Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di
dunia, yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia,
membentang sepanjang 3,5 juta mil, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan,
yang tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal
ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia.
Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000
pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai
sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.Sebagai negara kepulauan
dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur
kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografis
yang strategis dan kaya sumber daya alam Kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air. Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia,
diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh
negara.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan
militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia
menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,

1
sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan
geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi
keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri,
atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga)
memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa. Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan,
seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan
perdagangan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka timbullah permasalahan yag belum terjawab.
Untuk menelaah permasalahan-permasalahan tersebut, maka penulis membuat
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Geopolitik dan Geostrategi ?
2. Bagaimana konsep Geopolitik dan Geostrategi di Indonesia ?
3. Bagaimana hubungan Geopolitik dan Geostrategi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan peulisan makalah ini adalah :
1. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik dan Geostrategi
3. Untuk memahami konsep Geopolitik dan Geostrategi di Indonesia
4. Untuk memahami hubugan antara Geopolitik dengan Geostrategi

2
BAB II
ISI KAJIAN

A. Geopolitik dan Geostrategi


1. Geopolitik
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografik,
wilayah atau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan
dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik
suatu negara.
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu negara dalam
hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai
kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan
(Khalifatullah).Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu
: hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan
hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya.Manusia dalam melaksanakan
tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang, universal filosofis dan
sosial politis.Bidang universal filosofis bersifat transenden dan
idealistik.Sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realitis yang
bersifat lebih nyata dan dapat dirasakan.Di Indonesia yang termasuk dalam
bidang sosial politik adalah produk politik yang berupa UUD 1945 dan aturan
perundangan lainnya yang mengatur proses pembangunan nasional.
Sebagai negara kepulauan dan berbhineka Indonesia mempunyai kekuatan
dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya sumberdaya alam.Sementara kelemahannya terletak pada
wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa dan satu tanah air,sebagaimana telah diperjuangkan oleh parapendiri
negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan melalui

3
Sumpah Pemuda tahun 1928 dan berlanjut pada proklamsi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945. Dalam pelaksaannya Indonesia tidak bebas dari
pengaruh interaksi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan,
regional maupun internasional. Dalam hal ini Indonesia harus memiliki
pedoman.Salah satu pedoman Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara, sehingga disebut Wawasan Nusantara. Oleh
karena itu wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.

2. Konsep Geopolitik
Konsep dasar dari Geopolitik bagi Indonesia adalah wawasan nusantara yang
memuat visi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam
berbagai bidang kehidupan nasional.
Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup :
1). Politik
2). Ekonomi
3). Sosial budaya
4). Pertahanan keamanan

3. Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata ‘geo’ yang berarti bumi, dan didefinisikan
sebagai strategi bisnis dengan menggunakan semua keterampilan atau sumber
daya sumber daya manusia dan alam untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan kehidupan suatu negara, geostrategis didefinisikan
sebagai metode atau aturan untuk tujuan dan sasaran mewujudkan melalui proses
pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi untuk masa depan yang lebih baik, lebih
aman dan bermartabat pembangunan.

4
Untuk Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita Proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka geostrategi
lazim dijadikan doktrin atau bahkan doktrin pembngunan, dan hal ini lazim
disebut sebagai suatu ketahanan nasional.
Oleh karena itu geostrategi Indonesia sebagai sarana atau metode
memanfaatkan seluruh konstelasi geografi Indonesia dalam menentukan
kebijakan, arahan serta sarana untuk mencapai tujuan seluruh bangsa atas dasar
prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial.

4. Konsep Geostrategi
Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat
strategis di Asia Tenggara.Berdasarkan peranan dan posisi negara Indonesia,
maka tidak menutup kemungkinan akan merupakan ajang perebutan kepentingan
kekuatan transnasional.Oleh karena itu sebagai suatu negara, Indonesia harus
memperhatikan dan mengembangkan ketahanan nasional.

Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa,


yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata,2005:47).

Cara mengembangkan dan mewujudkan ketahanan nasional setiap bangsa


berbeda-beda sesuai dengan falsafah, budaya dan pengalaman sejarah masing-
masing.Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia ketahanan nasional dibangun di
atas dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia yaitu Pancasila.

5
Pancasila telah hidup dan berkembang dalam kehidupan objektif bangsa
Indonesia sebelum membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara.
Pancasila dalam hubungannya dengan ketahanan nasional dalam kosepsi dan
seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan yuridis yang jelas. Atas dasar
pengertian inilah maka landasan konstitusional atau landasan yuridis ketahanan
nasional bangsa Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar
falsafah Pancasila.

Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh :

1).Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

2).Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia
selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun
mengalami berbagai gangguan, hambatan, dan ancaman baik dari dalam
maupun dari luar.

3).Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna


keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi
untuk terjadinya perubahan ( the stability idea of change).

Berdasarkan konsep pengertiannya yang dimaksud dengan ketahanan adalah


suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan Negara dapat bertahan, kuat
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.

Konsekuensinya ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha


secara terus menerus secara giat dan terus menerus secara giat dan berkemauan
keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan
dan cita-cita nasional.

6
5. Aspek Ketahanan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
a. Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional ekonomi memerlukan
pembinaan sebagai berikut :
• Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran
dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui
eknomi kerakyatan.
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme,
dan monopoli ekonomi.
• Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan.
• Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan
memperhatikankeseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan
antar sektor.
b. Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional sosial budaya warga
negara Indonesia perlu:
• Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju,

7
dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
c. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan,
ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan
mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari
dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional peetahanan dan
keamanan, setiap warga negara Indonesia perlu :
• Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik
yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
• Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
d. Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan
politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD
1945.

8
Upaya mewujudkan Ketahanan Nasional pada aspek politik:
i) Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum.
• Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat.
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
ii) Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
interansional di berbagai bidang.
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara.
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan
pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.
• Perjuangan bangsa Indonesia yang menyakut kepentingan nasional.
e. Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa
Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan memerlukan langkah
pembinaan berikut :
• Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia.
• Pendidikan moral Pancasila.
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari
Pancasila.

B. Wawasan Nusantara
Bangsa Indonesia telah merumuskan identitas nasionalnya dengan apa yang
disebut sebagai konsep Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Nusantara. Dua
konsep ini merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan

9
lingkungannya. Melalui konsep diri ini, bangsa Indonesia memiliki ukuran dan
kategori siapa dirinya dan bagaimana berbuat dan memandang dunia luar. Jika
konsep Wawasan Kebangsaan banyak menekankan aspek nilai yang terkandung
pada empat konsensus dasar bangsa Indoesia, bagian ini akan menjelaskan
sekilas tentang konsep Wawasan Nusantara yang lebih bersifat teritorial. Namun
demikian, terdapat kesamaan tujuan esensial dari kedua wawasan nasional ini
adalah utuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan serta bangga dan cinta
negeri di kalangan warga negara Indonesia.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘ wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan inderawi.Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat.Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang,
cara tinjau, atau cara melihat.Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata
‘nusa’ yang berarti pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal.Istilah
Nusantara dipakai untuk kesatuan wilayah dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta di antara
Benua Asia dan Benua Australia. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.

1. Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


a. Wilayah(Geografi)
i). Asas Kepulauan ( Archipelagic Principle )
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’.
Akar katanya adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan pelagos berarti
laut atau wilayah lautan. Jadi, archipelagic dapat diartikan sebagai lautan
terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi

10
perjanjian antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada tahun
1268.
ii). Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch Oost Indishe Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia.Bangsa Indonesia sangat
mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi
ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu
kepulauan India.Dalam bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan
“nesos”berarti pulau.Indonesia mengandung makna spiritual, yang di
dalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan,
kemerdekaan dan kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan
J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850).Sir
W.E.Maxwell, seorang ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya
mempelajari rumpun Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering
menggunkan kata “Indonesia” di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan
Sumpah Pemuda tahun 1928 nama Indonesia telah digunakan setelah
sebelumnya Nederlandsch Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan
bangsa Indonesia sampai sekarang.

iii). Konsepsi tentang Wilayah Lautan

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa


mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

 Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
 Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia
karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.

11
 Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk
semua bangsa.
 Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan
bahwa laut sepanjang laut saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara
sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
 Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan
dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut. Sesuai dengan Hukum
Laut Internasional, secara garis besar Indnesia sebagai negara kepulauan
memiliki Laut Toritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi Eksklusif,
dan Landas Kontinen.

Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu
atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
 Laut Toritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12
mil laut di ukur dari laut pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis
air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut
skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik luar dari
dua pulau dengan batas-batas tertentu sesuai konvensi ini.
 Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah
Dalam dari garis pangkal.
 Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari
garis pangkal.
 Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di-
bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya spanjang merupakan
kelanjutan alamiah wilayah daratannya.

12
iv). Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia
dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang
terdiri dari 17.508 pulau besar maupu kecil.Jumlah pulau yang sudah memiliki
nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas
astronomi sebagai berikut :
Utara : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat : ± 94° 45’ BT
Timur : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat –
timur sekitar 5.110 Kilometer.Bila diproyesikan pada peta benua Eropa, maka
jarak barat – timur tersebut sama dengan jark antara London (Inggris) dan
Ankara (Turki).Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak
tersebut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika
Serikat.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2, yang terdiri dari
daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas wilayah
daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara – negara Asia Tenggara
merupakan yang terluas.

b. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya


i). Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1945
Wilayah negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas
Hindia-Belanda berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale zee en Mariteme
Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut territorial
Indonesia. Ordonansi tersebut menetapkan wilayah laut territorial sejauh 3 mil
dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi pulau secara terpisah.

13
ii). Deklarasi Djuanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari
1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan Deklarasi Djuanda yang
dinyatakan sebagai pengganti ordonansi 1939 dengan tujuan sebagai berikut :
1) Perwujudan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan bulat.
2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia dengan asa negara
kepulauan.
3) Pengaturan lau-lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan
dan keamanan NKRI.
Deklarasi Djuanda kemuadian dikukuhkan dengan UU No. 4/Prp/1960
tanggal 18 Februari 1960 tentang perairan Indonesia. Sejak itu laut territorial
diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling dihubungkan.
iii). Deklarasi Landas Kontinen (17 Februari 1969) sampai sekarang
Deklarasi landas kontinen negara RI merupakan konsep politik yang
berdasarkan konsep wilayah. Deklrasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk
pengesahan Wawasan Nusantara dan upaya mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD
1945. Konsekuensinya bahwa seluruh sumber kekayaan alam dalam landas
kontinen Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.
iv). Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pengumuman pemerintah tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21
Maret 1980. Batas ZEE selebar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut
wilayah Indonesia. Melalui perjuangan panjang di Forum Internasional,
akhirnya Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April
1982 menerima “The United Nation Convention on The Law of The Sea”
(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di
Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi
tersebut mengakui asas Negara Kepulauan serta menetapkan asas-asas
pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkan UU no.5

14
tahun 1983 tentang ZEE, serta UU NO.17 tahun 1985 tentang Ratifikasi
UNCLOS.

C. Hubungan Geopolitik dengan Geostrategi


Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik
Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan
Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan, geostrategi Indonesia
diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumpu pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Sehingga secara ringkas dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung
sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar
tetap jaya dan berkembang seterusnya.

15
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Geopolitik adalah sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik. Sedangkan geostartegis adalah metode atau aturan
untuk tujuan dan sasaran mewujudkan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi untuk masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat pembangunan.
2. Konsep geopolitik di Indonesia tertuang dalam sebuah wawasan
nasinal yang dikenal sebagai Wawasan Nusantara, sedangkan konsep
geostrategis sering pula disebut sebagai Ketahanan Nasional.
3. Hubungan antara geopolitik dan geostrategi adalah suatu sistem yang
sama-sama bertujuan untuk mewujudkan konsep kebangsaan
Indonesia, yakni negara kepulauan yang disatukan oleh pulau-pulau
bukan negara yang pulau-pulaunya sebagai pemisah.

16
DAFTAR PUSAKA

http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

http://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/geopolitik.html

http://rahmatanjung.blogspot.com/2014/11/makalah-kewarganegaraan-geopolitik-
dan.html?m=1

http://info-makalah.blogspot.com/2011/07/makalah-geopolitik-indonesia.html

https://www.facebook.com/groups/1184354541612700/?ref=br_tf

Kaelan, 2017, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi,


Paradigma, Yogyakarta

17

Anda mungkin juga menyukai