Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

TUGAS

OLEH
SAMIL
D061201019

GOWA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mengembangkan wawasan social budaya maritime ada bebrapa hal


yang bertujuan untuk memperjelas tujuan yang akan dijalankan kedepannya
mengenai wawasan budaya social maritim. Tetapi dalam setiap konsep pastinya
mempunyai sejarah dan beberapa tantangan dalam mewujudkan konsep tersebut,
oleh karena itu dibutuhkan evaluasi dari setiap gagasan yang dikemukakan agar
bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan papper ini untuk menjelaskan dari sejarah dan
tantangan yang harus dihadapi dlam mewujudkan tujuan dari wawasan budaya
social maritimIndonesia sehingga di harapkan kedepannya tantangan yang di
hadapi ini dapat terselesaikan dan konsep yang di jalankan ini dapat berjalan
dengan lancar.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari patokan judul diatas yakni wawasan budaya social maritime
dimana untuk menguraikan sejarah dan tanatangan yang dihadapi pada maritime
Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Negara maritim adalah negara yang berada dalam kawasan laut yang luas. Selain
itu, negara maritim biasanya negara yang memiliki banyak pulau. Indonesia secara
geografis sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada
daratan. Hal ini terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia
sepanjang kurang lebih 81.000 kilometer. Indonesia menempati urutan kedua setelah
Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Selain itu,
dengan adanya kepastian batas wilayah laut dapat terpelihara kedaulatan suatu negara
dan penegakkan hukum di wilayah perairan.

2.2 Konsep Benua Maritim

Konsep Benua Maritim Indonesia Tekad kembali ke laut ditekankan


pemerintah bersamaan dengan pencanangan Tahun Bahari pada tahun 1996. "Bangsa
Indonesia yang di masa lalu mencatat sejarah sebagai bangsa bahari dalam
perjalanannya telah kehilangan keterampilan bahari sehingga luntur pula jiwa
maritimnya," ungkap Presiden Soeharto ketika itu. Pada tahun 1996, yang dicanangkan
pemerintah sebagai Tahun Bahari, konsep negara kepulauan (Archipelagic State) mulai
diubah menjadi konsep benua maritim. Bangun wilayah perairan Nusantara yang
menyerupai benua membuat Indonesia layak disebut sebagai benua maritim. Pada
Konvensi Nasional Pembangunan Benua Maritim Indonesia (BMI), yang diadakan di
Makassar, Sulawesi Selatan, tahun 1996, pemerintah mengajak bangsa Indonesia
kembali ke laut. "Bangsa Indonesia yang di masa lalu mencatat sejarah sebagai bangsa
bahari, dalam perjalanannya telah kehilangan keterampilan bahari sehingga luntur pula
jiwa maritimnya." Demikian Presiden Seoharto dalam sambutannya yang disampaikan
Menteri Negara Riset dan Teknologi BJ Habibie. Konsep Benua Maritim Indonesia
sangat berhubungan dengan aktualisasi Wawasan Nusantara yakni pembangunan Bangsa
Indonesia. Konsep Benua Maritim Indonesia ini dapat mewujudkan pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak Bangsa Indonesia dalam satu sistem dalam rangka
menyelenggarakan pembangunan yang lebih berorientasi pada meningkatkan peranan
maritim dan kekayaannya, kepulauan dan dirgantaraya melalui sains dan teknologi
modern.

2.3 Tantangan yang Akan Dihadapi

Adapu beberapa tantangan yang akan bisa saja akan dihadapi dalam mewujudkan hal
hal yang diharapkan diantaranya adalah ;
1.Tantangan Geografi
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, wilayah
Indonesia terdiri atas 13.487 dan 81.000 km garis pantai. Jumlah dan lokasi provinsi
kepulauan Indonesia relatif banyak sehingga diperlukan konektivitas antar pulau.hal ini
menjadi tantangan karena pada saat ini masi banyak pulau pulau terpencil yang masih
belum bisa di jangkau oleh pemerintah dan terus terbengkalai.

2. Tantangan Demografi
Jumlah penduduk dan piramida usia penduduk juga menjadi tantangan bagi
Indonesia. Ketersebaran lokasi penduduk yang tinggal di 6.000-an pulau di Indonesia
menjadi pekerjaan rumah tersendiri untuk meningkatkan pendidikan sumber daya
manusia (SDM)-nya. Perlu perhatian khusus agar semua masyarakat dapat mendapatkan
pendidikan yang berkualitas, paling tidak setara, sehingga di bagian Indonesia manapun
memiliki SDM yang berkualitas. Harapannya adalah agar dapat membangun daerahnya
masing-masing khususnya daerah perbatasan dan terluar.

3. Tantangan Infrastruktur
Maritim Negara Indonesia yang merupakan negara maritime sekaligus negara
kepuluan, mempunyai begitu banyak pulau pulau yang saling terpisah satu sama lain hal
ini merupakan tantagan yang nyata dalam mewujudkan pembangunan benua maritime
Indonesia.dan untuk mengatasi hal tersebut di butuhkan pemgembangan serta
penambahan infrastruktur-infrastruktur yang dapat menghubungkan pulau pulau yang
ada di Indonesia sehingga laju perekonomian serta hal hal yang dapat memajukan suatu
wilayah dapat tersampaikan dengan jelas.
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang bisa di dapatkan dari pemaparan dan pemahaman


dari diri saya sendiri yakni dengan bentuk negara Indonesia dengan budaya social
maritimnya semestinya bnayak hal yang bisa dimanfaatkan tetapi adapula tantangan
yang harus dihadapi Bersama dan diselesaikan secara bersama sama dengan
mengutamakan rasa peduli antar sesame warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai