2021 1. Konsep dan urgensi Wawasan Nusantara Wawasan nusantara dapatdibedakan dua pengertian yakni pengertian entinologis dan terminology. Secara entinologi kata wawasan nusantara berasal dari dua kata wawasan dan nusantara. Wawasan dari kata wawas ( bahasa jawa ) yang artinya pandangan sementara. Kata kata nusantara merupakan gabungan dari kata nusa yang berate pulau dan antara. Kata nusantara sendiri secara historis bermula dari sumpah pemuda dari patih gajah mada yang di ucapkan dalamm upacara pengangkatannya sebagai raja majapahit tahun 1336 M, tertulis dalam kitab pararatan. Pengertian terminologis adalah pengrtian yang dihubungkan dengan konteks istilah tersebut dikemukakan untuk membangun semangat kebangsaan dan cinta tanah air, meskipun tampak bahwa wilayah Indonesia itu terdiri dari banyak pulau dengan lautan yang luas kita memandang wilayah Indonesia itu tetap merupakan suatu kesatuan sebagai satu wilayah. Wawasan nusntara memiliki perannan penting untuk mewujutkan persepsi yang sam a bagi seluruh warga Negara Indonesia atara kelompok dan konteks sosiologi, politis serta pantangan yang harus dihindari adalah perbuatan tindakan yang menaggapi norma nomrma, etika, moral, nilai agung, atau tindakan anarkis menuju kearah disentegrasi bangsa. Namun demikian kewilayahan tidak dapat di ganggu gugat sebagi harga mati yang normative
2. Alasan perlunya Wawasan Nusantara
a). Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan yang mempunyai kesatuan kecakupan politik, keatuan ekonomi, kesatuan social, dan politik, keatuan pertahanan keamanan. b). Wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan Negara merupakan gopolotik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan bangsa. c). Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan sehingga dalam pembahasan Negara agar tidak terjadi sengketa dengan tetangga.
3. Sumber historis, sosiologis, dan politis tentang wawasan nusantara
a) Sumber Historis Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. b) Sumber Sosiologis, Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan "kesatuan atau keutuhan wilayah" diperluas lagi sebagai pandangan akan "persatuan bangsa". Bangsa Indonesia tdak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa. Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan secara terus menerus. Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirints melalui peristwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan berbasil diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa. Latar Belakang Historis Wawasan Nusantara, Tidak hanya melalui peraturan perundangan nasional, bangsa Indonesia juga memperjuangkan konsepsi wawasan nusantara berdasar Deklarasi Djuanda ke forum internasional agar mendapat pengakuan bangsa lain atau masyarakat internasional. Latar belakang sosiologis Bermula dari wawasan kewilayahan, namun sering tuntunan dan perkembangan konsepsi wilayah Negara mencakup pandangan akan kesatuan politik, ekonomi, social, budaya sebagaimana dalam rumusan HBNN 1998 wawasan nusantara adalah cara pandang da sikapbangsa Indonesia mengenal diri lingkungan dengan mengutamakan persatuaan. Latar belakang politis Kepentingan nasional mencakupi cita cita nasional tujuan dan visi nasional warga nega bermula dari deklaarasi juanda, kemudian dirumuskan dalam naskah GBHN sebagai hasil konsep politik.
4. Membangun argumen ttg dinamika dan tantangan wawasan nusantara
Dengan adanya konsepsi wawasan nusantara menjadi sangat luas dan beragam isi flora dan fauna menjadi sangat luas serta penduduk yang memahami willayah itu, namun demikian lisensi wawasan nusantra yang mengajak seluruh warga Negara untuk memandang luasnya wilayah dankeberagaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan. Dinamika yang berkembang itu misalnya jika pada masa lalu penguasa wilayah dilalkukan dengan pendidikan militer maka sekarang lebih di tekan pada upaya perlindungan dan pelestarian alam di wilayah tersebut, tantangan yang berubah misalnya perubahan dari kesejahteraan kolonialisme menjadi kejahatan dunia maya.
5. Meneskripsikan esensi dan urgensi wawasan nusantara
Esensi Dari Wawasan Nusantara Kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Urgensi Wawasan Nusantara Wawasan nusantara sangat penting,berfungsi sebagai panduan dan pedoman dasar bagi penyelenggaraan bagi kehidupan yang memberikan motivasi dorongan untuk mencapai tujuan, juga melandasi perjuangan bangsa indonesia untuk bersatu dalam mencapai tujuan nasional secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Maka untuk menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia melahirkan Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa di atasnya beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan-keamanan.
6. Rangkuman tentang wawasan nusantara
Secara umum Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
7. Praktik kewarganegaraan kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahan keamanan Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.