UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JURNAL
OLEH :
PALLARIO KHAERUL
D061201073
GOWA
2021
SISTEM KRISTAL ISOMETRIK DAN TETRAGONAL
Pallario Khaerul1Dean wichil Israel lengkong 2
1
Praktikan Mineralogi dan Kristalografi, Laboratorium Petrografi,
Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas
Hasanuddin
SARI
Mineral adalah padatan homogen yang terbentuk secara alami, memiliki sistem
Kristal, memiliki sifat kimia dan fisika tertentu seperti, warna, kilap, kekerasan, cerat,
derajat kejernihan, tenacity, berat jenis belahan, pecahan, sistem Kristal, komposisi kimia
dan golongan mineral. Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mendeskripsikan
sampel dari mineral native element, sulfida, dan halida dilihat dari sifat fisik dari mineral
tersebut.Adapun metode percoban dalam praktikum ini dimulai dengan tahap persiapan,
tahap analisis data, tahap pengerjaan jurnal, dan jurnal. Hasil yang didapatkan dari
praktikum ini adalah terdapat 7 jenis mineral yang memiki golongan yang berbeda-beda
sesuai dengan penggolongan kelasnya sendiri
Kata kunci:native element,sulfide dan halida
I. Pendahuluan butiran kristal yang tumbuh bersama
1.1 latar belakang membentuk batuan.
Mineral merupakan suatu Pengetahuan tentang mineral
benda padat homogen yang terdapat merupakan syarat mutlak untuk
di alam, terbentuk secara anorganik, dapat mempelajari bagian yang padat
dengan komposisi kimia pada batas- dari Bumi ini, yang terdiri dari
batas tertentu dan mempunyai atom- batuan. Bagian luar yang padat dari
atom yang tersusun secara teratur. Di Bumi ini disebut litosfir, yang berarti
alam mineral dijumpai bermacam- selaput terdiri dari batuan. Tidak
macam dengan berbagai bentuk yang kurang dari 2000 jenis mineral yang
bervariasi, terkadang hanya terdiri kita ketahui sekarang. Beberapa dari
dari sebuah kristal atau gugusan padanya merupakan benda padat
kristal-kristal dalam rongga-rongga dengan ikatan unsur yang sederhana.
atau celah batuan, tetapi umumnya Contohnya adalah mineral intan yang
mineral dijumpai sebagai kumpulan hanya terdiri dari satu jenis unsur
saja yaitu Karbon. Garam dapur yang merupakan segala sesuatu yang
disebut mineral halit, terdiri dari keras. Anggapan tersebut sangat jauh
senyawa dua unsur Natrium dan dari keadaan yang sebenarnya,
Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap karena tidak semua yang keras
mineral mempunyai susunan unsur- adalah batuan, dan tidak hanya batu
unsur yang tetap dengan mulia yang termasuk mineral.
perbandingan tertentu. Mineral merupakan bahan anorganik
yang terbentuk secara alami dengan
1.2 Maksud dan Tujuan
komposisi kimia tertentu, sifat fisik
Adapun maksud dari
yang khas dan sifat oktit yang
praktikum acara 2 yaitu mineral dan
berbeda-beda. Umumnya padat
batuan adalah agar praktikan dapat
(meskipun minyak, gas juga
mengetahui jenis-jenis batuan dan
dianggap mineral dalam arti
mineral. Sedangkan tujuan dari
ekonomis). Dari pengertian tersebut,
praktikum ini adalah :
mineral mempunyai komposisi kimia
1. Peserta dapat membedakan
yang seragam pada setiap bagiannya.
jenis-jenis mineral
Sedangkan secara umum, batuan
2. Peserta dapat
didefinisikan sebagai kumpulan satu
mendeskripsikan jenis-jenis
atau beberapa mineral. Penyebaran
mineral
mineral didalam batuan tidak merata
3. Peserta dapat mengetahui
sehingga komposisi kimia batuan
jenis-jenis mineral dan sifat-
tidak seragam pada setiap bagiannya.
sifat mineral.
Jadi perbedaan diantara keduanya
II. Tinjauan Pustaka
adalah mineral mempunyai
A. Definisi Mineral
komposisi kimia yang seragam,
Kerak bumi tersusun dari bahan
sedangkan batuan tidak seragam.
padat dan keras yang disebut mineral
Meskipun bercampur menjadi satu
dan batuan. Pada umumnya, orang
dalam batuan, tetapi sifat dasar tiap
mempersamakan mineral dengan
mineralnya masih tetap. Kebanyakan
bahan galian atau batu mulia yang
batuan tersusun dari bermacam
dapat di tambang, sedangkan batuan
mineral, tetapi hanya mineral tertentu
saja yang umumnya dijumpai dalam gelas, kilap sutera, kelap resin, dan
jumlah yang menonjol. Pada batuan kilap tanah.
yang disusun oleh satu jenis mineral,
bahan penyusunnya dapat bertindak
sebagai batuan dan mineral.
(Greed,G,2014)
B. Sifat Fisik Mineral
Terdapat dua cara untuk
Gambar 2.1 Kilap Lemak Pada Mineral
dapat mengenal suatu mineral, yang
Talc
pertama adalah dengan cara
b. Warna (colour)
mengenal sifat fisiknya. Yang
Warna mineral memang
termasuk dalam sifat fisik mineral
bukan merupakan penciri utama
adalah Kilap, warna, kekerasan,
untuk dapat membedakan antara
cerat, belahan, pecahan, bentuk
mineral yang satu dengan lainnya.
Kristal, berat jenis, sifat dalam, dan
Namun paling tidak ada warna-
komposisi kimia. Adapun cara yang
warna yang khas yang dapat
kedua adalah melalui analisa
digunakan untuk mengenali adanya
kimiawi atau analisa difraksi sinar X,
unsur tertentu didalamnya. Sebagai
cara ini pada umumnya sangat mahal
contoh warna gelap dipunyai
dan memakan waktu yang lama.
mineral, mengindikasikan
(Arindita,2012)
terdapatnya unsur besi. Disisi lain
a. Kilap (luster)
mineral dengan warna terang,
Kenampakan atau cahaya
diindikasikan banyak mengandung
yang di pantulkan oleh permukaan
aluminium.
mineral saat terkena cahaya. Sifat ini
sangat penting karena dapat dipakai
dalam menentukan mineral secara
megaskopis. Kilap pada mineral ada
2 (dua) jenis, yaitu Kilap Logam dan
Kilap Non-Logam. Kilap Non-logam
antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap
Gambar 2.2 Berbagai Warna Pada Skala kekerasan mineral mulai dari
Mineral Kuarsa yang terlunak (skala 1) hingga yang
c. Bentuk kristal (crystallform) terkeras (skala 10) diajukan oleh
Apabila suatu mineral Mohs dan dikenal sebagai Skala
mendapat kesempatan untuk Kekerasan Mohs.
berkembang tanpa mendapat
hambatan, maka ia akan mempunyai
bentuk kristalnya yang khas. Tetapi
apabila dalam perkembangannya ia
mendapat hambatan, maka bentuk
Gambar 2.4 Skala Moh’s
kristalnya juga akan terganggu.
e. Cerat (streak)
Setiap mineral akan mempunyai sifat
Warna mineral dalam bentuk
bentuk kristalnya yang khas, yang
serbuk. Hal ini di peroleh ketika
merupakan perwujudan kenampakan
mineral digoreskan pada bagian
luar, yang terjadi sebagai akibat dari
kasar suatu keeping porselin
susunan kristalnya didalam. Inilah
sehingga serbuknya itu dapat dilihat
yang membedakan mineral yang satu
warnanya contohnya pirit, hematite,
dan mineral yang lainnya. contohnya
augite, biotite, orhoklase, dll.
saja bentuk kubus (pirit), bentuk
pimatik (ampihibole), dan bentuk
doecahedon (garnet).
Analisis
4.4 MineralMolybdenite
4.5 Miineral Fluorite
tidak jelas (indisticnt) dan pecahan logam dengan belahan tidak ada dan