Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI

LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II
MINERALOGI

2.1 Maksud dan Tujuan Praktikum


Adapun maksud dan tujuan melakukan praktikum mineralogi ini adalah
sebagai berikut:
1. Agar dapat mengenal, mendeskripsikan, dan menentukan nama mineral mineral
pembentuk batuan berdasarkan sifat-sifat fisiknya (secara
megaskopis).
2. Agar dapat membuat bebarapa kesimpulan mengenai struktur kristal, komposisi
kimia, asosiasi dengan mineral lain, dan mengetahui proses pembentukan
mineral tersebut.
3. Agar dapat menerapkan manfaat sifat fisik mineral dalam berbagai praktek di
bidang teknik.

2.2 Dasar Teori

Ilmu geologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu yang berhubungan secara
langsung dengan bumi. Geologi mempelajari segala aspek yang berhubungan
dengan bumi. Mengenal kristal dan mineral merupakan basis untuk memahami lebih
lanjut dalam geologi pemahaman dasar mengenai kristal dan mineral merupakan
dasar yang harus dikuasai sebelum mempelajari cabang ilmu yang lainnya (Noor,
2009).
Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat-sifat
kimia, dan juga kegunaannya. Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos
yang berarti ilmu apabila digabungkan dengan mineral maka arti Mineralogi adalah
Ilmu tentang Mineral.
Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan
kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai
sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara
beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung
darimana sisi meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di
bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi
kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula.
Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai
unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur.
Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat
dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
(Aditya, 2012)
1. Sifat fisik mineral
a. Warna
Warna mineral adalah warna yang ditunjukkan oleh mineral secara fisik,
bersifat tidak tetap, karena dipengaruhi oleh susunan pertumbuhannya, sifat
lingkungan geologi di mana mineral dibentuk, dan kemungkinan pengotoran mineral
yang mungkin terjadi selama mineral tersebut berada dalam lingkungan geologi
tersebut. Sebagai contoh adalah mineral kuarsa, apatit dan fluorit memiliki warna
dasar putih.

*Sumber: https://www.slideserve.com, 2022

Gambar 2.1
Warna

b. Bentuk kristal dan bentuk mineral

Bentuk kristal ditentukan dari susunan kimia unsur yang menyusun internal
kristal. Bentuk mineral adalah bentuk dasar dari susunan atau bangun mineral.
Bentuk mineral dapat sama dengan bentuk kristal, jika pertumbuhannya sempurna
maka akan memiliki bentuk yang sama dengan bentuk kristalnya, namun jika
pertumbuhan mineral tidak sempurna maka tidak akan memiliki bentuk yang sama
dengan bentuk kristalnya.

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: http://www.tukangbatu.com, 2022

Gambar 2.2
Bentuk kristal dan bentuk mineral

c. Cerat
Cerat adalah warna sebenarnya dalam suatu mineral. Warna cerat kadang-
kadang berbeda dengan warna mineralnya. Contoh grafit berwarna coklat tetapi
warna ceratnya hitam, sulfur berwarna kuning dengan warna cerat putih, pirit
berwarna keemasan dengan warna cerat hitam, dan galena berwarna silver gelap
dengan cerat coklat gelap.

*Sumber: https://docplayer.info.com, 2022

Gambar 2.3
Cerat

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
d. Kilap
Kilap adalah refleksi mineral dalam menangkap sinar, ada dua jenis kilap
yaitu logam dan non logam. Kilap metalik yaitu kilap yang ditunjukkan oleh,
sebagaimana logam (emas, perak, tembaga atau besi) jika dikenai sinar. Kilap non
logam yaitu kilap kaca, kilap tanah, kilap lilin, kilap mutiara, kilap sutra dan kilapnya
mineral yang tidak memantulkan sinar.

*Sumber: https://www.slideserve.com, 2022

Gambar 2.4
Kilap

e. Kekerasan
Sifat kekerasan mineral penting untuk diketahui terkait dengan kegunaan,
resistensi dan mekanisme kristalisasinya. Kekerasan mineral diukur dengan
menggunakan skala Mohs.

*Sumber: http://www.andyyahya.com, 2022

Gambar 2.5
Kekerasan

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
f. Belahan
Belahan adalah pecahan mineral yang selalu mengikuti bentuk dan
susunan kristal. Belahan ada yang sempurna searah, dua arah dan tiga arah,
kurang sempurna dan tidak sempurna. sedangkan pecahan tidak mengikuti bentuk
kristal pecahan dengan permukaan tidak teratur disebut splintery atau fraktur tidak
teratur; jika permukaannya halus disebut smoothly; jika permukaannya melengkung
seperti pecahan kaca yang tebal disebut conchoidal.

*Sumber: https://neededthing.com, 2022

Gambar 2.6
Belahan

2. Sifat kimia mineral


Sifat kimia mineral ditujukan untuk mengetahui komposisi kimia mineral,
meliputi unsur-unsur utama, unsur jejak dan unsur jarang, sebagaimana yang juga
menyusun bumi (dari inti bumi, mantel bumi dan kerak bumi). Komposisi kimia bumi
juga dipengaruhi oleh faktor eksternal bumi, seperti jatuhan meteorit, biokimia dan
hidrokimia permukaan bumi.
Di samping faktor-faktor tersebut, komposisi kimia mineral juga dipengaruhi
oleh adanya perubahan volume, tekanan, energi, panas, daya, entropi dan suhu.
Energi adalah kapasitas dalam menghasilkan suatu perubahan. Sedangkan panas,
atau energi termal, hasil dari pergerakan secara acak dari masing-masing molekul
atau atom-atom dalam suatu sistem, disebut sebagai energi kinetik. Daya dan
panas adalah dua bentuk utama dari energi tersebut.
Sifat kimia mineral dipelajari melalui studi geokimia. Studi ini ditujukan
untuk mengetahui sifat-sifat kimia yaitu komposisi unsur mayor (utama), jejak (trace
elements), unsur jarang (rare earth elements) selama proses kristalisasi,
metamorfisme, ubahan atau alterasi dan pelapukan. Unsur-unsur utama yang
menyusun mineral tersebut, dikenal sebagai oksida mayor. Oksida mayor penyusun

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
mineral dalam batuan terdiri atas SiO2, Al2O3, Fe2O3, Na2O, MgO, TiO2, MnO,
and P2O5.
Karena sifat titik leleh basalt dan gabro (basa) tinggi (900-1200 oC), unsur-
unsur mayor yang terdapat dalam batuan beku tersebut bersifat relatif immobile
(tidak bergerak) pada zona ubahan, sedangkan dalam granit atau riolit karena
memiliki titik leleh rendah (<650oC), maka relatif mudah bergerak (mobile). Unsur
jejak yang terdapat dalam basalt atau gabro cenderung kurang variatif dibandingkan
dalam granit dan riolit. Unsur REE (rare earth elements) dalam basalt teralterasi
cenderung lebih banyak variasinya sejalan dengan meningkatnya derajad alterasi,
sedangkan dalam riolit terjadi peningkatan pengayaan REE dengan anomali positif
terhadap Eu.
(Mulyaningsih, 2018)

2.3 Alat dan Bahan Praktikum

2.3.1 Alat
1. Kuku jari tangan
2. Magnet
3. Uang logam tembaga
4. Paku besi
5. Pisau baja / pisau lipat
6. Kaca
7. Lup
8. Kikir
9. Amplas (kasar)
10.Porselin
11.Lembar deskripsi
2.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan di dalam melakukan praktikum ini adalah beberapa
contoh mineral yang terdapat di Laboratorium Geologi Teknik Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat.

2.4 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam praktikum ini yaitu


untuk menentukan sifat fisik mineral adalah sebagai berikut:
2.4.1 Menentukan wama mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada.
2. Dekatkan mineral tersebut dengan sumber cahaya, kemudian amati wama
mineral atau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral yang paling jelas

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
terlihat oleh mata.
2.4.2 Menentukan Kilap Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada.
2. Dekatkan mineral tersebut dengan sumber cahaya, kemudian amati kilap dari
mineral tersebut atau intensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan
kristalnya.
2.4.3 Menentukan Gores / Cerat Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada dan ambil juga kepingan porselin.
2. Goreskan bagian permukaan mineral pada bagian yang kasar suatu keping
porselin sampai terbentuk serbuk halus dari mineral tersebut (Bila mineralnya
lebih keras dari keping porselin, maka mineral yang diselidiki dapat
digoreskanpada skala kekerasan yang lebih keras dari mineral tersebut).
3. *Amati warna serbuk mineral tersebut.
2.4.4 Menentukan Kekerasan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral dan ambil juga salah satu
bendapembanding/penguji kekerasan mineral yang ada.
2. Goreskan benda pembanding / penguji kekerasan pada bagian permukaan
mineral sampai terbentuk bekas goresan pada bagian badan (tubuh) mineral
tersebut (dimulai dengan menggoreskan benda pembanding / penguji kekerasan
yang paling kecil tingkat kekerasannya, misalnya kuku jari tangan).
3. Hentikan penggoresan pada mineral apabila mineral yang diselidiki tidak tergores
oleh benda yang paling keras, kemudian bandingkan kekerasan mineral dengan
suatu urutan mineral tertentu yang dipakai sebagai standart kekerasan (biasanya
membandingkan dengan skala Mohs).
2.4.5 Menentukan Belahan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada dan ambil juga palu.
2. Pukulkan palu pada bagian permukaan mineral, kemudian amati bagian yang
pecah yang kecenderungan arah dan bentuk bidang belahan yang terjadi sesuai
dengan struktur kristalnya.
2.4.6 Menentukan Pecahan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada dan ambil juga palu.
2. Pukulkan palu pada bagian permukaan mineral, kemudian amati bagian yang
pecah tidak beraturan/tidak sesuai dengan struktur kristalnya.
2.4.7 Menentukan Ketahanan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada.
2. Berikan efek gaya pada salah satu bagian dari mineral tersebut, seperti:
penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan, atau

Kelompok I
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
penghancuran.
3. Amati bentuk mineral tersebut setelah diberikan efek gaya yang ada.
2.4.8 Menentukan Kemagnetan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada dan ambil juga magnet.
2. Dekatkan mineral tersebut sedikit demi sedikit dengan magnet.
3. Amati reaksi antara magnet dan mineral tersebut, kemudian rasakan pula
kekuatan tarikan antara magnet dan mineral tersebuat.
2.4.9 Menentukan Diaphaneity / Ketransparanan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada.
2. Dekatkan mineral tersebut dengan sumber cahaya, kemudian atur sedemikian
rupa sehingga antara sumber cahaya, mineral, dan mata terletak pada satu
bidang datar atau dapat ditank satu garis lurus dengan mineral terletak di tengah-
tengah.
3. Amati seberapa banyak cahaya yang dapat terlihat atau cahaya yang dapat
menembus mineral.
2.4.10 Menentukan Perawakan Mineral
1. Ambil salah satu contoh mineral yang ada.
b. Amati bentuk yang khas dari mineral tersebut, seperti bidang-bidang yang
membangunnya termasuk ukuran dan bentuk yang relatif dari bidang itu.

Kelompok I
DAFTAR PUSTAKA

Mulyaningsih Sri. 2018. Kristalografi dan Mineralogi Edisi I. AKPRIND PRESS :


Yogyakarta

Noor Djauhari. 2009. Pengantar Geologi Edisi I. Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Pakuan : Bogor

Syahid Ahmad. 2012. Mineralogi. (https://dokumen.tips/documents/mineralogi-ilmu-


pertambangan.html). Diakses tanggal 25 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai