(sumber: http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commoditydan,www.kohlenstatistik.de)
2014
• Dunia pertambangan Indonesia memiliki profil yang sangat luar
biasa. Indonesia menduduki peringkat enam besar dunia dalam
hal kepemilikan bahan-bahan tambang. Namun, dalam hal iklim
investasi, Indonesia menduduki peringkat buntut.
• Indonesia kaya dengan sumber daya alam, khususnya bahan
tambang. Saat ini, Indonesia, menurut Survei Geologi Amerika
Serikat (USGS) menduduki peringkat ke-6 sebagai negara yang
kaya akan sumber daya tambang. Selain itu, dari potensi bahan
galiannya untuk batubara, Indonesia menduduki peringkat ke-3
untuk ekspor batubara, peringkat ke-2 untuk produksi timah,
peringkat ke-2 untuk produksi tembaga, peringkat ke-6 untuk
produksi emas.
2014
• Cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia,
namun produksi Indonesia posisi ke-6 sebagai produsen dengan
jumlah produksi mencapai 246 juta ton, setelah China(2.761 juta
ton), USA (1007 juta ton), India (490 juta ton), Australia (325 juta ton),
Rusia (247 juta ton).
• Peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir sejumlah (203
juta ton). Posisi pertama ditempati Australia (252 juta ton), China
sebagai produsen batubara terbesar dunia, hanya menempati
peringkat ke-7 sebagai eksportir (47 juta ton).
• Indonesia menduduki peringkat ke-25 negara potensi minyak terbesar
dengan cadangan minyak sebesar 4,4 miliar barrel. Dan berada di
posisi ke-21 sebagai penghasil minyak mentah terbesar di dunia yakni
sebanyak 1 juta barrel per hari, dan menduduki peringkat ke-2
sebagai pengekspor LNG terbesar yaitu 29,6 bcf.
SEBARAN TAMBANG DI INDONESIA
CEKUNGAN GEOLOGI
TUGAS
Buatlah artikel tentang :
• Sejarah perkembangan kontrak pertambangan
Indonesia
• Sejarah Pertambangan dan Energi di Indonesia
• Sejarah Pengelolaan Tambang atau Mining History
ISTILAH-ISTILAH
PERTAMBANGAN
ISTILAH-ISTILAH PERTAMBANGAN
1. Mineral 15. Overburden 29. Blind Shaft
2. Rock 16. Bed Rock 30. Stope
3. Ore 17. Hanging Wall 31. Front/face
4. Country Rock 18. Foot Wall 32. Sump
5. Gangue Mineral 19. Dip 33. Shaft Collar
6. Waste 20. Strike 34. Prospecting
7. Vein 21. Shaft 35. Exploration
8. Shoot 22. Tunnel 36. Development
9. Pay Streak 23. Adit 37. Exploitation
10. Bedded Deposit 24. Drift
11. Dissiminated Deposit 25. Cross Cut
12. Masses 26. Level
13. Out Crop 27. Raise
14. Float 28. Winze
1. MINERAL
• Suatu istilah umum untuk semua benda padat
anorganik yang terbentuk di alam, mempunyai
komposisi kimia tertentu dan sifat-sifat fisik yang tetap.
• Keuntungan (laba) yang diinginkan perusahaan.
1. MINERAL
2. ROCK” (BATUAN)
• Kumpulan mineral yang membentuk kulit bumi.
3. ORE
• Ore atau endapan bijih/cebakan bijih
• Endapan dari kumpulan mineral yang dari
padanya dapat diambil (diekstrak) satu atau
lebih logamnya dengan menguntungkan
berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi
pada saat itu.
3. ORE
4. COUNTRY ROCK (BATUAN SAMPING)
• Lapisan batuan yang mengelilingi suatu
endapan bijih.
5. GANGUE MINERAL
• Mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna
tetapi yang terdapat bersama-sama mineral
berharga pada suatu endapan bijih.
6. WASTE (BARREN ROCK)
• Batuan yang tidak mengandung mineral
berharga atau bagian dari endapan bijih yang
kadarnya sangat rendah.
7. VEIN (URAT BIJIH)
• Suatu endapan mineralisasi yang memiliki
bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya
miring terhadap bidang datar (lebih besar 45o).
8. SHOOT (ORE SHOOT, CHIMNEY)
• Bagian dari urat bijih (vein) dimana kadar
mineral berharganya lebih tinggi dari
sekelilingnya, mempunyai sifat-sifat khas antara
lain:
1. Salah satu dimensinya jauh lebih besar dari
dua dimensi yang lain.
2. Letaknya biasanya searah dengan kemiringan
urat bijih.
9. PAY STREAK
• Sama dengan “shoot”, hanya untuk endapan
alluvial.
10. BEDDED DEPOSIT (ENDAPAN BERLAPIS)
• Endapan bahan galian sedimenter yang letaknya
horizontal atau sedikit miring dan terletak sejajar
dengan stratifikasi batuan disekelilingnya.
• Misalnya : endapan batubara, endapan-endapan
garam.
11. DISSIMINATED DEPOSIT
(ENDAPAN TERPENCAR)
• Endapan bijih yang tidak teratur bentuk dan
penyebaran kadarnya, letaknya terpisah-pisah
dan biasanya terdapat pada suatu daerah yang
luas.
12. MASSES
• Endapan bijih yang luas dan bentuknya
tidak teratur , pada umumnya endapan
sekunder.
13. OUT CROP (SINGKAPAN)
• Bagian dari suatu lapisan batuan atau endapan
bijih yang tersingkap dipermukaan bumi,
seringkali bagian itu tertutup oleh tanah atau
tumbuh-tumbuhan yang tipis sehingga sukar
terlihat.
14. FLOAT
• Bagian atau pecahan dari endapan bijih yang
tersingkap dan karena gaya-gaya pelapukan terbawa
kearah lembah.
15. OVERBURDEN
(TANAH/BATUAN PENUTUP)
• Semua material atau batuan yang menutupi sebuah
endapan bijih.
16. BED ROCK
• Semua material atau batuan yang berada tepat
di bawah suatu endapan bahan galian.
17. HANGING WALL
• Lapisan batuan yang terletak di bagian atas
suatu “vein”, disebut “roof” untuk batubara.
18. FOOT WALL
• Lapisan batuan yang terletak di bagian bawah
suatu “vein”, disebut “floor” untuk batubara.
19. DIP (KEMIRINGAN)
• Sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan
bahan galian atau lapisan batuan dengan bidang datar.
20. STRIKE (JURUS)
• Arah mendatar dari suatu endapan atau suatu
batuan yang tegak lurus “dip”.
21. SHAFT (SUMURAN)
• Suatu lubang bukaan vertikal atau miring yang
menghubungkan tambang bawah tanah dengan
permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan
pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan tambang,
ventilasi, penirisan, dan lain-lain.
21. SHAFT (SUMURAN)
22. TUNNEL (TEROWONGAN)
• Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar
yang menembus ke dua belah kaki bukit.
23. ADIT (TEROWONGAN BUNTU)
• Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar
menghubungkan tambang bawah tanah dengan
permukaan bumi dan hanya menembus sebelah kaki
bukit saja.
23. ADIT
24. DRIFT
• Suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat
dekat atau pada endapan bijih dan arahnya
sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang
dari endapan bijihnya.
24. DRIFT
25. CROSS CUT
• Suatu lubang bukaan mendatar yang
menyilang/memotong jurus endapan bijih.
• Suatu lubang bukaan mendatar yang
menghubungkan “shaft” dengan endapan bijih.
• Suatu lubang bukaan mendatar yang
menyilang/memotong jalan pengangkutan utama
(main haulage way).
26. LEVEL
• “drift” atau “cross cut” atau “adit” yang
dibuat dengan jarak-jarak yang teratur
kearah vertikal, biasanya diberi nomor-
nomor urut secara teratur menurut
ketinggiannya dari permukaan laut atau
menurut kedalamannya dari permukaan
bumi.
26. LEVEL
27. RAISE
• Suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang
dibuat dari “level” atas ke “level” yang dibawahnya.
28. WINZE
• Suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang
dibuat dari “level” atas ke “level” yang dibawahnya.
29. BLIND SHAFT
• Suatu “raise” atau “winze” yang berfungsi sebagai “shaft”,
tetapi tidak menembus sampai ke permukaan bumi.
30. STOPE (LOMBONG)
• Suatu tempat atau ruangan pada tambang
bawah tanah dimana endapan bahan
galian sedang ditambang, tetapi bukan
penggalian yang dilakukan selama
“development”.
31. FRONT/ FACE
• Permukaan batuan yang sedang
ditambang.
32. SUMP
• Suatu sumuran dangkal untuk
menampung air darimana air kemudian
dipompakan ke permukaan bumi.
Biasanya dibuat di tempat terendah
dari “shaft”, dekat “shaft” ataupun
“level”.
32. SUMP
33. SHAFT COLLAR
• Bagian atas dari suatu “shaft” yang
diperkuat dengan beton, kayu atau
bamboo (timber).
34. PROSPECTING
• Adalah kegiatan penyelidikan, pencarian
dan atau penemuan endapan-endapan
mineral berharga.
35. EXPLORATION
• Merupakan pekerjaan-pekerjaan
selanjutnya setelah ditemukannya endapan
mineral berharga yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan untuk mengetahui dan
mendapatkan ukuran, bentuk, letak
(posisi), kadar rata-rata dan jumlah dari
endapan tersebut.
36. DEVELOPMENT
• Adalah Pekerjaan-pekerjaan membuat
lubang-lubang bukaan kearah dan didalam
endapan bijih yang sudah pasti ada
sebagai persiapan untuk penambangan
dan pengangkutan endapan bijih tersebut.
36. DEVELOPMENT
37. EXPLOITATION (MINING)
• Adalah Pengerjaan penambangannya
sendiri, yaitu mengambil dan membawa
mineral-mineral berharga dari dalam kulit
bumi ke permukaan bumi, baik dengan
penggalian dipermukaan tanah maupun
dibawah tanah.
37. EXPLOITATION (MINING)
PERIZINAN TAMBANG
INDONESIA NEGARA KAYA
PERTAMBANGAN RI UUD 45 & UU NO. 32 2004
PERIZINAN TAMBANG
PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH IZIN
USAHA PERTAMBANGAN (IUP) EKSPLORASI
Pasal 23 PP 23/2010 mengatur bahwa persyaratan IUP
Eksplorasi meliputi persyaratan:
• Administratif;
• Teknis;
• Lingkungan; dan
• Finansial
DOKUMEN
• UKL : Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• UPL : Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
UKL-UPL muncul terkait dengan PP No. 27/1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi usaha dan atau kegiatan yang tidak
diwajibkan menyusun AMDAL wajib melakukan UKL dan UPL.
Jadi, segala kegiatan yang tidak termasuk dalam Permen LH No. 11/2006
tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL,
wajib menyusun dokumen UKL-UPL.