Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercermin
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea dua dan empat, ada tiga faktor penentu yang
harus diperhatikan, yaitu faktor geografi, manusia, dan lingkungan. Terwujudnya
cita-cita dan tujuan nasional tersebut bergantung bagaimana bangsa Indonesia
memanfaatkan lingkungan geografis, sejarah, dan kondisi sosial budaya, serta
bagaimana bangsa Indonesia memandang diri dan lingkungannya. Wawasan
Nusantara lah yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya.
Sebagai suatu bangsa dan negara, Indonesia sangat memerlukan wawasan
kebangsaan untuk menghalau konflik dari dalam dan dari luar. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman yang mendasar dan komitmen yang kuat terhadap wawasan
nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia dan nilai dasar bagi ketahanan
nasional Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas yaitu :
1. Apa pengertian wawasan nusantara dan geopolitik?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara?
3. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan nusantara?
4. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dan penerapannya di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami wawasan nusantara dan geopolitik
2. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan
nusantara
3. Mengetahui dan memahami unsur-unsur dasar wawasan nusantara
4. Mengetahui dan memahami implementasinya wawasan nusantara dan
penerapannya di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara dan Geopolitik


Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional (National outlook) yang
merupakan visi bangsa yang bersangkutam menuju ke masa depan. Kehidupan
berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau
wawasan nasional yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan
bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang dimaksudkan disini
adalah bangsa yang menegara (nation state). Adapun wawasan nasional bangsa
Indonesia dikenal Wawasan Nusantara.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat. Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang cara
tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang
berarti pulau-pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit dua hal. Istilah Nusantara dipakai
untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara samudra Pasifik dan samudra Indonesia serta diantara benua
Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya. Sedangkan Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam
mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Dengan demikian Wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai rambu-rambu
dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai cara

2
pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan
kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan
dan cita-citanya.
Sebagai Wawasan Nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang
terdiridari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan
Nasionalnya bangsa Indonesia dibangunataspandangan geopolitik bangsa. Pandangan
bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasilingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi Wawasan Nusantara. Jadi Wawasan Nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Kedudukan Wawasan Nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan
atau rumusan umum mengenai keadaan yang dinginkan. Wawasan Nasional
merupakan visi bangsayang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
- Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973
- TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN
- TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP MPR ‘83 dalam
mencapat tujuan pembangunan nasionsal :
- Kesatuan Politik
- Kesatuan Ekonomi
- Kesatuan Sosial Budaya
- Kesatuan Pertahanan Keamanan
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnya
merupakan perwujudan dari kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan (HANKAM).
Dan sebagai Wawasan nasional Indonesia, Wawasan Nusantara merupakan
pencerminan dari : Kepentingan yang sama, tujuan yang sama terpeliharanya

3
persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuamn wilayah Indonesia. Dengan kata lain
sebagai wawasan nasionalnya Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menangani permasalahan yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[4]
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang filsafati, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek social budaya dan aspek kesejahteraan, telah
membentuk satu wawasan nasional Indonesia yang di sebut wawasan nusantara
dengan rumusan sebagai berikut:
“Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, yaitu cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menccapai tujuan
nasional.”
Berdasarkan pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap. MPR Tahun 1993
dan tentang GBHN.

Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik. Maka membicarakan
pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik.
“Geo” artinya bumi/planet bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di
permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan dengan interrelasi antara
manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Maka, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak lang sung kepada system politik suatu negara.[6]
Oleh karena itu wawsan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini
dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung

4
konsepsi geopolitik Indonesia yaitu, unsur ruang yang kini berkembang tidak saja
secara fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya
(Suradinata; Sumiarno: 2005)

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


1. Wilayah (Geografi)
Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan pada aspek administratif dan atau aspek fungsional (Peraturan
Pemerintah No. 10 tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia).
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan
alternatif kebijakannasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-
prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional.
Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad XIX, namun
pengertiannyabaru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan
negarayang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi
wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
b. Geostrategi
Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negar adan bangsa
Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia sebagai berikut :
1) Geografi: terletak di antara dua benua, Asia dan Australia; serta di antara
samudra Pasifik dan samudra Hindia.
2) Demografi: penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di
selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang).
3) Ideologi: ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara liberalisme di
selatan (Australia dan Selandia Baru) dan Komunisme di utara (RRC,
Vietnam dan Korea Utara)

5
4) Politik: Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal di
selatan dan demokrasi rakyat (diktatur proletar) di utara.
5) Ekonomi: Ekonomi Indonesia terleta di antara ekonomi Kapitalis dan
selatan Sosialis di Utara.
6) Sosial: Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat
individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.
7) Budaya: Budaya Indonesiaterletak di antara budaya Barat di selatan, dan
budaya timur di utara.
8) Hankam: Geopolitik dan geostrategi Hankam (Pertahanan dan
Keamanan) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan maritim di
selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a. Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957
Wilayah negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah
bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut
teritorial Indonesia. Ordonansi tahu 1939 menetapkan batas wilayah laut
teritorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi
pulau secara terpisah-pisah.
b. Dari Deklarasi Juanda (13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang
dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut:
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
utuh dan bulat
2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan
asas negara kepulauan (Archipelagic State Principles).
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6
c. Dari 17-2-1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang
Asas-asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas
kontinen adalah sebagai berikut:
1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landas kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.
2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas
landas kontinen dengan negara-negara tetangga melalui
perundingan.
3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis
yang ditarik di tengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan
wilayah terluar negara tetangga.
4) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan
diatas landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif
terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang
mendorong Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1) Persediaan ikan yang semakin terbatas
2) Kebutuhan untuk pembangunan nasioanal Indonesia
3) ZEE mempunyai kekuatan hukum Internasional.

C. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta
lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu
selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun
tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh
bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi” Britain rules the
waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga

7
lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan
nusantara.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara
(Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan
wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara
itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik
Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat
tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan
nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan,
tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau
kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu
benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta

8
kesatuan wilayahh dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah
keadaan atau rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan.
Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

D. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara


Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan
nusanatara adalah sebagai berikut :
1. Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi
bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan
terpecah, kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan,
kesengsaraan, kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan
perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik Devide et impera.
Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia justru melawan
bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan penjajah selalu ada
pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
b. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis
wilayah Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah
Hindia Belanda ini masih terpisah-pisah berdasarkan ketentuan Ordonansi
1939 dimana laut territorial Hindia Belanda adalah sejauh 3 (tiga) mil.
Dengan adanya ordonansi tersebut , laut atau perairan yang ada diluar 3
mil tersebut merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai perairan
internasional. Sebagai bangsa yang terpecah-pecah dan terjajah, hal ini
jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa Indonesia.Keadaan tersebut
tidak mendudkung kita dalam mewujudkan bangsa yang merdeka,

9
bersatu dan berdaulat.Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut kita
membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang
bersatu. Upaya untuk mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah
yang utuh tidak lagi terpisah baru terjadi 12 tahun kemudian setelah
Indonesia merdeka yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan
pernyataan yang selanjutnya disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13
Desember 1957. Isi pokok dari deklarasi tersebut menyatakan bahwa laut
territorial Indonesia tidak lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil dan
secara resmi menggantikam Ordonansi 1939. Dekrasi Djuanda juga
dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun 1960 tenatang perairan Indonesia
yang berisi :
1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan
pedalaman Indonesia
2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak
pada sisi dalam dari garis dasar.
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara
dimana laut tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU
mengenai perairan Indonesia diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996
tentang Perairan Indonesia
Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional.
Melalui perjuangan panjanag akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April
menerima “ The United Nation Convention On The Law Of the
Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut
Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara Kepulauan (Archipelago
State).

2. Aspek Geografis dan Sosial Budaya


Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia meruapakan negara
bangsa dengan wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen.

10
Keunikan wilayah dan dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu
memilikui visi menjadi bangsa yang satu dan utuh .
Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :
1. Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritim
2. Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang)
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik
dan Mediterania
6. Wilayah subur dan dapat dihuni
7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam
8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang
beragam
9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868
juta jiwa (tahun 2005 – www.datastatistik-Indonesia.com )

3. Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional


Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia memanndang wikayahnya
sebagai ruang hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk
memperluas wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu
kepentingan nasional Indonesia adalah bangaimanan menjadikan bangsa dan
wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu
merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi
nasional

11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan
utuh dalam satu kesatuan Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka
diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara
dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan.
Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Dapat dikatakan wawasan nusantara yang terpapar dari Sumatra hingga Papua
harus memiliki wawasan nasional sebagai geopolitik.
B. Saran
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan diperlukan tindakan yang tegas jika terjadi suatu ancaman daerah, misal
dari yang terkecil, yaitu mengadakan penjagaan desa secara bergilir, melakukan
kerjasama antar negara dengan cara latihan gabungan. Sehingga akan terciptanya
suatu wilayah satu kesatuan Indonesia yang utuh.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aryaning A K, Devi S W, Agus Riyanto, 2010,Etika dan Tata Tertib Hidup


Berwarga Negara, Jakarta, Salemba Humanika
Kaelan, Achmad Zubaidi, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta,
“Paradigma” Yogyakarta
Sunarso, dkk, 2015, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta,UNY Press
http://hafizhmedia.6te.net/kampus_kw.htm
https://tiekawati.wordpress.com/2014/03/15/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-
indonesia/
http://isqal-kurniawan.blogspot.co.id/2013/04/wawasan-nusantara-dan-wilayah-
sebagai.html
https://tonyahmad007.wordpress.com/2013/04/07/wawasan-nusantara-landasanunsur-
unsur-dan-hakekat-wawasan-nusantara/
http://freejesindo.blogspot.co.id/2012/12/makalah-geopolitik-indonesia-sebagai.html

13

Anda mungkin juga menyukai