MAKASSAR
2023
PENGENALAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN
Catur Rahmad Syahbani1, Muh. Riswan Mubaraq, S.T2, Umar Triadi Rivai, S.T3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/(+62) 411455695.
Email: caturrahmadsy@gmail.com
SARI
Pertambangan, menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Tujuan dari praktikum ini yaitu mengenal dan mengetahui
peralatan dan perlengkapan peledakan, memahami kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan, membedakan
perbedaan peralatan dan perlengkapan, mempelajari lebih luas tentang detonator, mempelajari jenis, bagian-bagian dan
kegunaan detonator. Metode peledakan dapat dibagi menjadi metode sumbu api, metode sumbu ledak, metode listrik
dan metode non listrik. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini yaitu mengenal peralatan dan perlengkapan peledakan
antara lain kabel umum, blasting machine, alat peraga tie in, alat peraga bench blasting, detonator, dinamit, booster,
sumbu ledak dan bahan peledak. Kegunaannya dari kabel utama yaitu untuk menghubungkan blasting machine dengan
relay, blasting machine yaitu menghasilkan Listrik untuk menyalakan detonator, detonator sebagai pemicu awal sebagai
bentuk aksi yang memberikan efek lanjut terhadap booster,dinamit untuk untuk meledakkan surface, booster untuk
meledakkan di underground, sumbu ledak merambat energi dengan kecepatan tetap dan bahan peledak untuk
memecahkan dan menghancurkan suatu batuan. Peledakan menggunakan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung
kelancaran dan keamaan dari kegiatan peledakan sendiri, peralatan dan perlengkapan memiliki perbedaan pada
penggunaanya dimana peralatan dapat digunakan berkali-kali sedangkan perlengkapan hanya dapat digunakan sekali.
ABSTRACT
Mining, according to Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining is part or all of the stages of activity
in the framework of research, management and exploitation of minerals or coal which includes general investigation,
exploration, feasibility study, construction, mining, processing and refining, transportation and sales, as well as post-
mining activities. The purpose of this practicum is to recognize and know blasting equipment and equipment,
understand the use of blasting equipment and equipment, distinguish between equipment and equipment, learn more
about detonators, study the types, parts and uses of detonators. The detonation method can be divided into the flame
axis method, the explosive method, the electric method and the non-electric method. The results obtained from this
practicum are getting to know blasting equipment and supplies including common cables, blasting machines, tie-in
props, bench blasting props, detonators, dynamite, boosters, explosive fuses and explosives. The use of the main cable
is to connect the blasting machine with the relay, the blasting machine is to generate electricity to ignite the detonator,
the detonator as an initial trigger as a form of action that gives further effects to the booster, dynamite to detonate
surface, booster to detonate underground, the explosive axis propagates energy at a constant speed and explosives to
break and destroy a rock. Blasting uses equipment and equipment to support the smoothness and safety of the blasting
activity itself, equipment and equipment have differences in their use where equipment can be used many times while
equipment can only be used once.
PENDAHULUAN
Pertambangan, menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Pertambangan dimulai bukan pada saat kegiatan
penambangan mulai berlangsung, melainkan jauh sebelum itu saat kegiatan pencarian data untuk mengetahui
keberadaan mineral yang ada atau biasa disebut kegiatan prospeksi (Desman Diri Satriawan, 2021).
Peledakan (blasting) merupakan salah satu dari beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan
penambangan. Teknik peledakan merupakan tindak lanjut dari pemboran, dimana tujuannya adalah melepaskan batuan
dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam
pendorongan, pemuatan, pengangkutan dan koonsumsi material pada crusher yang terpasang. Peledakan merupakan
kegiatan memecahkan suatubatuan dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi
peledakan batu akan mencapai hasil yang optimal apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan
metode peledakan yang diterapkan (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
Praktikum mata acara 1 di Laboratorium Pengeboran dan Peledakan dilaksanakan kegiatan pengenalan peralatan
dan perlengkapan peledakan dimana dimaksudkan untuk praktikan lebih mengetahui alat dan perlengkapan apa saja
yang digunakan dalam proses peledakan dan dapat membedakan kegunaan dari setiap alat dan perlengkapan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Pertambangan adalah rangkaian dari beberapa kegiatan meliputi prospeksi atau penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, eksploitasi atau penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan
serta kegiatan pasca tambang. Pada kegiatan eksploitasi atau penambangan sendiri terdiri dari beberapa kegiatan salah
satunya, yaitu pengupasan lapisan tanah penutup yang berupa batuan. Cara pemberaiannya dapat dilakukan secara
mekanik (langsung digali) untuk material lunak seperti batuan lemah dan pemberaian secara kimiawi yaitu berupa
kegiatan pengeboran dan peledakan untuk membongkar material yang keras. Tujuan dilakukan pengeboran adalah
untuk menyediakan lubang ledak yang akan diisi bahan peledak. Kegiatan peledakan pada kegiatan penambangan
tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih
kecil sehingga memudahkan dalam pendorongan, pemuatan, pengangkutan dan konsumsi material pada crusher yang
terpasang (Munawir, dkk, 2015).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
Peledakan adalah kegiatan pemecahan material dengan menggunakan bahan peledak. Kegiatan peledakan
diawali dengan kegiatan pengeboran yang dilakukan untuk membuat lubang ledak pada suatu masa batuan tertentu dan
kemudian diisi oleh bahan peledak yang kemudian diledakan. Pada pembongkaran batuan dengan metode peledakan,
ukuran material hasil peledakan dan tingkat kemudahan material tersebut dimuat menjadi salah satu tolak ukur
keberhasilan kegiatan peledakan. suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kegiatan penambangan
apabila memenuhi kriteria berikut: (Indry Agnesty, dkk, 2018).
a. Target produksi terpenuhi (dinyatakan dalam ton/hari atau ton/bulan).
b. Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam jumlah batuan yang berhasil dibongkar per kilogram
bahan peledak (powder factor).
c. Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit bongkah (kurang dari 15 % dari jumlah batuan
yang terbongkar per-peledakan).
d. Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak, overhang, retakan-retakan).
Geometri peledakan berguna untuk mengontrol hasil suatu kegiatan peledakan. Rancangan geometri peledakan
yang baik akan menghasilkan efek peledakan yang baik pula, selain itu juga akan didapatkan fragmen batuan yang
sesuai dengan standar produk yang dikehendaki. Pengeboran merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan
sebelum pengisian bahan peledak dan pembuatan rangkaian peledakan pada daerah yang akan diledakkan. Tujuan dari
pengeboran ialah untuk membuat lubang ledak. Lubang bor sebagai lubang ledak pada tambang terbuka batuan
(quarry) adalah vertikal atau miring sehingga areal tambang yang nantinya terbentuk setelah peledakan adalah teras-
teras (berjenjang) (Indry Agnesty, dkk, 2018).
Didalam istilah peledakan ada yang namanya perlengkapan dan juga peralatan peledakan. Karena dua kata ini
selalu dianggap orang memiliki arti yang sama maka ada baiknya kita jelaskan arti dari masing-masing kata agar
mengerti apa perbedaan dari dua kata tersebut (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
A. Peralatan
Peralatan peledakan (blasting equipment) adalah alat-alat yang diperlukan untuk menguji dan menyalakan
rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali. Peralatn peledakan antara lain :
1. Mesin Bor dan Kompresor,
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor dan
sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Konsumsi udara
yang diperlukan tergantung pada ukuran mesin bor, makin besar ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang
besar pula (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
2. Batang Bor dan Mata Bor
Batang bor extension drill steels menghubungkan DHT hummer atau shank adaptor dengan extension rods.
Selain itu batang bor jenis Extension Drill Steels dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman pemboran yang
diinginkan. Mata bor (drill bit) akan meneruskan energi putaran dan tekanan dari batang bor ke batuan (Tim Asisten
Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
3. Mobil mixer/manufacturing unit (MMU)
Mobil mixer/manufacturing unit adalah alat yang digunakan untuk pengisian lubang ledak secara mekanis.
MMU umumnya terdiri dari tiga kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium Nitrate (AN), bahan bakar (solar),
dan emulsi (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
4. Blasting Machine
Alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik untuk memicu dan membangkitkan panas yang menyalakan
detonator. Dimana sistem kerja dari alat ini adalah menghasilkan arus listrik searah (DC). Ada 2 jenis tipe blasting
machine, yaitu tipe generator dan tipe baterai. Dimana untuk tipe generator, mengumpulkan energi listrik menggunakan
gerakan mekanis dengan cara memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah lampu
indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah jarang
digunakan. Sedangkan untuk tipe baterai pengumpulan energi listrik dihasilkan dari baterai yang digunakan yaitu
dengan cara mengontakan kunci kearah “starter” dan setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh dan arus
sudah maksimal serta siap dilepaskan (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
5. Crimper
Sejenis alat penjepit khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator biasa dengan sumbu
api (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
6. Kabel Utama (bus wire, leading wire)
Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan blasting machine ke rangkaian peledakan listrik (Tim Asisten
Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
B. Perlengkapan
Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali
peledakan saja. Hal itu dikarenakan perlengkapan adalah bahan baku pada kegiatan peledakan ini. Dan perlengkapan
peledakan ini akan rusak atau hancur hanya dalam sekali pakai, maka dari itu sudah tidak dapat digunakan Kembali
(Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
1. Detonator
Detonator dalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai
bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Isian utama (primary
charge) berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitif). Fungsinya adalah menerima efek panas dengan sangat cepat
dan meledak menimbulkan gelombang kejut (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
2. Sumbu Api (safety fuse)
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan tetap . Perambatan api
tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (Ignition Mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan
isian primer dan isian dasarnya (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
3. Sumbu Ledak
Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN. Fungsi sumbu ledak adalah
untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan detonator didalam lubang ledak. Sumbu ledak mempunyai
sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan
Peledakan, 2023).
4. Booster (pentolite cast booster)
Merupakan bahan peledak dengan daya ledak paling tinggi diantara semua jenis handak yang dipakai di dunia
pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses pelelehan dari TNT (Tri Nitro Toluena) dengan PETN (Penta
Erytrithol Tetra Nitrate) (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
5. Dynamite Dayagel Dahana Magnum
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
Dynamite Dayagel Dahana Magnum merupakan bahan peledak istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan
beremulsi sensitif yang kuat, namun demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak mekanik. Dayagel
Magnum merupakan bahan peledak kuat yang tahan terhadap air. Dayagel Magnum dikemas dalam cartridgedari bahan
Nylon Film yang apabila diperlukan dapat dipotong (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
6. Bahan Peledak
Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau
campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi
kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan
tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Contohnya adalah ANFO, TNT dan lain – lain (Tim Asisten
Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, 2023).
C. Metode Peledakan
Secara garis besar, sesuai dengan perkembangan teknologi, metode peledakan dapat dibagi sebagai berikut :
1. Metode sumbu api (cap dan fuse method)
2. Metode sumbu ledak
3. Metode listrik
4. Metode non listrik (Nonel)
METODOLOGI
Pelaksanaan praktikum mata acara 1 dilakukan kegiatan pengenalan peralatan dan perlengkapan peledakan.
Adapun perlengkapan yang dikenalkan kepada praktikan yaitu alat peraga tie in, alat peraga bench blasting, kabel
utama dan blasting machine. Perlengkapannya yaitu detonator (listrik dan non-elektrik), dinamit, booster (high dan low)
sumbu ledak dam bahan peledak.
Peralatan yang pertama yaitu kabel utama dengan jenis leading wire untuk material isiannya adalah tembaga,
kemudian fungsi dari kabel utama ini sendiri yaitu sebagai penghubung blasting mechine kerangkaian peledakan dan
untuk cara penggunaannya ini sendiri dengan cara di sambungkan pada blasting machine dengan relay connector,
prinsip kerja dari kabel utama yaitu menyalurkan listrik yang sifatnya konduktor pada kondisi lapangan yang harus
dalam keadaan kering.
b. Blasting Machine
Peralatan yang kedua yaitu Blasting Machine dengan jenis dari Blasting Machine yaitu generator, untuk material
isiannya sendiri terdiri atas sumber arus listrik, Blasting Machine ini berfungsi menghasilkan listrik untuk menyalakan
detonator yang sudah di rangkai, kemudian cara penggunaannya yaitu disambungkan pada connecting wire yang
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
menghubungkan pada detonator yang sudah di rangkai, prinsip kerjanya melepaskan dan mengalirkan listrik, dan untuk
kondisi lapangan yang cocok untuk blasting machine sendiri yaitu kering, lembab, dan basah.
2. Perlengkapan
a. Detonator Listrik
Perlengkapan pertama, yaitu detonator dengan jenis detonator listrik, mineral isian yang terdapat pada detonator
ini adalah ignation mixture, ASA, Kawat Halus, Adapun fungsi dari dari detonator ini adalah sebagai pemicu awal
sebagai bentuk aksi yang memberikan efek lanjut terhadap booster, cara penggunaannya yaitu dengan arus listrik yang
di lepaskan dari blasting machine yang sudah di sambungkan dengan connection wire, prinsip kerja dari detonator ini
dengan penyalaanya dengan arus listrik, dan keadaan lapangan harus kering. Perbedaan antara detonator listrik dan
nonel yaitu detonator listrik hanya bisa di gunakan pada kondisi lapangan Kering, sedangkan detonator nonel bisa di
gunakan dalam keadaan apapun.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
b. Detonator Nonel
Perlengkapan kedua, yaitu detonator dengan jenis detonator nonel, mineral isian yang terdapat pada detonator ini
adalah ignation mixture, ASA, Kawat Halus, Adapun fungsi dari dari detonator ini adalah sebagai pemicu awal sebagai
bentuk aksi yang memberikan efek lanjut terhadap booster, cara penggunaannya yaitu dengan arus listrik yang di
lepaskan dari blasting machine yang sudah di sambungkan dengan connection wire, prinsip kerja dari detonator ini
dengan penyalaanya dengan arus listrik, dan keadaan lapangan bisa di semua medan. Perbedaan antara detonator listrik
dan nonel yaitu detonator listrik hanya bisa di gunakan pada kondisi lapangan Kering, sedangkan detonator nonel bisa
di gunakan dalam keadaan apapun.
c. Dinamit (Dodol)
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
Perlengkapan ketiga, yaitu Dinamit (dodol). Dinamit dodol ini termasuk jenis Dayagel Dahana Magnum, yang
material isinya ini terdiri dari nitrogliserin, Dinamit ini sndiri berfungsi untuk meledakkan surface. Cara
penggunaannya dengan cara disambungkan dengan detonator. Dan untuk prnsip kerja dari dinamit ini sendiri yaitu
dengan menerima gelombang kejut dari detonator sehingga dari peledakannya ini dengan detonator. Untuk kondisi
lapangan yang cocok dari dinamit (dodol) ini sendiri yaitu kondisi kerning, lembab dan basah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
d. Booster (High)
Gambar 8. Booster
Tabel 6. Booster
Nama Peraga Booster (High)
Jenis Pentolite Cast Booster
Material Isian TNT, DENT
Kelompok Perlengkapan
Fungsi Untuk meledakkan di underground
Cara Penggunaan Disambungkan dengan detonator
Prinsip Kerja Menerima gelombang kejut dari detonator sehingga meledakkannya
dengan detonator.
Kondisi Lapangan Kering
Kelistrikan -
Daya Ledak High eksplosive
Perlengkapan keempat, yaitu Booster. Booster ini termasuk jenis Pentolitr Cast Booster. Yang material isiannya
terdiri dari TNT, PENT. Fungsi dari booster ini sendiri adalah untuk meledakkan di underground. Adapun cara
penggunannya yaitu dengan menghubungkan dengan detonator. Prinsip kerja yang digunakan pada booster yaitu
menerima gelombang kejut dari detonator sehingga meledakkannya dengan detonator dan kondisi lapangan yang cocok
untuk booster ini sendiri yaitu dalam keadaan kering.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Ma. 1, 2023
e. Sumbu Ledak
Perlengkapan kelima, yaitu sumbu ledak dengan jenis cordtex yang berisi Mesiu dan PETN, berfungsi
merambatkan energi dengan kecepatan tetap, cara penggunaannya dengan menyalakan ignition mixture didalam
detonator sehingga memicu peledakan. Digunakan dalam kondisi lapangan kering, lembab, basah dan berair.
f. Bahan Peledak
Perlengkapan keenam, yaitu bahan peledak, yang brjenis ANFO yang material isiannya terdiri atas Amonium
Nitrat dan Fuel Oil, fungsi dari bahan peledak ini adalah memecahkan dan menghancurkan suatu batuan. Cara
penggunaan dari bahan peledak ini sendiri adalahn dengan mengisi lubang ledak dengan bahan peledak. Prinsip kerja
dari bahan peledak ini yaitu membuat lubang ledak yang di isi dengan bahan peledak. Untuk kondisi lapangannya yaitu
dalam keadaan kering.
KESIMPULAN
1. Peralatan yang digunakan pada peledakan yaitu kabel utama, blasting machine, alat peraga tie in, alat peraga
bench blasting. Dan untuk perlengkapannya yaitu detonator listrik, detonator nonel, dinamit (dodol), booster
(high dan low), sumbu ledak dan bahan peledak.
2. Kegunaannya dari kabel utama yaitu untuk menghubungkan blasting machine dengan relay, blasting machine
yaitu menghasilkan listrik untuk menyalakan detonator, detonator sebagai pemicu awal sebagai bentuk aksi yang
memberikan efek lanjut terhadap booster,dinamit untuk untuk meledakkan surface, booster untuk meledakkan
di underground, sumbu ledak merambat energi dengan kecepatan tetap dan bahan peledak untuk memecahkan
dan menghancurkan suatu batuan.
3. Peledakan menggunakan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran dan keamaan dari kegiatan
peledakan sendiri, peralatan dan perlengkapan memiliki perbedaan pada penggunaanya dimana peralatan dapat
digunakan berkali-kali sedangkan perlengkapan hanya dapat digunakan sekali.
SARAN
a. Saran Untuk Asisten
Saran saya untuk asisten sebaiknya pada saat menjelaskan jangan terlalu cepat, mungkin bisa lebih pelan lagi
agar lebih mudah dipahami
b. Saran Untuk Laboratorium
Saran saya untuk Laboratoriun mungkin bisa ditambahkan pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin ditambah 2
sampai 3 unit agar ruangan bisa lebih dingin lagi sehingga membuat praktikan dan kakak-kakak asisten lebih nyaman lagi
berada didalam ruangan dan juga untuk plafonnya agar kiranya bisa diperbaiki.
Saran saya untuk praktikum selanjutnya mungkin bisa dicari ruangan yang lebih luas atau ruangan yang
sebelumnya seperti meja, lemari dan yang lainnya digeser sedikit dikarenakan praktikum di mata acara sebelumnya
bisa dibilang praktikan duduk terlalu berdempetan.
DAFTAR PUSTAKA
Desman Diri Satriawan. (2021). Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara Pasca Berlakunya Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta. Jurnal Esensi Hukum
Indry Agnesty, Budhi Purwoko, Fitriana Meilasari. (2018). Kajian Biaya Peledakan Pada Proses Pembongkaran
Batuan Granit Di PT. Hansindo Mineral Persada. Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Tanjungpura Pontianak.
Munawir. (2015, April). Analisis Geometri Peledakan Terhadap Ukuran Fragmentasi Overburden Pada Tambang Batu
Bara PT. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kalimantan Selatan. Jurnal Geomine, Vol 1..
Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan. (2023). MODUL PRAKTIKUM PELEDAKAN. In J. T.
Fakultas Teknologi Industri. Makassar.