Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI

VENTILASI TAMBANG

OLEH
Muhammad Beryl R S Bachri
202063026

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
2023
PENGENDALIAN KUANTITAS UDARA TAMBANG

Pendahuluan

a. Kecepatan Aliran Udara


Kecepatan aliran udara diketahui guna memantau distribusi udara yang mengalir
agar terciptanya kondisi kerja yang nyaman, aman serta dapat menunjang
produktifitas pada tambang bawah tanah. Sehingga pengukuran kuantitas udara
perlu dipantau agar selalu mencukupi. Alat yang di gunakan berupa Anemometer.

b. Luas Area Aliran Udara


Luas area aliran udara mempengaruhi besarnya aliran udara. Semakin besar area
aliran udara semakin kecil aliran udara yang mengalir, dan sebaliknya semakin
besar aliran udara yang mengalir maka semakin kecil area aliran udara tsb.

c. Volume Aliran Udara


Volume aliran udara yang mengalir didapatkan dari hasil perkalian antara
kecepatan aliran udara yang mengalir dengan luas area aliran udara tbs. Volume
aliran udara dapat dirumuskan dengan persamaan darcy’s Law :

Q = V.A
Keterangan :
V = Kecepatan aliran udara (m/s)
A = Luas area aliran udara (m2)

d. Tekanan Fan

Penurunan tekanan fan disepanjang aliran udara dapat digunakan untuk


menentukan besarnya efisiensi fan dengan menggunakan kurva karakteristik fan.
Tekanan fan meliputi :

- Tekanan total
- Tekanan statis

- Tekanan velocity

e. Tahanan Aliran Udara Tambang


Aliran udara yang mengalir didalam sistem ventilasitambang bawah tanah
merupakan aliran udara yang sangat komplek, dimana aliran udara dipengaruhi
oleh bentuk dan kekesaran permukaan yang heterogen sehingga terjadi kehilangan
tekanan akibat friction dan shock yang kompleks.

Beberapa Peraturan Perundangan Terkait Ventilasi Tambang

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Nomor 1827 K/30/MEM/2018

Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik

Bentuk Aliran Udara

 Di dalam mekanika fluida dikenal bentuk aliran fluida pada zona transisi
yaitu aliran laminar dan aliran turbulen.
 Kriteria yang digunakan untuk membedakan kedua macam aliran tersebut
adalah bilangan Reynolds (Nre).
 Aliran laminar terjadi apabila Nre = 2000, sedangkan aliran turbulen
terjadi Nre ≥ 4000.

Bilangan Reynolds
Aliran udara laminer adalah jika patrikelnya bergerak secara teratur dengan cara
membentuk garis lintasan kontinyu serta tidak saling berpotongan satu sama
lainnya. aliran ini terjadi jia kecepatan aliran rendah, ukuran saluran sangat kecil
serta memiliki kekentalan cukup besar. Setelah waktu dan kondisi tertentu, aliran

laminar akan berubah menjadi aliran turbulen.

Aliran udara turbulen adalah jenis aliran fluida yang partikel nya akan bergerak
secara tidak teratur dengan garis lintasannya saling berpotongan satu sama
lainnya.

aliran turbulen akan terjadi apabila saluran besar, kecepatan aliran besar serta
kekentala kecil.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN

UNTUK PENGUKURAN UDARA

 Aliran udara di dalam saluran tidak akan merata sepanjang


penampangnya.
 Hal ini terjadi akibat gesekan antar aliran udara dengan dinding saluran
dan biasa disebut energi fricton loss.
 Kehilangan-kehilangan energi pada belokan-belokan dan perubahan-
perubahan dari penampang saluran udara ini disebut shock loss.
 kehilangan-kehilangan energi inilah yang terutama menyebabkan
perbedaan-perbedaan kecepatan aliran tersebut

Didalam suatu sistem tambang bawah tanah perlu dilakukan survey aliran udara
atau disebut juga survey ventilasi. Survei ini perlu dilakukan secara periodik atau
dengan cara acak.

Tujuan survei ini mencakup beberapa hal seperti :

a. Untuk mendapatkan informasi kondisi system ventilasi yang ada dalam upaya
memenuhi persyaratan kebutuhan, standar dan peraturan.
b. Untuk melengkapi informasi yag dibutuhkan dalam mengantisipasi keadaan
darurat atau kecelakaan di tambang bawah tanah.

c. Untuk kegiatan perencanaan dalam upaya memperbaiki kondisi lingkungan


yang ada serta meningkatkan efisiensi.

d. Untuk membuat persiapan-persiapan dalam rangka pengembangan modifikasi


tambang atau pemasangan fan baru, perubahan aliran udara dan pembuatan shaft
baru.

1. Kecepatan Aliran Udara

Merupakan parameter yang sering diukur, hal ini dilakukan karena kecepatan
aliran udara adalah parameter penting untuk menghitung kuantitas aliran udara,
kebutuhan daya fan dan efisiensi fan.

2. Pengukuran Kuantitas Aliran Udara

Untuk mengukur banyaknya udara yang lewat padaa suatu pengukur/menit dapat
dihitung dengan rumus :

3. Pengukuran Kelembaban Udara

Pengukuran kelembaban udara dilakukan dengan menggunakan Hygrometer dan


Sling Psychrometer atau Whirling Hygrometer.

4. Bobot Isi Udara

Bobot isi udara (W) atau berat spesifik udara normal tidak diukur secara langsung
melainkan dengan grafik dari pengukuran temperatur (td & Td) dan tekanan udara
(Pb).Dasar perhitungannya adalah dengan menggunakan persamaaan,
VENTILASI ALAMI DAN

VENTILASI BUATAN

Pokok Bahasan :

1) Perbedaan Ventilasi Alami dan Ventilasi Buatan disertai gambarnya.

2) Proses pengaliran udara menggunakan ventilasi alamiah dan ventilasi


buatan

3) Penentuan Jumlah Aliran udara pada ventilasi alami dan ventilasi buatan

1) Ventilasi adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan untuk menjaga


kesehatan manusia dan memberikan kenyamanan melalui pengurangan panas dan
pendinginan yang terstruktur melalui penyejukan. Terdapat dua jenis ventilasi
utama, yaitu ventilasi alami dan ventilasi buatan. Ventilasi alami terjadi secara
alamiah tanpa bantuan alat-alat mekanik seperti kipas, sedangkan ventilasi buatan
menggunakan alat bantu seperti AC atau kipas angina Ventilasi alami dapat terjadi
karena adanya perbedaan tekanan di luar bangunan gedung yang disebabkan oleh
angin dan karena adanya perbedaan suhu antara udara luar dan udara dalam
ruangan

Salah satu contoh ventilasi alami adalah jendela rumah


Contoh ventilasi buatan yaitu : Kipas angin, adalah alat yang digunakan untuk
menghasilkan udara bersih dan dapat digerakkan oleh listrik atau sinar matahari
untuk menjaga suhu dan kelembaban ruangan

2) Ventilasi alami: Proses penyejukan ruangan melalui ventilasi alami dilakukan


dengan pembuangan panas secara terus-menerus sehingga panas di udara tidak
menumpuk di dalam ruangan. Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan
tekanan di luar bangunan gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya
perbedaan suhu antara udara luar dan udara dalam ruangan

Ventilasi buatan: Ventilasi buatan menggunakan alat bantu seperti AC atau kipas
angin untuk menjaga suhu dan kelembahan ruangan

Beberapa contoh ventilasi buatan meliputi:

Kipas angin: Kipas angin adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan udara
bersih dan dapat digerakkan oleh listrik atau sinar matahari untuk menjaga suhu
dan kelembahan ruangan

Blower: Blower adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan udara bersih dan
dapat digerakkan oleh listrik atau sinar matahari untuk menjaga suhu dan
kelembahan ruangan
Ventilator mekanik: Ventilator mekanik adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan udara masuk dan udara keluar dari tubuh manusia, seperti pada
operasi dengan anestesi umum atau ketika seseorang dalam keadaan koma atau
trauma.

3) Untuk menentukan jumlah aliran udara yang diperlukan pada ventilasi,


beberapa faktor yang perlu diperhatikan meliputi luas bukaan yang berfungsi
sebagai aliran udara, standar nasional Indonesia, dan kebutuhan udara ventilasi
sesuai fungsi ruangan. Dalam menghitung jumlah aliran udara, perlu
mempertimbangkan jumlah unit udara (volume atau berat) per satuan waktu yang
melalui sistem ventilasi

PERALATAN VENTILASI

TAMBANG

Pokok Bahasan :

1) Klasifikasi peralatan ventilasi mekanis

2) Teori dan rancangan fan sentrifugal

3) Teori dan rancangan fan jenis axial-flow

4) Kurva karakteristik

5) Hukum-hukum fan

6) Penggunaan fan pada sistem ventilasi

1) Peralatan ventilasi mekanis dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai


aspek, termasuk cara alat tersebut mendukung ventilasi. Berdasarkan sumber yang
ditemukan, klasifikasi ventilasi mekanis dapat mencakup ventilator tekanan
negatif dan ventilator tekanan positif. Ventilator tekanan negatif menghasilkan
aliran udara terkontrol pada jalan napas pasien, sementara ventilator tekanan
positif memberikan tekanan "super-atmosfir" buatan pada akhir ekspirasi. Selain
itu, ventilasi mekanis juga dapat dibagi menjadi mekanik invasif dan non-invasif

2) Fan sentrifugal adalah jenis kipas yang meningkatkan kecepatan aliran


udara dengan impeller yang berputar. Fan ini bekerja dengan cara udara masuk ke
bagian tengah kipas yang berputar dan terbagi antara daun-daun kipas. Saat kipas
berputar, udara terdorong keluar, menciptakan aliran udara yang kuat. Fan
sentrifugal ini bentuknya menyerupai rumah keong dan mempunyai kapasitas
yang relatif kecil, tetapi juga memiliki tekanan yang cukup besar. Fan sentrifugal
dapat diaplikasikan di dalam berbagai ruangan, termasuk laboratorium konversi
energi, sebagai kebutuhan sirkulasi udara

3) Fan jenis axial-flow adalah jenis kipas yang menghasilkan aliran udara
sepanjang porosnya. Fan ini terdiri dari sebuah axial flow-wheel di dalam housing
berbentuk silinder. Didesain untuk memindahkan udara atau gas dengan range
volume yang besar pada tekanan sedang. Konstruksinya mirip seperti vane axial
fan. Prinsip kerja fan axial-flow sama seperti sayap pesawat terbang yang
menghasilkan gaya angkat (lift). Sayap pesawat terbang memiliki bentuk airfoil
yang memiliki perbedaan kecepatan antara sisi atas dan sisi bawah. Kecepatan
udara sisi atas sayap lebih besar dari sisi bawah. Hal ini menghasilkan gaya
angkat yang mengangkat pesawat terbang. Pada fan axial-flow, sudu-sudu pada
wheel menghasilkan perbedaan kecepatan udara yang menghasilkan gaya dorong
pada udara sehingga menghasilkan aliran udara yang kuat. Fan axial-flow
biasanya digunakan pada sistem ventilasi yang menembus tembok

4) Kurva karakteristik fan adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara


nilai eksposi yang diterima oleh suatu material dengan respon yang dihasilkan
oleh material tersebut terhadap radiasi. Kurva karakteristik fan juga dapat disebut
kurva fan dan merupakan kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan
kondisi yang spesifik. Kurva fan menunjukkan perilaku fan dalam berbagai
kondisi radiasi dan dapat digunakan untuk mengukur efisiensi dan kinerja fan
dalam berbagai aplikasi, seperti sistem ventilasi dan pengangkutan

5) Dalam perancangan sistem ventilasi, hukum pada fan, khususnya dalam


hal kurva fan, digunakan untuk memahami kinerja fan pada berbagai kondisi
operasi. Kurva fan merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara
sejumlah parameter fan, seperti tekanan, kecepatan, dan daya, terhadap aliran
udara yang dihasilkan oleh fan tersebut. Dengan memahami kurva fan, perancang
sistem ventilasi dapat memilih fan yang tepat untuk aplikasi tertentu dan
mengoptimalkan kinerja fan dalam berbagai kondisi operasi. Hal ini
memungkinkan untuk merancang sistem ventilasi yang efisien dan sesuai dengan
kebutuhan spesifik ruang atau bangunan. Oleh karena itu, pemahaman akan
hukum pada fan, terutama melalui kurva fan, merupakan bagian penting dalam
perancangan sistem ventilasi.

6) Dalam sistem ventilasi, penggunaan fan memiliki peran penting dalam


mengatur aliran udara. Beberapa contoh penggunaan fan pada sistem ventilasi
antara lain:
 Ventilasi Tambang Bawah Tanah: Penggunaan fan dievaluasi dan
dioptimalkan untuk sistem ventilasi tambang bawah tanah guna
memastikan aliran udara yang cukup serta penggunaan sumber daya listrik
yang efisien
 Exhaust Fan di Rumah: Pemasangan exhaust fan direkomendasikan untuk
memastikan udara dalam ruangan tetap segar, terutama jika ruangan tidak
dilengkapi dengan jendela atau sistem ventilasi yang memadai
 Kurva Fan: Kurva fan digunakan untuk memahami kinerja fan pada
berbagai kondisi operasi, sehingga dapat membantu dalam pemilihan fan
yang tepat dan optimalisasi kinerja fan dalam sistem ventilasi
Dengan demikian, fan digunakan dalam berbagai konteks ventilasi, mulai
dari tambang bawah tanah hingga ruang dalam rumah, untuk memastikan aliran
udara yang cukup dan udara yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai