BAB III
MINERAL
Definisi mineral dari waktu ke waktu berdasarkan para ahli selalu mengalami
perkembangan, beberapa definisi diuraikan dibawah ini.
Mineral adalah padatan homogen yang terbentuk secara alami yang mempunyai
struktur atom teratur dan komposisi kimia yang khas. (Demange, 2012).
Di alam, mineral ditemukan dalam batuan, dan sebagian besar batuan terdiri dari
setidaknya beberapa mineral yang berbeda. (Earle, S., 2015)
Lebih lanjut Hefferan dan O’Brien, (2010) menyebutkan bahwa mineral didefinisikan
oleh lima sifat berikut :
1. Mineral adalah padat, karena semua atom di dalamnya disatukan dalam posisi
tetap oleh kekuatan yang disebut ikatan kimia. sehingga tidak termasuk cairan
dan gas.
2. Mineral terjadi secara alami. Definisi ini tidak termasuk padatan sintetis yang
dihasilkan melalui teknologi.
3. Beberapa bahan padat Bumi terbentuk melalui proses anorganik dan organik.
Mineral biasanya terbentuk oleh proses anorganik.
4. Setiap spesies mineral memiliki komposisi kimia tertentu yang dapat
diekspresikan dengan formula kimia.
5. Susunan atom dalam mineral tidak secara acak. Sebaliknya mineral
mengkristal dengan pola geometris sehingga pola yang sama akan diulangi di
seluruh mineral.
Haldar. S. K., (2014) menyatakan : Mineral adalah benda yang homogen dengan
susunan atom yang teratur dan struktur atom hasil kristalisasi. Mineral adalah
bagian integral dari kerak bumi, dan memiliki komposisi kimia yang konstan yang
dapat diekspresikan dengan rumus kimia. Dalam kondisi spesifik suhu dan tekanan,
mineral memiliki sifat fisik yang stabil.
Beberapa mineral (tidak semua) , ada yang mempunyai sifat sangat khas artinya
tidak semua mineral memiliki sifat ini, sifat demikian disebut sebagai sifat diagnostik,
sangat berguna dalam mengidentifikasi mineral yang tidak dikenal. Mineral halit,
misalnya, memiliki rasa asin, karena sangat sedikit mineral yang mempunyai sifat
asin ini, sehingga rasa asin dianggap sebagai sifat atau properti diagnostik dari halit.
Sifat atau properti lain dari mineral tertentu dapat bervariasi di antara sample yang
berbeda walaupun dari mineral yang sama, sifat atau properti ini disebut sebagai
properti ambigu.
Kristal mineral intan, dapat dikenali dari bentuknya yang segi-delapan atau
“oktahedron” dan mineral grafit dengan segi-enamnya yang pipih, meskipun
keduanya mempunyai susunan kimiawi yang sama, yaitu keduanya terdiri dari
unsur Karbon (C). Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan
atom yang berbeda.
c) Warna (color)
Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat
membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Sebagai contoh warna
gelap yang dipunyai mineral, mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi
lain mineral dengan warna terang, diindikasikan banyak mengandung
aluminium.
d) Kekerasan (hardness)
Salah satu kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan
mengetahui kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensi dari suatu
mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudah
tergores (scratching). Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala
1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai
Skala Kekerasan Mohs.(Tabel 3.1).
e) Kilap (luster)
Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu
mineral. Kilap pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu kilap logam dan kilap non-
Logam. Kilap non-logam antara lain : kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera,
kelap resin, dan kilap tanah.
Galena, pirit dan magnetit adalah contoh mineral yang sangat baik dengan kilap
logam atau metalik, kromit, magnetit, dan bornit, memiliki kilap submetalik.
Kuarsa, kalsit, dan fluorit adalah mineral umum yang memiliki kilau vitreous atau
kilap kaca. Banyak sampel mineral permata, seperti berlian, zamrud, ruby, dan
safir, memiliki kilau adamantin yang membantu memberi mereka daya tarik
visual. Silky lustre atau kilap sutera adalah karakteristik mineral yang biasanya
berserat yang terdiri dari agregat berserat paralel. Serat paralel memantulkan
cahaya dengan cara yang mengingatkan pada sutra.
Warna mineral dapat bervariasi dari berbagai sampel, tetapi ceratnya biasanya
berwarna konsisten. Tidak semua mineral menghasilkan cerat ketika
digosokkan pada pelat goresan. Kuarsa, misalnya, lebih sulit daripada lempeng
goresan porselen, sehingga tidak meninggalkan cerat.
Streak atau cerat juga dapat membantu membedakan antara mineral dengan
kilap logam dan mineral dengan kilap non logam. Mineral logam umumnya
memiliki cerat gelap, sedangkan mineral dengan kilau bukan logam biasanya
memiliki cerat berwarna terang.
b) Mineral oksida.
Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Unsur yang paling
utama dalam oksida adalah besi, krom, mangan, timah dan aluminium.
Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es”.
c) Mineral Sulfida.
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan
sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri.
Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai
ekonomis, atau bijih, seperti pyrit (FeS3), chalcocite (Cu2S), galena (PbS), dan
sphalerit (ZnS).
d) Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat.
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO2
dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang
membentuk batuan sedimen.
3.3 Latihan
1. Apakah yang disebut mineral itu?
2. Apa yang dimaksud dengan mengidentifikasi mineral secara megaskopis?
3. Apa yang anda ketahui tentang kilap (luster) suatu mineral?
3.4 Rangkuman
Mineral adalah benda yang homogen dengan susunan atom yang teratur dan
struktur atom hasil kristalisasi. Mineral adalah bagian integral dari kerak bumi, dan
memiliki komposisi kimia yang konstan yang dapat diekspresikan dengan rumus
kimia. Dalam kondisi spesifik suhu dan tekanan, mineral memiliki sifat fisik yang
stabil.
Mineral dapat di identifikasi berdasarkan sifat sifatnya yang stabil, sifat tersebut
mencakup sifat fisiknya maupun sifat sifat kimianya. Identifikasi sifat-sifat tersebut
dapat dilakukan secara megaskopis maupun mikroskopis, maupun analisis
laboratoris.
3.5 Evaluasi
1. Berikut ini pernyataan yang benar tentang sifat diagnostik suatu mineral
adalah…..
a. Sifat khas suatu mineral yang tidak dimiliki semua mineral.
b. Sifat bentuk dan ukuran kristal setiap mineral yang tidak sama
c. Sifat susunan unsur kimia suatu mineral yang selalu berbeda
d. Sifat mikroskopis suatu mineral yang berbeda beda