ACARA 1
MINERAL
pelat gores (sebuah porselen tanpa glasir). Cerat yang ditinggalkan oleh
mineral dapat membantu membedakan antara kilap mineral logam dan
non-logam. Umumnya mineral logam mempunyai cerat gelap dan mineral
non-logam berwarna terang misalnya, pirit jika di gores akan
meninggalkan warna gelap
7) Belahan (Cleavage)
Bila suatu mineral mendapat tekanan yang melebihi batas plastisitas
dan elastisitasnya, maka mineral itu akan pecah. Jika pecahnya mineral
tersebut mengikuti arah yang sesuai dengan struktur kristalnya, maka
disebut belahan. Belahan yang dihasilkan oleh mineral dapat dinilai
melalui seberapa baik mineral tersebut terbelah misalnya kalsit dapat
membelah dengan sempurna mengikuti bidang belahannya
8) Pecahan (Fracture)
Pecahan dan belahan bisa dikatan sama namun terdapat suatu
perbedaan dimana ketika mineral mendapatkan tekanan melampaui batas
plastisitas dan elastisitasnya, akan menjadi pecah dan bila pecahanya tidak
teratur disebut pecahan pecahan mineral dibagi berdasarkan bentuk
pecahannya contoh; choncoidal, hacky, even, uneven, splintery dan earthy
9) Daya Tahan Pukulan (Tenacity)
Daya tahan mineral terhadap pemberian gaya yang dapat menyebabkan
pemecahan, pembengkokan, dan pemotongan. Daya tahan mineral
dibedakan menjadi; brittle, sectile, malleable, ductile, flexible, elastis
10) Berat Jenis (Spesific Gravity)
Berat jenis mineral merupakan perbandingan massa mineral dengan
berat air pada volume yang sama
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
1.2 Pembahasan
1.2.1 Mineral Kuarsa
1.3 Kesimpulan
Pada acara 1 praktikum mineralogi dan peterologi mempelajari mengenai
mineral terdapat 7 mineral yang di teliti. Berdasarkan pada pembahasan di atas
mineral yang mengandung silika terbagi atas 4 komposisi yaitu; ultrabasa, basa,
intermediate, dan felsic. Olivine dan piroksen merupakan mineral ultrabasa yang
berwarna agak gelap. Hornblende merupakan keluarga mineral amphibole yang
biasa ditemukan pada batuan beku intermediate. Dari 7 mineral diatas hanya 2
yang merupakan mineral sekunder, yaitu pyrite dan kalsit. Dalam hal pengujian
HCl 0,1 N pada mineral diatas, mineral yang bereaksi akan mengeluarkan buih
ditempat yang terkena HCl, pengujian ini guna untuk mengetahui kandungan
karbonat pada mineral
DAFTAR PUSTAKA
Hurlbut, C.S., and Switzer, G.S., 1979. Gemology. A Wiley-Interscience Publication.
John Wiley &Sons. New York-Chichester-Brisbane-Toronto Singapore
Mulyaningsih S., 2018, Kristalografi dan mineralogi, Yogyakarta, Akprind Press,
Volume (1), 108-109
Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Pakuan University Press
Suharwanto. 2023. Buku Panduan Praktikum Mineralogi Petrologi. Yogyakarta:
Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Sukandarrumidi. 2009. Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Warmada, I Wayan. 2018. Modul Mineralogi Optik: Asosiasi Mineral dalam Batuan.
Yogyakarta: Laboratotium Geologi Optik Universitas Gadjah Mada