Anda di halaman 1dari 7

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA KESATUAN DALAM KONTEKS

GEOPOLITIK

Di era globalisasi ini banyak tantangan bagi negeri kita, namun kesadaran berbangsa dan
bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama memberikan
pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah
Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri
yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.
Geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan, yang
berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Ir. Seokarno – Presiden Republik Indonesia Pertama menyatakan,
“Apakah kelemahan kita, kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita
menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini
asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
Beberapa hal yang menyebabkan Bangsa Indonesia lemah selain sikap kurang percaya
diri adalah sikap suka berpura-pura. Orang Indonesia sering menutup-nutupi kenyataan/keadaan
yang sebenarnya karena malu atau takut dianggap buruk. Hal ini juga sering dilakukan agar tidak
menyinggung perasaan orang lain. Sikap seperti ini jelas menghambat kemajuan suatu bangsa.
Selain itu, sikap suka meniru atau imitasi yaitu menyamakan perbuatan atau tindakan dan
tingkah laku kita dengan perbuatan orang lain. Segi negatif dari meniru adalah melemahkan dan
mematikan kreativitas seseorang.
Sebagai generasi muda seharusnya selalu berusaha agar bangsa kita tidak menjadi bangsa
yang lemah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut. Kita harus
menyadari tentang sejarah masa lalunya sehingga mau untuk berubah untuk kemaajuan negara.
Selain itu pola pendidikan yang berubah menuju pola pendidikan kreatif dan dengan kesadaran
para orang tua, pendidik, pemimpin bangsa, alim ulama serta individu yang ingin berubah.
Indonesia yang kaya akan hasil bumi dan memiliki jalur laut yang strategis menjadi
alasan utama. Dengan hasil bumi yang melimpah, negara ini dapat menjadi negara besar dan
kaya raya. Hal ini menjadi kekhawatirkan bangsa-bangsa lain. Para penjajah datang ke Indonesia
melalui jalur laut yang biasa dilewati banyak pedagang sehingga mendatangkan banyak
keuntungan. Untuk itulah, secara geografis, Negara Indonesia begitu diuntungkan oleh alam.
Berdasarkan letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada diantara dua
samudra, mempunyai pengaruh yang besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk.
Indonesia yang berada pada posisi penting dan dianggap sebagai negara yang kuat secara
strategis akan memainkan peran besar dalam gejolak politik abad XXI. Oleh karena itu, untuk
mempertahankan kedaulatan, pemimpin dan rakyat harus besatu demi mencapai kemerdekaan.
Berdasarkan konteks geopolitik tersebut menunjukkan bukti dan cara untuk
memunculkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dalam prosesnya, kecintaan terhadap tanah
air dan loyalitas yang mengiringinya tidak lantas dipaksa tumbuh. Dengan jiwa patriotisme dan
nasionalisme, seluruh rakyat dengan kesadaran penuh dapat bersama-sama berjuang demi
mencapai cita-cita dan tujuan yang sama, sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.
Geopolitik

Geopolitik terbentuk dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Geo berarti bumi/ planet
bumi, sedangkan politik secara leksikal mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan
ketatanegaraan atau kenegaraan (pemerintah); segala urusan dan tindakan mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Pembahasan geopolitik berkaitan dengan
permasalahan wilayah teritorial, keadaan geografis, sejarah, ilmu sosial, politik, strategi, dan
kebijaksanaan.

Beberapa pendapat ahli tentang pengertian geopolitik antara lain sebagai berikut.

1. Menurut Hagget,. Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang
kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan
regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi.
2. Menurut Rudolf Kjellén Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik
atas suatu wilayah tertentu.
3. Menurut Hafeznia, MR Geopolitik sebagai cabang dari geografi politik adalah studi tentang
hubungan timbal balik antara geografi, politik dan kekuasaan dan juga interaksi yang timbul
dari kombinasi dari mereka dengan satu sama lain.
4. Menurut Sunarso Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang
berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.

Dalam geopolitik, negara terbagi menjadi dua bentuk, yaitu negara determinis dan negara
posibilitis.

1. Negara determinis merupakan negara yang letak geografisnya memengaruhi peta politik
negara tersebut. Negara dalam posisi seperti ini biasanya berada pada wilayah yang diapit
oleh dua negara besar atau adikuasa sehingga terjadi pengaruh politik atas kebijakan kedua
negara adikuasa tersebut.
2. Negara posibilitis merupakan negara yang tidak menerima pengaruh secara dominan dari
negara yang berada di sekitarnya meskipun saling berdekatan. Negara posibilitis biasanya
hanya bersinggungan dengan faktor-faktor intern, seperti ideologi, sosial, budaya, dan
militer.

Berdasarkan penggolongan negara tersebut, dijelaskan bahwa betapa pentingnya wilayah


geografis sebuah negara. Hal ini juga berkaitan langsung dengan peranan dari geopolitik itu
sendiri yang disebutkan sebagai berikut.
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam negara tersebut;
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara
sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

Setelah kemerdekaan diraih dan kedaulatan dipegang penuh, Indonesia merupakan sebuah
negara kepulauan yang memandang geopolitik sebagai Wawasan Nusantara. Hal ini terjadi
karena Wawasan Nusantara memiliki asas keterpaduan meliputi satu kesatuan wilayah dan satu
kesatuan politik serta satu ideologi; satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman atas tujuan Wawasan Nusantara yang menuntut
adanya kesadaran dalam berbangsa dan bernegara.

Wawasan Nusantara
Konsep geopolitik dalam konteks negara indonesia dikembangkan dalam konsep wawasan
nusantara. Istilah wawasan nusantara berakar pada sejarah perjuangan bangsa indonesia yang
menyatakan diri bersatu yang dimulai dengan Sumpah Pemuda tahun 1982. Selanjutnya, pada
tahun 1945, tekad persatuan ini mendapat legalitas yang jelas dalam pembukaan UUD 1945.
Ikrar bersatu dan nasionalisme dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia untuk menuju suatu
negara yang berdaulat dikembangkan dalam konsep geopolitik indonesia yang dikenal senagai
wawasan nusantara.
Kata wawasan menunjukkan cara pandang, cara melihat, dan kata tinjau individu.
Sementara itu, kata nusantara merupakan rangkaian dari kata ”nusa” dan “antara”, sebagai suatu
konsepsi untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau pulau yang
terletak di antara Benua Asia dan Australia. Berdasarkan dua pengertian tersebut, Wawasan
nusantara didefinisikan sebagai cara pandang bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan keerhidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Hal ini diperlukan untuk mengatasi segala bentuk hambatan,ancaman,
tantangan, dan gangguan dalam rangga mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Unsur dasar konsep wawasan nusantara terdiri dari wadah (contour), isi (content), dan tata laku
(conduct).
a. Wadah (contour)
Wadah merupakan tempat bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berbagai kegiatan
kenegaraan lain yang meliputi seluruh wilayah indonesia dalam bentuk organisasi pemerintahan,
yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
b. Isi (content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
dalm pembukaan UUD 1945
c. Tata laku (conduct)
Tata laku merupakan salah satu hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari tata
laku yang terlihat dan tidak terlihat. Tata laku yang tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan
perilaku dalam menyikapi dan mengatasi berbagai persoalan bangsa dengan memperkuat jati diri
dan kepribadian bangsa indonesia. Adapun tata laku yang tidak terlihat mencerminkan jiwa
semangat dn mentalitas yang baik sebagai bangsa indonesia.
a. Konsep wawasan nusantara
Konsep wawasan nusantara mencakup persatuan dan kesatuan di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
1) Konsep kesatuan politik
Sebagai suatu konsep kesatuan politik wawasan nusantara mengandung pengertian sebagai
berikut:
a. Kedaulatan wilayah nasional beserta kekayaannya meruoakan satu kekuasaan wilayah,
wadah, ruang hidup, kesatuan matra seluruh bangsa, modal, dan milik bangsa indonesia
b. Bangsa indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa
daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan YME harus
merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti seluas-luasnya
c. Secara psikologis, bangsa indonesia juga harus merasa satu rasa, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai satu tekaddalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi,
membimbing, dan mengarahkanmenuju tujuannya.
e. Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada
satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
Kesatuan politik ini didasari oleh Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 yang
menyebutkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil,
dipandang sebagai satu kesatuan yang terdiri dari daratan yang dihubungkan oleh perairan.
Ditindaklanjuti dengan Perpu No. 4 Tahun 1960 dan dituangkan dalam UU Nomor 6 Tahun 1996
tentang Perairan Indonesia yang menjadikan kesatuan geografi Indonesia menjadi kesatuan
politik.
Dalam konsep ini, pandangan geopolitik Indonesia melihat bahwa unsur darat dan lautan
merupakan kesatuan (termasuk ruang di atas kepulauan Indonesia). Perwujudan asas nusantara
ini telah dilakukan oleh dunia internasional melalui konvensi hukum laut 1982 di montego bay.
Pengukuhan secara nasional dan internasional terhadap konsep wawasan nusantara menjadi
kekuatan geopolitik indonesia untuk menjaga keamanan, keutuhan, dan kesatuan bangsa.
Implementasi wawasan nusantara menciptakan iklim dan perilaku penyelenggara atau
penyelenggaraan negara yang sehat, demokratis, dan beretika demi mewujudkan pemerintahan
yang transparan, bersih, akuntabel, dan berwibawa.
Untuk menjalankan sila pertama, yaitu ketuhanan YME, setiap warga negara harus
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing masing. Sila kedua, yaitu kemanusiaan
yang adil dan beradab, sila ini memberikan panduan pda kita untuk mampu memiiki empati,
toleransi, saling menyayangi, mencintai dan sebagainya. Sila ketiga, yaitu persatuan indonesia,
menagajarkan bahwa manusia indonesia selalu bersatu meskipun berbeda beda. Sila keempat,
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan atau perwakilan, sila ini
mengajarkan kepada kita untuk selalu menjunjung akal sehat dan hati nurani yang lurus dalam
hal menyelesaikan suatu masalah. Hikmat atau kebijaksanaan untuk mencapai suatu
kemufakatan, itu yang dimaksud dengan “musyawarah mufakat” . sila kelima, yaitu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sila terakhir ini mengajarkan bahwa masyarakat yang
sejahtera berdasarkan keadilan sosial merupakan suatu cita cita bangsa yang harus
mengusahakan ketercapaiannya.
2) Konsep kesatuan ekonomi
Sebagai satu kesatuan ekonomi, wawasan nusantara mengandung pengertian
sebagai berikut.
a) Kekayaan wilayah nusantara adalah modal dan milik bangsa. Seluruh keperluan hidup
sehari hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan ciri ciri khas yang dimiliki oleh daerah daerah dalam pengembangan kehidupan
ekonominya.
c) Kehidupan perekonomian di wilayah Nusantara merupakan kesatuan ekonomi yang di
selenggarakan atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat
Dengan adanya UU No. 33 dan 34 tahun 2004, tentang pemerintah daerah dan
perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, ruang pengelolaan ekonomi menjadi perhatian
bersama seluruh unsur masyarakat. Dalam undang undang tersebut, di berikan kewenangan
khusus kepada daerah untuk melakukan pengelolaan ekonomi rakyat dengan harapan dapat
meningkatkan potensi ekonomi daerah. Implementasi wawasan Nusantara harus mampu
menciptakan tatanan ekonomi yang menjamin pemenuhan kebutuhan diri, kesejahteraan,
kemakmuran secara merata dan adil. Selain itu, implementasi mencerminkan adanya tanggung
jawab dalam pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kelestarian SDA itu sendiri.
3) Konsep kesatuan sosial budaya
Sebagai satu kesatuan sosial budaya, wawasan Nusantara mengandung pengertian sebagai
berikut.
a.) Masyarakat Indonesia sebagai satu bangsa memiliki kehidupan yang serasi dan selaras
dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang sesuai dengan tingkat
kemajuan bangsa.
b.) Budaya Indonesia, pada hakikatnya, adalah satu. Corak ragam budaya menggambarkan
kekayaan yang menjadi modal dan landasan pengembangan bangsa.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, tradisi, bahasa, dan
agama. Diperlukan kesadaran untuk saling menghormati dan bekerja sama untuk mewujudkan
tujuan nasional dengan berprinsip pada Bhinneka Tunggal Ika.
Implementasi wawasan Nusantara akan menciptakan kehidupan masyarakat yang mengakui,
menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai karunia Sang Pencipta. Selain itu,
implementasi menciptakan kehidupan yang rukun dan bersatu tanpa membeda bedakan suku,
asal daerah, agama, kepercayaan, serta golongandan status sosial.
4) Konsep kesatuan pertahanan keamanan
Sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan, wawasan Nusantara mengandung pengertian
sebagai berikut.
a.) Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.
b.) Tiap tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan
negara dan bangsa.
Dalam UU No. 332 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dijelaskan bahwa satu dari urusan
pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan yang menjadiurusan pemerintah pusat adalah
pertahanan keamanan. Pertimbangan yang menjadi dasar peraturan tersebut adalah kepentingan
nasional. Meskipun demikian, tanggung jawab keamanan sesungguhnya merupakan tanggung
jawab semua pihak sebagai mana tercantum dalam UUD 1945. Implementasi wawasan nusantara
diharapkan mampu menumbuh kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, membentuk
sikap bela negarapada setiap warga negara. Hal ini merupakan modal utama yang akan
menggerakan partisipasi warga negara dalam menghadapi setiap bentuk ancaman.
Dari empat pokok wawasan nusantara yang telah dijelaskan, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa bagi bangsa indonesia, orientasi politik adalah bagaimana mempertahankan
ruang hidup sebagai suatu kesatuan wilayah NKRI. Penerapan wawasan nusantara harus
tercermin pada setiap pola pikir, sikap, dan tindakan yang senantiasa mendahulukan kepentingan
nasional.
b. Tujuan wawasan nusantara
wawasan nusantara secara umum bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi dan
meningkatkan persatuan di segala aspek kehdupan warga negar indonesia. Kemudian penjelasa
tersebut dibagi ke dalam dua tujuan pokok yaitu, tujuan kedalam dan ke luar
1. Tujuan kedalam wawasan nusantara adalah untuk mewujudkan kesatuan dalam aspek
kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek sosial
2. Tujuan ke luar wawasan nusantara adalah ikut serta dalam mewujudkan kebahagiaan,
ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia
c. Fungsi wawasan nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu rambu
dalam menentukan segala kebijakan,keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia yang mengutamakan
kepentingan nasional. Selain itu, wawasan nusantara juga memilik fungsi sebagai berikut :
1. Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta semangat kebangsaan indonesia
2. Menanamkan dan memupuk kecintaan terhadap tanah air di indonesia sehingga muncul
kerelaan berkorban untuk membelanya
3. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab warga
negara yang bangga tehadap negara indonesia
4. Mengembangkan kehidupan bersama yang multikultural dan plural berdasarkan nilai nilai
persatuan dan kesatuan
5. Megembangkan keberadaan masyarakat madanisebagai pengembangan kekuasaan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai