Laboratorium Tambang
BAB I
PENGANTAR KEGIATAN PELEDAKAN
Disusun Oleh :
i
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2020 M
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga laporan awal praktikum
Peledakan dapat dibuat dengan baik dan tepat pada waktu nya.
Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada seluruh asisten laboratorium
Peledakan yang selalu memberikan saya bimbingan dengan penuh perhatian,
sehingga laporan awal ini dapat terselesaikan.
Dan yang terkahir, Mohon maap apabila laporan awal ini masih banyak
akan kekurangan, terimakasih atas perhatian dan sudah membaca laporan ini.
Saya berharap adanya masukan untuk lebih baik lagi dalam membuat laporan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
ii
1
Bahan peledak yang digunakan antara lain menggunakan bulk ANFO produk dari
PT. Pindad (Persero) yang lebih dikenal dengan PANFO digunakan pada lubang
tembak kering dengan komposisi 100% ANFO terdiri dari 94% Amonium Nitrate
dan 6% Fuel Oil, powergel menggunakan produk dari PT. Dahana (Persero)
yang lebih dikenal dengan Dayagel Magnum, dan detonator menggunakan
produk dari PT. Dahana (Persero) yang lebih dikenal dengan sebutan Dayadet
Elecric Detonator, dengan harga masing-masing
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Kegiatan penambangan adalah suatu proses kegiatan dalam
pengambilan bahan galian yang terdapat di luar atau pun di dalam permukaan
bumi berupa batuan atau material yang bernilai ekonomis sehingga dapat
menguntungkan.
Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam kegiatan penambangan, yaitu :
1. Kegiatan pembongkaran / pemecahan
2. Kegiatan muat angkut
3. Kegiatan pengangkutan dan proses pengolahan batuan
Pada kegiatan pemecahan terdapat 2 metode yang dapat dilakukan yaitu
metode pemecahan mekanis (alat gali) dan metode secara kimiawi (peledakan).
Dalam menentukan metode pemecahan dapat berdasarkan sifat-sifat batuan,
karena litologi batuan yang berbeda sehingga kekuatan batuan tersebut berbeda.
Maka dari itu diperlukannya metode pemecahan yang tepat agar dapat ditangani
dengan baik. Dalam metode ini juga perlu diperhatikan mengenai sifat dan
karakteristik batuan, bidang kontinuitas pada batuan dan memaksimalkan harga
ekonomis dari bahan galian tersebut.
2.2. Bahan Peledak
Bahan peledak merupakan kumpulan unsur kimia yang dapat mengurai
dengan cepat, dapat meledak, atau kumpulan dari unsur padat, cair, gas
bereaksi kimia tanpa ada gabungan dengan unsur lainnya. Pada saat reaksi
penguraian terjadi menciptakan gas dengan tekanan dan temperatur yang tinggi
sehingga dapat melakukan proses mekanisme pada sekelilingnya. Bahan
peledak yang digunakan sebaiknya mempunya stabilitas kimia yang baik pada
berbagai kondisi seperti, gesekan, impak ataupun panas
5
.
Sumber: uwanksasino.2017
Gambar 1
Teknik Peledekan (Blasting)
Sumber: uwanksasino.2017
Gambar 2
Hubungan antara RMR dan Laju penggalian roadheader
(Fowell and Johnson, 1982 & 1991)
6
Sumber: vdokumen
Gambar 3
Grafik Kemampugalian Franklin (1971)
Sumber: ejournal.unmul
Gambar 4
Grafik Kemampugalian Pettifer dan Fookes (1994)
Sumber: ejournal.unmul
Tabel 1
Kriteria Pemberaian
2. Kristen (1982)
Dalam upaya memudahkan klasifikasi kemampugalian massa batuan,
Kristen (1982) mengklasifikasikan massa batuan menurut sifat fisik(Ms),
relativitas orientasi struktur massa batuan terhadap arah penggaliandan
beberapa parameternya Q-Sistem yang disebut dengan Indeks
Ekskavasi. Parameternya berdasarkan pada Q-sistem yaitu, RQD,
kekuatan batuan, set kekar, kekerasan kekar, alterasi kekar, dan orientasi
kekar.
Sumber: ejournal.unmul
Gambar 5
Rock Mass Rating Kristen (1982)
9
Sumber: ejournal.unmul
Gambar 6
Bahan Peledak
BAB III
3.1 Tugas
3.1.1 Analisis Kemampuagalian Metode grafis
PT. Agincourt Resources Martable Gold Mine merupakan perusahaan
pertambangan yang bergeran dibidang komoditas emas dan perak. Kegiatan
penambangan yang dilakukan oleh PT. Agincourt Resources Martable Gold Mine
menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Proses
penambangan yang dilakukan terdiri dari kegiatan land clearing, removal top soil,
RG GC drilling, drilling & blasting, loading & hauling. Dalam menentukan metode
pemberaian, diperlukan analisis kemampugalian berdasarkan sifat dan
karakteristik batuan, serta memperhatikan kehadiran bidang diskontinu pada
department, maka dapat diketahui nilai point load indeks dan joint spacing indeks
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Nilai Point Load Index dan Joint Spacing Index
Point Load Index Joint Spacing
Litologi
(Mpa) Index (Mpa)
Hydrothermal Breccia (BHX) 7,42 1,52
Meta Sediment (Put) 2,62 1,92
Phreatomagmatic Breccia
8,22 1,22
(BPM)
Hornblende Andecite (VANh) 6,52 1,42
Dacite (VDA) 5,62 1,92
Volcanic Breccia (VBX) 6,72 1,42
Porphyry Andesite (VAN) 7,52 1,22
Basaltic Andesit (VBS) 8,32 2,32
Granite (IGR) 9,42 1,52
Multi Phase Breccia 5,82 2,42
Sumber: Data Praktikum Peledakan,, 2020
Tabel 3.2
Hasil Uji Geotek Batuan
Kelas
I II III IV V
Batuan
Sangat Sangat
Deskripsi Baik Sedang Buruk
Baik Buruk
Kecepatan 2150-1850
>2150 1850-1500 1500-1200 1200-450
Seismik (24)
(26) (20) (12) (5)
(m/s)
Sangat
Eks. Keras Keras Lunak Sangat Lunak
Kekerasan Keras
(10) (2) (1) (0)
(5)
Pelapukan Tdk. Lapuk Agak Lapuk Lapuk Sangat Lapuk Lapuk Total
Batuan (9) (7) (5) (3) (1)
Jarak 3000-1000
>3000 1000-300 300-50 <50
Kekar (25)
(30) (20) (10) (5)
(mm)
Tdk. Menerus Menerus
Agak Menerus tdk ada Menerus dgn
Kemeneru (5) beberapa
Menerus gauge gauge
san Kekar gauge
(5) (3) (0)
(0)
Tdk ada Agak Pemisahan
Gouge Gouge <5mm Gouge >5mm
Pemisahan Pemisahan <1mm
Kekar (3) (1)
(5) (5) (4)
Sgt. Tidak Sgt. Tidak
Menguntun Agak tdk
Orientasi Menguntungkan Menguntungka Menguntungka
gkan Menguntungkan
Kekar (15) n n
(13) (10)
(5) (3)
Bobot 90-70
100-90 70-50 50-25 <25
Total
Penaksiran Eks. Susah
Sangat susah
Kemampu Peledakan garu dan Susah garu Mudah garu
garu
galian ledak
Pemilihan
- D9G D9/D8 D8/D7 D7
Traktor
Horse 770-385
385-270 270-180 180
Power
Kilowatt 575-290 290-200 200-135 135
Sumber Data: Praktikum Teknik Peledakan,, 2020
12
3.2 Pembahasan
3.2.1 Analisis kemampugalian Metode Grafis
Pada PT. Agincourt Resource Martable Gold Mine terdapat dua jenis
batuan yang ditambang sebagai bahan baku dalam pembuatan emas dan perak,
yaitu batuan beku dan batuan sediment. Penentuan metode pemberaian
didasarkan atas data point load index dan joint spacing index dari 5 sampe
batuan beku dan batuan sediment yang di plot pada grafik metode Frangklin dan
Pettifer dan Hookes.
ANALISA
Nilai point load index dan joint spacing index memberikan gambaran
terhadap kekuatan dan kekerasan dari suatu batuan. Semakin besar nilai point
load index dan joint spacing index, maka semakin besar kemungkinan metode
pemberaian dilakukan dengan metode peledakan. Sebaliknya jika nilai point load
index dan joint spacing index kecil, maka semakin besar kemungkinan metode
pemberaian yang digunakan dengan cara gali bebas
Dalam analisis kemampugalian metode grafis dengan menggunakan
metode Franklin dan Fettifer and Hookes dapat diketahui bahwa semua data
menenjukkan batas garis dari peledakan dan pembongkaran sehingga metode
yang tepat dilakukan yaitu dengan menggunakan sistem peledakan dan
pembongkaran. Dari data tersebut dapat berdasarkan kekerasan batuan yang
memiliki nilai >1 maka batuan tersebut memilki sifat fisik batuan yang keras atau
tidak lunak .
Sedangkan untuk metode Grading penentuan metode pemberaian bahan
galian lebih kompleks (kekerasan bobot, pelapukan batuan, dan jarak kekar)
dibandingkan dengan metode grafis sehingga dapat dikatakan penentuan
metode pemberaian dengan metode grinding jauh lebih akurat daripada metode
grafis. Tetapi bukan berarti metode grafis tidak dapat digunakan, karena lebih
cepat dan sederhana dengan data yang didapatkan sudah mewakili keadaan
bahan galiannya.
Untuk metode kemampugalian dengan metode Kristen, Setelah
mendapat hasil dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode
kemampugalian dari data tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat
D8/D9 karena nilai N dari hasil < dari 1000 dan juga memiliki rippability Hand to
very hard rippin
BAB V
KESIMPULAN