Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

VENTILASI TAMBANG

Dosen Pengampuh
Anas Abdul Latif, ST., MT.

Oleh :

Fajar Kaisuku
07382111030

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kepada
penyusun dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penyusunan makalah ini merupakan tugas dari Dosen Mata Kuliah Ventilasi Tambang
Bapak Anas Abdul Latif, ST., MT. Adapun tujuan penulis menyusun makalah ini, diharapkan
dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca khususnya pada materi
Pengendalian Kualitas Udara Tambang.

Makalah ini dibuat dari berbagai acuan dan berbagai sumber. Tidak lupa pula ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai selesai.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Khususnya bagi para
pembaca makalah ini.

Ternate, 20 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 Pengertian Ventilasi Tambang.......................................................................................2

2.2 Prinsip Ventilasi Tambang..............................................................................................2

2.3 Jenis-Jenis Ventilasi Tambang.......................................................................................3

2.3.1 Ventilasi Alami (natural ventilation).........................................................................3


2.3.2 Ventilasi Mekanis (artificial/ mechanical ventilation)..............................................3
2.3.3 Ventilasi Bantu (Auxiliary Ventilation)......................................................................4
BAB III PENUTUP........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8

3.2 Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya sistem pada tambang bawah tanah adalah suatu sistem yang unik, Karena
mengkombinasikan berbagai metode penambangan, ventilasi supporting hingga kegiatan
yang kompleks. Pembuatan ventilasi ini bertujuan agar para pekerja pekerja di dalam
tambang tambang tidak kehabisan kehabisan udara segar. Karena dapat menyebabkan
hilangnya nyawa para pekerja, oleh karena itu perlunya pengaturan ventilasi yang sesuai
dengan kebutuhan yang memberikan jaminan suplai udara yang memadai dan dapat bekerja
dengan optimal.

Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan


produktivitas produktivitas para pekerja pekerja tambang tambang bawah tanah. Pada
tambang tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna memenuhi
kebutuhan pernapasan manusia asan manusia ( pekerja ) dan juga untuk menetralkan gas –
gas beracun, mengurangi kosentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk
mengatur temperatur udara tambang sehingga akan tercipta kondisi kerja yang aman dan
nyaman.

Penggalian didalam tanah biasanya menjumpai banyak permasalahan lingkungan dan


budaya. Dalam tambang bawah tanah, juga pembuatan terowongan aspek lingkungan yang
kritis dan perlu dikendalikan adalah mekanika batuan dan ventilasi tambang tempat kerja.
Pada kenyataan ini merupakan sistem penunjang kehidupan penambang yang utama. Dan
selanjutnya disini akan dibahas tentang ventilasi tambang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Ventilasi Tambang ?
2. Jelaskan Prinsip kerja Ventilasi Tambang ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai salah satu syarat kelulusan pada mata
kuliah Ventilasi Tambang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ventilasi Tambang


Ventilasi adalah pengendalian pergerakan udara, arah, dan jumlahnya. meskipun tidak
memberikan kontribusi langsung ke tahap operasi produksi, ventlasi yang kurang tepat
seringkali akan menyebabkan efisiensi yang lebih rendah dan produktivitas produktivitas
pekerja menurun, menurun, tingkat kecelakaan meningkat, dan tingginya tingkat kehadiran.
Sistem ventilasi merupakan metode aplikasi dari prinsip fluida dinamik (dalam hal ini udara)
terhadap laju udara pada bukaan tambang bawah tanah. Sistem ventilasi ini diperlukan tidak
hanya untuk memberikan asupan udara bersih bagi pekerja tambang tapi juga bagi alat mekanis
di lokasi tersebut. Pada dasarnya, sistem ventilasi tambang bawah tanah ini memiliki tiga fungsi
umum, yaitu :
1) Sebagai kontrol kualitas dan kuantitas udara, yaitu menyediakan dan mengalirkan udara
segar ke dalam tambang untuk kebutuhan pernapasan pekerja dan proses lain yang ada di
dalamnya, termasuk debit dan tekanan.
2) Melarutkan dan membuang gas-gas pengotor hingga mencapai kondisi balance
(equilibrium) terutama setelah aktivitas peledakan dan memenuhi syarat bagi aktivitas
penambangan.
3) Menyingkirkan debu kan debu dan partikuler hingga berada di bawah nilai ambang batas
(NAB) dan aman untuk melaksanakan aktivitas tambang.
4) Mengatur (adjustment) temperatur, kelembaban di dalam tambang sehingga memberikan
kondisi yang nyaman untuk bekerja.

2.2 Prinsip Ventilasi Tambang


1) Udara akan cenderung mengalir dari kondisi tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang
lebih rendah.
2) Udara akan cenderung mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tekanan
lebih kecil dibandingkan dengan jalur yang mempunyai tahanan yang lebih besar.
3) Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan ventilasi tambang.

2
3

2.3 Jenis-Jenis Ventilasi Tambang


2.3.1 Ventilasi Alami (natural ventilation)

Jika suatu tambang memiliki dua shaft yang saling berhubungan pada kedalaman tertentu,
sejumlah udara akan mengalir masuk ke dalam tambang meskipun tanpa alat mekanis. Ventilasi
alam disebabkan udara pada downcast shaft lebih dingin dari udara pada upcast shaft . dan
juga dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan densitas udara antara dua shaft yang saling
berhubungan tersebut.

Ventilasi alami terjadi karena perbedaan temperatur didalam dan luar stope. Temperatur
di dalam stope akan mempengaruhi terjadinya ventilasi alami. Apabila terdapat perbedaan
temperatur intake airway dan return airway yang ketinggian mulut pit intake dan Outakenya
berbeda, akan timbul perbedaan kerapatan udara di dalam dan di luar stope atau udara di intake
airway dan return airway yang berbeda temperaturnya, yang akan membangkitkan aliran udara.

2.3.2 Ventilasi Mekanis (artificial/ mechanical ventilation)

Ventilasi mekanis adalah jenis ventilasi dimana aliran udara masuk ke dalam tambang
disebabkan oleh perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh alat mekanis. Yang dimaksud
peralatan ventilasi mekanis adalah semua jenis mesin penggerak yang digunakan untuk
memompa dan menekan udara segar agar mengalir ke dalam lubang bawah tanah. Yang paling
penting dan umum digunakan adalah fan atau mesin angin. Mesin angin adalah pompa udara,
yang menimbulkan adanya perbedaan tekanan antara kedua sisinya, sehingga udara akan
bergerak dari tempat yang tekanannya lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah ke tempat yang
lebih rendah. Pada proses menerus dapat dilihat bahwa mesin angin menerima udara pada udara
pada tekanan tertentu dan dikeluarkan dengan tekanan yang lebih besar.

Jadi mesin angin adalah perubah energi dari mekanis ke fluida, dengan memasok tekanan
untuk mengatasi kehilangan tekan (head losses) dalam aliran udara. Pergerakan udara di
tambang bawah tanah dibangkitkan dan diatur oleh pembangkit tekanan yang disebut ventilator
atau mesin angin. Mesin angin yang memasok kebutuhan udara untuk seluruh tambang
dinamakan mesin angin utama (main fan). Mesin angin yang digunakan untuk mempercepat
aliran udara pada percabangan atau suatu lokasi tertentu tertentu di dalam tambang, tetapi tidak
3

menambah volume total udara di dalam tambang disebut mesin angin penguat (booster fans),
sedangkan mesin angin
4

yang digunakan pada lokasi kemajuan atau saluran udara tertutup (lubang buntu)
dinamakan mesin angin bantu (auxiliary fans). Berdasarkan cara menimbulkan udaranya serta
letak mesinnya, ventilasi mekanis dibedakan menjadi tiga metode yaitu :

1) Metode hisap (exhaust system)


Sistem exhausting akan memberikan hembusan udara yang berkebalikan dengan sistem
forcing , yaitu bertekanan negatif ke front kerja. Tekanan negatif yang dimaksud
disini adalah tekanan yang dihasilkan oleh proses penghisapan udara. Pada sistem
exhausting, fan diletakkan dekat dengan front kerja, sehingga dapat memudahkan
kerjanya dalam menghisap udara dari front kerja tersebut.
2) Metode hembus (forcing system)
Sistem forcing akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke front kerja.
Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibanding
udara di atmosfer. Pipa/saluran ventilasi ini menghubungkan fan dengan front kerja.
3) Metode hisap hembus (overlap system)
Sistem ini merupakan gabungan dari sistem exhausting dan forcing. Berbeda dengan
kedua sistem diatas, sistem ini menggunakan 2 fan yang memiliki tugas berbeda satu
sama lain. Ada fan yang bertugas menyuplai udara ke front (intake fan), ada fan
yang bertugas untuk menghisap udara dari front (exhausting fan). Tetapi
exhaust fan dipasang lebih mundur (lebih jauh) dari front penambangan. Sedangkan
duct akhir dari intake fan dipasang lebih dekat dengan front penambangan. Hal
ini untuk mencegah agar udara yang disuplai langsung dihisap oleh
exhaust fan sehingga udara akan memiliki waktu untuk bersirkulasi
pada front penambangan.

2.3.3 Ventilasi Bantu (Auxiliary Ventilation)

Udara ventilasi yang disalurkan ke terowongan utama maupun ventilasi permuka kerja
penambangan biasanya dilakukan dengan membawa udara masuk (intake air) secara langsung
melalui jalan udara sepanjang penampang terowongan. Ventilasi juga dapat dilaksanakan
dengan mengirimkan angin udara yang dibangkitkan oleh kipas angin lokal, air jet dan lain-
lain, dengan menggunakan saluran udara (air duct ) ke lokasi yang tidak dapat dipenuhi oleh
4

ventilasi utama, seperti pada lokasi terowongan buntu (lokasi pembuatan lubang maju). Dilihat
dari segi fasilitas
5

peralatan, ventilasi bantu dapat dibagi menjadi ventilasi saluran udara, brattice, dan static
air mover.

Jika suatu tambang memiliki dua shaft yang saling berhubungan pada kedalaman
tertentu, sejumlah udara akan mengalir masuk ke dalam tambang meskipun tanpa alat mekanis.
Ventilasi alam disebabkan udara pada downcast shaft lebih dingin dari udara pada upcast
shaft . 0an juga dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan densitas udara antara dua shaft yang
saling berhubungan tersebut.

Gambar 2.3.3.1 Ventilasi Alami

Ventilasi alami si alami terjadi karena perbedaan temperatur di dalam dan luar stope.
Temperatur di dalam stope akan mempengaruhi terjadinya ventilasi alami. Apabila terdapat
perbedaan temperatur intake airway dan return airway yang ketinggian mulut pit intake dan
Outakenya berbeda, akan timbul perbedaan kerapatan udara di dalam dan di luar stope atau
udara di intake airway dan return airway yang berbeda temperaturnya, yang akan
membangkitkan aliran udara.

Setiap kenaikan atau penurunan temperatur sebesar 45°, sumua jenis gas sumua jenis
gas akan memuai atau menyusut sebesar 1/273kali volumenya pada 0°C. Dengan kata lain,
berat per satuan volume akan bertambah atau berkurang sebesar 1/273 kali. Temperatur di
permukaan (di luar tambang bawah tanah) berubah secara drastis tergantung dari musim
(terutama di negara - musim). Dalam satu hari, temperatur di luar tambang bawah tanah juga
mengalami perubahan kecil dari siang ke malam. Tetapi, temperatur di dalam tambang bawah
tanah pada kedalaman tertentu hampir tidak ada perubahan yang besar sepanjang - musim, atau
antara malam dan siang.
5
6

Gambar 2.3.3.2 Ventilasi Alami Saat Musim Dingin

Gambar 2.3.3.3 Ventilasi Alami Saat Musim Dingin yang Dilengkapi Dengan Kipas

Temperatur di dalam tambang bawah tanah yang panas buminya tidak tinggi, pada
musim panas lebih rendah daripada temperatur udara luar, dan pada musim dingin lebih tinggi
daripada temperatur udara luar. Sehingga, apabila terdapat perbedaan temperatur jalan udara
masuk dan jalan udara buang yang ketinggian portal udara masuk dan udara keluarnya berbeda,
akan timbul perbedaan kerapatan udara di dalam dan diluar tambang bawah tanah atau udara di
jalan udara masuk dan jalan udara buang akibat temperatur, sehingga membangkitkan daya
ventilasi. Penyebab yang dapat membangkitkan daya ventilasi adalah sebagai berikut :

a) Perbedaan tnggi mulut pit intake dan outake


b) Perbedaan temperature intake dan return airway
c) Perbedaan temperatur didalam dan diluar pit
7

d) Komposisi udara di udara di dalam pit


e) Tekanan atmosfir
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ventilasi adalah pengendalian pergerakan udara, arah, dan jumlahnya. Meskipun tidak
memberikan kontribusi langsung ke tahap operasi produksi, ventilasi yang kurang tepat
seringkali akan menyebabkan efisiensi yang lebih rendah dan produktivitas pekerja menurun,
tingkat tingkat kecelakaan meningkat, dan tingginya tingkat kehadiran. Pada dasarnya, sistem
ventilasi tambang bawah tanah ini memiliki tiga fungsi umum, yaitu :
1) Sebagai kontrol kualitas dan kuantitas udara, tas udara, yaitu menyediakan dan
mengalirkan udara segar ke dalam tambang untuk kebutuhan pernafasan pekerja dan
proses lain yang ada di dalamnya, termasuk debit dan tekanan.
2) Melarutkan dan membuang gas-gas pengotor hingga mencapai kondisi balance hingga
mencapai kondisi balance (equilibrium) terutama setelah aktivitas peledakan dan
memenuhi syarat bagi dan memenuhi syarat bagi aktivitas penambangan.
3) Menyingkirkan debu dan partikuler hingga berada di bawah nilai ambang batas (NAB)
dan aman untuk melaksanakan aktivitas tambang.
4) Mengatur (adjustment) temperatur, kelembaban di dalam tambang sehingga
memberikan kondisi yang nyaman untuk bekerja.
Jenis Ventilasi Tambang ada 2 yaitu Ventilasi alami dan Ventilasi mekanis. Ventilasi
alami terjadi karena perbedaan temperatur didalam dan luar stope. Temperatur di
dalam stope akan mempenga akan mempengaruhi terjadinya ventilasi alami. Apabila terdapat
perbedaan temperatur intake airway dan return airway yang ketinggian mulut pit intake dan
Outakenya berbeda, akan timbul perbedaan kerapatan udara didalam dan diluar stope atau
udara di intake airway dan return airway yang berbeda temperaturnya, yang akan
membangkitkan aliran udara.
3.2 Saran
Mahasiswa dapat membaca tentang pengendalian kualitas udara di tambang.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://dunia-atas.blogspot.com/2013/10/fungsi-dan-prinsip-ventilasi tambang.html
http://www.michanarchy.com/2013/06/pendahuluan-ventilasi-tambang-bawah.html
http://sasastem.blogspot.com/2014/12/ventilasi-tambang-bawah-tanah.html
https://tambangunhas.wordpress.com/tag/teknik-ventilasi/

Anda mungkin juga menyukai