LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
INERAL FISIK 2
BAB I
PENDAHULUAN
INERAL FISIK 2
1.2.1 Maksud
1. Praktikan dapat mengetahui sifat fisik mineral.
2. Praktikan dapat mengetahui macam-macam proses pembentukan mineral.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kristalografi dan mineralogi adalah untuk mengetahui
tentang kristal dan mineral.
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1. Alat tulis menulis
2. Kawat Tembaga
3. Pecahan kaca
4. Kikir baja
5. Pecahan porselen
6. Paku baja
7. Lap kasar dan lap halus
8. Mineral
1.3.2. Bahan
1. Problem set minimal 10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mineral
INERAL FISIK 2
Mineral adalah zat padat yang berupa bahan anorganik yang terbentuk secara
alamiah berupa unsur atom dengan suatu persyaratan komposis kimia tertentu yaitu
bentuk-bentuk geometrisnya beraturan.
Kulit bumi bagian terluar atau kerak bumi disusun oleh zat padat yang sehari-
hari kita sebut batuan. Sedangkan batuan meliputi segala macam materi yang menyusun
kerak bumi, baik padat maupun lepas seperti pasir dan debu. Umumnya batuan
merupakan kumpulan beberapa jenis mineral. Dan mineral adalah suatu zat padat dari
unsur (kimia) atau persenyawaan yang dapat dibentuk oleh proses-proses anorganik, dan
mempunyai susunan kimiawi tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan
didalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.struktur dalamannya menunjukkan
bahwa kedudukan atom-atom dalam mineral menuruti aturan tertentu yang lazim
disebut kisi ruang (space lattice). Suatu contoh mineral halit (NaCl) tiap atom Na dan Cl
masing-masing disusun oleh enam atom Cl dan Na. dalam zat yang tak berhablur seperti
kaca alam, tak terdapat keteraturan seperti demikian dan bersamaan tergolong dalam zat
yang amorf.
Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur-unsur tetentu, tetapi juga
mempunyai bentuk tertentu yang disebut bentuk Kristal. Bentuk Kristal beraneka warna
tetapi selalu polyhedral (bidang banyak).
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
2.2.8 Tenacity
Tenacity Merupakan daya tahan suatu mineral terhadap permukaan,
pembengkokan dan lain sebagainya (modul 2016).
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
dapat dibagi dua, albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang mengandung kalium, albit
mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalium, albit mengandung Natrium
dan Anorthit mengandung Kalsium.
Orthoklas mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah
jambu.Kuarsa Kadang disebut silika. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan
yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna
seperti asap atau smoky, disebut juga smoky quartz. Kadang-kadang juga dengan warna
ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst,
merrah massif atau merah muda, kuning hingga coklat.Warna yang bermacam-macam
ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lai yang tidak bersih.
2.3.2 Mineral Oksida.
Terbentuk akibat persenyawaan langsung antara ksigen dan unsur
tertentu.Susunannya lebih sederhana disbanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih
keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida.
Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan
aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah es (H2O), korondum
(Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
2.3.3. Mineral Sulfida
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan
sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari
mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih,
seperti “pirit” (FeS3), “chalcocite” (Cu2S), “galena” (PbS), dan “sphalerit” (ZnS).
2.3.4. Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat.
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “Kalsium Karbonat”, CaCO3 dikenal
sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan
sedimen.
Mineral-mineral yang umum dijumpai pada batuan beku, yaitu Plagioclase
feldspar, K-feldspar, quartz, muscovite mica, biotite mica, amphibole, olivine, dan
calcite. Mineral-mineral tersebut mudah dikenali, baik secara megaskopis maupun
mikroskopis bersdasarkan dari sifat-sifat fisik mineral masing-masing. Adapun ciri dari
mineral tersebut antara lain.
1. Olivine
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan
magnesium (Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada
temperature yang tinggi.Mineral ini umumnya dijumpai pada batuan basalt dan
INERAL FISIK 2
ultramafic. Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral olivine dikenal
dengan batuan Dunite.
2. Amphibole/Hornblende
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatic atau Kristal
yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Aluminium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O).
Hornblende berwarna hijau tua kehitaman.Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai
jenis batuan beku dan batuan metamorf.
3. Biotite
Semua mineral mika berbentuk pipih, bentuk Kristal berlembar menyerupai buku
dan merupakan bidang belahan (cleavage) dari mineral biotite. Mineral biotite umumnya
berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan muscovite berwarna terang, abu-abu
terang, mineral mika mempunyai kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan kuku.
4. Plagioclase feldspar
Mineral Plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar.Mineral ini
mengandung unsur Calsium atau Natrium. Kristal feldspar berbentuk prismatic,
umumnya berwarna putih hingga abu-abu, kilap gelas. Plagioklas yang mengandung
Natrium dikenal dengan mineral Albite, sedangkan yang mengandung Ca disebut An-
orthite.
5. Potassium feldspar (Orthoclase)
Potassium feldspar adalah anggota dari mineral feldspar. Seperti halnya
plagioclase feldspar, potassium feldspar adalah mineral silicate yang mengandung unsur
kalium dan bentuk kristalnya prismatik. Umumnya berwarna merah daging hingga putih.
6. Mica
Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang
bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron (Fe), Aluminium (Al), Silicon (Si)
dan air (H2O).
7. Quartz
Quartz adalah satu dari mineral yang umum yang banyak di jumpai pada kerak
bumi. Mineral ini tersusun dari silica dioksida (SiO2), berwarna putih, kilap kaca dan
belahan (cleavage) tidak teratur (uneven) concoidal.
8. Calcite
Mineral calcite tersusun dari calcium carbonate (CaCO3).Umumnya berwarna
putih transparan dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan dari binatang laut terbuat
dari calcite atau mineral yang berhubungan dengan lime dari batugampung.
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
Berwarna putih atau keputihan, kekerasan 6, sistem Kristal monoklin atau triklin,
mempunyai belahan yang baik dan dua arah. Mineral yang termasuk ke dalam kelompok
ini dan paling banyak tersebar adalah ortoklas.
3. Muskovit
Berwarna muda sampai tidak berwarna, sistem Kristal monoklin belahan
sempurna berlembar, banyak terdapat pada batuan granit, metamorf dan batu pasir.
4. Kuarsa
Sering mineral ini disebut silika.Bial terbentuk pada temperature di atas 5730C
memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya. Di bawah
temperature tersebut berbentuk prisma yang enam buah jumlah bidangnya dengan
piramida pada salah satu ujungnya.Bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila
terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau ungu yang digunakan sebagai permata.
5. Feldspatoid
Kelompok mineral yang tak jenuh SiO2. Salah satu contohnya dalah leusit,
berwarna abu-abu, kilap kaca atau lemak, pecahnya tidak merata dan tidak tergores
jarum baja. Penampangnya persegi delapan.Mineral-mineral tersebut di atas terutama
terdapat dalam batuan beku.Mineral-mineral lain yang terdapat pada batuan sedimen,
seperti.
6. Kalsit
Suatu karbonat yang terutama menyusun batugamping berwarna abu-abu, mudah
tergores jarum baja tetapi tidak tergores oleh kuku.
INERAL FISIK 2
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
INERAL FISIK 2
Sebelum melakukan praktikum siapkan alat dan bahan. Adapun alatnya yaitu alat
tulis menulis, kawat tembaga, pecahan kaca, kikir baja, pecahan porselen, paku baja.
Dan bahanya yaitu problem set, buku penuntun dan buku referensi serta siapkan pula
beberapa contoh mineral yang akan dideskripsikan. Lalu amati mineral dengan seksama,
kemudian deskripsikan mineral yang telah diberikan, pada problem set yang diisi
terdapat beberapa sifat fisik yang harus diisi antara lain warna cerah dan warna lapuk,
kekerasan. Untuk pengujian kekerasan, jika kekerasan mineral dapat digores dengan
kuku manusia maka kekerasannya adalah 2,5, kawat tembaga 3, pecahan kaca 5,5-6,
pisau baja 5,5-6 dan kikir baja 6,5-7. kilap, belahan, pecahan, cerat, tenacity, dan nama
mineral. Catat hasil yang telah didapat pada lembar problem set yang telah disiapkan
sebelumnya. Setelah itu tentukan nama dan golongan mineral yang telah diamati.
Untuk mineral yang hampir mirip dan sulit untuk dibedakan,contohnya seperti
kalsit dan kuarsa, gunakan larutan untuk mengetes reaksi yang ditimbukan oleh masing-
masing mineral, kemudian dokumentasikanlah hasil pratikum dengan perbandingan
benda seperti penggaris dan lain-lain.
INERAL FISIK 2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil 1
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.2 Hasil 2
INERAL FISIK 2
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.3 Hasil 3
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
ACARA : PENGENALAN MINERAL FISIK 2 NAMA : NURWINA
HARI/TGL : SABTU 24 NOVEMBER 2018 STB : 09320170193
Warna : Merah daging
Sistem Kristal Dan Perawakan : Monoklin
Kilap : Non Logam (kilap damar)
Kekerasan : 5-6 skala mosh
Gores : Putih
Belahan : Sempurna
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 2,55 Gr/Cm3
Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Ketransparanan : Tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
Nama mineral/ rumus kimia : ORTOKLAS/KAlSi3O8
Golongan : Silika
Genesa/asosiasi : Mineral pembentuk batuan beku.
Kegunaan : Untuk pembuatan porselen
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.4 Hasil 4
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.5 Hasil 5
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.6 Hasil 6
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.7 Hasil 7
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.8 Hasil 8
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.1.9 Hasil 9
ASISTEN PRAKTIKAN
INERAL FISIK 2
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sampel 1
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral kuarsa yaitu
berwarna putih dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 6,5-7 (kirir baja), gores
putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,65, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
SiO2, sistem kristal hexagonal dan termasuk mineral golongan silika.
Kuarsa adalah mineral karbonat dan polimorf silika yang paling stabil. Kuarsa
merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3. Kuarsa
sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan
metamorf, maupun batuan beku. Mineral kuarsa merupakan mineral utama pembentuk
batu kapur (batugamping) ataupun batu marmer.
Kuarsa dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, material abrasif, pupuk
pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi
kegunaan lainnya. Kuarsa memiliki lebih banyak kegunaan dibandingkan mineral-
mineral lainnya.
Pada umumnya penambangan kuarsa dilakukan secara sistem terbuka.
Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjutnya adalah penambangan
batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan
peralatan sederhana. Di Indonesia, penambangan kuarsa dilakukan secara tambang
terbuka, karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan
kapur. Ada juga penambangan kuarsa didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya
bersamaan dengan endapan posfat.
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
4.2.3 Sampel 3
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral ortoklas yaitu
berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 6 (paku baja), gores
hitam, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
KAlSi3O8 , sistem kristal monoklin dan termasuk mineral golongan silika.
Ortoklas erbentuk dari proses kristalisasi magma, biasanya berasosiasi dengan
batuan granitis dan metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku korok
pegmatis. Pegmatit yang mempunyai nilai komersial umumnya mempunyai bentuk
seperti lensa. Karena terbentuk langsung dari proses kristalisasi magma, jenis ortoklas
ini disebut ortoklas primer, berukuran kasar dan terdapat berasosiasi dengan kuarsa.
Kehadiran kuarsa ini bersifat pengotor yang harus dipisahkan pada saat pengolahan.
Kegunaan mineral ortoklas dalam kehidupan adalah sebagai bahan dasar industri
untuk membuat porselen. Pada umumnya penambangan ortoklas dilakukan secara sistem
terbuka.
INERAL FISIK 2
4.2.4 Sampel 4
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral obsidian yaitu
berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap kaca), kekerasan 5,5-6 (paku baja),
gores hitam, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63,
ditolak oleh magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan tidak
memiliki sistem kristal dan termasuk golongan mineraloid.
Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api
bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk
gelas atau kaca dari pada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara
keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
Obsidian digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan. Batu
obsidian banyak dimanfaatkan untuk membuat pisau, panah, mata tombak, pencakar,
serta senjata tajam maupun peralatan lainnya. Setelah penemuan tersebut, batu obsidian
kemudian banyak dipakai untuk memproduksi hampir semua jenis benda tajam.
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, batuan ini sangat mudah dikenali, sehingga orang
berlomba-lomba untuk menambang batuan ini.
Cara penambangannya yaitu dengan quarry. Quarry adalah sistem tambang
terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri atau
mineral industri, antara lain penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan
sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk
loose/broken materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.
INERAL FISIK 2
4.2.5 Sampel 5
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral feldsfar yaitu
berwarna merah daging dengan kilap non logam (kilap sutera), kekerasan 6 (skala
mosh), gores putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63,
ditolak oleh magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki
sistem kristal monoklin dan termasuk golongan mineral silika.
Feldsfar terbentuk dari proses kristalisasi magma, feldspar biasanya berasosiasi
dengan batuan granitis dan metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku korok
pegmatis. Pegmatit yang mempunyai nilai komersial umumnya mempunyai bentuk
seperti lensa. Karena terbentuk langsung dari proses kristalisasi magma, jenis feldspar
ini disebut feldspar primer, berukuran kasar dan terdapat berasosiasi dengan kuarsa.
Sebagai industri yang banyak mengkonsumsi feldspar, industri keramik
mensyaratkan beberapa hal untuk feldspar olahan agar bisa digunakan. Untuk
pembuatan glasir dengan bahan feldspar, tergantung kelasnya yang mengharuskan
memiliki kandungan oksida natrium dan besi dalam jumlah tertentu. Industri kaca/gelas,
gelas amber dan kaca lembaran mempunyai spesifikasi tertentu pula yang harus dipenuhi
agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pasar.
Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di seluruh
negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan daerah lain
tergantung jenis endapan.
Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu berada. Bisa
dengan cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying operation, dan dapat
juga dengan penambangan dalam (underground mining).
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
INERAL FISIK 2
4.2.8 Sampel 8
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral apatit yaitu
berwarna putih dengan kilap non logam (kilap sutera), kekerasan 6,5-7 (kirir baja),
gores putih, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 3,16, ditolak oleh
magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan memiliki rumus kimia
Ca2(PO4)3(F,Cl,OH), sistem kristal hexagonal dan termasuk mineral golongan fosfat.
Apatit adalah sekelompok mineral fosfat yang meliputi fluorapatite, chlorapatite,
hydroxylapatite, apatit kaya akan karbonat dan francolite. Istilah apatit sering digunakan
untuk fluorapatite, yang paling umum dari mineral ini. Apatit ditemukan dalam batuan
beku, metamorf dan batuan sedimen. Keterdapatan yang paling luas adalah pada
sedimen batu fosfat, yang ditambang/dimanfaatkan untuk menghasilkan pupuk fosfat.
Penggunaan utama dari apatit adalah untuk bahan baku dalam pembuatan pupuk
karena itu adalah sumber fosfor. Tapi terkadang juga digunakan sebagai batu permata.
Apatit juga berfungsi sebagai mineral indeks skala kekerasan mohs dengan kekerasan
lima.
INERAL FISIK 2
4.2.9 Sampel 9
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral pumice (batuapung)
yaitu berwarna hitam dengan kilap non logam (kilap damar), kekerasan 5,5-6 (paku
baja), gores hitam, belahan sempurna (concoidal), tenacity brittle, berat jenis 2,55-2,63,
ditolak oleh magnet (diamagnetik), tidak dapat ditambus cahaya (opaque) dan tidak
memiliki sistem kristal dan termasuk golongan mineraloid.
Pumice merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api
bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk
gelas atau kaca dari pada kristal dominan. Pumice adalah batuan yang disusun secara
keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
Pumice digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan. Batu
pumice banyak dimanfaatkan untuk membuat pisau, panah, mata tombak, pencakar, serta
senjata tajam maupun peralatan lainnya. Setelah penemuan tersebut, pumice kemudian
banyak dipakai untuk memproduksi hampir semua jenis benda tajam. Berdasarkan ciri-
ciri fisiknya, batuan ini sangat mudah dikenali, sehingga orang berlomba-lomba untuk
menambang batuan ini.
Cara penambangannya yaitu dengan quarry. Quarry adalah sistem tambang
terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri atau
mineral industri, antara lain penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan
sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk
loose/broken materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.
INERAL FISIK 2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mineral adalah benda padat yang homogeny terbentuk dari material anorganik
secara alamiah dialam, memiliki komposisi kimia dan memiliki sifat kristal. Sifat
mineral meliputi bentuk Kristal dimana bentuk kristal terbagi menjadi 7 yaitu isometric,
tertragonal, hexagonal, trigonal, orthorombik, monoklin dan triklin yang memiliki
warna, cerat yang merupakan warna dari suatu mineral dalam keadaan serbuk/bubuk,
belahan yang merupakan kenampakan suatu mineral untuk membelah melalui bidang
belah yang rata, kilap yang merupakan kesan yang ditimbulkan mineral akibat adanya
pantulan dari cahaya, kekerasan yang merupakan daya tahan mineral dari goresan
,pecahan yang merupakan pola pecahan dari suatu mineral akibat tekanan, tenacity
(Keliatan) merupakan kenampakan suatu mineral apabila pecah, dan komposisi kimia .
Terdapat 5 proses pembentukan mineral yaitu proses magmatis, pegmatisme,
pneumatolisis, hydrothermal dan Replacement. Dimana proses magmatis terbagi
menjadu dua yaitu early magmatis dan late magmatis.
5.1 Saran
5.1.1 Laboratorium
Agar sekiranya laboratoriumnya di pasang lampu yang terang agar bisa
mendeskripsi mineral dengan tepat dan maksimal.
5.1.2 Asisten
Agar semangat dan sabar menghadapi praktikan yang aneh-aneh tingkahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen dan Tim Asisten, 2015.” Penuntun Praktikum Geologi Dasar”.Fakultas
Teknologi Industri.Universitas Muslim Indonesia.
INERAL FISIK 2