Disusun oleh :
FAJAR MANIK
F1D219005
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945
yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah,
sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem
pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan
bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan
Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).
Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke
bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun
tarian seperti dansa. Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi
saksi bisu terhadap segala peristiwa masa lampau. Semua bangunan tersebut
punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini. Seperti bangunan yang bisa kita
temui di Kota Tua, Jakarta. Dulunya, Kota Tua merupakan pusat pemerintahan
Batavia. Gaya arsitektur pada bangunan zaman belanda menjadi dampak
kedatangan Bangsa Eropa yang masih bisa kamu nikmati di masa kini.
Bangsa Eropa, terutama Belanda, juga banyak mendirikan benteng-benteng
untuk menghalau serangan dari Inggris. Kamu bisa lihat benteng Fort de
Kock di Bukittinggi, di Sumatera Barat, Benteng Marlborough di Bengkulu,
Benteng Spellwijk di Banten, Benteng Vredeburg di Yogyakarta, dan lain-lain.
Bidang Sosial
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang
sosial ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang sosial
adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik dan Kristen
Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G memengaruhi
penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.
Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah
Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun
1546-1547. Di samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen Protestan
juga turut tersebar di Indonesia.
Fransiskus Xaverius, yang ditetapkan menjadi orang suci oleh gereja Katolik
Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi pada masa pemerintahan
Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands
Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan agama
Kristen Protestan berdasarkan Alkitab. Beberapa tokoh yang tergabung dalam
NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian
Qanckaarts.
Bidang Ekonomi
Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada
mata uang di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah.
Diperkenalkannya uang kertas dan logam mendorong munculnya perbankan
modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah de Javasche Bank, bank
modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia
pada tahun 1828. Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian
akibat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan
infrastruktur jalan didukung oleh jaringan transportasi khususnya kereta api
yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam Paksa. Jaringan kereta
api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana pengantaran
hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat.
Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak kedatangan Bangsa
Eropa bagi Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga hari ini.
Bidang Pendidikan
Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa pengaruh besar
dalam bidang pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali masuk ke
Nusantara bersamaan dengan masuknya agama Kristen Katolik. Kala itu
dibangun sekolah yang mengajarkan ajaran agama Katolik untuk para pribumi
dari daerah Timur Indonesia di sekitar daerah Maluku.
Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh
pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap
pendidikan dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-
sektor swasta dan pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah
menganut sistem pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan
bangsawan. Beberapa contoh sekolah yang didirikan pada masa awal
pemerintah kolonial Belanda, antara lain:
(Sumber : https://blog.ruangguru.com/ )
Pendidikan selanjutnya yang dibentuk pemerintah kolonial Belanda adalah
sekolah-sekolah kejuruan seperti sekolah calon pegawai negeri sipil yaitu
OSVIA (Opleidingschool voor Inlandsche Ambtenaren). Ada pula dua sekolah
kejuruan medis selevel dengan tingkat universitas yaitu School Tot Opleiding van
Inlandsche Artsen (STOVIA), dan Nederland Indische Artssenschool (NIAS).
STOVIA didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk melahirkan
dokter-dokter demi mengatasi berbagai penyakit berbahaya di wilayah
jajahannya. Sekolah ini didirikan untuk mendidik masyarakat pribumi,
sehingga setelah mengenyam pendidikan di STOVIA mereka mendapat gelar
“Dokter Jawa”.
Paristiyadi dkk, 2016. BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia