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal)
dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, dan tulang
baji. Tulang pelipis dibagian kiri dan kanan, terbagi atas 3
bagian:
 Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk
rongga-rongga yaitu rongga telingan tengah dan dalam.
 Bagian tulang keras (os petrosum), yang menonjol
dibagian tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut
prosesus stiloid.
 Bagian mastois, terdiri dari tulang-tulang yang
mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan
mempunyaio taju, bentuknya seperti putting susu yang
disebut prosesus mastoid.
2) Tengkorak wajah
a) Bagian hidung
 Os lakrimal/tulang air mata, terletak disebelah
kiri/kanan pangkal hidung disudut mata
 Os nasal/tulang hidung, yang membentuk batang
hidung sebelah atas
 Os konka nasal/tulang karang hidung, letaknya didalam
rongga hidung, bentuknya berlupat0lipat
 Septum nasi/tulang sekat rongga hidung adalah
sambungan tulang tapis yang tegak.
b) Bagian rahang
 Os maksilaris/tulang rahang atas, terdiri dari tulang
bagian kiri dam kanan menjadi satu didalamnya
terdapat lubang0lubang besar yang berisi udara yang
disebut sinusmaksilaris yang berhubungan dengan
rongga hidung

5
 Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat
melekatnya urat gigi (prosesus alveolaris)
 Os zigomatikum/tulang pipi, terdiri dari 2 tulang kiri
dan kanan
 Os palatum/tulang langit-langit, terdiri dari 2 tulang
kirio dan kanan, dibagian tulang muka ini yang keras
disebut palatum mole
 Os mandibularis/tulang rahang bawah, 2 buah kriri atau
kanan dan menjadi satu dipertengahan dagu
 Os hyoid/tulang lidah, letaknya agak terpisah dari
tulang-tulang wajah yang lain yaitu terdapat dipangkal
leher diantara otot-otot leher.

2. Kerangka Dada
Kerangka dada terbentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga
dada yanmg terdiri dari tulang dada (sternum): I buah tulang iga (kosta):
12 pasang vertebra torakalis: 12 ruas.
1) Tulang dada (sternum)
Tulang dada menjadi tonggal dinding depan dari toraks, bentuknya
gepeng dan sedikit melebar.
2) Tulang iga
Banyaknya 12 pasang kiri dan kanan, bagian depan berhubungan
dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Bagian
belakang berhubungan dengan ruas-ruasvertebra torakalis dengan
perantaraan persendian.

3. Kerangka Tulang Belakang dan Gelang Panggul


1) Kerangka tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juag tulang belakang disusun
oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan, ke 33 buah
tulang tersebut berbagai atas 5 bagian yaitu:

6
a) Tujuh ruas tulang disebut tulang leher/vertebra servikalis.
b) Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang
punggung/vertebra torakalis.
c) Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang/vertebra
lumbalis.
d) Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu
membentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang
pinggang.
e) Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang
ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang
belakang yang menyatu.
2) Gelang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua tulang pinggang. Pada anak-
anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu
illium (bagian atas), tulang ischium (bagian bawah), dan tulang
pubis (bagian tengah). Fungsi tulang punggung terutama untuk
mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang
belakang, melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti
kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh
kembangnya janin.

4. Tulang Anggota Gerak Atas


Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
1) Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula atau belikat dan
selangka)
Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas
4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (scapula), dan 2 tulang
selangka (klavikula).
2) Humerus (tulang lengan atas)
Termasuk kelompok tulang panjang/pipas, ujung atasnya besar,
halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat.
3) Radius dan ulna (pengumpil dan hasta)

7
Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan dengan radius dan
melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki
kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan
ulna.
4) Karpal (pergelangan tangan)
Tersusun atas 8 buah tulang yang saling berhubungan oleh
ligament.
5) Metacarpal (telapak tangan)
Tersusun atas lime buah tangan. Pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
6) Falanges (tulang jari-jari)
Terdiri atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah
tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
5. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang anggota gerak bawah terdiri atas:
1) Femur (tulang paha)
Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari panggul
sampai ke lutut.
2) Tibia dan fibula (tulang kering dan tulang betis)
Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagianb ujung
berhubungan dengan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang
kering lebih besar dibandingkan tulang betis kerena berfungsi
untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan
tempat melekatnya beberapa otot.
3) Patella (tempurung lutut)
Terletak antara femur dan tibia, berbentuk segitiga. Patella
berfungsi melundungi sendi lutut dan memberikan kekuatan pada
tendon yang mebentuk lutut.
4) Tarsal (tulang perge;langan kaki)
Termasuk tulang pendek, dan tesusun atas 8 tulang dengan salah
satunya adalah tulang tulang tumit.

8
5) Metatarsal (tulang telapak kaki)
Tersusun atas 5 buah tulang yang tersusun mendatar.
6) Palanges (tulang jari-jari kaki)
Setiap jari tesusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari kaki atas 14
tulang.

Fungsi tulang

 Fungsi tulang secara umum:


a) Formasi kerangka
b) Formasi sendi
c) Perlengketan otot
d) Sebagai pengungkit
e) Menyokong berat badan
f) Proteksi
g) Hemopoiesis
h) Fungsi imunologi
i) Penyimpan kalsium.
 Fungsi tulang secara khusus:
a) Sinus-sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus
pada suara
b) Email gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit dan
mengilas makanan, email merupakan struktur terkuat dalam
tubuh
c) Tulang-tulang kecil telinga dalam mengonduksi gelombang
suara untuk fungsi pendengaran
d) Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses
kelahiran bayi.

9
2.7 Persambungan Tulang (Sendi)
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat
bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas
tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang
tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang
diperantainya.
Persendian menurut tempat sendi anggota gerak atas :
a. Sendi pergelangan bahu
Sendi ini adalah antara gelang bahu batang badan, antar pars sternalis
klavikula manubrium sistem rawan iga 1, sebelah bawah dengan
sternum.
b. Sendi siku (art cubiti)
Merupakan bagian artikulasiokomposita, pada sumbu ini bertemu
homerus, ulna dan radius. Sedangkan menurut faalnya sendi
merupakan suatu sendi engsel yang terdiri dari 3 bagian yaitu art
humeroulnaris, art humeroradialis, dan art radio.
c. Sendi lengan bawah dan tangan
Merupakan sebuah sendi elippsoid, hubungan antara ujung distal
radialis yang merupakan kepala sendi yang terletak di sebelah distal.
d. Persendian gelang panggul
Sendi pinggul adalah sendi synovial dari varietas sendi putar.
e. Persendian tungkai atas dan lutut
Sendi lutut adalah sendi engsel yang dibentuk oleh kondilus femoralis
yang bersendi dengan permukaan dari kondilus tibia. Patella terletak
diatas permukaan yang halus pada femur tetapi tidak termaksud dalam
sendi lutut.

f. Persendian tungkai bawah


Persendian ini merupakan persendian antara tibia dan fibula
g. Persendian kaki
h. Sendi kolumna vertebralis

10
Sementara itu sendi dapat dibedakan menurut jenisnya yaitu :

a. Sendi mati
Sendi mati tidak memiliki rongga sambungan, tetapi menyatu dengan
adanya jaringan fibrosa (misalnya,kolagen). Sendi ini tetap pada
tempatnya sehingga tidak menyebabkan pergerakkan. Contoh sendi
mati yang paling mudah dikenali adalah sendi di tenggkorak bayi.
b. Sendi kaku
Sendi kaku merupakan bagian sendi yang bisa bergerak secara
terbatas. Sendi ini berupa tulang rawan yang menyatukan antar tulang,
tanpa rongga sendi. Contoh sendi kaku adalah sendi yang
mempertemukan tulang simfisis pubis pada area panggul.
c. Sendi gerak (sendi sinovial)
Berbeda dengan sendi mati dan sendi kaku,sendi gerak memiliki
rongga sendi dan memiliki kemampuan untuk bergerak lebih banyak.
Adanya rongga, jaringan fibrosa, dan cairan pelumas pada sendi,
membuat tubuh lebih mudah bergerak. Sendi gerak dibedakan menjadi
6 sesuai tipe dan gerakannya yaitu :
1. Sendi putar
Ciri khas sendi putar adalah kemampuannya untuk menggerakkan
tulang dalam gerakan memutar (rotasi) dari tulang lain. Contohnya
: sendi pada bagian leher.
2. Sendi geser
Sendi geser dikenali dari bagian tulang yang membentuk gerakan
bergeser searah secara mendatar. Contohnya sambungan antara
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
3. Sendi pelana
Sendi pelana membantu menggerakkan tulang ke berbagai arah
yakni ke samping kiri dan kanan, serta gerakan ke depan dan
belakang. Contohonya sendi di bagian pangkal ibu jari.

11
4. Sendi engsel
Membantu tulang bergerak searah menyerupai pintu yang dibuka
tutup. Contohnya sendi dibagian lutut dan bagian siku yang bisa
membengkok.
5. Sendi gulung
Ditandai dengan adanya rongga sendi dan bagian ujung tulang
yang berbentuk bulat. Persendian ini menghasilkan gerakan dua
sumbu arah secara fleksibel. Contohnya sendi yang ada diantara
rahang.
6. Sendi peluru
Merupakan jenis sendi yang dapat memutar ke segala arah. Sendi
peluru memiliki rongga sendi dengan tulang yang ujungnya
membulat seperti bola. Contonya sendi di bagian panggul yang
menyatukan tulang pangul dan tulang paha.
Fungsi sendi :
Sendi berperan penting dalam sistem gerak. Tanpa persendian
tentunya manusia kesulitan untuk menggerakkan tubuh, berjalan,
atau memegang benda. Fungsi sendi diantaranya yaitu
menghubungkan tulang, memberi struktur, serta membantu otot
menggerakkan tulang.
2.8 Penyakit – Penyakit pada sistem Muskuloskeletal
1. Dislokasi
Keadaan dimana tulang – tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi).
Penyebabnya yaitu karena kelainan congenital yang
mengakibatkan kekenduran pada ligament sehingga terjadi
penurunan stabilitas sendi.

2. Skoliosis

12
Kondisi patologik yaitu kelengkungan tulang belakang yang
abnormal ke arah samping. Penyebabnya ada tiga yaitu kongenital
(bawaan), neuromuskuler (pengendalian otot yang buruk), dan
idiopatik (tidak diketahui penyebabnya.
3. Osteomyelitis
Infeksi bone marrow pada tulang – tulang panjang yang
disebabkan oleh staphylococcus aureus dan kadang kadang
haemophylus influensae atau sering disebut juga dengan infeksi
tulang.
4. Artritis rheumatoid
Penyakit inflamasi non bacterial yang bersifat sistemik, progresif,
cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi
secara simetris.
5. Myalgia
Merupakan suatu kondisi yang terjadi saat otot terlalu sering
digunakan untuk melakukan gerakan berulang.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem musculoskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan pengurus
gerakan yang terdiri dari : muskuler / otot dan skeletal atau rangka.
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari
otot(muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet) atau
penunjang bentuk tubuh dan pengurus pergerakan. Otot
adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi
kimia menjadienergi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah
bagian tubuh yang terdiri daritulang-tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat
bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas
tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya. Sehingga kedua tulang
tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang
diperantarainnya.

3.2 Saran

1. Bagi penulis diharapkan untuk memperbanyak wawasan tentang


konsep dasar keperawatan pakar teori keperawatan Dorothea E.
Orem agar penulis selanjutnya lebih dikembangkan lagi sehingga
kedepannya dapat lebih baik dan sempurna dalam penulisan
makalah.

2. Bagi mahasiswa/i mungkin makalah ini cukup banyak kesalahan

14
dan kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam materi
pembahasan. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritikan yang
membangun bagi kami dalam penulisan makalah ini, agar
kedepannya lebih sempurna.

15
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J.2009.Buku saku patofisiologi.Jakarta : EGC.

Suratun, dkk.2008. seri asuhan keperawatan klien gangguan sistem


musculoskeletal.Jakarta : EGC.

Syaifudin, Drs.2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa


keperawatan.Jakarta

Watson, Roger. 2002. Anatomi & fisiologis untuk perawat. Jakarta

iii

Anda mungkin juga menyukai