LABORATORIUM BATUAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum geologi dasar ini, agar kita dapat mengenal,
mengetahui, dan menguasai ilmu tentang suatu mineral (mineralogy) yang menjadi
salah satu aplikasi dasar terpenting mengenai geologi.
1.2.2 Tujuan
1. Praktikan dapat menjelaskan Definisi Mineral;
2. Praktikan dapat membedakan kelompok-kelopok mineral;
3. Praktikan dapat mendeskripsikan sifat fisik mineral dan menentukan
nama mineral.
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1. Lap kasar dan lap halus;
2. Loop (pembesaran 60x);
3. Alat tulis menulis (ATM);
4. Kikir baja;
5. Paku Baja;
6. Porselen;
7. Pecahan kaca;
8. Kawat tembaga.
1.3.2 Bahan
1. Problem set (10 lembar);
2. Buku penuntun Geologi dasar;
3. Buku referensi;
4. Buku catatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara
terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana
mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan
dikalangan awam. Sering diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik). Maka
pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui
walaupun dari kenyataannya tidak ada satu pun persesuaian umum untuk definisinya.
(Sukandarrumidi, 2014)
A. Definisi mineral menurut beberapa ahli:
1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen
mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang
anorganik.
3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk
di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau
suatu pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak
termasuk didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi
baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu
ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai bahan alam,
mempunyai sifat fisik dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.
Definisi mineral kompilasi: mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-
sifat fisik dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang
tetap, pada umumnya anorganik, homogen, dapat berupa padat, cair dan gas .
Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat
homogen, fisik maupun kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik
asli, serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud dengan
persenyawaan kimia asli adalah bahwa mineral itu harus terbentuk dalam alam,
karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan mineral, dapat
dibuat didalam laboratorium. Sebuah zat yang banyak sekali terdapat dalam bumi
adalah SiO2 dan dalam ilmu mineralogi, mineral itu disebut kuarsa. Sebaliknya zat
ini pun dapat dibuat secara kimia akan tetapi dalam hal ini tidak disebut mineral
melainkan zat kalsium dioksida .
2.2.2 Warna
Mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi
tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral dapat
memiliki lebih dari satu warna. Misalnya, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu,
cokelat kehitaman atau tidak berwarna (bening).
2.2.3 Kekerasan
Kekerasan merupakan ketahan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan
suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan
mineral tertentu. Skala kekerasan yang biasa digunakan adalah skala yang dibuat
oleh Friedrich Mohs dari Jerman atau yang lebih dikenal dengan skala Mohs. Skala
Mohs dimulai dari skala 1 sampai 10, dengan skala satu mulai dari mineral terlunak
dan skala 10 adalah mineral terkeras. Skala yang lebih kecil akan memiliki bekas
goresan apabila dikenakan pada yang skala lebih besar.
Tabel 2.1 Skala Mohs
Kekerasan Mineral Rumus kimia
1 Talk (Mg3Si4O10(OH)2
2 Gypsum CaSO4·2H2O
3 Kalsit CaCO3
4 Florit CaF2
5 Apatit (Ca5(PO4)3(OH-,Cl-,F-))
6 Feldspart KAlSi3O8
7 Kuarsa SiO2
8 Topas (Al2SiO4(OH-,F-)2)
9 Corundum Al2O3
10 Intan C
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas, maka dapat diberikan skala
kekerasan yaitu :
1. Kuku Manusia : 2.5
2. Uang logam tembaga :3
3. Pisau/paku baja : 5.5 - 6.5
4. Pecahan kaca : 5.5 - 6.5
5. Kikir baja : 6.5
2.2.4 Cerat
Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini
dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping
porselen atau dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian diberi warna
bubuk tersebut. Cerat dapat berupa warna asli mineral, dapat pula berbeda.
2.2.5 Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri
pada satu atau lebih pada arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik
mineral yang disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Yang
dimaksud belah adalah bila mineral kita pukul tidak akan hancur, tetapi terbelah
melalui bidang belahan yang licin. Sehingga dapat digunakan juga istilah ada bidang
belah atau tanpa bidang belah. Belahan merupakan sifat dari setiap atom yang
mengakibatkan pecahan mineral yang teratur yang mengikuti atau tidak mengikuti
struktur kristalnya. Macam-macam belahan yang perlu kita ketahui yaitu :
1. Belahan sempurna (perfect)
Yaitu suatu mineral mudah terbelah melalui arah belahnya. Bidang-bidang
yang terbelah akan membentuk bidang yang datar dan licin. Contohnya :
Muscovite, Calcite, Galena.
2. Belahan baik (good)
Yaitu apabila suatu mineral mudah membelah pada bidang belahnya akan
tetapi kadang-kadang akan terdapat belahan yang memotong bidang belahnya
atau pembelahan yang tidak pada bidang belahnya. Contohnya : Feldspar dan
Hyperstone.
3. Belahan jelas (distinct)
Yaitu apabila arah belahnya dapat terlihat jelas tetapi mineral tersebut sukar
untuk membelah melalui bidang belahnya itu sendiri. Contohya : Hornblende
dan Staurolite.
4. Belahan tidak jelas (indistinct)
Yaitu apabila arah belahnya, mineral masih dapat dilihat tapi kemungkinan
yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi.
Ada juga yang menyebutkan definisi mineral adalah suatu zat yang terdapat
dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya memiliki struktur
kristal yang jelas, yang terkadang dapat berubah dalam bentuk geometris tertentu.
Istilah mineral sendiri dapat mempunyai bermacam-macam makna, sukar untuk
mendefinisikan mineral, oleh karena itu kebanyakan mengatakan bahwa mineral
adalah satu frase yang terdapat dalam alam.
2.2.8 Keliatan (Tenacity)
Keliatan adalah kenampakan atau daya tahan suatu minerl terhadap pemukulan,
pembengkokan dan lain sebagainya.
Tabel 2.2 keliatan (Tenacity)
Brittle Mudah hancur/pecah
Elastic Dapat di bentuk, dapat kembali ke posisi semula
Flexible Dapat dibentuk, tidak kembali ke posisi semula
Malleable Dapat di belah menjadi lembaran
Sectille Dapat dipotong dengan pisau
Ductile Dapat dibentuk menjadi tipis
logam. Sulfida dilapisi oleh hidrotermal sehingga mudah untuk dioksidasi oleh
sulfat. Contoh : Pirit (FeS2), Galena (PbS), dll
3. Golongan Oksida dan Hidroksida
Dicirikan oleh satu gugus anion. Berdasarkan perbandingan antara logam
dengan oksigen, maka golongan oksida dapat digolongkan menjadi oksida
sederhana dan juga kompleks. Contoh : Kuarsa (SiO2 ) untuk oksida dan Mangan
(MnO(OH)) untuk hidroksida. Golongan oksida tersusun oleh unsur - unsur yang
bersenyawa dengan oksigen,. Unsur digolongan ini amat banyak dan biasanya
logam berkombinasi dengan gas yang salah satunya adalah oksigen . Sifat
golongan oksida berubah - ubah dan terbentuk pada lingkungan geologi dan tipe
- tipe batuan yang banyak jenisnya.
4. Golongan Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur - unsur logam bersenyawa
dengan unsur - unsur yang halogen. Dalam golongan ini dicirikan adanya
dominasi dari ion-ion halogen elektromagnetik. Pada umumnya memiliki berat
jenis yang rendah. Contoh Halit (NaCl)
5. Golongan Karbonat, Nitrat, dan Borates
Karbonat adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur - unsur
logam atau semi logam bersenyawa dengan karbonat yang umum, terbentuk
ketika kalsium bersenyawa dengan karbonat radikal. Golongan ini dicirikan oleh
adanya suatu gugus anion yang kompleks, hadirnya tidak stabil, rekasinya
disebut fizz test. Contoh mineral karbonat antara lain adalah Kalsit (CaCO3),
Dolomit (CaMg(CO3)2), aragonit (CaCO3), dll
Nitrat adalah persenyawaan kimia dimana salah satu atau lebih unsur - unsur
logam atau semi logam bersenyawa dengan nitrat radikal. Sifat dari golongan ini
adalah mudah larut di dalam air, bila diletakkan dalam nyala api akan melebur.
Contohnya adalah soda nitrat (NaNO3). Borates adalah persenyawaan kimia
antara unsur logam persenyawaan dengan borates radikal.
6. Golongan Sulfat
Sulfat adalah persenyawaan kimia yang dimana satu atau lebih unsur logam
bersenyawa dengan sulfat radikal. golongan ini dicirikan dengan adanya gugus
anioin S04, terbentuk dari larutan. Contohnya adalah Barit (BaSO4), Anhidrit
(CaSO4), dll.
7. Golongan Fosfat
Fosfat adalah golongan persenyawaan kimia dimana salah satu logam
bersenyawa dengan fosfat yang radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya
gugus anioin PO4 dan pada umumnya berkilap kaca atau lemak serta cenderung
lunak, rapuh, struktur kristal bagus, serta berwarna.
Gambar 2.2 Monasit (Kuning) dan Zircon (tak berwarna) (Mulyaningsih, 2018).
Gambar 2.3 Azurite (Biru) dan malachite warna (hijau) (Mulyaningsih, 2018).
memiliki kekerasan kurang dari 7 dapat digoreskan di atas permukaan kasar keramik;
sedangkan yang memiliki kekerasan lebih dari 7 dapat digoreskan di atas korundum.
Dalam penerapan lanjut, warna cerat digunakan untuk identifikasi mineral pada
kondisi lapuk dan identifikasi mineral pada pengamatan mikroskopis. Sebagai
contoh: kuarsa memiliki warna perawakan bermacam-macam, ada yang putih susu
(onyx), tak berwarna transparant, ungu (amethis), coklat (kalsedon), biru (blue
saphir), merah dan lain-lain; namun semua jenis kuarsa tersebut memiliki warna
cerat yang sama yaitu putih. Apa pun warna kuarsa tersebut, ketika diamati di bawah
mikroskop polarisasi memberikan kenampakan relief rendah, indeks bias 1 dan
transparant. Beberapa mineral di alam juga sering memiliki sifat fisik yang hampir
sama; hematit mirip dengan magnesit, urat kalsit mirip dengan urat kuarsa, fluorit
mirip dengan apatit, pirit mirip dengan kalkopirit, ortoklas mirip dengan plagioklas
dan lain-lain.
Bentuk kristal ditentukan dari susunan kimia unsur yang menyusun internal
kristal. Susunan internal kristal menentukan susunan eksternalnya; atau susunan
eksternal krisal mencerminkan susunan internalnya. Bentuk kristal dapat berupa
ikatan tunggal, ganda (dihedral), tetrahedral, adalah prismatik, rhombis, piramidal,
trapezoid, dan kubik. Bentuk mineral adalah bentuk dasar dari susunan/bangun
mineral.
Cerat adalah warna sebenarnya dalam suatu mineral. Warna cerat kadang-
kadang berbeda dengan warna mineralnya. Contoh: grafit berwarna coklat tetapi
warna ceratnya hitam, sulfur berwarna kuning dengan warna cerat putih, pirit
berwarna keemasan dengan warna cerat hitam, dan galena berwarna silver gelap
dengan cerat coklat gelap. Namun, tidak sedikit pula mineral yang menunjukkan
warna perawakannya dan warna ceratnya sama.
Bentuk kristal ditentukan dari susunan kimia unsur yang menyusun internal
kristal. Susunan internal kristal menentukan susunan eksternalnya; atau susunan
eksternal krisal mencerminkan susunan internalnya. Bentuk kristal dapat berupa
ikatan tunggal, ganda (dihedral), tetrahedral.
1. Dull / tanah / serbuk; yaitu mineral yang berbentuk serbuk atau tanah lepas-
lepas, contoh adalah talk dan mineral lempung yang lain, seperti ilit, smektit,
montmorilonit dan lain-lain.
2. Kubik; yaitu bentuk kristal yang memiliki enam (6) sisi dengan luasan yang
sama, sumbu a sama dengan sumbu b sama dengan sumbu c; α=β=γ = 90o;
contoh mineralnya adalah pirit, galena, analsim dan halit (garam).
3. Prismatik; yaitu bentuk mineral seperti prisma a≠b≠c dan α=β=γ = 90o;
memiliki 4, 6 atau 8 sisi dengan luasan masing-masing sisi tidak sama, contoh
mineralnya adalah piroksen, plagioklas dan anorthoklas.
4. Tabular (berlembar); yaitu bentuk mineral yang tersusun oleh kristal-kristal
secara tabular seperti buku, a≠b≠c dan α=β=γ = 90o; contoh mineralnya adalah
sanidin, mikroklin, biotit, dan muskovit.
5. Menjarum; yaitu bentuk mineral yang bersusunan prismatik panjang menyerupai
jarum kompas atau jarum jam, a≠b≠c dan α=90o, β=120o, γ=60o, contoh
mineralnya adalah horenblenda.
6. Hexagonal; yaitu bentuk prisma segi enam dengan empat sumbu, yaitu
a=a’≠b≠c; α= α’= 60o, β=90o, γ=90o, contoh mineralnya adalah nefelin.
7. Dendritik; yaitu bentuk mineral yang menyerupai pohon bercabang-cabang.
Mineral yang pertumbuhannya dendritik umumnya dipengaruhi oleh sistem air
permukaan dan bawah permukaan. Contoh mineralnya adalah filamen klorit
(inklusi Cl) dalam kuarsa dan filamen jaspilit yang dibentuk oleh inklusi Fe
dalam Jasper.
8. Geode; yaitu bentuk mineral yang tersusun atas beberapa lapisan konsentris
yang berwarna-warni yang melingkupi mineral prismatik dan mineral prismatik
piramidal yang tersusun secara radial, berpusat pada bagian tengah yang kosong,
contoh mineralnya adalah amethis. Warna amethis dibentuk oleh iradiasi unsur
besi trivalen (Fe3+) pada jel silika dengan jari-jari ionik yang besar. Beberapa
geode amethis sering juga terisi oleh pertumbuhan mineral kuarsa kaya Fe,
membentuk perlapisan yang bentuknya konsentris kuarsa bening dan juga
berbentuk kalsedon yang berwarna warna merah agak mirip ke kecoklatan.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
4.2 Pembahasan
Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide tembaga yang mengeristal sistem
bersudut empat. Kalkopirit mempunyai komposisi kimia yaitu (Ni, Mg). Kalkopirit
seperti kuningan yang mempunyai warna kuning keemasan, dan mempunyai skala
kekerasan 3, Lapisan nya adalah diagnostik seperti sedikit warna hijau kehitam. Pada
saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit akan beroksidasi dengan
berbagai oksida, hidroksid dan sulfates. Rekanan Mineral Tembaga meliputi sulfida
bornite (Cu5FeS4), chalcocite (Cu2S), covellite (CuS), digenite (Cu9S5); karbonat
seperti perunggu dan azurit, dan oksida jarang seperti cuprite ( Cu2O). Kalkopirit
jarang ditemukan bersama-sama tembaga murni. Kalkopirit sering diacungkan
dengan pirit. Kolkopirit kristalnya jarang dan lebih sedikit rapuh. Warna kalkopirit
kuning gelap dengan sedikit warna kehijau – hijauan dan kilap berminyak diagnostic.
Genesa (pembentukan):
Mineral kalkopirit banyak terdapat di Indonesia bagian timur, yaitu di
daerah Papua dan juga bagian kerak bumi daerah gunung tegak pulau baja.
Kalkopirit mudah di daerah yang banyak menganadung emas dan tembaga.
Piroksen dinamai pada tahun 1796 oleh Rene Just Haüy dari kata Yunani yaitu
api (πυρ) dan orang asing (ξένος). Piroksen dinamai demikian karena terdapat dalam
lava gelas atau vitreous. Piroksen pada mulanya disebut "augit", tetapi kemudian
diubah namanya sebagai nama sebuah kelompok mineral yang serupa secara
struktural dan kimia. Piroksen merupakan kelompok besar mineral inosilikat (rantai
silikat) dengan rumus kimia umum (Si, Al)2O6. Kelompok mineral ini dibagi menjadi
2 sub kelompok yaitu clino-piroksen (monoklin) dan orto-piroksen (ortorombik).
Dibawah ini disajikan informasi dan data mengenai mineral piroksen
Genesa (pembentukan):
Ada 2 jenis varietas piroksen yaitu Al-piroksen yang merupakan piroksen
dengan 25% ikatan tetrahedral ditempati oleh unsur Al dan Fe-rich piroksen yang
secara petrologi ditujukan untuk piroksen yang kaya zat besi. Beberapa varietas
masih mengandung juga besi dan alumunium atau mangan, natrium dan litium.
Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma seiring dengan penurunan
suhu dapat dilihat pada Bowen’s Reaction Series. Pada seri reaksi Bowen terdapat 2
kelompok, yaitu seri terputus (discontinuous series), dimana mineral yang terbentuk
mempunyai struktur kristal dan komposisi yang berbeda-beda
Mangan merupakan logam keras dan getas berwarn abu-abu merah muda, putih
keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mineral mangan tersebar secara
luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling
umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan
sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan
kandungan yang lebih sedikit.
Genesa (pembentukan), Penelitian mengenai endapan mangan di lakukan di
daerah Plarung, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah
penelitian, mengetahui karakteristik mineralogi dan geokimia endapan mangan serta
genesa pembentukan endapan mangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu berupa pengambilan data lapangan dan juga analisis laboratorium yang terdiri
dari analisis petrografi, mikroskopis bijih, XRD (X-Ray Difraction) dan XRF (X-Ray
Fluorescense). Endapan mangan yang ditemukan di lokasi penelitian ini berasosiasi
dengan batu gamping yang berasal dari Formasi Wonosari. Endapan mangan tersebut
ditemukan pada beberapa titik lokasi yang hadir sebagai nodul dalam batu gamping.
Endapan mangan yang berada pada lokasi ini terbentuk disekitar zona sesar dan juga
sekitar kontak litologi antara batu gamping dan perselingan antara batupasir tufan
dengan batu lanau tufan yang berasal dari Formasi Semilir. Endapan mangan yang
berada di daerah Plarung ini merupakan endapan mangan residual. Jenis mineral
mangan yang ditemukan berupa mineral pirolusit, manganit dan juga psilomelan.
Berdasarkan pada hasil analisis geokimia pada nodul mangan memiliki prosentase
sekitar 52,82%-56,49%, batu gamping sekitar 0,086%-1,16% sedangkan pada batu
pasir tufan sekitar 0,065%-0,077%. Data analisis geokimia dibuat korelasi antara
unsur Co+Ni Vs As+Cu+Mo+Pb+V+Zn menunjukkan bahwa endapan mangan
tersebut merupakan endapan non hidrotermal tipe endapan residual.
Mineral yang ke empat yaitu nomor peraga 4 yang dimana mineral ini memiliki
warna lapuk yaitu warna cokelat dan memiliki warna segar yaitu warna hitam di
karenakan mineral ini mengandung Fe atau zat besi. Mineral ini memiliki cerat
berwarna putih, terlihat pada saat mineral di gores pada porselen, memiliki kilap
logam karena dapat memantulkan cahaya yang diberikan. Memiliki belahan tidak
sempurna dan pecahan uneven dikarenakan permukaannya yang kasar. Mineral ini
kekerasannya di uji menggunakan kawat tembaga dan berat jenisnya 2,3 – 3,3.
Tenacity nya malliable, memiliki komposisi kimia (Na Ca)2(Mg Fe Al)3(Si
Al)8O22(OH) dan sistem kristalnya monoklin dan ortorombik. Nama mineral ini
adalah ampibol dan sifat fisiknya di dapat di buku referensi rock and mineral.
Gipsum adalah mineral hidrous kalium sulfat (CaSO4 2H2O) yang terjadi di
alam, berbentuk endapan sedimen mendatar dan dekat dengan permukaan bumi dan
memiliki sebaran yang luas. Gipsum sering berasosiasi dengan batu kapur, batu
serpih, batu pasir, marmer, dan lempung. Mineral lain yang selalu berasosiasi dengan
gipsum ialah anhidrit (CaSO4), mineral sulfat sejenis gipsum tetapi tidak
mengandung kristal H2O. Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air laut dan
hanya sedikit yang berasal dari endapan danau yang mengandung garam. Gipsum
juga dapat terjadi dari hasil kegiatan vulkanik, gas H2S dari fumarol bereaksi dengan
kapur dan hasil pelapukan batuan.
Genesa (pembentukan):
Gipsum mempunyai sifat fisik berwarna putih, kuning, abu-abu, merah
jingga, hitam bila tak murni. Spesifik gravity 2,3. Kekerasan 2,0 (skala Mohs).
Bentuk mineral kristalin, serabut dan masif dan mempunyai bermacam-macam kilap
seperti "vitreous", "silky", dan "sugary". Gipsum digunakan sebagai bahan baku atau
bahan penolong pada industri semen, pertanian, bahan bangunan dan lain-lain. Jika
pembuatan semen sudah berbentuk klinker maka gipsum (atau campuran gipsum dan
anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bersama-sama klinker tadi sehingga menjadi
semen Portland. Gipsum yang sudah di Kalsinasi dapat digunakan di sektor
kontruksi untuk "wall board" dan partisi, yaitu gipsum plaster.
Mineral yang ke delapan yaitu mineral dengan nomor peraga 6 yang dimana
mineral ini memiliki warna lapuk yaitu warna cokelat dan memiliki warna segar
berwarna kuning. Mineral ini memiliki cerat berwarna abu-abu, terlihat pada saat
digores pada permukaan kasar porselen, memiliki kilap logam karena dapat
memantulkan cahaya yang diberikan. Memiliki belahan tidak sempurna dan
pecahannya uneven, mineral ini kekerasannya di uji menggunakan kikir baja dan
berat jenisnya yaitu 5-5,2. Tenacity nya itu malleable, memiliki komposisi FeS2 dan
sistem kristalnya isometrik. Nama mineralnya ini adalah pirit dan sifat fisiknya di
dapat di buku referensi rock and mineral.
Pembentukan mineral ini berasal dari proses hidrotermal adalah suatu jenis
endapan sulfida mafik terbentuk dari hasil pretisipasi larutan hidromental yang
diaurkan ke dasar laut melalui saluran. Pirit biasanya berasosiasi dengan sulfida atau
oksidasi dalam urat kuarsa, batuan sedimen, dan batuan metamorf serta dilapisan
batu bara dan sebagai mineral pengganti di dalam fosil. Keterdapatannya biasanya
dalam batuan beku, batuan metamorf dan sedimen. Kegunaannya pirit sebagai bijih
utama dalam memproduksi sulfur (belerang) dan asam sulfat.
Kuarsa adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu bagian silikon dan dua
bagian oksigen atau biasa disebut silikon dioksida (SiO2). Kuarsa merupakan
mineral yang paling berlimpah ditemukan di permukaan bumi dan sifatnya yang unik
dapat membuatnya menjadi salah satu mineral yang paling berguna.
Kuarsa adalah mineral yang terdistribusi secara luas di permukaan bumi.
Mineral ini dapat terbentuk pada semua suhu pembentukan mineral. Kuarsa banyak
ditemukan di batuan beku, metamorf, dan batuan sedimen.
Genesa (pembentukan):
Kuarsa sangat tahan terhadap pelapukan mekanik dan kimia. Daya tahan inilah
yang membuat mineral ini banyak ditemukan di puncak gunung, pantai, sungai, dan
gurun pasir. Kuarsa dapat hadir dimana-mana, berlimpah dan resistent. Tambang
deposit kuarsa banyak ditemukan di seluruh dunia.
Kuarsa merupakan salah satu bahan alami yang paling berguna. Kegunaannya selalu
dihubungkan dengan sifat fisik dan kimianya. Mineral kuarsa memiliki kekerasan 7
pada Skala Mohs yang membuatnya sangat resisten. Hal ini disebabkan karena ikatan
struktur kimianya yang dapat berhubungan dengan berbagai macam unsur.Kursa
memiliki sifat listrik dan tahan panas yang berguna dalam produk elektronik.
Mineral yang keempat yaitu nomor peraga 8 yang dimana mineral ini memiliki
warna lapuk abu-abu dan memiliki warna segar putih. Mineral ini memiliki cerat
berwarna putih pula, terlihat pada saat mineral digores di porselen, memiliki kilap
non logam (kilap kaca), karena mineral ini tembus cahaya. Memiliki belahan
sempurna dan pecahan even, mineral ini kekerasannya diuji menggunakan kawat
tembaga, dan berat jenisnya 2,71. Tenacitynya Sectille memiliki komposisi kimia
yaitu CaCO3 , dan sistem kristalnya yaitu hexagonal. Nama mineral ini adalah kalsit,
dan sifat fisiknya didapat di buku referenssi rock and mineral.
Terbentuk oleh presipitasi kimia melalui penguapan yang kaya akan kalsium
di karbonat. Dalam suatu presentasi berai tertentu, mineral pengotor klasit tersebut
akan membentuk mineral kapur lainnya. Ini bergantung pada kandungan mineral
pengotornya. Mineral ini dipertemukan di Jerman, USA, England dan yang terakhir
Mexico. Mineral ini banyak digunakan di sektor industri contohnya PT. Bosowa yang
menggunakan kalsit sebagai bahan baku semen.
Mineral yang ke dua yaitu mineral dengan nomor peraga 9 yang dimana
mineral ini memiliki warna lapuk yaitu warna coklat dan memiliki warna segar yatu
warna hijau tapi warna lapuknya itu warna coklat karena mengandung Fe atau zat
besi. Mineral ini memiliki cerat berwarna putih, terlihat pada saat mineral di gores
pada porselen. Memiliki kilap non logam (kilap kaca) karena cahaya dapat tembus
pada mineral, memiliki belahan tidak sempurna dan dan pecahan uneven, mineral ini
kekerasannya di uji menggunakan paku baja dan berat jenis 3,27 – 4,20. Tenacity nya
brittle, memiliki komposisi kimia (N9 Fe)2 SiO4, dan sistem kristal yaitu ortorombik.
Nama mineral ini adalah olivin dan sifat fisiknya di dapat di buku referensi rock and
mineral.
Kristal olivin terbentuk selama proses pendinginan magma yang lambat
kemudian mengendap di bagian dapur magma karena destinasinya yang relatif tinggi.
Olivin adalah sekelompok mineral pembentukan batuan banyak ditemukan dalam
batuan mafik dan ultramafic seperti basalt, gabro, dunit, diabas, dan perodit. Mineral
olivin ini di pertemukan di eivel. San carlos, arizona, burna, dan italia. Kegunaannya
untuk menghilangkan pengotor baja dan pembuatan batu bata tahan api.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, saya dapat menjelaskan definisi dari mineral,
saya dapat membedakan klasifikasi dan sifat fisik yang terdapat di mineral dan juga
Dan kami juga dapat mineral, mulai dari menentukan warna segar, warna lapuk,
cerat, kilap, belahan, pecahan, kekerasa, berat jenis, tenacity, sistem kristal serta
menentukan nama mineral dan komposisi kimianya,
Mineral juga didefinisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara
alamiah, yang terdiri dari unsur unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana
atom-atom di dalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Mineral dapat
kita jumpai di mana-mana di sekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau
pasir yang diendapkan pada dasar sungai.
Pengertian mineral dari sudut pandang ilmu geologi merupakan suatu benda
yang dibentuk dengan melalui proses dari alam dan pada umumnya bentuknya padat
serta tersusun dari beberapa kandungan kimia. Mineral merupakan sebuah substansi
anorganik yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil guna berbagai fungsi
tubuh. Vitamin berbeda dengan mineral, hal ini karena vitamin merupakan senyawa
yang terdiri dari berbagai unsur. Kandungan mineral dari berbagai jenis makanan
biasanya disebut “abu”, hal ini karena mineral ialah produk yang tersisa dari
makanan setelah seluruh makanan tersebut dihancurkan pada suhu yang tinggi atau
didegradasi oleh bahan kimia.
5.2 Saran
5.2.1 Laboratorium
Saran untuk laboratorium akan lebih baik lagi jika laboratorium menyediakan
bingkai kaca buat batu/mineral yang berharga agar awet dan indah.
5.2.2 Asisten
Akan lebih baik lagi para kakak asisten lebih memberi semangat yang lebih
kepada praktikan dalam menjalankan praktikum agar para praktikan dapat
melakukan praktikum dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mineral