MINERALOGI
PRAKTIKUM KE : 7 (TUJUH)
JUDUL PRAKTIKUM : MINERALOGI KIMIAWI
F1D117004
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1.Untuk mengetahui peranan mineralogi kimiawi dalam uji nyala api
2.Untuk mengetahui cara mengidentifikasi suatu mineral berdasarkan
sifat kimianya
Mineralogi Kimiawi 1
1.3 Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum, antara lain:
1. Pipa tiup
2. Lampu spirtus
3. Kawat platina
4. Jarum preparat
5. Gelas arloji
6. Keping gips
7. Bor tangan
8. Buluh tertutup
9. Magnet
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum, antara lain:
1. pyrolusite (MnO2)
2. prusi (CuSO4)
3. Magnetit (Fe3O4)
4. Kalium bichromat
Mineralogi Kimiawi 2
BAB II
DASAR TEORI
Mineralogi Kimiawi 3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
No. Gambar Oksidasi Borax Bead Sumber
Dari Gambar
Nyala Api Nyala Api
Oksidasi Reduksi
1 Mn Violet Tak https://ww
w.mindat.
kemerahan berwarna
org/min-
3318.html
Mineralogi Kimiawi 4
7 U Kuning Hijau pucat https://geo
logy.com/
takberwarna minerals/u
raninite.sh
tml
Mineralogi Kimiawi 5
3.2 Pembahasan
Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah
dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral
adalah bentuk kristalnya, berat jenis, bidang belah, warna, kekerasan, goresan, dan
kilap. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi .
Pada praktikum kali ini mempelajari sifat kimiawi mineral. Dibahas mengenai
perubahan warna saat mineral tersebut dipanaskan. Untuk mengetahui perubahan
warna tersebut, terlebih dahulu harus mengetahui struktur nyala api dan juga
reaksinya baik secara oksidasi maupun secara reduksi.
Pada pembakaran mineral tersebut akan menghasilkan warna yang berbeda-
beda. Perbedaan warna tersebutlah yang dapat membedakan sifat kimia dari setiap
unsur maupun mineral. Pembakaran disini akan menghasilkan nyala api, dimana
nyala api terbagi menjadi 2 yaitu nyala api oksidasi dan reduksi.
Sebenarnya warna api yang timbul, tidak dijadikan parameter dalam
penentuan mineral. Hal ini dikarenakan warna api yang ada menunjukkan
seberapa panas api yang terbentuk. Sedangkan jenis mineral berasal dari senyawa
yang ada didalamnya, yang ketika dikenakan nyala api akan menghasilkan warna
oksidasi dan reduksi yang khas. Dari hal ini, jelas bahwa warna yang dihasilkan
suatu mineral pada proses oksidasi dan reduksi menunjukkan kandungan unsur
atau senyawa yang ada didalamnya.
No Oksidasi Borax Bead
dari Nyala api oksidsi Nyala api reduksi
1. Mn Violet kemerahan Tak berwarna
2. Co Biru Biru
3. Cu Biru hijau Merah Opaq
4. Ni Coklat kemerahan Abu-abu Opaq
5. Fe Kuning Hijau pucat
6. Cr Hijau kekuningan Hijau pucat
7. U Kuning Hijau pucat tak berwarna
8. V Hijau kekuningan Hijau cerah
9. Ti Tak berwarna Violet Kecoklatan
10. Mo Tak berwarna Coklat
11. W Tak berwarna Kuning-Coklat kemerahan
12. Si Tak berwarna Tak berwarna
Mineralogi Kimiawi 6
Setelah melakukan pembakaran mineral tersebut, warna yang ditimbulkan
oleh nyala api baik oksidasi ataupun reduksi dilihat. Kemudian warna nyala tadi
dicocokkan dengan tabel “Bead Coloration Kranss”, maka dapat diketahui bahwa
mineral yang diuji mengandung unsur apa.
Mineralogi Kimiawi 7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Peranan mineralogi kimiawi dalam uji nyala api yaitu dapat
mempermudah dalam mengetahui warna nyala dari suatu mineral
berdasarkan sifat-sifat kimia yang ada dalam mineral tersebut.
2. Cara mengidentifikasi suatu mineral berdasarkan sifat kimianya dapat
dilakukan dengan melakukan uji nyala oksidasi dan uji nyala reduksi.
4.2 Saran
Sebaiknya praktikan datang datang tepat waktu sehingga praktikpat
berjalan lancar
Mineralogi Kimiawi 8
DAFTAR PUSTAKA
Mineralogi Kimiawi 9