Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI


ACARA VII : MINERAL SILIKAT

JURNAL

OLEH
IKHLASUL AMAL
D061201008

GOWA
2021
MINERAL SILIKAT
Ikhlasul Amal, Muh. Irsan Gazali2
1
, Praktikan Mineralogi dan Kristalografi, Laboratorium Petrografi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
, Asisten Mineralogi dan Kristalografi, Laboratorium Petrografi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

SARI

Mineral adalah padatan homogen yang terbentuk secara alami, memiliki sistem
kristal, memiliki sifat kimia dan fisika tertentu seperti, warna, kilap, kekerasan, cerat, derajat
kejernihan, tenacity, berat jenis belahan, pecahan, sistem kristal, komposisi kimia dan
golongan mineral. Adapun maksud dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui
jenis-jenis mineral serta tujuan yaitu agar praktikan dapat mendeskripsikan sampel dari
mineral silikat dilihat dari sifat fisik dari mineral tersebut. Adapun metode percobaan dalam
praktikum ini dimulai dengan tahap persiapan, tahap analisis data, tahap pengerjaan jurnal,
dan jurnal. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah terdapat 6 kelompok mineral
silikat yang memiki golongan yang berbeda-beda sesuai dengan penggolongannya sendiri

Kata kunci : mineral, sifat fisik, silikat

I. PENDAHULUAN memiliki sistem Kristal, memiliki


sifat kimia dan fisika tertentu seperti,
1.1 Latar Belakang
warna, kilap, kekerasan, cerat, derajat
Geologi merupakan ilmu yang kejernihan, tenacity, berat jenis
mengkaji tentang masalah kebumian, belahan, pecahan, sistem Kristal,
terutama yang berkaitan dengan gaya komposisi kimia dan golongan
dan proses dari bumi yang mineral. Terdapat 8 golongan kelas
berpengaruh terhadap kerak bumi. satu diantaranya yaitu golongan
Mineral adalah padatan mineral silikat
homogen yang terbentuk secara alami,
Mineral silikat membentuk 1.3 Alat dan Bahan
kelompok terbesar dan terpenting dari
Adapun alat dan bahan yang
mineral pembentuk batuan, serta
digunakan dalam praktikum yaitu :
terdiri dari sekitar 90 persen kerak
1. Lup
Bumi. Batuan ini dikelompokkan
2. Kikir
berdasarkan struktur kelompok
3. Kaca
silikatnya. Semua mineral silikat berisi
4. Magnet
silikon dan oksigen.
5. Kawat tembaga
Oleh karena itu pada praktikum
6. porselen
kali ini dimaksudkan untuk para
7. Cutter
praktikan dapat mendeskripsikan
8. Buku penuntun
mineral golongan silikat berdasarkan
9. Kertas A4
ciri khas dari mineral tersebut, beserta
10. ATK
pembagian - pembagiannya yang
terlihat.
1.2 Maksud dan Tujuan II. TINJAUAN PUSTAKA

Adapun maksud dari praktikum 2.1 Mineral


ini adalah agar praktikan dapat
Mineral adalah padatan
mengetahui jenis-jenis mineral.
senyawa kimia homogen, non-organik,
Sedangkan tujuan dari praktikum ini
yang memiliki bentuk teratur (sistem
adalah :
kristal) dan terbentuk secara alami.
1. Peserta dapat membedakan
Dalam ketentuan umum
jenis-jenis mineral
mineral telah dinyatakan memilki sifat
2. Peserta dapat mendeskripsikan
fisik –fisik dalam batas-batas tertentu.
jenis-jenis mineral
Sehingga mineral tertentu memiliki
3. Peserta dapat mengetahui jenis
sifat fisik tertentu pula. Sifat fisik yang
jenis mineral dan sifat-sifat
diperlukan untuk mendeterminasi
mineral.
adalah : warna, kilap, cerat, belahan
pecahan, kekerasan, berat jenis, permukaan suatu mineral. Kilap pada
tenacity, megnetisme dan derajat mineral ada dua jenis, yaitu kilap
kejernihan (Suroyo,2019) logam dan kilap non-Logam.
2.1.1 Sifat fisik mineral : Mineral dikatakan memiliki
1. Warna sifar mineral logam jika kesan yang
Warna mineral adalah warna dihasilkan oleh pemantulan sinar pad
yang ditangkap oleh mata bilamana permukaan mineral tersbut seperti
mineral tersebut terkena sinar. Dalam logam yang memantulkan sinar pada
determinastinya adalah warna lapuk permukaaanya.
dan warna segarnya. Warna mineral Kilap non logam tersendiri
memang bukan merupakan penciri adalah kilap yang dihasilkan oleh
utama untuk dapat membedakan antara mineral yang pada umumnya tidak
mineral yang satu dengan lainnya. mengandung unsur-unsur logam.
Sebagai contoh warna gelap yang Seperti contohnya yaitu kilap kaca,
dipunyai mineral, mengindikasikan kilap sutera, kilap lemak.
terdapatnya unsur besi. Disisi lain (Suroyo,2019)
mineral dengan warna terang, 3. Kekerasan
diindikasikan banyak mengandung Kekerasan adalah sifat
aluminium. Ada dua macam warna resisensi suatu mineral terhadap
mineral yaitu idiokromatik jika mudahnya mengalami goresan.Skala
warnanya selalu tetap, umumnya pada kekerasan mineral mulai dari yang
mineral opaq dan kilap logam terlunak hingga yang terkeras diajukan
contohnya galena dan pirit. oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala
Alokromatik jika warna mineral Kekerasan Mohs. (Suroyo,2019)
tergantung pengotor contohnya kalsit Tabel 2.1 Skala Mohs
dan kuarsa. (Suroyo,2019) Kekerasa Mineral Rumus
2. Kilap n Kimia
Kilap adalah kenampakan atau 1 Talk Mg3Si4O1

kualitas pantulan cahaya dari 0(OH)2


2 Gypsum CaSO4·2H bagus tidaknya suatu belahan (bidang
2O belahan). (Suroyo,2019
3 Calcite CaCO3 Berdasarkan arah belahan :
4 Fluorite CaF2
5 Apatite Ca5(PO4) a) Satu arah, contohnya mineral
3(OH,Cl,F muskovit, abses, biotit.
) b) Dua arah, contonya mineral
6 Orthoclas KAlSi3O8 feldspar, gypsum, piroksen.
e c) Tiga arah, contohnya mineral
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO4( halid dan kalsit.

OH,F)2 d) Empat arah contonya mineral


9 Corundum Al2O3 flourit.
10 Diamond C
4. Cerat e) Lima arah contohnya mineral

Warna mineral dalam bentuk sphalerite.

bubuk disebut goresan atau cerat, 6. Belahan

sering berguna untuk menentukan Belahan, dalam geologi,

identifikasi. Cerat mineral diperoleh menggambarkan jenis fitur planar

dengan menggosokkannya pada plat batuan yang berkembang sebagai

gores (sepotong porselen tanpa glasir) akibat dari deformasi dan

dan mengamati warna yang metamorfisme Berdasarkan arah

ditinggalkannya. (Suroyo,2019) belahan : (Tim asisten Kristal fan

5. Belahan. mineral,2021)

Mineral mempunyai a.) Satu arah, contohnya mineral

kecenderungan untuk pecah melalui muskovit, abses, biotit.

suatu bidang yang mempunyai arah b) Dua arah, contonya mineral

tertentu. Dari belahan kita bisa feldspar, gypsum, piroksen.

mendapatkan informasi tentang c) Tiga arah, contohnya mineral

struktur dalam Kristal. Berdasarkan halid dan kalsit.


d) Empat arah contonya mineral
flourit.
e) Lima arah contohnya mineral mineral berdasarkan derajat
sphalerite. kejernihannya dibagi menjadi :
7. Pecahan a) Opaq
Bila mendapat tekanan yang
melampaui batas plastisitasnya maka
mineral akan pecah. (Tim asisten
Kristal fan mineral,2021)
8. Kemagnetan
Ada tiga macam jenis
kemagnetan yaitu: Gambar 2.1 Mineral Opaq

a) Ferromagnetik Mineral dikatakan memilki

Feromagnetik adalah menarik sifat ini jika mineral sukar atau tidak

dan ditarik oleh magnet. bisa mentransimisikan atau tidak bisa

b) Paramagnetik mentransmisikan cahaya yang masuk

Paramagnertik adalah jika kedalam mineral tersebut.

ditarik oleh magnet tetapi tidak b) Translucent

menarik magnet
c) Diamagnetit
Diamagnetik adalah bila menolak
magnet seperti kuarsa, gypsum dan
intan (Tim asisten Kristal fan
mineral,2021) Gambar 2.2 Mineral Translucent
9. Derajat Kejernihan Mineral dikatakan memilki
Derajat kejernihan sifat ini jika mineral dapat
(Diaphneity) merupakan kemampuan mentransmisikan cahay yang dalam
mineral untuk mentransmisikan atau jumlah yang terbatas
menyalurkan cahaya yang masuk ke c) Transparan
dalam mineral. Dalam determinasi
Melliable yaitu dapat ditempa
menjadi lapisan yang tipis seperti pada
emas dan tembaga.
c) Sectile
Sectile yaitu dapat diiris
dengan pisau, hasil irisanpun rapuh
Gambar 2.3 Mineral Transparan
d) Fleksibel
Mineral dikatakan memiliki sifat
Fleksibel yaitu mineral dapat
ini jika mineral dapat dengan mudah
dibengkokan tanpa menjadi patah dan
mentransmisikan atau menyalurkan
sesudah menjadi bengkok tidak
cahaya yang masuk kedalam mineral
kembali lagi kembali menjadi semula
tersebut (Tim asisten Kristal fan
e) Elastis
mineral,2021)
Elastis yaitu mineral dapat
dibengkokan tanpa menjadi patah dan
10. Tenacity
akan kembali seperti semula jika
Sifat dalam/Tenacity adalah
tekanan diberhentikan
sifat mineral itu bilamana kita
f) Ductile
berusaha untuk mematahkannya,
Ductile yaitu mineral dapat
memotongnya, menghancurkannya,
ditarik/diulur seperti kawat, dimana
membengkokkannya ataupun
jika mineral ditarik dapat bertambah
mengirisnya. Dalam determinasinya
panjang (Tim asisten Kristal fan
dibedakan menjadi :
mineral,2021)
a) Brittle
2.2 Mineral Silikat
Brittle yaitu mudah hancur jika
Mineral silikat membentuk
dipukul denan palu dan menjadi
sebagian besar kerak bumi. Semua
bubuk, contoh kuarsa, orthoklas,
silikat dibuat dari blok bangunan yang
kalsit.
sama, tetrahedron silikon-oksigen Para
b) Melliable
ilmuwan hingga kini telah menemukan
lebih dari 4.000 mineral yang berbeda
dan masih banyak lagi yang belum III. Metode Praktikum
ditemukan.
Macam mineral silikat dapat Tahap persiapan : Persiapan
Alat dan Bahan
digolongkan berdasarkan komposisi
kimianya. Mineral silikat
ferromagnesian adalah mineral silikat
Tahap analisis :
yang mengandung ion besi dan atau Menganalisa peraga
bentuPeraga
magnesium di dalam struktur
mineralnya. Mineral-mineral silikat
Tahap pengerjaan
yang tidak mengandung ion-ion besi jurnal : Isi Jurnal
dan magnesium disebut mineral non
feromagnesian. Mineral-mineral silikat
feromegnesian dicirikan oleh Jurnal

warnanya yang gelap dan mempunyai


berat jenis antara 3,2 sampai 3,6. Gambar 3.1. Diagram Alir Metode
Praktikum
Sebaliknya mineral-mineral silikat non
Adapun prosedur percobaan
feromagnesian pada umumnya
dalam praktikum ini dimulai dengan
mempunyai warna terang dan berat
tahap persiapan, kemudian tahap
jenis rata-rata 2,7. perbedaan tersebut
menganalisis peraga seperti
terutama disebabkan oleh ada tidaknya
menentukan sifat, kelas, dan
unsur besi didalam mineral tersebut.
bentuknya, lalu tahap pengerjaan
jurnal, dan terakhir yaitu jurnal atau
penyelesaian.
IV. PEMBAHASAN termasuk kedalam golongan
1. Sampel 1 mineral tektosilika.
2. Sampel 2

Gambar 4.1 Nepheline


Sampel dengan nomor peraga 1 Gambar 4.2 Orthoclas
memiliki warna lapuk merah muda Sampel dengan nomor peraga 2
dan warna segar putih kehijauan. memiliki warna lapuk putih
Adapun cerat yang dihasilkan kekuningan dan warna segar
berwarna putih dengan kilap non coklat. Adapun cerat yang
logam (tanah), tidak memiliki dihasilkan berwarna putih dengan
belahan dan pecahan uneven. kilap non logam (lemak) dan tidak
Skala kekerasan yang dimiliki oleh memiliki belahan serta jenis
sampel ini adalah 5-5,6 dengan pecahan uneven. Skala kekerasan
berat jenis 2,6 gr/cm3. Memiliki yang dimiliki oleh sampel ini
sifat diamagnetik. Adapun derajat adalah 5,5-6 berat jenis 2,55-2,63
kejernihan yang dimiliki sampel ini gr/cm3. Memiliki sifat
adalah opaq dengan tenacity brittle diamagnetik. Adapun derajat
yang berarti rapuh dan mudah kejernihan yang dimiliki sampel ini
hancur jika di pukul dengan palu adalah opaq dengan tenacity brittle
dan menjadi bubuk. Berdasarkan yang berarti rapuh dan mudah
hal di atas maka dapat diketahui hancur jika di pukul dengan palu
bahwa sampel 1 merupakan dan menjadi bubuk. Berdasarkan
mineral nepheline yang memiliki hal di atas maka dapat diketahui
sistem kristal hexagonal dengan bahwa sampel 2 merupakan
komposisi kimia AlSiO4 yang mineral orthoclase yang memiliki
sistem kristal monoclic dengan termasuk kedalam golongan
komposisi kimia KALSi3O8 yang mineral halida.
termasuk kedalam golongan 4. Sampel 4
mineral silika
3. Sampel 3

Gambar 4.4 Quartz


Sampel dengan nomor peraga 4
Gambar 4.3 Flourite
memiliki warna lapuk putih dan warna
Sampel dengan nomor peraga 3 segar tidak berwarna. Adapun cerat
memiliki warna lapuk coklat dan yang dihasilkan berwarna putih dengan
warna segar hitam. Adapun cerat kilap logam, tidak memiliki belahan
yang dihasilkan berwarna putih serta jenis pecahan uneven. Skala
dengan kilap logam dan tidak kekerasan yang dimiliki oleh sampel
memiliki belahan serta jenis ini adalah 3, berat jenis 2,65 gr/cm3.
pecahan uneven. Skala kekerasan Memiliki sifat diamagnetik. Adapun
yang dimiliki oleh sampel ini derajat kejernihan yang dimiliki
adalah 3, berat jenis gr/cm2. sampel ini adalah transparant dengan
Memiliki sifat diamagnetik. tenacity brittle. Berdasarkan hal di
Adapun derajat kejernihan yang atas maka dapat diketahui bahwa
dimiliki sampel ini adalah sampel 4 merupakan mineral quartz
translucent dengan tenacity. yang memiliki sistem kristal hexagonal
Berdasarkan hal di atas maka dengan komposisi kimia SiO2 yang
dapat diketahui bahwa sampel 3 termasuk kedalam golongan mineral
merupakan mineral flourit yang silika.
memiliki sistem kristal isometrik
dengan komposisi kimia CaF2 yang
komposisi kimia (Mg,Fe)2SiO4
yang termasuk kedalam golongan
5. Sampel 5 mineral silika.
6. Sampel 6

Gambar 4.5 Olivine


Gambar 4.6 Muscovite
Sampel dengan nomor peraga 5
memiliki warna lapuk hitam dan Sampel dengan nomor peraga 6
warna segar kuning kehijauan. memiliki warna lapuk kuning dan
Adapun cerat yang dihasilkan warna segar abu-abu kecoklatan.
berwarna putih dengan kilap tanah Adapun cerat yang dihasilkan
dan tidak memiliki belahan serta berwarna putih dengan kilap logam
jenis pecahan uneven. Skala dan tidak memiliki belahan serta
kekerasan yang dimiliki oleh jenis pecahan uneven. Skala
sampel ini adalah 6-6,5 berat jenis kekerasan yang dimiliki oleh
3,27-4,20 gr/cm3. Memiliki sifat sampel ini adalah 2,5 berat jenis
diamagnetik. Adapun derajat 2,76-2,88 gr/cm3. Memiliki sifat
kejernihan yang dimiliki sampel ini diamagnetik. Adapun derajat
adalah opaq dengan tenacity brittle kejernihan yang dimiliki sampel ini
yang berarti rapuh dan mudah adalah translucent dengan tenacity
hancur jika di pukul dengan palu brittle. Berdasarkan hal di atas
dan menjadi bubuk. Berdasarkan maka dapat diketahui bahwa
hal di atas maka dapat diketahui sampel 6 merupakan mineral
bahwa sampel 5 merupakan muskovit yang memiliki sistem
mineral olivin yang memiliki kristal monoclic dengan komposisi
sistem kristal orthorombik dengan kimia Kal2(AISi3)O10(OH)2 yang
termasuk kedalam golongan
mineral silika.
8. Sampel 8
7. Sampel 7

Gambar 4.8 Glaucophane


Gambar 4.7 Actinolite
Sampel dengan nomor peraga 8
Pada Sampel dengan nomor
memiliki warna lapuk coklat dan
peraga 7 memiliki warna lapuk hijau
warna segar abu-abu. Adapun cerat
kecoklatan dan warna segar hitam.
yang dihasilkan berwarna putih dengan
Adapun cerat yang dihasilkan
kilap logam dan tidak memiliki
berwarna abu-abu dengan kilap logam
belahan serta jenis pecahan uneven.
dan tidak memiliki belahan serta jenis
Skala kekerasan yang dimiliki oleh
pecahan uneven. Skala kekerasan yang
sampel ini adalah 6-6,5 berat jenis
dimiliki oleh sampel ini adalah 5,5-6
3,08-3,30 gr/cm3. Memiliki sifat
berat jenis 3,1-3,3 gr/cm3. Memiliki
diamagnetik. Adapun derajat
sifat diamagnetik. Adapun derajat
kejernihan yang dimiliki sampel ini
kejernihan yang dimiliki sampel ini
adalah translucent dengan tenacity
adalah translucent dengan tenacity
heavy. Berdasarkan hal di atas maka
heavy. Berdasarkan hal di atas maka
dapat diketahui bahwa sampel 8
dapat diketahui bahwa sampel 7
merupakan mineral glaucophane yang
merupakan mineral actinolite yang
memiliki sistem kristal monoclinic
memiliki sistem kristal monoclinic
dengan komposisi kimia
dengan komposisi kimia
Na2(Mg,Fe)3Al2Si8O22(OH)2 yang
Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2 yang
termasuk kedalam golongan mineral
termasuk kedalam golongan mineral
silika.
silika.
9. Sampel 9 10. Sampel 10

Gambar 4.9 Silimate Gambar 4.10 Biotit


Sampel dengan nomor peraga 9 Sampel dengan nomor peraga 10
memiliki warna lapuk coklat dan memiliki warna lapuk coklat dan
warna segar putih kecoklatan. Adapun warna segar hitam. Adapun cerat yang
cerat yang dihasilkan berwarna putih dihasilkan berwarna abu-abu dengan
dengan kilap logam dan tidak memiliki kilap logam dan tidak memiliki
belahan serta jenis pecahan uneven. belahan serta jenis pecahan sempurna.
Skala kekerasan yang dimiliki oleh Skala kekerasan yang dimiliki oleh
sampel ini adalah 6-6,5 berat jenis 3,2 sampel ini adalah 5,5-6 berat jenis
gr/cm3. Memiliki sifat diamagnetik. 3,08-3,30 gr/cm3. Memiliki sifat
Adapun derajat kejernihan yang diamagnetik. Adapun derajat
dimiliki sampel ini adalah transparant kejernihan yang dimiliki sampel ini
dengan tenacity heavy. Berdasarkan adalah translucent dengan tenacity
hal di atas maka dapat diketahui bahwa heavy. Berdasarkan hal di atas maka
sampel 9 merupakan mineral dapat diketahui bahwa sampel 10
sillimanite yang memiliki sistem merupakan mineral biotit yang
kristal orthorombik dengan komposisi memiliki sistem kristal monoclic
kimia Al2SiO5 yang termasuk dengan komposisi kimia (Ca,Na)2-
kedalam golongan mineral silika. 3(Mg,Fe1-
2,Fe+3,Al)5(Al,Si)8O22(OH)2 yang
termasuk kedalam golongan mineral Tim pengampu mata kuliah geologi
silika. umum. (2017). Buku panduan
praktikum geologi umum.
Pontianak: Fakultas
V. Kesimpulan Matematika Dan Ilmu
Setelah melakukan praktikum Pengetahuan Alam Universitas
ini, dapat disimpulkan bahwa tiap Tanjungpura
mineral memiliki penciri yang Zuhri Muhammad. (2019). Buku ajar
berbeda-beda. Sehingga terdapat pengantar geologi. Mataram :
klasifikas dalam penentuan-penetuan Duta pustaka ilmu.
penciri mineral tersebut. Diantanyanya Tim Asisten 2021 Mineralogi dan
yaitu dicirikan dari warna, cerat, kilap, Kristalograif Penuntun
belahan, kekerasa, berat jenis, sifat Prstgikum Mineralogi dan
kemagnetan, derajat kejernihan, Kristalografi, Gowa :
tenacity, sistem kristal, komposisi Laboratorium Petrografi
kimia, dan golongan mineral. Terdapat ,Departemen Teknik Geologi,
golongan mineral yang dibahas pada Fakultas Teknik, Universitas
praktikum kali ini yaitu mineral silikat Hasanuddin
Sehingga dari sampel-sampel yang ada
praktikum kali ini menunjukan
kecocokannya terhadap penciri
mineral dari golongan silikat.

VI. Daftar Pustaka

Suroyo Herman. (2019). Modul 2


geologi dasar. Bandung : pusat
pendidikan dan pelatihan
sumber daya air kontruksi.

Anda mungkin juga menyukai