Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

2.1 Pengertian Mineral dan Mineralogi

Mineral merupakan suatu padatan homogen yang mempunyai komposisi


susunan kimia tertentu dan umumnya mempunyai bangunan kristalin. Susunan
kimia yang terdapat pada mineral berupa unsur major dan minor yang berasal dari
kristal yang terbentuk. Adapun pengertian mineral menurut beberapa ahli ialah :

L.G. Berry dan B. Mason, 1959 “ Mineral adalah suatu benda padat homogen
yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia
pada batas – batas tertentu dan mempunyai atom – atom yang tersusun secara
teratur.”

D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 “ Mineral adalah suatu bahan padat yang
secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh
proses alam yang anorganik.”

A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977 “ Mineral adalah suatu bahan atau zat yang
homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau salam batas – batas dan
mempunyai sifat – sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.”

Mineralogi ialah cabang ilmu geologi yang mempelajari dan mengkaji mengenai
mineral, antara lain mempelajari tentang sifat – sifat fisik, sifat – sifat kimia, cara
keterdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. Mineralogi terdiri dari kata
mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan
dan bahkan di kacaukan dikalangan awam. Sering di artikan sebagai bahan bukan
organic atau di sebut juga anorganik.

Sumber : Setyobudi, 2010


Gambar 1
Mineral
2.2 Sifat Fisik Mineral
Sifat fisik mineral dalam mineralogi membahas tentang warna, kilap,
kekerasan, pecahan, belahan, gores, kemagnetan, transaparansi, perawakan,
golongan, system kristal, manfaat dan berat jenis.
a. Warna
Warna pada mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akn
tetapi tidak dapat menjadi tolak ukur sebagai penamaan mineral tersebut. Walau
demikian terdapat bebrapa mineral yang mempunyai warna khas.
b. Kilap
Kilap adalah penampakan pecahan yang berasal dari pantulan cahaya
terhadap mineral. Kilap biasanya dikaikan dengan refraksi yang dipantulkan pada
suatu bidang.
c. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan
suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral tertentu yang dipakai sebagai
kekerasan standart. Standart kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs Jerman
tersebut dikenal dengan skala mohs.

Sumber : setyobudi, 2010


Gambar 2
Skala Mohs
d. Pecahan
Pecahan adalah kecendrungan mineral untuk berpisah – pisah dalam arah
yang tidak teratur apabila mineral tersebut mengenai gaya. Adapun jenis – jenis
dari pecahan mineral yaitu concoidal, splintery/fibrous, even. Uneven, hackly.
e. Belahan
Merupakan kecendrungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih
arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu
membelah apabila kita pukul tidak hancur akan tetapi terbelah menjadi bidang
belahan yang licin.
f. Gores
Gores adalah warna mineral dalam bentuk serbuk apabila dilihat dengan cara
mengoreskan mineral kepada suatu bidang porselin yang kasar atau dengan cara
menumbuk mineral tersebut lalu dilihat hasil tumbukannya.
g. Kemagnetan
Merupakan suatu gayayang dihasilkan dari gaya Tarik mineral terhadap suatu
medan magnet. Mineral yang disebut magnetic apa bila memiliki gaya kuat ditarik
menggunakan magnet. Adapun mineral para magnetic yaitu mineral yang tidak
dapat ditarik oleh magnet
h. Transparansi
Merupakan kemampuan suatu mineral dalam meneruskan cahaya, yang
dipengaruhi oleh adanya factor tebal ataupun tipisnya suatu bidang yang
meneruskan cahaya tersebut yang pada akhirnya akan di serap ataupun
dipantulkan Kembali adapun jenis – jenis dari tranparansi mineral, yaitu:
• Tembus pandang
• Tembus cahaya
• Kedap cahaya
i. Perawakan
Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang di sesuaikan dengan kondisi alam
sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk – bentuk kristal yang khas. Adapun
jenis – jenis perawakan atau bentuknya yaitu :
• Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran – butiran
mineral yang mempunyai dimensi sama.
• Struktur kolom terdiri dari prisma Panjang dan ramping
• Struktur lembaran atau lameler terdiri lembaran – lembaran
j. Golongan
Pada dasarnya golongan termasuk pada klasifikasi mineral. Sebagaimana
diketahui mineral memiliki jenis yang banyak dan beraneka ragam yang lebih dari
4000 jenis. Salah seorang ilmuhan asal swedia bernama Berzelius
menggolongkan mineral menjadi 8 golongan berdasarkan sifat unsur kimia
pembentuknya.
k. Sistem kristal
Sistem Kristal dapat dilihat dan diidentifikasi dengan melihat bentuk dari
mineral yang terdapat pada bidang batuan ataupun dari mineral tersebut.
l. Manfaat
Pada dasarnya mineral – mineral ini memiliki banyak sekali manfaat tentunya
dalam jumlah yang signifikan Tidak hanya dalam dunia pertambangan saja
manfaat yang bisa dirasakan ialah seperti dalam bidang bahan industry.
m. Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral.
Cara yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral
tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya Z gram, kemudian mineral di timbang
lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya berat X gram. Berat terhitung dalam
keadan di dalam air adalah berat mineral dikurangi berat air yang volumenya sama
dengan volume butir mineral tersebut.

Anda mungkin juga menyukai