LABORATORIUM BATUAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum geologi dasar ini, agar kita dapat mengenal,
mengetahui, dan menguasai ilmu tentang suatu mineral (mineralogy) yang menjadi
salah satu aplikasi dasar terpenting mengenai geologi.
1.2.2 Tujuan
a. Praktikan dapat menjelaskan defenisi mineral.
b. Praktikan dapat membedakan kelompok-kelompok mineral.
c. Praktikan dapat mendeskripsi sifat fisik mineral dan menentukan nama
mineral.
1.3.1 Alat
a. Alat tulis
b. Mistar min 30 cm
c. Alat penguji kekerasan;
(kuku manusia, kawat tembaga, pecahan kaca, kikir baja dan paku baja)
d. Porselen
e. Loop 60x
f. Magnet
g. HCL 0,1 M
h. Lap kasar dan Lap halus
i. Skala bar
j. Pensil warna
1.3.2 Bahan
a. Buku catatan
b. Kertas hvs A4 (min.10)
c. Buku Penuntun geologi dasar
d. Buku referensi
e. Problem set minimal 10
BAB II
AYU ELVINA SANTI NURSETIAWATI A.G
09320180126 09320210154
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral adalah zat padat berupa bahan an-organik yang terbentuk secara
alamiah berupa unsur atau persenyawaan dengan komposisi kimia tertentu dan
umumnya mempunyai struktur Kristal tertentu yaitu bentuk-bentuk geometris
beraturan. Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,
antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. Mineral adalah senyawa alami yang
terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat komplek dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi (Mini Marshal, 2000).
Banyaknya penelitian mengenai mineral, sehingga hingga saat ini telah
banyak ditemukan jenis mineral yang sangat bermanfaat bagi umat manusia,
utamanya dalam kemajuan ilmu teknologi dan sains. Banyaknya macam dan jenis
dan sifat-sifat fisis, membuat para peneliti mineral harus mengidentifikasi beberapa
temuan mineralnya dengan melihat sifat-sifat fisisnya dan juga meneliti kandungan
beberapa unsur yang terkandung di dalam mineral tersebut. Memerlukan keahlian
dalam menganalisa dalam menentukan jenis mineral (Firdaus, 2011).
2.1.1 Defenisi Mineral Menurut Beberapa Ahli
1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam
terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen
mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang
3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai
Nama dari suatu mineral ditentukan berdasarkan sifat fisik yang dimiliki. Ada
beberapa sifat fisik mineral yaitu sebagai berikut:
2.2.1 Warna dan Gores
Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan
sinar yang cukup. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak berwarna
atau memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah). Warna sangat bervariasi,
umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran pada mineral. Gores
(streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan pada
lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineral-mineral logam
gores dapat dipakai sebagai petunjuk.
2.2.2 Kekerasan
Kekerasan mineral adalah ketahanannya terhadap kikisan. Kekerasan ini
ditentukan dari dengan cara menggoreskan satu mineral yang tidak diketahui dengan
mineral lain yang telah diketahui. Dengan cara ini Mohs membuat skala kekerasan
relatif dari mineral-mineral, dari yang paling lunak hingga yang paling keras.
Tabel 2.1 Skala Kekerasan Relatif Mineral ( Skala Mohs, 1822 ).
tipis dari mineral tersebut. Kilap non logam dapat dibedakan menjadi 7.
Sulfides adalah suatu anion organik dari belerang dengan rumus kimia S2-. Ia
tidak membuat warna pada garam Sulfida. Sulfides adalah persenyawaan kimiawi
dimana unsur Sulfur (S) bergabung atau bersenyawa dengan unsur-unsur logam dan
semi logam. Sulfides dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Tellurides jika Tellurium menggantikan unsur Sulfur (S) Contohnya Sylvanite
(AuAgTe4).
b. Arsenides jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S) Contohnya Nickeline
(NiAs), Smaltite (Co,Ni)Ass, Chloanthite (Ni,Co)As2
rata sama. Pada umumnya dalam semua struktur silicat, silicon berada diantara 4
atom oksigen (kecuali yang terbentuk pada tekanan yang ekstrim).
Dari strukturnya (sudut bangunnya) siliact dibagi menjadi 6 kelas, yaitu :
a. Nesosilicate, Mempunyai (SiO4)-4 tetrahedra yang benar-benar terpisah (tetra
hedra silikon-oksigen benar-benar terpisah), komposisi berupa SiO4. Mineral
khasnya Forsterit (Mg2SiO4), mineral lainnya seperti Olivine [(Mg,Fe)2SiO4],
Zircon (ZrSiO4), Sillimanite (Al2SiO5).
b. Sorosilicate, Mempunyai 2 tetrahedra yang dihubungkan oleh 1 atom oksigen
yang merupakan milik bersama (dipakai bersama-sama), komposisi berupa Si2O7.
Mineral khasnya Akermonite (Ca2MgSi2O7), mineral lainnya seperti Heminorphite
Zn4Si2O7(OH)2.H2O, Zoisite Ca2Al3(Si3O12)OH
c. Cyclocilicate, Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk
struktur lingkaran tertutup dengan komposisi berupa SinO3n. Bila mempunyai
lingkaran 3 tetrahedra, misalnya mineral Benitoite (BaTiSi 3O9), Bila mempunyai 6
mineral 3 tetrahedra, mineral Beryl (Be3Al2Si6O18). Mineral lainnya seperti
Cordierite Mg2Al4Si5O18, Ferroxinite Ca2FeAl2Bsi4O15(OH), Manganaxinite
Ca2MnAl2BSi4O15(OH).
d. Inosilicate, Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk
struktur rantai tunggal/ganda dan saling terikat oleh unsur logam. Rantai Tunggal
mempunyai komposisi Si O = 1 : 3, misalnya terlihat pada mineral-mineral
Piroksin Group seperti Diopside (CaMgSi2O6), Hornblende CaFeSi2O6, Jadeite
Na(Al,Fe+3)Si2O6. Rantai Ganda, dimana 2 rantai tunggal paralel yang posisi
tetrahedranya berselang-seling/terikat menyilang dengan perbandigan komposisi
dicirikan oleh mineral-mineral Amphibole group (Ca,Na)(Mg,Fe)]Silicat-OH,
seperti Tremolite Ca2Mg5Si8O22(OH)2, Actinolite Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2,
Hornblende (Na,K,Ca)3(Mg,Mn)5Si8O22(OH)2. Mineral lainnya seperti
Wollastonite CaSiO3, Rhodonite (Mn, Fe, Mg)SiO3, Neptunite
Na2Kli(Fe,Mn)2Ti2Si8O24.
e. Phylosilicate, Mempunyai lapisan yang terbentuk oleh pemakaian secara
bersamasama oleh 3 ion oksigen dari tiap-tiap tetrahedra yang berbatasan
disekitarnya sehingga membentuk lapisan datar yang luas dengan perbandingan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Pengenalan Mineral 1
Tabel 4.1 Hasil pengamatan mineral 1
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mineral 1 (Feldspar)
Hasil dari nomor peraga 2 adalah Mineral Kalsit (CaCO3) dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna putih dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah abu-abu,
mineral ini memiliki cerat berwarna putih dan memiliki kilap yang merupakan kilap
non logam (kaca), memiliki belahan yang sempurna, serta kekerasan pada mineral
ini 3 (kawat tembaga) mineral ini memiliki pecahannya concoidal,pada mineral ini
memiliki berat jenis 4,28, tenacity dari mineral ini adalah brittle, adapun komposisi
kimia dari mineral ini CaCO3, mineral kalsit mempunyai system kristal yang berupa
hexsagonal.
Kalsit adalah mineral karbonat kalsium karbonatnyang paling stabil. Kalsit
merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan. Kalsit mudah ditemukan di
dunia baik dalam batuan sedimen, batuan metamorf maupun batuan beku. Proses
pembentukan kalsit berkaitan dengan pembentukan batu kapur dan batu marmer,
asosiasi mineral kalsit yaitu sulfida, kuarsa, florit, barit, dolomite dan siderit. Mineral
digunakan sebagai bahan kontruksi bangunanserta digunakan dalam dunia farmasi.
Cara penambangan dari mineral ini yaitu menggunakan sistem tambang terbuka.
Hasil dari nomor peraga 4 adalah Mineral Gipsum (FeS2) dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna coklat dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah kuning,
mineral ini memiliki cerat berwarna putih dan memiliki kilap yang merupakan kilap
logam, memiliki belahan yang tidak sempurna, serta kekerasan pada mineral ini 6,5-
7 (kikir baja) mineral ini memiliki pecahannya even, pada mineral ini memiliki
berat jenis 4,95-5,10, tenacity dari mineral ini adalah malleable, adapun komposisi
kimia dari mineral ini FeS2, mineral pirit mempunyai sistem kristal yang berupa
isometric.
Pirit adalah mineral berwarna kekuningan dengan kilap logam yang cerah
keterdapatannya bisa dalam bentuk batuan beku, bataun sedimen dan batuan
metamorf walaupun dakam jumlah yang sedikit.Pirit terbentuk pada daerah yang
terjadi intrusi air laut yang membawa senyawa belerang yang kandungannya dalam
air laut sangat tinggi, asosiasi mineral pirit yaitu spalerit, kalkopirit, galena dan
malasit. Mineral pirit digunakan untuk produksi sulfur dioksida, industri kertas dan
sebagai cermin. Penggunaan paling penting pada pirit adalah sebagai prospeksi penu
juk keberdaan emas. Cara penambangan dari mineral ini yaitu menggunakan sistem
terbuka.
Hasil dari nomor peraga 5 adalah Mineral Kuarsa(SiO2) dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna coklat dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah kuning,
mineral ini memiliki cerat berwarna putih dan memiliki kilap yang merupakan kilap
non logam (kaca), memiliki belahan yang sempurna, serta kekerasan pada mineral ini
6,5-7 (kikir baja) mineral ini memiliki pecahannya concoidal, pada mineral ini
memiliki berat jenis 2,65, tenacity dari mineral ini adalah hexagonal,adapun
komposisi kimia dari mineral ini SiO2, mineral kuarsa mempunyai sistem kristal yang
berupa hexagonal.
Kuarsa adalah senyawa kimia yang terjadi dari satu bagian silicon dan dua
bagian oksigen atau biasa disebut silicon dioksida,Kuarsa merupakan mineral paling
berlimpah ditemukan dipermukaan bumi dan sifatnya yang unik dapat membuatnya
menjadi salah satu mineral yang paling berguna. KUarsa terdiri dari silika ataun
silicon dioksida . Ganesa mineral kuarsa ini mempunyai kuran yang kecil. Kuarsa
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan filter, control frekuensi dan komponen
penting dalam porisel.
Hasil dari nomor peraga 6 adalah Mineral Olivin dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna coklat dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah hijau,
mineral ini memiliki cerat berwarna putih dan memiliki kilap yang merupakan kilap
non logam (kaca), memiliki belahan yang sempurna, serta kekerasan pada mineral ini
3 (kawat tembaga) mineral ini memiliki pecahannya concoidal, pada mineral ini
memiliki berat jenis 3,27, tenacity dari mineral ini adalah brittle,adapun komposisi
kimia dari mineral ini (Mg,Fe)2SIO4, mineral olivine mempunyai sistem kristal yang
berupa ortorombik.
Olivin nama dari kelompok mineral pembentuk batuan yang banyak
ditemukan dalam batuan beku mafik dan ultra mafik menyerupai basalt, garbd, dunit,
diabas, dan periodit. Kebanyakan olivine ditemukan dipermukaan bumi pada batuan
beku yang berwarna gelap. Mineral ini biasa mengkristal bersamaan dengan
plagiosklas dan piroksin untuk membentuk kerikil garbo ataupun basalt. Mineral
olivin juga bnayak digunakan sebagai bahan tahan api.
Hasil dari nomor peraga 7 adalah Mineral Ampibol (SiAI)2O8 dimana mineral
ini memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah
sekitarnya adalah warna hitam dan warna segar atau warna asli dari mineral ini
adalah hitam, mineral ini memiliki cerat berwarna putih dan memiliki kilap yang
merupakan kilap logam, memiliki belahan yang sempurna, serta kekerasan pada
mineral ini 3 (kawat tembanga) mineral ini memiliki pecahannya univen, pada
mineral ini memiliki berat jenis 2,9-3,6, tenacity dari mineral ini adalah
malleable,adapun komposisi kimia dari mineral ini(SiAI)2O8, mineral kuarsa
mempunyai sistem kristal yang berupa monoclin
Ampibol adalah kelompok ineral silikat yang berstuktur prismatic atau
Kristal yang menyerupai jarum mineral ampibol.Umumnya mengandung besi,
magnesium, kalsium dan alumunium. Mineral ini berwarna hijau kehitaman dan
banyak dijumpai pada batuan beku dan batuan metamorf. Digunakan dalam
pembuatan asbes dan bermanfaat bagi industry tekstil
Hasil dari nomor peraga 8 adalah Mineral Kalkopirit dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna abu-abu dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah
kuning, mineral ini memiliki cerat berwarna hitamdan memiliki kilap yang
merupakan kilap logam, memiliki belahan yang tidak sempurna, serta kekerasan
pada mineral ini 3 (kawat tembaga) mineral ini memiliki pecahannya heakly, pada
mineral ini memiliki berat jenis 4,2, tenacity dari mineral ini adalah malleabl
eadapun komposisi kimia dari mineral ini CuFe2, mineral kalkoporit mempunyai
sistem kristal yang berupa tertagonal.
Kalkopirit terbentuk dari cairan sulfida yang tidak bercampur dalam lava
ultramafik jenuh sulfida, asosiasi mineral kalkopirit yaitu malasit, azurite, pirotit,
siderite, kalsit, barit, dolomit, pirit, kuarsa dan spalerit. Mineral kalkopirit memiliki
kegunaan yaitu sebagai bijih tembaga dengan teknik peleburan, terkadang juga
dipakai sebagai mineral jejak untuk mendapatkan emas ataupun perak, metode
penambangan yang digunakan untuk mineral ini yaitu open pit.
Hasil dari nomor peraga 9 adalah Mineral mangan dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna coklat dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah hitam,
mineral ini memiliki cerat berwarna hitam dan memiliki kilap yang merupakan kilap
non logam (kaca), memiliki belahan yang tidak sempurna, serta kekerasan pada
mineral ini 3 (kawat tembaga) mineral ini memiliki pecahannya concoidal, pada
mineral ini memiliki berat jenis 4,2-4,4, tenacity dari mineral ini adalah
brittle,adapun komposisi kimia dari mineral ini Mn(OH), mineral mangan
mempunyai sistem kristal yang berupa monoclin.
Mangan terbentuk karena proses presipitasi akibat thermal effect,asosiasi
mineral mangan yaitu bauxit, manganit, hausmanit, lithiofori. Mineral mangan
memiliki kegunaan yaitu untuk proses produksi besi-baja, untuk produksi keramik
dan gelas dan untuk produksi baterai kering. Cara penambangan dari mineral ini
yaitu dengan sistem tambang terbuka dan metode ghopering yang ditentukan oleh
letak depositnya.
Hasil dari nomor peraga 6 adalah Mineral piroksin dimana mineral ini
memiliki warna lapuk atau warna yang telah terkontaminasi oleh daerah sekitarnya
adalah warna coklat dan warna segar atau warna asli dari mineral ini adalah hijau,
mineral ini memiliki cerat berwarna putih dan memiliki kilap yang merupakan kilap
non logam (kaca), memiliki belahan yang sempurna, serta kekerasan pada mineral ini
3 (kawat tembaga) mineral ini memiliki pecahannya uneven pada mineral ini
memiliki berat jenis 2,6, tenacity dari mineral ini adalah brittle,adapun komposisi
kimia dari mineral ini (Si,Al)2O6, mineral piroksin mempunyai sistem kristal yang
berupa ortorombik.
Piroksin terbentuk pada suhu tertentu yang akan bereaksi dengan sisa larutan
magma, asosiasi mineral piroksin yaitu augit, aegirin, diopside, jadeite, pigeonit,
spodumen, hipersten, entatit dan ferrosilit. Mineral piroksin digunakan untuk sektor
kontruksi terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan dan irigasi. Cara
penambangan dari mineral ini yaitu menggunakan sistem tambang terbuka dengan
metode kuari.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk
teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineraltermasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Setelah melakukan praktikum ini, kami dapat menjelaskan definisi dari mineral, kami
dapat membedakan klasifikasi mineral menurut Berzelius yaitu Native Elements, Sulfides
dan Sulfosalts, Halides, Oxides dan Hydroides, Carbonates, Nitrates dan Borates, Sulfates,
Chromates, Molybdates dan Tungstates, Phospates, Arsenates dan Vanadates dan
Silicates.Dan kami juga dapat mendeskripsikan sifat-sifat fisk dari mineral, mulai dari
menentukan warna segar, warna lapuk, cerat, kilap, belahan, pecahan, kekerasan, berat jenis,
tenacity, system Kristal serta menentukan nama mineral dan komposisi kimianya.
5.2 Saran
5.1.1 Laboratorium
Agar tetap mempertahankan kebersihan laboratorium
5.1.2 Asisten
Agar tidak pernah bosan menghadapi praktikannya, pada saat menghadap untuk asistensi.
semoga selalu jadi asisten yg menjalin hubungan baik dengan praktikan dan berusaha
membantu apa yang tidak dimengerti oleh praktikan. Tetap mempertahankan sifat yang
ramah/baik kepada adik-adiknya dan bisa memberikan nilai kepada adik-adik dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA