Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PEKAN VII PKN

NAMA MAHASISWA : Andreas Harianto Rahmat


NIM : D021211021
KELAS : Teknik Mesin A

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
GEOPOLITIK INDONESIA

A. Wawasan Nasional
Wawasan berasal darai kata wawas yang berarti meninjau, memandang, atau mengamati.
Dengan demikian, wawasan dapat diartikan konsepsi cara pandang (KBBI, 2002: 1271). Pada awal era
revormasi, istilah ini menjadi kurang popular sehingga para politisi pun enggan menggunakannya
(tidak lagi tersurat dalm GBHN 1999 sebagai wawasan bangsa).
Wawasan nasional suatu bangsa terbentuk karena bangsa tersebut tinggal dalam suatu wilayah
yang diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh karena itu, apabila suatu bangsa dibahas,
akan terkait pula masalah sejarah diri dan budaya, falsafah hidup, serta tempat tinggal dan lingkungan
bangsa tersebut. Dari ketiga aspek itu, tercetus aspirasi bangsa yang kemudian dituangkan dalam
perjanjian tertulis-konstitusi-ataupun tidak tertulis. Perjanjian ini tetap menjadi catatan hidup motivasi
yang semuanya dituangkan menjadi ajaran doktrin dasar untuk membanngun negara yang berupa
wawasan nasional.
Wawasan nasioal bangsa Indonesia dinamakan wawasan nusantara yang merupakan
implementasi perjuangan pengakuan se-bagai negara kepulauan yang disesuaikan dengan kemajuan
zaman. Pada masa lalu negara kepulauan yang meliputi kumpulan pulau-pulau berdasarkan contour
yang dipisahkan oleh laut. Paham Nusantara menunjukkan dua arah pengaruh, yaitu :
1. ke dalam: berlaku asas kepulauan yang menuntut terpenuhnya unsur tanah dan air yang selaras dan
serasi untuk merealisasikan wujud tanah air;serta
2. ke luar: berlakunya asas posisi antara yang menuntut posisi kuat bagi Indonesia untuk dapat berdiri
tegak dari tarikan segala penjuru.

B. Wawasan Nusantara
Geopolitik Indonesia dinamakan wawasan nusantara, yang secara umum didefinisikan sebagai cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang dirinya yang bhineka, serta lingkungan geografinya yang
berwuud negara kepulauan berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Adapun tujuannya adalah untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, dan turut serta menciptakan
ketertiban dan perdamaian dunia. Kesemua itu dalam rangka mencapai Tujuan Nasional. Oleh karena
itu, hakikat tujuan Wawasan Nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam kebhinekaan, yang
mengandung arti sebagai berikut :
1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan potensi geografi,
serta kebhinekaan budaya.
2. Pedoman dan pola tindak serta pola pikir kebiaksanaan nasional.
3. Hakekat Wawasan Nusantara dasar persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

C. Kedudukan Wawasan Nusantara


Dalam system kehidupan nasional Indonesia sebagai paradigma kehidupan nasional Indonesia
yang urutannya sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa, dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.
4. Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan Negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pebangunan nasional.
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar pengaturan kehidupan
nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional, sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
bentuk GBHN- masa ORBA- yang dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di
bawahnya.
Doktrin dasar adalah himpunan prinsip atau teori yang diajarkan, dianjurkan dan diterima
sebagai kebenaran, untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan, serta dalam usaha
mencapai tujuan. Doktrin dasar adalah doktrin yang timbul dari pemikiran yang bersifat falsafah.

D. Peranan Wawasan Nusantara


Dalam kehidupan kehidupan nasional, Wawasan Nusantara dijelaskan peranannya untuk :
1. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, yang serasi dan selaras pada segenap aspek
kehidupan nasional.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pamanfaatan lingkungannya. Peranan ini berkaitan
dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait dan ketergantungan antara bangsa dan ruang
hidupnya. Oleh karena itu, pemanfaatan lingkungan harus bertanggung jawab. Jika tidak, maka
akan menimbulkan kerusakan lingkugan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa.
3. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan nasional menjadi
dasar hubungan antara bangsa. Apabila suatu bangsa kepentingan nasionalnya sejalan atau parallel
dengan kepentingan nasional bangsa lain, maka kedua bangsa itu akan mudah terjalin hubungan
persahabatan.
4. Merentang hubungan Internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.

E. Wajah Wawasan Nusantara


Pengertian istilah wajah adalah roman muka. Wajah manusia hanya satu, tetapi wajah itu
memiliki beberapa roman muka dan tiap roman muka berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi.
Dalam hubungan itu, dapat dikatakan bahwa geopolitik Indonesia hanya satu, yaitu Wawasan
Nusantara (Wasantara). Namun, wajahnya lebih dari satu, yaitu ada 4 wajah yang meliputi :
1. Wajah Wasantara sebagai Wawasan Nasional yang melandasi konsepsi Ketahanan Nasional.
2. Wajah Wasantara sebagai wawasan pembangunan nasional.
3. Wajah Wasantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan.
4. Wajah Wasantara sebagai wawasan kewilayahan.

F. Wasantara Sebagai Landasan Konsepsi Ketahanan Nasional


Wajah Wasantara dalam pengembangannya dipandang sebagai konspsi politik ketatanegaraan
dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. Sebagai suatu konsepsi politik yang di dasarkan pada
pertimbangan konstelasi geografis, wawasan nusantara dapat di katakan merupakan penerapan teori
geopolitik dari bangsa Indonesia.
Dengan demikian, wawasan nusantara selanjutnya menjadi landasan penentuan kebijaksanaan
politik Negara. Dalam perjuangan mencapai tujuan nasional, akan banyak menghadapi tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar negri maupun dari dalam negri sendiri. Untuk
menanggulanginya,dibutuhkan suatu kekuatan baik fisik maupun mental. Semakin tinggi kekuatan itu
makin tinggi pula kemampuannya. Kekuatan dan kemampuan yang diistilahkan ketahanan nasional
berdasarkan rangkaian pemikiran tersebut maka ketahanan nasional diartikan sebagai konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan dalam mencapai persatuan serta kesatuan nasional dalam rangka
mencapai kesejahteraan dan keamanan nasional. Bertolak dari pandangan ini maka ketahanan nasional
merupakan geostrategi nasional untuk mencapai sasaran yang telah ditegaskan dalam wawasan
nusantara dan perlu ditingkatkan dengan berpedoman pada wawasan nusantara.

G. Wasantara sebagai Wawasan Pembangunan Nasional


Menurut UUD 1945 MPR wajib membuat GBHN. GBHN masa ORBA menegaskan bahwa
wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara yang bersumber
pada pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri serta lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Di samping
itu, dengan mengutamakan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Hal ini mencakup :
1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang berarti :
a. bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa
b. bahwa bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa
daerah, serta memeluk/menyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa harus merupakan suatu kesatuan bangsa yang bulat dalam artian seluas-luasnya.
c. bahwa secara psikologis bangsa Indonesia harus merata satu, senasib sepenanggungan, sebangsa
dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideology bangsa dan negara yang melandasi,
membimbing dan menyerahkan bangsa menuju tujuannya.
e. bahwa kehidupan politik diseluruh wilayah Nusantara merupakan suatu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
f. bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan system hukum dalam arti bahwa
hanya ada satu hukun nasional yang mengabdi kepentingan nasional;serta
g. bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban nasional yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
melalui politik luar negri bebas dan aktif serta diabadikan pada kepentingan nasional.

2. Pewujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, yang berati:


a. bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bersama bangsa dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah
tanah air;
b. tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan kehidupan ekonominya; serta
c. kehiduan perekonomian di setiap wilayah Nusantara meru_pakan satu kesatuan ekonomi yang
diselenggarakan sebagai usaha bersama mendasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya yang berarti:
a. bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, maka perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan terdapat tingkat kemajuan masyarakat yang sama merata dan
seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa;
serta
b. bahwa budaya bangsa Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya
yang ada menggambarkan kekanyaan budaya bangsa. Kekayaan ini menjadi modal dan landasan
pengembagan budaya bangsa seluruhnya. Tentunya dengan tidak menolak nilai-nilai budaya
lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, serta hasil-hasilnya dapat dinikmati
oleh bangsa.

4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan pertahanan dan keamanan, yang berarti:
a. bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman
terhadap seluruh bangsa dan Negara; serta
b. bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.

Dari rangkaian uraian di atas, dapat di simpulkan sebagai berikut.


1. Wawasan Nusantara merupakan penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan
kondisi, posisi dan potensi geografi, serta kebhinnekaan bangsa dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan.
2. Wawasan Nusantara merupakan pola tindak dan pola pikir dalam melaksanakan pembangunan
nasional.

H. Wasantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara.


Wawasan Nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam mengartikan tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang me-liputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
Mengingat bentuk dan letak geografis Indonesia yang merupakan suata wilayah lautan dengan
pulau-pulau di dalamnya dan mempunyai letak ekuator besarta segala sifat dan corak khasnya,maka
implementasi nyata dari Wawasan Nusantara yang menjadi kepentingan-kepentingan pertahanan
keamanan negara harus ditegakkan. Realisasi penghayatan dan pengisian Wawasan Nusantara di satu
pihak menjamin keutuhan wilayah nasional dan melindungi sumber-sumber kekayaan alam beserta
penyelarasannya, sedangkan di lain pihak dapat menunjukkan kedaulatan negara Republik Indonesia.
Untuk dapat memenuhi tuntutan itu dalam perkembangan dunia, maka seluruh potensi
pertahanan ke amanan Negara haruslah sedini mungkin ditata dan di atur menjadi suatu kekuatan yang
utuh dan menyeluruh. Kesatuan pertahanan dan keamanan negara mengandung arti bahwa ancaman
terhadap sebagian wilayah mana pun pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa
dan negara.
DAFTAR PUSTAKA

Basrie, Chaidir Drs., M.Si. 1995. Wawasan Nusantara, Wawasan Nasional Indonesia.
Djalal, Hasyim. 1995. Indonesia and the Law of the Sea. Jakarta: C S I S
Hardjasumantri, Kusnadi. 1989. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press.
Kusumatmadja, Prof. DR. Mochtar. 2003. Konsep Hukum Negara Nusantara Pada Konvensi
Hukum Laut III. Bandung: Alumni.
Simbolon, Parakitri T. 1995, Menjadi Indonesia, Buku I, Akar-akar Kebangsaan Indonesia. Jakarta:
Kompas.
Soewarso. 1981. Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional. Hak Cipta.
Sumardi, Juajir. 1996. Hukum Ruang Angkasa (Suatu Pengantar). Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Sunardi, R. M. 2004. Pembinaan Ketahanan Bangsa, dalam rangka nemperkokoh keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta: PT Kuadernita Adidarma.
Suradinata, Ermaya dan Alex Dinuth (Pnyt). 2001. Geopolitik dan Konsepsi Ketahanan Nasional.
Jakarta: Paradigma Cipta Tatrigama

Anda mungkin juga menyukai