Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

yang Diampu Oleh Ibu Ida Sugiarti

Disusun oleh :

Ai Melinda (Bagian B) Imas Ratna W (Bagian C)

Bamadita Julianti (Cover-Bab 1)

Desti Hayatun Nupus(Bagian A) Nabila Zahra S (Bagian F)

Dhini Kusumawardhani Taufiq Yuliantho (Bagian E)

Dhara Suci S.H (Bagian G)

PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Geopolitik dan Wawasan Nusantara sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Tujuan penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kewarganegaraan tahun akademik 2021/2022

Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ida Sugiarti selaku dosen penanggungjawab mata kuliah


kewarganegaraan.

2. Rekan-rekan mahasiswa tingkat III semester V yang telah membantu


dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, Agustus 2021


Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan
wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional
bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu
merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik
Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa
Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara.jadi Wawasan Nusantara
merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan
kewilayahan dan kehidupan bangsa.Sebagai Negara yang sangat luas
dengan berbagai keragaman di dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan
Nusantara sebagai dasar pengembangan wawasan nasional. Tak hanya
faktor geografi, wawasan nusantara juga mengutamakan kepentingan
masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya, politik, pertahanan dan
keamanan, dan ekonomi.
Kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bermartabat dengan
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Pemahaman dan pelaksanaan
wawasan nusantara yang lebih baik dalam ranah kehidupan pribadi
maupun kolektif serta dalam wilayah publik sangat menentukan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dibutuhkan kesadaran warga
negara dan penyelanggara negara yang memadai didalam melaksanakan
kewajiban dan tanggung jawab. Di tengah tekanan berbagai masalah yang
menghimpit bangsa.
Hal ini merupakan bagian integral yang menjamin, eksitensi
bangsa dan negara dalam mewujudkan cita-cita nasional sekaligus
manifestasi cita-cita leluhur kita, dengan tetap menghargai kebhinekaan itu
sebagai anugerah Tuhan dan aset bangsa
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian geopolitik?
2. Apa yang dimaksud dengan wawancara nusantara sebagai geopolitik
Indonesia?
3. Apa pengertian kedudukan wawasan nusantara?
4. Apa pengertian wawasan nasional Indonesia?
5. Apa pengertian implementasi wawasan nusantara?
6. Apa saja tantangan implementasi wawasan nusantara?
7. Bagaimana peran warga negara dalam wawasan nusantara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian geopolitik.
2. Untuk mengetahui dan memahami maksud dari wawancara nusantara
sebagai geopolitik Indonesia.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang kedudukan wawasan
nusantara.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang wawasan nasional
Indonesia.
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang implementasi wawasan
nusantara.
6. Untuk mengetahui dan memahami tentang tantangan implementasi
wawasan nusantara
7. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana peran warga negara
dalam wawasan nusantara.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai dunia
politik khususnya tentang geopolitik
2. Bagi pembaca, sebagai sumber pengetahuan mengenai dunia politik
selain buku-buku pelajaran lainnya
3. Sebagai gambaran dan acuan agar dapat lebih baik lagi dalam
menyelesaikan makalah pada waktu yang akan datang..
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti
“Bumi” yang menjadi wilayah hidup, sedangkan politik berasak dari kata polis
yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara yang berarti
urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah geografi dengan masalah geografi
wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Geopolitik merupakan ilmu yang mempelajari gejala politik dari aspek


geografi. Istilah geopolitik semula dicetuskan oleh Frederich Ratzel (1944-1904)
yang diartikan sebagai ilmu bumi politik (political geography). Kemudian,
dikembangkan oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)
menjadi Geographical Politic. Perbedaan kedua istilah tersebut terletak pada fokus
perhatiannya. Political Geography mempelajari fenomena geografi dari aspek
geografi. Geopolitik diartikan sebagai ilmu bumi politik terapan (Applied Political
Geography). Pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik adalah:

Geopolitik ilmu, artinya geopolitik memberikan wawasan obyektif sebagai


suatu bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara
lain. Geopolitik berkaitan dengan filosofi dasar hubungan antara manusia dan
geografi.

Geopolitik sebagai ideologi, yaitu sebagai landasan ilmiah bagi tindakan


politik negara, menjadikan wawasan sebagai cara pandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat kebangsaan.

Dalam perkembangannya, telah muncul definisi terkait dengan geopolitik


diantaranya adalah menurut Dorpalen, Geopolitic is the science of the earth
relationship of political processes. Sedangkan menurut Webster, Geopolitical is a
study of the influence of such physical factors as geography, economics and
demography upon the politics and esp the foreign policy of a state. Menurut
Presiden Soekarno dalam amanatnya dalam peresmian Lembaga
Pertahanan Nasional di istana Negara pada Tanggal 20 Mei 1965 yang
memberikan definisi geopolitik adalah pengetahuan keadaan, pengetahuan
segala sesuatu yang berhubungan dengan geografische constellatie suatu negara.

B. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Wawasan nusantara berasal dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan istilah Nusantara
menggambarkan suatu wilayah perairan atau gugusan pulau Indonesia yang
terletak antara samudera pasifik dan samudera Hindia serta antara benua Asia dan
benua Australia. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau
atau kesatuan pulau, antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.Jadi,
Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu benua
Asia dan Australia dan dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia. Konsepsi Wawasan Nusantara (Wasantara) menurut filosofi
dasar geopolitik Indonesia dan wawasan kebangsaan dan semangat kebangsaan.
Landasan visional tersebut dikenal dengan istilah Wawasan Kebangsaan atau
Wawasan Nasional yang diberi nama Wawasan Nusantara.

Dasar hukum wawasan nusantara diterima sebagai konsepsi politik


kewarganegaraan yang tercantum dalam nusantara diterima sebagai konsepsi
politik kewarganegaraan yang tercantum dalam Tap MPR No IV/MPR/1973 pada
tanggal 22 maret 1973, Tap MPR No IV/1978/22/Ma-ret/1978/tentang GBHN,
dan Tap MPR No II/MPR/1983/12/Maret/1983.

Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta


lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu
selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun
tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh
bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi” Britain rules the waves”.
Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.

Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan


nusantara.Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah
Indonesia yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai
ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai
wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik
bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan
tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi
wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal
dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan
indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,meninjau atau
melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi.
Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Kedudukan wawasan nusantara
adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau rumusan umum mngenai
keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang
bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan
konsep wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah
yang satu dan utuh pula.

Tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia secara umum


dapat Anda temukan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
UUD 1945, tertulis bahwa tujuan kemerdekaan adalah 'Untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial.' Demikian pula dengan tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik
Indonesia yang kemudian di bagi menjadi dua macam, yakni:
1. Sebagai Geopolitik Indonesia Keluar

Tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia ke luar yakni


menjamin kepentingan nasional dalam menghadapi era globalisasi yang semakin
mendunia. Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki kewajiban untuk
melaksanakan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan kerjasama untuk saling
menghormati. Dalam hal ini artinya bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk
terus mengamankan serta menjaga kepentingan nasional lainnya yang
berhubungan dengan kehidupan internasional dan dalam semua aspek kehidupan.
Aspek tersebut meliputi politik, ekonomi, sosial budaya maupun keamanan dan
pertahanan. Hal ini demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera dalam Undang-
Undang Dasar 1945.

2. Sebagai Geopolitik Indonesia ke Dalam

Sedangkan maksud tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik


Indonesia ke dalam yakni sebagai penjamin persatuan dan kesatuan di segenap
aspek kehidupan nasional. Aspek ini meliputi aspek ilmiah maupun aspek sosial.
Bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kepekaan dan
berusaha untuk mencegah serta mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab
timbulnya disintegrasi bangsa. Bangsa Indonesia juga harus terus menerus
mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Fungsi wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia secara umum


yakni memiliki peran sebagai motivasi, pedoman, dorongan, serta rambu-rambu
guna memastikan semua aturan, kebijaksanaan, ketentuan, tindakan, dan
perbuatan guna penyelenggaraan negara di pusat maupun daerah yang melingkupi
seluruh rakyat Indonesia.

Kemudian, wawasan nusantara pun berfungsi untuk membentuk, membina


persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Wawasan nusantara juga merupakan
ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan langkah pembangunan
Indonesia.
Manfaat Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Dengan menerapkan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia


memiliki manfaat sebagai berikut ini:

a. Diterima serta diakuinya konsepsi nusantara diforum internasional.


b. Menjadi salah satu sarana integrasi nasional bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.
d. Penerapan wawasan nusantara melahirkan cara pandang tentang
keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa
Indonesia.
e. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi
sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di
Indonesia.
C. Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional


merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
Indonesia sesuai dengan konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Nusantara sebagai salah
satu konsepsi ketatanegaraan Republik Indonesia

Kedudukan Wawasan Nusantara, Wawasan sebagai wawasan Nasional


Bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin da-sar


pengaturan kehidupan nasional. Sedangkan politik dan strategi nasional sebagai
kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN - masa Orba yang dijabarkan
lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya. Fungsi
wawasan nusantara adalah menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksaan, keputusan, tindakan dan perbuatan,
baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dengan demikian kedudukan wawasan nusantara menjadi landasan


visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
D. Wawasan Nasional Indonesia
Kata wawasan mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan
atau tanggap inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yangterletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera
Indonesiaserta di antara benua Asia dan benua Australia. Untuk membina
dan menyelenggarakan kehidupan nasional, bangsaIndonesia merumuskan
suatu landasan visional yang dapat membangkitkan kesadaran untuk
menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang menjadi cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Landasan
visional ini dikenal denganistilahWawasan Kebangsaan atau Wawasan
Nasional dan diberi namaWawasan Nusantara.
Wawasan nasional indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan
nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham
kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara Indonesia. Terdapat
pemikiran terkait dengan wawasan nasional, yaitu pemikiran berdasarkan
falsafah pancasila, serta pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
yang terdiri atas zona laut teritorial, zona landas kontinen, dan zona
Ekonomi Eksklusif.
Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan
nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham
kekuasaan, geopolitik dan Dasar pemikiran wawasan nasional yang
dipakai Negara Indonesia.
 Paham kekuasaan Indonesia
Indonesia yang berfalsafah dan berideologi pancasila menganut paham
tentang perang dan damai berdasarkan:’’ bangsa Indonesia cinta damai,
akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Maka wawasan nasional bangsa
Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan.
 Geopolitik Indonesia
Indonesia menganut paham Negara kepulauan berdasarkan Archipelago
concept yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah Negara
menjadi satu kesatuan yang utuh sebaga Negara kepulauan.
 Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia
Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan
dalam kondisi nyata. Indonesia dibentuk oleh pemahaman kekuasaan dari
bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang dan kesejarahan
Indonesia.
Untuk penjelasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan
pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari:
 Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila
Wawasan nasional merupakan pancaran dari pancasila oleh kerena
itu menghendaki terciptanya kesatuan dan persatuan dengan tidak
menghiangkan cirri,sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur
pembentuk bangsa (suku bangsa,etnis dan golongan).
 Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan
tentang wilayah territorial yang dibuat oleh belanda yaitu “territorial
Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939),  dimana
lebar laut wilayah/territorial Indonesia adalah 3 mill diukur dari garis
air rendah masing-masing pulau Indonesia.
TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab
antara satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah,
sehingga pada 13 desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi
Djuanda yang isinya: ”segala perairan di sekitar, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk
daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau
lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan
Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian
daripada perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak
daripada Negara Republik Indonesia. Lalu-lintas yang damai diperairan
pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak
bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara
Indonesia”.
Dalam peraturan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan Deklarasi
Djuanda, disebutkan juga bahwa batas laut teritorial Indonesia yang
sebelumnya tiga mil diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung terluar pada pulau-pulau dari wilayah
Negara Indonesia pada saat air laut surut. Dengan keluarnya
pengumuman tersebut, secara otomatis
Ordonantie 1939 tidak berlaku lagi dan wilayah Indonesia menjadi
suatu kesatuan antara pulau-pulau serta laut yang menghubungkan
antara pulau-pulau tersebut.
Tujuan deklarasi juanda sebagai berikut:
1)  Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan republic Indonesia
yang bulat dan utuh
2)  Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan
asas Negara kepulauan
3)  Peraturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara kesatuan NKRI sesuai dengan
hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982
wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam
yaitu:
1. Zona laut territorial
Batas laut territorial adalah garis khayal yang berjarak 12
mil dari garis dasar kearah laut lepas. Garis dasar adalah garis
khayal yang menghubungakan titik-titik dari ujung-ujung pulau
terluar.
2. Zona landas kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis
maupun morfologis merupakan lanjutan dari sebuah benua,
kedalaman lautnya kurang dari 150 m. Adapun batas landasan
kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu paling jauh 200 mil
laut.
3. Zona ekonomi eksklusif (ZEE)
Zona ekonomi eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil
kearah laut terbuka diukur dari garis dasar. Pengumuman tentang
ZEE dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 maret
1980. Melalui konferensi PBB tentang hukum laut Indonesia ke-3
tahun 1982, pokok-pokok Negara kepulauan berdasarkan
Archipelago Concept Negara Indonesia diakui dan dicantumkan
dalam UNCLOS 1982. Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh
dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan
seperti bertambah luas ZEE dan landas kotinen Indonesia.
Perjuangan tentang kewilayahan dilanjutkan dengan menegakkan
kedaulatan dirgantara yaitu wilayah Indonesia secara vertical
terutama dalam memanfaatkan wilayah Geo Stationery Orbit 
( GSO ) .
Ruang udara adalah ruang yang terletak di atas ruang
daratan dan atau ruang lautan sekitar wilayah Negara dan melekat
pada bumi dimana suatu Negara mempunyai hak yurisdiksi. Ruang
udara, ruang daratan dan ruang lautan merupakan satu kesatuan
ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

 
 Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya
Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu
yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Sosial budaya adalah faktor
dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku
lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial antara anggota –
anggotanya.
Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan masyarakat Indonesia sangat
hiterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat
besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan
dengan  terbatasnya masyarakat terdidik.
Proses sosial dalam menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan
kesamaan persepsi/ kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat
tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat
untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.

 Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan


Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita – cita pada umumnya tumbuh
dan berkembang akibat latar belakang sejarah.
Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan dan juga menumbuhkan
semangat untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan
yang diwadahi Boedi Oetomo (1908 ) dan sumpah pemuda (1928).
Wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa
yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk
mewujudkan cita – cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan
bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.
  Wawasan Nasional Indonesia sebagai bangsa majemuk yang telah
menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau
menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosisl budaya, maupun hankamnya, selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional indonesia
merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasinal untuk
mencapai tujuan nasional.
E. Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,


bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai
dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat.

Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap
yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas
kepentingan pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa
dengan tindakan nyata serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan
Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era:

1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan


membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta
melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang,
meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah yang sama
atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi
kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.

2. Implementasi di Bidang Politik

Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.


Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU
Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan
untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni:

 Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai


politik dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
 Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat
korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
 Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi
keadilan.
 Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan
keberagaman di Indonesia.
3. Implementasi di Bidang Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada pemanfaatan
kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan hidupnya.
Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat dimanfaatkan dengan
maksimal untuk perekonomian negara.

Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian.


Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia
sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.

Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala macam
upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan
dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan
pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil.

4. Implementasi di Bidang Sosial

Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling menghargai


dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah Air. Mulai
dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.

Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia
dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber
penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi
budaya, bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam
kehidupan bermasyarakat.

F. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

Dalam mewujudkan geopolitika dan wawasan nusantara terdapat beberapa


tantangan diantaranya:

1. Globalisasi
Perkembangan IPTEK khususnya dibidang teknologi dan informasi,
komunikasi, dan transportasi mempengaruhi pola piker bangsa Indonesia
bahwa dunia mnejadi transfaran tanpa mengenal batas negara
2. Pemberdayaan masyarakat
Kondisi pembangunan nasional belum merata secara menyeluruh sehingga
menimbulkan keterbelakangan, kesenjangan social, dan kemiskinan di
masyarakat
3. Era baru kapitalisme
A. Sloan dan Zureker dalam bukunya Dictionary of economics
menyatakan kapitalisme adalah suatu sitem ekonomi yang didasarkan
atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan
individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain untuk ikut
serta dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri
berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri
sendiri. Di era baru kapitalisme, sistem ekonomi untuk mendapatkan
keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan
mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan
strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
B. Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan:
untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat
strategi baru yaitu keseimbangan antara paham individu dan paham
sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka
mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-
negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu
Demokrasi.
4. Kesadaran warga negara
A. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan
kewajiban dapat dibedakan namun, tidak dapat dipisahkan.
B. Kesadaran bela negara, dalam mengisi kekmerdekaan perjuangan yang
dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi
keterbelakangan, kemiskinan dan kesenjangan sosial, dsb. Dalam
perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan
yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.
5. Kesadaran bela negara
Kesadaran bela negara hakikatnya adalah kesediaan berbakti pada negara
dan kesediaan berkorban untuk membela negara. Keterampilan yang dapat
dikaitkan dengan unsur dasar bela negara adalah mengisi keterampilan
profesional dalam fungsi pelayanan negara kepada masyarakat sebagai
bentuk pengabdian kebangsaan.

6. Pandangan tentang hak dan kewajiban


Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita, sedangkan kewajiban
adalah sesuatu yang harus kita lakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Sebagai warga negara, tentunya kita layak untuk menerima hak dan
memiliki tanggung jawab untuk menjalankan kewajiban itu.
G. Peranan warga Negara dalam Wawasan Nusantara
1. Menjaga terjalinnya persatuan dan kesatuan
Sikap persatuan dan kesatuan harus ditanamkan bagi setiap warga negara
Indonesia demi menjaga keutuhan NKRI. Dengan persatuan dan kesatuan,
maka bangsa Indonesia akan menjadi kuat dan tidak rentan terjadi
perpecahan di tengah masyarakat.
Berikut contoh perwujudan sikap persatuan dan kesatuan yang dapat
diterapkan di kehidupan keseharian
a. Meningkatkan semangat kekeluargaan dalam masyarakat, seperti
gotong royong dalam membersihkan lingkungan sekitar tempat
tinggal
b. Menghindari konflik SARA atau konflik yang menyinggung suku,
agama, ras, dan antar golongan dalam masyarakat sehingga tidak
terjadi perpecahan
c. Menghormati sesama tanpa memandang SARA dan toleran pada
orang lain, seperti menghormati teman beda agama yang sedang
melakukan ibadahnya & tidak mengganggunya
d. Bertuturkata sopan dan bersikap ramah agar tidak menyinggung
perasaan orang lain yang dapat menjadi faktor terjadinya
ketidakrukunan & perpecahan
e. Tidak memelihara sikap individualisme dan egoisme, dengan kata
lain kita harus menumbuhkan kepedulian terhadap kondisi orang
lain yang membutuhkan di sekitar kita (seperti membantu tetangga
yang sedang kesulitan ekonomi) & tidak boleh mementingkan
kepentingan diri kita sendiri.
2. Menanamkan rasa cinta tanah air
berikut ini 7 cara lebih mencintai tanah air :
1. Bangga memakai produk asli buatan Indonesia
Bangga memakai produk buatan dalam negeri adalah salah satu cara
yang bisa dilakukan generasi milenial untuk menunjukan rasa cintanya
kepada tanah air.
Jangan salah, produk asli Indonesia tidak kalah keren dengan buatan
luar negeri lho. Beberapa produk seperti tas, sepatu atau baju bahkan
berhasil dipasarkan ke luar negeri.
Dengan bangga memakai produk buatan Indonesia, kita ikut serta
memajukan perekonomian dan lebih menghargai produk buatan negara
sendiri.
2. Menjaga dan merawat kebersihan lingkungan bersama
Walau sepele, nyatanya menjaga kebersihan lingkungan masih susah-
susah gampang untuk dilakukan. Mulai sekarang, coba yuk bentuk
kesadaran diri sendiri untuk menjaga kebersihan. Sederhananya,
jangan buang sampah sembarangan. Menjaga dan merawat lingkungan
bukan tanggung jawab pemerintah saja. Tapi masyarakat juga ikut
berperan untuk menjaganya bersama-sama.
3. Tidak menyebarkan ujaran kebencian atau berita hoaks
Sebagai generasi muda yang lahir di era teknologi, kita pasti akrab
dengan internet. Namun internet layaknya pedang bermata dua. Di satu
sisi bisa memberikan dampak yang positif, namun di sisi lainnya bisa
jadi bencana jika dipakai dengan cara yang salah. Internet bisa jadi
sarana untuk menyalurkan rasa cinta kepada Indonesia lho. Contohnya
dengan tidak melakukan ujaran kebencian atau menyebarkan berita
hoaks.
Kita harus cek dulu sumber beritanya sebelum posting ke akun sosial
media, atau tidak menyebarkan ujaran kebencian yang menyinggung
hal sensitif.
Dengan meminimalisir berita hoaks dan ujaran kebencian, kamu akan
lebih nyaman saat berselancar di dunia maya. Yuk jadi generasi muda
yang cerdas saat menggunakan internet, supaya tidak hanya
smartphone kamu yang pintar, tapi pemakainya juga.
4. Menghargai para seniman dengan tidak membeli kaset bajakan
Kebiasaan kita mengunduh lagu atau film dengan gratisan kayaknya
berlangsung sejak dulu kala. Kita lebih suka cara yang instan dan
gratis daripada harus bayar.
Mulai sekarang, mari sama-sama belajar menghargai karya para
seniman yuk. Mudah kok, misalnya dengan tidak membeli kaset
bajakan.
Membuat musik yang bagus tidak mudah. Begitu juga dengan para
sineas yang sudah bekerja keras demi menghasilkan film yang keren.
Walau lebih mahal, seengtidaknya sedikit demi sedikit kita bisa
menghentikan pembajakan ilegal yang merugikan negara.
5. Taat lalu lintas saat berkendara di jalanan
Kesadaran para pengendara untuk taat lalu lintas di jalanan masih
sangat rendah. Demi sampai lebih cepat, banyak dari kita yang
bersikap egois dan seenaknya melanggar peraturan. Walau begitu,
belum terlambat untuk berubah jadi lebih baik.
Masih ada waktu bagi para anak muda untuk mulai belajar menaati
peraturan lalu lintas. Seperti tidak menerobos lampu merah, tidak
menggunakan jalur busway, atau tidak naik ke trotoar bagi para
pemotor.
6. Menikmati indahnya Indonesia dengan traveling ke pelosok negeri
Indonesia terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang luar
biasa. Keindahan Indonesia begitu istimewa karena "dilukis" langsung
oleh Yang Maha Kuasa. Tentu akan sayang sekali kalau kamu
melewatkan keindahannya begitu saja.
Kalau biasanya destinasi liburanmu ke luar negeri, sesekali coba
traveling ke pelosok Indonesia. Nikmati pesona alam dan budaya
negara kita yang begitu keren.
Dengan menikmati pesona Indonesia, rasa cinta dan sayang akan
negeri akan tumbuh dengan sendirinya.
7. Tetap menjaga persatuan dan kesatuan negeri tercinta
Yang terakhir dan paling penting, yaitu menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa. Jangan pernah lupakan semboyan negara kita yang
begitu indah yaitu Bhinneka Tinggal Ika.
3. Bersikap patriotisme dan nasionalisme
Patriotisme dan nasionalisme saling berkaitan atau berhubungan, artinya
kalau seseorang sudah memiliki rasa nasionalisme secara otomatis
individu, kelompok dan masyarakat akan memiliki rasa patriotisme.
Patriotisme berasal dari kata “patriot dan “isme” yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan. Pengorbanan ini dapat berupa
pengorbanan harta benda maupun jiwa raga. Dengan demikian patriotisme
dapat diartikan sikap rela berkorban untuk membela bangsa dan negara
dari gangguan dalam negeri maupun gangguan dari luar.
Nasionalisme adalah suatu sikap politik atau pemahaman dari individu,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu bangsa yang memiliki keselarasan
kebudayaan dan wilayah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri.
5 ciri-ciri patriotisme adalah sebagai berikut:
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi dan golongan
4. Berjiwa pembaru
5. Tidak kenal menyerah
4. Menghargai perbedaan yang ada
Indonesia dikaruniai banyak perbedaan. Untuk itu kita harus mampu
menghargai perbedaan tersebut agar terhindar dari konflik.
5. Menjungjung tinggi Pancasila dan undang undang dasar 1945
Kewajiban warga negara untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
diatur dalam alinea I pada Pembukaan UUD 1945.

Pembahasan
Sebagai warga negara Indonesia, semua memiliki hak dan kewajiban yang
harus dilakukan. Indonesia merupakan negara hukum yang berpedoman
pada nilai - nilai Pancasila serta UUD 1945. Semua hal yang menyangkut
ketatanegaraan sudah diatur dalam UUD 1945. Salah satu kewajiban
warga negara adalag untuk menunjung nilai - nilai kemanusiaan yang
diatur dalam alinea Pertama Pembukaan UUD 1945. Warga negara
merupakan anggota negara yang memiliki kedudukan khusus terhadap
negaranya. Kewajiban warga negara sudah diatur dalam UUD 1945
dimulai dari pasal 27 sampai pasal 31. Selain didalam UUD 1945,
penerapan nilai - nilai kemanusiaan juga tercantum dalam Pancasila sila ke
dua sesuai dengan bunyinya yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
6. Melestarikan budaya bangsa
Banyaknya budaya yang ada di Indonesia, sudah sepatutnya mendapat
perhatian khusus. Agar budaya tersebut senantiasa lestari dan tidak cepat
punah.
7. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
Sebagaimana tercantum dalam sila ke empat. Pengambilan keputusan juga
harus memikirkan kepentingan banyak orang
8. Aktif dalam kegiatan bakti social
Bakti sosial adalah salah satu implementasi yang paling sederhana yyang
bisa kita terapkan dimana saja
9. Memelihara tradisi gotong royong
Tradisi Gotong royong sudah ada sejak zaman nenek moyang kita,
sayangnya, zaman sekarang sudah tidak banyak lagi yang melakukan.
Untuk itu, mari kita lestarikan gotong royong
10. Menggunakan produk dalam negri
Manfaat menggunakan produk dalam negri ialah, ikut mendukung
perekonomian nasional.

Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan


bagi setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara
tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu,
implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan.
Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh baik dalam
kehidupan Politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan.
Peran serta warga Negara dalam penerapan wawasan kebangsaan
diantaranya adalah dengan menjaga terjalinnya persatuan dan kesatuan,
menanamkan rasa cinta tanah air, bersikap patriotisme dan nasionalisme,
menghargai perbedaan yang ada, melestarikan budaya bangsa,
menggunakan produk dalam negri, dan lain – lain.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut, dan udara di atasnya dipandang sebagai
aspek penting dalam Wawasan Nasional dan Geopolitik Indonesia.
Wawasan nusantara bangsa Indonesia didasarkan pada keadaan
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan
nusantara. Jadi, wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori
geopolitik bangsa Indonesia.
Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap prinsip-prinsip
kebangsaan dan tanah airnya masing-masing yang kemudian disebut
sebagai wawasan kebangsaan. Sehingga dengan berpedoman kepada cara
pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsan itu, maka bangsa tersebut
memiliki sikap dan jati diri sesuai dengan nilai-nilai dasar yang dianutnya.
B. Saran
Untuk tercapainya keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara
kita perlu mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban
warga negara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga kita
memiliki kesadaran sebagai warga Negara Indonesia.
Selain itu untuk terwujudnya keberhasilan dari implementasi ini
diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan pendekatan
/sosialisasi/ pemasyarakatan dengan program yang teratur guna
mewujudkan Ketahanan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, L. (2012, 05 Senin). Tantangan Implementasi Wawasan. Retrieved Agustus 9,


2021, from Lina's blog: http://linaanggreni.blogspot.com/2013/05/tantangan-
implementasi-wawasan.html

Hannas, L. (2021, juli 13). Kesadaran Bela Negara. Retrieved agustus 15, 2021, from
Lemhamnas: http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-
utama/1150-agus-widjojo-kesadaran-bela-negara-hakikatnya-adalah-sedia-
berbakti-dan-berkorban-untuk-negara

ly, b. (2020, 01 15). kewajiban warga negara untuk menjungjung tinggi nilai nilai
kemanusiaan. Retrieved agustus 15, 2021, from brainly:
https://brainly.co.id/tugas/26376082

maritim, i. (2021, 02 06). patriotisme dan nasionalisme. Retrieved agustus 15, 2021,
from indo maritim: https://www.aswata.co.id/id/berita/info-tips/630-7-cara-
lebih-mencintai-tanah-air-untuk-generasi-milenial

rancak, r. (2019, juni jumat). peran warga negara mendukung implementasi wawasan
nusantara. Retrieved agustus 15, 2021, from leuit babagi ilmu:
https://rarancak.blogspot.com/2019/06/makalah-pkn-peran-warga-negara.html

sulisworo, d., & wahyuningsih, t. (2008, juli 9). geopolitik indonesia. Retrieved agustus
14, 2021, from universitas ahmad dahlan:
http://eprints.uad.ac.id/9435/1/GEOPOLITIK-INDONESIA-Dwi.pdf

wata, a. (2018, juli 9). cara lebih mencintai tanah air. Retrieved agustus 15, 2021, from
asuransi wahana tata: https://www.aswata.co.id/id/berita/info-tips/630-7-cara-
lebih-mencintai-tanah-air-untuk-generasi-milenial

Anda mungkin juga menyukai