Anda di halaman 1dari 7

A.

Contoh Kasus AMDAL

Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil tambang yangmemiliki potensi


sumber daya alam yang kaya di Indonesia, minyak mentah,emas, intan, dan batubara
adalah beberapa hasil tambang yang berskala besar ditiap tahunnya . Tambang batubara
merupakan produk andalan yang berasal dari Kalimantan Timur sekarang ini. Namun,
batubara adalah suatu kategori sumber daya alam yang tak terbaharui, sehingga
keberadaannya harus dijaga. Sehingga pembangunan nasional dapat bergulir terus-
menerus dengan mengedepankansumber daya alam yang dikelola secara baik.Salah satu
tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkankesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan dan berprikemanusiaan.

Batu Bara adalah salah satu hasil tambang yang dihasilkan dari pembekuan fosil
hewan purba pada zaman dahulu. Wilayah Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya
akan sumber daya alamnya . salah satu kekayaan alamnya yang di miliki adalah cadangan
batubara yang lumayan besar. Cadangan Batubara tersebut tersebar di wilayah Kepulauan
Kalimantan terutama di wilayah Kalimantan Timur.

Wilayah Kalimantan Timur merupakan Wilayah yang paling banyak cadangan


Batubaranya. Di Kaltim jumlah ijin pertambangan dinilai sangat banyak, saat ini terdapat
1.212 kuasa pertambangan yang di terbitkan pemerintah kabupaten/kota dan 32 izin dari
pemerintah pusat. Di kota Samarinda bahkan terbit 76 kuasa pertambangan yang luas
konsesinya menghabiskan 71 persen wolayah. Saat ini lahan yang sedang ditambang
seluas 38.814 hektar atau separuh lebih dari 71.823 hektar luas Samarinda.
Tahapan sebelum dan setelah terjadi Pertambangan

1. Tahap sebelum ada pertambangan

Pada tahap ini kondisi lingkungan masih dalam keadaan bagus, lingkungan masih
jauh dari kata tercemar baik dari keadaan kondisi air, kondisi tanah, hutan dan lain-lain.

2. Tahap pasca setelah adanya pertambangan


Paradigma Kesehatan Lingkungan Proyek Batu-Bara.
Simpul 1 : Jenis dan skala kegiatan yang diduga menjadi sumberpencemar atau biasa
disebut sebagai sumber emisi B3.
1) Dalam hal ini adalah sumber emisi yang berasal dari kegiatan pertambangan batu
bara. Kegiatan pertambangan batu-bara yang menghasilkan sumber
emisidiantaranya adalah: Eksplorasi Kegiatan eksplorasi tidak termasuk kedalam
kajian studi AMDALkarena merupakan rangkaian kegiatan survey dan studi
pendahuluan yangdilakukan sebelum berbagai kajian kelayakan dilakukan. Yang
termasuk sebagai kegiatan ini adalah pengamatan melalui udara, survey
geofisika,studi sedimen di aliran sungai dan studi geokimia yang lain,
pembangunan jalan akses, pembukaan lahan untuk lokasi test pengeboran,
pembuatanlandasan pengeboran dan pembangunan anjungan pengeboran.
2) Ekstraksi dan Pembuangan Limbah Batuan Diperkirakan lebih dari 2/3 kegiatan
ekstaksi bahan mineral diduniadilakukan dengan pertambangan terbuka. Teknik
tambang terbuka biasanyadilakukan dengan open-pit mining, strip mining, dan
quarrying, tergantung pada bentuk geometris tambang dan bahan yang digali.E
kstrasi bahan mineral dengan tambang terbuka sering menyebabkanterpotongnya
puncak gunung dan menimbulkan lubang yang besar. Salahsatu teknik tambang
terbuka adalah metode strip mining (tambang bidang).Dengan menggunakan alat
pengeruk, penggalian dilakukan pada suatu bidang galian yang sempit untuk
mengambil mineral. Setelah mineraldiambil, dibuat bidang galian baru di dekat
lokasi galian yang lama. Batuanlimbah yang dihasilkan digunakan untuk menutup
lubang yang dihasilkanoleh galian sebelumnya. Teknik tambang seperti ini
biasanya digunakan untuk menggali deposit batubara yang tipis dan datar yang
terletak didekat permukaan tanah.
3) Pembangunan infrastruktur jalan akses dan pembangkit energi Kegiatan
pembangunan infrastruktur meliputi pembuatan akses didalam daerah tambang,
pembangunan fasilitas penunjang pertambangan,akomodasi tenaga kerja,
pembangkit energi baik untuk kegiatan konstruksimaupun kegiatan operasi dan
pembangunan pelabuhan. Termasuk dalamkegiatan ini adalah pembangunan
sistem pengangkutan di kawasantambang (misalnya : crusher, ban berjalan, rel
kereta, kabel gantung, sistem perpipaan atau konsentrat bijih). Dampak
lingkungan, sosial dan kesehatan yang ditimbulkan olehkegiatan ini dapat bersifat
sangat penting dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.Letak dan lokasi tambang terhadap akses infrastruktur dan sumber energi.
2. Jumlah kegiatan konstruksi dan tenaga kerja yang diperlukan sertatingkat
migrasi pendatang.
3. Letak kawasan konsensi terhadap kawasan lindung dan habitat alamiah,sumber
air bersih dan badan air, pemukiman penduduk setempat dantanah yang
digunakan oleh masyarakat adat.
4. Tingkat kerawanan kesehatan penduduk setempat dan pekerja terhadap
penyakit menular seperti malaria, AIDS, schistosomiasis.

4. Pembangunan Pemukiman Karyawan Dan Base Camp

Kebutuhan tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk kegiatan pertambangan seringkali
tidak dapat dipenuhi dari penduduk setempat. Tenaga kerja trampil perlu didatangkan dari luar,
dengandemikian diperlukan pembangunan infrastruktur yang sangat besar.Jika jumlah
sumberdaya alam dan komponen-komponen lingkunganlainnya sangat terbatas sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan pendatang, sumberdaya alam akan mengalami degradasi secara
cepat.Akibatnya akan terjadi konflik sosial karena persaingan pemanfaatansumber daya alam.
Sebagai contoh, kegiatan pertambangan seringkalidikaitkan dengan kerusakan hutan,
kontaminasi dan penurunan penyediaanair bersih, musnahnya hewan liar dan perdagangan
hewan langka, serta penyebaran penyakit menular

Simpul 2 : Media lingkungan

Media lingkungan yang ikut tercemar dikarenakan kegiatan pertambangan batu-bara. Emisi dari
simpul 1 (proyek kegiatan pertambangan batu bara)yang dibuang ke lingkungan, kemudian
menyebar secara luas di lingkungansesuai dengan kondisi media transportasi limbah. Emisi dari
kegiatan tersebutmencemari air, udara dan tanah.

A.Air Dari kegiatan proyek batu bara PT. Kaltim Prima Coal berdampak padakondisi air di
daerah pertambangan tersebut, seperti :

1.Terjadinya perubahan bentang alam dan krisis air akibat penggalianyang luar biasa besar
terhadap kerusakan bentang lahan dan kawasan air,sungai dan laut menjadi tercemar oleh limbah
tambang tangkapan air sehingga kandungan air tanah menurun , musim kemarau, susah air
danmusim hujan, terjadi banjir.

2. Air permukaan dan air tanah di lokasi-lokasi tambang dapat tercemar oleh logam berat
kegiatan tambang batu-bara sehingga warga menjadikesulitan mendapatkan air.
3.Terjadinya air asam tambang.Drainase asam tambang terjadi ketika air dan udara bercampur
dengansulfur dari lapisan bawah tanah (sulfida) untuk membentuk cairan asamyang melarutkan
logam-logam berat dan limbah tambang beracun lainnya.

4.Dapat terjadi bencana banjir yang sangat berbahaya, dapatmenyebabkan rusak atau jebolnya
bendungan penampung tailing sertainfrastruktur lainnya.

B.Udara

Dari kegiatan proyek batu bara PT. Kaltim Prima Coal berdampak padakondisi udara di daerah
pertambangan tersebut, seperti :

1. Penambangan Batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkandari adanya


pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksidayang terlihat cokelat dan juga sebagai
polusi yang membentuk “acid rain”(hujan Asam) dan “ground level ozone”, yaitu tipe lain dari
polusi yangdapat membuat kotor udara. Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga
sangat berbahaya bagi kesehatan.

2.Polusi udara akibat dari flying ahses yang berbahaya bagi kesehatan penduduk dan
menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

3.Gas-gas yang terbentuk dari kegiatan batubara menghasilkan metan,karbon dioksida serta
karbon monoksida, dan gas-gas lain yang akanterperangkap di celah-celah batuan yang ada di
sekitar lapisan batubara.Yang dapat mencemari udara.

4.Gas-gas yang muncul di tambang dalam (underground) terbagi menjadi gas berbahaya
(hazardous gas) dan gas mudah nyala (combustible gas). Gas berbahaya adalah gas yang dapat
mempengaruhi kesehatan yang dapat menyebabkan kondisi fatal pada seseorang, sedangkan gas
mudah nyala adalah gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan ledakan di dalam
tambang.

5.Pada tambang dalam, gas berbahaya yang sering ditemukan adalahkarbon monoksida (CO),
sedangkan yang dapat muncul tapi jarangditemui adalah hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida
(SO2), dan nitrogen dioksida (NO2).

6.Untuk gas mudah nyala pada tambang batubara, sebagian besar adalahgas metan (CH4). Metan
adalah gas ringan dengan berat jenis 0,558, tidak berwarna, dan tidak berbau. Gas ini muncul
secara alami di tambang batubara bawah tanah sebagai akibat terbukanya lapisan batubara dan
batuan di sekitarnya oleh kegiatan penambangan. Dari segi keselamatan tambang, keberadaan
metan harus selalu di kontrol terkait dengan sifatnya yang dapat meledak. Gas metan dapat
terbakar dan meledak ketika kadarnya di udara sekitar 5-15 persen dengan ledakan paling hebat
pada saat konsentrasinya 9,5 persen pada saat terdapat sumber api yangmemicunya.
C.Tanah

Tidak hanya air dan udara yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat
pertambangan batubara ini, yaitu: .

1. Kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi buruk, seperti contohnya lapisan tanah
tidak berprofil, terjadi bulk density (pemadatan), kekurangan unsur hara yang penting, pH
rendah, pencemaran oleh logam-logam berat pada lahan bekas tambang, serta penurunan
populasi mikroba tanah.
2. Terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembaliyang menyebabkan
terjadinya kubangan air dengan kandungan asamyang sangat tinggi. Air kubangan
tersebut mengadung zat kimia sepertiFe, Mn, SO4, Hg dan PB. Fe dan Mn dalam jumlah
banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat
berkembangdengan baik.
3. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah
tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati
4. Terjadinya erosi dan sedimentasi.
5. Terjadinya gerakan tanah atau longsoran

Simpul 3 : Pemajanan B3 ke manusia

Di lingkungan, manusia dapat menghirup udara yang tercemar, minum air yang tercemar, makan
makanan yang terkontaminasi dan dapat pulakemasukan B3 melalui kulit yang bersal dari
kegiatan pertambangan batu- bara. Pada umumnya titik pemajanan B3 kedalam tubuh manusia
melalui pernafasan, oral (mulut) dan kulit.Pencemaran air, tanah dan udara akibat dari kegiatan
pertambangan batu- bara ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, oral dan kulit :

1. Untuk pencemaran udara yang penyebabnya dimulai dari pembakaranhutan untuk


membuka lahan pertambangan, gas-gas yang terbentuk darikegiatan pertambangan batu
bara sepeti metan, karbon dioksida, karbonmonoksida sampai gas –gas yang muncul di
dalam tambang (gas berbahaya dan mudah menyala) masuk ke dalam tubuh manusia
melalui pernapasan, terhirup oleh pekerja yang tidak menggunakan masker atauterhirup
oleh masyarakat sekitar yang beresiko, umumnya adalahmasyarakat yang daerah
bermukimnya paling dekat dengan lokasitambang.
2. Untuk pencemaran tanah dan air dapat masuk ke dalam tubuh manusiamelalui oral
(mulut). Tanah yang tercemar berakibat terhadap tercemarnyaair tanah dan permukaan
serta ditambah dengan adanya air asam tambangmengakibatkan kualitas air menurun
untuk dikonsumsi setiap harinya.Bahan berbahaya dan beracun yang terkandung
didalamnya dapat terikutmasuk melalui makanan dan minuman.
3. Debu, tumpahan bahan kimia, serpihan logam-logam berat, panggangan sinar matahari
dan radiasi dapat memapar pekerja melaluikontak dengan kulit.

Dampak Kesehatan

Dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan batu baraterhadap kesehatan
manusia. Akibat kontak dengan B3 atau terpajan oleh pencemar melalui berbagai cara seperti
pada simpul 3, maka dampak kesehatan yang timbul bervariasi dari ringan, sedang, sampai berat
bahkansampai menimbulkan kematian, tergantung dari dosis dan waktu pemajanan. Pada
pertambangan di PT. Indominco Mandiri yang mengalami paparandari kegiatan proyek batubara,
diantaranya adalah :

 Pekerja pada pertambangan batu-bara


 dan Warga sekitar yang beresiko

Gangguan-gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja tambangdiantaranya : g

1. Debu, tumpahan bahan kimia, asap-asap yang beracun, logam-logam berat dan radiasi
dapat meracuni penambang dan menyebabkan gangguankesehatan sepanjang hidup
mereka.
2. Mengangkat peralatan berat dan bekerja dengan posisi tubuh yang janggal dapat
menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki, dan punggung.
3. Penggunaan bor batu dan mesin-mesin vibrasi dapat menyebabkankerusakan pada urat
syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkankehilangan rasa, kemudian jika ada
infeksi yang sangat berbahaya sepertigangrene, bisa mengakibatkan kematian.
4. Bunyi yang keras dan konstan dari peralatan dapat menyebabkanmasalah pendengaran,
termasuk kehilangan pendengaran. k.Jam kerja yang lama di bawah tanah dengan cahaya
yang redup dapatmerusak penglihatan.
5. Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa minum air yang cukupdapat menyebabkan stres
kepanasan. Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak
jantung yang cepat, kehausanyang sangat, dan jatuh pingsan. Selain pada tenaga kerja
tambang, dampak kegiatan pertambangan juagdialami oleh warga sekitar yang beresiko,
diantaranya adalah:

.Penambangan dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang seriusseperti kebakaran-


kebakaran, ledakan-ledakan, atau lorong-lorong galianyang rubuh yang dapat menimbulkan
dampak pada orang-orang yang bermukim di komunitas sekitar tambang. Bahkan dampak jangka
panjangnya dapat mengancam kesehatan walaupun sudah berupa tempat-tempat bekas daerah
tambang, karena orang-orang dapat terpapar limbahtambang dan bahan-bahan kimia yang masih
melekat di tanah dan di air.
Debu dari kegiatan tambang batubara dapat menyebabkan penyakit paru-paru hitam (black lung
diseases). Di samping itu debu dari silikamenyebabkan silikosis (silicosis). Penderita penyakit
paru-paru hitam atausilikosis memiliki resiko yang tinggi untuk mengidap penyakit
lainnyaseperti: tuberkulosis (TBC), bronkitis kronis, penyakit jantung, kanker paru-paru, radang
paru-paru, asma, rematik arthritis, lupus, radangrematik, dan sklerosis.

Pencemaran air membuat orang, tanaman, ikan dan hewan-hewanmenjadi sakit.Bahkan asam
sulfur Jika dicampur dengan air dan logam berat akanmembentuk drainaise asam tambang. Asam
sulfur berbau seperti telur busuk. Kontak dengan asam sulfur akan menyebabkan kulit terbakar,
butaatau bahkan kematian.

Pertambangan juga berdampak pada kondisi kesehatan melaluimasalah-masalah sosial yang


dibawanya. Kota-kota dan perkampungantambang terbentuk cepat, dengan sedikit atau tanpa
perencanaan. Hal ini biasanya menimbulkan banyak masalah. Orang laki-laki
berdatanganmencari pekerjaan di tambang, kaum perempuan yang membutuhkan penghasilan
menjadi pekerja seks, dan kombinasi ini dapat menjadi sumber yang dapat dengan cepat
menyebarkan infeksi HIV/AIDS dan penyakit kelamin menular lainny

Anda mungkin juga menyukai