Anda di halaman 1dari 5

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA

1. KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA

Kedudukan wawasan nusantara merupakan posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia
mengenai dirinya yang memiliki beragam suku, agama, bahasa, budaya, kekayaan alam, dan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan, yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia, wawasan nusantara adalah suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia, agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam
upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut.

1. Pancasila

Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa dan dasar negara, jadi Pancasila memiliki kedudukan sebagai
landasan idiil. Filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu filosofia yang secara harfiah berarti cinta dan
hikmat, merupakan kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi,
pengetahuan, nilai, akal, pikiran dan bahasa, maka Pancasila sering disebut sebagai filsafat atau filosofi
bangsa. Ideologi adalah suatu ide atau gagasan, dapat disebut juga sebagai visi yang komprehensif
sebagai cara memandang. Tujuan utama dibalik ideologi, yaitu menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran yang normatif. Maka dari itu, Pancasila disini berkedudukan sebagai landasan idiil bangsa
Indonesia.

2. Undang-undang Dasar 1945

Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, menjelaskan bahwa UUD dalam suatu negara
adalah sebuah norma dari suatu sistem politik dan hukum bentukan. Pada sistem pemerintahan negara,
biasanya dituangkan sebagai dokumen tertulis.

Pada umumnya, konstitusi mengacu pada penjaminan hak terhadap warga masyarakat. Istilah konstitusi
bisa diterapkan kepada seluruh aturan hukum mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Pada suatu
organisasi, konstitusi memberikan penjelasan terhadap bentuk struktur, aktivitas, karakter, serta aturan
yang menjadi dasar organisasi tersebut. Maka dari itu Undang-undang Dasar 1945 disebut sebagai
landasan konstitusional bangsa Indonesia.

3. Visi nasional atau Geopolitik

Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi nasional atau disebut sebagai geopolitik Indonesia,
memiliki pandangan atau wawasan yang jauh kedepan, demi tercapainya cita-cita dan tujuan nasional.
Secara luas, hal ini mengacu pada hubungan antara politik dan teritori dalam lingkup skala lokal maupun
internasional. Maka wawasan nusantara merupakan landasan visional, sekaligus sebagai landasan
konsepsional.

4. Geostrategi

Ketahanan nasional merupakan geostrategi atau konsepsi bangsa dan negara Indonesia. Geostrategi
disini merujuk pada suatu kebijakan luar negeri yang dipandu oleh faktor geografi. Faktor tersebut dapat
menjadi pelengkap, penghambat atau memberi pengaruh terhadap perencanaan politik dan militer.
Disini ketahanan nasional memiliki kedudukan sebagai landasan operasional.

5. Kebijaksanaan dasar bangsa

Politik serta strategi nasional berkedudukan sebagai kebijaksanaan dasar bangsa dan negara Indonesia
dalam pembangunan nasional. Politik secara harfiah memiliki arti dari, untuk, atau segala hal yang
berkaitan dengan warga negara, merupakan proses pembentukan serta pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang diwujudkan dalam proses pembuatan keputusan, terutama yang berkaitan dengan
negara. Politik merupakan suatu seni dan bentuk keilmuan untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional.

Bangsa Indonesia telah melewati perjalanan perjuangan yang panjang untuk menjadi suatu negara yang
berdaulat. Semangat kebangsaan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan ditandai dengan
lahirnya Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta. Organisasi Ini menjadi
penyemangat perjuangan, hingga Bangsa Indonesia dapat memproklamirkan kemerdekaannya pada
tanggal 17 Agustus 1945.

Para pemimpin pendiri bangsa telah berjuang dan meletakkan fondasi dasar demi tercapainya
kemerdekaan serta persatuan dan kesatuan, hendaknya harus tetap dijaga dan dipelihara orek bangsa di
masa kini dan masa datang. Wawasan nusantara berkembang atas dasar pengalaman sejarah yang
pernah dialami bangsa ini, agar tidak terpecah belah. Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957
merupakan tonggak bersejarah lahirnya wawasan nusantara. Dengan adanya deklarasi ini, batas wilayah
laut Indonesia menjadi lebih luas.

Melalui Ketetapan MPRS No. IV tahun 1973, Konsep Nusantara dituangkan dalam Wawasan Nusantara
sebagai dasar pokok pelaksanaan Garis–garis Besar Haluan Negara. Pada tahun 1978, konsepsi Wawasan
Nusantara mendapat pengakuan dunia Internasional pada Konferensi Hukum Laut di Geneva.

2. TUJUAN NASIONAL WAWASAN NUSANTARA

Tujuan nasional wawasan nusantara secara jelas tertulis pada teks pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada teks tersebut dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan
Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

a. Tujuan wawasan nusantara keluar

Tujuan wawasan nusantara keluar yaitu menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang
semakin mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Tidak hanya berhenti di situ saja, Bangsa Indonesia
juga turut serta secara aktif melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, keadilan sosial, serta menjalin kerjasama dalam bidang apapun yang mengedepankan sikap saling
hormat menghormati.

Hal ini menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia secara aktif turut ambil bagian dalam menjaga dan
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam lingkup kehidupan internasional di segala aspek
kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan, demi
terwujudnya tujuan nasional sesuai yang termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945.

b. Tujuan wawasan nusantara ke dalam

Tujuan wawasan nusantara ke dalam yaitu memberikan jaminan persatuan dan kesatuan bagi segenap
aspek kehidupan nasional yang meliputi aspek ilmiah maupun aspek sosial. Harapannya, bangsa
Indonesia harus meningkatkan kepekaan agar memiliki kemampuan mitigasi terhadap munculnya
disintegrasi bangsa. Bangsa Indonesia harus terus menerus berupaya menjaga persatuan, dan kesatuan
dalam kebhinekaan. Jika hal ini terlaksana, maka tidak akan muncul intoleransi yang berpotensi
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
3. FUNGSI WAWASAN NUSANTARA

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita belajar banyak hal mengenai wawasan nusantara,
termasuk pula mengetahui fungsi penting dari wawasan nusantara itu sendiri. Fungsi ini nantinya akan
menjadi panduan, pedoman, serta acuan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kedudukannya sebagai
warga negara. Ada baiknya, kita kupas juga beberapa fungsi dari wawasan nusantara, berikut
penjelasannya.

a. Fungsi sebagai konsep pertahanan dan keamanan

Sebagai bangsa yang mencintai tanah airnya, rakyat Indonesia dari berbagai eleman sudah seharusnya
mampu membentengi bangsa dan negara ini dari segala bentuk ancaman yang berpotensi merusak
persatuan dan kesatuan bangsa. Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan akan
membentuk budaya yang secara alami siap untuk mempertahankan ideologi bangsa di seluruh wilayah
nusantara dari ancaman-ancaman tersebut, karena konsep ini telah menjadi pandangan hidup bangsa.

b. Fungsi sebagai wawasan pembangunan

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari ujung barat hingga
ujung timur, dari Sabang sampai dengan Merauke. Wawasan pembangunan bukan hanya berlaku untuk
yang berada dekat dengan pemerintah pusat saja, tetapi tersebar secara menyeluruh hingga pelosok-
pelosok nusantara. Wawasan pembangunan ini tidak hanya mengutamakan pembangunan fisik saja
tetapi, juga membangun unsur unsur sosial politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan.

c. Fungsi sebagai konsep ketahanan nasional

Fungsi wawasan nusantara sebagai konsep ketahanan nasional menitikberatkan perhatiannya terhadap
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara serasi, selaras, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara menyeluruh dan
terpadu. Singkatnya, konsep ketahanan nasional adalah suatu pedoman atau sarana untuk
meningkatkan metoda keuletan dan ketangguhan bangsa yang memiliki kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

d. Fungsi sebagai wawasan kewilayahan


Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan dicetuskan pada Deklarasi Djuanda, tanggal
13 Desember 1957. Pokok-pokok pengertian mengenai perairan yang disebutkan pada deklarasi
tersebut kemudian disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4
Tahun 1960 (18 Februari 1960) tentang perairan Indonesia. Ketentuan ini menyatakan bahwa lautan
Indonesia adalah selain laut-laut dalam dan selat-selat dalam (lautan dan pulau-pulau), juga termasuk
laut teritorial sepanjang 12 mil, yang dihitung mulai dari suatu garis dasar yang telah ditetapkan ke
lautan (bebas).

Garis dasar tersebut merupakan garis dalam peta yang dibuat di sekeliling kepulauan Indonesia, dan
terdiri atas garis-garis lurus yang menghubungkan pulau-pulau terujung di sekitar kepulauan Republik
Indonesia. Fungsi ini memperjelas kedudukan batas wilayah Republik Indonesia, guna menghindari
munculnya sengketa batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan negara tetangga.

Anda mungkin juga menyukai