Kesehatan Lingkungan
sedang ditambang seluas 38.814 hektar atau separuh lebih dari 71.823
gas) dan gas mudah nyala (combustible gas). Gas berbahaya adalah gas yang dapat
mempengaruhi kesehatan yang dapat menyebabkan kondisi fatal pada seseorang, sedangkan gas
mudah nyala adalah gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan ledakan di dalam tambang.
• Pada tambang dalam, gas berbahaya yang sering ditemukan adalahkarbon monoksida (CO),
sedangkan yang dapat muncul tapi jarangditemui adalah hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida
• Untuk gas mudah nyala pada tambang batubara, sebagian besar adalahgas metan (CH4). Metan
adalah gas ringan dengan berat jenis 0,558, tidak berwarna, dan tidak berbau. Gas ini muncul
secara alami di tambang batubara bawah tanah sebagai akibat terbukanya lapisan batubara dan
batuan di sekitarnya oleh kegiatan penambangan. Dari segi keselamatan tambang, keberadaan
metan harus selalu di kontrol terkait dengan sifatnya yang dapat meledak. Gas metan dapat
terbakar dan meledak ketika kadarnya di udara sekitar 5-15 persen dengan ledakan paling hebat
pada saat konsentrasinya 9,5 persen pada saat terdapat sumber api yangmemicunya.
c. Tanah
Tidak hanya air dan udara yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan
batubara ini, yaitu: .
1. Kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi buruk, seperti contohnya lapisan tanah tidak
berprofil, terjadi bulk density (pemadatan), kekurangan unsur hara yang penting, pH rendah,
pencemaran oleh logam-logam berat pada lahan bekas tambang, serta penurunan populasi
mikroba tanah.
3. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut
maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati
e. Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan terjadi pada saat aktivitas bongkar
muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat
mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut
tersebut.[7]
Pemajanan B3 ke manusia
Di lingkungan, manusia dapat menghirup udara yang tercemar, minum air yang
tercemar, makan makanan yang terkontaminasi dan dapat pulakemasukan B3 melalui
kulit yang bersal dari kegiatan pertambangan batu- bara. Pada umumnya titik
pemajanan B3 kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, oral (mulut) dan
kulit.Pencemaran air, tanah dan udara akibat dari kegiatan pertambangan batu- bara ini
masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, oral dan kulit
1. Untuk pencemaran udara yang penyebabnya dimulai dari pembakaran hutan untuk
membuka lahan pertambangan, gas-gas yang terbentuk darikegiatan pertambangan
batu bara sepeti metan, karbon dioksida, karbonmonoksida sampai gas –gas yang
muncul di dalam tambang (gas berbahaya dan mudah menyala) masuk ke dalam
tubuh manusia melalui pernapasan, terhirup oleh pekerja yang tidak menggunakan
masker atauterhirup oleh masyarakat sekitar yang beresiko, umumnya
adalahmasyarakat yang daerah bermukimnya paling dekat dengan lokasitambang.
2. Untuk pencemaran tanah dan air dapat masuk ke dalam tubuh
kulit.
Dampak Kesehatan
Gangguan-gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja tambang
diantaranya :
1. Debu, tumpahan bahan kimia, asap-asap yang beracun, logam-logam berat dan
radiasi dapat meracuni penambang dan menyebabkan gangguankesehatan
sepanjang hidup mereka.
2. Mengangkat peralatan berat dan bekerja dengan posisi tubuh yang janggal
dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki, dan punggung.
3. Penggunaan bor batu dan mesin-mesin vibrasi dapat menyebabkankerusakan
pada urat syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkankehilangan rasa,
kemudian jika ada infeksi yang sangat berbahaya sepertigangrene, bisa
mengakibatkan kematian.
4. Bunyi yang keras dan konstan dari peralatan dapat menyebabkanmasalah
pendengaran, termasuk kehilangan pendengaran. k.Jam kerja yang lama di
bawah tanah dengan cahaya yang redup dapatmerusak penglihatan.
5. Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa minum air yang cukupdapat
menyebabkan stres kepanasan. Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa
pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang cepat, kehausanyang sangat, dan
jatuh pingsan. Selain pada tenaga kerja tambang, dampak kegiatan
pertambangan juagdialami oleh warga sekitar yang beresiko, diantaranya
adalah: