Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN

MINERALOGI

PRAKTIKUM KE : 7 (TUJUH)
JUDUL PRAKTIKUM : MINERALOGI KIMIAWI

HARI/TANGGAL : SENIN/ 9 APRIL 2018


LOKASI PRAKTIKUM : LABORATORIUM LINGKUNGAN DAN
GEOKIMIA 2
KELOMPOK : B (GENAP)

MUHAMMAD AGRI FINALTA

F1D117004

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN


TEKNIK KEBUMIAN FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan kembumian yang mempelajari
segala sesuatu mengenai planit bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan
kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk
bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan
bumi, kedudukannya di alam semesta serta sejarah perkembangan nya sejak bumi ini
lahir di alam hingga sekarang.
Mineral merupakan benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik dan mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu serta mempunyai
atom-atom yang tersusun secara teratur. Mineralogi adalah cabang ilmu geologi yang
mempelajari mengenai mineral baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk
kesatuan , antara lain maempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia dan cara
terdapatnya serta terjadinya dan keguanaannya.
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara
terjadinya dan kegunaanya. Mineralogi dibagi menjadi 2 bagian yaitu mineralogi
fisik adalah yang mempelajari tentang sifat-sifat dari suatu mineral, dan mineralogi
kimiawi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat kimia dari suatu mineral.
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai sifat kimiawi mineral.

1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1.Untuk mengetahui peranan mineralogi kimiawi dalam uji nyala api
2.Untuk mengetahui cara mengidentifikasi suatu mineral berdasarkan
sifat kimianya
Mineralogi Kimiawi 1
1.3 Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum, antara lain:
1. Pipa tiup
2. Lampu spirtus
3. Kawat platina
4. Jarum preparat
5. Gelas arloji
6. Keping gips
7. Bor tangan
8. Buluh tertutup
9. Magnet
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum, antara lain:
1. pyrolusite (MnO2)
2. prusi (CuSO4)
3. Magnetit (Fe3O4)
4. Kalium bichromat

Mineralogi Kimiawi 2
BAB II
DASAR TEORI

Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang


terdapat secara alamiah,yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan
tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang
sistimatis. Mineral dapat kita jumpai disekitar kita, dapat berwujud sebagai
batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai Mineral, kecuali
beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya (Sapiie. 2006).
Mineralogi merupakan gabungan dari kimia ilmu material, fisika dan
geologi. Mineralogi adalah subjek geologi yang mengkhususkan diri dalam studi
ilmiah kimia struktur kristal, dan sifat fisik (termasuk optik mineral dan artefak
termineralisasi. Studi spesifik dalam mineralogi meliputi proses asal dan formasi
mineral, klasifikasi mineral distribusi geografisnya. (Hammond. 2009).
Mineralogi dibagi menjadi 2 bagian yaitu mineralogi fisik dan mineralogi
kimiawi. Mineralogi fisik adalah yang mempelajari tentang sifat-sifat dari suatu
mineral. Sedangkan mineralogi kimiawi adalah ilmu yang mempelajari tentang
sifat-sifat kimia dari suatu mineral (Ahmad. 2012).
Mineralogi kimiawi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat kimiawi dari
mineral. Meliputi perubahan yang terjadi bila dipanasi oleh api oksidasi maupun
reduksi mengenai perubahan warna, sublimasi, pengembunan, dan lain-lain, serta
mempelajari sistematika mineral kedalam golongan-golongan atas dasar senyawa
kimianya (Jackson. 1958).
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi
mineral Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral
Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid,
Karbonat, Hidroksida, dan Phospat. Adapun mineral silikat (mengandung unsur
SiO) yang umum dijumpai dalam batuan. Tidak kurang dari 2.000 jenis mineral
yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang
terlibat dalam pembentukan batuan (Danisworo. 1994).

Mineralogi Kimiawi 3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
No. Gambar Oksidasi Borax Bead Sumber
Dari Gambar
Nyala Api Nyala Api
Oksidasi Reduksi
1 Mn Violet Tak https://ww
w.mindat.
kemerahan berwarna
org/min-
3318.html

2 Co Biru Biru https://geo


logy.com/
minerals/a
zurite.sht
ml

3 Cu Biru hijau Merah Opaq https://geo


logy.com/
minerals/s
phalerite.s
html

4 Ni Coklat Abu-abu https://en.


wikipedia.
kemerahan Opaq
org/wiki/
Garnierite

5 Fe Kuning Hijau pucat https://geo


logy.com/
minerals/s
erpentine.
shtml

6 Cr Hijau Hijau pucat https://geo


logy.com/
kekuningan
minerals/c
hromite.sh
tml

Mineralogi Kimiawi 4
7 U Kuning Hijau pucat https://geo
logy.com/
takberwarna minerals/u
raninite.sh
tml

8 V Hijau Hijau cerah http://ww


w.vanadiu
kekuningan
mcorp.co
m

9 Ti Tak berwarna Violet https://geo


logy.com/
Kecoklatan
minerals/i
lmenite.sh
tml

10 Mo Tak berwarna Coklat https://ww


w.molybd
enum.com
/propertie
s/molybde
num-
physical/
11 W Tak berwarna Kuning- https://ww
w.mindat.
Coklat
org/min-
kemerahan 4305.html

12 Si Tak berwarna Tak


berwarna geology.c
om/miner
als/quartz.
shtml

Mineralogi Kimiawi 5
3.2 Pembahasan

Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah
dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral
adalah bentuk kristalnya, berat jenis, bidang belah, warna, kekerasan, goresan, dan
kilap. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi .
Pada praktikum kali ini mempelajari sifat kimiawi mineral. Dibahas mengenai
perubahan warna saat mineral tersebut dipanaskan. Untuk mengetahui perubahan
warna tersebut, terlebih dahulu harus mengetahui struktur nyala api dan juga
reaksinya baik secara oksidasi maupun secara reduksi.
Pada pembakaran mineral tersebut akan menghasilkan warna yang berbeda-
beda. Perbedaan warna tersebutlah yang dapat membedakan sifat kimia dari setiap
unsur maupun mineral. Pembakaran disini akan menghasilkan nyala api, dimana
nyala api terbagi menjadi 2 yaitu nyala api oksidasi dan reduksi.
Sebenarnya warna api yang timbul, tidak dijadikan parameter dalam
penentuan mineral. Hal ini dikarenakan warna api yang ada menunjukkan
seberapa panas api yang terbentuk. Sedangkan jenis mineral berasal dari senyawa
yang ada didalamnya, yang ketika dikenakan nyala api akan menghasilkan warna
oksidasi dan reduksi yang khas. Dari hal ini, jelas bahwa warna yang dihasilkan
suatu mineral pada proses oksidasi dan reduksi menunjukkan kandungan unsur
atau senyawa yang ada didalamnya.
No Oksidasi Borax Bead
dari Nyala api oksidsi Nyala api reduksi
1. Mn Violet kemerahan Tak berwarna
2. Co Biru Biru
3. Cu Biru hijau Merah Opaq
4. Ni Coklat kemerahan Abu-abu Opaq
5. Fe Kuning Hijau pucat
6. Cr Hijau kekuningan Hijau pucat
7. U Kuning Hijau pucat tak berwarna
8. V Hijau kekuningan Hijau cerah
9. Ti Tak berwarna Violet Kecoklatan
10. Mo Tak berwarna Coklat
11. W Tak berwarna Kuning-Coklat kemerahan
12. Si Tak berwarna Tak berwarna

Mineralogi Kimiawi 6
Setelah melakukan pembakaran mineral tersebut, warna yang ditimbulkan
oleh nyala api baik oksidasi ataupun reduksi dilihat. Kemudian warna nyala tadi
dicocokkan dengan tabel “Bead Coloration Kranss”, maka dapat diketahui bahwa
mineral yang diuji mengandung unsur apa.

Mineralogi Kimiawi 7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Peranan mineralogi kimiawi dalam uji nyala api yaitu dapat
mempermudah dalam mengetahui warna nyala dari suatu mineral
berdasarkan sifat-sifat kimia yang ada dalam mineral tersebut.
2. Cara mengidentifikasi suatu mineral berdasarkan sifat kimianya dapat
dilakukan dengan melakukan uji nyala oksidasi dan uji nyala reduksi.

4.2 Saran
Sebaiknya praktikan datang datang tepat waktu sehingga praktikpat
berjalan lancar

Mineralogi Kimiawi 8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. 2012. Kristalografi dan Mineralogi Teknik Pertambangan USTJ.


Jayapura: USTJ Press.
Danisworo, dkk. 1994. Kristalografi dan Mineralogi. Yogyakarta : UPN.
Hammond, C. 2009. The Basics of Crystallography and Diffractio (3nd ed).New
York : Springer-Verlag.
Jakson, K.A. 1958. Pertumbuhan dan Kesempurnaan Kristal. New York : Wiley.
Sapiie, Benyamin. 2006. Geologi Fisik. Bandung : ITB.

Mineralogi Kimiawi 9

Anda mungkin juga menyukai