Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di
dunia, yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia,
membentang sepanjang 3,5 juta mil, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan,
yang tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal
ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia.
Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000
pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai
sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.Sebagai negara kepulauan
dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur
kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografis
yang strategis dan kaya sumber daya alam Kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air. Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia,
diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh
negara.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan
militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia
menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,
sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan
geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi
keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri,
atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga)
memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa. Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan,
seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan
perdagangan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka timbullah permasalahan yag belum terjawab.
Untuk menelaah permasalahan-permasalahan tersebut, maka penulis membuat
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Geopolitik dan Geostrategi ?
2. Bagaimana konsep Geopolitik dan Geostrategi di Indonesia ?
3. Bagaimana hubungan Geopolitik dan Geostrategi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan peulisan makalah ini adalah :
1. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik dan Geostrategi
3. Untuk memahami konsep Geopolitik dan Geostrategi di Indonesia
4. Untuk memahami hubugan antara Geopolitik dengan Geostrategi
BAB II
ISI KAJIAN

A. Geopolitik dan Geostrategi


1.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografik,
wilayah atau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan
dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik
suatu negara.
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu negara dalam
hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai
kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan
(Khalifatullah).Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu :
hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan
antara manusia dengan makhluk lainnya.Manusia dalam melaksanakan tugas dan
kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang, universal filosofis dan sosial
politis.Bidang universal filosofis bersifat transenden dan idealistik.Sedangkan
bidang sosial politis bersifat imanen dan realitis yang bersifat lebih nyata dan
dapat dirasakan.Di Indonesia yang termasuk dalam bidang sosial politik adalah
produk politik yang berupa UUD 1945 dan aturan perundangan lainnya yang
mengatur proses pembangunan nasional.
Sebagai negara kepulauan dan berbhineka Indonesia mempunyai kekuatan dan
kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis
dan kaya sumberdaya alam.Sementara kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air,sebagaimana telah diperjuangkan oleh parapendiri
negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan melalui
Sumpah Pemuda tahun 1928 dan berlanjut pada proklamsi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945. Dalam pelaksaannya Indonesia tidak bebas dari
pengaruh interaksi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan,
regional maupun internasional. Dalam hal ini Indonesia harus memiliki
pedoman.Salah satu pedoman Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara, sehingga disebut Wawasan Nusantara. Oleh
karena itu wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.
1.2 Wawasan Nusantara
Bangsa Indonesia telah merumuskan identitas nasionalnya dengan apa yang
disebut sebagai konsep Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Nusantara. Dua
konsep ini merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya. Melalui konsep diri ini, bangsa Indonesia memiliki ukuran dan
kategori siapa dirinya dan bagaimana berbuat dan memandang dunia luar. Jika
konsep Wawasan Kebangsaan banyak menekankan aspek nilai yang terkandung
pada empat konsensus dasar bangsa Indoesia, bagian ini akan menjelaskan sekilas
tentang konsep Wawasan Nusantara yang lebih bersifat teritorial. Namun
demikian, terdapat kesamaan tujuan esensial dari kedua wawasan nasional ini
adalah utuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan serta bangga dan cinta
negeri di kalangan warga negara Indonesia.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘ wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan inderawi.Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat.Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang,
cara tinjau, atau cara melihat.Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata ‘nusa’
yang berarti pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal.Istilah
Nusantara dipakai untuk kesatuan wilayah dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta di antara
Benua Asia dan Benua Australia. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.

1.3 Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata ‘geo’ yang berarti bumi, dan didefinisikan sebagai
strategi bisnis dengan menggunakan semua keterampilan atau sumber daya
sumber daya manusia dan alam untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
telah ditetapkan.
Sehubungan dengan kehidupan suatu negara, geostrategis didefinisikan sebagai
metode atau aturan untuk tujuan dan sasaran mewujudkan melalui proses
pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi untuk masa depan yang lebih baik, lebih
aman dan bermartabat pembangunan.
Untuk Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-
cita Proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka geostrategi lazim
dijadikan doktrin atau bahkan doktrin pembngunan, dan hal ini lazim disebut
sebagai suatu ketahanan nasional.
Oleh karena itu geostrategi Indonesia sebagai sarana atau metode
memanfaatkan seluruh konstelasi geografi Indonesia dalam menentukan
kebijakan, arahan serta sarana untuk mencapai tujuan seluruh bangsa atas dasar
prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial.
1.4 Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah(Geografi)
a)Asas Kepulauan ( Archipelagic Principle )
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia
‘archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan
pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, archipelagic dapat diartikan sebagai
lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi
perjanjian antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada tahun
1268.
b) Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan


Nederlandsch Oost Indishe Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia.Bangsa Indonesia sangat
mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi
ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan
India.Dalam bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti
pulau.Indonesia mengandung makna spiritual, yang di dalamnya terasa ada jiwa
perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan
kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam
Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850).Sir W.E.Maxwell, seorang
ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya mempelajari rumpun
Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering menggunkan kata
“Indonesia” di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda
tahun 1928 nama Indonesia telah digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch
Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945,
Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.

c) Konsepsi tentang Wilayah Lautan

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa mengenai


pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia karena
itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa.
4. Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa laut
sepanjang laut saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat
dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).

5 Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar


dalam Konvensi PBB tentang hukum laut. Sesuai dengan Hukum Laut
Internasional, secara garis besar Indnesia sebagai negara kepulauan memiliki Laut
Toritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen.

Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau
lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.

2. Laut Toritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil
laut di ukur dari laut pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut
terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang
berupa garis yang menghubungkan titik-titik luar dari dua pulau dengan batas-
batas tertentu sesuai konvensi ini.

3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah Dalam
dari garis pangkal.

4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis
pangkal.

5. Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di-
bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya spanjang merupakan kelanjutan
alamiah wilayah daratannya.
d) Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia
dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang
terdiri dari 17.508 pulau besar maupu kecil.Jumlah pulau yang sudah memiliki
nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas
astronomi sebagai berikut :

Utara : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat : ± 94° 45’ BT
Timur : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat –
timur sekitar 5.110 Kilometer.Bila diproyesikan pada peta benua Eropa, maka
jarak barat – timur tersebut sama dengan jark antara London (Inggris) dan
Ankara (Turki).Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak
tersebut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2, yang terdiri
dari daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas
wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara – negara Asia
Tenggara merupakan yang terluas.

Konsep Geopolitik dan Geostrategi


1.1 Konsep Geopolitik
Konsep dasar dari Geopolitik bagi Indonesia adalah wawasan nusantara yang
memuat visi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian
dalam berbagai bidang kehidupan nasional.
Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup:
1.Politik
2.Ekonomi
3.Sosial budaya
4.Pertahanan keamanan
1.2 Konsep Geostrategi
Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat
strategis di Asia Tenggara.Berdasarkan peranan dan posisi negara Indonesia,
maka tidak menutup kemungkinan akan merupakan ajang perebutan kepentingan
kekuatan transnasional.Oleh karena itu sebagai suatu negara, Indonesia harus
memperhatikan dan mengembangkan ketahanan nasional.

Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa,


yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata,2005:47).

Cara mengembangkan dan mewujudkan ketahanan nasional setiap bangsa


berbeda-beda sesuai dengan falsafah, budaya dan pengalaman sejarah masing-
masing.Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia ketahanan nasional dibangun di
atas dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia yaitu Pancasila.

Pancasila telah hidup dan berkembang dalam kehidupan objektif bangsa


Indonesia sebelum membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara.
Pancasila dalam hubungannya dengan ketahanan nasional dalam kosepsi dan
seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan yuridis yang jelas. Atas dasar
pengertian inilah maka landasan konstitusional atau landasan yuridis ketahanan
nasional bangsa Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar
falsafah Pancasila.
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh :

1. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

2. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia
selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami
berbagai gangguan, hambatan, dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.

3. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna


keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan ( the stability idea of change).

Berdasarkan konsep pengertiannya yang dimaksud dengan ketahanan


adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan Negara dapat bertahan,
kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.

Konsekuensinya ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu


usaha secara terus menerus secara giat dan terus menerus secara giat dan
berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk
mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

1.3 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan


bernegara
Konsep ketahanan nasional berpegaruh dalam berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara, diantaranya :
i). Ideologi
ancaman => keanekaragaman yang menimbulkan sikap separatis.
mengatasinya => pembinaan ideology Negara sehingga terwujud scr objektif dan
subjektif.
ii) Politik
ancaman => adanya alasan kebebasan menyebabkan pembenturan dalam aspek
seperti pemberantasan KKN,pelanggaran HAM shg tak ada kesadaran bernegara
yang positif
mengatasinya => melaksanakan social control yg bertanggung jawab pd jalannya
pemerintahan negara serta menegakkan hukum dan menyelenggarakan
keamanan dan ketertiban masyarakat
iii) Ekonomi
ancaman => adanya rasa kebebasan suatu daerah untuk mengelola SDA yg ada
di wilayah mereka masing-masing tanpa memikirkan aspek kebersamaan
mengatasinya => pemerataan pembangunan dan mengembangkan rasa
kebersamaan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yg adil dan
merata di seluruh wilayah Indonesia
iv) Sosial Budaya
ancaman => adanya kontradiksi dalam kehidupan bersosial budaya
mengatasinya => menjadikan ke-bhineka-an untuk memperkuat solidaritas
bangsa
v) Pertahanan dan Keamanan
ancaman => munculnya campur tangan asing dengan alas an penegakan hukum
mengatasimya => meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat akan
pentingnya menegakkan hokum serta bela negara
D. Hubungan Geopolitik dengan Geostrategi
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik
Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut
Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan,
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumpu pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Geopolitik adalah sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik. Sedangkan geostartegis adalah metode atau aturan
untuk tujuan dan sasaran mewujudkan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi untuk masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat pembangunan.
2. Konsep geopolitik di Indonesia tertuang dalam sebuah wawasan
nasinal yang dikenal sebagai Wawasan Nusantara, sedangkan konsep
geostrategis sering pula disebut sebagai Ketahanan Nasional.
3. Hubungan antara geopolitik dan geostrategi adalah suatu sistem yang
sama-sama bertujuan untuk mewujudkan konsep kebangsaan
Indonesia, yakni negara kepulauan yang disatukan oleh pulau-pulau
bukan pulau-pulau sebagai pemisah.
DAFTAR PUSAKA

http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

http://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/geopolitik.html

http://rahmatanjung.blogspot.com/2014/11/makalah-kewarganegaraan-geopolitik-
dan.html?m=1

http://info-makalah.blogspot.com/2011/07/makalah-geopolitik-indonesia.html

https://www.facebook.com/groups/1184354541612700/?ref=br_tf

Anda mungkin juga menyukai