Anda di halaman 1dari 12

PERALATAN TAMBANG YANG DIGUNAKAN PADA TAMBANG TERBUKA DAN

TAMBANG BAWAH TANAH

Gary Purbaya
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo
Email : garypurbaya983@gmail.com

ABSTRAK

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai
ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah
permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Tujuan pembuatan paper ini untuk mengetahui peralatan
tambang yang digunakan pada tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Alat berat yang digunakan
pada industry pertambangan yakni dozer, excavator, dump truck, wheel loader, motor grader, compactor,
crane dan lainnya yang memiliki standar keselamatan operasional yang tinggi dan dapat diandalkan untuk
bekerja di segala medan.
Kata kunci: Pertambangan, Tambang terbuka, Tambang bawah tanah

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan hasil tambangnya. Hal itu dikarenakan
letak wilayah Indonesia secara geografis berada di antara lempeng Eurasia, dan juga lempeng Pasifik.
Lempeng-lempeng itu terbentuk dari lempengan muda yang letaknya berada di daerah cincin atau biasa
dikenal masyarakat sebagai Pacific Ring of Fire. Adanya beberapa tumbukan lempeng tersebut membuat
kandungan minyak bumi, gas, serta logam-logam berharga melimpah di dalamnya.
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai
ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah
permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
pascatambang. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan menambang adalah
menggali (mengambil) barang tambang dari dalam tanah. Dari pengertian-pengertian pertambangan di
atas, dapat diketahui bahwa pertambangan adalah suatu usaha mengambil dan memanfaatkan bahan-
bahan galian,.
Dengan banyaknya penambangan yang ada di Indonesia, penggunaan alat berat tambang pada
tambang industri dipastikan akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini disebabkan karena
industri pertambangan dengan penggunaan alat berat yang saling berhubungan satu sama lain, tidak hanya
bergantung pada satu jenis saja seperti jenis conveyor belt conveyor.
Hakikatnya pembangunan sektor pertambangan dan energi mengupayakan suatu proses
pengembangan sumber daya mineral dan energi yang potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan
optimal bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sebab tujuan dari industri pertambangan adalah untuk
memanfaatkan sumber kekayaan alam, untuk kesejahteraan rakyat dan meningkatkan pendapatan daerah.
LANDASAN TEORI

Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian


bahan galian seperti batubara, ore (bijih) batu dan sebagainya di mana para pekerja
berhubungan langsung dengan udara luar dan iklim. Tambang terbuka (open pit
mining) juga disebut dengan open cut mining adalah metode penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau
dekat dengan permukaan.

Metode ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun stripping dan
quarrying termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai
untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi
non-metalic minerals seperti dimension stone, rock agregates dan lain-lain.

Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metode tambang


terbuka oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah
atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan
batubara yang kecil (<300). Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi
relatif masih dangkal, maka metode penambangan terbuka umumnya akan lebih
ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam ( bawah permukaan).

Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistem


penambangan mineral atau batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak
berhubungan langsung dengan udara terbuka.

Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah yaitu development
atau pengembangan dan production atau produksi. Pada tahap development semua
yang digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan
masuk dan penggalian fasilitas fasilitas bawah tanah lainnya. Sedangkan tahap
production adalah pekerja menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut
stope (lombong). Dengan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah tanah dengan
panjang terowongan yang mencapai ribuan meter maka diperlukan usaha khusus untuk
mengalirkan udara ke semua sudut terowongan. Ventilasi berguna untuk mensuplai
jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga harus memastikan agar semua Udara kotor
hasil pembuangan alat-alat Diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan
bisa segera dibuang keluar. Untuk memaksa agar udara mengalir ke terowongan
digunakan kipas raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan. Untuk
menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga terowongan. Berbagai
metode penyanggaan atau ground support telah dikembangkan. Penyanggaan yang
optimal akan mendukung pelaksanaan kerja dan juga keselamatan semua pekerjaan.
Prinsip pokok eksploitasi tambang bawah tanah adalah memilih metode yang
paling cocok dengan keunikan karakter (sifat alamiah, geologi, lingkungan, dan lain-
lain) endapan mineral dan batuan yang akan ditambang dengan memperhatikan
batasan tentang keamanan, teknologi dan ekonomi. Batasan ke ekonomian berarti
bahwa dengan biaya produksi yang rendah tetapi diperoleh keuntungan pengembalian
yang maksimum (return the maximum profit ataupun rate of return ROR) serta
lingkungan.

PEMBAHASAN

Alat alat pertambangan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan produksi, efisiensi serta
efektifitas perusahaan. Ini akan berpengaruh langsung pada keuntungan yang didapat dari seluruh
aktivitasnya. Keberadaan alat berat pertambangan tidak dapat dipisahkan dari segala aktivitasnya. Seiring
berjalannya waktu akan terjadi peningkatan kebutuhan sebab volume material juga meningkat.
Banyaknya jenis alat berat sekarang ini sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar yang
notabennya adalah mereka yang bergerak dibidang konstruksi, pertambangan, maupun bidang lain yang
membutuhkan mesin penggerak untuk memudahkan pekerjaan lapangan berskala besar. Maka dari itu,
dalam industri pertambangan, setiap jenis alat berat memiliki fungsinya tersendiri yang antara lain
berfungsi sebagai alat gali (excafator), alat pengangkut material, alat pemroses material, maupun alat
pemadat tanah.
Aktivitas pertambangan, baik tambang terbuka (batubara, emas, biji besi, nikel) maupun tambang
tertutup / bawah tanah (minyak bumi, gas, uranium), selalu membutuhkan alat-alat berat (heavy
equipments). Alat-alat berat ini memudahkan dan mempercepat proses penambangan, sehingga berjalan
lebih efisien dan efektif.
Berikut ini beberapa jenis alat berat yang cocok untuk pertambangan, disusun berdasarkan fungsi
utamanya:
1. Alat Penggalian
Dalam aktivitas penambangan, terutama metode tambang terbuka (open pit), selalu diawali
dengan tahap persiapan, termasuk pembukaan lahan dan pembuatan jalan menuju lokasi tambang. Setelah
itu dilakukan penggalian material di lokasi tambang. Beberapa alat berat yang sering dipakai untuk
melakukan penggalian adalah excavator, dragline, dan bucket wheel excavator (BWESc

A. Alat Penambangan Bawah Tanah

a. Scooptram
Scooptram  merupakan alat berat yang digunkaan untuk mengangkut material dan membersihkan
landasan tambang bawah tanah. Alat ini juga disebut sebagai underground loader yang didesain
khusus agar dapat digunakan secara efektif di lokasi tambang yang sempit. Sama halnya
seperti loader untuk open pit mining, scooptram juga memiliki bucket besar yang berada didepan
yang digunakan untuk memuat material.

b. Underground Mining Truck

Underground Mining Truck merupakan truk yang didesain khusus untuk tambang bawah tanah,
sehingga mampu memuat dan mengangkut batuan atau material hasil dari dalam lokasi tambang
menuju permukaan.. Walaupun mekanismen penggunaan tidak jauh berbeda, namun truk jenis
ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan truk untuk tambang permukaan. Hal
ini memungkinkan mobilitas dalam pengangkutan material pada daerah operasi yang sangat
terbatas dapat lebih efektif.
c. Continuous Miner

Continuous Miner  merupakan salah satu alat berat yang berfungsi untuk mengikis batuan
maupun bahan galian seperti batubara itu sendiri secara terus-menerus. Alat berat jenis ini
memiliki drum besi besar yang dilengkapi dengan gigi tungsten carbide yang digunakan pada
saat room & pillar operations. Dalam pengoperasiannya, alat ini dapat menambang batubara
sebanyak 5 ton batubara per menitnya sehingga sangat efektif.
d. Scaler

Scaler merupakan alat yang berfugsi untuk mengikis material yang berada di atap maupun di
dinding tambang yang cenderung sangat keras. Material yang dirontokkan itu merupakan
material yang akan lepas, sehingga tidak akan terjatuh secara tiba-tiba saat operasi tambang
berlangsung.
e. Shotcreter

Shotcreter merupakan alat berat yang berfungsi untuk melakukan penyemprotan beton pada
suatu bidang atau dinding tambang dengan menggunakan alat mekanis untuk mencegah
terjadinya longsor atau runtuhnya dinding tambang. Mekanisme alat ini yaitu dengan yaitu
dengan menyemprotkan adukan semen yang terdiri dari campuran semen, pasir dan air melalui
selang yang dilakukan dengan kecepatan tinggi kesuatu bidang permukaan.
f. Personal Carrier
Personal carrier bukanlah alat berat yang digunakan untuk melakukan kegiatan eksplorasi,
namun sebagai transportasi untuk mengangkut para pekerja tambang maupun alat-alat
operasional yang dibutuhkan di area tambang.
g. Scissor Lift

Sama halnya seperti personal carrier, scissor lift juga berfungsi dalam menunjang kinerja para
pekerja tambang. Alat ini digunakan oleh para pekerja tambang untuk mencapai area tambang
yang tinggi, seperti bagian atap. Alat ini tentu saja lebih aman dan lebih efisien jika
dibandingkan dengan penggunaan tangga manual.
B. Alat Penambangan Terbuka

a. Excavator

Excavator merupakan alat berat multifungsi yang sering digunakan untuk pekerjaan
pertambangan. Alat ini memiliki kemampuan luar biasa untuk melakukan penggalian maupun
mengangkut material ke alat berat lain seperti dump truck.
Untuk pertambangan, excavator lebih cocok untuk melakukan pekerjaan di tambang terbuka
seperti batubara, emas, nikel, dan besi. Ia mampu menggali dan mengangkat material yang digalinya
seperti tanah dan bebatuan. Kalau aktivitas penambangan di titik tertentu selesai, excavator juga bisa
digunakan untuk menutup kembali (back-filling) lubang bekas galian. Istilahnya melakukan reklamasi eks
lokasi penambangan, agar lingkungan tidak dibiarkan merana.
Salah satu keunggulan excavator yang membuatnya menjadi alat multifungsi adalah memiliki
bucket yang dapat diganti jenisnya, disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Bucket
tersambung dengan arm (lengan) dan boom. Ketiga komponen penting ini saling berkaitan, dan masing-
masing memiliki alat penggeraknya. Boom cylinder, misalnya, berfungsi untuk menggerakkan boom.
Boom, bersama arm cylinder, merupakan tuas utama untuk menggerakkan arm ke atas atau ke bawah.
Arm berfungsi mengayunkan bucket, sehingga bisa naik dan turun. Gerakan bucket juga dipengaruhi
bucket cylinder.
b. Dragline

Alat berat ini juga multifungsi, karena dapat melakukan penggalian serta memuat material
sebelum dipindahkan ke alat angkut seperti dump truck. Ketika melakukan penggalian, dragline tak perlu
masuk ke lokasi galian. Alat ini cukup ditempatkan agak jauh dari lokasi penggalian, asalkan berada di
atas landasan yang baik. Dari jarak cukup jauh, dragline mampu melakukan penggalian pada lokasi
dengan kondisi apapun.
Hal ini berkat komponen khususnya seperti sistem tali pengangkat dan kerekan yang bisa
menaikkan maupun menurunkan ember, kemudian menyeretnya ke arah operator. Sistem kerekan ini
membuat dragline cocok untuk penggalian di bawah air, atau lubang galian yang sangat dalam, hingga
kedalaman 65 meter atau lebih.
c. Bucket Wheel Excavator (BWE)
Bucket wheel wxcavator (BWE) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan
fungsi utama sebagai mesin penggali terus-menerus (continuous digging machine) dan dalam skala besar.
Fungsinya mirip excavator, namun prinsip kerjanya sedikit berbeda. BWE mempunyai banyak bucket
yang diletakan pada sisi roda raksasa. Jika roda raksasa berputar, bucket akan menggali permukaan tanah
secara terus-menerus.
Material pada bucket-bucket ini akan ditumpahkan langsung ke belt conveyer yang berada di
lengan BWE. Jadi alat ini cukup lengkap, karena dapat menggali sekaligus memindahkan material.
Komponen utama BWE adalah roda besar berputar yang dipasang pada lengan raksasa. Ujung roda
dipasangi bucket dengan gigi-gigi logam di pinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah.
Bucket akan terus berputar, seiring perputaran roda (wheel) yang dirancang untuk menumpahkan material
pada belt conveyor yang terdapat di badan BWE.
BWE sering disebut sebagai continuous excavators, karena bisa menggali terus-menerus tanpa
henti. Bucket yang terus berputar akan memberikan tingkat penggalian maksimal, dan tidak
membutuhkan alat angkut tambahan seperti dump truck. Sebab material yang digali dapat langsung
diangkut oleh belt conveyor.
d. Power Shovel

Power shovel, atau sering disebuthydraulic shovel, juga termasuk alat berat yang banyak
digunakan dalam proyek-proyek pertambangan serta penggalian besar. Alat ini mempunyai kapasitas
bucket yang sangat besar, didukung mesin dengan tenaga sangat kuat. Tidak heran jika power shovel
termasuk jenis alat berat yang paling kuat untuk kategori excavator.
Tidak hanya andal dalam pekerjaan penggalian, power shovel juga juga bagus untuk jenis
pekerjaan yang membutuhkan pengangkatan material berbobot besar. Misalnya mengangkut bebatuan
besar, mineral, batubara, dan material berat lainnya.

2. Alat Muat (Loading Equipment)


Alat muat adalah alat yang berfungsi memuat material penambangan menuju ke alat angkut.
Empat alat gali yang telah disebut sebelumnya sekaligus merupakan alat muat yang sering digunakan
dalam pekerjaan pertambangan.
Selain itu, masih ada beberapa jenis alat muat lainnya yang cocok digunakan dalam
pertambangan. Misalnya wheel loader.
Wheel loader merupakan alat berat untuk memuat material dalam jumlah besar. Bentuknya
seperti dozer atau traktor, namun memiliki bucket berukuran besar di bagian depan. Bucket ini memiliki
fungsi untuk memuat material tambang ke belt conveyor. Namun wheel loader fokus melakukan
pemuatan material yang tidak terlalu keras.
Alat berat ini menggunakan ban sebagai penggeraknya, sehingga memudahkan mobilitas dan
sangat fleksibel. Dalam pertambangan, wheel loader termasuk kategori alat muat dan alat angkut. Selain
memuat material hasil tambang, alat ini juga dapat digunakan untuk memuat tanah penutup ke dalam
dump truk. Ini biasa dijumpai dalam proses back-filling (penutupan lubang) setelah proses penambangan
selesai.
Wheel loader bukan hanya mampu memuat atau memindahkan material, tetapi juga dirancang
bisa dioperasikan di berbagai medan, dan bisa bergerak maju hingga kecepatan 32 – 36 km / jam maupun
bergerak mundur hingga kecepatan 33 – 37 km / jam.

3. Alat Angkut
Alat angkut berfungsi memindahkan material dari lokasi pembongkaran, penggalian, atau
peledakan ke tempat yang dituju (drop point). Misalnya kapal tongkang atau tempat penimpunan
sementara. Dua jenis alat angkut yang banyak digunakan adalah dump truck dan belt conveyer.
a. Dump Truck
Pada dasarnya, dump truck memiliki fungsi seperti truk. Hanya saja, kapasitas muatannya jauh
lebih besar. Fungsinya untuk mengangkut / memindahkan material dari area penambangan ke drop point.
Material yang diangkut bervariasi, tergantung jenis tambang yang dikerjakan. Misalnya tanah, pasir, batu
split, batubara, biji besi, dan nikel. Jarak angkutnya bisa lebih dari 500 meter.

Untuk memasukkan material dari lokasi awal (misalnya lokasi penggalian) ke dump truck
dibutuhkan alat berat lainnya, misalnya excavator, backhoe, atau wheel loader. Tetapi untuk membongkar
atau menurunkan muatan, dump  truck bisa melakukannya dengan bantuan sistem hidrolik.
Karena kecepatannya cukup tinggi, penggunaan dump truck sangat efektif sehingga ongkos
produksi pun bisa ditekan. Alat ini juga fleksibel, sebab mampu mengangkut barang dalam bentuk dan
jumlah bervariasi, serta tidak terlalu tergantung pada jalur jalan yang ada.
b. Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan alat berat yang berfungsi memindahkan material tanah, pasir, kerikil,
batu,  atau beton. Kapasitas pemindahan material ini cukup besar, karena bisa dipindahkan terus-menerus.

Alat ini biasa digunakan untuk mengumpulkan material dari beberapa lokasi tambang ke drop
point, di mana material-material tersebut siap diangkut ke tempat lain. Belt conveyor dapat digunakan
untuk mengangkut material unit load dan bulk material, baik secara mendatar maupun miring.
Unit load adalah benda yang dapat dihitung jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong,
dan balok. Bulk material adalah material berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll.
4. Alat Bantu / Tambahan
Ada beberapa alat bantu / alat tambahan yang sering digunakan dalam pertambangan. Disebut alat
tambahan, karena tidak berpengaruh secara langsung, namun berguna dalam tahap persiapan atau sesudah
proses penambangan selesai. Alat-alat tambahan tersebut antara lain:
a. Bulldozer

Bulldozer merupakan alat berat yang menggunakan roda rantai (track shoe), dapat digunakan
untuk mengali (digging), mendorong (pushing), meratakan (spreading), menarik beban, menimbun
(filling), dan sebagainya.
Dalam pertambangan, bulldozer digunakan untuk membuka lahan. Sebelum proses penambangan
dimulai, area yang akan ditambang biasanya ditumbuhi pepohonan dan semak belukar. Dengan alat ini,
pepohonan besar bisa dirobohkan. Semak belukar pun bisa dibersihkan dengan mudah.

b. Scraper
Scraper berbentuk seperti traktor, tetapi memiliki sisir besar di bagian bawah. Fungsi scraper
pada kegiatan penambangan adalah sebagai pengupas lapisan tanah pucuk. Dalam proses penambangan
batu bara, tanah tidak dikeruk begitu saja. Karena kandungan batu bara ada di bawah lapisan pucuk dan
tanah penutup.
Scraper digunakan untuk mengupas permukaan tanah pucuk, kemudian diangkut untuk ditimbun
dalam tempat penimbunan. Scraper memiliki kemampuan untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur
tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak
cukup jauh (hingga 2.000 meter) pada tanah datar, dengan alat penggerak roda ban.
c. Motor Grader

Motor Grader juga termasuk salah satu jenis traktor. Fungsinya untuk meratakan bentuk
permukaan tanah. Alat ini biasanya digunakan dalam proyek jalan guna membuat kemiringan tertentu,
termasuk  jalan menuju lokasi pertambangan yang acapkali memiliki medan tidak rata.
Apabila permukaan tanah relatif lebih rata, hal ini bisa memudahkan mobilisasi dump truck atau
alat angkut lainnya. Dengan demikian, material di atas dump truck tak akan tumpah / tercecer, sehingga
meningkatkan efisiensi dalam jangka panjang.
d. Compactor / Roller
Dalam pertambangan, compactor atau roller termasuk kategori alat pemadat tanah. Alat ini
dipakai untuk memadatkan tanah yang bakal dijadikan jalan, sehingga dump truck bermuatan penuh tidak
akan amblas saat melewati jalan tersebut.
KESIMPULAN

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai
ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah
permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Usaha pertambangan meliputi tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang. Aktivitas pertambangan, baik tambang
terbuka maupun tambang tertutup / bawah tanah selalu membutuhkan alat-alat berat Penggunaan alat
berat pada tambang industri umumnya ditujukan untuk memindahkan material-material yang berat, batu-
batuan, tanah, lumpur, dan berbagai macam material yang ada di tempat tambang. Berbagai jenis alat
berat digunakan sebagai penunjang kegiatan pertambangan. Penggunaan alat berat tentunya harus
disesuaikan dengan kondisi dan fungsi dari alat berat tersebut. Walaupun kelihatannya semua alat berat
memiliki peran yang sama, namun pada kenyataannya tidak.. Alat-alat berat ini bertujuan untuk
memudahkan dan mempercepat proses penambangan, sehingga proses penambangan dapat berjalan lebih
efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai