Jurnal Pengenalan Alat Asfikar
Jurnal Pengenalan Alat Asfikar
ASFIKAR
09320200072
C3
MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/(+62) 411455695.
Email: aspikaraspikar@gmail.com
SARI
Peledakan adalah kegiatan pemecahan material dengan menggunakan bahan peledak, kegiatan peledakan
diawali dengan kegiatan pengeboran yang dilakukan untuk membuat lubang ledak pada suatu masa batuan tertentu dan
kemudian diisi oleh bahan peledak yang kemudian diledakan. Dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari
batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses
penanganan material selanjutnya. Metode yang digunakan metode sumbu api (cap & fuse method), metode sumbu ledak,
metode listrik, metode nonel (non electric). Peralatan peledakan (elasting equipment) ialah alat-alat yang diperlukan
untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali contoh kabel
utama, blasting machin, alat peraga tie in, dan banch blasting sedangkan Perlengkapan peledakan adalah semua bahan
atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali peledakan saja contoh detonator listik, detonator nonel
(non- electric), sumbu ledak, boster, dinamit, bahan peledak Hal itu dikarenakan perlengkapan adalah bahan baku pada
kegiatan peledakan ini. Dan perlengkapan peledakan ini akan rusak atau hancur hanya dalam sekali pakai, maka dari itu
sudah tidak dapat digunakan Kembali. Kesimpulan pada praktikum ini kita mempelajari tentang kegunaan fungsi dan
jenis dari peralatan dan perlengkapan yang di gunakan dalam peledakan.
ABSTRACT
Blasting is the activity of breaking materials using explosives, blasting activities begin with drilling activities carried
out to make blast holes in a particular rock mass and then filled with explosives which are then detonated. Where the
goal is to release rock from its parent rock so that it becomes smaller sized fragments to make it easier in the process of
handling the next material. The methods used are the cap & fuse method, the explosive method, the electric method, and
the nonel (non-electric) method. Blasting equipment (elasting equipment) are the tools needed to test and turn on the
blasting circuit, so that the tool can be used repeatedly for example the main cable, blasting machine, tie-in props, and
bench blasting while Blasting equipment is all materials or equipment can be used only for one detonation, for example,
electric detonators, nonel (non- electric) detonators, explosive fuses, boosters, dynamite, explosives. This is because
equipment is the raw material for this blasting activity. And this blasting equipment will be damaged or destroyed in
just one use, therefore it cannot be used again. In conclusion, in this practicum we learn about the usefulness of the
functions and types of equipment and equipment used in blasting.
PENDAHULUAN
Kegiatan peledakan merupakan kegiatan yang memiliki dampak risiko tinggi. Risiko risiko tersebut meliputi
risiko-risiko yang berkaitan dengan keselamatan pekerja dan keselamatan lingkungan sekitar. Peledakan merupakan
proses pemindahan batuan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh adanya reaksi dari bahan peledak. Ada beberapa
pertimbangan dalam memilih kegiatan peledakan yaitu lebih cepat pada saat pembongkaran dan lebih efisien dari segi
perawatan peralatan mekanik. Selain menguntungkan, kegiatan peledakan juga dapat menimbulkan dampak negatif dan
berpotensi merusak operasi penambangan, salah satunya batu terbang.
Batuan pada tambang batubara memiliki sifat mekanik yang masif dan keras, maka pembongkaran material akan
lebih mudah jika menggunakan peledakan. Proses peledakan sangat bermanfaat untuk mempermudah dan mempercepat
proses kerja alat muat dan angkut pada saat pemindahan muatan, Terdapat dua metode peledakan yang dapat
digunakan, yakni peledakan tanpa arus listrik dan peledakan menggunakan arus listrik (Nurwaskito, A., dkk., 2022).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
Kegiatan pemboran (drilling) adalah suatu aktifitas atau kegiatan untuk membuat lubang dengan mengunakan
unit bor yang mana lubang tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat peletakan bahan peledak, sedangkan
kegiatan peledakan dilakukan untuk memberaikan batuan dengan volume besar menjadi volume kecil sehingga mudah
dalam pengambilan dan pengangkutan. Namun, kegiatan peledakan memberikan dampak negatif bagi lingkungan
sekitar. Salah satu dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan peledakan adalah getaran tanah (ground vibration).
Proses peledakan yang bervariasi pada rancangan peledakan dan kondisi geologi akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan ground vibration (Faizahf dkk, 2020).
Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan
dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses
penanganan material selanjutnya.
Dalam kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden) dan pembongkaran mineral dan batubara dilakukan
dengan metode pengerukan menggunakan Alat alat mekanis (ripping). Namun apabila material tersebut tergolong keras,
maka digunakan metode peledakan (blasting), karena sistem ini dinilai lebih efektif dan lebih efisien jika dibandingkan
menggunakan Alat alat mekanis. Kondisi batuan akan berbeda – beda dari satu tempat ke tempat yang lain, walaupun
dengan jenis batuan yang sama dan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Pada batuan yang relatif lebih kompak serta
tanpa adanya struktur geologi, maka jumlah bahan peledak yang akan dipakai atau diperlukan akan lebih banyak jika
dibandingkan dengan batuan yang terdapat rekahan atau struktur (JGP), 25(1).
TINJAUAAN PUSTAKA
A. Peralatan peledakan
Peledakan adalah kegiatan pemecahan material dengan menggunakan bahan peledak. Kegiatan peledakan diawali
dengan kegiatan pengeboran yang dilakukan untuk membuat lubang ledak pada suatu masa batuan tertentu dan
kemudian diisi oleh bahan peledak yang kemudian diledakan. Pada pembongkaran batuan dengan metode peledakan,
ukuran material hasil peledakan dan tingkat kemudahan material tersebut dimuat menjadi salah satu tolak ukur
keberhasilan kegiatan peledakan. suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kegiatan penambangan
apabila memenuhi kriteria berikut. (Agnesty, dkk, 2018)
Didalam istilah peledakan ada yang namanya perlengkapan dan juga peralatan peledakan. Karena dua kata ini
selalu dianggap orang memiliki arti yang sama maka ada baiknya kita jelaskan arti dari masing-masing kata agar
mengerti apa perbedaan dari dua kata tersebut.
Peralatan peledakan (blasting equipment) ialah Alat alat yang diperlukan untuk menguji dan menyalakan rangkaian
peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali sedangkan Perlengkapan Perlengkapan peledakan adalah
semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali peledakan saja. Hal itu dikarenakan
perlengkapan adalah bahan baku pada kegiatan peledakan ini. Dan perlengkapan peledakan ini akan rusak atau hancur
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
hanya dalam sekali pakai, maka dari itu sudah tidak dapat digunakan kembali (Tim Asisten Laboratorium Pengeboran
dan Peledakan, 2023).
Peralatan peledakan (blasting equipment) ialah Alat-alat yang diperlukan untuk menguji dan menyalakan
rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali, peralatn peledakan antara lain :
1. Mesin Bor dan Kompresor
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor
dan sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Konsumsi udara yang diperlukan tergantung pada ukuran mesin bor, makin besarukuran mesin akan
diperlukan konsumsi udara yang besar pula.
2. Batang Bor dan Mata Bor
Batang bor Extension Drill Steels menghubungkan DHT Hummer atau Shank Adaptor dengan Extension
Rods. Selain itu batang bor jenis Extension Drill Steels dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman
pemboran yang diinginkan.
3. Mobil Mixer/Manufacturing Unit (MMU) Mobil Mixer/Manufacturing Unit
adalah alat yang digunakan untuk pengisian lubang ledak secara mekanis. MMU umumnya terdiri dari tiga
kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium Nitrate (AN), bahan bakar (solar), dan emulsi.
4. Blasting Machine
Alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik untuk memicu dan membangkitkan panas yang menyalakan
detonator. Dimana sistem kerja dari alat ini adalah menghasilkan arus listrik searah (DC). Ada 2 jenis tipe
blasting machine, yaitu tipe generator dan tipe baterai. Dimana untuk tipe generator, mengumpulkan energi
listrik menggunakan gerakan mekanis dengan cara memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran
engkol dihentikan setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap
dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah jarang digunakan. Sedangkan untuk tipe baterai pengumpulan
energi listrik dihasilkan dari baterai yang digunakan yaitu dengan cara mengontakan kunci kearah “starter”
dan setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh dan arus sudah maksimal serta siap dilepaskan.
5. Rimper
Sejenis alat penjepit khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator biasa dengan
sumbu api.
6. Kabel Utama (bus wire, leading wire)
Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan blasting machine ke rangkaian peledakan listrik.
B. Perlengkapan peledakan
Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali
peledakan saja. Hal itu dikarenakan perlengkapan adalah bahan baku pada kegiatan peledakan ini. Dan perlengkapan
peledakan ini akan rusak atau hancur hanya dalam sekali pakai, maka dari itu sudah tidak dapat digunakan Kembali di
antaranya :
1. Detonator
Adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk
aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Isian utama (primary
charge) berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitif). Fungsinya adalah menerima efek panas dengan
sangat cepat dan meledak menimbulkan gelombang kejut.
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan tetap . Perambatan
api tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (Ignition Mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat
meledakkan isian primer dan isian dasarnya
3. Sumbu Ledak
Sumbu ledak adalah sumbu yng pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN. Fungsi sumbu ledak
adalah untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan detonator didalam lubang ledak. Sumbu
ledak mempunyai sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis
4. Booster (pentolite cast booster)
Merupakan bahan peledak dengan daya ledak paling tinggi diantara semua jenis handak yang dipakai di
dunia pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses pelelehan dari TNT (tri nitro toluena) dengan
PETN (penta erytrithol tetra nitrate).
5. Dynamite Dayagel Dahana Magnum
erupakan bahan peledak istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan beremulsi sensitif yang kuat, namun
demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak mekanik. Dayagel Magnum merupakan bahan
peledak kuat yang tahan terhadap air. Dayagel Magnum dikemas dalam Cartridge dari bahan Nylon Film
yang apabila diperlukan dapat dipotong.
6. Bahan Peledak
Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau
campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami
suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan
disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Contohnya dalah ANFO, TNT dan
lain - lain.
METODOLOGI
Pada praktikum peledakan mata acara pengenalam peralatan dan perlengkapan peledkan dijelaskan tentang apa
aitu peledakan dan pengeboran serta pengenalan peralatan peledakan (blasting equipment) dimana peralatan terseuat
adalah Alat-alat yang diperlukan untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat
dipakai berulang kali contoh kabel utama, blasting machine, alat peraga tie in, dan banch blasting dan pengenalan
perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali peledakan
saja contoh detonator listik, detonator nonel (non- electric), sumbu ledak, boster, dinamit, bahan peledak, besrta dengan
nama peraga, jenis, material isian, kelompok, fungsi, cara penggunaan, prinsip kerja, kondisi lapangan, kelistikan dan
daya ledak dasri setiap masing masing peralatn dan perlengkapan.
1. Peralatan
a. Kabel Utama
Adapun untuk peralatan yang kedua yaitu Blasting Machine, jenis dari BM yaitu generator, untuk material
isiannya sendiri terdiri atas sumber arus listrik, BM ini berfungsi menghasilkan listrik untuk menyalakan detonator yang
sudah di rangkai, kemudian cara penggunaannya yaitu disambungkan pada connecting wire yang menghubungkan pada
detonator yang sudah di rangkai, prinsip kerjanya melepaskan dan mengalirkan listrik, dan untuk kondisi lapangan yang
cocok untuk blasting machine sendiri yaitu kering, lembab, dan basah.
c. Alat Peraga Tie In
2. Perlengkapan
a. Detonator listrik
Nama peraga ini yaitu detonator, jenis detonator ini terdiri atas detonator listrik, mineral isian yang terdapat
pada detonator ini adalah ignation mixture, ASA, Kawat Halus, Adapun fungsi dari dari detonator ini adalah sebagai
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
pemicu awal sebagai bentuk aksi yang memberikan efek lanjut terhadap booster, cara penggunaannya yaitu dengan
arus listrik yang di lepaskan dari blasting machine yang sudah di sambungkan dengan connection wire, prinsip kerja
dari detonator ini dengan penyalaanya dengan arus listrik, dan keadaan lapangan harus kering. Perbedaan antara
Detonator listrik dan nonel (non- electric) yaitu detonator listrik hanya bisa di gunakan pada kondisi lapangan Kering,
sedangkan detonator nonel (non- electric) bisa di gunakan dalam keadaan apapun.
b. Detonator Nonel (non- electric)
Nama peraga ini yaitu detonator, jenis detonator ini terdiri atas detonator listrik, mineral isian yang terdapat pada
detonator ini adalah ignation mixture, ASA, Kawat Halus, Adapun fungsi dari dari detonator ini adalah sebagai pemicu
awal sebagai bentuk aksi yang memberikan efek lanjut terhadap booster, cara penggunaannya yaitu dengan arus listrik
yang di lepaskan dari blasting machine yang sudah di sambungkan dengan connection wire, prinsip kerja dari detonator
ini dengan penyalaanya dengan arus listrik, dan keadaan lapangan bisa di semua medan. Perbedaan antara detonator
listrik dan nonel (non- electric) yaitu detonator listrik hanya bisa di gunakan pada kondisi lapangan Kering, sedangkan
detonator nonel (non- electric) bisa di gunakan dalam keadaan apapun.
c. Sumbu ledak
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
Nama perlengkapan peledak selanjutnya yaitu sumbu ledak. Simbu ledak ini jenis Cordtex yang material
isiannya terdiri atas Mexio, PETN, fungsi sumbu peledak ini merambat energi dengan kecepatan tetap, Adapun cara
penggunaan dari sumbu peledak ini adalah dengan menyalakan ignitro mixture didalam detonator sehingga dapat
memicu peledakan. Adapun kondisi lapangan yang cocok untuk sumbu peledak ini sendiri adalah dalam keadaan
kering, lembab, basah dan air.
d. Boster Low dan High
Nama perlengkapan kali ini adalah Booster. Booster ini termasuk jenis Pentolitr Cast Booster. Yang material
isiannya terdiri dari TNT PENT. Fungsi dari booster ini sendiri adalah untuk meledakkan surface. Adapun cara
penggunannya yaitu dengan menghubungkan dengan detonator. Prinsip kerja yang digunakan pada booster yaitu
menerima gelombang kejut dari detonator ehinggan meledakkannya dengan detonator dan kondisi lapangan yang cocok
untuk booster ini sendiri yaitu dalam keadaan kering.
Tabel 9. Booster (low)
Nama Peraga Booster (low)
Jenis Pentolite Cast Booster
Material Isian TNT, DENT
Fungsi Untuk meledakkan surface
Cara Penggunaan Disambungkan dengan detonator
Prinsip Kerja Menerima gelombang kejut dari detonator sehingga
meledakkannya dengan detonator.
Kondisi Lapangan Kering
Nama perlengkapan kali ini adalah Booster (low). Booster ini termasuk jenis Pentolitr Cast Booster. Yang
material isiannya terdiri dari TNT PENT. Fungsi dari booster ini sendiri adalah untuk meledakkan surface. Adapun cara
penggunannya yaitu dengan menghubungkan dengan detonator. Prinsip kerja yang digunakan pada booster yaitu
menerima gelombang kejut dari detonator sehingga meledakkannya dengan detonator dan kondisi lapangan yang cocok
untuk booster ini sendiri yaitu dalam keadaan kering. Perbedaan antara Booster hard dan Booster Low Terdapat pada
Daya ledaknya.
e. Dinamit (dodol)
Peralatan selanjutnya yaitu Dinamit (dodol). Dinamit dodol ini termasuk jenis Dahama Mangon, yang material
isinya ini terdiri dari Nitrogliserin, Dinamit ini sndiri berfungsi untuk meledakkan surface. Cara penggunaannya dengan
cara disambungkan dengan detonator. Dan untuk prnsip kerja dari dinamit ini sendiri yaitu dengan menerima
gelombang kejut dari detonator sehingga dari peledakannya ini dengan detonator. Untuk kondisi lapangan yang cocok
dari dinamit (dodol) ini sendiri yaitu kondisi kerning, lembab dan basah.
f. Bahan peledak
Peralatan yang selanjutnya yaitu bahan peledak, yang brjenis ANFO yang material isiannya terdiri atas
Amonium Nitrat dan Fuel Oil, fungsi dari bahan peledak ini adalah memecahkan dan menghancurkan suatu batuan.
Cara penggunaan dari bahan peledak ini sendiri adalahn dengan mengisi lubang ledak dengan bahan peledak. Prinsip
kerja dari bahan peledak ini yaitu membuat lubang ledak yang di idi dengan bahan peledak. Untuk kondisi lapangannya
yaitu dalam keadaan kering.
KESIMPULAN
1. Kegiatan pemboran (drilling) adalah suatu aktifitas atau kegiatan untuk membuat lubang dengan mengunakan
unit bor yang mana lubang tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat peletakan bahan peledak,
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
sedangkan kegiatan peledakan dilakukan untuk memberaikan batuan dengan volume besar menjadi volume
kecil sehingga mudah dalam pengambilan dan pengangkutan.
2. Tujuan dilakukan pengeboran adalah untuk menyediakan lubang ledak yang akan diisi bahan peledak.
Kegiatan peledakan pada kegiatan peledakan tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya
agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam pendorongan,
pemuatan, pengangkutan dan konsumsi material pada crusher yang terpasang.
3. Mengetahui dan mengnal tentang peralatan dan perlengkapan yang di gunakan dalam peledakan, memahami
kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan, membedakan perbedaan peralatan dan perlengkapan,
mempelajari lebih luas tentang peralatan dan perlengkapan peledakan, mempelajari jenis, bagian-bagian dan
kegunaan peralatn dan perlengkapn peledakn.
4. Peralatan adalah rangkaian alat yang dapat digunakan berkali kali sedangkan perlengkapan adalah penunjang
berbentuk alat maupun bahan yang penggunaannya itu hanya satu kali saja tidak dapat digunakan berkali kali.
5. Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali
peledakan saja
SARAN
A. Saran Untuk Asisten
Saran saya untuk asisten yaitu menurut saya para asisten telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik akan tetapi akan lebih baik jika mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan baik itu sebelum praktikum
maupun sebelum penyampaian materi karena pada saat praktikum pertama penyampaian materinya alangkah
baiknya lebih teliti dalam penyiapan alat bembantu untuk penyampaian materi seperti proyektor agar tidak
mengulur waktu serta memberikan format jurnala kepada praktikan agar mempermuda dalam pengerjaanya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya saya sampaikan kepada:
a. Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., selaku Kepala Laboratorium Pengeboran dan Peledakan
b. Bapak Ir. Arif Nurwaskito, S.T., M.Si., IPP., dan Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., selaku Dosen
Pengampuh Mata Kuliah Pengeboran dan Peledakan
c. Kakak Umar Triadi Rivai, S.T., selaku Koordinator Laboratorium Pengeboran dan Peledakan
d. Kakak-kakak Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan yang telah memberikan banyak ilmu
e. Teman-teman Seperjuangan Angkatan 2020 yang telah membantu menyusun jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
A. Al’Faizah Ma’rief. (2020). Analisis Pengaruh Jumlah Bahan Peledak Terhadap Ground Vibration Akibat Ledakan
Pada Area Pit SM-A Tambang Batubara PT Sims Jaya Kalimantan Timur. Jurnal Geomine, 8(1): 74-79.
Indry Agnesty. (2018). Kajian Biaya PPeledakan Pada Proses Pembongkaran Batuan Granit Di PT. Hansindo Mineral
Persada. Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura Pontianak.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Pengeboran dan Peledakan , Ma. 1, 2023
Nurwaskito, A. (2022, Desember). Analisis Penggunaaan Balldeck pada Kegiatan Peledakan untuk meminimalisir
Flyrock. Jurnal Geomine, Hal 280-291.
Sundoyo, S., dan Hidayat. (2019). Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Upaya Pencapaian Target Produksi
Peledakan PT. Bukit Baiduri Energi Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geologi
Pertambangan (JGP), 25(1).
Tim Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan. (2023). MODUL PRAKTIKUM PELEDAKAN. In J. T.
Fakultas Teknologi Industri. Makassar.