PENDAHULUAN
DASAR TEORI
2.1. PENDAHULUAN
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai
silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik
biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogy.
Definisi mineral menurut beberapa ahli:
1. Kilap (luster)
2. Warna (colour)
3. Kekerasan (hardness)
4. Cerat (streak)
5. Belahan (cleavage)
6. Pecahan (fracture)
7. Bentuk (form)
1. Kilap
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat
dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan
membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan
dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu
tegas (Danisworo 1994).
3. Kekerasan
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi
suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai
sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan
yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut.
Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat
oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala
Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak
sampai skala 10 untuk mineral terkeras .
(Tabel 1)
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan
kekerasan dari alat penguji standar :
Tabel 2
Alat Penguji Derajat
Kekerasan
Mohs
Kuku manusia 2,5
Kawat 3
Tembaga
Paku 5,5
Pecahan Kaca 5,5 – 6
Pisau Baja 5,5 – 6
Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.
Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
Biotite : Ceratnya tidak berwarna
Orthoklase : Ceratnya putih
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan,
sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 2006).
5. Belahan
6. Pecahan
7. Bentuk
Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral
yang mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran
butirnya dapat dibedakan menjadi kriptokristalin/penerokristalin (mineral
dapat dilihat dengan mata biasa). Bila kelompok kristal berukuran butir
sebesar gula pasir, disebut mempunyai sakaroidal.
Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma
tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous
atau struktur berserat. Selanjutnya struktur kolom dapat dibedakan lagi
menjadi: struktur jarring-jaring (retikuler), struktur bintang (stelated) dan
radier.
Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila individu-
individu mineral pipih disebut struktur tabuler,contoh mika. Struktur lembaran
dibedakan menjadi struktur konsentris, foliasi.
Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk dengan
benda lain. Mineral-mineral ini dapat berdiri sendiri atau berkelompok.
9. Sifat Dalam
Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah
dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh:
muskovit.
10. Kemagnitan
11. Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus
atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi
istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas
tertentu.
2. Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya.
Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu:
• Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan
memiliki bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa
sentimeter sampai puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter.
• Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu >
100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
• Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih
kecil yaitu< 100 km2
Kelompok batuan ini terbentuk pada suhu 1000-1200o C, dan melimpah pada
wilayah dengan tatanan tektonik lempeng samudra, antara lain pada zona pemekaran
lantai samudra dan busur-busur kepulauan tua. Dicirikan oleh warnanya gelap hingga
sangat gelap, mengandung mineral mafik (olivin dan piroksen klino) lebih dari 2/3
bagian; batuan faneritik (plutonik) berupa gabro dan batuan afanitik (intrusi dangkal
atau ekstrusi) berupa basalt dan basanit. Didasarkan atas tatanan tektoniknya,
kelompok batuan ini ada yang berseri toleeit, Kalk-alkalin maupun alkalin, namun
yang paling umum dijumpai adalah seri batuan toleeit.
Dalam pengamatan/deskripsi batuan beku, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :warna
batuan, komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan.
1. Warna Batuan
2. Komposisi Mineral
a. Elongated Habits (meniang/berserabut)
Tabel 4. Elongated habits
Jenis Mineral Gambar
Columnar
Tourmaline
( meniang )
Columnar
Tourmaline
(meniang )
Fibrous
Asbestos
( menyerat )
Acicular
Natrolite
( menjarum )
Filiform
Nat silver
( membenang )
Capilery
Bysolite
( merambut )
Stelated
Phyropyllite
( membintang )
Radiated
Marcasite
( mrnjari )
c. Rounded Habits (membutir)
Tabel 6. Round habits
LAPORAN AKHIR RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.22
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
Jenis mineral gambar
Pisolitic Opal -
Pisolitic Oapl -
Stalictid -
Reniform ( mengginjal ) -
3. Tekstur
4. Kemas / fabric
Kemas / fabric batuan beku dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Equigranular : ukuran besar butir/kristal relatif sama.
Inequigranular : ukuran besar butir/ristal tidak sama.
Gambar 3. Hipidiomorfik
Allotriomorfik apabila sebagian besar mineral
didalam batuan beku tersebut berukuran butir relatif seragam dan berbentuk an
hedral.
Gambar 4. Allotriomrfik
Struktur yang dimaksud adalah struktur primer, yang terjadi saat terbentuknya
batuanbeku tersebut. Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat di
lapangan(dimensinya sangat besar), tetapi kadang-kadang dapat dilihat juga
dalamhandspecimen.
Tabel 7. Bentuk Kristal :
Bentuk Tekstur keterangan Gambar
Kristal
Batas Kristal
Subhedral Hypidiomorfik peralihan antara
sempurna dan
tidak beraturan
A. Klasifikasi Batuan Beku
Batuan beku di alam sangat banyak jenisnya, oleh karena itu untuk memudahkanbatuan beku
perlu dikelompokan/diklasifikasikan.Batuan beku ada yang diklasifikasikanberdasarkan
kandungan SiO2, indeks warna, alumina saturation, silica saturation, danlalin-lain,
tetapi terutama diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan teksturnya.
Golongan Fanerik
Batuan bertekstur fanerik, dapat teramati secara megaskopik (mata biasa),
berbutirsedang-kasar (lebih besar dari 1 mm).Golongan fanerik dapat dibagi atas
beberapa jenis batuan, seperti terlihat pada diagram segitiga Gambar 7a, 7b, dan 7c. D
asar pembagiannya adalah kandungan mineral kuarsa (Q), atau mineral felspatoid
(F), felsfaralkali (A), serta kandungan mineral plagioklas (P). Cara menentukan nama
batuan dihitung dengan menganggap jumlah ketiga mineral utama (Q+A+P atau
F+A+P) adalah100%. Contoh : suatu batuan beku diketahui Q = 50%, A = 30%, P = 10%
dan muskovit danbiotit = 10%. Jadi jumlah masing-masing mineral Q, A, dan P yang
dihitung kembali untuk diplot dibagian adalah sebagai berikut :Jumlah mineralQ+A+P = 50% + 30% +
10 % = 100 % – 10% ( jumlah mineral mika ) = 90%, maka : Mineral Q = 50/90 x 100 % = 55,55 %
Mineral A= 30/90x100% =33,33% Mineral P =100% - (Q+A) =100%-88,88%=11,12% Biladiplot pada
diagram7a, hasilnya adalahbatuangranitoid.:Berikut klasifikasiIUGS batuanbekufaneritik
No Batuan:
BB01/BB 02 dst
Warna:
Hitam bintik-bintik putih / putih kemerahan ( dan warna representatif)
Struktur :
Masif/Vasikular/Amigoidal/kekar akibat pendinginan dll
Tekstur
Derajat kristalisasi
Komposisi Mineral:
Kuarsa % cirri-cirinyadll. (Untuk % digunakan perbandingan secara visual )
Nama Batuan:
Granitoid/Syenitoid/Dioritoid dll. (Gunakan diagram IUGS)
Debu
(Gambar 10. Klasifikasi piroklastik berdasar jenis material dan ukuran fragmen
volkanik)
Masif (tidak bergradasi) atau bergradasi :normal
Kemas : - clast-supported atau matrix-supported- terpilah baik, terpilah
sedang, terpilah buruk
Kekar : blocky, prismatik, columnar, platy
Ketebalan seragam atau tidak seragam
Ketebalan lateral rata atau tidak rata
Secara lateral menerus atau tidak menerus
Cross-bedded, cross-laminated
5. Alterasi :
Mineralogi : klorit, serisit, silika, pirit, karbonat, felspar, hematite
Distribusi : disseminated, nodular, spotted, pervasive, patchy
No. Batuan
LAPORAN
Struktur: AKHIR RESMI
Masif/Berlapis PRAKTIKUM
(Tebal, PETROLOGI
Tebal lateral seragam/Tidak seragam, Menerus/Tidak menerus),
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.36
Normal/Reverse
TEKNIK GEOLOGI
Gradded Bedding, Cross Bedding/Lamination.
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
Altresi: Mineralogi (Klorit, serisit, pirit, silika, karbonat, feldspar, hematit), Distribusi
(Disseminated, nodular, spotted, pervasive, patchy)
Nama Batuan : Tuff halus/Kasar, Batu Lapili, Aglomerat, Breksi piroklastik, dll.
Batuan sedimen sangat banyak jenisnya dan tersebar sangat luas (± 75% dari
luaspermukaan bumi) dengan ketebalan beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.Berdasarkan
proses pembentukan, batuan sedimen dapat dikelompokan menjadi 5yaitu : Batuan Sedimen Detritus
(Klastik), Batuan Sedimen Karbonat, Batuan SedimenEvaporit, Batuan Sedimen Batubara, dan
Batuan Sedimen Silika. Batuan sedimen terbagi menjadi 2, yaitu batuan sedimen
klastik dan non klastik. Batuan sedimen klastik terbentuk oleh proses sedimentasi
mekanis.
Pemilahan (sorting)
Pemilahan (sorting) adalah derajat keseragaman besar butir. Istilah yang dipakai dalampemilahan
adalah terpilah sangat baik, terpilah baik, terpilah sedang, terpilah buruk dan terpilah sangat buruk .
Kebundaaran ( Roundness )
Kebundaaran ( Roundness ) adalah tingkat kebubdaran atau ketajaman sudut butir, yang
mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi. Kebundaran dipengaruhi oleh komposisi butir, besar
butir, jenis transportasi, jarak transportasi dan resistensi butir. Istilah yang dipakai dalam kebundaran adalah
very angular ( sangat menyudut ), angular ( menyudut ), sub angular ( menyudut tanggung ), sub rounded
( membundar tanggung ), rounded ( membundar ), dan well rounded ( sangat membundar )
Besar Butir adalah ukuran/diameter butiran, yang merupakan unsur utama dari batuansedimen
klastik, yang berhubungan dengan tingkat energi pada saat transportasi danpengendapan. Klasifikasi
besar butir menggunakan skala Wentworth .Besar butir ditentukan oleh :
Jenis pelapukan : - pelapukan kimiawi (butiran halus)- pelapukan mekanis (butiran
asar), Jenis transportasi, Waktu/jarak transportasi, Resistensi
Porositas
Porositas adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume total batuan(dinyatakan
dalam persen). Porositas dapat diuji dengan meneteskan cairan (air) kedalam batuan.
Istilah yang dipakai adalah porositas baik (batuan menyerap air),porositas sedang (di antara baik-
Warna
Warna pada batuan sedimen mempunyai arti yang penting karena
mencerminkankomposisi butiran penyusun batuan sedimen dan dapat digunakan
untukmenginterpretasikan lingkungan pengendapan. Warna batuan merah menunjukanlingkungan
oksidasi,sedangkan warna batuan hitam atau gelap menunjukan lingkunganreduksi. Secara umum warna
pada batuan sedimen dipengaruhi oleh :
Warna mineral pembentuk batuan sedimen, contoh : bila mineral
pembentuk batuansedimen didominasi oleh kuarsa maka batuan akan berwarna
putih (misal batupasirquartz arenite).
Warna matrik atau semen, contoh : bila matriks/semen mengandung
oksida besi,maka batuan akan berwarna coklat kemerahan.
Warna material yang meyelubungi (coating material), contoh : batupasir
kuarsa yangdiselubungi oleh glaukonit akan berwarna hijau
Derajat kehalusan butir penyusunnya, contoh : pada batuan dengan
komposisisama jika makin halus ukuran butir maka warnanya akan cenderung lebih gelap.
Kekompakan
Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. Beberapa istilah yang dipakai
dalamkekompakan batuan adalah :
Dense : sangat padat
Hard : keras dan padat
Medium hard : agak keras tetapi masih dapat digores dengan jarum baja
Soft : lunak, mudah tergores dan dipecahkan.
Friable :keras tetapi dapat diremas dengan tangan
Spongy : berongga
Struktur Sedimen
Perlapisan/Laminasi
Perlapisan adalah bidang kesamaan waktu yang dapat ditunjukan oleh perbedaanbesar butir atau
warna dari bahan penyusunnya. Disebut perlapisan bila tebalnya>1cm dan laminasi bila tebalnya <1 cm..
Macam-macam perlapisan/laminasi :
Perlapisan/laminasi sejajar (Paralel Bedding/Lamination) : bentuk
lapisan/laminasi batuan yang tersusun secara horisontal dan saling sejajar satu denganyang
lainnya.
Perlapisan/laminasi silang siur (Cross Bedding/Lamination) : bentuk
lapisan/laminasi yang terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan/laminasi berikutnyadengan
sudut yang berlainan dalam satu satuan perlapisan.
Perlapisan bersusun (Graded Bedding) : perlapisan batuan yang dibentuk olehgradasi butir yang
makin halus ke arah atas (normal graded bedding) ataugradasi butir yang makin kasar ke
arah atas (reverse graded bedding). Normalgraded bedding dapat dipakai untuk
menentukan top atau bottom lapisanbatuan.
Gelembur gelombang (current ripple) :
bentuk permukaan perlapisan bergelombangkarena adanya arus sedimentasi.
Mud crack : bentuk retakan poligonal pada permukaan lapisan lumpur (mud).
Rain mark : kenampakan pada permukaan sedimen karena tetesan air hujanbaik, terpilah
baik, terpilah sedang, terpilah buruk danterpilah sangat buruk .
a. Batupasir
Pembagian secara umum (Gilbert, 1982; Pettjohn, 1987; dan Folk, 1974) :
batupasirkuarsa, batupasir arkose, batupasir litik, batupasir greywacke .
Gambar 16. Klasifikasi Batupasir (Gilbert, 1982)
Konglomerat polimiktik :terdiri dari bermacam-macam
jenis klastik yang berbeda.
Konglomerat monomitik/oligomiktik : terdiri dari satu jenis klastik.
Konglomerat berdasarkan litologi fragmen (clast) dan jenis kemas (fabric support)
dapatdiklasifikasikan menjadi 4 yaitu: igneous-clast conglomerates, sedimentary-clast
conglomerates, metamorphic-clast conglomerates dan polymictconglomerates.
c. Mudrock
Mudrock adalahistilah umum untuk batuan sedimen yang disusun terutama olehpartikel
berukuran lanau-lempung, mineral lain mungkin juga hadir. Mudrockdiendapkan
terutama dalam lingkungan river floodplain, lake, low energy shoreline,delta, outer marine shelf dan deep
ocean basin.Untuk klasifikasi batuan sedimen klastik selain mengunakan klasifikasi besar butirmenurut
Wentworth, juga dapat menggunakan klasifikasi berdasarkan komposisi ataubesar butir
dari penyusun batuan sedimen yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Gambar 20. Klasifikasi batuan sedimen klastik berbutir halus (Picard, 1971).
No. Batuan
Porositas: Baik (Menyerap air), sedang (diantara baik-buruk), buruk (tidak menyerap air);
kekompakan: keras, kompak, lunak, dll.
Dua jenis batuan karbonat yang utama adalah batugamping (limestone) dan dolomite(dolostone).
Suatu batuan karbonat disebut batugamping (limestone) bila tersusun olehkalsit ≥90% dandisebut
dolomite (dolostone) bila tersusun olehdolomit ≥90% (Boggs,1987).Batuan karbonat
terutama terbentuk di lingkungan laut dangkal (supratidal –subtidal)seperti batugamping terumbu.
Selain itu, dapat juga terbentuk di laut dalam sebagaiendapan pelagik atau turbidit seperti
chalk dan cherty limestone, dan terbentuk di danaudan pada tanah (soil) seperti caliche (vadose
pisoid) (Tucker, 1982).
Batuan karbonat dipelajari secara tersendiri karena : terbentuk pada cekungan dimanadia
diendapkan (intrabasinal), tergantung pada aktivitas organisme, mudah berubaholeh
proses diagenesa akhir, hampir ±50% menyusun endapan-endapan laut,
mewakiliseluruh zaman geologi dari Proterozoic sampai Cenozoic, proses pembentukannyatidak sama
dengan proses pembentukan batuan sedimen klastik, tekstur dan komposisimineral karbonat tidak
menunjukan provenance batuan asal, dan batuan karbonatberasal dari subtidal
carbonate factory (middle-outer shelf).
Klasifikasi Batuan Karbonat
Klasifikasi batuan karbonat ada bermacam-macam, diantaranya :
Klasifikasi Grabau (1904)
No. Batuan
Butiran : Jenis (Butiran skeletal, ooid, pellets, litoklas, butiran terigen, Matrik: Mikrit,, Semen:
Sparry Calcite, prosentase
Struktur: Struktur sedimen fisika dan biogenic; perlapisan (strike-dip, tebal), organic tracks
&trails, organic burrow, stylolite, dll.
Porositas: Baik (menyerap air), sedang (diantara baik-buruk), buruk (tidak menyerap air); Jenis
porositas (vuggy, fracture, intercrystalline, moludic, dll), prosentase; kekompakan: getas, kompak,
LAPORAN AKHIR RESMI PRAKTIKUM lunakkeras,
PETROLOGI dll.
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.55
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
Diagenesis: Kompaksi, Dissolution, Dolomitisasi, Replacement, Neomorfisme, dll.
Batuan metamorf ialah batuan yang sifatnya telah berubah selepas pembentukan
asalnya melalui proses yang bertindak didalam bumi atau oleh jasad-jasad dari planet
lain. Perubahan ini mungkin merangkumi perubahan didalam mineral yang
membentuk batuan atau perubahan dalam berkaitan antara mineral tersebut, yaitu
tekstur batuan.
Pembentukan batuan metamorf sangat kompleks, akibat bergerak lempeng-
lempeng tektonik dan tumbukan fragmen-fragmen kerak, batuan terkoyak, tertarik,
terlipat, terpanaskan dan berubah. Oleh karena perubahannya dalam keadaan padat,
umumnya jejak-jejak bentuk awalnya masih dapat dikenali, meskipun telah
mengalami perubahan lebih dari sekali. Batuan metamorf paling menarik diantara
batuan lainnya, karena di dalamnya tersimpan cerita semua yang telah terjadi pada
kerak bumi. Saat lempeng tektonik bertumbukan, terbentuklah batuan metamorf
tertentu sepanjang batas lempeng. Sehingga dengan mempelajarinya, kita dapat
Tekstur di batuan metamorf ditentukan dari bentuk kristal dan hubungan antar
mineralnya, yang dibedakan atas:
1. Tekstur Kristaloblastik
Yaitu tekstur yang terbentuk dari proses metamorfosa, yang dibedakan atas:
Lepidoblastik : Terdiri dari mineral-mineral tabular atau pipih yang relatif
terorientasi, seperti mineral mika grup (muskovit, biotit).
Nematoblastik : Terdiri dari mineral-mineral prismatik yang relatif
terorientasi, sepertimineral plagioklas, k-feldspar, piroksen.
Granoblastik : Terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional) yang
relatif terorientasi, seperti mineral kuarsa. Biasanya memperlihatkan batas-
batas sutura (tdak teratur) dengan bentuk mineral yang anhedral.
Porfiriblastik : Tekstur yang memperlihatkan beberapa mineral dengan ukuran
lebih besar dikelilingi oleh mineral yang lebih kecil (porfiritik).
2. Tekstur Palimset
Yaitu tekstur yang terbentuk dari proses metamorfosa, yang dibedakan atas:
LAPORAN AKHIR RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.62
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
Lepidoblastik : Terdiri dari mineral-mineral tabular atau pipih yang relatif
terorientasi, seperti mineral mika grup (muskovit, biotit).
Nematoblastik : Terdiri dari mineral-mineral prismatik yang relatif
terorientasi, sepertimineral plagioklas, k-feldspar, piroksen.
Granoblastik : Terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional) yang
relatif terorientasi, seperti mineral kuarsa. Biasanya memperlihatkan batas-
batas sutura (tdak teratur) dengan bentuk mineral yang anhedral.
Porfiriblastik : Tekstur yang memperlihatkan beberapa mineral dengan ukuran
lebih besar dikelilingi oleh mineral yang lebih kecil (porfiritik).
Tekstur Palimset
Yaitu tekstur sisa atau tekstur yang masih memperlihatkan tekstur batuan asalnya,
yang dibedakan atas:
Blastopsefitik : Tekstur yang memperlihatkan ukuran butir lebih besar dari
pasir (gravel).
Blastopsamit : Tekstur dengan ukuran butir pasir (sand).
Blastopellitik : Tekstur dengan ukuran butir lempung (clay).
Blastoporfiritik : ekstur sisa dari batuan asal yang porfiritik.
No Batuan :
Tekstur
Nama Batuan :
Hornfels/Sekis/Gneis/Marmer
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
Piroksin
Dolomit
Kalsit
Kalsit merupakan kategori
mineral karbon. Warna mineral ini
putih, bening dan transparan. System
kristal kalsit adalah heksagonal.
Kilap yang dimiliki intan adalah
kilap kaca. Memiliki gores putih,
memiliki belahan 3 arah, daya tahan
yang dimiliki terhadap pukulan
adalah brittle. Derajat
ketransparanannya opaque-
transculent. Kekerasan dari kalsit 3
skala mohs, pecahannya conchoidal.
Dapat ditemukan pada batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Mineral asosiasi dengan
dolomite.
Talk
Talk merupakan kategori dari
mineral silikat. Warna dari mineral
ini putih, kelabu hijau biru atau
perak. Sistem kristal dari mineral ini
adalah monoklin. Kilapnya seperti
lilin atau mutiara, gores putih,
belahan sempurna arah.
Kekerasannya 1 skala mohs.
Pecahannya uneven, derajat
ketransparanan adalah opaque-
transparant. Ditemukan dibatuan
metamorf jenis ultrabasa. Banyak
Biotit
Biotit termasuk ke dalam golongan
mineral silikat. Warna dari mineral
ini adalah hitam. Goresan putih,
kekerasan biotit 2,5 skala mohs.
Biotit memiliki kilap kaca. Daya
tahan terhadap pukulan adalah
sectile. Sistem kristal biotit adalah
monoklin dan memiliki belahan
yang sempurna. Berasosiasi dengan
muskovit, klorit, albit dan kyanite.
Muskovit
Muskovit termasuk ke dalam
kategori mineral silica. Warna
mineral ini coklat keputihan. Sistem
kristalnya monoklin, gores putih,
kekersannya 2,5-4 skala mohs. Daya
tahan terhadap pukulan yaitu elastic,
belahn sempurna. Muskovit
memiliki berat jenis 2,8-2,9 gr/cm³.
dapat terbentuk pada batuan beku,
pegmatite, lingkungan
mertamorfik. Berasosiasi dengan
kyanite, kuarsa dan orthoklas.
Batuan gabro memiliki 2 warna yaitu warna lapuk abu-abu dan warna
segarnya hitam gelap. Batuan gabro ini memiliki tekstur yang terdiri dari derajat
kristalisasi yaitu hipokristalin, granulitas faneritik dan kemas inequigranular dan
LAPORAN AKHIR RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.74
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
panidiomorf. Struktur dari batuan gabro ini adalah massif. Batuan gabro termasuk
ked ala batuan beku intrusif.
FOTO BATUAN :
plagioklas
5 cm Alkali feldspar
Kuarsa
7 cm
7 cm
Peridotit memiliki 2 warna yaitu warna lapuk abu kehijauan dan warna segar
hijau keputihan. Peridotit memiliki tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi
holokristalin, granulitas porfiritik sampai afanitik, dan memilik kemas
equigranular, allotrimof. Struktur yang dimiliki peridotite adalah massif. Peridotit
LAPORAN AKHIR RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.75
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
termasuk ke dalam batuan beku intrusif. Komponen mineral yang dimiliki adalak
plagioklas 10%, piroksin 70% dan olivine 20%.
FOTO BATUAN :
5 cm Plagioklas
Piroksin
Olivin
5 cm
Grano-Diorit memiliki 2 warna yaitu warna lapuk hitam dan warna segar abu-
abu keputihan. Grano-Diorit memiliki tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi
hipokristalin, granulitas faneritik, dan kemas inequigranular dan allotrimof.
Grano-Diorit memiliki struktur massif, dan merupakan batuan beku intrusif.
4,5 cm
Plagioklas
Kuarsa
Alkali
asdFeldsparfeld
6 cm
Diabas memiliki 2 warna yaitu warna lapuk abu-abu kehijauan dan warna
segar abu-abu. Diabas memiliki tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi
hipokristalin, granulitas faneritik, kemas equigranular dan panidiomorf. Diabas
LAPORAN AKHIR RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI
VIDO JULIAN NURKHOLIS HAL.77
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU GEOLOGI A
2016
memiliki struktur massif dan diabas merupakan batuan beku intrusif. Adapun
komponen mineral penyusun diabas yaitu olivine, kuarsa, hornblende dan
plagioklas.
FOTO BATUAN :
Hornblende
5 cm
Plagioklas
kuarsa
olivin
7cm
FOTO BATUAN :
5 cm
plagioklas
Alkali
feldspar
kuarsa
7,5 cm
7 cm
FOTO BATUAN :
4,5 cm
Fragmen
Alkali feldspar
Plagioklas
7 cm
Kuarsa
FOTO BATUAN :
Holohialin
3 cm
Massif
7 cm
Batuan andesit memiliki warna lapuk kuning keabuan dan abu-abu. Batuan
andesit memiliki tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi hipokristalin, granulitas
afanitik, kemas equigranular dan panidiomorf. Batuan andesit memiliki struktur
masif. Batuan andesit memiliki komponen mineral kuarsa 10%, biotit 5%, alkali
feldspar 15%, plagioklas 65% dan hornblende 5%. Batuan andesit berasal dari lelehan
lava gunung berapi yang meletus, batuan andesit ini terbentuk ketika temperature lava
yang meleleh turun antar 900℃ sampai 1100℃ .
Foto Batuan:
4 cm
Plagioklas
masif
6 cm
Batuan andesit scoria coklat memiliki 2 warna yaitu warna lapuk coklat
kekuningan dan warna segar coklat gelap. Batuan andesit scoria coklat memiliki
tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi holohialin, granulitas faneritik, kemas
inequigranular. Andesit scoria coklat memiliki struktur vesicular – Amigdaloidal.
Batuan andesit scoria coklat merupakan batuan beku ekstrusif. Koponen penyusun
mineral dari batuan ini adalah plagioklas 70%, kuarsa 10%, Ampibole 5% dan biotit
15%. Batuan andesit scoria coklat terbentuk dari batuan piroklastik lava yang
dikeluarkan dari gunung api.
FOTO BATUAN :
9 cm Plagioklas
vasikular
A.feldspar
8 cm
Batuan andesit scoria hitam memiliki 2 warna yaitu warna lapuk abu-abu dan
warna segar hitam. Batuan andesit scoria hitam memiliki tekstur yang terdiri dari
derajat kristalisasi hipokristalin, granulitas afanitik, kemas equigranular dan
panidiomorf. Struktur yang dimiliki oleh batuan andesit scoria hitam adalah
amiglodial. Kenampakan dari batuan andesit scoria ini adalah batuan beku ekstrusif.
Komponen mineral dari batuan ini adalah kuarsa 5%, alkali feldspar 10%, plagioklas
70%, biotit 10% dan biotit 5%. Andesit scoria hitam merupakan batuan beku vulkanik
sehingga penurunan suhu pada lava yang sangat cepat, oleh sebab itu kristal yang
terbentuk tidak sempurna.
Foto batuan:
4 cm kuarsa
masif
vesikular
8 cm
Pumice memiliki 2 warna yaitu warna lapuk putih kekuningan dan warna segar putih.
Pumice memiliki tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi hiokristalin, granulitas
faneritik, kemas inequigranular dan panidiomorf. Struktur yang dimiliki pumice
adalah vesikuler. Kenampakan dari pumice ini adalah batuan beku ekstrusif.
Komponen mineral dari pumice ini sendiri adalah biotit 2%, lapilli 13%, ash 15% dan
bomb 70%
FOTO BATUAN :
6 cm
vesikular
8 cm
Tuff memiliki 2 warna yaitu warna lapuk putih kelabu dan warna segar putih.
Tuff memiliki tekstur yang terdiri dari derajat kristalisasi hipokristalin, granulitas
afanitik, dan kemas equigranular. Struktur yang dimiliki tuff adalah masif.
Kenampakan dari tuff adalah batuan beku ekstrusif. Komponen mineral dari tuff
adalah ash 95%, lapilli 4 % dan bomb 1%. Tuff merupakan batuan beku yang
terbentuk dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi dengan kandungan abu
mencapai 75%.
FOTO BATUAN :
7 cm
masif
7 cm
Batupasir hijau memiliki 2 warna yaitu warna lapuk hijau keputihan dan
warna segar hijau keputihan. Batupasir hijau memiliki tesktur yang terdiri dari
besar butir pasir halus-pasir sedang, kebundaran subangular dan memiliki kemas
tertutup. Struktur yang dimiliki batupasir hijau adalah masif. Pemilhan dari
batupasir hijau ini dalah well sorted dengan permeabilitas yang sedang.
Kekompakan dari batupasir hijau adalah keras. Komponen mineral yang dimiliki
adalah kuarsa 90%, Feldspar 55 dan lithic 5%. Batupasir hiajau memiliki warana
hiaju diakibatkan oleh adanya mineral glukonit.
FOTO BATUAN :
4 cm
Mineral glaukonit
9 cm
Batupasir memiliki 2 warna yaitu warna lapuk hijau keputihan dan warna
segar putih kehijauan. Batupasir memiliki tekstur yang terdiri dari besar butir pasir
halus, dengan kebundaran rounded, dan kemas tertutup. Struktur yang dimiliki
batupasir adalah struktur laminasi. Pemilahan dari batu pasir ini adalah well sorted
dengan permeabilitas yang sedang. Kekompakan batupasir ini adalah kompak.
Komponen mineral yang dimiliki adalah kuarsa.
FOTO BATUAN :
3 cm
Struktur laminasi
7 cm
Batu lempung memiliki 2 warna yaitu warna lapuk hitam bitnik putih dan
warna segar hitam gelap. Batu lempung memiliki tekstur yang terdiri dari besar
butir clay, dengan kebundaran well rounded, dan kemas tertutup. Struktur sedimen
yang dimiliki oleh batu lempung ini adalah masif. Pemilahan dari batu lempung
adalah well sorted dengan permeabilitas yang buruk. Kekompakan dari batu
lempung ini adalah dapat diremas.
FOTO BATUAN :
sand
massif
clay
6 cm
6 cm
Batu kalsiludit memiliki 2 warna yaitu warna lapuk coklat kekuningan dan
warna segar putih pucat. Batu kalsiludit memiliki tekstur yang terdiri dari besar
butir pasir halus, yang kebundarannya subrounded, dengan kemas tertutup.
Struktur sedimen pada kalsiludit adalah laminasi. Pemilahan dari kalsiludit adalah
well sorted dengan permeabilitas yang sedang. Kekompakan dari kalsiludit ini
adalah keras.
FOTO BATUAN :
Laminasi
Kalsit
8 cm
9 cm
Breksi polimik meiliki 2 warna yaitu abu-abu kekuningan dan warna segar
abu-abu keputihan. Breksi polimik memiliki tekstur yang terdiri dari
kebundarannya angular-subangular dan memiliki kemas terbuka. Struktur yang
dimiliki oleh breksi polimik ini adalah laminasi. Breksi polimik memiliki
pemilahan poorly sorted dengan permebilitas yang buruk. Kekompakan breksi
polimik adalah keras.
FOTO BATUAN :
6 cm
5 cm
Breksi gampingan mmiliki 2 warna yaitu warna lapuk hijau keabuan dan
warna segar hitam kekuningan. Breksi gampingan memiliki tekstur yang terdiri
dari besar butir pebble, kebundarannya angular dan memiliki kemas terbuka.
Memiliki struktur sedimen current ripple. Pemilahan dari breksi gampingan ini
adalah poorly sorted dengan permebilitas yang buruk. Breksi gampingan ini
memiliki kandungn karbonatan. Kekompakan dari breksi gampingan ini adalah
kompak.
FOTO BATUAN :
Fragmen batuan
semen
8 cm
matriks
9 cm
Konglomerat memiliki 2 warna yaitu warna lapuk abu kekuningan dan warna
segar abu-abu keputihan. Konglomerat memiliki tekstur yang terdiri dari besar
butir coarsesand, kebundaran fragmennya subrounded, dan memiliki kemas
tertutup. Pemilahan yang dimiliki oleh konglomerat ini adalah poorly sorted
dengan permeabilitas yang baik. Kekompakan konglomerat adalah keras.
FOTO BATUAN :
Sedimentary
8 cm
clast
Metamorf
clast
Igneous clast
8 cm
Mudfosil memiliki 2 warna yaitu warn lapuk abu-abu kecoklatan dan warna
segar abu-abu. Mudfosil memiliki tekstur yang terdiri dari besar butir yaitu clay-
silt, kebundarannya rounded dan memiliki kemas tertutup. Struktur sedimen dari
mudfosil adalah mud crack. Pemilahan dari mudfosil ini adalah well sorted
dengan permeabilitas buruk. Kekompakan dari mudfosil adalah kompak-keras.
FOTO BATUAN :
masif
10 cm
15 cm
FOTO BATUAN :
Butiran kuarsa
( ooid )
Matriks
( mikirit )
6 cm
plagioklas
9 cm
Batu gamping algae memiliki 2 warna yaitu warna lapuk abu-abu dan warna
segar abu-abu kecoklatan. Batu gamping algae memiliki composite ooid, dengan
kebundaran rounded dan memiliki kemas tertutup. Pemilahan dari batu gamping
algae well sorted dengan permeabilitas buruk dan memiliki kandungan
karbonatan. Kekompakan dari batu gamping algae ini adalah agak keras. Batu
gamping algae memiliki komposisi mineral utama dari kalsit terbentuk karena
aktivitas dari coral pada perairan hangat dan dangkal dan terbentuk sebagai hasil
sedimentasi organik.
FOTO BATUAN :
5,5 cm
algae
Ooid
kalsit
7 cm
Batu gamping merah memiliki 2 warna yaitu warna lapuk merah gelap dan
warna segar merah keabuan. Batu gamping merah memiliki tekstur yang terdiri
dari besar butir clay, kebundaran well rounded dan kemasnya tertutup. Pemilahan
dari batu gamping merah adalah well sorted dengan permeabilitas yang buruk dan
memiliki kandungan karbonatan. Kekompakan dari batu gamping merah ini
adalah keras. Komponen penyusun mineralnya 100% halite.
FOTO BATUAN :
Halite
5 cm
10 cm
Batu bioklastik memiliki 2 warna yaitu putih kecoklatan dan warna segar putih
kehijauan. Batu bioklastik memiliki tekstur yang terdiri dari ooid dengan
kebundarannya very angular dan memiliki kemas tertutup. Struktur yang dimilki
oleh batu bioklastik ini adalah biogenic. Pemilahan dari batu bioklastik adalah
medium sorted dengan permeabilitas baik dan memiliki kandungan karbonatan.
Kekompakan dari batu bioklastik ini adalah keras. Pada batuan bioklastik ini
terdapat pecahan-pecahan cangkang.
FOTO BATUAN :
Fragmen
cangkang
7 cm
6 cm
Batu rijang memiliki warna segar kuning kecoklatan. Batu rijang memiliki
tekstur yang terdiri dari kebundaran butirnya yang angular dan memiliki kemas
tertutup. Pemilahan dari batu rijang ini sendiri adalah well sorted dengan
permeabilitas buruk dan memiliki kandungan karbonatan. Kekompakan dari batu
rijang ini adalah keras. Batu rijang merupakan batuan sedimen yang diendapkan di
laut dalam, yang berdasarkan kandungan fosil renik radiolarian menunjukan
bahwa batuan ini berumur kapur atas.
FOTO BATUAN :
Fosil
radolaria
4 cm
8 cm
Sekis mika memiliki 2 warna yang terdiri dari warna lapuk abu-abu keputihan
dan warna segar hitam keputihan. Sekis mika memiliki teksur lepidoblastik dengan
struktur foliasi schistose. Komponen mineral dari sekis mika ini adalah mika.
FOTO BATUAN :
5 cm Mika
Foliasi
4,5 cm
Gneis memiiliki 2 warna yaitu warna lapuk hijau keputihan dan warna segar hijau
lumut. Gneis memiliki struktur granuloblastik dengan struktur gneistosa. Komponen
mineral dari gneiss adalah kuarsa, alkali feldspar dan amphibole.
FOTO BATUAN :
Mineral
6 cm granular
5 cm
Slate memiliki 2 warna yang terdiri dari warna lapuk abu-abu kelabu dan
warna segar abu-abu keputihan. Slate memiliki tekstur biastopelit dengan struktur
foliasi slaty cleavage. Slate merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses
metamorfisme berupa sedimen shale atau mudstone (Batu lempung). Ciri khas mudah
membelah menjadi lembar tipis.
FOTO BATUAN :
kuarsa
2,5 cm
10 cm
Hornfels memiliki 2 warna yang terdiri dari warna segar kuning kecoklatan.
Hornfels memiliki tekstur granoblastik dengan tekstur nonfoliasi. Adapun komponen
mineral yang terkandung pada hornfels adalah kuarsa dan mika. Hornfels terbentuk
ketika shale dan claystone mengalami metamorfisme oleh temperature dan intrusive
beku.
FOTO BATUAN :
4 cm
Kuarsa
Oksida besi
6,5 cm
FOTO BATUAN :
Feldspar
3 cm
6 cm
Kuarsit memiliki warna segar yaitu putih susu. Kuarsit memiliki tekstur
granoblastik dengan struktur nonfoliasi. Kuarsit hamper 90% komponen penyusun
mineralnya kuarsa. Kuarsit adalah batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk
ketika batupasir mendapat tekanan dan temperature yang tinggi.
FOTO BATUAN :
4 cm
kuarsa
7 cm
Asbes memiliki 2 warna yang terdiri dari warna lapuk hijau muda dan warna
segar hijau keabuan. Asbes memiliki tekstur nematoblastik dengan struktur nonfoliasi.
Asbes memiliki komponen mineral plagioklas dan peridotite. Asbes terbentuk karena
pelapukan batu gamping magnesia (dolomit) perubahan bentuk dari proses
transformasi dari batu gamping.
FOTO BATUAN :
nematoblastik
4 cm
6 cm
Marmer memiliki 2 warna yaitu warna lapuk putih susu dan warna segar putih
kekuningan. Marmer memiliki tekstur granoblastik dengan struktur nonfoliasi.
Marmer memiliki komponen mineral kalsit. Marmer terbentuk ketika batu gamping
mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit.
FOTO BATUAN :
Kalsit
3 cm
6 cm
Serpentinit memiliki 2 warna yang terdiri dari warna lapuk hitam coklat
kehijauan dan warna segar hitam kehijauan. Tekstur dari serpentinit adalah
granoblastik dengan struktur nonfoliasi. Serpentinit memiliki komponen mineral
serpentine. Serpentinit merupakan metamorfisme batuan beku basa. Ciri khas kilap
minyak dan lebih keras disbanding kuku jari.
FOTO BATUAN :
Serpentine
5 cm
8 cm
Napal memiliki 2 warna yang terdiri dari warna lapuk coklatcoklat kekuningan
dan warna segar coklat keputihan. Napal tmemiliki komposisi lempung dan lanau.
Napal memiliki kandungan karbonatan. Komposisi mineral dari napal hamper 75%
adalah kalsit.
FOTO BATUAN :
Kalsit
5 cm
7 cm
Nefrit memili 2 warna yaitu warna lapuk putih keabuan dan warna segar putih
kehijauan. Nefrit memiliki tekstur kristaloblastik-granoblastik dengan struktur
nonfoliasi mikrokristalin. Nefrit memiliki komponen mineral kuarsa.
FOTO BATUAN :
Kuarsa
10 cm
4 cm
Amphibolit memiliki 2 warna yaitu warna lapuk hijau kecoklatan dan warna
segar hijau kebiruan. Amphibolit memiliki tekstur granoblastik-lepidoblastik dengan
struktur nonfoliasi granulose. Komponen mineral dari amphibolite adalah plagioklas
dan amphibole.
FOTO BATUAN :
Plagioklas
6 cm
Amphibole
5 cm
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Petrologi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang batuan
sebagai penyusun kerak bumi. Bumi yang kita tempati ini disusun oleh berbagai jenis
batuan. Mempelajari batuan merupakan pengetahuan dasar untuk mempelajari geologi
serta untuk mengetahui sifat dan sejarah bumi kita. Batuan adalah agregat padat yang
terdiri dari mineral-mineral, gelas, ubahan material organic atau kombinasi dari
komponen-komponen tersebut yang terjadi secara alamiah. Pembentukan berbagai
macam mineral di alamm akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses
alamiah tersebut bias berbeda-beda dan membentuk berbagai jenis batun. Pada
praktikum yang telah dilakukan mahasiswa dapat membedakan antara batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf. Dan juga mampu mendeskripsikan batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
5.2. PENUTUP
Laporan resmi petrologi ini penulis buat semata mata agar dapat menjadi
refrensi bacaan tentang bagaimana suatu batuan tersebut dapat terbentukserta dapat
dijadikan bahan acuan dalam mata kuliah petrologi. Supaya praktikum petrologi dapat
berjalan dengan baik dimasa mendatang, penulis menyaran kan agar fasilitas
dilaboraturium petrologi diperlengkap lagi, misalnya dengan menambah alat.
https://wangsajaya.files.wordpress.com/2015/02/02-batuan-beku.pdf
https://www.scribd.com/doc/128199797/Modul-Petrologi-Batuan-Beku
http://www.scribd.com/doc/211439527/Modul-Petrologi-2008-Institut-Teknologi
Bandung#scribd
http://tambangunp.blogspot.co.id/2013/03/mineral-mineral-pembentuk-batuan-
reaksi.html
https://rheon10.wordpress.com/2012/12/23/mineral-pembentuk-batuan-rock-forming-
minerals
https://www.academia.edu/11813593/
Mineralogi_Pembentuk_Batuan_Muskovit_Rock_Forming_Mineral_Muscovite