Aidil1*, Muh. Altaf Dzulfayyad*, Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP.3*
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar
Jl. Urip Sumoharjo KM 05, Telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
Email: nirwanaidil@gmail.com
SARI
Pertambangan merupakan kegiatan untuk memperoleh bahan galian yang bernilai ekonomis dimulai dari
kegiatan penyelidikan umum (prospeksi), eksplorasi, studi kelayakan, development, eksploitasi, pengolahan
bahan galian, metalurgi, pengangkutan, pemasaran hingga reklamasi dan pascatambang. Salah satu kegiatan
penambangan adalah pengupasan lapisan tanah penutup yang berupa batuan. Cara pemberaiannya dapat
dilakukan secara mekanik (langsung digali) untuk material lunak seperti batuan lemah dan pemberaian secara
kimiawi yaitu berupa kegiatan pengeboran dan peledakan untuk membongkar material yang keras. Dalam
Praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat mengetahui peralatan dan perlengkapan peledakan,
memahami kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan, membedakan perbedaan peralatan dan
perlengkapan, mengetahui lebih luas tentang detonator serta mengetahui jenis, bagian-bagian dan kegunaan
detonator.
ABSTRACT
Mining is an activity to obtain excavated materials of economic value starting from general investigation
activities (prospecting), exploration, feasibility studies, development, exploitation, processing of excavated
materials, metallurgy, transportation, marketing to reclamation and post-mining. One of the mining activities is
the stripping of overburden in the form of rock. The method of administration can be done mechanically
(directly excavated) for soft materials such as weak rocks and chemical cleaning, namely in the form of Drilling
and blasting activities to disassemble hard materials. In this practicum, students are expected to be able to
know blasting equipment and equipment, understand the uses of blasting equipment and equipment, distinguish
differences in equipment and equipment, know more about detonators and know the types, parts and uses of
detonators.
PENDAHULUAN
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pertambangan memiliki definisi menggali atau
mengambil barang tambang dari dalam tanah atau bumi yang kita pijak. Sementara menurut beberapa pakar,
pertambangan merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan cara menggali ke dalam tanah demi
mendapatkan hasil tambang. Menurut UUD 1945 Nomor 9 tentang Mineral dan Batubara, pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan
dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Batubara adalah endapan senyawa
organik karbonat yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.
Bidang ilmu yang mempelajari tentang peledakan dan permasalahannya dalam teknik pertambangan
dikenal dengan teknik peledakan. Peledakan merupakan salah satu metode pembongkaran batuan atau bahan
galian, terutama untuk material yang memiliki kekerasan relatif keras. Kegiatan peledakan yang digunakan pada
dunia pertambangan dikatakan berhasil apabila target produksi terpenuhi, aman, penggunaan bahan peledak
secara efisien, diperoleh dinding batuan yang rata tidak ada over brake, over hang, toe, stump, dan juga dampak
minimum terhadap lingkungan (fly rock, getaran, kebisingan, gas beracun, debu). Penentuan geometri, pola dan
juga rangkaian peledakan yang sesuai merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai suatu
keberhasilan di atas.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
Kegiatan peledakan memerlukan bahan peledak sehingga mampu menghasilkan suatu reaksi tertentu.
Bahan peledak yang dimaksud adalah bahan peledak kimia, yaitu suatu campuran yang sengaja dibuat agar
dapat meledak untuk tujuan tertentu, terdiri dari bahan-bahan berbentuk padat dan cair atau campuran keduanya,
yang apabila terkena suatu aksi seperti panas, benturan, gesekan, atau ledakan awal akan bereaksi dengan
kecepatan tinggi membentuk gas yang menimbulkan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
Mempelajari mengenai teknik peledakan tidak hanya dapat dilakukan melalui teori yang terdapat pada
saat kuliah saja, melainkan juga harus dikenal lebih mendalam melalui praktikum. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan suatu hasil yang optimal dalam mempelajari teknik peledakan diperlukan suatu kegiatan
praktikum agar semua ilmu yang didapatkan diperkuliahan dapat diaplikasikan secara nyata walaupun hanya
dalam skala praktikum.
Di dalam istilah peledakan ada yang Namanya perlengkapan dan juga peralatan peledakan. Karena dua
kata ini selalu dianggap orang memiliki arti yang sama, maka ada baiknya kita mengetahui dan memahami
perbedaan dari dua kata tersebut.
TUJUAN PRAKTIKUM
Dalam Praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat mengetahui peralatan dan perlengkapan
peledakan, memahami kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan, membedakan perbedaan peralatan dan
perlengkapan, mengetahui lebih luas tentang detonator serta mengetahui jenis, bagian-bagian dan kegunaan
detonator.
Selain itu, Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkan peragaan peralatan dan perlengkapan
peledakan serta menggambarkan jenis-jenis detonator beserta bagian-bagiannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Peledakan adalah kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak
atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila
perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang diterapkan. Dalam
membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendaknya terlebih dahulu dibedakan pengertian
antara kedua hal tersebut. Peralatan peledakan (blasting eqipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan
berulang kali, misalnya blasting machine, crimper, dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya
diperlukan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap metode
peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi
kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa
perlengkapan dan peralatan akan dikelompokkan berdasarkan metodenya.
Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus dilakukan penuh
perhitungan dan hati-hati, agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang
melakukan pekerjaan peledakan harus mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari peralatan yang
digunakan. Karena persiapan peledakan yang kurang baik akan menghasilkan atau bisa menyebabkan hasil yang
tidak sempurna serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan. Dalam hal ini
pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan dan perlengkapan juga berpengaruh
terhadap hasil yang dicapai.
Peralatan peledakan (Blasting Equipment) ialah alat-alat yang diperlukan untuk menguji dan
menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali. Adapun peralatan
peledakan yatitu:
1. Mesin Bor dan Kompresor
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (Pneumatic) yang dihasilkan dari
kompresor dan sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke
lokasi lainnya. Konsumsi udara yang diperlukan tergantung pada ukuran mesin bor, makin besar
ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang besar pula.
2. Batang dan Mata Bor
Batang bor Extension Drill Steels menghubungkan DHT Hummer atau Shank Adaptor dengan
Extension Rods. Selain itu batang bor jenis Extension Drill Steels dapat dipakai untuk mendapatkan
kedalaman pemboran yang diinginkan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
a. Kabel Utama;
b. Blasting Machine;
c. Detonator Listrik;
d. Detonator Nonel;
e. Bahan Peledak;
f. Sumbu Peledak;
g. Detonator;
h. Sumbu api
i. sumbu ledak;
j. Booster;
k. Dynamite dayagel dahana magnum;
l. Alat Peraga Tie In;
m. Alat Peraga Bench Blasting
2. Langkah-langkah dalam memperoleh data
Pada praktikum ini diperoleh dokumentasi peralatan dan perlengkapan peledakan yang disediakan di
Laboratorium Pengeboran dan Peledakan lalu diberi pembeda dengan memberikan selembar kertas yang
tertuliskan nama, stambuk serta frekuensi praktikum.
Tie In and Underground Blasting merupakan aktivitas peledakan yang dilakukan untuk membuat
terowongan untuk jalan untuk mengambil bahan galian yang berharga di area pertambangan. Peledakan
tambang bawah tanah dilakukan perencanaan berdasarkan letak endapan bahan galian dan sangat
berpengaruh terhadap struktur dan batuan. Pada penambangan bawah tanah sistem peledakan tambang
permukaan. Tie In and Underground Blasting biasa digunakan di PT. FREEPORT INDONESIA.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
Peledakan jenjang merupakan peledakan yang menggunakan lubang bor vertikal. Lubang bor diatur
dalam satu deretan sejajar atau searah bidang bebas(free face). Ada tiga metode peledakan jenjang yang
bisa digunakan untuk tambang terbuka. Dan pemilahan salah satunya tergantung pada karakteristik massa
batuan secara fisik maupun mekanik dan kemungkinan yang terjadi dibawah kondisi seharusnya. Ketiga
metode tersebut adalah line Drilling, chusion blasting dan presut.peledakan jenjang ini biasanya digunakan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA dan PT. BUKIT ASAM.
c. Kabel Utama
Kabel utama merupakan peraga dengan jenis leading wire. Adapun material isiannya yaitu tembaga.
Alat ini berfungsi untuk menghubungkan blasting machine ke rangkaian peledakan. Adapun cara
penggunaanya yaitu dengan cara disambungkan pada blasting machine dengan relay connector. Prinsip
kerja dari alat ini yaitu mengalirkan listrik dengan kondisi lapangan harus kering.
d. Blasting Machine
Peralatan dengan nama peraga blasting machine dengan jenis generator, material isiannya yaitu sumber
arus listrik. Adapun fungsi dari alat ini yaitu menghasilkan listrik untuk menyalakan detonator, cara
penggunaannya yaitu disambungkan pada connection wire yang menghubungkan beberapa detonator yang
sudah dirangkai. Adapun prinsip kerja dari alat blasting machine yaitu melepas dan mengalirkan listrik.
Lalu kondisi lapangan yaitu kering, lembab dan basah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
2. Perlengkapan
a. Dinamit (Dodol)
Gambar 5. Dinamit
Tabel 3. Dinamit
Nama Peraga Dinamit
Jenis Dayagel Dahana Magnum
Material Isian Nitrogliserin
Fungsi Untuk peledakan di Surface
Cara Penggunaan Disambungkan dengan detonator
Prinsip Kerja Menerima gelombang kejut dari detonator sehingga
peledakannya dengan detonator
Kondisi Lapangan Kering, lembab dan basah
Dinamit atau biasa disebut dengan dodol merupakan perlengkapan dengan jenis peraga dayagel dahana
magnum. Adapun material isian peraga ini yaitu nitrocliserine, lalu fungsi dari peraga ini yaitu untuk
peledakan di surface. Adapun cara penggunaan dengan detonator. Kemudian prinsip kerjanya yaitu
menerima gelombang kejut dari detonator sehingga peledakannya dengan detonator. Kondisi lingkungan
atau lapangannya yaitu kering, lembab dan basah.
b. Bahan Peledak
Bahan peledak dengan jenis peraga ANFO material isiannya yaitu amonium nitrat dan fuel oil.
Fungsinya untuk memecahkan dan menghancurkan batuan lalu adapun cara penggunaannya dengan
mengisi lubang ledak dengan bahan peledak, lalu kondisi lapangan harus kering.
c. Detonator Listrik
Detonator listrik dengan peraga berjenis detonator listrik memiliki material isian ramuan pembakar,
asa, kawat, halus. Adapun fungsinya untuk sebagai pemicu awal bentuk aksi yang memberikan efek kejut.
Lalu cara penggunaanya yaitu primer arus listrik dilepaskan dari blasting machine yang sudah
disambungkan dengan connection wire. Lalu prinsip kerjanya dinyalakan dengan arus listrik dengan
kondisi lapangan kering.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
Detonator nonel atau non elektrik merupakan peraga dengan jenis non elektrik. Adapun material
isiannya yaitu ignition mixture. HMX, sumbu nonel yang terbuat dari plastik. Fungsinya yaitu sebagai
pemicu awal bentuk aksi yaitu memberikan efek kejut terhadap booster lalu cara penggunaannya yaitu
disambungkan pada booster sehingga menjadi bahan peledak primer prinsip kerjanya yaitu penyalaannya
dengan saluran signal energi menuju detonator dengan menggunakan sumbu. Kondisi lapangan yaitu
kering, lembab dan basah.
e. Booster High
Perlengkapan dengam nama peraga booster high memiliki jenis pentoute cast booster, material isian
yaitu TNT dan PETN. Adapun fungsinya yaitu untuk peledakan di surface, cara penggunaannya yaitu
disambungkan dengan detonator. Adapun prinsip kerjanya yaitu menerima gelombang kejut dari detonator
sehingga peledakannya dengan detonator, adapun kondisi lapangannya yaitu kering serta daya ledak yang
dihasilkan high eksplonsive.
f. Booster Low
Perlengkapan dengam nama peraga booster low memiliki jenis pentoute cast booster, adapun material
isian yaitu TNT dan PETN. Adapun fungsinya yaitu untuk peledakan di surface, cara penggunaannya yaitu
disambungkan dengan detonator. sehingga prinsip kerjanya yaitu menerima gelombang kejut dari
detonator sehingga peledakannya dengan detonator, adapun kondisi lapangannya yaitu kering serta daya
ledak yang dihasilkan low eksplonsive.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
g. Sumbu Peledak
Sumbu peledak dengan jenis corotec dimana material isian mesium dan PTN, fungsinya yaitu
merambatkan energi dengan kecepatan tetap, adapun cara penggunaannya yaitu merangkai suatu sistem
peledakan disetiap lubang ledak. Adapun prinsip kerjanya yaitu menyalakan ignition muture didalam
detonator sehingga dapat memicu peledakan, kondisi lapangan yaitu kering, lembab dan basah.
KESIMPULAN
Prinsip peledakan jenjang yaitu memiliki banyak lubang ledak dalam satu atau beberapa deretan dan
memakai lubang bor vertikal dengan material hasil ledakan menuju ke arah bidang bebas. Pola pengeboran ada
beberapa macam yaitu pola pengeboran segi empat dan pola pengeboran selang seling sedangkan pola
peledakan terbagi atas beberapa macam yaitu berdasarkan arah ledakan seperti box cut, corner cut, dan “V” cut
dan berdasarkan urutan waktu peledakan terdiri dari peledakan serentak dan beruntun.
Dari hasil perhitungan bahwa geometri untuk melakukan peledakan pada suatu jenjang memiliki
ukuran dari setiap parameternya yaitu seperti burden 4,56 m, spasi lubang ledak 4,56 m, stemming 4,56 m,
kolom material 4,56 m dengan kedalaman lubang ledaknya 9,12 m, tinggi jenjang 8,21 m dan jumlah lubang
ledak 32, serta powder facktornya yaitu 0,14 kg/ton.
SARAN
Saran saya untuk asisten agar tetap sabar menghadapi praktikan yang kurang sopan dan dapat
memberikan keringanan waktu dengan alasan yang dapat diterima.
Saran saya agar kedepannya laboratorium peledakan ini dapat meningkatkan proses kegiatan belajar
mengajar dapat lebih baik lagi kedepannya dan juga agar fasilitas pada laboratorium ini dapat di jaga dengan
baik.
Saran saya untuk praktikum selanjutnya agar kiranya memindahkan batuan yang tidak digunakan lagi
agar praktikan dapat nyaman dalam mengikuti praktikum.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 1, 2023
DAFTAR PUSTAKA
Apriani W, 2019, Dampak Peledakan Overburden Terhadap Keselamatan Kerja Di Pt. Bukit Asam, Tbk,
Universitas Sriwijaya. Palembang
Munawir, 2015, Analisis Geometri Peledakan Terhadap Ukuran Fragmentasi Overburden Pada Tambang
Batubara Pt. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kalimantan Selatan, Jurnal Geomine, vol 01, April
2015. Universitas Muslim Indonesia. Makassar
Suryadi, 2019, Analisis Geometri Peledakan untuk Meminimalisir Jarak Lemparan Batuan (Flyrock) pada
Peledakan Tambang Terbuka PT Ansar Terang Crushindo II Pangkalan Sumatera Barat Dengan
Visualisasi menggunakan Drone DJI Phantom 4, Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3. Universitas Negeri
Padang. Padang
Tim Asisten Laboratorium Peledakan dan Pengeboran, 2022, Penuntun Praktikum Peledakan dan Pengeboran,
Universitas Muslim Indonesia. Makassar