Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

ASFIKAR
09320200072
C1

LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2Penambangan
dengan metoda
tambang terbuka
adalah suatu kegiatan
penggalian
1.3bahan galian
seperti batubara, ore
(bijih), batu dan
sebagainya di mana
para
1.4pekerja berhubungan
langsung dengan udara
JIHAN, S.T. ASFIKAR
09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

luar.dan iklim.
Tambang terbuka
1.5(open pit mining)
juga disebut dengan
open cut mining;
adalah metoda
1.6penambangan yang
dipakai untuk
menggali mineral
deposit yang ada pada
suatu
1.7batuan yang berada
atau dekat dengan
permukaan
JIHAN, S.T. ASFIKAR
09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Perencanaan Tambang merupakan suatu proses penetapan desain


tambang dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam menentukan
kelayakan rancangan tambang dan tahapan pelaksanaan operasi penambangan guna
mencapai hasil yang telah ditentukan. Suatu perencanaan yang baik harus ditunjang
dengan berbagai unsur yang saling terkait. Nikel sebagai salah satu sumberdaya
mineral ekonomis di bumi ini perlu ditemukan keberadaannya untuk dapat
memenuhi kebutuhan dibidang perindustrian. Nikel mempunyai sifat tahan karat.
Dalam keadaan murni nikel bersifat lunak, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom
dan logam lainnya dapat membentuk baja tahan karat yang keras (Sukandarrumidi,
2007).
Endapan bijih nikel laterit adalah termasuk mineral permukaan, yang berasal
dari hasil proses pelapukan batuan ultrabasa. nikel laterit ini memiliki sifat yang unik
di mana sangat rapuh sehingga memudahkan dalam proses pemotongan, namun akan
menjadi sangat keras dan kuat apabila lama terpapar udara luar. Dalam keadaan
murni nikel bersifat lunak, tetapi jika di, krom dan logam lainnya dapat membentuk
baja tahan karat yang keras.Pada praktikum ini kami membuat dan memahami
statistik dasar dan konsep variogram dan modelling variogram (Mustika, 2016).
Pada praktikum ini kami membuat kontur stripping rasio dan membuat pit
design dengan menggunakan bahan pada mata acara 4 yaitu estimasi dan sumberdaya
yang dibuat menggunakan aplikasi surpac Surpac merupakan salah satu perangkat
lunak terpadu yang dirancang khusus untuk industri pertambangan dan biasa
digunakan untuk keperluan pengolahan, database, analisis data eksplorasi, geologi,
geokimia, mekanika batuan, pemetaan, pemodelan badan bijih, perancangan tambang
bawah tanah dan tambang terbuka serta perencanaan penjadwalan produksi. Tujuan
dari praktikum ini yaitu mampu membuat kontur stripping rasio dan sumberdaya
yang dibuat menggunakan surpa c membuat pit design (Nurhakim 2020)
1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Praktikum pembuatan peta izin pertambagan (IUP) yang di aplikasi akan
menggunaan softwrae ArcGIS.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

1.2.2 Tujuan
1. Membuat peta menggunakan software ArcGis 10.8;
2. Membuat peta lokasi penambangan;
3. Untuk mengetahui batas wilayah izin usaha penambangan dan luas area.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. Laptop;
2. Mouse;
3. Stop kontak;
4. Alat tulis menulis.
1.3.2 Bahan
I. Software ArcGis 10.8;
2. Kertas HVS A3.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tambang Terbuka

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan


penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana
para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka
(open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan
yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang
berada atau dekat dengan permukaan. Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies
yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos
rendah. Walaupun “stripping” dan “quarrying” termasuk ke dalam open pit mining,
namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry
mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension
stone, rock aggregates, dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah,
bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka
tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA). Apabila diyakini
keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan
pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit); hanya perlu
dipertanyakan tentang “economic cut off limitnya”, hingga dimungkinkan adanya
perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila
penyebaran endapan mineral dapat menjamin. Kebanyakan tambang batubara di
Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka, oleh karena sebagian besar
cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah pegunungan
dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30 o).
Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka
metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah
permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan
dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan
apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang
terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah
penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat
ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka


metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di
luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.
Beberapa keuntungan yang diperoleh bila menggunakan tambang terbuka
diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10. Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Jenis-Jenis Metode Penambangan Secara garis besar metode penambangan
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Tambang terbuka (surface mining).
2. Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining).
3. Tambang bawah air (underwater mining).
Pemilihan metode penambangan ini berdasarkan pada keuntungan terbesar
yang akan diperoleh, bukan berdasarkan letak dangkal atau dalamnya suatu endapan,
serta mempunyai perolehan tambang (mining recovery) yang terbaik.
Dalam penambangan mineral atau endapan bijih dengan metode tambang
terbuka ada empat cara, yaitu :
1. Open Pit
Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang
dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih
nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih
atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan
digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

2. Open Cast/ Open Mine/ Open Cut


Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open
pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit.
Medan kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill
type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut
tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.
3. Quarry
Metode penambangan dengan cara quarry adalah penambangan terbuka yang
dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau
mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping,
dan lain-lain.
4. Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri
yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan
kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau
cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua)
kemungkinan, yaitu kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong
(oval), maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral. Bila
bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka
medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan
masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
5. Strip Mine
Penambangan dengan sistem strip mine merupakan penambangan terbuka
yang dialakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit
miring. Dalam metode ini yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah
penguapan (stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu
perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus
dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini sering diterapkan pada
penambangan batubara, atau endapan garam-garam (Palantik I, 2018).
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan
maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan
underground mining, terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

jelas. Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang
terbuka adalah stripping ratio, yaitu besarnya volume dari over burden yang digali
per unit ore yang diperoleh.
Keuntungan dan Kerugian Metode Tambang Terbuka
a. Keuntungan metode tambang terbuka
1. Ongkos penambangan per ton atau per BCM bijih lebih murah karena tidak
perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan pencahayaan (illumination)
2. Kondisi kerjanya lebih baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar
dan sinar matahari
3. Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa,
sehingga produksinya bisa lebih besar
4. Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat
dilihat dengan jelas
5. Pemakaian bahan peledak dapat lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik,
karena:
a. Adanya bidang bebas (free face) yang lebih banyak
b. Gas-gas beracun yang dapat ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembus
angin dengan cepat (tidak terakumulasi)
6. Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah
7. Relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin timbul terutama akibat
kelongsoran, sedangkan pada tambang bawah tanah selain kelongsoran juga
disebabkan oleh adanya gas-gas beracun, kebakaran dll
b. Kerugian metode tambang terbuka
1. Para pekerja akan langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan
yang lebat atau suhu tinggi akan mengakibatkan efisiensi kerja menurun
2. Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan
semakin banyak overburden harus dipindahkan
3. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah penutup yang
jumlahnya cukup banyak
4. Alat-alat mekanis letaknya tersebar
5. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

2.2 Pengertian Peraturan Izin Usaha Pertambangan

Izin Usaha Pertambangan adalah pemberian izin untuk melakukan usaha


pertambangan kepada orang pribadi atau badan yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah. Izin Usaha Pertambangan diberikan dalam bentuk surat keputusan Izin
Usaha Pertambangan.
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 mendefenisikan sekaligus menggolongkan
IUP dalam beberapa bentuk. Berikut penjelasannya:
a. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin
untuk melaksanakan usaha pertambangan.
b. IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan
tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.
c. IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai
pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi
produksi.
d. Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin
untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan
rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.
e. Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan
IUPK, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah
izin usaha pertambangan khusus.
f. IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan
tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di
wilayah izin usaha pertambangan khusus.
g. IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai
pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi
produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

2.3 Sejarah IUP

Pada awal tahun 2009, pemerintah menerbitkan UU No 4/2009 tentang


Pertambangan Mineral dan Batubara. Pasca disahkannya UU ini sekaligus

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

mengakhiri rezim perizinan dalam bentuk kontrak/perjanjian. Selanjutnya, seluruh


perizinan harus menggunakan pola Izin Usaha Pertambangan (IUP). Oleh karena itu
Ditjen Minerba melaksanakan kegiatan pendataan ulang perizinan di bidang
pertambangan yang diterbitkan oleh Pemda di seluruh Indonesia. Pendataan ini
dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi, verifikasi dan klasifikasi. Pendataan
(rekonsiliasi) ini sangat penting sebagai landasan arah kebijakan Nasional
Pertambangan ke depan selain juga akan dihasilkan data base IUP nasional yang
komprehensif. Dengan penataan perizinan yang sedang dilakukan ini merupakan
upaya pemerintah dalam rangka penataan perizinan pertambangan di Indonesia. IUP
yang sudah tertata dengan baik akan membawa dampak positif bagi penyelenggaraan
kebijakan dan pendapatan negara.

2.4 Data IUP di Indonesia

Dalam data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di


seluruh tercatat, sampai saat ini jumlah IUP yang telah teregistrasi di Ditjen Minerba
per 27 Maret 2013 sejumlah 10.809 dengan hasil verifikasi 5.502 IUP Clear and
Clean (C&C) dan 5.307 IUP Non Clear and Clean (C&C) dengan rincian sebagai
berikut: IUP C&C adalah data IUP yang perizinannya tidak bermasalah dan tidak
termasuk dalam kategori tumpang tindih sama komoditi, tidak tumpang tindih
beda komoditi, tidak tumpang tindih lintas kewenangan, dokumen pendukung sudah
lengkap, koordinat sesuai dengan SK dan KP yang belum penyesuaian menjadi IUP.
Adapun hal-hal penting terkait Izin Usaha Pertambangan (IUP) adalah
sebagai berikut:
2.3.1 Jenis-jenis Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara, Izin Usaha Pertambangan (IUP) dibagi atas 2
(dua) tahap yaitu:
a. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi merupakan pemberian izin tahap
pertama yang meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi
kelayakan. Untuk IUP eksplorasi pertambangan mineral logam diberikan
dalam jangka waktu selama 8 (delapan) tahun.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

b. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi merupakan izin yang


meliputi kegiatan konstrusksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
serta pengangkutan dan penjualan. Izin Usaha Pertambangan Operasi
produksi untuk pertambangan mineral logam diberikan dalam jangka waktu
paling lama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10
tahun. Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan.
Pejabat yang Berwenang Menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Yaitu:
a. Bupati/walikota, berwenang menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP)
apabila wilayah kuasa pertambangannya berada dalam satu wilayah
kabupaten atau kota dan atau wilayah laut sampai dengan 4 (empat) mil dari
garis pantai.
b. Gubernur, berwenang menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) apabila
wilayah kuasa pertambangannya berada dilintas kabupaten/kota dalam satu
provinsi dan atau wilayah laut sampai dengan 12 mil dari garis pantai.
Menteri, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
berwenang menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) apabila wilayah kuasa
pertambangannya berada di beberapa wilayah provinsi dan tidak dilakukan
kerjasama antar provinsi, dan atau wilayah laut yang terletak 12 mil laut.

2.5 Prosedur dan Syarat Untuk Memperoleh Izin Usaha Pertambangan


(IUP)

Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang


Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Izin Usaha
Pertambangan diberikan melalui 2 (Dua) tahapan yaitu pertama pada tahap
pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan tahap kedua yaitu
pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Untuk memperoleh Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP),
pertambangan mineral logam maka harus melalui prosedur lelang. Peserta yang
hendak mengikuti lelang wajib memenuhi persyaratan administratif, teknis dan
finansial.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Apabila tahap pertama telah dilaksanakan, maka tahap berikutnya adalah


pemberian Izin Usaha Pertambangan. Untuk Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi harus memenuhi 4 (empat) syarat sesuai dengan yang diamanatkan dalam
Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Yaitu sebagai berikut:
2.4.1 Administratif
Dalam Pasal 24 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Diterangkan
bahwa persyaratan administratif yang dimaksud untuk badan usaha yaitu surat
permohonan, susunan direksi dan daftar pemegang saham dan keterangan domisili.
2.4.2 Teknis
Dalam Pasal 25 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Diterangkan
bahwa Persyaratan teknis yang dimaksud yaitu peta wilayah yang dilengkapi
koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi
geografis yang berlaku secara nasional, laporan lengkap eksplorasi, laporan studi
kelayakan, rencana reklamasi pascatambang, rencana kerja dan anggaran biaya,
rencana pembangunan sarana prasarana penunjang kegiatan operasi produksi dan
tersedianya tenaga ahli pertambangan dan/atau geologi yang berpengalaman paling
sedikit 3 (tiga) tahun.
2.4.3 Lingkungan
Dalam Pasal 26 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Diterangkan bahwa persyaratan lingkungan yang dimaksud yaitu pernyataan
kesanggupan mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan dibidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan persetujuan dokumen
lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.4.4 Finansial
Dalam Pasal 27 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Diterangkan
bahwa persyaratan finansial yang dimaksud yaitu adanya laporan keuangan tahun
terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik, bukti pembayaran iuran tetap 3

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

(tiga) tahun terakhir, dan bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan nilai
penawaran lelang bagi pemenang lelang WIUP yang telah berakhir (Fadil, M. R.,
2019).

2.5 Izin Usaha Pertambangan


Sebelum membahas tentang Izin, perlu diketahui beberapa istilah yang
memiliki kaitan yang cukup erat dengan izin yaitu Dispensasi, Lisensi dan Konsensi.
WF. Prins mengatakan bahwa dipensasi adalah tindakan pemerintahan yang
menyebabkan suatu peraturan undang-undang menjadi tidak berlaku bagi sesuatu hal
yang istimewa (relaxation legis) . Pendapat lain mengenai dipsensasi juga
dikemukakan oleh Van der pot, dispensasi merupakan keputusan administrasi negara
yang membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan suatu peraturan yang menolak
perbuatan itu.
peraturan daerah atau peraturan lain yang merupakan bukti legalitas,
menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha
atau kegiatan tertentu. Pemberian definisi izin tersebut menunjukkan adanya tekanan
pada izin yang tertulis, yakni bentuk dokumen, sehingga yang disebut izin tidak
termasuk yang diberikan secara lisan.
Adapun hal-hal penting terkait Izin Usaha Pertambangan (IUP) adalah
sebagai berikut:
1. Jenis-jenis Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara, Izin Usaha Pertambangan (IUP) dibagi atas 2
(dua) tahap yaitu :
a. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi. merupakan pemberian izin tahap
pertama yang meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi
kelayakan. Untuk IUP eksplorasi pertambangan mineral logam diberikan
dalam jangka waktu selama 8 (delapan) tahun.
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi. Merupakan izin yang
meliputi kegiatan konstrusksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta
pengangkutan dan penjualan. Izin Usaha Pertambangan Operasi produksi untuk
pertambangan mineral logam diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 tahun

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 tahun. Usaha Pertambangan


Operasi Produksi. Operasi Produksi Khusus Pengangkutan Dan Penjualan (Fadil, M.
R., 2019).
Izin Usaha Pertambangan adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
pascatambang. Terdapat 3 bentuk usaha pertambangan di Indonesia, yaitu:
1. Izin Usaha Pertambangan (IUP);
2. Izin Pertambangan Rakyat (IPR); dan
3. Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
IUP dikelompokkan sesuai dengan komoditasnya, yaitu pertambangan
mineral dan pertambangan batubara. Pertambangan mineral digolongkan menjadi 4,
yaitu, pertambangan mineral radioaktif, logam, bukan logam, dan pertambangan
batuan.
Peta IUP adalah batas lokasi izin usaha pertambangan yang di mana terdapat
bijih yang bernilai ekonomis. IUP eksplorasi adalah izin yang diberikan untuk
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan dalam rangka
pertambangan. Menurut Pasal 29 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (“PP 23/2010”),
IUP eksplorasi diberikan berdasarkan permohonan dari badan usaha, koperasi, dan
perseorangan yang telah mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).
Jangka waktu masing-masing IUP eksplorasi berbeda sesuai dengan jenis tambang
yang ada pada wilayah tersebut. Pasal 42 UU No. 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) mengatur bahwa IUP
eksplorasi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan untuk jangka waktu
paling lama 8 tahun, sedangkan untuk non-logam paling lama 3 tahun, dengan
pengecualian terhadap non-logam jenis tertentu yang dapat diberikan IUP selama 7
tahun. Untuk pertambangan batuan, dapat diberikan IUP selama 3 tahun, dan 7 tahun
untuk pertambangan batubara. Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi
kelayakan, pemegang IUP eksplorasi yang mendapatkan mineral atau batubara yang
tergali wajib melaporkan kepada pemberi IUP.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

2.7 Proses Izin Usaha Pertambangan

Untuk dapat mengusahakan pertambangan di Indonesia, pemohon dapat


diberikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) kepada badan usaha, koperasi,
dan perseorangan oleh Pemerintah sesuai dengan kewenangannya dengan cara lelang
ataupun melalui permohonan sesuai dengan komoditasnya. WIUP mineral logam
diberikan dengan cara lelang dan WIUP mineral bukan logam dan batuan diberikan
dengan cara permohonan wilayah kepada Pemerintah sesuai dengan kewenangannya.
Pedoman Pelaksanaan Permohonan, evaluasi, serta Penerbitan IUP Eksplorasi
Mineral Logam dan Batubara, yaitu sebagai berikut:
1. Pengajuan Permohonan
a. Badan Usaha/koperasi/perusahaan firma/perusahaan komanditer/ orang
perseorangan yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang, mengajukan
permohonan kepada Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya.
b. Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a, petugas penerima
permohonan melakukan verifikasi terhadap dokumen kelengkapan.
1. Dalam hal terdapat kekurangan persyaratan, maka permohonan
dikembalikan kepada pemohon dengancatatan hasil verifikasi untuk
dilengkapi.
2. Untuk permohonan yang dikembalikan, dapat diajukan kembali
permohonan setelah melengkapi persyaratan sesuai hasil verifikasi
dengan nomor dan tanggal surat permohonan yang baru.
3. Permohonan yang telah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen,
akan diberikan tanda terima.
4. Dokumen permohonan yang diterima diserahkan kepada Unit Teknis
untuk dilakukan evaluasi.
2. Evaluasi dan Konsep Persetujuan
a. Berdasarkan dokumen permohonan yang diterima, Unit Teknis melakukan
evaluasi atas aspek administratif, teknis, lingkungan dan finansial. Dalam hal
terdapat kekurangan, pemohon diberikan jangka waktu 5 (lima) hari kerja
untuk melengkapi atau memperbaiki dokumen persyaratan. Apabila jangka
waktu terlampaui atau dokumen persyaratan yang disampaikan masih
terdapat kekurangan maka permohonan dikembalikan.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

b. Pemohon menyampaikan perbaikan. Setelah berdasarkan evaluasi dokumen


telah memenuhi persyaratan, Unit Teknis menyiapkan konsep Surat
Keputusan pemberian IUP Eksplorasi oleh Menteri atau Gubernur sesuai
dengan kewenangannya.
3. Penerbitan Izin
a. Surat Keputusan IUP Eksplorasi mineral atau batubara ditandatangani oleh
Menteri atau Gubernur, sesuai dengan kewenangannya. Surat Keputusan
yang telah ditandatangani dilakukan penomoran dan penanggalan sesuai
dengan tata naskah dinas masing-masing, asli untuk pemohon dan salinan
untuk arsip dan tembusan; dan
b. Surat Keputusan disampaikan kepada pemohon.

2.6 Pengertian Perizinan yang Tepat

Hukum perizinan adalah merupakan bagian dari Hukum Administrasi


Negara. Adapun yang dimaksud dengan perizinan adalah: melakukan perbuatan atau
usaha yang sifatnya sepihak yang berada di bidang Hukum Publik yang berdasarkan
wewenang tertentu yang berupa penetapan dari permohonan seseorang maupun
Badan Hukum terhadap masalah yang dimohonkan.
Pengertian izin menurut devinisi yaitu perkenan atau pernyataan
mengabulkan. Sedangkan istilah mengizinkan mempunyai arti memperkenankan,
memperbolehkan, tidak melarang. Secara garis besar hukum perizinan adalah hukum
yang mengatur hubungan masyarakat dengan Negara dalam hal adanya masyarakat
yang memohon izin.
Perizinan dalam arti luas adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan
undang-undang. Perizinan dalam arti sempit adalah pembebasan, dispensasi dan
konsesi.
Pengertian izin menurut definisi yaitu perkenan atau pernyataan
mengabulkan. Sedangkan istilah mengizinkan mempunyai arti memperkenankan,
memperbolehkan, tidak melarang.

2.7 Sejarah Arcgis

Dalam perancangan pemetaan suatu wilayah ada bebrapa aplikasi software

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

yang bisa digunakan. Seperti halnya perancang sistem informasi yang menggunakan
metode SDLC dalam menyelesaikan permasalahannya. Demikian juga dengan
aplikasi ArcGIS ini. ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh
ESRI (Environment Science & Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server,
dan GIS berbasis web. Produk Utama Dari arcgis adalah arc-gis desktop, dimana
arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan
dikelompokkan atas tiga komponen yaitu: ArcView (komponen yang focus ke
penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus
ke arah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-
fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi geoprosesing).
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(environment science & research institute). ESRI adalah perusahaan yang memasok
software system informasi geografis internasional, GIS berbasis web dan menajemen
geodatabase. Pusat ESRI berada di Redlands, California. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 1969 dengan nama environmental system research institute sebagai badan
konsultan penggunaan lahan. Produk ESRI terutama ArcGIS desktop memiliki pasar
40,7% dan pada tahun 2014 menguasai 43% pasar perangkat lunak GIS di seluruh
dunia. Perusahaan ini memiliki 10 kantor regional di Amerika dan 80 lebih jaringan
distributor internasional, dengan jutaan pengguna di 200 negara. Memiliki 3.200
pegawai di Amerika, dan masih dikelola secara mandiri oleh penemunya Jack
Dangermond . Software arcgis pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI
pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan
penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah
terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO
Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Setelah itu berkembang dan
ditingkatkan terus kemampuan ArcGIS oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1,
8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang sudah ada
ArcGIS 10. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000.

2.8 Perkembangan ArcGis

Dengan bervariasinya kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala:


a. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan
maupun institusi)
b. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat
inovasi dan pengembangan
c. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang
mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet
d. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini
mengumpulkan data lapangan.
ARC-GIS desktop, memiliki lima tingkat lisensi yaitu:
a. Arcview, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,
membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
b. Arcmap, adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan
pemetaan dengan komputer. Arcmap memiliki kemampuan utama untuk
visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query),
editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan
tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan.
c. Arceditor, memiliki kemampuan sebagaimana Arcview dengan tambahan
peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dan geodatabase;
d. Arcinfo, memiliki kemampuan sebagaimana Arceditor dengan tambahan
fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
e. Arccatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun
metadata dan menyimpan data-data SIG. Arccatalog membantu dalam
proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial.

2.9 Kelebihan dan Kekurangan Arcgis

2.9.1 Kelebihan dari ArcGIS:


Adanya fasilitas map publishing (graphic, text) yang cukup baik serta
menmbahkan konten familiar (layer, shapefile, rester, dll)
1) ArcGis merupakan software dengan system lengkap dari SIG seperti ArcGis
Desktop, ArcGis server dan ArcGis Mobile.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

2) ArcGis merupakan software GIS yang dinamis, yang dapat digunakan oleh
perorangan maupun institusi. Software ini sudah banyak digunakan oleh
professional GIS dan terus dikembangkan mengikuti perubahan teknologi
saat ini.
3) Software ArcGis dapat mengelola database dengan kapasitas data yang sangat
besar hingga mencapai 256 TeraBite.
4) ArcGis mampu melakukan banyak analisis sekaligus, menggunakan fitur
fasilitas model builder.
5) ArcGis dirancang sebagai software yang friendly user, sehingga sangat
memudahkan dalam proses pembuatan peta digital.
6) ArGis mampu mentransformasi peta analog menjadi peta digital, sehingga
lebih mudah dalam proses perubahan skala peta, informasi grafik,
mempermudah modifikasi desain tampilan peta serta lebih sederhana dan
responsive.
2.9.2 Kekurangannya dari arcGIS:
1. termasuk aplikasi berat, membutuhkan spesifikasi tinggi.
2. secara default tidak mensupport multi view dan multi layout
3. Arcgis tidak 100% kompetibel dengan arcview 3x 4. penggunaan arcgis tidak
efisien jika menggunakan aplikasi selain arcmap. contoh: windows explorer,
notepad.

2.10 Manfaat Arcgis


Manfaat pertama, adalah Inventarisasi Sumber Daya Alam. Melalui
penerapan GIS, dapat diidentifikasi tentang potensi-potensi alam yang tersebar di
suatu wilayah. Identifikasi ini akan memudahkan dalam pengelolaan sumber alam
untuk kepentingan orang banyak . Manfaat kedua, disaster management artinya,
aplikasi GIS dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan rehabilitasi pasca
bencana. Misalnya, saat bencana tsunami menerjang Aceh dan Nias, Badan
Rehabilitasi – Rekonstruksi Aceh – Nias (BRR Aceh-Nias) menggunakan GIS untuk
memetakan kondisi terkini dan menentukan prioritas pembangunan di lokasi yang
paling parah kerusakannya. Manfaat berikutnya adalah untuk Penataan Ruang &

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Pembangunan sarana-prasarana. Manfaat teknologi GIS yang ketiga ini dapat


berbentuk banyak hal. Mulai dari untuk analisis dampak lingkungan, daerah serapan
air, kondisi tata ruang kota, dan masih banyak lagi. Penataan ruang menggunakan
GIS akan menghindarkan terjadinya banjir, kemacetan, infrastruktur dan transportasi,
hingga pembangunan perumahan dan perkantoran (I Gede Suputra Widharma, dkk.
2017).

2.11 Regulasi Pada Kegiatan Pertambangan


Sesuai dengan Undang-Undang Kehutanan yang diperjelas dengan Peraturan
Presiden Nomor 28 Tahun 2011 tentang Penggunaan Kawasan Hutan lindung
Untuk Penambangan Bawah Tanah Pasal 2 ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa di
dalam Kawasan hutan lindung dapat dilakukan kegiatan penambangan dengan
metode penambangan bawah tanah, penggunaan kawasan ini dilakukan tanpa
mengubah peruntukan dan fungsi pokok kawasan hutan lindung. Penambangan
bawah tanah di hutan lindung adalah penambangan yang kegiatannya dilakukan di
bawah tanah (tidak langsung berhubungan dengan udara luar) dengan cara terlebih
dahulu membuat jalan masuk berupa sumuran (shaft) atau terowongan (tunnel) atau
terowongan buntu (adit) termasuk sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan
produksi di hutan lindung. Pertambangan bawah tanah di dalam kawasan hutan
lindung dilarang mengakibatkan turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi
pokok hutan secara permanen dan terjadinya kerusakan akuiver air tanah
Penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan penambangan bawah tanah
harus mendapatkan izin dari menteri yang diberi tugas dan bertanggung jawab di
bidang kehutanan (Menteri Kehutanan), izin tersebut diberikan melalui 2 (dua)
tahap yaitu persetujuan prinsip dan izin pinjam pakai kawasan hutan lindung.
Permohonan izin penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan penambangan
bawah hanya dapat diajukan oleh pimpinan perusahaan yang berbentuk badan
hukum Indonesia yang telah memiliki perizinan atau perjanjian di bidang
pertambangan. Dalam hal permohonan penggunaan kawasan hutan untuk
pertambangan, kegiatan pertambangan berada pada kawasan hutan lindung, luas
izin pinjam pakai kawasan hutan yang dapat dipertimbangkan paling banyak 10%
(sepuluh perseratus) dari luas kelompok hutan lindung yang bersangkutan.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Permohonan izin penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan pertambangan


diajukan secara tertulis oleh pemohon kepada Menteri Kehutanan dilengkapi
dengan persyaratan sebagai berikut:
1. kelayakan usaha di bidang pertambangan yang dinyatakan di dalam studi
kelayakan berdasarkan hasil eksplorasi yang telah disesuaikan dengan fungsi
hutan lindung, yang disahkan oleh gubernur atau bupati/walikota sesuai
kewenangan masing-masing setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari
menteri yang bertanggung jawab di bidang energi dan sumber daya mineral;
2. keputusan kelayakan lingkungan berdasarkan hasil penilaian AMDAL yang
disesuaikan dengan fungsi pokok hutang lindung, yang diterbitkan oleh
Menteri yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup;
3. rekomendasi bupati/walikota dan gubernur setempat yang didasarkan pada
pertimbangan eknis dari instansi yang bertanggung jawab di bidang kehutanan;
4. pertimbangan teknis dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas
dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan pengelolaan hutan, apabila
areal yang dimohon merupakan areal kerja BUMN tersebut;
5. rencana penggunaan kawasan hutan lindung dan rencana kerja yang dilampiri
dengan peta lokasi dan luas kawasan hutan lindung yang dimohon serta citra
satelit terbaru dengan resolosi minimal 15 m;
6. izin atau perjanjian di sektor pertambangan;
7. pernyataan kesanggupan di hadapan notaris untuk memenuhi semua kewajiban
dan menanggung seluruh biaya sehubungan dengan permohonan pinjam pakai.
Menteri Kehutanan melakukan pengkajian teknis terhadap permohonan izin
yang diajukan, dalam hal permohonan izin disetujui Menteri Kehutanan
menerbitkan surat persetujuan prinsip pinjam pakai kawasan hutan lindung
yang memuat kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemohon.

2.11.1 Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)


Pada peraturan perubahan atas permen lingkungan hidup dan kehutanan
tentang pinjam pakai kawasan hutan dijelaskan bahwa pada pasal 4 ayat 1
menjelaskan tentang Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di
luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan. Selanjutnya pada ayat 2 yaitu
Kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1. Selanjutnya berhubungan dengan pertambangan dengan huruf b yang
berbunyi pertambangan meliputi pertambangan mineral, batubara, minyak dan gas
bumi termasuk sarana, prasarana, dan smelter (PERMEN, 2019)
2.11.2 Hutan Lindung
Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 pasal 38 ayat 4 yang berbunyi
pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola
penambangan terbuka.
Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2011 tentang penggunaan kawasan
hutan lindung untuk penambangan bawah tanah yang terdapat pada pasal 2 ayat 2
yang berbunyi penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan penambangan
bawah tanah dilakukan tanpa mengubah peruntukan dan fungsi pokok kawasan hutan
lindung.
2.11.3 Hutan produksi khusus
Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 2021 tentang tata hutan dan
penyususunan rencana pengolahan hutan, serta pemanfaatan hutan di hutan lindung
dan hutan produksi khusus pasal 1 ayat 4 yang berbunyi hutan produksi adalah
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
2.11.4 Areal penggunaan lain
Menurut Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor
P.38/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2016 areal penggunaan lain yang selanjutnya disebut
APL yang telah dibebani izin peruntukan adalah areal hutan yang ditetapkan
berdasarkan keputusan mentri kehutanan tentang penujukan kawasan hutan provinsi,
atau berdasarkan tata guba hutan kesepakatan (TGHK) menjadi bukan kawasan
hutan.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Tahapan Pembuatan Peta Izin Usaha Pertambangan


Menggunakan Software ArcGis 10.8

1. Pertama-tama membuka Software ArcGIS 10.8.

Gambar 3.1 Membuka Software ArcGIS 10.8

2. Kemudian kita buka softwer ArcGIS, dan tampilan awal aplikasi seperti

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Tampilan Awal Software ArcGIS

3. Manambahkan data yang akan kita gunakan dengan klik kanan pada layer
lalu pilih add data.

Gambar 3.3 Proses Menambahkan Data pada Lembar Kerja

4. Akan muncul tab seperti di bawah lalu kita titik koordinat, sebagai data

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

dasar peta lalu klik add.

Gambar 3.4 Tab Menu Add Data

5. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah.

Gambar 3.5 Tampilan Data Koordinat

6. Untuk memunculkan titiknya, klik kanan pada sheet 15 kemudian pilih display

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

XY data, ubah Z Field menjadi ID kemudian pilih edit, cari folder Geographic
Coordinate System lalu cari data WGS 1984 dan Project Coordinat System
cari data WGS 1984 UTM 51S.

Gambar 3.6 Tampilan Klik Kanan Data Koordinat

7. Lalu akan muncul titik koordinat pada layer.

Gambar 3.7 Titik Koordinat

8. Setelah itu memasukkan SHP kabupaten, kecamatan, sungai dan jalan.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Gambar 3.8 SHP Kabupaten, Kecamatan, Sungai dan Jalan

9. Selanjutnya yaitu membuat polygon, klik catalog pada toolbars lalu pilih
folder yang diinginkan untuk menyimpan file poligon. Klik kanan pada folder
lalu pilih new lalu shapefile dan berikan nama file kemudian ok. Cari editor
lalu start editing kemudian cari file polygon tadi, klik create features
kemudian polygon sampai kursor menjadi + lalu tarik garis.

Gambar 3.11 Tampilan Poligon

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

10. Selanjutnya memilih ukuran kertas, klik file pilih print and page setup pilih
ukuran A3 kemudian landscape lalu ok.

Gambar 3.12 Tampilan Ukuran Kertas

11. Kemudian klik kanan pada peta lalu properties kemudian pilih grids, klik new
grid, dan akan muncul tab grids and graticules wizard, lalu pilih point one
kemudian klik next.

Gambar 3.13 Tab Grids and Graticules Wizard

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

12. Hasilnya akan seperti ini.

Gambar 3.14 Hasil Pembuatan Grid

13. Langkah selanjutnya pembuatan kotak untuk legenda, pilih menu rectangle
kemudian buat kotak sesuai dengan posisi di bagian kanan seperti gambar di
bawah ini, lalu ubah warnanya, sekaligus membuat legenda pada menu insert.

Gambar 3.15 Hasil Pembuatan kotak

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

14. Pembuatan peta indeks, pilih insert kemudian klik data frame. Setelah
muncul new data frame klik kanan kemudian add data, cari file SHP
Indonesia. Lalu klik ok.

Gambar 3.15 Hasil Pembuatan E-Ticket

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 2.1 Peta IUP PT Kakek Merah

4.2 Pembahasan

Pembuatan peta izin usaha pertambangan menggunakan software Arcgis 10.8


membutuhkan data koordinat yang telah diambil di lapangan yang terletak di
Provinsi Sulawesi Selaatan Kabupaten Luwu Timur Kecamatan Towuti yang berada
pada zona 51 S dan memiliki skala 1:200.000, yang berarti 1 cm di peta sama dengan
200.000 cm di lapangan. Pembuatan peta tersebut menggunakan beberapa titik
koordinat yang disatukan mengunakan menu editor dan toolbar lainnya sesuai
fungsinya masingmasing sehingga menghasilkan polygon, polygon tersebut ialah
wilayah izin usaha pertambangan dengan jumlah yaitu 319,600384 hektare. Yang
akan di lakukan kegiatan penambangan yaitu 10752,2 hektare. Dari 319,600384
hektare tidak semuanya dapat ditambang karena masuk wilayah hutan konsenvarsi
dan terdapat TWA (Taman Wisata Alam) yang tidak layak untuk di tambang dan
10752,2 hektare yang bisa di tambang karena memasuki kawasan hutang produksi

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

terbatas, hutan penggunaan lain, dan hutan lindung yang bisa di tambang
menggunakan underground mining karena kawasan hutannya di lindungi oleh negara
dan telah mendapat izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah. Alasan lainnya
adalah sebagai perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
banjir dan memelihara kesuburan tanah.
Untuk mencari luas IUP pada software arcgis, klik kanan pada peta iup yang
ada di table of contents lalu pilih open attribute table setelah itu klik table option
yang berada di bagian atas pojok kiri, setelah itu pilih add field, lalu ketik luas area
iup pada name, dan pilih typenya double, setelah itu klik ok sampai muncul table
baru pada open attribute table. Setelah itu klik kanan table luas area lalu pilih
calculate geometry dan klik yes sampai muncul angkanya. Hasil luas peta IUP di PT
Beban Slamanya. Tbk di Kabupaten luwu timur yaitu seluas 10752,2 Hectars.
Pada peta IUP ini terdapat hutan lindung (HL), Areal penggunaan lain (APL)
dan hutan produksi khusus (HPK). Pada hutan lindung tidak bisa dilakukan kegiatan
penambangan dengan metode tambang terbuka dan bisa dilakukan kegiatan
penambangan dengan metote tambnag bawah tanah seperti yang dijelaskan pada No.
41 Tahun 1999 pasal 38 ayat 4 yang berbunyi pada kawasan hutan lindung dilarang
melakukan penambangan dengan pola penambangan terbuka dan UU No. 28 Tahun
2011 tentang penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah
yang terdapat pada pasal 2 ayat 2 yang berbunyi penggunaan kawasan hutan lindung
untuk kegiatan penambangan bawah tanah dilakukan tanpa mengubah peruntukan
dan fungsi pokok kawasan hutan lindung.
Pada hutan produksi khusus bisa dilakukan proses penambangan seperti yang
dijelaskan pada Undang-Undang No. 8 Tahun 2021 tentang tata hutan dan
penyususunan rencana pengolahan hutan, serta pemanfaatan hutan di hutan lindung
dan hutan produksi khusus pasal 1 ayat 4 yang berbunyi hutan produksi adalah
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
Pada kawasan area penggunaan lain bisa di tambang karena memasuki
kawasan hutan karena telah dibebani izin peruntukan seperti yang terdapat pada
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor P.38/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2016 areal
penggunaan lain yang selanjutnya disebut APL yang telah dibebani izin peruntukan
adalah areal hutan yang ditetapkan berdasarkan keputusan mentri kehutanan tentang

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

penujukan kawasan hutan provinsi, atau berdasarkan tata guba hutan kesepakatan
(TGHK) menjadi bukan kawasan hutan. Kawasan APL diperuntukkan untuk
industri, pembangunan infrastruktur pablik dan masih banyak lainnya.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada umumnya software ini berfungsi untuk menghimpun, menyimpan dan


menganalisis berbagai fenomena atau objek geografis di bumi. ArcGIS Field Maps
adalah aplikasi go-to yang menyederhanakan alur kerja penting yang digunakan
personal lapangan setiap hari.
Membuat peta lokasi penambangan bisa dapat melihat prosedur yang terdapat
pada bab 3 yang cukup jelas untuk menjelaskan mengenai prosedur pembuatan
lokasinya, tinggal membutuhkan shp daerah yang dibutuhkan semisal kita ingin
membuat peta lokasi konawe utara maka kita harus membutuhkan shp daerah
tersebut yang bisa di akses melalu tanah air indonesia.
Mengetahui batas wilayah izin usaha penambangan dapat dilakukan dengan
cara membuat polygon tertutup dengan memilih menu editor kemudian sambungkan
setiap titiknya, pada polygon tersebut bisa diketahui batas-batas wilayah
pertambangan yang akan di eksplorasi kemudian development, penambangan hingga
pasca tambang itu sendiri, mengenai luasan daerah sendiri belum bisa di ketahui di
karenakan data-data yang di input tidak lengkap, dan sebenarnya bisa di hitung jika
peta tersebut di print out.

5.1 Saran

5.2.1 Saran untuk Laboratorium


Sebaiknya Laboratorium menyiapkan rak sepatu dan tempat sampah agar
kebersihan didepan laboratorium tetap terjaga.
5.2.2 Saran untuk Asisten
Agar kiranya tetap membimbing praktikan apabila belum mengerti dalam
pembuatan peta IUP.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEMBUATAN PETA IZIN USAHA PERTAMBANGAN

DAFTAR PUSTAKA

Fadil, M. R. (2019). Izin Usaha Pertambangan. Jurnal Ilmu Hukum.


Haris, dkk, (2023). Pertanggungjawaban Pidana Penyalahgunaan IUP (Izin Usaha
Pertambangan) yang Berimplikasi Kerusakan Hutan (Studi Kasus Putusan
Nomor 181/Pid. B/LH/2022/PN. Unh.). Halu Oleo Legal Research, 5(1),
290-306.
I Gede Suputra Widharma, dkk. 2017. Tugas Makalah Pengenalan Arcgis. Politeknik
Negeri Bali
Kosasih, S. (2015). Sistem Informasi Geografis Pemetaan Tempat Kost Berbasis
Web. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 6
(3).
Palantik I, 2018. Tugas Makalah sistem tambang terbuka open/open cast. Universitas
Perjuangan R.I. Makassar.
PERMEN, 2019. Perubahan atas Perubahan Menteri Lingkungan Hidup dan
kehutanan Nomor P.27/Menlhk/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang pedoman
pinjam pakai kawasan hutan.

JIHAN, S.T. ASFIKAR


09320200072

Anda mungkin juga menyukai