Anda di halaman 1dari 5

Nama : Neneng Oktavia Kusuma Wardani

NIM : 2210701006
Kelas :
Prodi : D3 Keperawatan

Geopolitik dan geostrategi Indonesia terhadap artikel

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara merupakan suatu organisme yang tidak bisa hidup sendiri . Rudolf Kjellen (1864-
1922) dengan Teori Kekuatan yang menyatakan bahwa “negara adalah kesatuan politik
yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas”.Dari dua
pendapat tersebut ada substansi yang penting yaitu tentang geo dan politik yang dalam
perkembangannya diterima sebagai studi mengenai perbedaan dan kesamaan area dan
karakter politik yang saling berhubungan. Sebagai bagian dari geografi, geografi politik
menggarap hubungan antara manusia dan bumi serta menggarap aspek ilmu-ilmu fisik.
Geografi dijadikan sebagai suatu pembenaran dari tujuan politik dan melihat negara dari
sudut pandang ruang. Geografi politik merupakan ilmu yang menempatkan geografi
sebagai pembenaran dari suatu kebijakan (policy) dalam mewujudkan tujuan politik dan
berupaya mencari hubungan antara konstelasi geografi dan pendistribusian kekuasaan
(power), kewenangan (right) dan tanggung jawab (responsibility).  

Geographical Politic atau Geopolitik juga diartikan sebagai pertimbangan-pertimbangan


dalam menetukan alternatif kebijakan dasar nasional untuk mewujudkan tujuan
tertentu. Dalam pelaksanaanya geopolitik ini yaitu kebijakan pelaksanaan dalam
menentukan tujuan, sarana-sarana serta cara penggunaan sarana tersebut guna mencapai
tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis suatu negara dengan
menggunakan Geostrategi. Setiap bangsa jika ingin tetap eksis harus dapat memanfaatkan
konstelasi geografisnya secara optimal untuk mencapai kepentingan nasionalnya dalam
rangka pencapaian tujuan nasional. Oleh karena itu konstelasi geografis harus dijadikan
salah satu pertimbangan yang penting untuk menyusun politik nasional dan strategi suatu
bangsa dalam rangka pencapaian tujuan nasional. 

Tawaran menarik bagi investor Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara disampaikan oleh
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala
BPN), Hadi Tjahjanto , menyangkut masa berlaku HGB (Hak Guna Bangunan). Menteri
Hadi menyatakan, masa berlaku HGB khusus untuk Investor di IKN Nusantara bisa
hingga 160 tahun.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian Geopolitik?
Apa pengertian Geostrategi?
Apa pengertian HGB?
Berapa jangka waktu HGB dan bagaimana aturan perpanjangan HGB?
Bagaimana hubungan geopolitik dan geostrategis dengan “Tawaran Menarik, Investor Bisa
Dapat Izin HGB hingga 160 Tahun di IKN Nusantara”?.qz
Bagaimana pandangan penulis mengenai geopolitik dan geostrategi terhadap “Tawaran Menarik,
Investor Bisa Dapat Izin HGB hingga 160 Tahun di IKN Nusantara”?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui apa yang di maksud Geopolitik.

Mengetahui apa yang dimaksud geostrategi .

Mengetahui apa yang dimaksud dengan HGB.

Mengetahui jangka waktu HGB dan aturan perpanjangan jangka waktu.

Mengetahui hubungan geopolitik dan geostrategis terhadap “Tawaran Menarik, Investor Bisa
Dapat Izin HGB hingga 160 Tahun di IKN Nusantara”? .
Mengetahui pandangan saya mengenai “Tawaran Menarik, Investor Bisa Dapat Izin HGB
hingga 160 Tahun di IKN Nusantara”?”.

BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Geopolitik


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geopolitik adalah ilmu tentang faktor
geografi terhadap ketatanegaraan atau dengan kata lain KBBI juga mengartikan geopolitik
sebagai kebijakan negara atau bangsa sesuai dengan posisi geografisnya.

Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli berarti kesatuan orang-
orang yang berdiri sendiri dan teia berarti urusan. Geopolitik biasa juga disebut dengan
wawasan nusantara.(Buku "Pendidikan Kewarganegaraan : Civic Education" oleh Dr. Baso
Madiong, SH., MH., dan kawan-kawan)

Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri,
lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
sebagai wawasan nusantara yang mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan
pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan
metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan
memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel geografi. Variabel geografi
tersebut umumnya mengarah pada: lokasi geografis negara atau negara yang dipertanyakan,
ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah tempat negara tersebut berada, topografi wilayah,
demografi, sumber daya alam, dan perkembangan teknologi.

2.2 Pengertian Geostrategi


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Jadi bisa diartikan secara keseluruhan
bahwa geostrategi adalah suatu cara yang digunakan oleh negara dalam upaya mewujudkan
tujuan politik.
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (2016) oleh Kaelan,
geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan. Arahan yang dimaksud yaitu
bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Pada pembukaan
Undang-Undang Dasar RI 1945 alenia III menjadi landasan fundamental geostrategi
Indonesia. Fundamental Indonesia dalam Ilmu hukum disebut sebagai staatsfundamental
norm. Isi dari UUD 1945 alinea III, yaitu: "Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa." Geostrategi Indonesia berkembang dan sangat erat dengan hakikat
terbentuknya suatu negara.

2.3 Pengertian HGB


Hak Guna Bangunan (HGB ) adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas
tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. Hak Guna Bangunan
diberikan kepada Warga Negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Adapun tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna
Bangunan meliputi Tanah Negara, Tanah Hak Pengelolaan, dan Tanah Hak Milik.

2.4 Jangka waktu HGB dan aturan perpanjangan jangka waktu HGB

Pasal 37 PP Nomor 18 Tahun 2021 menyebut, HGB di atas Tanah Negara dan Tanah Hak Pengelolaan
diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20
tahun, dan diperbarui untuk jangka waktu paling lama 30 tahun. Sedangkan HGB di atas Tanah Hak
Milik diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dan dapat diperbarui dengan akta
pemberian Hak Guna Bangunan di atas Hak Milik. Lebih lanjut, setelah jangka waktu pemberian,
perpanjangan, dan pembaruan HGB berakhir, Tanah Hak Guna Bangunan kembali menjadi tanah
yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah hak pengelolaan.

Penataan kembali penggunaan, pemanfaatan, dan pemilikan tanah tersebut menjadi kewenangan
Menteri ATR/Kepala BPN dan dapat diberikan prioritas kepada bekas pemegang hak dengan
memperhatikan:

a) Tanahnya masih diusahakan dan dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat,
dan tujuan pemberian hak;
b) Syarat-syarat pemberian hak dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak;
c) Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak;
d) Tanahnya masih sesuai dengan rencana tata ruang;
e) Tidak dipergunakan dan/atau direncanakan untuk kepentingan umum;
f) Sumber daya alam dan lingkungan hidup; dan Keadaan tanah dan masyarakat sekitar.

Sementara itu, permohonan perpanjangan jangka waktu Hak Guna Bangunan dapat
diajukan setelah tanahnya sudah digunakan dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan
pemberian haknya atau paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu Hak Guna
Bangunan. Sedangkan permohonan pembaruan Hak Guna Bangunan dapat diajukan paling
lama 2 tahun setelah berakhirnya jangka waktu Hak Guna Bangunan.

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Hubungan geopolitik dan geostrategis dengan “Tawaran Menarik, Investor Bisa
Dapat Izin HGB hingga 160 Tahun di IKN Nusantara”?.
Secara geografis Kalimantan Timur merupakan wilayah yang mempunyai minim bencana
mulai dari bencana longsor,gempa bumi dan lain sebagainya. Minimnya konflik sosial juga
menjadi salah satu faktor pemilihan Kalimantan Timur sebagai IKN Nusantara, sehingga
urusan soisologis dan sosio politik juga dapat berkembang.
“Tawaran Menarik,Investor Bisa Dapat Izin HGB hingga 160 tahun di IKN Nusantara”
tawaran ini muncul sebagai salah satu pendukung dalam pembangunan ibu kota yang
produktif. Pemerintah berusaha menarik para investor dengan cara ini untuk menanamkan
modal di IKN Nusantara dengan tujuan membuat daya tarik investor semakin tinggi. Maka
dari itu geostrategis IKN Nusantara sangat berhubungan dengan tawaran terhadap investor
sehingga geopolitik akan terlaksana dengan baik. Namun hal ini juga harus sesuai dengan
keputusan Otorita IKN Nusantara seperti pada proses penyelesaian Rencana Detail Tata
Ruang (RDRT).

3.2 Pandangan Penulis Mengenai geopolitik dan geostrategi terhadap “Tawaran Menarik,
Investor Bisa Dapat Izin HGB hingga 160 Tahun di IKN Nusantara
Pandangan saya sebagai penulis terhadap salah satu artikel mengenai “Tawaran Menarik,
Investor Bisa Dapat Izin HGB hingga 160 Tahun di IKN Nusantara”. Pertama saya akan
melihat terlebih dahulu dari segi geografis, IKN Nusantara merupakan wilayah yang sangat
strategis dengan infrastruktur yang lengkap seperti bandara internasional,Pelabuhan laut, dan
tol sehingga transportasi tidak akan sulit dan tidak akan mengeluarkan biaya terlalu banyak.
Salah satu hal lain yang menjadi salah satu pertimbangan pemindahan Ibu kota dari segi
geografis yaitu minimnya bencana alam di Kalimantan Timur karena bisa kita lihat pada saat
DKI Jakarta menjadi ibu kota banyak faktor geografis yang cukup membuat pengaruh besar
terhadap geopolitik, diantaranya kerawanan banjir, penurunan tanah,permukaan air laut
naik,pencemaran air sungai dan system pengelolaan yang buruk hingga menimbulkan
kerugian ekonomi akibat kemacetan.
Tawaran pada artikel

Anda mungkin juga menyukai