Anda di halaman 1dari 33

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang


Mineral mempunyai pengertian yang berlainan dikalangan orang awam. Sering
diartikan sebagai bahan yang bukan organik atau zat-zat anorganik dalam obat. Misalnya
dibedakan antara vitamin dan mineral. Mineral juga diartikan sebagai cebakan bijih
(ore), dan sering kita dengar mineral deposit.
Mineral sangat penting untuk didalami lebih dahulu sebelum mengetahui lebih
lanjut atau penterapannya terhadap disiplin ilmu yang berhubungan. Sebetulnya mineral
merupakan partikel-partikel yang terkecil yang menyusun batuan dan monomineral
menyusun kerak bumi sampai inti bumi.
Mineral adalah suatau zat padat dari unsur (kimia) yang dibentuk oleh proses-
proses anorganik. dan mempunyai susunan kimiawi tertentu dan suatu penempatan
atom-atom secara beraturan didalamnya, atau dikenal sebagai sturktur dalamnya
menunjukkan bahwa kedudukan atom-atom dalam mineral menuruti aturan tertentu yang
lazimnya disebut kisi ruang (space lattice). Contoh mineral halit (NaCl) tiap atom Na
dan Cl masing-masing dikerumuni oleh enam atom Cl dan Na. dalam suatu zat yang tak
berhablur seperti kaca alam, tak terdapat keteraturan seperti demikian dan bersamaan
tergolong dalam zat amorf.
Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur-unsur tertentu, tetapi juga
mempunyai bentuk tertentu yang disebut bentuk kristal, bentuk Kristal beraneka warna
tetapi selalu polyhedral (bidang banyak). Nicholaa steno (1631-1687) orang yang
pertama melakukan pengukuran terhadap sudut-sudut yang dibuat oleh bidang-bidang
yang seharga pada kristal kuarsa (SiO 2). Bentuk-bentuk yang dimiliki hablur alam itu
tidak lain merupakan pencerminan struktur dalam kristal. Dalam kristalografi, bentuk
kristal yang banyak jumlahnya itu, dapat dikelompokkan kedalam tujuh sistem kristal
yaitu tetragonal, ortorombik, rombohedral, triklin, monoklin, hexagonal dan kubik.
Mineral adalah suatu zat padat homogen berupa bahan anorganik yang terbentuk secara
alamiah berupa unsur atau persenyawaan dengan komposisi kimia tertentu dan
umumnya mempunyai struktur kristal tertentu yaitu bentuk-bentuk geometris beraturan
serta sifat-sifat fisik tertentu.
Pada praktikum kristalografi dan mineralogi kita mempelajari tentang proses
pembentukan kristal, dimana kristal sendiri nanti akan membentuk suatu mineral.
Mineral sendiri memiliki beberapa penggolongan yaitu mineral silikat dan nonsilikat.
Pada mineral silikat terbagi menjadi 2 golongan.

1.2 Maksud dan Tujuan

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

1.2.1 Maksud
1. Praktikan dapat mengetahui sifat fisik mineral.
2. Praktikan dapat mengetahui macam-macam proses pembentukan mineral.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kristalografi dan mineralogi adalah untuk mengetahui
tentang kristal dan mineral.
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1. Alat tulis menulis
2. Kawat Tembaga
3. Pecahan kaca
4. Kikir baja
5. Pecahan porselen
6. Paku baja
7. Lap kasar dan lap halus
8. Mineral
1.3.2. Bahan
1. Problem set minimal 10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mineral

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Mineral adalah zat padat yang berupa bahan anorganik yang terbentuk secara
alamiah berupa unsur atom dengan suatu persyaratan komposis kimia tertentu yaitu
bentuk-bentuk geometrisnya beraturan.
Kulit bumi bagian terluar atau kerak bumi disusun oleh zat padat yang sehari-
hari kita sebut batuan. Sedangkan batuan meliputi segala macam materi yang menyusun
kerak bumi, baik padat maupun lepas seperti pasir dan debu. Umumnya batuan
merupakan kumpulan beberapa jenis mineral. Dan mineral adalah suatu zat padat dari
unsur (kimia) atau persenyawaan yang dapat dibentuk oleh proses-proses anorganik, dan
mempunyai susunan kimiawi tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan
didalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.struktur dalamannya menunjukkan
bahwa kedudukan atom-atom dalam mineral menuruti aturan tertentu yang lazim
disebut kisi ruang (space lattice). Suatu contoh mineral halit (NaCl) tiap atom Na dan Cl
masing-masing disusun oleh enam atom Cl dan Na. dalam zat yang tak berhablur seperti
kaca alam, tak terdapat keteraturan seperti demikian dan bersamaan tergolong dalam zat
yang amorf.
Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur-unsur tetentu, tetapi juga
mempunyai bentuk tertentu yang disebut bentuk Kristal. Bentuk Kristal beraneka warna
tetapi selalu polyhedral (bidang banyak).

2.2. Sifat-sifat fisik mineral

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusunan atom-atom


yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia
tersendiri.dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat
dikenal,dimana sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas
tertentu. Disini ciri-ciri fisik mineral seperti bentuk kristal, warna, belahan, pecahan,
kilap, gores atau cerat, kekerasan dan tenacity
2.2.1 Bentuk Kristal
Pada wujudnya sebuah kristal itu seluruhnya dapat ditentukan secara ilmu
ukur, dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Untuk dapat membayangkan Kristal
dengan cara demikian tidaklah mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan
kedudukan bidang-bidang tersebut dengan pertolongan sistem-sistem koordinat. Dalam
ilmu kristalografi, geometri dipakai dengan tujuh jenis sistem sumbu, yaitu;
a. Sistem sumbu isometrik
b. Sistem sumbu tetragonal
c. Sistem sumbu ortorombik
d. Sistem sumbu monoklin
e Sistem sumbu triklin

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

f. Sistem sumbu heksagonal


g. Sistem sumbu rombohedral
2.2.2 Warna
Banyak mineral mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral azurite
berwarna biru dan mineral epidot berwarna kuning hijau.adapula mineral-mineral yang
mengandung subtansi-subtansi lain yang dapat merubah warna aslinya.
2.2.3 Belahan
Apabila sebuah kristal mendapatkan suatu tekanan yang melampaui batas-batas
elastis dan plastisnya maka pada akhirnya kristal akan pecah. Cara pecahnya ini ada
yang beraturan, maka akan memperlihatkan suatu pecahan, dan jika pecahnya mengikuti
permukaan yang sesuai dengan struktur kristalnya akan memperlihatkan suatu belahan.
Pecahan dibagi menjadi :
a. Pecahan concoidal, dimana pecahan seperti kulit bawang misalnya kuarsa
b. Hackly,pecahannya seperti pecahannya besi tajam-tajam
c. Unevon, permukaan pecahannya kasar dan tidak beraturan seperti kebanyakan
mineral
d. Even, bidang pecah agak kasar, tetapi kecil-kecil, masih mendekati bidang datar.
2.2.4 Pecahan
Suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral dan umumnya
tidak teratur, disebabkan suatu mineral mendapatkan tekanan yang melebihi batas-batas
elastik dan plastisnya. Belahan dibagi berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang
belahan, maka dapat dibagi menjadi:
a. Sempurna (perfect), bila bidang pecahan sangat rata
b. Baik (good), bidang belahan rata tetapi tidak sebaik yang sempurna, masih dapat
pecah pada arah lain.
c. Jelas (distintc) dimana bidang belahan jelas, tapi tidak begitu rata, dapat pecah pada
arah lain dengan mudah.
d. Tidak jelas ( indistintc), dimana kemungkinan untuk membentuk belahan dan
pecahan akibat adanya tekanan, adalah sama besar
e. Tidak sempurna (imperfect), dimana bidang belahan tidak sama rata, sehingga
kemungkinan untuk membentuk belahna sangat kecil daripada untuk membentuk
pecahan.
2.2.5 Kilap
Gejala ini terjadi apabila pada mineral dijatuhkan cahaya refleksi dan kilap suatu
mineral sangat penting untuk diketahui .beberapa kilap yang biasa dipergunakan adalah
sebagai berikut:
a. Kilap logam (metallic)
b. Kilap sub logam (sub metallic)
c. Kilap intan (adamantine)

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

d. Kilap kaca (vitreous)


e. Kilap lemak (greasy)
f. Kilap mutiara (pearly)
g. Kilap sutera (silky)
h. Kilap tanah (earthy)
2.2.6 Gores atau cerat
Adalah warna bubuk mineral apabila digoreskan pada pelat porselen. Untuk
mineral bijih gores dapat dipakai sebagai petunjuk.pada mineral yang mempunyai kilap
bukan logam biasanya gores mineral tersebut tidak berwarna atau berwarna muda. Gores
dapat berbeda atau sama dengan warna mineralnya. Contoh (hernatite coklat).
2.2.7 Kekerasan
Pada umumnya kekerasan mineral diartikan sebagai daya tahan mineral terhadap
goresan.Kekerasan adalah suatu sifat yang ditentukan oleh susunan dalam dari atom-
atom. Kekerasan adalah ukuran daya tahan suatu permukaan rata terhadap goresan. Jika
suatu mineral dapat digores oleh mineral lain, maka yang belakangan ini dikatakan lebih
keras dari mineral yang dapat digores tadi.kekerasan relatif telah dipergunakan dalam
penentuan mineral sejak masa pemulaan adanya mineralogy sistematik. Mohs (1822),
telah mengadakan suatu penentuan mineral secara kualitatif berdasarkan kekerasan
mineral (graha 1987)

Tabel 2.1 Skala Kekerasan MOHS


Derajat kekerasan Jenis Mineral
1 Talk
2 Gipsum
3 Kalsit
4 Flourit
5 Apatit
6 Ortoklas
7 Kuarsa
8 Topas
9 Korundum
10 Intan

2.2.8 Tenacity
Tenacity Merupakan daya tahan suatu mineral terhadap permukaan,
pembengkokan dan lain sebagainya (modul 2016).

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

2.3 Sifat Kimiawi Mineral

Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi


mineral Silikat dan mineral Non-Silikat. Terdapat delapan kelompok mineral Non-
Silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat,
Hidroksida, dan Phospat.Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum
dijumpai dalam batuan. Di depan telah dikemukakan bahwa tidak kurang dari 2000 jenis
mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang
terlibat dalam pembentukan batuan. Mineral-mineral tersebut dinamakan “Mineral
pembentuk batuan atau “Rock-forming minerals yang merupakan penyusun utama
batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi
empat yaitu :
2.3.1 Mineral Silikat
Hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenywaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal.
Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90% dari berat kerak Bumi terdiri dari
mineral silikat, dan hampir 100% dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari
Kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu
sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum
adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-
ferromagnesium.
1. Mineral Ferromagnesium
Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.
Olivine dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara 3.27-3.37,
tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna. Augitit
warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2-3.4 dengan bidang
belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk
membedakannya dengan mineral hornblende. Hornblende warnanya hijau hingga hitam
BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56o dan
124o yang sangat membantu dalam cara mengenalnya. Biotite adalah mineral mika
bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya
hijau tua hingga coklat-hitam.
2. Mineral Non-ferromagnesium
Felspar merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak.Namanya juga
mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap lapangan. Feld dalam bahasa
jerman adalah lapangan. Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir 54%.Nama-nama yang
diberikan kepada feldspar adalah plagioklas dan orthoklas. Plagioklas kemudian juga

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

dapat dibagi dua, albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang mengandung kalium, albit
mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalium, albit mengandung Natrium
dan Anorthit mengandung Kalsium.
Orthoklas mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah
jambu.Kuarsa Kadang disebut silika. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan
yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna
seperti asap atau smoky, disebut juga smoky quartz. Kadang-kadang juga dengan warna
ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst,
merrah massif atau merah muda, kuning hingga coklat.Warna yang bermacam-macam
ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lai yang tidak bersih.
2.3.2 Mineral Oksida.
Terbentuk akibat persenyawaan langsung antara ksigen dan unsur
tertentu.Susunannya lebih sederhana disbanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih
keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida.
Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan
aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah es (H2O), korondum
(Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
2.3.3. Mineral Sulfida
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan
sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari
mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih,
seperti “pirit” (FeS3), “chalcocite” (Cu2S), “galena” (PbS), dan “sphalerit” (ZnS).
2.3.4. Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat.
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “Kalsium Karbonat”, CaCO3 dikenal
sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan
sedimen.
Mineral-mineral yang umum dijumpai pada batuan beku, yaitu Plagioclase
feldspar, K-feldspar, quartz, muscovite mica, biotite mica, amphibole, olivine, dan
calcite. Mineral-mineral tersebut mudah dikenali, baik secara megaskopis maupun
mikroskopis bersdasarkan dari sifat-sifat fisik mineral masing-masing. Adapun ciri dari
mineral tersebut antara lain.
1. Olivine
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan
magnesium (Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada
temperature yang tinggi.Mineral ini umumnya dijumpai pada batuan basalt dan

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

ultramafic. Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral olivine dikenal
dengan batuan Dunite.
2. Amphibole/Hornblende
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatic atau Kristal
yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Aluminium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O).
Hornblende berwarna hijau tua kehitaman.Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai
jenis batuan beku dan batuan metamorf.
3. Biotite
Semua mineral mika berbentuk pipih, bentuk Kristal berlembar menyerupai buku
dan merupakan bidang belahan (cleavage) dari mineral biotite. Mineral biotite umumnya
berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan muscovite berwarna terang, abu-abu
terang, mineral mika mempunyai kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan kuku.
4. Plagioclase feldspar
Mineral Plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar.Mineral ini
mengandung unsur Calsium atau Natrium. Kristal feldspar berbentuk prismatic,
umumnya berwarna putih hingga abu-abu, kilap gelas. Plagioklas yang mengandung
Natrium dikenal dengan mineral Albite, sedangkan yang mengandung Ca disebut An-
orthite.
5. Potassium feldspar (Orthoclase)
Potassium feldspar adalah anggota dari mineral feldspar. Seperti halnya
plagioclase feldspar, potassium feldspar adalah mineral silicate yang mengandung unsur
kalium dan bentuk kristalnya prismatik. Umumnya berwarna merah daging hingga putih.
6. Mica
Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang
bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron (Fe), Aluminium (Al), Silicon (Si)
dan air (H2O).
7. Quartz
Quartz adalah satu dari mineral yang umum yang banyak di jumpai pada kerak
bumi. Mineral ini tersusun dari silica dioksida (SiO2), berwarna putih, kilap kaca dan
belahan (cleavage) tidak teratur (uneven) concoidal.
8. Calcite
Mineral calcite tersusun dari calcium carbonate (CaCO3).Umumnya berwarna
putih transparan dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan dari binatang laut terbuat
dari calcite atau mineral yang berhubungan dengan lime dari batugampung.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

2.4. Mineral Utama

Mineral-mineral utama penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan,


terutama mineral golongan silikat. Golongan mineral yang berwarna tua disebut mineral
mafik karena kaya magnesium atau besi. Sedangkan yang berwarna muda disebut
mineral felsic yang miskin akan unsur besi dan magnesium. Beberapa mineral hitam
yang sering dijumpa, ialah olivine, augit, hornblende dan biotit. Sedangkan mineral
putih yang sering dijumpai adalah plagioklas, ortoklas, muskovit, kuarsa dan leusit.
Mineral-mineral mafik: berwarna gelap-hitam antara lain:
1. Olivin
(Mg, Fe)2. SiO4 kadar Mg-Fe paling tinggi, terdapat pada batuan basa, ultra basa
dan batuan beku dengan kadar silika rendah. Kristal yang pertama terbentuk, sehingga
tidak tahan terhadap pelapukan.
2. Piroksin
Suatu seri silikat Fe-Mg. Augit adalah mineral yang paling banyak tersebar.
Berwarna hitam atau hijau hitam, berbentuk prisma pendek dengan penampang bersegi
delapan yang memiliki bayangan belah yang hampir tegak lurus. Berkilap kaca dan
sukar digores dengan jarum baja.
3. Amphibol
Suatu seri silikat Fe-Mg, yang lebih banyak mengandung silikat. Hornblende
adalah salah satu mineral penting dari kelompok ini. Sistem Kristal monoklin, berwarna
hitam, hijau tua atau coklat. Umumnya terdapat pada batuan asam dan batuan
intermedier.
4. Biotit
Salah satu mineral dari golongan mika yang tersebar luas.Berwarna hitam, coklat
tua atau hijau tua.Mineral biotit dapat dipergunakan untuk penentuan umur dengan
menggunakan metoda Potasiu-Argon. Atau hijau tua. Mineral biotit dapat dipergunakan
untuk penentuan umur dengan menggunakan metoda Potasiu-Argon.
Mineral-mineral (felsic) berwarna terang antara lain:
1. Plagioklas
Kumpulan sejumlah mineral dengan sistem kristal triklin.Plagioklas adalah
mineral pembentuk batuan yang paling umum, yang dikenal dengan enam kombinasi
mineral seperti anortit, bitiwnit, labradorit, andesine, oligoklas, dan albit.
2. K-Feldspar

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Berwarna putih atau keputihan, kekerasan 6, sistem Kristal monoklin atau triklin,
mempunyai belahan yang baik dan dua arah. Mineral yang termasuk ke dalam kelompok
ini dan paling banyak tersebar adalah ortoklas.
3. Muskovit
Berwarna muda sampai tidak berwarna, sistem Kristal monoklin belahan
sempurna berlembar, banyak terdapat pada batuan granit, metamorf dan batu pasir.
4. Kuarsa
Sering mineral ini disebut silika.Bial terbentuk pada temperature di atas 5730C
memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya. Di bawah
temperature tersebut berbentuk prisma yang enam buah jumlah bidangnya dengan
piramida pada salah satu ujungnya.Bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila
terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau ungu yang digunakan sebagai permata.
5. Feldspatoid
Kelompok mineral yang tak jenuh SiO2. Salah satu contohnya dalah leusit,
berwarna abu-abu, kilap kaca atau lemak, pecahnya tidak merata dan tidak tergores
jarum baja. Penampangnya persegi delapan.Mineral-mineral tersebut di atas terutama
terdapat dalam batuan beku.Mineral-mineral lain yang terdapat pada batuan sedimen,
seperti.
6. Kalsit
Suatu karbonat yang terutama menyusun batugamping berwarna abu-abu, mudah
tergores jarum baja tetapi tidak tergores oleh kuku.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

2.5 Mineral tambahan

Adalah mineral-mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, terdapat dalam


jumlah yang sedikit sekali, umumnya kurang dari 5%. Kehadirannya atau
ketidakhadirannya tidak menentukan sifat atau nama dari batuan. Suatu contoh adalah
mineral magnetit (Fe3O4), sebuah oksida besi yang berwarna hitam mempunyai sifat
magnetit kuat dan terdapat dalam jumlah sedikit pada batuan beku. Mineral-mineral
tambahan dari batuan beku antara lain: Zirkon, Sphen, Magnetit, Ilmenit, Hematit,
Apatit, Pirit, Rutit, Korundum, Garnet.

2.6 Mineral Sekunder

Mineral sekunder adalah mineral-mineral yang dibentuk kemudian dari mineral-


mineral utama oleh proses pelapukan, sirkulasi air atau larutan dan metamorfosa. Suatu
contoh yang baik ialah mineral klorit yang biasanya terbentuk dari mineral biotit oleh
proses pelapukan. Mineral ini terdapat pada batuan-batuan yang telah lapuk dan batuan
sedimen juga batuan metamorf. Reaksi Bowen terhadap mineral-mineral utama
pembentuk batuan, dalam reaksi ini mineral yang lebih dahulu terbentuk akan lebih
mudah terubah daripada mineral yang belakangan terbentuk. Suatu contoh dalam
mineral mafik mineral yang lebih dahulu terbentuk bila terubah akan menjadi mineral
yang belakangan terbentuk. Misalnya mineral piroksin bila terubah akan menjadi
amphibol, dan seterusnya. Mineral felsic seperti kelompok mineral plagioklas dan K-
feldspar yang merupakan penyusun terbanyak dan tersebar luas dalam batuan. Kedua
kelompok mineral tersebut bila terubah akan menjadi karbonat, serisit, mineral lempung
dan lain-lain.
Bentuk Kristal yang ada dibumi sangat banyak yang saling beragam. Dari bentuk
yang paling sederhana sampai kebentuk yang sangat rumit. Bentuk-bentuk Kristal yang
dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dasar .pembagiannya dari system-
sistem tersebut.
1. System ortorombik
Sumbu kristalografi dari artorombik memiliki 3 sumbu.
2. System tirklin
Sumbu Kristal tidak membuat sudut yang saling tegak lurus.
3. System monoklin
Sumbu-sumbu kristalogi yaitu sudut yang dapat membentuk sudut.

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Sebelum melakukan praktikum siapkan alat dan bahan. Adapun alatnya yaitu alat
tulis menulis, kawat tembaga, pecahan kaca, kikir baja, pecahan porselen, paku baja.
Dan bahanya yaitu problem set, buku penuntun dan buku referensi serta siapkan pula
beberapa contoh mineral yang akan dideskripsikan. Lalu amati mineral dengan seksama,
kemudian deskripsikan mineral yang telah diberikan, pada problem set yang diisi
terdapat beberapa sifat fisik yang harus diisi antara lain warna cerah dan warna lapuk,
kekerasan. Untuk pengujian kekerasan, jika kekerasan mineral dapat digores dengan
kuku manusia maka kekerasannya adalah 2,5, kawat tembaga 3, pecahan kaca 5,5-6,
pisau baja 5,5-6 dan kikir baja 6,5-7. kilap, belahan, pecahan, cerat, tenacity, dan nama
mineral. Catat hasil yang telah didapat pada lembar problem set yang telah disiapkan
sebelumnya. Setelah itu tentukan nama dan golongan mineral yang telah diamati.
Untuk mineral yang hampir mirip dan sulit untuk dibedakan,contohnya seperti
kalsit dan kuarsa, gunakan larutan untuk mengetes reaksi yang ditimbukan oleh masing-
masing mineral, kemudian dokumentasikanlah hasil pratikum dengan perbandingan
benda seperti penggaris dan lain-lain.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil 1

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Putih
Sistem Kristal Dan Perawakan : Hexagonal
Kilap : Non Logam (kilap kaca)
Kekerasan :7
Gores : Putih
Belahan : Tidak ada
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,65 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetic
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : KUARSA/SiO2
Golongan : Silika
Genesa/asosiasi : Terdapat pada batuan beku dan
batuan metamorfosa terutama dalam pegmatik
granit
Kegunaan : Untuk meja dapur

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

4.1.2 Hasil 2

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Hitam
Sistem Kristal Dan Perawakan : Monoklin
Kilap : Non Logam (kilap kaca)
Kekerasan : 5-6 skala mosh
Gores : abu-abu

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Belahan : Tidak sempurna


Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,3-3,3 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetic
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : AMPHIBOLE /Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al,
Si)8O22(OH)2
Golongan : Silika
Genesa/asosiasi : Terbentuk karena pembekuan magma.
Kegunaan : Digunakan dalam pembuatan asbes.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.3 Hasil 3
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Merah daging
Sistem Kristal Dan Perawakan : Monoklin
Kilap : Non Logam (kilap damar)
Kekerasan : 5-6 skala mosh
Gores : Putih
Belahan : Sempurna
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,55 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : ORTOKLAS/KAlSi3O8
Golongan : Silika
Genesa/asosiasi : Mineral pembentuk batuan beku.
Kegunaan : Untuk pembuatan porselen

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.4 Hasil 4

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Hitam
Sistem Kristal Dan Perawakan : Monoklin
Kilap : Non Logam (kilap kaca)
Kekerasan : 5-6 skala mosh
Gores : Hitam
Belahan : Sempurna (concoidal)
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,3-3,3 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : OBSIDIAN
Golongan : Mineraloid
Genesa/asosiasi : Terbentuk karena pembekuan magma dan letusan
gunung api.
Kegunaan : Untuk bahan dalam pembuatan beton.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.5 Hasil 5

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Hitam
Sistem Kristal Dan Perawakan : Monoklin
Kilap : Non Logam (kilap sutera)
Kekerasan : 6 skala mosh
Gores : Putih
Belahan : Sempurna (concoidal)
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,3-3,3 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : FELDFAR/KAlSi3O8
Golongan : Silika
Genesa/asosiasi : Terbentuk karena pembekuan magma.
Kegunaan : Digunakan untuk bahan gurindra.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.6 Hasil 6

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Putih
Sistem Kristal Dan Perawakan : Trigonal
Kilap : Non Logam (kilap kaca)
Kekerasan : 3 skala mosh
Gores : Putih
Belahan : Sempurna (concoidal)
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,71 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Dapat ditembus cahaya (transparent)
Nama mineral/ rumus kimia : KALSIT/CaCO3
Golongan : Karbonat
Genesa/asosiasi : Mineral utama pembantuk batu gamping.
Kegunaan : Digunakan untuk industri pupuk.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.7 Hasil 7

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Putih
Sistem Kristal Dan Perawakan : Monoklin
Kilap : Non Logam (kilap kaca)
Kekerasan :2
Gores : Putih
Belahan : Sempurna (concoidal)
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,32 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Dapat ditembus cahaya (transparent)
Nama mineral/ rumus kimia : GYPSUM/CaSO4 2H2O
Golongan : Karbonat
Genesa/asosiasi : Berasosiasi dengan mineral halit, andhidrit, dan
batu gamping.
Kegunaan : Bahan pembuatan semen.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.8 Hasil 8

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Putih
Sistem Kristal Dan Perawakan : Hexagonal
Kilap : Non Logam (kilap sutera)
Kekerasan : 5,5-6 (Paku baja)
Gores : Putih
Belahan : Sempurna (concoidal)
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 3,61 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : APATIT/Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)
Golongan : Fosfat
Genesa/asosiasi : Ditemukan dalam pegmatik.
Kegunaan : Digunakan dalam pembuatan pupuk.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.1.9 Hasil 9

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Putih
Sistem Kristal Dan Perawakan : Isometrik
Kilap : Non Logam (kilap damar)
Kekerasan : 2 (kuku manusia)
Gores : Putih
Belahan : Tidak sempurna
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 1 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : PUMICE
Golongan : Mineraloid
Genesa/asosiasi : Hasil erupsi gunung api.
Kegunaan : Bahan baku dalam pembuatan semen.

ASISTEN PRAKTIKAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sampel 1
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral kuarsa yaitu
berwarna putih dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 6,5-7 (kirir baja), gores
putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,65, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
SiO2, sistem kristal hexagonal dan termasuk mineral golongan silika.
Kuarsa adalah mineral karbonat dan polimorf silika yang paling stabil. Kuarsa
merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3. Kuarsa
sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan
metamorf, maupun batuan beku. Mineral kuarsa merupakan mineral utama pembentuk
batu kapur (batugamping) ataupun batu marmer.
Kuarsa dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, material abrasif, pupuk
pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi
kegunaan lainnya. Kuarsa memiliki lebih banyak kegunaan dibandingkan mineral-
mineral lainnya.
Pada umumnya penambangan kuarsa dilakukan secara sistem terbuka.
Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjutnya adalah penambangan
batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan
peralatan sederhana. Di Indonesia, penambangan kuarsa dilakukan secara tambang
terbuka, karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan
kapur. Ada juga penambangan kuarsa didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya
bersamaan dengan endapan posfat.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Gambar 4.1 KUARSA(CaCO3)


4.2.2 Sampel 2
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral amphibole yaitu
berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 5-6 (paku baja), gores
abu-abu, belahan tidak sempurna, tenacity brittle, berat jenis 2,3, ditolak oleh magnet
(diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia Ca2
(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2, sistem kristal monoklin termasuk mineral golongan
silika.
Mineral amphibole termasuk dalam mineral silikat dan mineral
ferromagnesium. Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik
atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis
batuan beku dan batuan metamorf.
Terbentuk karena proses pembekuan magma pada suhu sekitar 7000C-6000C.
Merupakan mineral penting dan penyebarannya luas dan mineral pembentuk batuan
pada batuan beku seperti diorit, gabbro, basalt, pada betuan metamorf seperti pada
hornblendite. Mineral amphibole terbentuk akibat pembekuan magma atau larutan silika
panas yang umumnya berwarna gelap. Pembekuan yang relatif sangat cepat membuat
kristal-kristalnya tidak terlihat. Mineral ini merupakan mineral penting dalam
pembentukan batuan pada batuan beku.
Kegunaan mineral amphibole dalam kehidupan adalah sebagai bahan dasar
industri. Sebagai contohnya yaitu digunakan sebagai bahan bangunan
atau pembuat jalan, bahan pembuat sabun, bahan pembuat baja, dan bahan pembuat
minyak. Lalu digunakan juga sebagai bahan pembuat perabotan rumah tangga, misalnya
meja dan wastafel.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Gambar 4.2 AMPHIBOLE Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.2.3 Sampel 3
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral ortoklas yaitu
berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 6 (paku baja), gores
hitam, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
KAlSi3O8 , sistem kristal monoklin dan termasuk mineral golongan silika.
Ortoklas erbentuk dari proses kristalisasi magma, biasanya berasosiasi dengan
batuan granitis dan metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku korok
pegmatis. Pegmatit yang mempunyai nilai komersial umumnya mempunyai bentuk
seperti lensa. Karena terbentuk langsung dari proses kristalisasi magma, jenis ortoklas
ini disebut ortoklas primer, berukuran kasar dan terdapat berasosiasi dengan kuarsa.
Kehadiran kuarsa ini bersifat pengotor yang harus dipisahkan pada saat pengolahan.
Kegunaan mineral ortoklas dalam kehidupan adalah sebagai bahan dasar industri
untuk membuat porselen. Pada umumnya penambangan ortoklas dilakukan secara sistem
terbuka.

Gambar 4.3 ORTOKLAS (KAlSi3O8)

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.2.4 Sampel 4
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral obsidian yaitu
berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 5,5-6 (paku baja),
gores hitam, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63,
ditolak oleh magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan tidak
memiliki sistem kristal dan termasuk golongan mineraloid.
Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api
bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk
gelas atau kaca dari pada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara
keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
Obsidian digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan. Batu
obsidian banyak dimanfaatkan untuk membuat pisau, panah, mata tombak, pencakar,
serta senjata tajam maupun peralatan lainnya. Setelah penemuan tersebut, batu obsidian
kemudian banyak dipakai untuk memproduksi hampir semua jenis benda tajam.
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, batuan ini sangat mudah dikenali, sehingga orang
berlomba-lomba untuk menambang batuan ini.
Cara penambangannya yaitu dengan quarry. Quarry adalah sistem tambang
terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri atau
mineral industri, antara lain penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan
sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk
loose/broken materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.

Gambar 4.4 OBSIDIAN

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.2.5 Sampel 5
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral feldsfar yaitu
berwarna merah daging dengan kilap non logam (kilap sutera), kekerasan 6 (skala
mosh), gores putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63,
ditolak oleh magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki
sistem kristal monoklin dan termasuk golongan mineral silika.
Feldsfar terbentuk dari proses kristalisasi magma, feldspar biasanya berasosiasi
dengan batuan granitis dan metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku korok
pegmatis. Pegmatit yang mempunyai nilai komersial umumnya mempunyai bentuk
seperti lensa. Karena terbentuk langsung dari proses kristalisasi magma, jenis feldspar
ini disebut feldspar primer, berukuran kasar dan terdapat berasosiasi dengan kuarsa.
Sebagai industri yang banyak mengkonsumsi feldspar, industri keramik
mensyaratkan beberapa hal untuk feldspar olahan agar bisa digunakan. Untuk
pembuatan glasir dengan bahan feldspar, tergantung kelasnya yang mengharuskan
memiliki kandungan oksida natrium dan besi dalam jumlah tertentu. Industri kaca/gelas,
gelas amber dan kaca lembaran mempunyai spesifikasi tertentu pula yang harus dipenuhi
agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pasar.
Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di seluruh
negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan daerah lain
tergantung jenis endapan.
Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu berada. Bisa
dengan cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying operation, dan dapat
juga dengan penambangan dalam (underground mining).

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Gambar 4.5 FELDSFAR (KAlSi3O8)


4.2.6 Sampel 6
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral kalsit yaitu
berwarna putih dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 6,5-7 (kirir baja), gores
putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,65, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
SiO2, sistem kristal hexagonal dan termasuk mineral golongan karbonat.
Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling stabil.
Kalsit merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3.
Kalsit sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan
metamorf, maupun batuan beku. Mineral kalsit merupakan mineral utama pembentuk
batu kapur (batugamping) ataupun batu marmer.
Kalsit dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, material abrasif, pupuk
pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi
kegunaan lainnya. Kalsit memiliki lebih banyak kegunaan dibandingkan mineral-mineral
lainnya.
Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara sistem terbuka.
Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjutnya adalah penambangan
batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan
peralatan sederhana. Di Indonesia, penambangan kalsit dilakukan secara tambang
terbuka, karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan
kapur. Ada juga penambangan kalsit didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya
bersamaan dengan endapan posfat.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Gambar 4.6 KALSIT (CaCO3)


4.2.7 Sampel 7
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral gypsum yaitu
berwarna putih dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 2 (kuku manusia), gores
putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,32, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
CaSO4 2H2O, sistem kristal monoklin dan termasuk mineral golongan karbonat.
Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk
melalui pengendapan langsung dari air garam merupakan hasil hidrasi/alterasi anhidrit
selama proses diagenesa. Gipsum dapat jugaterbentuk oleh sublimasi langsung dari
fumarola/diendapkan mata air panas. Juga diagenesa sebagai Galian block-block
konkresi dalam lempung dan napal, sedang anhidrit merupakan hasil dehidrasi gypsum.
Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Beberapa kegunaan gypsum yaitu drywall, bahan perekat dan penyaring dan sebagai
pupuk tanah.
Saat ini gipsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk membuat papan
gypsum dan propil pengganti triplek dari kayu. Papan gypsum propil adalah salah satu
produk jadi setelah material gypsum diolah melalui proses pabrikasi menjadi tepung.
Papan gypsum propil digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding partisi dan
plafon.
Cara penambangan gipsun yaitu dengan tambang terbuka overburden dikupas,
pembongkaran dengan alat dragline, scraper.

Gambar 4.7 GYPSUM (CaSO4 2H2O)

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.2.8 Sampel 8
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral apatit yaitu
berwarna putih dengan kilap non logam (kilap sutera), kekerasan 6,5-7 (kirir baja),
gores putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 3,16, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
Ca2(PO4)3(F,Cl,OH), sistem kristal hexagonal dan termasuk mineral golongan fosfat.
Apatit adalah sekelompok mineral fosfat yang meliputi fluorapatite, chlorapatite,
hydroxylapatite, apatit kaya akan karbonat dan francolite. Istilah apatit sering digunakan
untuk fluorapatite, yang paling umum dari mineral ini. Apatit ditemukan dalam batuan
beku, metamorf dan batuan sedimen. Keterdapatan yang paling luas adalah pada
sedimen batu fosfat, yang ditambang/dimanfaatkan untuk menghasilkan pupuk fosfat.
Penggunaan utama dari apatit adalah untuk bahan baku dalam pembuatan pupuk
karena itu adalah sumber fosfor. Tapi terkadang juga digunakan sebagai batu permata.
Apatit juga berfungsi sebagai mineral indeks skala kekerasan mohs dengan kekerasan
lima.

Gambar 4.8 APATIT (Ca2(PO4)3(F,Cl,OH))

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

4.2.9 Sampel 9
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral pumice (batuapung)
yaitu berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap damar), kekerasan 5,5-6 (paku
baja), gores hitam, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63,
ditolak oleh magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan tidak
memiliki sistem kristal dan termasuk golongan mineraloid.
Pumice merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api
bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk
gelas atau kaca dari pada kristal dominan. Pumice adalah batuan yang disusun secara
keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
Pumice digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan. Batu
pumice banyak dimanfaatkan untuk membuat pisau, panah, mata tombak, pencakar, serta
senjata tajam maupun peralatan lainnya. Setelah penemuan tersebut, pumice kemudian
banyak dipakai untuk memproduksi hampir semua jenis benda tajam. Berdasarkan ciri-
ciri fisiknya, batuan ini sangat mudah dikenali, sehingga orang berlomba-lomba untuk
menambang batuan ini.
Cara penambangannya yaitu dengan quarry. Quarry adalah sistem tambang
terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri atau
mineral industri, antara lain penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan
sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk
loose/broken materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.

Gambar 4.9 PUMICE

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mineral adalah benda padat yang homogeny terbentuk dari material anorganik
secara alamiah dialam, memiliki komposisi kimia dan memiliki sifat kristal. Sifat
mineral meliputi bentuk Kristal dimana bentuk kristal terbagi menjadi 7 yaitu isometric,
tertragonal, hexagonal, trigonal, orthorombik, monoklin dan triklin yang memiliki
warna, cerat yang merupakan warna dari suatu mineral dalam keadaan serbuk/bubuk,
belahan yang merupakan kenampakan suatu mineral untuk membelah melalui bidang
belah yang rata, kilap yang merupakan kesan yang ditimbulkan mineral akibat adanya
pantulan dari cahaya, kekerasan yang merupakan daya tahan mineral dari goresan
,pecahan yang merupakan pola pecahan dari suatu mineral akibat tekanan, tenacity
(Keliatan) merupakan kenampakan suatu mineral apabila pecah, dan komposisi kimia .
Terdapat 5 proses pembentukan mineral yaitu proses magmatis, pegmatisme,
pneumatolisis, hydrothermal dan Replacement. Dimana proses magmatis terbagi
menjadu dua yaitu early magmatis dan late magmatis.

5.1 Saran
5.1.1 Laboratorium
Agar sekiranya laboratoriumnya di pasang lampu yang terang agar bisa
mendeskripsi mineral dengan tepat dan maksimal.
5.1.2 Asisten
Agar semangat dan sabar menghadapi praktikan yang aneh-aneh tingkahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen dan Tim Asisten, 2015.” Penuntun Praktikum Geologi Dasar”.Fakultas
Teknologi Industri.Universitas Muslim Indonesia.

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INERAL FISIK 2

Graha Doddy Setia, 1987. Mineral dan Batuan. Bandung. Nova


Sukandarrumidi, 2016. “Bahan Galian Industri”, Yogyakarta. Gadjah Mada University

MAKSUM ANGGRAINI NURWINA


09320160134 09320170193

Anda mungkin juga menyukai