Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Ringkasan Mengenai

Wawasan Nasional dan Wawasan Nusantara

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :

Fitria Rahmi Mardhatillah

21136009

Dosen Pengampu :

Dr. Akmal, S.H., M.Si.

Program Studi Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

2021
1. Pengertian wawasan nasional :

- Wawasan Nasional
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah bernegara tentang diri
dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional,
maupun global.
Suatu negara dan bangsa akan terikat erat apabila ada pemahaman yang mendalam tentang
perbedaan dalam negara atau bangsa itu sebagai anugrah, yang pada akhirnya akan memperkaya khasana
budaya negara atau bangsa tersebut. Disamping itu, perbedaan ini merupakan satu titik yang sangat
rentan terhadap perpecahan jika tidak diberikan pemahaman wawasan nasional dan wawasan nusantara
yang tepat bagi bangsa dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman
(pendapat, kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan
dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.
Wawasan Nasional, yang di Indonesia disebut sebagai Wawasan Nusantara, pada dasarnya
merupakan cara pandang terhadap bangsa sendiri. Kata “wawasan” berasal dari kata “wawas”
yang bearti melihat atau memandang (S. Sumarsono, 2005).
Setiap Negara perlu memiliki wawasan nasional dalam usaha menyelenggarakan
kehidupannya. Wawasan itu pada umumnya berkaitan dengan cara pandang tentang hakikat
sebuah Negara yang memiliki kedaulatan atas wilayahnya. Fokus pembicaraan pada unsur
kekuasaan dan kewilayahan disebut “geopolitik”.

- Wawasan Nusantara

Menurut GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) yang ditetapkan MPR (Majelis
Permusyawaratan Rakyat) pada tahun 1993 dan 1998: Wawasan Nusantara yang merupakan
wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang dibuat di LEMHANAS 1999:
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang sebaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

2. Latar belakang pembentukan wawasan nusantara :

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut
memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan
tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara
bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan
wawasan nasional.
Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat Wanus. Wanus
ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya
dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata
laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai
kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang: satu kesatuan wilayah, satu kesatuan bangsa, satu
kesatuan budaya, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan hankam.

3. Landasan historis yuridis formal wawasan nusantara :

Wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI secara historis dan
yuridis bahwa UUD 1945 tidak menentukan secara tegas dan jelas membahas tentang batas-batas
wilayah RI. Tidak di bahas detail dan tegas di UUD 1945 tentang batas wilayah negara namun
Indonesia hingga sekarang memiliki batas-batas wilayah, hal ini dapat terjadi dikarenakan hukum
sebelum Indonesia mempunya UUD, Indonesia dijajah dan harus mengikuti hukum Teritorial Zee
En Martimie Krengen Ordenantie atau ordenansi tentang laut territorial dan wilayah maritime.
Hukum ordenansi tentang laut tersebut dibuat oleh Hindia Belanda ketika menjajah Indonesia,
hukum tersebut menyatakan bahwa setiap pulau memiliki batas sendiri dengan lebar 3 mil laut dari
garis. Hukum ordenansi tentang laut territorial dan wilayah maritime menjadi formal wilayah
kedaulatan NKRI karena ada dan dianut sebelum UUD secara historis dan yuridis.
Historis berupa pembahasan yang berhubungan dengan sejarah dan masa lampau
sedangkan yuridis adalah segala yang dibahas secara hukum. Historis yuridis membahas tentang
sejarah secara hukum yang pernah terjadi di wilayah tertentu dan bisa menjadi pegangan oleh
sebuah negara. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan hukum-hukum yang baru tidak membahas
tentang permasalahan tersebut.

4. Unsur-unsur wawasan nusantara :

- Wadah (contour) :
Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka
ragam budaya.

- Isi wawasan nusantara (content) :


Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
Isi menyangkut dua hal yaitu:
Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional persatuan.
Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

- Tata laku wawasan nusantara (conduct)


Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.

5. Pengertian geopolitik dan geostrategi :

- geostrategi
Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah laut
membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Sebagai satu
kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. , sedangkan
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah
yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan
kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari
berbagai ancaman.

- geopolitik
Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan
penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut.
Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seantero
khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk
dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan
bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang
meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi
politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah
ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan
akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda
tanggal 13 Desember 1957.
6. Wawasan nusantara (penerapan geopolitik indonesia) :

Pelaksanaan geopolitik Indonesia sejak wawasan nusantara diresmikan oleh MPR dengan
TAP MPR nomor IV tahun 1973, yaitu meliputi empat aspek, perwujudan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan ekonomi, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial
budaya, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Di
samping bangsa Indonesia melaksanakan empat aspek juga menerapkan wawasan nusantara
sebagai geopolitik Indonesia.

PETA KONSEP

WAWASAN NASIONAL DAN NUSANTARA


Wawasan Nasional Latar Belakang Landasan Historis Yuridis Unsur-unsur wawasan nusantara :

-Wadah (contour): Wadah kehidupan


adalah cara pandang suatu Konsep dasar wilayah Historis berupa bermasyarakat berbangsa dan bernegara
bangsa yang telah negara kepulauan telah pembahasan yang meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki sifat serba nusantara dengan
bernegara tentang diri dan diletakkan melalui berhubungan dengan kekayaan alam dan penduduk serta
lingkungannya dalam Deklarasi Djuanda 13 sejarah dan masa lampau aneka ragam budaya.

eksistensinya yang serba Desember 1957. sedangkan yuridis adalah -Isi wawasan nusantara (content) :
terhubung (interaksi & Deklarasi tersebut segala yang dibahas Merupakan aspirasi bangsa yang
berkembang di masyarakat dan cita-cita
interelasi) serta memiliki nilai sangat secara hukum. Historis serta tujuan nasional yang terdapat
pembangunannya di dalam strategis bagi bangsa yuridis membahas tentang dalam pembukaan UUD 1945.

bernegara di tengah-tengah Indonesia, karena telah sejarah secara hukum


-Tata laku wawasan nusantara (conduct)
lingkungannya baik melahirkan konsep yang pernah terjadi di :
nasional, regional, maupun Wawasan Nusantara yang wilayah tertentu dan bisa
Tata laku batiniah yaitu mencerminkan
global. ngkungannya baik menyatukan wilayah menjadi pegangan oleh jiwa, semangat dan mentalitas yang baik
nasional, regional, maupun Indonesia. sebuah negara. dari bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah
yaitu tercermin dalam tindakan
global.teng perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.

(interaksi &
interelasi) serta
pembangunannya

geopolitik dan geostrategi

Geopolitik Geostrategi Penerapan Geopolitik


Indonesia
Indonesia Indonesia
meliputi empat aspek,
dituangkan dalam diwujudkan melalui perwujudan kepulauan
salah satu doktrin konsep Ketahanan nusantara sebagai satu
nasional yang Nasional yang kesatuan ekonomi,
disebut Wawasan bertumbuh pada perwujudan kepulauan
Nusantara dan perwujudan nusantara sebagai satu
kesatuan sosial budaya,
politik luar negeri kesatuan ideologi,
perwujudan kepulauan
bebas aktif. politik, ekonomi, nusantara sebagai satu
sosial budaya dan kesatuan pertahanan dan
pertahanan keamanan.
keamanan.

Anda mungkin juga menyukai