KOORDINATOR LABORATORIUM
MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023
Catur Rahmad Syahbani1, Bambang Ilyasari2, Umar Triadi Rivai, S.T., M.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: caturrahmadsy@gmail.com
SARI
Tambang tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya
tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Untuk mencukupi suplai udara dibutuhkan suatu
pengendalian pergerakan udara, arah dan jumlah udara yang sering kita dengar dengan istilah
ventilasi. Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan produktivitas
para pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan
penting guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia (pekerja) dan juga untuk menetralkan gas-gas
beracun, mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk mengatur
temperatur udara tambang sehingga akan tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Untuk
membantu dalam merancang sebuah ventilasi, dibuatlah sebuah sistem analisa ventilasi udara
Kazemeru yang merupakan sistem komprehensif yang telah dikembangkan agar pekerjaaan analisa
jaringan ventilasi udara dapat dikerjakan oleh siapa pun dan dapat dilaksanakan dengan mudah.
Praktikum kali ini, kita mempelajari tentang prinsip dan peralatan Ventilasi Tambang Bawah Tanah,
mengetahui penggunaan program komputer untuk Ventilasi Tambang Bawah Tanah serta dapat
merancang jaringan Ventilasi Udara Tambang Bawah Tanah.
ABSTRACT
Underground mining is a mining method where all mining activities are carried out below the surface
of the earth, and the workplace is not directly connected to the outside air. To provide sufficient air
supply, control of air movement, direction and amount of air is required, which we often hear called
ventilation. Mine ventilation is one of the supporting aspects for increasing the productivity of
underground mining workers. In underground mines, the ventilation system plays a very important
role in meeting the respiratory needs of humans (workers) and also to neutralize toxic gases, reduce
the concentration of dust in the mine air and to regulate the temperature of the mine air so that safe
and comfortable working conditions are created. . To assist in designing ventilation, the Kazemaru
air ventilation analysis system was created, which is a comprehensive system that has been developed
so that air ventilation network analysis work can be done by anyone and can be carried out easily. In
this practicum, we learn about the principles and equipment of Underground Mine Ventilation,
understand the use of computer programs for Underground Mine Ventilation and can design an
Underground Mine Air Ventilation network.
Keywords: Kazemeru, Mining, Underground Mine, Tunnel, Ventilation.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi cadangan mineral sangat tinggi. Pada
mineral nikel misalnya, Indonesia menempati posisi ketiga teratas tingkat global. Selain itu, Indonesia
mencatatkan kontribusi sebesar 39% untuk produk emas, berada di posisi kedua setelah China. Hal ini
menjadikan Indonesia selalu masuk dalam peringkat 10 besar dunia. Dengan potensinya yang sangat
besar, sektor pertambangan turut berkontribusi dalam menyumbang pendapatan negara bukan pajak
(PNBP). Dalam penerapannya, perusahaan pertambangan mengacu pada prinsip-prinsip keberlanjutan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023
dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) (Faizal, 2022).
Tambang tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang
segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat
kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Pemilihan metode penambangan pada
awalnya didasarkan pada letakendapan relatif terhadap permukaan dangkal/dalam dan setelahnya
mengacu pada keuntungan terbesar yang akan diperoleh serta mempunyai perolehan tambang yang
terbaik dengan memperhatikan karakteristik unik di daerah yang akan ditambang. Tambang bawah
tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat
terowongan menuju lokasi mineral yang akan ditambang. Berbagai macam logam bisa diambil
melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Ada dua tahap utama dalam metode
tambang bawah tanah: development (pengembangan) dan production (produksi). Tahap development
termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain (Supratman,
2018).
Laboratorium Tambang Bawah Tanah mata acara Ventilasi Tambang Bawah Tanah dilakukan
dengan maksud agar Praktikan dapat mengetahui prinsip dan peralatan ventilasi tambang bawah
tanah, mengetahui penggunaan program komputer untuk ventilasi tambang, serta dapat merancang
jaringan ventilasi udara. Alat yang digunakan untuk merancang Ventilasi Tambang Bawah Tanah
adalah Software Kazemaru. Ventilasi tambang digunakan untuk mensuplai oksigen juga mesti
memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang
ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar dengan memaksa agar udara mengalir ke
terowongan (Supratman, 2018).
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari prinsip dan peralatan ventilasi
tambang bawah tanah, mengetahui penggunaan program komputer untuk ventilasi tambang,
serta dapat merancang jaringan ventilasi udara.
TINJAUAN PUSTAKA
2. Production (produksi) Tahap produksi adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri.
Tempat bijih digali disebut stope (lombong).
B. Ventilasi Tambang Bawah Tanah
Ventilasi adalah pengendalian pergerakan udara, arah, dan jumlahnya. Meskipun tidak
memberikan kontribusi langsung ke tahap operasi produksi, ventilasi yang kurang tepat seringkali
akan menyebabkan efisiensi yang lebih rendah dan produktivitas pekerja menurun, tingkat kecelakaan
meningkat, dan tingginya tingkat kehadiran (Sandhi, 2017).
Sistem ventilasi merupakan metode aplikasi dari prinsip fluida dinamik (dalam hal ini udara)
terhadap laju udara pada bukaan tambang bawah tanah. Sistem ventilasi ini diperlukan tidak hanya
untuk memberikan asupan udara bersih bagi pekerja tambang tapi juga bagi alat-alat mekanis di lokasi
tersebut. Pada dasarnya, sistem ventilasi tambang bawah tanah ini memiliki tiga fungsi umum, yaitu:
1. Sebagai kontrol kualitas dan kuantitas udara, yaitu menyediakan dan mengalirkan udara segar
ke dalam tambang untuk kebutuhan pernafasan pekerja dan proses lain yang ada di dalamnya,
termasuk debit dan tekanan.
2. Melarutkan dan membuang gas-gas pengotor hingga mencapai kondisi balance (equilibrium)
terutama setelah aktivitas peledakan dan memenuhi syarat bagi aktivitas penambangan.
3. Menyingkirkan debu dan partikuler hingga berada di bawah nilai ambang batas (NAB) dan
aman untuk melaksanakan aktivitas tambang.
4. Mengatur (adjustment) temperatur, kelembaban di dalam tambang sehingga memberikan
kondisi yang nyaman untuk bekerja.
Udara diperlukan tidak hanya untuk bernafas tetapi juga untuk membubarkan kontaminasi
kimia dan fisika (gas, debu, panas, dan kelembaban). Di seluruh dunia, praktek ventilasi tambang
sangat diatur, terutama pada tambang yang mengandung gas (non coal) tambang batubara dan
ketetapan lainnya terkait untuk jumlah udara yang dibutuhkan untuk mencairkan emisi diesel, asap
peledakan, dan banyak kontaminasi lainnya. Untuk menjaga ventilasi yang sesuai sepanjang
berlangsungnya tambang, perencanaan awal harus diperhitungkan karena sangat penting untuk
kedepannya.
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan produktivitas para
pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting
guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia (pekerja) dan juga untuk menetralkan gas-gas
beracun, mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk mengatur
temperatur udara tambang sehingga akan tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Sistem
ventilasi pada kegiatan penambangan bawah tanah merupakan hal yang sangat penting, berbeda
dengan tambang terbuka, pada tambang bawah tanah ketersediaan udara sangat terbatas. Pada
tambang bawah tanah udara yang ada sangat terbatas ditambah dengan aktivitas penambangan yang
menimbulkan debu sehingga keberadaan ventilasi sangat dibutuhkan dalam sistem penambangan
bawah tanah. Apabila tidak ada ventilasi dalam tambang bawah tanah akan berakibat, sulitnya para
pekerja bernafas dan yang lebih buruk dapat menyebabkan kematian.
Dengan adanya ventilasi yang baik pada tambang bawah tanah maka para pekerja akan merasa
nyaman ketika mereka bekerja. Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting
dalam hal pemenuhan kebutuhan udara pernafasan pekerja, membersihkan udara kotor dan gas-gas
beracun, mengurangi konsentrasi debu dan juga mengatur panas dan kelembaban udara di dalam
tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Jika temperatur udara tidak sesuai
dengan temperatur efektif yang disarankan oleh KEPMEN-555K yaitu antara 18˚-24˚C maka front
kerja tersebut harus dikondisikan agar sesuai dengan persyaratan tersebut (Bambang, 2017).
Pada tambang batubara bawah tanah (underground mine), dapat diasumsikan terjadi berbagai
macam sumber panas yang dapat meningkatkan suhu udara di area tambang bawah tanah. Diantaranya
panas dari batuan, panas dari alat yang digunakan, dan panas dari tubuh pekerja. Kemudian agar udara
yang masuk ke dalam tambang bawah tanah dapat sesuai dengan kebutuhan udara yang dibutuhkan
oleh para pekerja, maka diperlukan perhitungan jumlah karyawan yang bekerja di dalam tambang
bawah tanah, menghitung luas penampang terowongan, menghitung kecepatan angin, jumlah angin
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023
masuk dan yang keluar dari dalam tambang bawah tanah tersebut. Untuk menciptakan kondisi kerja
yang nyaman bagi pekerja, perlu dilakukan pengkajian terhadap beberapa parameter yang meliputi;
jumlah dan kondisi gas, jumlah peralatan mesin yang beroperasi serta kondisi suhu dan kelembaban
udara sehingga dengan dilakukan pengkajian terhadap parameter ini, dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas udara yang diperlukan untuk kelangsungan operasional yang memenuhi persyaratan kepmen
555k (Bambang, 2017).
Dalam tambang bawah tanah, ventilasi merupakan hal yang sangat penting dalam pendukung
semua kegiatan pertambangan bawah tanah yang dapat dibilang minim udara bersih. Dalam
pembuatan ventilasi tambang bawah tanah ini maka harus didukung oleh peralatan-peralatan yang
dapat digunakan, agar tercipta supply udara yang baik serta cukup dalam suatu tambang bawah tanah.
(2) Ditambah sebanyak 3 (tiga) meter kubik per menit untuk setiap tenaga kuda, apabila mesin
diesel dioperasikan.
f) IT dapat memerintahkan KTT untuk meningkatkan mutu dan volume aliran udara bersih pada
suatu bagian dari tambang.
g) Menerapkan sirkulasi satu arah pada sistem ventilasi tambang bawah tanah.
h) Apabila melakukan perubahan maka perusahaan wajib membuat peta ventilasi.
C. Peralatan Ventilasi Tambang Bawah Tanah
1. Mine Fan
Sangat jarang ditemui tambang bawah tanah yang hanya mengandalkan sirkulasi udara alami
saja. Apalagi jika terdapat alat-alat bermesin diesel yang mengeluarkan emisi gas buang.
Perbedaan tekanan udara alami tidak lagi dapat diandalkan. Alat yang dapat menciptakan
perbedaan tekanan udara yang memadai perlu dipasang. Alat ini disebut fan atau kipas. Mine
fan digunakan untuk menyuplai udara dari luar tambang bawah tanah ke dalam tambang bawah
tanah dengan kecepatan tertentu serta debit udara tertentu sesuai dari kecepatan udara yang
disuplai serta besar duct yang digunakan nantinya.
Gambar 7. Anemometer
4. Sling Psychrometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang terbuka. sling
psychrometer terdiri dari dua buah thermometer air raksa yang bertujuan untuk mengukur
temperatur cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet bulb). Pada prinsipnya
temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensible di atmosfir.
Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan temperatur cembung basah dan kering akan
sama. Bila kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan thermometer cembungbasah
dengan laju tertentu yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari uap air yang
berada di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung thermometer dan temperatur akan turun.
c.Titik maksimum dari jaringan ventilasi udara yang dapat dilakukan analisa adalah 1.000 titik,
jumlah lorong maksimum 2.000 buah lorong.
d. Lama waktu perhitungan untuk jaringan ventilasi udara yang memiliki sekitar 1000 titik dan
200 buah lorong, pada umumnya membutuhkan waktu kurag dari 2 menit.
e. Pada saat melakukan analisa kebakaran, dapat ditampilkan gas kebakaran, suhu dan
konsentrasi juga dapat ditampilkan pergerakan kebakaran sesuai pergerakan waktu.
Memiliki fungsi sebagai data base, sehinga memungkinkan untuk melakukan pengecekan data,
perbandingan hasil dan pencarian data. Selain itu, dapat melakukan perhitungan tahanan ventilasi
udara dengan berdasarkan jenis data, panjang lorong, luas lorong, dan koefisien gesek.
METODOLOGI
A. Hasil
B. Pembahasan
Dalam membuat sistem jaringan ventilasi tambang bawah tanah menggunakan software
kazemeru. Pertama-tama masuk pada software kazemeru, kemudian klik new mode untuk
membuat lubang bukaan dan saluran pada sistem ventilasi bawah tanah, lubang bukaan yang
pertama kita buat surface dan yang kedua underground dengan elevasi 0 karna kita asumsikan
rata dengan dengan permukaan tanah dan supaya kita bsa pasangkan fan/kipas. Untuk lubang
bukaan berikutnya kita asusmsikan dengan elevasi -3 pada underground mining. New Road
adalah suatu garis yang dimana menghubungkan satu titik-titik yang telah dibuat agar
membentuk sebuah pipa saluran udara. Setelah itu kita buat jalur udara, dengan menghubungkan
lubang bukaan dengan resistance 0.98. New fan adalah dimana bertujuan untuk mebuat kipas
agar memasukkan udara kedalam pipa yang telah dibuat dan mengeluarkan udara dari dalam pipa
tersebut (Surface ke Underground). Hasil fan yang terbentuk adalah surface dan underground
agar jalur ventilasi atau udara bisa terhubung. Selanjutnya menganalisis lubang bukaan yang
dibuat.
Berdasarkan hasil dari praktikum, kita menggunakan 20 node. Dimana eleveasi yang di
gunakan pada node 1 dengan elevasi 0 serta dengan condition menggunakan surface. Untuk node
2 digunakan elevasi 0 dengan condition menggunakan underground. Untuk node 3-10
menggunakan elevasi -5 yang disesuaikan dengan akhiran stambuk tiap-tiap praktikan dengan
condition menggunakan underground. Untuk node 11-18 menggunakan elevasi -10 dengan
condition menggunakan underground. Untuk node 19 menggunakan elevasi 0 dengan condition
menggunakan underground. serta node 20 dengan elevasi 0 dengan condition menggunakan
surface dan untuk data road yang kita gunakan berjumlah 31 data sesuai dari data dan pola
yang telah di berikan oleh asisten.
Berhubung karena lubang bukaan yang kita buat ini adalah 2D maka kita akan mencoba
melihat bentuk ventilasi ini dalam 3D. Kita dapat melihat data D3 nya dengan data Kviewf.
Kviewf adalah suatu aplikasi yang menampilkan hasil dari software kazemaru yang telah dibuat
dan menampilkan hasil 3D pada desain yang telah dibuat.
KESIMPULAN
tambang bawah tanah, Anemometer digunakan untuk menghitung kecepatan angin yang
dihasilkan mine fan pada jalur mine duct, sling psychrometer digunakan untuk mengukur
kelembaban udara dalam ruang terbuka.
2. Sistem program komputer untuk ventilasi tambang bawah tanah yang kita pelajari adalah
Kazemaru, Kazemaru adalah sistem komprehensif yang telah dikembangkan agar pekerjaaan
analisa jaringan ventilasi udara dapat dikerjakan oleh siapa pun dan dapat dilaksanakan dengan
mudah.
3. Setelah mengikuti praktikum mata acara ventilasi tambang bawah tanah ini, didapatkan hasil
desain dari program komputer untuk ventilasi tambang bawah tanah atau yang dikenal dengan
software Kazemaru dengan menggunakan menggunakan 20 node yang selanjutnya hasilnya
dapat kita lihat dalam bentuk 3D menggunakan sistem Kviewf.
SARAN
Saran saya untuk asisten agar kiranya pada saat asistensi bisa sambil menjelaskan terkait materi
pada mata acara tersebut serta dapat lebih membimbing lagi praktikan dalam mengerjakan problem
sett nya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Laboratorium, Koordinator dan semua Asisten
Laboratorium Tambang Bawah Tanah yang senantiasa telah membagikan ilmu dan waktunya untuk
memberikan ilmu pada Laboratorium Tambang Bawah Tanah tentang Perencanaan Tambang Bawah
Tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Faizal, F. K., Fajrin, M., & Sibali, I. (2022). Pesona Nikel Indonesia Kurang Memikat Tesla. Jurnal
Litigasi Amsir, 84-89.
Ghassani, K. N., & Titah, H. S. (2022). Kajian fitoremediasi untuk rehabilitasi lahan pertanian akibat
tercemar limbah industri pertambangan emas. Jurnal Teknik ITS (SINTA: 4, IF: 1.1815), 11(1),
F8-F14.
Heriyadi, Bambang. (2017). Rancangan Pembuatan Alat Simulasi Sistem Ventilasi Tambang pada
Laboratorium untuk Pembelajaran Ventilasi Tambang. Jurnal Sains dan Teknologi.
Pratama, Sandhi Noviandhi. (2017). “Ventilasi Tambang Bawah Tanah”.
Supratman O, 2018. Modul Penambangan Bawah Tanah. Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi. No Kode: DAR2/Profesional/001/2018. Bandung.
Tim Asisten Perencanaan Tambang. 2023. Penuntun praktikum pengolahan bahan galian. Jurusan
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Makassar.