Anda di halaman 1dari 141

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KKN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

A. Nama Mahasiswa : Petrus Nong Rinto

NIM : 1603010052

Fakultas/Prodi : Fisip / Ilmu Administrasi Negara

Lokasi / Unit KKN : Desa Manubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Nama Program : Membantu aparat desa dalam melakukan pembenahan


Buku admnistrasi Desa, Melakukan Pendataan Penduduk di dusun Baluele, serta
Mengadakan sosialisasi mengenai nilai nilai yang terkandung dalam pancasila bagi
siswa/i SDI Keduwair.

No Kegiatan Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Capaian Kendala


Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

1 Membantu Mengetahui data Kantor - Selesai -


aparat desa dan informasi Desa Manu
dalam mengenai Bura
melakukan penyelenggaraan
pembenahan Pemerintahan
Buku Desa pada Buku
admnistrasi Administrasi
Desa Desa

16
2 Melakukan Untuk Warga Pendataan Selesai Pengumpulan
Pendataan memperoleh Dusun data yang
Penduduk di informasi baluele sangat sulit
dusun Baluele memgenai sebab banyak
keadaan dan penduduk
jumlah dusun yang
penduduk di sibuk bekerja di
dusun baluele. kebun

3 Mengadakan Agar anak-anak Siswa/i Sosialisasi Selesai -


sosialisasi lebih memahami
mengenai dan mengerti
nilai nilai apa itu niai-nilai
yang pancasila sejak
terkandung usia dini,
dalam sehingga nilai-
pancasila bagi nilai tersebut
siswa/i SDI dapat
Keduwair direalisasikan
dalam
kehidupan
sehari-hari dari
kecil hingga
dewasa.

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Petrus Nong Rinto


NIM : 1603010052

17
1. Sosialisasi Dampak Membantu Aparat Desa melakukan pembenahan Buku
admnistrasi Desa
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
di Desa Manubura belum dilakukan pembenahan buku admnistrasi Desa. Administrasi Desa
adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan
Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Desa (Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32
Tahun 2006). Berdasarkan Buku Pedoman Administrasi Desa, bahwa administrasi desa terdiri
dari empat jenis. Yaitu : Administrasi Umum , Administrasi Penduduk, Administrasi
Keuangan, Administrasi Pembangunan, Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dan Administrasi Lainnya.
a) Maksud dan tujuan yang ingin dicapai
Maksud dari kegiatan ini agar administrasi desa tercatat dengan baik, sehingga apabila
ada pihak yang memerlukan data tentangg pemerintahan dan data penduduk tersedia di kantor
desa. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah agar aparatur desa mengetahui bentuk-bentuk
administrasi dan dapat mengisinya sesuai dengan panduan yang ditetapkan di buku pedoman
peraturan menteri dalam negeri nomor 32 tahun 2006 tentang pedoman administrasi desa.
b) Tempat dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor desa manubura yang berlangsung dari tanggal 19
agustus -30 Agustus 2019.

Gambar Kegiatan pembenahan buku administrasi desa

2. Mengadakan sosialisasi mengenai nilai nilai yang terkandung dalam pancasila


bagi siswa/i SDI Keduwair
Pancasila adalah dasar tebentuknya negara indonesia dari hasil perjuangan para
pahlwan yang tekah mendahukuyi kita, pemahaman pancasila sangat perlu dan penting bagi

18
anak-anak dimulai usia dini, karena dalam pancasila banyak mengandung nilai-nilai leluhur
kita, nilai budi pekerti terutama nilai ketuhanan yang maha esa.
Dimana kita sebagai warga negara indonesia yang baik harus mengerti tiap-tiap point
pancasila, pancasila juga merupakan pedoman hidup yang sangat baik diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, sekaligus bersasal dari pandangan hidup rakyat indonesia, sehingga
sejarah mencatat begitu kerasnya semangat perjuangan pahlawan untuk memerdekakan
indonesia dari tangan negara penjajah eropa.
a) Maksud, Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Adapun maksud dari program ini untuk mengasah pengetahuan anak-anak tentang
pemahaman nilai-nilai dalam pancasila yang harus diketahui selaku kita sebagai warga negara
indonesia yang baik.
Tujuan dari program ini adalah agar anak-anak SDI Keduwair lebih memahami
dan mengerti apa itu nilai-nilai dalam pancasila, sejak usia dini mesti kita perkenalkan, agar
nilai nilai pancasila tersebut tertanam dalam diri anak sejak kecil, sehingga nilai-nilai tersebut
dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dari kecil hingga dewasa.
b) Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan pada hari senin, 12 Agustus 2019 pada jam 10.00-12.00
WITA bertempat di SDI Keduwair, Dusun Keduwair, Desa Manubura.

Gambar Proses Sosialisasi dengan Siswa/Siswi

3. Melakukan Pendataan Jumlah Penduduk di Dusun balulele


Sensus Penduduk merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data-data
penduduk di suatu daerah. Data tersebut akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam database
kecamatan agar semua masyarakat terdata dengan baik dan benar, sehingga apabila ada bantuan
atau pun hal-hal yang diperlukan, akan cepat tersedia data yang dibutuhkan. Sensus yang saya
lakukan adalah dengan cara mengunjungi setiap rumah di dusun Baluele dan mendata keluarga
di setiap rumah tersebut. Jumlah KK di dusun baluele ada 114 KK..

19
a) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Kegiatan ini bermaksud untuk mendata seluruh warga dusun Baluele satu per satu.
Data-data tersebut diserahkan ke kantor desa dan dibuatkan KK untuk warga Desa Manu
Bura. Tujuan dari sensus ini adalah untuk mendapatkan data terbaru dan memperbaiki data
sebelumnya. Sasaran yang ingin dicapai adalah data KK dusun Baluele dapat diperbarui dan
data-data sebelumnya yang tidak sesuai dengan status warga sekarang dapat diperbaiki,
sehingga data KK warga dusun Balule merupakan data-data terbaru, asli dan sesuai dengan
status yang dimiliki warga sekarang.
b) Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Baluele yang berlangsung dri tanggal 26 Juli-2
Agustus 2019.

Gambar kegiatan pendataan penduduk

20
B. Nama Mahasiswa : Anita Oktoviana L.P.G.M Thomas

NIM : 1606100001

Fakultas/Prodi : Sains dan Teknik/ Pertambangan

Lokasi/Unit KKN : Manu Bura

Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Sains –Teknologi

Nama Program : Pembuatan dan pemasangan peta administrasi,


pembuatan tanda peringatan K3 di area yang rawan kecelakaan ,melakukan sosialisasi
tentang mitigasi bencana alam, serta bimbel tentang dunia pertambangan dan tentang
bumi.

Capaian
Tujuan Masyarakat Metode Kendala
No Kegiatan Pelaksanaan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan

1 Pembuata Mengetah Warga Desa Survei Selesai Kurangnya Diperlu


n dan ui kondisi Manubura lokasi, pengetahua kan
pemasang geografis pengolahan n dari pengaja
an peta dari desa data, masyarakat ran
administra Manu printing, desa tentang terhada
si desa Bura pemasangan peta dan p
peta cara untuk masyar
membaca akat
peta itu untuk
sendiri menget
ahui
cara
pembac
aan
peta
2 Pembuata Untuk Warga Desa Praktek Selesai - Perluny
n tanda memberik Manubura a

21
peringatan an tanda perhatia
kurangi atau n lebih
kecepatan informasi dari
pada area kepada masyar
yang masyaraka akat
rawan t agar untuk
kecelakaa berhati- berhati-
n hati dan hati
menguran dalam
gi menggu
kecepatan nakan
saat kendara
berkendar an
a didalam
desa
3 Sosialisasi Untuk Siswa/I SDK Sosialisasi Selesai - -
tentang memberik Keduwair
mitigasi an Desa Manu
bencana pemahama Bura
alam n kepada
(Gempa siswa/I
bumi ) tentang
upaya
terkait
mitigasi
bencana
alam

22
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Anita Oktoviana L.P.G.M/Thomas


NIM : 1606100001

Berikut ini merupakan pembahasan program kerja (K3) yang telah saya laksanakan
selama masa waktu kegiatan KKN di Desa Manu Bura :

1. Pembuatan Peta Administrasi Desa Manu Bura


a. Latar Belakang
Peta adalah alat untuk menyampaikan suatu informasi, informasi yang disampaikan
adalah unsur-unsur dari permukaan bumi. Peta juga merupakan salah satu alat komunikasi yang
sangat penting untuk memberikan informasi mengenai letak suatu tempat atau keadaan suatu
daerah. Namun berdasarkan hasil survei yang saya lakukan menunjukkan bahwa pada kantor
desa Manu Bura belum memiliki Peta administrasi dimana peta ini sangat penting untuk
memberikan informasi kepada masyarakat terutama pada para pendatang baru di Desa Manu
Bura , agar pendatang baru didesa Manu Bura dapat mengetahui tempat-tempat penting yang
ada di desa Manu Bura. Oleh karena itu saya mengambil program Pembuatan dan pengadaan
Peta Administrasi Desa Manu Bura.

Tujuan dari program ini adalah untuk membantu masyarakat desa Manu Bura.
khususnya para pendatang baru di desa Manu Bura, agar dapat mengetahui tempat-tempat
penting yang ada desa Manu Bura dengan mudah.

b. Pelaksanaan kegiatan
Proses pembuatan dan pengadaan peta administrasi ini dilakukan dengan survey lokasi
serta pengambilan titik kordinat menggunakan aplikasi Open Camera pada setiap batas desa
dan tempat-tempat umum lainnya seperti sekolah, kantor desa, poskesdes, posyandu, dll dan
pengambilan titik koordinat di Desa Manu Bura di laksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal
25 Juli dan 26 Juli 2019 yang kemudian data -data koordinat yang telah diambil diolah
menggunakan software Microsoft Exel, Global Mapper, dan Arcgis 10.5 yang dilakukan dari
tanggal 04-05 Agustus 2019. Dari hasil peta yang telah dibuat kemudian dicetak dalam bentuk

23
baliho dengan ukuran 1m x 1 m serta digunakan bingkai pada spanduk dan diserahkan kepada
aparat desa yang mewakili untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Gambar 1. Hasil peta Administrasi Desa Manu Bura

Gambar 2. Penyerahan Peta Administrasi

Gambar 3 dan 4 Pemasangan Peta Administrasi Desa Manu Bura

24
2. Pemasangan Rambu/ Tanda K3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja) berupa
Pengurangan Kecepatan Berkendara
a. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan
kenyamanan, serta kebersihan, sehingga mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja baik
dalam tempat kerja maupun dalam menggunakan kendaraan. Dengan keselamatan dan
kesehatan maka setiapmorang diharapkan dapat melakukan pekerjaannya dengan aman dan
nyaman baik secara fisik maupu psikis. Kelancaran transportasi tidak terlepas dari kondisi lalu
lintas pada daerah setempat. Lalu lintas yang aman, tertib, lancar dan efisien sangat
didampabakn oleh setiap masyarakat karena dengan hal tersebut segala aktifitas dalam
masyarakat akan lebih terjamin.
Dari survey di desa Namun pada desa Manu Bura, adanya permasalahan berupa
peningkatan tarif hidup masyarakat yang menyebabkan bertambahnya kendaraan di dalam
desa, juga kebutuhan akan sarana dan prasarana sebagai mobilitas manusia dan barang.
Sehingga timbul persoalan dalam bidang lalu lintas. Persoalannya bahwa masih banyak
pengendara kendaraan beroda dua maupun beroda 4 yang dengan sesuka hati membawa
kendaraan mereka dengan kecepatan tinggi didalam desa. Hal ini tentunya akan memicu
terjadinya kecelakaan, sehingga saya memberikan solusi dengan mengadakan papan atau
rambu K3 berupa peringatan pengurangan kecepatan berkendara saat masuk kedalam desa
Manu Bura.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya program ini adalah agar para pengendara kendaraan baik roda
dua maupun roda 4 lebih tertib dan berhati-hati dalam membawa kendaraan di dalam area
pedesaan sehingga tidak tercipta kecelakaan ataupun hal-hal buruk lainnya dalam desa.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kepada semua masyarakat desa Manu Bura khususnya
yang menggunakan kendaraan. Proses pembuatan dan pemasangan papan/rambu K3 dilakukan
dengan mensurvei lokasi mana yang cocok untuk diletakkan papan tersebut dan dimulai pada
tanggal 9 Agustus 2019. Setelah itu dilakukan pengumpulan bahan dan alat untuk pembuatan
papan K3 tersebut pada tanggal 10 Agustus 2019. Setelah semua bahan dan alat terkumpul,
proses pengerjaan di mulai pada tanggal 12-14 Agustus 2019. Setelah itu papan/rambu K3
tersebut di pasang pada tempat yang sudah disiapkan.

25
(Gambar 5 dan 6)

(Gambar 7 dan 8)
Gb 5,6,7,8 Persiapan dan pengerjaan tanda K3 pengurangan kecepatan

Gambar 9. Pemasangan tanda K3 pengurangan kecepatan

4. Sosialisasi Tentang Mitigasi Bencana Alam ( Gempa Bumi & Tsunami)


a. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang dilewati oleh garis ring of fire pasifik serta pertemuan
dua lempeng tektonik Eurasiia dan Indo-Australia yang menyebabkan serin g terjadinya
bencana alam. Seperti gunung meletus, banjir, gempa serta tsunami dan lain sebagainya. Flores
termasuk dalam daerah yang dilewati oleh jalur gunung api. Bencana alam merupakan kejadian
yang tidak dapat dihindari yang dapat menyebabkan kerusakan baiki materil maupun non
materil. Tetapi manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan solusi, oleh karena itulah

26
upaya meminimalisir dampak dari bencana alam sangat diperlukan. Mitigasi bencana adalah
serangkaian uoaya unutk mengurangi risiko bencana,baik fisik maupuin penyadaran dan
peningkatan kemmapuan menghadapi ancaman bencana ( Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Untuk mitigasi bahaya gempa dan
tsunami atau untuk bencana alam lainnya, sangat diperlukan ketepatan dalam menilai kondisi
alam yang terancam, merancang dan menerapkan teknik peringatan bahaya, dan
mempersiapkan daerah yang terancam untuk mengurangi dampak negatif dari bahaya tersebut.
Ketiga langkah penting tersebut: 1) penilaian bahaya (hazard assessment), 2) peringatan
(warning), dan 3) persiapan (preparedness) adalah unsur utama model mitigasi. Unsur kunci
lainnya yang tidak terlibat langsung dalam mitigasi tetapi sangat mendukung adalah penelitian
yang terkait (tsunami-related research).

Dari hasil survei di Desa Manu Bura, masih banyak masyarakat desa yang belum begitu
memahami akan pentingnya upaya penanggulangan bencana mengingat lokasi desa yang
termasuk dalam daerah yang rawan gempa dan tsunami. Sehingga saya melakukan sosialisasi
mitigasi bencana terkhususnya bencana gempa bumi dan tsunami pada anak-anak sekolah (SD)
agar meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam menghadapi serta dapat membantu orang
tuanya untuk menghadapi bencana agar kedepannya bila terjadi bencana dapat mengurangi
resiko/dampak bencana.

b. Pelaksanaan Kegiatan
Sosialisasi mitigasi bencana terkhusnya bencana gempa bumi dan tsunami pada anak-
anak sekolah agar meningkatkan pengetahuan mereka serta dapat membantu orang tuanya
untuk menghadapi bencana agar kedepannya bila terjadi bencana dapat mengurangi
resiko/dampak bencana.

Pelaksanaan kegiatan berawal dari persiapan materi yang di lakukan pada tanggal 19
agustus 2019 bertujuan agar siswa/siswi sasaran mampu memahami apa yang akan
disampaikan serta pada tanggal 20 agustus 2019 dilakukan sosilisasi mitigai bencana alam
(gempa bumi & Tsunami ) kepada siswa/siswi SDK Keduwair Desa Manu Bura. Kegiatan ini
berlangsung di Ruang kelas SDK Keduwair yang diikuti oleh siswa/I dari kelas 4, 5 dan 6
mulai dari pukul 09.30 - 11.00 wita, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa/siswi mengenai mitigasi bencana . Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar
dan mendapat dukungan dari pihak sekolah dapat di lihat dari antusias siswa/siswi yang
mengikuti kegitan sampai dengan selesai .metode yang di gunakan pada saat menjalankan

27
program adalah sosialisasi dan diskusi bersama serta memberikan tontonan video-video yang
relevan agar mudah dipahamai oleh anak-anak. Respon dari siswa/siswi dalam sosialisai
tersebut sangatlah baik, Karena mereka merasa sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami.

Gambar 10 dan 11. Sosialiasasi mitigasi bencana alam (Gempa bumi dan Tsunami)

c. Faktor pendukung dan penghambat


1. Faktor Pendukung

Partisipasi dari pihak sekolah dan siswa/siswi atas kegiatan ini di lihat dari kehadiaran
dan antusias mengikuti kegiatan sosialisasi mitigasi bencana alam (gempa bumi & tsunami)
hingga selesai.

2. Faktor Penghambat

Ada faktor penghambat yang terjadi ketika melakukan sosilisasi tersebut yakni pada
saat dilakukan sosialisasi terjadi pemadaman lampu serentak di wilayah Maumere sehingga
tidak dapat menggunakan LCD sehingga siswa/I langsung menonton beberapa video melalui
leptop.

5. Bimbingan Belajar & Pengenalan Tentang Kekayaan Alam Dan Pertambangan


a. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang siswa. Namun belajar tidak
selamanya wajar, kdang-kadang lancar, kadang juga tidak, kadang bisa dengan cepat
menangkap materik yang disampaikan guru, tapi kadang juga susah untuk menangkap materi,
semuanya berhubungan dengan semangat belajar siswa. Bimbingan belajar lebih menekankan
dalam membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada
kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional yaitu guru
pembimbing.

28
Berdasarkan pengamatan saya pada anak-anak sekolah di desa bahwa mereka selalu
menggunakan waktu mereka setelah selesai sekolah hanya dengan bermain. Dan hal itu dapat
dilakukan mereka lebih dari 4 jam perhari dan dilakukan setiap harinya. Tentunya hal ini tidak
efektif sehingga saya berniat untuk menyelenggarakan suatu program bimbingan belajar
kepada anak-anak sekolah yang berada di desa tersebut tentang kekayaan alam yang ada dan
memberikan pengenalan tentang dunia pertambangan kepada mereka.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat mengetahui tentang apa saja
kekayaan alam yang ada di bumi terutama yang ada di desa mereka dan mengenalkan akan
dunia pertambangan secara umum dengan tujuan agar mereka memahami dan mengerti tentang
bagaimana cara mengambil bahan alam atau kekayaan alam dari dalam bumi ini. Kegiatan ini
dilakukan sebanyak 3 kali dengan 1 kali tatap muka setiap minggunya. Dengan persiapan
materi yang dilakukan pada tanggal 28 Juli 2019 dan bertujuan agar kedepannya anak-anak
dapat memahami proses pembelajaran yang berlangsung. Selanjutnya kegiatan di lakukan di
rumah salah satu anak yang ada didesa dan letaaknya berhadapan dengan kantor desa. Dengan
jadwal bimbingan belajar sebagai berikut : Bimbingan belajar pertama pada tanggal 29 Juli
2019, Bimbinag belajar ke-2 pada tanggal 24 Agustus 2019, dan Bimbingan belajar yang ke-3
pada tanggal 26 Agustus 2019. Dan bimbingan belajar dimulai dari pukul 15.30 – 17.30 WITA.
Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan dengan anak-anak di desa, kemudian dengan
menjelaskan tentang kekayaan alam dan mengenalkan sumber daya alam apa saja yang ada di
desa ini . Juga memberikan beebrapa pertanyaan terkait dengan apa yang telah diajarkan serta
memberikan tugas kepada mereka agar mereka dapat mepelajari lagi dan tidak lupa tentang
materi yang diberikan setiap pertemuan.

Gambar 12. Anak-anak sedang menonton tentang bumi dan yang terkandung di dalam bumi

29
Gambar 13. Pengenalan tentang dunia pertambangan

Gambar 14. Diskusi dan tanya jawab

30
C. Nama Mahasiswa : Fernando Meluk

NIM : 1606090018

Fakultas/Prodi : Sains dan Teknik/ Arsitektur

Lokasi/Unit KKN : Manubura

Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Sains –Teknologi

Nama Program : Desain Logo Desa dan Pembuatan Maket Kantor Desa

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Desain Membantu Warga dan Praktek Selesai - Logo
logo desa kelengkapa perangkat tersebut
n desa Desa dapat
Manubura digunaka
n untuk
kepentin
gan
administr
asi dan
dapat
direvisi
kembali
2 Pembuat Kelengkapa Warga dan Praktek Selesai - Merawat
an maket n desa dan perangkat maket
kantor cenderamat Desa dengan
desa a dari Manubura sebaik-
mahasiswa/i baiknya
KKN

31
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Fernando Meluk


NIM : 1606090018

1. Desain Logo Desa


a. Latar Belakang
Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk
menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi.
Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk,
yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khasnya.

Sudah sejak berdirinya, Desa Manu Bura belum memiliki logo secara resmi. Belum
memiliki sesuatu sebagai identitasnya. Maka tujuan dari program ini adalah untuk membantu
pemerintah dan masyarakat Desa Manu Bura untuk menciptakan logo resmi desa.

b. Pelaksanaan kegiatan
Proses pembuatan dan pengadaan Logo Desa ini didahului dengan wawancara pada
bapak kepala desa yang dilaksanakan selama minggu pertama. Kemudian dilanjutkan dengan
proses desain melalui laptop yang dilakukan dari minggu kedua sampai minggu terakhir.

32
Gambar 1. Hasil desain logo

Gambar 2. Proses desain logo


2. Pembuatan Maket Kantor Desa
a. Latar Belakang

Desa sebaiknya memiliki suatu perabot yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi
tamu atau pengunjung yang datang. Maka berbekal ilmu arsitektur yang saya miliki, akan
sangat relevan jika saya membuatkan maket kantor desa yang bisa sekaligus menjadi
cenderamata bagi desa. Maket yang saya buat ini nantinya akan menjadi point of view atau
pusat perhatian saat memasuki kantor desa.

33
b. Pelaksanaan Kegiatan
Proses pembuatan Maket Desa ini didahului dengan wawancara pada bapak kepala desa
dan survey lokasi kantor desa yang dilaksanakan selama minggu pertama. Kemudian
dilanjutkan dengan proses pembuatan dengan alat dan bahan yang diadakan sendiri. Proses
pembuatannya dilakukan setiap hari dari minggu kedua sampai minggu terakhir.

Gambar 3. Hasil akhir maket kantor desa

Gambar 4. Serah terima maket bersama perangkat desa

34
D. Nama Mahasiswa : Yolanda Sa Sato

NIM : 1606100018

Fakultas/Prodi : Sains dan Teknik/ Pertambangan

Lokasi/Unit KKN : Manubura

Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Sains –Teknologi

Nama Program : Pembuatan dan pemasangan peta potensi air tanah,


pembuatan tanda peringatan K3 di area yang rawan longsor dan jalan yang rusak,
serta membuat alat penyaring sederhana dari bahan alam dan mengajarkannya kepada
masyarakat.

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Pembuata Mengetah Warga Desa Praktek Selesai Kurangnya Diperluk
n dan ui potensi Manubura pengetahua an
pemasang air tanah n dari pengajar
an peta yang ada masyarakat an
potensi di desa desa tentang terhadap
air tanah Manubura peta dan masyara
cara untuk kat untuk
membaca mengeta
peta itu hui cara
sendiri pembaca
an peta
2 Pembuata Untuk Warga Desa Praktek Selesai - Perlunya
n tanda memberik Manubura perhatian
peringata an tanda lebih dari
n di area atau masyara
yang informasi kat untuk
rawan kepada mengeta
longsor masyarak hui

35
dan jalan at agar tempat-
yang berhati- tempat
rusak hati pada yang
daerah rawan
rawan terhadap
longsor longsor
dan jalan
rusak
3 Membuat Untuk Ibu – ibu Praktek dan Selesai Sulitnya Masyara
alat memperm dasa wisma Sosialisasi menyesuaik kat desa
penyaring udahmasy di dusun an waktu manubur
sederhana arakat Habipiret antara anak a harus
dari dalam kkn dengan lebih
bahan menyarin kegiatan membuk
alam dan g air ibu-ibu dasa a diri
mengajar bersih wisma terhadap
kannya dengan kreatifita
kepada memanfa s yang
masyarak atkan bermunc
at bahan- ulan
bahan
sederhana
yang
mudah
ditemuka
n dan
mengajar
kannya
kepada
masyarak
at di desa
Manubura

36
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Yolanda Sa Sato


NIM : 1606100018
1. Pembuatan dan Pemasangan Peta Potensi Air Tanah
a. Latar Belakang
Air tanah merupakan sumber air penting manakala sumber air permukaan sudah
terbatas ketersediaannya atau tidak ada sama sekali untuk memenuhi kebutuhan manusia
maupun untuk irigasi dan keperluan lainnya. Pemanfaatan air tanah dalam harus disesuaikan
dengan adanya daya dukung akuifer setempat yang penggunaannya diatur dalam undang-
undang sumber daya air No. 7 Tahun 2004, peraturan pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang
air tanah serta peraturan daerah. Dalam beberapa dekade terakhir penggunaan air tanah sebagai
sumber irigasi sudah menjadi hal yang umum di beberapa daerah lahan kering di berbagai
belahan dunia. Hal ini erat kaitannya dengan adanya kemajuan di bidang pengeboran dan
teknologi pompa serta berkembangnya ilmu hidrogeologi. Dibandingkan dengan irigasi dari
air permukaan, air tanah merupakan sumber yang lebih terjamin ketersediaannya, lebih tahan
terhadap bencana kekeringan, dan lebih mudah diakses secara individu.Sedangkan peta
merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan dalam bidang datar dengan
menggunakan skala dan sistem proyeksi tertentu. Peta sangat berguna bagi kehidupan manusia
karena semua aktivitas manusia berhubungan dengan permukaan bumi. Penggunaan peta
bergantung pada jenis petanya sehingga informasi yang didapat berbeda-beda. Seperti peta
potensi air tanah desa Manubura yang memberikan informasi mengenai potensi air tanah yang
ada di desa manusia.
Adapun tujuan maksud dari kegiatan ini yaitu memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai potensi air tanah yang ada di desa Manubura.
Berdasarkan observasi yang dilakukan kami terhadap desa Manubura diketahui bahwa
telah dilakukan survei dan geolistrik untuk mencari titik pembuatan sumur bor. Oleh sebab itu,
diperlukan peta untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang daerah-daerah yang
memiliki potensi air tersebut.

37
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan peralatan dan perlengkapan pemetaan lalu
dilanjutkan dengan perencanaan rute dan pelaksanaan pemetaan yang dilaksanakan pada
tanggal 23,26,29 Juli 2019 serta dilanjutkan dengan input dan analisis data, penggambaran peta
dan pencetakan peta yang dilaksanakan pada tanggal 25,26,28 dan 29 Agustus 2019.
c. Hasil yang Dicapai
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menambah informasi dan pengetahuan
masyarakat tentang potensi air tanah yang ada di desa Manubura dan menambah atribut di
kantor desa. Setelah program ini dijalankan kepala desa memberikan respon positif dengan
menerima peta yang telah dicetak tersebut dengan senang hati dan mengharapkan agar kami
dapat memberikan penjelasan kepada kepala desa tentang peta yang kami buat tersebut.

Gambar 1. peta potensi air tanah yang di hasilkan

38
d. Dokumentasi

A B

C D
X

Gambar (A) Penyerahan peta kepada kepala desa Manubura, ( B,C,D) Pemasangan peta
di kantor desa Manubura

1. Pembuatan Tanda Peringatan K3 di Area Yang Rawan Longsor dan Jalan Yang
Rusak
a. Latar Belakang
Rambu K3 merupakan salah satu cara yang menginformasikan kepada para pekerja
tentang bahaya-bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dari sesuatu aktivitas, area atau
peralatan kerja tertentu. Sehingga, dengan adanya rambu K3 tersebut setiap orang baik pekerja,
tamu, dan kontraktor dapat mengantisipasi sedini mungkin tentang bahaya-bahaya di area
tersebut, hal ini juga untuk meminimalisir risiko yang dapat terjadi.
Rambu-rambu K3 sendiri sangatlah banyak, dan para ahli sudah berusaha agar rambu
K3 yang ditampilkan tersebut dapat dipahami oleh semua orang dengan mudah. Sebagai dasar
pengetahuan sebaiknya rambu-rambu yang ada di tempat anda bekerja bisa anda informasikan
melalui safety induction. Anda dapat menyampaikan rambu-rambu yang sifatnya penting untuk
diketahui oleh karyawan baru, tamu dan lain-lain. Misalnya penggunaan APD, Larangan-
larangan dan lain sebagainya. Safety sign dikelompokkan menjadi beberapa kategori
berdasarkan warnanya.
1. Warna Oranye (Warning/Awas/Peringatan)
2. Warna Kuning (Caution/Waspada)

39
3. Warna Biru (Notice/ Perhatian)
4. Warna Merah (Danger/ Bahaya)
5. Warna Hijau (Emergency/Safety)
Pada program kedua yang dijalankan ini, rambu K3 yang dibuat dan dipasang yaitu
tanda hati-hati dengan latar belakang berwarna kuning yang memiliki arti caution atau
waspada. Pemilihan rambu K3 ini dikarenakan tempat yang akan dipasang rambu ini
merupakan tempat yang rawan longsor dan jalannya yang masih rusak dan juga terdapat
pertimbangan lain karena terdapat kendaraan truk yang keluar masuk mengangkut pasir dari
tempat penambangan di daerah desa manubura tersebut sehingga masyarakat yang melewati
jalan tersebut dapat berhati-hati.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Program kerja ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan tempat yang mana
yang cocok untuk dipasang papan K3 yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2019 lalu
dilanjutkan dengan persiapan alat dan bahan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus
2019dan terakhir proses pembuatan papan K3 dan pemasangan yang dilaksanakn pada tanggal
19, 20,21 dan 22 Agustus 2019.
c. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai dalam dalam program kerja kedua ini yaitu warga di desa manubura
khususnya para pengendara motor menjadi sangat terbantu untuk lebih berhati-hati dalam
melintasi jalan yang telah pasang rambu K3 tersebut. Dan dengan adanya rambu K3 dapat
mengurangi resiko adanya kecelakaan di jalan atau daerah tersebut.
d. Dokumentasi

A B

40
C D

Gambar (A,B) Pembuatan pemasangan tanda peringatan K3.(C,D) Pemasangan papan tanda
peringatan K3

2. Membuat Alat Penyaring Sederhana Dari Bahan Alam dan Mengajarkannya


Kepada Masyarakat
a. Latar Belakang
Air bersih sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Air yang kita ambil dari
sumber air biasanya masih terdapat kotoran sehingga air tampak keruh dan tidak bisa langsung
kita manfaatkan. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah
dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat
penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan
dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya
garam yang terlarut di dalam air.
Salah satu cara mendapatkan air bersih adalah menggunakan saringan air sederhana.
Pada saringan air sederhana ini selain menggunakan kerikil, sabut kelapa, dan pasir juga
ditambah kapas sebagai lapisan terakhir. Saringan air yang kita buat ini hanya merupakan
simulasi bagaimana cara untuk mendapatkan air bersih secara sederhana dan menggunakan
bahan-bahan yang ada di sekitar rumah kita. Pada pembuatan saringan air yang sesungguhnya
tentu diperlukan bahan-bahan yang lebih banyak.
Pemilihan program kerja ketiga ini didasarkan pada observasi yang telah dilakukan di
desa yang memiliki potensi bahan alam seperti sabut kelapa, pasir, kerikil dan lainnya yang
dapat dimanfaatnya. Dengan adanya program kerja ini maka masyarakat dapat lebih
memanfaatkan potensi yang ada dan bisa menggunakan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan program K3 ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan untuk
pembuatan saringan diantaranya : 4 botol aqua bekas yang berukuran besar, sabut kelapa,

41
pasir, kerikir, dan kapas pada tanggal 5 Agustus 2019, lalu dilanjutkan dengan pembuatan
saringan air sederhana dan melakukan percobaan penyaringan yang dilaksanakan tanggal 6
Agustus serta melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu dasa wisma di dusun Habipiret tentang
cara pembuatan saringan kepada masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus
2019.
c. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai setelah melaksanakan program kerja yang ketiga ini yaitu
masyarakat di desa Manubura khususnya dusun Habipiret merasa sangat terbantu dengan
adanya penyaringan sederhana ini sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan dana yang besar
untuk mendapatkan air bersih dan dengan adanya saringan sederhana ini mereka lebih
memperhatikan air yang akan mereka gunakan untuk memasak ataupun air minum agar lebih
bersih sehinggan dapat terhindar dari segala penyakit yang dapat ditimbulkan di masa
mendatang.
d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar (A,B) Pembuatan saringan air, (C,D)ssosialisasi pembuatan saringan air sederhana kepada
masyarakat

42
E. Nama Mahasiswa : Maksimilianus Hendriagus

NIM : 1603010119

Fakultas/Prodi : Fisip / Ilmu Administrasi Negara

Lokasi / Unit KKN : Desa Manubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Nama Program : Membantu aparat desa melakukan pembenahan


Buku Profil Desa, dan Melakukan Pendataan Penduduk di dusun Habipiret.

No Kegiatan Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Capaian Kendala


Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

1 Membantu Mengetahui data Kantor - Selesai -


aparat desa dan informasi Desa Manu
dalam mengenai Bura
melakukan penyelenggaraan
pembenahan Pemerintahan
Buku Profil Desa pada Buku
Desa Profil Desa

2 Melakukan Untuk Warga Pendataan Selesai Pengumpulan


Pendataan memperoleh Dusun data yang
Penduduk di informasi Habipiret sangat sulit
dusun memgenai sebab banyak
Habipiret keadaan dan penduduk
jumlah dusun yang
penduduk di sibuk bekerja di
dusun Habipiret. kebun

43
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Maksimilianus Hendriagus


NIM : 1603010119

1. Membantu Aparat Desa melakukan pembenahan Buku Profil Desa

Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
di Desa Manubura belum dilakukan pembenahan buku Profil Desa. Profil Desa adalah
keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kondisis social budaya
ekonomi masayarakat dari suatu desa. Data-data dasar tentang kependudukan mesti harus
terupdate dalam buku profil desa setiap tahunnya. Profil desa diatur dalam pasal 42
permendagri nomor 12 tahun 2007 dan brtujuan untuk menjelaskan karakteristik msayarakat
dan potensi desa.

a) Maksud dan tujuan yang ingin dicapai


Maksud dari kegiatan ini agar profil desa tercatat dengan baik, sehingga apabila ada
pihak yang memerlukan data tentangg pemerintahan dan data penduduk tersedia di kantor desa.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah agar aparatur desa mengetahui bentuk-bentuk
administrasi dan dapat mengisinya sesuai dengan panduan yang ditetapkan di buku pedoman
peraturan menteri dalam negeri nomor 42 tahun 2007 tentang pedoman administrasi desa.
b) Tempat dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor desa manubura yang berlangsung dari tanggal 19
agustus -30 Agustus 2019.

Foto Kegiatan pembenahan buku profil desa

44
2. Melakukan Pendataan Jumlah Penduduk di Dusun Habipiret
Sensus Penduduk merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data-data
penduduk di suatu daerah. Data tersebut akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam database
kecamatan agar semua masyarakat terdata dengan baik dan benar, sehingga apabila ada bantuan
atau pun hal-hal yang diperlukan, akan cepat tersedia data yang dibutuhkan. Sensus yang saya
lakukan adalah dengan cara mengunjungi setiap rumah di dusun Habipiret dan mendata
keluarga di setiap rumah tersebut. Jumlah KK di dusun Habipiret ada 71 KK..

a) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai


Kegiatan ini bermaksud untuk mendata seluruh warga dusun Habipiret satu per satu.
Data-data tersebut diserahkan ke kantor desa dan dibuatkan KK untuk warga Desa Manu Bura.
Tujuan dari sensus ini adalah untuk mendapatkan data terbaru dan memperbaiki data
sebelumnya. Sasaran yang ingin dicapai adalah data KK dusun Habipiret dapat diperbarui dan
data-data sebelumnya yang tidak sesuai dengan status warga sekarang dapat diperbaiki,
sehingga data KK warga dusun Habipiret merupakan data-data terbaru, asli dan sesuai dengan
status yang dimiliki warga sekarang.
b) Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Habipiret yang berlangsung dri tanggal 26 Juli-2
Agustus 2019.

Foto kegiatan pendataan penduduk

45
F. Nama Mahasiswa : Maria Kunigunda Lapeng Nelo

NIM : 1602010029

Fakultas/Prodi : Hukum/Hukum Acara

Lokasi/Unit KKN : Manu Bura

Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Hukum

Nama Program : Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak


Nomor 35 Tahun 2014 Dengan Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 dan Penambahan Buku-Buku Hukum di Perpustakan Desa
Manu Bura

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Sosialisasi Untuk Siswa/siswi Sosialisasi Selesai - -
Undang- mengetahui SDK Baluele
Undang sejauh mana Desa Manu
Perlindung pemahaman Bura
an Anak siswa/i
Nomor 35 terkait hak-
Tahun hak mereka
2014 sebagai
Dengan anak yang
Perubahan harus
Atas mendapat
Undang- perlindunga
Undang n Hukum.
Nomor 23
Tahun
2002
2 Penambah Untuk Warga Desa Penambahan Selesai - -
an Buku- memberikan Manubura Buku-Buku

46
Buku pengetahua di
Hukum di n dan Perpustakaan
Perpustaka pemahaman Desa Manu
n Desa kepada Bura
Manu masyarakat
Bura Desa Manu
Bura
melalui
buku-buku
yang
disediakan
di
Perpustakaa
n Desa dan
sebagai
tolok ukur
bagi aparat
Desa dalam
membuat
kebijakan
serta
sebagai
pertimbanga
n bagi
Lembaga
adat di Desa
Manu Bura
dalam
mebuat
keputusan.

47
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Maria Kunigunda Lapeng Nelo


NIM : 1602010029

Berikut ini merupakan pembahasan program kerja (K3) yang telah saya laksanakan
selama masa waktu kegiatan KKN di Desa Manu Bura:

1. Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 Dengan


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
a. Latar Belakang
Anak-anak merupakan komponen penting dalam suatu masyarakat dan merupakan
generasi penerus suatu bangsa. Anak-anak juga memiliki peran penting dalam kemajuan suatu
daerah, terutama perkembangan suatu Desa. Tidak sedikit masih ditemui banyaknya
penyelewengan dan terbengkelainya hak-hak anak yang seharusnya mendapat perlindungan
Hukum dan seringkali diabaikan oleh orang Dewasa. Bahkan anak-anak pun tidak tahu hak-
hak seperti apa sajakah yang seharusnya mereka dapatkan. Maka dari itu dilakukanya
Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014. Dengan Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 terkait hak-hak mereka sebagai anak di Sekolah
Dasar Katolik Baluele Desa Manu Bura. Tujuan dari program ini adalah agar anak-anak di
SDK Baluele ini dapat mengetahui dan memahami dengan baik hak-hak mereka sebagai anak
sesuai Undang-Undang yang berlaku yang seharusnya mendapat perlindungan Hukum.
b. Pelaksanaan kegiatan
Melakukan observasi ke pihak sekolah terkait apakah sebelumnya telah dilakukan
Sosialisasi mengenai Undang-Undang Perlindungan anak, dan bertanya langsung kepada
siswa/siswi yang bersekolah disana mengenai hak-hak apa saja yang telah mereka ketahui yang
mendapat perlindungan Hukum. Lalu membuat Power Point terkait Undang-Undang yang akan
dibawakan kemudian disosialisasikan pada minggu ke 3 tepat pada Senin, 3 Agustus 2019.
c. Hasil yang Dicapai
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menambah informasi dan pengetahuan
siswa-siswa tentang hak-hak mereka sebagai anak yang harus dipenuhi dan mendapat
perlindungan Hukum. Siswa/siswi di SDK Baluele Desa Manu Bura pun dapat menjelaskan

48
kembali secara baik saat ditanya mengenai hak-hak mereka, misal Hak hidup, Hak
mendapatkan pendidikan, Hak tumbuh dan berkembang sesuai dengan Undang-Undang
Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 Dengan Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002.
d. Dokumentasi

Gambar 1 dan 2 sedang melakukan Sosialisasi di SDK Baluele Desa Manu Bura

2. Penambahan Buku-Buku Hukum di Perpustakan Desa Manu Bura


a. Latar Belakang
Buku sebagai sarana pendukung dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan. Sebagai salah
satu Desa yang memiliki Perpustakaan Desa maka sangat dibutuhkan penunjang berupa
bacaan-bacaan buku dari berbagai cabang ilmu termasuk di dalamnya ialah ilmu Hukum. Buku
yang diberikan antara lain buku Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, Buku Undang-
Undang Pemajuan Kebudayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017
dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri dalam bentuk Kaset (CD), dan
Buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP).
Tujuan diberikanya buku-buku ini ialah agar masyarakat Desa bisa mengakses secara
langsung dan mendapat pengetahuan terkait peraturan Desa dan dapat dijadikan sebagai tolak
ukur bagi aparat Desa atau Pemerintah Desa dalam mengambil segala kebijakan di Desa. Dapat
bermanfaat juga bagi Lembaga Adat yang ada di Desa Manu Bura.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengecekan terkait buku-buku di
perpustakaan Desa apakah sudah tersedia buku-buku mengenai Peraturan Desa. Langkah
Selanjutnya adalah membeli buku Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, Buku Undang-
Undang Pemajuan Kebudayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017

49
dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri dalam bentuk Kaset (CD), dan
Buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP) di toko Gramedia. Pada senin, 19 Agustus 2019, minggu yang ke 6
dilakukan penyerahan buku-buku tersebut kepada aparat Desa dan Petugas Perpustakaan Desa.
c. Hasil Yang Dicapai
Warga Desa Manu Bura bisa mengakses secara langsung dan memahami Hukum,
Diantaranya mengerti dan memahami Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, Buku
Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2017 dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri dalam bentuk Kaset
(CD), dan Buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP). Para aparat Desa dapat menggunakan Buku-buku tersebut
dalam mengambil kebijakan dalam Pemerintahan Desa, dan dapat digunakan oleh Kepala
Lembaga adat dalam membuat keputusan di Desa Manu Bura, Kecamatan Nelle, Kabupaten
Sikka.
d. Dokumentasi

Gambar 3 berpose bersama aparat Desa di depan Perpustakaan Desa sebelum penyerahan Buku

50
G. Nama Mahasiswa : Lucianus Yeritno Jedhe

NIM : 1603010099

Fakultas/Prodi : Fisip / IlmuAdministrasi Negara

Lokasi/ Unit KKN : DesaManubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Nama Program : Sosialisasi tentang Cinta Tanah Air, Pengadaan Kotak


Saran, dan Sosialisasi tentang HAM (Hak Asasi Manusia)

No Kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Sosialisa  Memberikan Siswa/i SD Sosialisasi Selesai -
si tentang pengetahuan Keduwair
Cinta kepada siswa kelas IV-VI
Tanah akan pentingnya
Air rasa
nasionalisme
 Meningkatkan
pengetahuan
siswa akan rasa
cinta terhadap
tanah air dan
bangsa dan
negara

2 Pengadaa Memberikan sarana Kantor - Selesai -


n Kotak aspirasi bagi Desa Manu
Saran masyarakat desa Manu Bura
Bura berupa kotak saran
agar dapat memberikan
kritik dan saran yang
membangun

51
3 Sosialisa Untuk mengenalkan Siswa/i SD Sosialisasi Selesai -
si tentang pendidikan tentang Keduwair
HAM HAM kepada siswa/i kelas IV-VI
(Hak agar siswa siswi dapat
Asasi mengetahui apa itu
Manusia) HAM yang sebenarnya
serta UU yang mengatur
tentang HAM itu
sendiri

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Lucianus Yeritno Jedhe


NIM : 1603010099

1. Sosialisasi Cinta Tanah Air


Pada umumnya siswa siswi SDI Keduwair banyak yang belum mengetahui apa arti
cinta tanah air atau rasa nasionalisme yang sebenarnya Mereka masih menganggap rasa cinta
terhadap tanah air itu sangatlah tidak penting.Kebanyakan dari mereka banyak yang belum
menghafal serta mengucapkan dengan benar 5 Dasar Pancasila.

Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada anak anak sejak dini agar dapat
menghargai bangsa dan negara misalnya upacara bendera setiap hari senin dengan
menghormati bendera Merah Putih,menyanyikan lagu Indonesia raya dan mengucapkan
pancasila.

Oleh karena itu mahasiswa KKN diharuskan agar dapat memupuk rasa cinta terhadap
NKRI sejak dini sehingga siswa/i dapat lebih mengerti serta berbuat sesuatu sesuai dengan
norma yang ada di dalam masyarakat.
a) Tujuan
 Memberikan pengetahuan kepada siswa akan pentingnya rasa nasionalisme .

52
 Meningkatkan pengetahuan siswa akan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa dan
Negara
b) Manfaat
 Agar siswa siswi memiliki kesadaran dan rasa memiliki serta rasa bangga terhadap
tanah air dan bangsa
 Agar siswa siswi berperilaku baik sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku
c) Tempat dan waktu pelaksanaan
Program ini berlangsung di SDI Keduwair dan waktu pelaksanaan kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2019
d) dokumentasi

Gambar kegiatan sosialisasi di SDI Keduwair

2. Pengadaan Kotak Saran Di Kantor Desa


Kotak saran merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan,kritik dan saran agar masyarakat desa dapat lebih bebas
berpendapat.Di desa Manu Bura belum memiliki sarana penyalur aspirasi masyarakat berupa
kotak saran.Banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang masih kurangnya komunikasi antar
masyarakat dan aparat desa sehingga tidak terciptanya komunikasi yang baik antara pemdes
dengan masyarakat.Pembuaatan kotak saran ini tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar
sehingga mudah untuk dilakukan.

a) Tujuan pembuatan Kotak Saran


Memberikan sarana aspirasi bagi masyarakat desa Manu Bura berupa kotak saran agar
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun

53
b) Manfaat pembuatan Kotak Saran
Agar dengan adanya kotak saran ini masyarakat semakin aktif memberkan saran maupun
kritik kepada para pemerintah desa guna terciptanya perubahan Desa Waibao kearah yang lebih
baik..
c) Tempat dan waktu pelaksanaan
Program ini dilaksanakan bertempat di rumah dataku yang berlangsung dari tanggal 17-
19 juli 2019
d) Uraian kegiatan
 Pengambilan kayu setelah itu pemotongan kayu sekitar 25 cm
 Sambung kayu tadi dengan Paku menjadi 4 sisi berbentuk kotak
 Setelah itu potong triplek berbentuk kotak lalu sambung dengan paku ke kayu yang
sudah dibentuk tadi.
 Setelah itu lubangkan bagian atas kotak berbentuk persegi panjang serta setelah
selesai cat kotak tersebut selanjutnya tunggu hingga kering
e) Dokumentasi

Gambar proses pembuatan kotak saran

3. Sosialisasi tentang HAM (Hak Asasi Manusia)


Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan prinsip prinsip moral atau norma norma yang
menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia dan dilindungi secara teratur sebagai
hak-hak hukum.Di desa Manu Bura itu sendiri masih tinggi sekali kekerasan terhadap
perempuan dan anak anak.Kebanyakan dari orang tua berpemikiran bahwa dengan cara
kekerasan yaitu cara mendidik anak yang paling baik.sosialisasi ini dilakukan kepada siswa/i
agar memberikan pemahaman dasar kepada mereka sehingga mereka mengetahui apa saja
hukum yang mengatur tentang HAM serta UU yang mengikatnya.Sosialisasi ini mendapat
respon yang baik dari siswa/i dilihat dari ada berbagai pertanyaan yang mereka ajukan.

54
a) Tujuan
Untuk mengenalkan pendidikan tentang HAM kepada siswa/i agar siswa siswi dapat
mengetahui apa itu HAM yang sebenarnya serta UUyang mengatur tentang HAM itu sendiri
b) Manfaat
Agar siswa/i lebih memahami tentang HAM sehingga dapat diberitahukan kepada
orang tua karena banyak masyarakat umum terlebih khususnya di desa yang belum paham
tentang hak asasi manusia,serta meminimalisir kekerasan terhadap anak itu sendiri.
c) Tempat dan waktu pelaksanaan
Program ini dilaksanakan bertempat SDI Keduwair, Desa Manu Bura yang berlangsung
dari tanggal 7 agustus 2019
d) Dokumentasi

Gambar sosialisasi di SDI Keduwair

55
H. Nama Mahasiswa : Monita J Lado
Nim : 1601030018
Fakultas/Prodi : Fkip / Pend. Matematika
Lokasi/Unit Kkn : Desa Manu Bura
Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka
Kluster Ilmu : Ilmu Pendidikan
Nama Program : Belajar Matematika Lewat Lagu
Nama Kegiatan : Pembelajaran

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1. Dikarenak Untuk Peserta didik Demonstrasi terlaksana Karen
an menciptak SDI dan Diskusi a
pembelaja an suasana Keduwair pelaja
ran IPA belajar ran
ditingkat yang mate
SD menarik matik
disekitar a
Desa sering
Manu dikait
Bura kan
Kurang denga
menarik n
sehingga pelaja
perlu ran
diciptakan yang
suasana mena
pembelaja kutka
ran yang n,
menarik maka
sebaik
nya
pemb

56
elajar
an
mate
matik
a di
sekola
h
dibuat
semen
arik
dan
semen
yenan
gkan
mung
kin.
2. Dikarenak . Peserta didik Demonstrasi Selesai Tidak ada
an Untuk SDI dan Diskusi
kurangnya meningkat Keduwair
motivasi kan
dan waktu motivasi
belajar belajar
Matematik anak-anak.
a ketika
disekolah
untuk
anak-anak
tingkat SD
di desa
Manu
Bura
sehingga
perlu

57
diadakan
bimbingan
belajar
pada sore
hari atau
diluar jam
sekolah

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Monita J Lado


NIM : 1601030018

A. Uraian
Dalam pelaksanaan kegiatan inti Kuliah Kerja `Nyata (KKN) reguler, masing-masing
mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk menjalankan minimal 2 program sebagai program
individu (K2), sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing mahasiswa. Berdasarkan hasil
observasi dan identifikasi ,masalah di Desa Manu Bura, terdapat beberapa persoalan yang
ditemukan.
Namun dari sekian banyak persoalan yang ditemukan, saya memilih 2 masalah yang
dijadikan sebagai program iindividu, yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan mata pelajaran yang diajar yaitu pelajaran
Matematika di SDI Keduwair dengan target kelas ajar yaitu siswa kelas V.
2. Melakukan bimbingan belajar terhadap siswa kelas V, SDI Keduwair.
B. Identifikasi Masalah Dan Rancangan Program
Sebelum melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Reguler, terlebih dahulu diadakan
survey dan observasi di Desa Manu Bura untuk mengetahui permasalahan dan potensi apa yang
terdapat di daerah tersebut. Survey dan observasi ini dilaksanakan untuk mencari persoalan
yang menjadi kendala bagi masyarakat, dan diharapkan survey yang dilakukan mampu
merancang solusi yang baik untuk diinformasikan kembali kepada masyarakat setempat.

58
Berdasarkan survey dan observasi yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa
permasalahan yang di temukan yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Kurangnya tenaga pengajar di sekolah
3. Kurangnya kesadaran anak-anak dalam bersekolah.
C. Prioritas Permasalahan
Setelah melakukan identifikasi masalah maka penulis mengambil beberapa prioritas
masalah yang di anggap perlu diatasi. Prioritas permasalahan dapat dilihat pada Tabel berikut
ini :
No Permasalahan Alasan Pemilihan
1 Kurangnya penggunaan Karena bahasa yang digunakan pada
bahasa Indonesia yang saat berkomunikasi, baik di sekolah
baik dan benar maupun di lingkungan sosialnya lebih
didominasi oleh bahasa daerah
2 Kurangnya tenaga Karena tenaga pengajar di SDI
pengajar di Sekolah Keduwair hanya terdapat 9 orang guru
yang terkadang juga tidak masuk
sekolah untuk mengajar karena jarak
rumah kesekolah sangatlah jauh
3. Kurangnya kesadaran Karena anak-anak usia dini(6-12 tahun)
anak-anak dalam lebih memilih untuk membantu
bersekolah orangtua dalam kegiatan ekonomi
daripada bersekolah.

D. Program Dan Kegiatan


Dalam pelaksanaan program KKN-Reguler ini, masing-masing mahasiswa diberikan
tanggung jawab untuk melaksanakan minimal 2 program individu. Berikut adalah rincian
program individu yang telah saya laksanakan yaitu :
1. Melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan mata pelajaran yang diajar yaitu pelajaran
Matematika di SDI Keduwair dengan target kelas ajar yaitu siswa kelas V.
2. Melakukan bimbingan belajar terhadap siswa kelas V, SDI Keduwair.

E. Uraian Kegiatan

59
1. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Sasaran : Siswa/i kelas VI SDI Keduwair
b. Proses Kegiatan
Pada program belajar mengajar di sekolah, karena saya adalah calon guru
matematika, suatu mata pelajaran yang menurut anak-anak adalah pelajaran yang
paling menakutkan maka saya membawanya semenarik mungkin. Saya mengajarkan
matematika lewat lagu. Pembelajaran dimulai setelah selesai bernyanyi lagu tentang
matematika, setelah mereka semua senang dan mulai menyukai lagu matematika, saya
mulai mengajak mereka untuk belajar bersama. Mereka pun menjadi lupa akan rasa
takut pada matematika dan semangat dalam belajar. Selesai belajar dan mengerjakan
beberapa soal, sayapun mengajak merek bernyanyi lagi sebagai penutup kegiatan atau
program yang saya buat ini.

c. Dokumentasi Kegiatan

Gambar : Proses Belajar Mengajar Di Kelas


2. Bimbingan belajar
a. Sasaran : Siswa-siswi kelas V SDI Keduwair
b. Proses Kegiatan
Program kedua yang saya buat yaitu bimbingan belajar pada mata pelajaran
matematika dan bahasa Indonesia. Kegiatannya dilaksanakan pada hari kamis seusai
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kegiatan bimbel dilakukan seusai KBM atau
sepulang sekolah karena adanya kendala di sore bagi siswa/i. saat sore hari siswa/i
lebih memilih untuk bermain dan juga membantu orang tua ke sawah atau ke ladang.
Sebelumnya anak-anak kurang berminat karena mereka lebih, tetapi setelah diajak
berkali-kali akhirnya mereka pun mau. Dalam kegiatan bimbel ini ada dua mata
pelajaran yang saya ajarankan, yaitu matemtika dan bahasa indonesia. Matematika
adalah mata pelajaran disiplin ilmu yang saya pelajari di bangku perkuliahan, tujuan

60
saya melakukan bimbel matematika ini agar mereka lebih menyukai mata pelajaran
matematika dan juga membantu mereka yang kurang mampuh dalam mata pelajaran
ini. Sedangkan, untuk mta pelajaran bahasa indonesia saya bimbelkan karena
banyaknya siswa yang kurang mampuh berbahasa indonesia yang baik dan juga
banyak di antara mereka yang belum bisa membaca. Selesai bimbel bisanya kami
bernyanyi bersama dan setelah itu doa untuk menutup program yang saya buat.
c. Dokumentasi Kegiatan

Gambar : Proses BIMBEL Setelah kegitan Belajar Mengajar (KBM)

61
I. Nama Mahasiswa : Rofinus Ratu Payong

NIM : 1603040075

Fakultas/Prodi : FISIP/Ilmu Politik

Lokasi/Unit KKN : Desa Manubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Kluster Ilmu : Politik

Nama Program : Memberikan Sosialisasi Tentang Pendidikan Anti


Korupsi Kepada Anak-Anak Usia Sekolah, Sosialisasi Pancasila sebagai “Way Of
Life” (Pandangan Hidup), Sosialisai Tentang Undang-Undang Desa (UU No.6
Tahun.2014)

No Kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan
1. Memberikan
1 Menyiapkan Siswa-siswi Melakukan Selesai Masalah Kampan
Sosialisasi kader SD Inpres Sosialisasi Teknis ye untuk
tentang pemimpin Keduwair melawan
Pendidikan dalam hal korupsi
Anti korupsi ini anak tentu
kepada anak- sekolah harus
anak usia sehingga terus
Sekolah suatu ketika digalang
mampu sebagai
menjadi langkah
pemimpin prefentif
yang tidak terhadap
koruptif. korupsi
yang
lebih
besar.

62
2. Sosialisasai Untuk Siswa/Siswi Melakukan Selesai Masalah Upaya
Pancasila memberikan SD Inpres Sosialisasi Teknis agar
sebagai “Way pemahaman Keduwair memberi
of life” kepada kan
(Pandangan anak-anak nilai-
Hidup) usia sekolah nilai
sehingga pancasil
mampu a agar
memahami generasi
nilai-nilai muda
pancasila. terus
memaha
mi dan
mengaha
yati
nialai-
nilai
pancasil
a
3. Melakukan Agar Masyarakat Melakukan Selesai Masalah Dalam
Sosialisasi Masyarakat desa Manu Sosialisasi Teknis upaya
UU no.6 mampu Bura memban
Tahun 2014 memahami gun desa
dan menjadi
mengontrol tugas
tentang kita
jalannya bersama
pemerintah termasuk
desa. dalam
penerapa
n
undang-

63
undang
Desa.

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Rofinus Ratu Payong


NIM : 1603040075

1. Memberikan Sosialisasi Tentang Pendidikan Anti Korupsi Kepada Anak-Anak


Usia Sekolah
a. Latar Belakang
Salah satu persoalan pokok bangsa Indonesia hari ini adalah persoalan korupsi. Korupsi
merupakan kejahatan luar biasa (ekstraordinary crime) yang tentunya perlu diperangi bersama
oleh semua elemen bangsa. Bukan tanpa alasan, keadaan bangsa akan terus terpuruk apabila
persoalan korupsi masih terus merajalela. Upaya penanganan secara hukum tentu harus
dilakukan dengan tegas. Pelaku korupsi merupakan penjahat yang mencuri uang Negara.
Namun selain langkah hukum yang dilakukan, dibutuhkan langkah preventif untuk mencegah
korupsi ini terus berlanjut terutama bagi kaum muda kedepannya. Relevan dengan adagium
klasik bahwa mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati. Anak muda merupakan
generasi penerus cita-cita bangsa. Namun generasi muda juga merupakan penentu
keberlangsungan bangsa. Jika generasi muda disiapkan dengan pendidikan karakter yang baik,
tentu kita masih memiliki keyakinan bahwa bangsa ini akan terus aman di masa yang akan
datang.
b. Jalannya Kegiatan
Berdasarkan latar belakang diatas maka saya berinisiatif untuk memberikan langkah
preventif dengan cara memberikan sosialisasi kepada kaum muda terutama yang berada dalam
usia sekolah. Sosialisasi yang saya gunakan adalah dengan memaparkan materi tentang
Pendidikan Anti Korupsi. Dalam sesi tersebut saya sempatkan untuk berdidkusi dengan mereka

64
dengan memberikan waktu untuk mereka bertanya. Selain itu, diskusi dan sosialisasi juga
dilakukan dalam waktu istrahat siswa/siswi yang berada di sekolah. Sosialisasi menjadi
langkah yang sangat efektif untuk memberikan pemahaman kepada kaum muda karena saya
akan mendengarkan langsung keluhan dan juga pengalaman dari mereka.
Sasaran kegiatan sosialisasi tentang pendidikan Anti Korupsi adalah kaum muda dalam
hal ini siswa/siswi Sekolah Dasar Inpres Keduwair. Saya sangat beruntung karena bisa
berdiskusi dan bersosialisasi dengan siswa/siswi dari kelas V sampai dengan kelas VI. Memang
mereka tidak dikumpulkan satu kali untuk diberikan sosialisasi, namun saya diberi kesempatan
satu minggu untuk masuk dan memberikan sosialisasi dan berdiskusi dengan siswa/siswi
tersebut.
Selama melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang Pendidikan Anti Korupsi, saya
mengalami beberapa hambatan teknis. Hambatan tersebut diantaranya; saya kesulitan
menyesuaiakan waktu kosong dari siswa/siswi sehingga menunggu jam mengajar yang
kososng atau disesuaikan dengan waktu istirahat dari mereka. Selain itu saya juga mengalami
kesulitan untuk menyampaikan materi yang muda dipahami oleh mereka. Kesulitan-kesulitan
ini akhirnya mampu saya lalui berkat bantuan dan kerjasama dari Pak dan ibu Guru serta
tentunya berkat kebersediaan dari ade-ade siswa/siswi SD Inpres Keduwair yang sangat luar
biasa.
c. Hasil Kegiatan
Setelah melakukan sosialisasi dengani teman-teman siswa/siswi Sekolah Dasar Inpres
Keduwair.saya mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Hal ini ditunjukan dengan begitu
antusiasnya mereka mengikuti sosialisasi yang saya berikan. Bahkan pada sesi diskusi mereka
begitu bersemangat untuk memberikan pertanyaan serta menyampaikan tanggapan mereka
terhadap apa yang saya sampaikan. Selain itu kamipun bersepakat untuk melawan dan menolak
korupsi dengan membuat video pendek sebagai kampanye anti korupsi. Video ini kemudian saya
publikasikan melalui media sosial. Bagi saya, mereka sangat luar biasa.
d. Dokumentansi
Adapun beberapa dokementasi kegiatan antara lain:

65
A B

C D

Gambar (A,B,C) Memberikan sosialisasi pendidikan anti korupsi kepada


siswa-siswi SD Inpres Keduwair, (D) Selesai Sosialisasi

2. Sosialisasi Pancasila sebagai “Way Of Life” (Pandangan Hidup)


a. Latar Belakang
Sebagai dasar negara,pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi
sekarang. Pancasila merupakan dasar filsafat dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa indonesia,sebagai dasar pemersatu,lambang persatuan dan
kesatuan,serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Pancasila sebagai satu-satunya ideologi
yang dianut bangsa indonesia tak ada yang mampu mendatanginya. Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dapat di persatukan oleh pancasila.
Sebagai dasar negara republik indonesia (Way Of Life), pancasila nilai-nilainya telah
dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai budaya,
adat-istiadat dan relegiutas yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
anak muda generasi penerus bangsa harus menjadi garda terdepan untuk mengawal dan
mempertahankan nilai-nilai pancasila dan masa depan bangsa indonesia ada di tangan generasi
muda.
b. Jalannya Kegiatan
Berdasarkan latar belakang diatas maka saya berinisiatif untuk memberikan langkah
preventif dengan cara memberikan sosialisasi kepada kaum muda terutama yang berada dalam

66
usia sekolah. Sosialisasi yang saya gunakan adalah dengan memaparkan materi tentang
Pancasila sebagai Way of Life ( Pandangan Hidup). Dalam sesi tersebut saya sempatkan untuk
berdidkusi dengan mereka dengan memberikan waktu untuk mereka bertanya. Selain itu,
diskusi dan sosialisasi juga dilakukan dalam waktu istrahat siswa/siswi yang berada di sekolah.
Sosialisasi menjadi langkah yang sangat efektif untuk memberikan pemahaman kepada kaum
muda karena saya akan mendengarkan langsung keluhan dan juga pengalaman dari mereka.
Mereka memhami dan mengerti apa itu Pancasila dan sangat perihatian ketika sekian dari
mereka belum memahami nilai-nilai pancasila. Kemudian saya mejelaskan nilai-niai yang ada
di dalam tubuh bangsa indonesia,mereka sangat inisiatif mendengarkan penjelasaan dari saya.

c. Hasil Kegiatan
Setelah melakukan sosialisasi dengani teman-teman siswa/siswi Sekolah Dasar Inpres
Keduwair.saya mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Hal ini ditunjukan dengan begitu
antusiasnya mereka mengikuti sosialisasi yang saya berikan. Bahkan pada sesi diskusi mereka
begitu bersemangat untuk memberikan pertanyaan serta menyampaikan tanggapan mereka
terhadap apa yang saya sampaikan.
d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar (A) dan (B), Memberikan Pertanyaan kepada siswa-siswi,


(C) dan (D), Melakukan Sosialisasi

67
3. Sosialisai Tentang Undang-Undang Desa (UU No.6 Tahun.2014)
a. Latar Belakang
Perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bangsa tentu bukanlah hal yang mudah,
semudah kita membalikan telapak tangan. Hal ini bukan tanpa alasan. Memasuki usianya yang
ke-74, Indonesia sebagai sebuah bangsa yang beradab belum sepenuhnya berada pada kondisi
sejahterah. Dalam konteks pembangunan, masih banyak yang belum bisa tersentuh dengan
baik. Benar bahwa segala proses tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Usaha untuk
mencapai kesejahteraan tentu menjadi tugas kita bersama. Namun waktu akan terus beranjak
ketika seolah menutup mata. Akan menjadi suatu kesalahan besar jika kita beranggapan bahwa
kita mempunyai waktu.
Membangun dari desa merupakan salah satu slogan yang akhir-akhir ini selalu kita
galakan. Desa dalam pengertian menurut undang-undang nomor 6 tahun 2014 desa dan atau
desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berjalannya suatu pemerintahan desa tentu saja diatur berdasarkan regulasi yang sudah
diatur. Salah satunya adalah Undanga-Undang nomor 06 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Desa. Pembangunan desa akan berjalan efektif apabila diterapkan sesuai dengan peraturan
yang ada. Akan tetapi implementasi dari undang-undang tersebut sampai hari ini masih belum
berjalan efektif. Hal ini memotivasi saya untuk membuat suatu kegiatan yang mampu
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang undang-undang tersebut.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Adapun Jalannya Pelaksanaan Kegiatan yang saya lakukan adalah dengan melakukan
sosialisasi tentang Undang-Undang nomor 06 tahun 2014. Sosialisasi yang saya lakukan adalah
dengan memaparkan materi tentang latar belakang dan tujuan pembentukan Undang-Undang
tersebut. Selain itu juga saya menyampaikan isi dari Undang-Undang tersebut. Sosialisasi ini
saya lakukan dengan mengumpulkan masyarakat dikantor desa tempat yang sudah kami
sepakati dalam diskusi sebelumnya. Sosialisasi yang dilakukan juga akan di sesuaikan dengan
waktu yang dimiliki oleh masyarakat.
Yang menjadi sasaran dari kegiatan sosialisasi tentang implementasi Undang Undang
nomo 06 tahun 2014 adalah masyarakat Desa Manu Bura khususnya beberapa dusun yakni
Dusun Baluele, Dusun Habipiret, Dusun Keduwair dan Dusun Ritapiret. Locus dari sosialisasi

68
ini dipilih karena selama malakukan identifikasi dan berdiskusi dengan beberapa tokoh
masyarakat, mereka mengakui bahwa masih minim dalam memahami regulasi tersebut serta
bersedia untuk menerima saya dalam melakukan sosialisasi.
Selama melakukan kegiatan sosialisasi, adapun beberapa hambatan yang saya rasakan.
Hambatan dan kesulitan tersebut memang lebih tendensius bersifat teknis. Hambatan tersebut
antara lain: sulitnya menyesuaikan waktu untuk bertemu dengan masyarakat serta kesulitan
menyampaikan serta menterjemahkan setiap pasal Undang Undang yang ada karena sumber
daya manusia yang kurang maksimal. Ini tentu menjadi tantang tersendiri bagi saya dalam
menyampaikan materi. Namun semuanya biasa dilalui berkat Doa dan juga kerjasama dari
masyarakat setempat.
c. Hasil Kegiatan
Adapun hasil yang saya dapatkan setelah melakukan sosialisasi tersebut. Saya melihat
adanya semangat perubahan, semangat untuk membangun desa. Hal ini ditunjukan dengan
banyaknya masyarakat yang hadir untuk mengikuti sosialisasi. Selain itu juga selama
sosialisasi berlangsung ada banyak pertanyaan serta tanggapan yang diberikan oleh
masyarakat. Ini tentu menjadi motivator bagi setiap pengambil kebijakan desa agar melihat
semangat ini sebagai aset untuk membangun desa kedepannya.
Selain beberapa realitas diatas, saya juga melihat banyak masyarakat yang begitu
antusias dengan materi yang saya berikan. Beberapa masyarakat bahkan membuka ruang
diskusi.
d. Dokumentasi
Berikut ini merupakan beberapa hasil dokumentasi yang saya miliki selama
melaksanakan kegiatan:

A B

69
C D

Gambar : (A) dan (B) Memberikan Sosialisasi ,(C) dan (D) Sesi Tanya Jawab

70
J. Nama Mahasiswa : Siti Suyarti Said

Nim : 1606080007

Fakultas/ Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknik / Ilmu Komputer

Lokasi/ Unit Kkn : Desa Manu Bura

Kecamatan/ Kabupaten : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Sains - Teknologi

Nama program : Sosialisasi penyalahgunaan teknologi Desa


Manu Bura, Pengadaan buku-buku tentang Ilmu Kompter di Perpustakan Desa,
Bimbingan Belajar tentang ilmu komputer.

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
kegiatan sasaran pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
1. Sosialisasi Agar siswa/I Siswa/i SDI Ceramah Berhasil Kurangnya Diperluk
penyalahg memahi Keduwair pengetahua an
unaan tentang n dari pengajar
teknologi penyalahguna siswa/I desa an
Desa an Teknologi tentang terhadap
Manu dampak siswa/I
Bura penggunaan terhap
teknologi. penyalah
gunaan
teknologi
2. Pengadaan Mengetahui Masyarakat Pengadaan Berhasil - Buku
buku baca dasar-dasar Desa Manu buku yang
tentang computer dan Bura diberikan
ilmu cara dapat
komputer pengunaanya dibaca
dan
dipahami
.

71
3. Bimbinga Mengetahui Siswa Praktek berhasil - Diperluk
n belajar cara an
menggunaka bimbinga
n laptop yang n lagi
benar dalam
penggun
aan
laptop

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Siti Suyarti Said


NIM : 1606080007

1. Sosialisasi tentang penyalahgunaa sosial media di Desa Manu Bura


a. Latar Belakang
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara menggunakan media sosial dengan baik, maka
dari masalah ini saya tertarik untuk memberikan pemahaman yang positif kepada masyarakat
khusunya remaja yang selalu menggunakan terknologi informasi atau media sosial yang sering
kali menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sia-sia.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan peralatan dan perlengkapan sosialisasi lalu
dilanjutkan dengan perencanaan sosialisasi dan pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan pada
tanggal 1 dan 2 Agustus 2019.
c. Hasil Yang Dicapai
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang positif
bagi masyarakat khususnya anak-anak , Sasaran Anak-anak dan, Waktu 10.00 – 12.00, Tempat
Dusun Keduwair (SDI Keduwair), Proses penyampaian materi Mensosialisasikan materi
kepada Siswa-Siswi SDI Keduwair.

72
d. Dokumentasi

Gambar Sosialisasi Materi Peggunaan Sosial Media

3. Pengadaan buku-buku tentang Ilmu Komputer di Perpustaan desa Manu Bura


a. Latar Belakang
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
kurangnya buku belajar tentang ilmu komputer, maka dari masalah ini saya tertarik untuk
memberikan penambahan buku baca kepada masyarakat khusunya remaja dan anak di
Perpustakaan Desa Manu Bura.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan melakukan observasi di perpustaakn desa lalu dilanjutkan
dengan pembelian buku di ttoko buku dan pelaksanaan buku di Perpustakaan Desa yang
dilaksanakan pada tanggal 1, 5 dan 6 Agustus 2019.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan minat baca yang
positif bagi masyarakat terutama anak-anak, sasaran Anak-anak dan remaja, Waktu 11.00,
Tempat Perpustakaan Desa Manu Bura.
d. Dokumentasi

Gambar Pengadaan Buku di Perpustakaan Desa

4. Bimbingan Belajar Bagi Anak-anak Tentang Pengenalan Komputer

73
a. Latar Belakang
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
pemanfaatan waktu siswa SD di luar sekolah yang sangat tidak efektif bagi perkembangan
Kognitif mereka. Siswa-siswi SD pada umumnya menggunakan waktu sore hari hanya dengan
bermain dan sebagian siswa siswi SD menghabiskan waktu sore hari hanya dengan berbagi
cerita yang ternyata hanya membuang-buang waktu. Berdasarkan prioritas pemilihan kegiatan,
Tujuan dari kegiatan bimbingan belajar bagi siswa-siswi SD tentunya mengefektifkan waktu
di luar sekolah guna memberikan kebermaknaan dalam pengenalan komputer secara lebih
lanjut. Dari segi manfaat, kegiatan ini tentu bermanfaat bagi siswa SD yakni dalam hal
peningkatan pemahaman Komputer baik sederhana maupun kompleks.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan melakukan persiapan bahan lalu dilanjutkan dengan
pengumpulan siswa/I di Dusun dan pelaksanaan bimbingan belajar dilaksanakan pada tanggal
1, dan 2 Agustus 2019.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah pegetahuan tentang komputer, Sasaran
Anak-anak dan Remaja, Waktu 15.00 – 16.30, Tempat Dusun Baluele (Rumah Warga), Proses
penyampaian materi bimbingan belajar bagi siswa-siawi SDK Baluele.
d. Dokumentasi

Gambar Bimbingan belajar bagi siswa-siswi SDK Baluele

74
K. Nama Mahasiswa : Martinus Yandrius Corinus Mbete

NIM : 1606100053

Fakultas/Prodi : FST / Teknik Pertambangan

Lokasi/Unit KKN : Desa Manubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Kluster Ilmu : Sains-Teknnologi

Nama Program : Pengadaan peta Administrasi desa Manu Bura pada


kantor desa Manu Bura, Pembuatan rambu/ papan K3 pengurangan kecepatan bagi
kendaraan yang masuk dalam desa, Sosialisasi tentang mitigasi bencana alam ( Gempa
Bumi & Tsunami), Bimbingan belajar & pengenalan tentang kekayaan alam dan
pertambangan

A. Prioritas Pemilihan Permasalahan


Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN), yaitu melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu di Desa Manu Bura
Observasi lapangan dilakukan selama 1 minggu dengan tujuan dari hasil survei yang diperoleh
penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang sudah dilakukan, maka perlu dipilih bebepa
masalah yang menjadi prioritas sehingga program yang di kerjakan bisa berjalan sesuai dengan
program kerja di rencanakan.
Beberapa permasalahan yang disepakati untuk dikerjakan khusunya kegiatan
individu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel . Prioritas Pemilihan Permasalahan


NO PERMASALAHAN ALASAN PEMILIHAN
1. Belum tersedianya peta Pada kantor desa Manu Bura belum tersedia peta
administrasi desa di Kantor administrasi dari Desa Manu Bura yang menerangkan
Desa situasi dan kondisi dari Desa Manu Bura itu sendiri dan
jika dibandingkand engan desa yang lainnya dalam
satu kecamatan maupun dengan desa-desa yang berada
di kecamatan lainnya

75
2. Belum adanya tanda K3 berupa Masih banyak masyarakat yang menggunakan
peringatan pengurangan kendaraan dengan kecepatan tinggi dalam desa
kecepatan di area ramai seperti sehingga dapat menyebabkan kecelakaan atau hal-hal
di depan sekolah dan rumah- lain yang tidak diinginkan terjadi.
rumah warga

3. Minimnya tingkat pengetahuan Masih kurangnya pengetahuan siswa/I tentang upaya


siswa/i di SD Keduwair akan mitigasi terhadap bencana alam apalagi daerah Flores
mitigasi bencana alam seperti adalah daerah yang rawan bencana sehingga mereka
gempa bumi, tsunami dsb harus dibekali dengan pengetahuan untuk upaya
mitigasi terhadap bencana alam
4. Minimnya minat belajar anak- Banyak anak-anak usia sekolah yang hanya
anak usia 7-15 Tahu (yang memanfaatkan seluruh waktu setelah pulang sekolah
sekolah maupun yang tidak dengan bermain, dan rendahnya pengetahuan mereka
bersekolah) di Desa Manubura akan ilmu tentang bumi dan segala yang terkandung
untuk mengetahi tentang bumi dalam bumi ini.
dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya

B. Rencana Program
Rencana pengembangan dan pelaksanaan program KKN pada Desa Maktihan telah
dimulai sejak awal pertemuan mahasiswa dengan aparat Desa. Adapun perencanaan program
yang disepakati diantaranya:

WAKTU SUMBER
NO NAMA PROGRAM BAHAN
PELAKSANAAN INFORMASI
.
1 Pembuatan dan pengadaan Kamera, Leptop, Minggu ke 3 Kantor Desa
peta admnistrasi Desa Manu banner, papan,
Bura paku
2 Pembuatan rambu/ papan K3 Besi, plat Minggu ke 5 Masyarakat
pengurangan kecepatan bagi aluminium, cat, Desa
pasir, semen

76
kendaraan yang masuk dalam
desa

3. Sosialisasi tentang mitigasi Laptop dan buku Minggu ke 7 Siswa/I SDK


bencana alam ( Gempa Bumi Keduwair
& Tsunami)

4. Bimbingan belajar & Leptop dan buku Minggu ke 4 dan Anak-anak


pengenalan tentang kekayaan ke 9 sekolah di
alam dan pertambangan Desa Manu
Bura

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Martinus Yandrius Corinus Mbete


NIM : 1606100053

Berikut ini merupakan pembahasan program kerja yang telah saya laksanakan selama
masa waktu kegiatan KKN di Desa Manu Bura :

1. Pembuatan Peta Rawan Longsor Desa Manu Bura


a. Latar Belakang
Peta adalah alat untuk menyampaikan suatu informasi, informasi yang disampaikan
adalah unsur-unsur dari permukaan bumi. Peta juga merupakan salah satu alat komunikasi yang
sangat penting untuk memberikan informasi mengenai letak suatu tempat atau keadaan suatu
daerah. Namun berdasarkan hasil survei yang saya lakukan menunjukkan bahwa pada kantor
desa Manu Bura belum memiliki Peta rawan longsor dimana peta ini sangat penting untuk
memberikan informasi kepada masyarakat terutama pada para pendatang baru di Desa Manu

77
Bura , agar pendatang baru di desa Manu Bura dapat mengetahui tempat-tempat rawan longsor
yang ada di desa Manu Bura. Oleh karena itu saya mengambil program Pembuatan dan
pengadaan Peta rawan longsor Desa Manu Bura.
Tujuan dari program ini adalah untuk membantu masyarakat desa Manu Bura.
khususnya para pendatang baru di desa Manu Bura, agar dapat mengetahui tempat-tempat
rawan longsor yang ada desa Manu Bura dengan mudah.
b. Pelaksanaan kegiatan
Proses pembuatan dan pengadaan peta rawan longsor ini dilakukan dengan survey
lokasi serta pengambilan titik kordinat menggunakan aplikasi Open Camera pada setiap batas
desa yang memiliki daerah yang rawan longsor dan pengambilan titik koordinat di Desa Manu
Bura di laksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 25 Juli dan 26 Juli 2019 yang kemudian
data -data koordinat yang telah diambil diolah menggunakan software Microsoft Exel, Global
Mapper, dan Arcgis 10.5 yang dilakukan dari tanggal 04-05 Agustus 2019. Dari hasil peta yang
telah dibuat kemudian dicetak dalam bentuk baliho dengan ukuran 1m x 1 m serta digunakan
bingkai pada spanduk dan diserahkan kepada aparat desa yang mewakili untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Gambar 1. Hasil peta Rawan Longsor Desa Manu Bura

78
Gambar 2. Penyerahan Peta Rawan Longsor

Gambar 3 dan 4 Pemasangan Peta Administrasi Desa Manu Bura

2. Pemasangan Rambu/ Tanda K3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja) berupa Titik


Kumpul
a. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan
kenyamanan, serta kebersihan, sehingga mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja baik
dalam tempat kerja maupun dalam menggunakan kendaraan. Dengan keselamatan dan
kesehatan maka setiap orang diharapkan dapat melakukan pekerjaannya dengan aman dan
nyaman baik secara fisik maupu psikis. Dalam kesehatan dan keselamatan kerja di sini juga
perlu di butuhkan yang namanya suatu titik kumpul di mana berfungsi sebagai tempat dimana
semua masyarakat bisa berkumpul dan bergabung bersama untuk mendengarkan informasi
penting yang di sampaikan oleh kepala desa dan dapat membaca semua informasi yang ada di
kantor desa.

79
Dari survey di desa Namun pada desa Manu Bura, adanya permasalahan berupa tidak
tersedia K3 berupa titik kumpul sehingga saya mengambilnya untuk di jadikan sebagai suatu
permasalahan dan kekurangan dari desa Manu Bura. Titik Kumpul ini juga di buat untuk semua
masyarakat agar bisa berkumpul di sana sebagai sarana informasi dan bisa menjadikan tempat
berkumpul untuk musyawarah. Selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat untuk
berkumpul disaat ada gejala alam yang terjadi.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya program ini adalah agar para warga desa Manu Bura bisa
menjadikannya sebagai tempat dimana untuk berkumpul untuk mendapatkan informasi
terbarukan dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk bermusyawarah bersama untuk
mengambil kesepakatan bersama. Selain itu juga, Titik Kumpul juga di buat sebagai salah satu
K3 dimana jika terjadi bencana semua warga bisa berkumpul di tempat tersebut.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kepada semua masyarakat desa Manu Bura. Proses
pembuatan dan pemasangan papan/rambu K3 dilakukan dengan mensurvei lokasi mana yang
cocok untuk diletakkan papan tersebut dan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2019. Setelah itu
dilakukan pengumpulan bahan dan alat untuk pembuatan papan K3 tersebut pada tanggal 10
Agustus 2019. Setelah semua bahan dan alat terkumpul, proses pengerjaan di mulai pada
tanggal 12-14 Agustus 2019. Setelah itu papan/rambu K3 tersebut di pasang pada tempat yang
sudah disiapkan.

(Gambar 5 dan 6)

80
(Gambar 7 dan 8)
Gb 5,6,7,8 Persiapan dan pengerjaan tanda K3 Titik Kumpul

Gambar 9. Pemasangan tanda K3 Titik Kumpul


3. Pembagian masker untuk para pekerja tambang pasir di Daerah Napung Basar
Desa Manu Bura
a. Latar Belakang
Salah satu hal terpenting dalam kehidupan yang juga merupakan kebutuhan vital yakni
kesehatan dimana kesehatan merupakan suatu hal pokok yang harus dan mesti di jaga oleh
semua orang entah siapa pun dia. Kesehatan dalam bekerja haruslah dijaga dan di prioritaskan
agar kita tidak mudah di serang oleh segala penyakit yang tidak di inginkan. Kesehatan dalam
suatu pekerjaan pertambangan merupakan suatu kesehatan yang harus dijaga karena pekerjaan
ini merupakan suatu pekerjaan yang berat dan besar dan memiliki resiko yang besar. Oleh
karena itu saya mengambil langkah dan memasukannya dalam suatu program kerja saya
dimana hal tersebut erat kaitannya dengan bidang dan ilmu yang saya pelajari saat ini.
Pembagian masker kepada para pekerja penambangan pasir ini merupakan suatu program K3
yang sangat penting karena erat kaitannya dengan kesehatan dari para pekerja tambang pasir
tersebut.

81
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penambangan pasir yang dilakukan oleh para pekerja tersebut merupakan
suatu pekerjaan yang berat dan berisiko besar bagi mereka apabila tidak menggunakan APD
yang layak untuk di gunakan dalam bekerja.

Pelaksanaan kegiatan berawal dari persiapan APD berupa masker yang siap dibagikan
kepada para pekerja tambang pasir yang di lakukan pada tanggal 19 agustus 2019 bertujuan
untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dari para pekerja tambang pasir serta pada
tanggal 20 agustus 2019 dilakukan turun lapangan untuk membagi masker yang sudah di
persiapkan khusus kepada para pekerja tambang pasir di daerah Napung Basar mulai dari pukul
09.30 - 11.00 wita, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kepada
para pekerja tambang pasir di daerah tersebut. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar
dan mendapat dukungan dari para pekerja tambang pasir tersebut karena sebelumnya mereka
selama bekerja tidak menggunakan APD yang layak dalam untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja mereka sendiri. Oleh karena itu program ini saya jalankan untuk membantu
mereka dalam bekerja agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman.

Gambar (10 dan 11)

Gambar (12 dan 13)

82
Gambar 14
Gambar 10,11,12,13,14 Pembagian masker kepada para pekerja tambang pasir di
daerah Napung Basar desa Manu Bura

83
L. Nama Mahasiswa : Natalia Rosi Permata

NIM : 1610020021

Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Lokasi/Unit KKN : Desa Manu Bura

Kecamatan/kabupaten : Nelle/Sikka

Nama Program : Pengelolaan usaha peningkatan pendapatan


keluarga (UP2K) di Kelompok Dasa Wisma Nangka, Dusun Ritat, Sosialisasi tentang
pentingnya menabung sejak usia dini bagi siswa-siswi SDK Baluele,
Pengadministrasian inventaris aset di Kantor Desa Manu Bura.

No Kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


Kegiatan sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan pelaksanaan
*) **)
1. Pengelolaan Tujuan Kelompok Praktek Selesai Partisipasi Harus
usaha melaksanaka Dasa anggota ada
peningkatan n kegiatan Wisma kelompok kesadara
pendapatan pengelolaan Nangka baik, tetapi n dari
Keluarga UP2K ini masih ada masing-
(UP2K) di adalah untuk orang-orang masing
Kelompok membantu tertentu yang anggota
Dasa kelompok kurang baik akan
Wisma Dasa Wisma dalam bekerja pentingn
Nangka, dalam sama, ya
Dusun Ritat menjalankan sedangkan partisipa
kegiatan dan dalam si mereka
juga pembukuan dalam
membantu kelompok meningk
pembukuan kurang atkan
kelompok. adanya usaha
transparansi dalam
dan kelompo
akuntabilitas k Dasa

84
dari Wisma
pelaporan mereka
keuangan dan juga
dalam
pengelol
aan
keuanga
n harus
ada
pelatihan
lagi
untuk
setiap
anggota
kelompo
k yang
dipercay
akan
untuk
mengatur
keuanga
n
kelompo
k.
2. Sosialisasi Tujuan Murid Kelas Sosialisasi Selesai - Harus
Tentang sosialisasi ini 3,4, dan 6 di adanya
Pentingnya memotivasi SDK dukunga
Menabung anak-anak BALUELE n dari
Sejak Usia sekolah dasar orang tua
Dini untuk di rumah
menyisihkan dan guru
uang jajan di
mereka untuk sekolah

85
tujuan yang agar
lebih anak-
berguna. anak bisa
mengimp
lementas
ikan apa
yang
mereka
terima
saat
diberikan
sosialisas
i
3. Pengadmini Tujuan saya Aparat Desa Praktek Selesai Buku Memper
strasian melakukan Manu Bura administrasi hatikan
inventaris kegiatan ini yang buku
aset desa di ada digunakan yang
Kantor Desa membantu dalam berkaitan
pihak desa mencatat dengan
memperbahar inventaris pencatata
M
ui data aset desa n
a
inventaris adalah buku administr
n
aset pada biasa, asi,
u
tahun 2019. sedangkan sehingga
B
buku pencatata
u
inventaris ini n
r
harus inventari
a
menggunaka s aset ini
n buku yang bisa tetap
sesuai dengan dicatat
kodifikasi sesuai
pencatatan dengan
kodifikas

86
inventaris i yang
aset desa ada
dalam
buku
administr
asi

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Natalia Rosi Permata


NIM : 1610020021

HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KKN

Dengan ini, saya melaporkan program individu yang telah dilaksanakan selama KKN
di Desa Manu Bura, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) di Kelompok
Dasa Wisma Nangka, Dusun Ritat.
b. Sosialisasi tentang pentingnya menabung sejak usia dini bagi siswa-siswi
SDK Baluele.
c. Pengadministrasian inventaris aset di Kantor Desa Manu Bura.

Berikut uraian kegiatan-kegiatan di atas:

87
1. Pengelolaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Di Kelompok
Dasa Wisma Nangka
a. Latar Belakang

Program UP2K merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan
ketahanan keluarga yang tercermin dengan meningkatnya kemampuan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan keluarga. Bentuk kegiatan ekonomi yang diusahakan ini dilakukan baik
secara perorangan maupun kelompok. Harapannya adalah dengan meningkatnya kondisi
ekonomi keluarga, maka mereka akan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kondisi
kesehatan , pendidikan, dan keterampilan keluarga. Program ini dilakukan melalui peningkatan
pemberdayaan keluarga dalam bidang usaha ekonomi produktif. Program UP2K-PKK
merupakan bagian dari POKJA II PKK yang modalnya bersumber dari swadaya masyarakat,
bantuan pemerintah, swasta, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Bentuk kegiatan
UP2K di Desa Manu Bura ini salah satunya adalah pembentukan Dasa Wisma.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Tujuan melaksanakan kegiatan pengelolaan UP2K ini adalah untuk membantu
kelompok Dasa Wisma dalam menjalankan kegiatan dan juga membantu pembukuan
kelompok. Pelaksanaan kegiatan ini berawal dari membantu kelompok Dasa Wisma Nangka
di Dusun Ritat mengolah minyak dari bahan mentah buah kelapa. Waktu pelaksanaan kegiatan
ini pada tanggal 26 Juli 2019, pembuatan minyak kelapa ini hanya membutuhkan waktu
setengah hari. Partisipasi anggota kelompok Dasa Wisma sangat baik, mereka semua terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan mengolah minyak kelapa. Kegiatan Pengolahan minyak kelapa
yang dilakukan oleh kelompok Dasa Wisma Nangka ini adalah bentuk pengolahan rumahan
yang kemudian dijual kembali kepada anggotanya dan juga kepada warga masyarakat yang
lain. Tetapi kembali pada tujuan awal dibentuknya kegiatan UP2K ini adalah untuk
mensejahterakan keluarga, jadi prioritas penjualan ini adalah kepada anggota yang termasuk
dalam kelompok Dasa Wisma ini. Selain melakukan pengolahan minyak kelapa, kelompok
Dasa Wisma ini juga melakukan kegiatan lain seperti simpan pinjam. Uang hasil penjualan
minyak kelapa ini akan masuk ke kas kelompok dan anggota kelompok bisa melakukan
pinjaman di kelompok tersebut.
c. Hasil yang Dicapai

Dari kegiatan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) ini, saya banyak belajar
bagaimana rasanya bekerja sama dalam suatu kelompok. Kegiatan mereka dalam kelompok

88
adalah mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa, dari minyak kelapa tersebutlah mereka
kemudian menjual kembali kepada anggota kelompok, dan uang hasil jualan itu kemudian
dimasukan ke kas sebagai modal mereka dalam usaha simpan pinjam. Saya juga membantu
mereka dalam proses pembukuan sederhana dalam laporan keuangan kelompok. Menurut saya
kalau pembukuan yang dibuat itu bisa diterapkan dengan baik, maka pelaporan keuangan yang
ada tidak akan membingungkan anggota kelompok lain sebagai pembaca laporan keuangan.
Saya sangat senang dan berterima kasih untuk kelompok Dasa Wisma Nangka di Dusun Ritat
yang sudah menerima saya dengan baik sehingga program ini bisa saya jalankan.

d. Dokumentasi

Gambar 1. kegiatan pembuatan minyak kelapa

Gambar 2. penjelasan mengenai pembukuan sederhana kelompok

2. Sosialisasi Tentang Pentingnya Menabung Sejak


a. Latar Belakang

Sosialisasi adalah salah satu sarana yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Sosialisasi biasa disebut sebagai teori mengenai peranan, karena di dalam proses sosialisasi
diajarkan peran-peran yang harus dijalankan secara individu. Sosialisasi yang dilakukan ini
berkaitan dengan pentingnya menabung sejak usia dini. Menabung adalah salah satu kegiatan
positif. Hal ini harus dibiasakan sejak dini, karena menabung mengajarkan kita bagaimana cara

89
menghemat dan menyimpan uang agar tidak menjadi manusia yang hanya
menghamburkan/menghabiskan uang. Memiliki kebiasaan menabung ini sangat baik untuk
masa depan. Menabung adalah menyisihkan sejumlah uang agar dapat digunakan dikemudian
hari jika diperlukan. Menabung itu perlu tujuan, kerena apabila tidak mempunyai tujuan kita
tidak tahu untuk apa uang yang kita kumpulkan.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Maksud dari kegiatan sosialisasi ini adalah membangun kesadaran anak-anak sekolah
dasar tentang manfaat menabung untuk masa depan. Anak-anak sekolah dasar yang terlibat
dalam sosialisasi ini adalah anak SD Kelas 3,4,dan 6. Tujuan sosialisasi ini memotivasi anak-
anak sekolah dasar untuk menyisihkan uang jajan mereka untuk tujuan yang lebih berguna.
Waktu pelaksanaan sosialisasi ini pada tanggal 21 Agustus 2019 di SDK Baluele.
c. Hasil yang Dicapai
Dari kegiatan sosialisasi ini anak-anak diajar apa itu menabung dan apa dari manfaat
menabung. Anak-anak di SDK Baluele sangat aktif dalam merespon setiap pertanyaan yang
diberikan. Mereka diberi hadiah berupa celengan sebagai bentuk reward atas partisipasi anak-
anak. Tindak lanjut dari sosialisasi ini adalah bagaimana guru dan terlebih orang tua bisa
memberi penjelasan tambahan kepada anak akan manfaat dari menabung.
d. Dokumentasi

Gambar 3. Respon anak-anak SDK Baluele saat diberikan materi

90
Gambar 4. Memberikan hadiah berupa celengan sebagai bentuk reward atas
partisipasi anak

Gambar 5. Foto bersama Guru dan Murid SDK Baluele


3. Pengadministrasian inventaris aset desa di Kantor Desa
a. Latar Belakang

Undang-undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa menggambarkan itikad Negara untuk
mengotonomikan Desa dengan memberikan berbagai kemandirian kepada Pemerintahan Desa
seperti pengelolaan keuangan dan aset desa. Kebijakan tentang pengelolaan aset desa telah
diatur dalam PERMENDAGRI No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa. Berkaitan
dengan pengelolaan aset desa, maka pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan kekayaan milik
desa akan terwujud dengan baik apabila sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan aset desa.
Dalam melakukan pengelolaan aset desa, ada pedoman umum kodifikasi aset desa. Pedoman
ini bertujuan memberikan kesamaan presepsi di lingkungan Pemerintahan Desa mengenai
pengelolaan aset desa, dan juga adanya keseragaman dalam penatausahaan aset desa yang
baku.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan pengadministrasian inventaris aset desa ini pada tanggal
29 Agustus 2019. Dalam melaksanakan kegiatan ini saya bersama Ibu Naomi melakukan
pencatatan inventaris aset desa dalam buku administrasi aset desa. Tujuan saya melakukan
kegiatan ini ada membantu pihak desa memperbaharui data inventaris aset pada tahun 2019.

91
c. Hasil yang Dicapai
Dari kegiatan ini saya bisa melihat langsung buku administrasi inventaris aset desa yang
dilengkapi dengan kodifikasi tiap golongan aset yang ada. Hanya sayangnya saat merekap
inventaris aset untuk 2019 pencatatannya dilakukan hanya di sebuah buku biasa karena buku
inventaris aset sudah habis. Tapi saya bersyukur, masih bisa melihat buku inventaris aset yang
sesuai dengan buku administrasi yang seharusnya. Saya juga berterima kasih kepada ibu Naomi
selaku aparat desa yang dengan kerelaan menerima saya dengan baik sehingga program ini bisa
saya jalankan.
d. Dokumentasi

Gambar 6. Saat merekap inventaris aset desa Tahun 2019

92
M. Nama Mahasiswa : Fransiska Sari
NIM : 1606050005
Fakultas/Prodi : Sains dan Teknik/Biologi
Lokasi/Unit KKN : Manu Bura
Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka
Kluster Ilmu : Biologi
Nama Program : Demo Sains (Uji Karbohidrat), Pembuatan Papan
Nama Ilmiah Tumbuhan
Kendala
N Tujuan Masyarakat Metode Capaian
Kegiatan Pelaksana Saran
o Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan
an
1 Demo Tujuan dari Siswa/siswi Ceramah Selesai - -
Sains kegiatan ini SDI dan praktek
(Uji adalah Keduwair
karbohid memberikan Desa Manu
rat) informasi Bura
mengenai
karbohidrat
dalam mie
instan dan
penyakit yang
ditimbulkan
apabila
dikonsumsi
berlebihan
karena akan
mengganggu
kesehatan
2 Pembuat Tujuan agar Siswa/siswi Selesai - -
an Papan siswa/i SDI
Nama mengetahui Keduwair
Ilmiah apa saja nama Desa Manu
tanaman yang Bura
ada di
sekitarnya dan
memberikan
sedikit
informasi
tentang nama
ilmiah

93
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Fransiska Sari


NIM : 1606050005

Berikut ini merupakan pembahasan program kerja (K3) yang telah saya laksanakan
selama masa waktu kegiatan KKN di Desa Manu Bura:

1. Demo Sains (Uji Karbohidrat)


a. Latar Belakang
Demo sains merupakan kegiatan yang membantu anak untuk mengenal prinsip kerja
suatu fenomena sains. Kegiatan ini dikemas agar anak turut terlibat dalam mengamati
(observasi) dan melakukan eksperimen sendiri (practice) disesuaikan dengan kemampuan
metodologi ilmiah siswa. Sehingga anak mendapatkan gambaran lebih mengenai ilmu
pengetahuan dalam penerapannya.

Ada dua kegiatan utama dalam demo sains, yaitu : Spektakuler Show dan Hands on
Activity. Spektakuler Show ditujukan agar anak melihat langsung fenomena sains yang
dikemas dan disajikan secara memikat sehingga anak sangat tertarik. Sedangkan Hands on
Activity anak diajak terlibat aktif dan berkreasi sendiri menciptakan fenomena sains tersebut.

Karbohidrat merupakan senyawa yag terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen.
Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakn bagian
utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi dan lain-
lain.keberadaan amlum didalam bahan makanan diuji dengan pemberian lrutan yodium
(betadine). Larutan yodium (betadine) menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru
tua. Jadi, bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan yodium/betadine akan
berubah warnanya menjadi biru keunguan atau biru kehitaman.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi mengenai karbohidrat dalam mie
instan dan penyakit yang ditimbulkan apabila dikonsumsi berlebihan karena akan mengganggu
kesehatan.

94
b. Pelaksanaan kegiatan
Program individu mengenai uji karbohidrat di dalam sampel makanan ini dilakukan
berdasarkan hasil observasi di Desa Manu Bura dengan melihat banyaknya orang yang
mengkonsumsi mie instan sebagai makanan cepat saji. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa/i
SDI Keduwair sebagai penerus bangsa agar lebih memperhatikan kesehatan dan mengurangi
konsumsi makanan yang instan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi mengenai karbohidrat dalam mie
instan dan penyakit yang ditimbulkan apabila dikonsumsi berlebihan karena akan mengganggu
kesehatan. Mie instan sebagai pengganti karbohidrat mempunyai kandungan nutrisi yang lebih
rendah dibandingkan sumber karbohidrat lainnya, karena kandungan nutrisinya rendah
sehingga menyebabkan proses penyerapan di dalam tubuh lambat dan apabila di konsumsi
secara berlebihan menyebabkan penyakit. Kegiatan ini juga membantu guru di sekolah, orang
tua dalam mengajarkan dan mengawasi murid.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pembelajaran dan percobaan.
Kegiatan belajar ini di lakukan dengan ijin dari guru untuk beberapa kelas yang akan diajarkan
dan juga apabila terdapat jam kosong di waktu pelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dibuat
semenarik mungkin yaitu dilakukan percobaan agar murid-murid yang melihat percobaan
tersebut tidak merasa bosan sehingga dapat memunculkan rasa keingin tahuan siswa/i dalam
pembelajaran biologi. Di akhir pembelajaran diadakan kuis untuk meningkatkan pemahaman
siswa/i.
Media yang digunakan untuk Demo Sains mengenai Uji Karbohidrat ini adalah : Buku,
pena, mie instan, gula, mentega, biscuit, nasi, betadine, , piring kertas, sendok (sebagai
pengaduk), hard copy percobaan dan bahaya mengkonsumsi mie instan secara berlebihan.
Kegiatan pembelajaran dan percobaan ini dilakukan pada 10 Agustus 2019, dengan
waktu yang disesuaikan dengan jam pelajaran pihak sekolah sekitar 30 menit-1 jam. Kegiatan
di mulai dari pembelajaran mengenai apa itu karbohidrat dan masalah apa yang akan di
berakibat untuk kita ketika mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat dalam hal ini mie instan
yang kandungan nutrisinya lebih sedikit. Faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme dari
siswa/i dalam mengikuti pembelajaran dan mengamati percobaan yang dilakukan sehingga
adanya rasa keingin tahuan dari siswa/i dalam percobaan tersebut serta adanya tanggapan baik
dari pihak sekolah dalam kegiatan pembelajaran dan percobaan ini. Sedangkan kendala atau
faktor penghambat yang dihadapi ketika menjalankan program ini yaitu kurangnya media
pembelajaran yang baik dari pihak sekolah.

95
c. Hasil yang Dicapai
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menambah informasi dan pengetahuan
siswa-siswa tentang karbohidrat dan mie serta dampak apa yang terjadi jika mengonsumsi mie
instant secara berlebihan.
d. Dokumentasi

Gambar 1 dan 2 sedang melakukan demo sains (uji karbohidrat)

2. Pembuatan Papan Nama Ilmiah Tumbuhan


a. Latar Belakang
Nama ilmiah adalah nama latin atau nama yang dilatinkan untuk menyebut suatu
spesies. Nama ini berlaku secara internasional dan pemakaiannya diatur oleh suatu ketentuan
atau kode internasional. Tata nama tumbuhan diatur oleh Kode Internasional Tata Nama
Tumbuhan (International Code of Botanical Nommenclature) dan tata nama hewan diatur oleh
Kode Internasional Tata Nama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature).
Sedangkan untuk organisme lain, bakteri dan akhea misalnya, selain mengacu pada kedua
kode tersebut juga harus mengacu pada International Code of Bacterial Nommenclature.

Pemberian nama ilmiah harus dilakukan sesuai tata nama. Nama ilmiah yang baku
adalah yang sesuai dengan sistem binomial nomenclature.

b. Pelaksanaan Kegiatan
Telah dilakukan kegiatan penamaan tanaman hias yang ada di SDI Keduwair pada 21
Agustus 2019, dengan tujuan agar siswa/i mengetahui apa saja nama tanaman yang ada di
sekitarnya. Masih banyak siswa/i yang belum mengetahui nama tanaman yang ada di
pekarangan sekolah mereka. Hal tersebut sungguh sangat disayangkan, mengingat tanaman
hias tersebut hampir setiap hari mereka siram, tapi mereka belum mengetahui namanya.

Papan nama tanaman berisi nama ilmiah, nama umum, dan nama lokal. Pertam
diperkenalkan kepada siswa/i tentang nama ilmiah mulai dari tata cara penulisan sampai

96
sejarah pentingnya nama ilmiah karena memang siswa/i tersebut sama sekali belum
mengetahuinya, kemudian dijelaskan nama umum dan nama lokal tanamannya. Saat
berlangsungnya kegiatan, anak-anak cukup antusias dengan keberadaan anggota KKN,
walaupun ada sedikit yang tidak memperhatikan.

Setelah penjelasan tentang papan nama tanaman kemudian papan nama tanaman
disematkan pada beberapa tanaman hias, ada delapan tanaman yang dipasangkan papan nama.
Papan nama tanaman memang tidak banyak, karena memang dalam menentukan identitas
tanaman tidak mudah, harus dengan melihat fisiologi, morfologi dan sebagainya dari tanaman
tersebut agar dapat diketahui termasuk kedalam spesies apakah tanaman tersebut.

c. Hasil Yang Dicapai


Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menambah informasi dan pengetahuan
serta sebagai sumber belajar bagi siswa/siswi tentang tanaman hias dan nama ilmiah tumbuhan
di pekarangan SDI Keduwair.
d. Dokumentasi

97
Gambar 3,4,5,6,7,8 Pemasangan Papan Nama Ilmiah Tumbuhan

98
N. Nama Mahasiswa : Bernardinho J.J. Polin

NIM : 1606100023

Fakultas/Prodi : FST / Teknik Pertambangan

Lokasi/Unit KKN : Desa Manubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Kluster Ilmu : Sains-Teknnologi

Nama Program : Pembuatan Peta Tata Guna Lahan Desa Manu Bura,
Pemasangan Rambu/ Tanda K3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja) berupa belokan
tajam, Pemasangan Rambu/ Tanda K3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja) berupa
belokan tajam.

A. Prioritas Pemilihan Permasalahan


Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN), yaitu melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu di Desa Manu Bura
Observasi lapangan dilakukan selama 1 minggu dengan tujuan dari hasil survei yang diperoleh
penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang sudah dilakukan, maka perlu dipilih bebepa
masalah yang menjadi prioritas sehingga program yang di kerjakan bisa berjalan sesuai dengan
program kerja di rencanakan.

Beberapa permasalahan yang disepakati untuk dikerjakan khusunya kegiatan


individu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel . Prioritas Pemilihan Permasalahan


NO PERMASALAHAN ALASAN PEMILIHAN
1. Belum tersedianya peta Pada kantor desa Manu Bura belum tersedia peta
administrasi desa di Kantor administrasi dari Desa Manu Bura yang menerangkan
Desa situasi dan kondisi dari Desa Manu Bura itu sendiri dan
jika dibandingkand engan desa yang lainnya dalam
satu kecamatan maupun dengan desa-desa yang berada
di kecamatan lainnya

99
2. Belum adanya tanda K3 berupa Masih banyak masyarakat yang menggunakan
peringatan pengurangan kendaraan dengan kecepatan tinggi dalam desa
kecepatan di area ramai seperti sehingga dapat menyebabkan kecelakaan atau hal-hal
di depan sekolah dan rumah- lain yang tidak diinginkan terjadi.
rumah warga

3. Minimnya tingkat pengetahuan Masih kurangnya pengetahuan siswa/I tentang upaya


siswa/i di SD Keduwair akan mitigasi terhadap bencana alam apalagi daerah Flores
mitigasi bencana alam seperti adalah daerah yang rawan bencana sehingga mereka
gempa bumi, tsunami dsb harus dibekali dengan pengetahuan untuk upaya
mitigasi terhadap bencana alam
4. Minimnya minat belajar anak- Banyak anak-anak usia sekolah yang hanya
anak usia 7-15 Tahu (yang memanfaatkan seluruh waktu setelah pulang sekolah
sekolah maupun yang tidak dengan bermain, dan rendahnya pengetahuan mereka
bersekolah) di Desa Manubura akan ilmu tentang bumi dan segala yang terkandung
untuk mengetahi tentang bumi dalam bumi ini.
dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya

B. Rencana Program
Rencana pengembangan dan pelaksanaan program KKN pada Desa Maktihan telah
dimulai sejak awal pertemuan mahasiswa dengan aparat Desa. Adapun perencanaan
program yang disepakati diantaranya:

WAKTU SUMBER
NO NAMA PROGRAM BAHAN
PELAKSANAAN INFORMASI
.
1 Pembuatan dan pengadaan Kamera, Leptop, Minggu ke 3 Kantor Desa
peta admnistrasi Desa Manu banner, papan,
Bura paku
2 Pembuatan rambu/ papan K3 Besi, plat Minggu ke 5 Masyarakat
pengurangan kecepatan bagi aluminium, cat, Desa
pasir, semen

100
kendaraan yang masuk dalam
desa

3. Sosialisasi tentang mitigasi Laptop dan buku Minggu ke 7 Siswa/I SDK


bencana alam ( Gempa Bumi Keduwair
& Tsunami)

4. Bimbingan belajar & Leptop dan buku Minggu ke 4 dan Anak-anak


pengenalan tentang kekayaan ke 9 sekolah di
alam dan pertambangan Desa Manu
Bura

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Bernardinho J.J. Polin


NIM: 1606100023

Berikut ini merupakan pembahasan program kerja yang telah saya laksanakan
selama masa waktu kegiatan KKN di Desa Manu Bura :

1. Pembuatan Peta Tata Guna Lahan Desa Manu Bura


a. Latar Belakang

Peta adalah alat untuk menyampaikan suatu informasi, informasi yang disampaikan
adalah unsur-unsur dari permukaan bumi. Peta juga merupakan salah satu alat komunikasi yang
sangat penting untuk memberikan informasi mengenai letak suatu tempat atau keadaan suatu
daerah. Namun berdasarkan hasil survei yang saya lakukan menunjukkan bahwa pada kantor
desa Manu Bura belum memiliki Peta Tata Guna Lahan dimana peta ini sangat penting untuk
memberikan informasi kepada masyarakat agar mengetahui batas wilayah lahan yang di miliki
di Desa Manu Bura , agar masyarakat di desa Manu Bura dapat mengetahui luasan lahan yang

101
di miliki di desa Manu Bura. Oleh karena itu saya mengambil program Pembuatan dan
pengadaan Peta Tata Guna Lahan di Desa Manu Bura.
Tujuan dari program ini adalah untuk membantu masyarakat desa Manu Bura.
Khususnya masyarakat di desa Manu Bura, agar dapat mengetahui lahan-lahan yang menjadi
milk dan dapat di gunakan di desa Manu Bura.

b. Pelaksanaan kegiatan

Proses pembuatan dan pengadaan peta tata guna lahan ini dilakukan dengan survey
lokasi serta pengambilan titik kordinat menggunakan aplikasi Open Camera pada setiap batas
desa yang memiliki daerah yang rawan longsor dan pengambilan titik koordinat di Desa Manu
Bura di laksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 25 Juli dan 26 Juli 2019 yang kemudian
data -data koordinat yang telah diambil diolah menggunakan software Microsoft Exel, Global
Mapper, dan Arcgis 10.5 yang dilakukan dari tanggal 04-05 Agustus 2019. Dari hasil peta yang
telah dibuat kemudian dicetak dalam bentuk baliho dengan ukuran 1m x 1 m serta digunakan
bingkai pada spanduk dan diserahkan kepada aparat desa yang mewakili untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Gambar 1. Hasil peta Tata Guna Lahan Desa Manu Bura

102
Gambar 2. Penyerahan Peta Tata Guna Lahan
2. Pemasangan Rambu/ Tanda K3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja) berupa
belokan tajam
a. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan
kenyamanan, serta kebersihan, sehingga mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja baik
dalam tempat kerja maupun dalam menggunakan kendaraan. Dengan keselamatan dan
kesehatan maka setiap orang diharapkan dapat melakukan pekerjaannya dengan aman dan
nyaman baik secara fisik maupu psikis. Dalam kesehatan dan keselamatan kerja di sini juga
perlu di butuhkan yang namanya suatu rambu lalu lintas yakni berupa belokan tajam di mana
berfungsi sebagai rambu-rambu kepada pengendara beroda 2 maupun 4 untuk selalu berhati-
hati dalam berkendaraan. Belokan tajam yang dimaksudkan disini juga karena di daerah
tersebut rawan terjadi kecelakaan sehingga membuat saya untuk mengambilnya sebagai
program individu saya untuk di buat dan sebagai keperluan desa.
Dari survey di desa Namun pada desa Manu Bura, adanya permasalahan berupa tidak
tersedia salah satu K3 berupa papan belokan tajam yang membuat saya untuk mengambilnya
sebagai suatu permasalahan yang di buat sebagai salah satu program individu dank arena di
daerah tersebut juga banyak terjadi kecelakaan sehingga membuat saya kepicut untuk
mengambilnya.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya program ini adalah agar keamanan dan keselamatan untuk
pengendara di wilayah Manu Bura terjamin sehingga menurunkan angka kecelakaan sehingga
baik untuk digunakan. Selain itu juga, pemasangan plat belokan tajam ini sangat penting karena
bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat agar bisa barhati-hati dalam berkendaraan.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kepada semua masyarakat desa Manu Bura. Proses
pembuatan dan pemasangan papan/rambu K3 dilakukan dengan mensurvei lokasi mana yang

103
cocok untuk diletakkan papan tersebut dan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2019. Setelah itu
dilakukan pengumpulan bahan dan alat untuk pembuatan papan K3 tersebut pada tanggal 10
Agustus 2019. Setelah semua bahan dan alat terkumpul, proses pengerjaan di mulai pada
tanggal 12-14 Agustus 2019. Setelah itu papan/rambu K3 tersebut di pasang pada tempat yang
sudah disiapkan.

(Gambar 5 dan 6)

(Gambar 7 dan 8)
Gb 5,6,7,8 Persiapan dan pengerjaan tanda K3 Belokan Tajam

Gambar 9. Pemasangan tanda K3 Belokan Tajam

104
3. Sosialisasi tentang kekayaan alam dan pembelajaran tentang cara membaca peta

a. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara dengan berbagai keanekaragaman hayati dan memilki
potensi serta kekayaan alam yang melimpah yang ada di dalamnya seperti, kekayaan sumber
daya alam hayati maupun hewani yang terdapat di dalam hutan. Disamping itu, terdapat pula
batubara, emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi dan masih banyak lainnya. Kekayaan
alam tersebut tersebar di berbagai wilayah, dari sabang sampai merauke. Kekayaan ini juga
menjadi salah satu hal yang bisa dibanggakan kepada dunia, akan tetapi tidak semua kekayaan
sumber daya alam tersebut sepenuhnya dapat dinikmati oleh seluruh komponen masyarakat
Indonesia, selain itu diantaranya juga terdapat berbagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti bahan galian tambang batubara, apabila terus di eksploitasi secara besar-
besaran, lambat laun akan habis.
Dari hasil survei di Desa Manu Bura, masih banyak masyarakat desa yang belum begitu
memahami akan berbagai macam sumber daya alam yang dimilki bangsa Indonesia sebagai
salah satu aset dalam sebagai motor perubahan taraf hidup masyarakat serta bisa membuat kita
menjadi lebih baik dari hari ke hari. Selain itu juga, peta sangatlah penting dalam kehidupan
agar kita bisa mengenal semua daerah yang berada di wilayah Negara kita sendiri di Indonesia.
Sehingga saya melakukan sosialisasi tentang kekayaan alam di Indonesia dan mengajarkan
cara membaca peta pada anak-anak sekolah (SD) agar meningkatkan pengetahuan anak-anak
dalam meningkatkan daya pikir mereka bahwa kekayaan yang ada di Indonesia ini sungguh
sangatlah banyak dan tinggal bagaimana cara kita untuk mengelolah secara baik dan benar dan
selain itu juga, saya mau mengajarkan kepada mereka untuk bisa membaca dan memahami
legenda yang ada dalam peta agar dalam melihatnya anak-anak tidak menjadi kebingungan
serta bisa membaca dengan baik dan benar.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Sosialisasi tentang kekayaan alam di Indonesia dan mengajarkan cara membaca peta
pada anak-anak sekolah (SD) agar meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam meningkatkan
daya pikir mereka bahwa kekayaan yang ada di Indonesia ini sungguh sangatlah banyak dan
tinggal bagaimana cara kita untuk mengelolah secara baik dan benar dan selain itu juga, saya
mau mengajarkan kepada mereka untuk bisa membaca dan memahami legenda yang ada dalam
peta agar dalam melihatnya anak-anak tidak menjadi kebingungan serta bisa membaca dengan
baik dan benar.

105
Pelaksanaan kegiatan berawal dari persiapan materi yang di lakukan pada tanggal 19
agustus 2019 bertujuan agar siswa/siswi sasaran mampu memahami apa yang akan
disampaikan serta pada tanggal 20 agustus 2019 dilakukan sosilisasi kekayaan alam dan
mengajarkan cara membaca peta kepada siswa/siswi SDK Keduwair Desa Manu Bura.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang kelas SDK Keduwair yang diikuti oleh siswa/I dari kelas
4, 5 dan 6 mulai dari pukul 09.30 - 11.00 wita, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa/siswi mengenai kekayaan alam yang ada di Negara Indonesia dan
agar mereka bisa membaca peta dengan baik dan benar. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan
lancar dan mendapat dukungan dari pihak sekolah dapat di lihat dari antusias siswa/siswi yang
mengikuti kegitan sampai dengan selesai .metode yang di gunakan pada saat menjalankan
program adalah sosialisasi dan diskusi bersama serta memberikan tontonan video-video yang
relevan agar mudah dipahamai oleh anak-anak. Respon dari siswa/siswi dalam sosialisai
tersebut sangatlah baik, Karena mereka merasa sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami.

(Gambar 10) sosialisasi tentang kekayaan alam yang ada di Indonesia

Gambar 10 dan 11. Sosialisasi tentang cara membaca peta

106
O. Nama Mahasiswa : Emilia Etu

Nim : 1606050006

Fakultas/ program studi : FST/BIOLOGI

Lokasi/ unit KKN : Desa Manu Bura

Kecamatan/ kabupaten : Nelle/Sikka

Kluster ilmu : Biologi

Nama program : Pembuatan tape singkong, pembuatan


perangkap nyamuk secara alami dan demo sains tentang uji Vitamin C

No Kegiatan Tujuan Masyarak Metode Capaian Kendala Saran


kegiatan at sasaran pelaksanaa pelaksanaan pelaksanaan
n
1. Pembuatan Untuk Kegiatan Kendala yang Untuk
tape memberikan tersebut saya hadapi saat masyara
singkong pengetahuan berjalan kegiatan kat desa
kepada Masyarakat dengan berlangsung Manu
masyarakat (Ibu-ibu baik,sehingga yakni Bura
tentang cara Dasa Praktek msyarakat Masyarakat agar
pembuatan Wisma) paham Desa Manu dapat
tape dengan Bura kurang menggu
singkong(ubi materi yang focus saat saya nakan
kayu) karena dijelaskan. memberikan ubi kayu
ubi kayu materi. sebagai
memiliki bahan
nilai jual pokok
yang tinggi. pembuat
an tape.
2. Melakukan Agar dapat Masyarakat Kegiatan Kendala yang Untuk
pembuatan mengurangi (Ibu-ibu tersebut saya hadapi saat masyara
perangkap populasi Dasa Praktek berjalan kegiatan kat desa
nyamuk nyamuk Wisma) dengan berlnagsung Manu
secara yang ada di baik,sehingga yakni kesulitan Bura
alami msyarakat untuk agar

107
desa Manu paham mengumpulkan dapat
Bura dengan ibu-ibu Dasa menggu
materi yang wisama nakan
dijelaskan (Masyarakat) barang-
dan mereka Desa Manu barang
juga sangat Bura. bekas
antusias sebagai
untuk bahan
membuat pembuat
perangkap an
nyamuk dari perangk
bahan-bahan ap
bekas. nyamuk
3. Melakukan Untuk Kegiatan Ada beberapa Untuk
demo sains memberikan demo sains siswa/I SDI siswa/I
tentang uji informasi Siswa/I Ceramah berjalan Keduwairkurang tidak
Vitamin C mengenai SDI dan dengan baik paham dengan boleh
vitamin C Keduwair Eksperimen dan lancar, materi yang di vitamin
yang sehingga sampaikan.hal yang
terkandung siswa/i SDI ini terjadi terkandu
didalam Keduwair karena mereka ng
jeruk dan sangat aktif tidak focus mengko
minuman saat diskusi ketika saya nsumsi
Ale-Ale berlangsung menyampakan minuma
materi. n
berkema
san(ale-
ale)
karena
tidak
ada
vitamin
yang
terkandu
ng pada
minuma

108
n
tersebut

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Emilia Etu


NIM : 1606050006

1. PENDAHULUAN
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk tindakan
pengabdian perguruan tinggi terhadap masyarakat yang dilakukan oeh
mahasiswa/mahasiswi yang merupakan agen of change/agen pembaharuan. Kuliah Kerja
Nyata merupakan program yang di buat agar setiap mahasiswa yang ikut ambil bagian
didalamnya dapat menerapkan hasil pembelajaran selama dibangku perkuliahan di
masyarakat sebelum menjadi sarjana.

KKN merupakan salah satu mata kuliah yang tidak terpisahkan dan wajib
diprogramkan oleh seluruh mahasiswa Universitas Nusa Cendana. Pelaksanaan program
KKN merupakan wadah yang diberikan lembaga universitas agar mahasiswa dapat
mengaplikasikan semua ilmu pengetahuan yang di peroleh selama proses perkuliahan
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat agar masyarakat dapat
diperdayakan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan potensi dan sumber daya alam
yang disekitar agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal.

Dalam kegiatan KKN ini, semua mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan program
kerja individu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jumlah program kerja individu
yang harus di programkan dan dilaksanakan yaitu 3 program kerja individu.

Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN), yaitu melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu di Desa Manu Bura..
Dari hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa kondisi wilayah dan masyarakat
Desa Manu Bura masih tergolong dalam desa yang kebutuhannya cukup terpenuhi, serta
memiliki SDA yang memadai namun pada umumnya SDM perlu ditingkatkan lagi.

109
Observasi lapangan dilakukan selama 1 minggu dengan tujuan dari hasil survei yang
didapat penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa
Manu Bura. Dari identifikasi permasalahan yang ada maka diperoleh masalah khususnya
di bagian pendidikan yang ada di Desa Manu Bura atau sebagai berikut:

a) Melakukan proses pembuatan tape singkong di Desa Manu Bura.


b) Melakukan pembuatan perangkap nyamuk secara alami di Desa Manu Bura.
c) Melakukan demo sains tentang uji Vitamin C di SDI Keduwair Desa Manu Bura.
a) Pemilihan permasalahan

Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa kondisi desa Manu Bura memiliki
banyak permasalahan di berbagai bidang. Salah satu diantaranya adalah di bidang pendidikan.
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN melakukan identifikasi masalah-masalah pendidikan yang
ada di masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui secara terperinci masalah yang paling
sering terjadi dan yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini dijadikan pegangan dan pedoman dalam
mengatasi persoalan atau masalah yang sedang terjadi. Kemudian dari hasil identifikasi
tersebut dibuatlah rencana program bersama masyarakat dan pemerintah setempat untuk
dijadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan tersebut. Identifikasi dan
perumusan masalah dibahas oleh mahasiswa bersama masyarakat dan pemerintah setempat
pada saat penyusunan rencana program kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar program-program
yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat.

1. Pembuatan tape singkong


Kegiatan ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan pada tanggal 4 Agustus kemudian
dilanjutkan dengan pelaksanaan pembuatan tape singkong di lakukan pada tanggal 6 Agustus
2019.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta
pemahaman kepada masyarakat bahwa ubi kayu(sinkong) memilki nilai jual yang tinggi.
Singkong sangat di minati masyarakat sebagai pengganti dari makanan pokok karena singkong
juga mengandung sumber energi yang baik. Pada proses pembuatan tape singkong bahan dasar
yang digunakan adalah singkong dan ragi. Dimana ragi yang di baluti pada singkong yang
sudah di masak dengan tujuan sebagai pertumbuhan mikroba pada saat melakukan fermentasi
selama 4 hari.

110
(a) (b)

Gambar a dan b proses pembuatan tape singkong

2. Pembuatan perangkap nyamuk

Kegiatan ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan pada tanggal 4 Agustus kemudian
dilanjutkan dengan pelaksanaan pembuatan perangkap nyamuk di lakukan pada tanggal 6
Agustus 2019.

Nyamuk merupakan salah satu masalah yang belum dapat di atasi oleh masyarakat
desa Manu Bura. Banyaknya penghuni desa Manu Bura dan barang-barang yang ada di sana
seperti tempat penampungan air yang jarang dibersihkan membuat peluang bagi nyamuk untuk
membuat sarang. Banyak obat nyamuk yang berjenis semprot, bakar dan elektrik yang sudah
digunakan untuk membasmi nyamuk, namun belum ada perubahan yang signifkan. Untuk itu
saya membuat suatu karya yang bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut. Karya yang saya
buat merupakan suatu karya yang ramah lingkungan, menghemat listrik dan biaya. Bahan-
bahan yang digunakan yaitu botol aqua, air gula dan lakban hitam.

(a) (b)
Gambar a,b proses pembuatan perangkap nyamuk secara alami

111
3. Demo Sains
Kegiatan demo sains dimulai dengan persiapan materi pada tanggal 19 Agustus, lalu di
lanjutkan dengan persiapan alat dan bahan pada tanggal 20 serta pelaksanaan demo sains di
SDI Keduwair pada taggal 21 Agustus 2019
Kehidupan anak tidak lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Di mana makan
minum menggunakan berbagai benda yang ada di rumah. Oleh karena itu, guru hendaknya
dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan sains dan teknologi. Pengenalan sains untuk
anak sekolah dasar lebih ditekankan pada proses daripada produk. Untuk anak sekolah dasar
keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan
sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup
maupun benda tak hidup yang ad disekitarnya. Anak akan belajar menemukan gejala benda
dan gejala peristiwa dari benda tersebut.
Berdasarkan wawancara dan tanya jawab langsung di kelas pula, terlihat bahwa
pengetahuan umum siswa-siswi SDI Keduwair sangat minim. Oleh karena itu, program
demonstrasi Sains untuk mata pelajaran Biologi ini dibuat sebagai salah satu jalan yang baik
untuk menjembatani motivasi belajar dan pengetahuan umum Biologi guna peningkatan hasil
belajar Biologi di kelas dan diluar kelas, sehingga menjadi bekal bagi mereka pada saat
melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi (SMA dan Perguruan Tinggi). Pada proses
demo sains ini bahan yang saya gunakan adalah minuman ale-ale yang mengandung Vit C, dan
betadin. Bahan-bahan tersebut sangat mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik
tingkat SD, SMP maupun SMA.
Demo sains yang saya peragakan membuat anak-anak merasa heran dengan reaksi dari
bahan-bahan tersebut, bahkan dari mereka mengajukan diri untuk melakukan percobaan
sendiri.Adapun hambatan yang dihadapi saat melakukan kegiatan Demonstrasi Sains ini yaitu
kurangnya partisipasi siswa dalam memberikan pertanyaan dan sifat pemalu dari siswa/i yang
ada di SDI Keduwair.
Tujuan kegiatan ini adalah membantu siswa agar mengetahui cara belajar Biologi yang
menyenangkan dengan langsung menerapkan apa yang dipelajari saat Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berlangsung dan mampu mempraktekannya secara langsung. Selain itu,
kegiatan ini dapat menjadi bekal ketika mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Manfaat untuk mahasiswa sendiri, kegiatan ini dapat membantu untuk lebih memahami
cara menyampaikan atau menerapkan secara langsung materi dengan konsep atau aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari.

112
(a) (b)

(c) (d)
Gambar a,b,c dan d melakukan demo sains tentang uji vitamin C

113
P. Nama Mahasiswa : Elias Dominikus Sina

NIM : 1501110014

Fakultas/Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pend. Tek. Bangunan

Lokasi/Unit KKN : Manubura

Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Nama Program : Pengecatan kembali pagar kantor desa Manu Bura dan

Pembuatan papan nama rumah DATAKU desa Manu Bura

Capaian Kendala
N Tujuan Masyarakat Metode
Kegiatan Pelaksana Pelaksana Saran
o Kegiatan Sasaran Pelaksaaan
an an
1 Pengecata untuk Kantor desa praktek Selesai - Diperlukan
n kembali memuncul pemeliharaa
pagar kan n dan
kantor kembali perawatan
desa Manu nilai yang teratur
Bura estetika terhadap
pada pagar aset kantor
kantor desa seperti
desa pagar
Manubura. kantor desa
sendiri
2 Pembuata Untuk Warga Desa Praktek Selesai - Perlunya
n papan memenuhi Manubura perhatian
nama perlengka lebih
rumah pa terhadap
DATAKU administra kelengkapa
desa Manu si rumah n
bura DATAKU administrasi

114
rumah
DATAKU
desa Manu
bura

A. Priorotas Pemilihan Masalah


Dari hasil obervasi terdapat beberapa permasalahan yang dianggap mampu utuk
diselesaikan dalam program individu. Adapun masalah-masalah yang di temukan mahasiswa
KKN di desa Manu Bura saat melakukan observasi lokasi selama satu minggu, meliputi:

NO. PERMASALAHAN ALASAN PEMILIHAN


1. Warna cat pagar kantor desa Manu Karena warna pagar kantor desa Manu
Bura mulai memudar. Bura sudah memudar, maka perlu dicat
kembali agar terlihat indah
2. Belum tersedia papan nama rumah Karena belum tersedianya papan nama
DATAKU Desa Manu Bura Rumah DATAKU desa Manu Bura,
maka perlu pengadaan papan nama
sebagai pemenuhan administrasi.

B. Pemilihan Program
NO. RENCANA ALAT DAN WAKTU SUMBER
PROGRAM BAHAN PELAKSANAAN INFORMASI
1. Pengecatan kembali cat tembok, cat Minggu ke-5 Kantor desa
pagar kantor desa besi, kuas dan
manu Bura roll.
2. Pengadaan papan Pemukul, paku, Minggu ke-6 Masyarakat desa
nama Rumah usuk 4/6 cm,
DATAKU desa seng genteng 3
manu Bura lbr, banner,
tripleks, semen,
pasir, sekop,
linggis

115
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Elias Dominikus Sina


NIM : 1501110014

C. Pelaksanaan Program
1. Pengecatan kembali pagar kantor desa Manu Bura yang sudah memudar
a. Latar Belakang
Pagar merupakan salah satu bangunan yang bertujun untuk menjaga keamanan dan
ketertiban sebuah kantor atau bangunan lainnya. Selain itu juga pagar juga bermanfaat untuk
menambah nilai estetika sebuah bangunan. Karena letak pagar berada paling luar maka
keindahan dari pagar tersebut perlu diperhatikan.
Warna pagar kantor desa Manu Bura terlihat sudah memudar. Oleh karena itu pagar
kantor desa perlu dicat kembali. Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan
yang menunjukkan warna pagar kantor desa Manu Bura yang sudah memudar. Kegiatan
pengecatan ini dilakukan untuk memunculkan kembali nilai estetika pada pagar kantor desa
Manubura.

b. Pelaksanaan Kegiatan
Awal pelaksanaan progaram tersebut adalah dengan menyediakan alat dan bahan
untuk keperluan pengerjaan. Setelah alat dan sudah tersedia maka langsung dilaksanakan
proses pengecatan. Proses pengerjaan berlangsung pada tanggal 12 dan 13 Agustus 2019.
Selama proses pengerjaan tidak ada kendala atau hambatan apapun.

116
Gambar 1 dan 2. Pengecatan kembali pagar kantor desa manu Bura

2. Pembuatan papan nama rumah DATAKU desa Manu Bura


a. Latar Belakang
Papan nama merupakan tanda nama untuk mengetahui suatu tempat atau lokasi tertentu
sehingga mudah dikenali oleh orang yang melihat papan nama tersebut. Selain sebagai tanda
pengenal, papan nama juga berfungsi untuk menambah nilai keindahan.
Adapun rumah data penduduk desa Manu Bura masih belum memiliki papan nama
tersebut. Oleh karena itu perlu pengadaan dengan membuat papan nama tersebut. Program ini
dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan tidak tersedia papan nama
rumah data penduduk ( DATAKU ) desa Manu Bura. Kegiatan pembuatan papan nama rumah
DATAKU ini bertujuan untuk melengkapi identitas rumah data penduduk desa Manu Bura.

b. Pelaksanaan Kegiatan
Sama seperti kegiatan pengecatan pagar kantor desa, langkah awal yang dilakukan
adaah menyiapkan alat dan bahan unutk keprluan pengerjaan. Yang pertama dikerjakan adalah
dengan mengukur dan memotong usuk yang akan dibuatkan rangkanya. Kemudian setelah
rangka telah selesai maka dipasang seng sebagai atap lalu ditanan denga dicor di depan rumah
data penduduk. Kemudian memesan banner sebagai nama dari paan tersebut. Lalu dibuatkan
bingkai untuk banner tersebut. Setelah selesai pembuatan bingkai maka langsung ditempelkan
di rangka yang sudah ditanam terlebih dahulu. Proses pembuatan papan nama ruma data
berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2019 dan saya dibantu oleh
dua orang teman KKN. Tidak hambatan atau halangan apapun yang mengganjal proses
pembuatan papan nama rumah data pendudu desa Manu Bura.

117
Gambar 3,4,5 dan 6. Pembuatan papan nama Rumah DATAKU desa Manu Bura

118
Q. Nama Mahasiswa : Sia Wilfrida
Nim : 1606070019
Fakultas/ Program Studi : Sains Dan Teknik/ Kimia
Lokasi/ Unit Kkn : Manu Bura
Kecamatan/ Kabupaten : Nelle/ Sikka
Kluster Ilmu : Kimia
Nama Program : Sosialisasi tentang manfaat minyak kelapa
murni atau VCO dan pembuatan VCO dengan menggunakan metode kimia yang
sederhana, Demosains di SD Keduwair, Sosialisasi bahaya kimia obat, psikotropika dan
bahan makanan.

No Kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


kegiatan sasaran pelaksanaa pelaksanaan pelaksanaan
n
1. Pembuatan Untuk Ibu-ibu Ceramah Masyarakat Cukup
VCO memberik Dasawisma dan yang sulitnya
dengan an RT 12 dan praktek mengikuti mengumpulk
metode pengetahu 13 desa kegiatan an
sederhana an kepada Manu Bura cukup masyarakat
masyarak antusias dan karena
at tentang kegiatan banyak yang
cara berjalan berprofesi
pembuata cukup sebagai
n tape lancardengan petani
VCO metode sehingga
pemberian aktivitas
materi masyarakat
sekaligus banyak yang
praktek di kebun
langsung
sehinnga
lebih mdah
dipahami
2. Pelaksanaa Mengenal Siswa- Ceramah Kegiatan Sulit
n demo kan dan siswi SD dan berjalan menenangkan
sains di SD menigkat keduwair ekperimen dengan lancar kelas karena
Keduwair kan dan siswa- banyak
kecintaan siswi sangat siswa-siswi
terhadap antusias yang
ilmu ipa mengikuti berlomba-
di SD kegiatan lomba ingin
tersebut. bereksperime
n bersama

119
3. Sosialisasi Agar ceramah Masyarakat Kehadiran
bahaya masyarak Masyarakat sangat masyarakat
kimia obat, at desa Manu terbantu ketika
psikotropik mengetah Bura dengan sosialisasi
a dan ui bahaya informasi berlangsung
bahan dari yang dikarenakan
makanan bahan disampaikan banyak yang
kimia sehingga menganggap
sintesis banyak yang kurang
yang berantusias penting dan
dikonsum menanyakan kurang
si ataupun perihal materi menerima
yang sosialisasi tentang
digunaka ini. Banyak beberapa
n agar masyarakat larangan
dapat yang tidak yang
menguran mengetahui disampaikan
gi resiko bahaya bahan seperti
dari kimia bahaya bahan
dampak menjadi tahu. kimia dalam
negative merokok.
nya

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Sia Wilfrida


NIM: 1606100001

Pelaksanaan Program Monodisiplin


Sejalan dengan hasil observasi di lapangan penulis merangkum berbagai masalah yang
cukup signifikan maka penulis menyusun beberapa program yang perlu diperhatikan sebagai
skala prioritas. Sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat serta latar belakang atau
basic ilmu yang penulis miliki. Untuk mengatasi masalah – masalah yang ada penulis
merumuskan program individu yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1. Sosialisasi tentang manfaat minyak kelapa murni atau VCO dan pembuatan VCO
dengan menggunakan metode kimia yang sederhana.
2. Demosains di SD Keduwair

120
3. Sosialisasi bahaya kimia obat, psikotropika dan bahan makanan

1. Sosialisasi tentang manfaat minyak kelapa murni atau VCO dan pembuatan VCO
dengan menggunakan metode kimia yang sederhana.
Mahasiswa memilih salah satu program ini untuk dapat membantu memberikan
informasi kepada masyarakat akan pentingnya minyak kelapa murni bagi tubuh dan pengenalan
metode kimia yang sederhana dalam membuat minyak kelapa murni (VCO). Minyak kelapa
pada umumnya dikenal masyarakat sebagai hal buruk karena minyak kelapa mengandung
lemakjenuh yang tinggi. Minyak kelapa murni atau VCO berbeda dengan minyak goreng
karena dalam VCO terkandung 92 % asam lemak sedang , asam lemak sedang ini mudah
diserap melalui dinding usus, dan jika masuk dalam saluran pencernaan akan mudah diserap
dan dicerna. Minyak VCO itu memiliki banyak manfaat, disamping digunakan untuk bahan
makanan minyak VCO dapat bermanfaat bagi kesehatan. Diantaranya sebagai berikut : untuk
menghaluskan kulit, meningkatkan ASI bagi ibu menyusui, sebagai antimikroba, sistem
kekebalan tubuhmanusia,membantu menurunkan berat badan atau obesitas,memelihara
kesehatan rambut,menjaga kesehatan, memperlancar peredaran darah dan menjaga kesehatan
jantung.

Minyak kelapa atauVCO inisangat bermanfat dan berkhasiat yang tinggi untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Minyak kelapa yang dibuat oleh masyarakat biasanya
dengan proses pemanasan sedangkan sosialisasi ini saya sebagai mahasiswa KKN sendiri akan
melakukan ataumemberikan informasi pembuatan minyak kelapa murni atau VCO ini melalui
proses fermentasi yang digunakan cuka sebagai katalis dalam proses pemurnian minyak
tersebut dan juga perbedaan dari cara pemanasan dan fermentasi yakni pada proses pemanasan
zat aktif yang terkandung dalam kelapa akan semakin rusak atau menghilang dengan
meningkatkan suhu sehingga dapat menyebabkan kolesterol bagi yang mengonsumsi minyak
kelapa tersebut,sedangakan untuk proses fermentasi ini tidak akan menimbulkan penyakit
apapun karena minyak kelapa murrni yang diperoleh dari hasil fermentasi ini masih murni
tanpa pemanasan sehingga zat aktif yang ada dalam kelapa masih tetap ada sehingga baik untuk
dikonsumsi oleh masyarakat dan tidak akan mengalami berbagai jenis penyakit.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan saya selaku sebagai penulis berniat untuk
melakukan sosialisasi agar didesa Manu Bura dapat memanfaatkan Sumber DayaAlam (SDA)
yang ada dilingkungan sekitar agar masyarakat dapat memahami betapa pentingnya SDA yang
dimiliki oleh Desa Manu Bura ini.

121
Proses tahapan pelaksanaan kegiatannya ialah sebagai berikut :
 Pada tanggal 4 agustusi 2019 melakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk mempermudah kegiatan sosialisasi tentang VCO agar kegiatan dapat berjalan
lancar
 Pada tanggal 06 agustus 2019Mahasiswa bersama ibu-ibu dasawisma di rumah ketua
dasawisma RT 12 membuat minyak kelapa murni mnggunakan metode kimia yang
sederhana.
Hambatan pelaksanaan kegiatan ini adalah cukup sulitnya mengumpulkan
masyarakat karena banyak masyarakat berprofesi sebagai petani sehingga aktivitas masyrakat
kebanyakan di Kebun dan juga hambatan yang dialami yakni kurang alat pipet untuk
mengambil hasil minyak kelapa murni yang diperoleh sehingga minyak yang didapat tidak
terlalu banyak.

Gambar 1. sosialisasi manfaaf VCO dan cara pembuatannya


2. Demosains di SD Keduwair
Mahasiswa memilih demosains sebagai salah satu program dengan tujuan membantu
pelajar untuk memahami reaksi kimia sederhana. Pada demosains yang dilaksanakan,
mahasiswa memilih tentang sifat isolator dan konduktorisasi balon dan pembuktian adanya gas
CO2 melalui reaksi antara coca-cola dan soda kue. Sains adalah proses pengamatan, berpikir,
dan merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Pada dasarnya anak-anak dalam memahami
seuatu perlu adanya fakta yang diliat secara langsung. Kegiatan demosains menampilkan
pemodelan fakta-fakta yang terjadi.
Pertama dilakukan adalah pengujian sifat isolator dan konduktorisasi dari balon.
Disediakan dua balon, kemudian balon yang satunya diisi air, sedangkan balon lainnya tidak
diisi dengan air, lalu di tiup kedua balon. Balon pertama kemudian dipanaskan diatas lilin yang
menyala, dan reaksi yang terjadi adalah balon tersebut meledak. Hal ini membuktikan bahwa
balon tanpa diisi air yang ditiup memiliki sifat konduktor sehingga ketika panas langsung

122
disebarkan secara merata keseluruh permukaan balon, dan karena balon yang tipis
menyebabkan balon meledak. Reaksi berikutnya balon kedua yang diisi air lalu dipanaskan
diatas lilin yang menyala,hasilnya balon tersebut tidak meledak. Hal ini dikarenakan air
memiliki sifat isolator, dan ketika dipanaskan air memberi sifat isolator pada balon,sehingga
balon tidak meledak.Kedua reaksi antara soda kue dan coca-cola. Hasilnya terjadi semburan
seperti air mancur dari dalam botol coca-cola. Hal ini dikarenakan reaksi antara keduanya
menghasilkan gas CO2,yang menyebarkan semburan air tersebut.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan,saya selaku penulis berniat untuk melakukan
Demo sains agar anak-anak Sekolah dasar didesa Manu Bura dapat memahami reaksi kimia
sederhana, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Proses tahapan pelaksanaan kegiatannya ialah sebagai berikut :


 Pada tanggal 19 agustus2019 mahasiswa melakukan persiapan alat dan bahan
serta materi demosains untuk kegiatan demosains agar dapat berjalan lancar
 Pada tanggal 21 agustus 2019mahasiswa dan siswa/i SD Keduwair melakukan
kegiatan demosains.

Gambar 2. Uji sifat isolator dan konduktivitas balon

123
Gambar 3. Reaksi antara coca-cola dan soda kue

3. Sosialisasi bahaya kimia obat, psikotropika dan bahan makanan


Mahasiswa memilih sosialisasi bahaya kimia obat,psikotropika dan bahan kimia
sebagai salah satu program monodisplin dengan tujuan untuk memberi informasi bagi
masyarakat desa Manu Bura tentang bahaya kimia obat, psikotropika dan bahan kimia makanan
sebagai salah satu bahan kimia sintesis dalam kehidupan sehari-hari yang tidak disadari
masyarakat. Bahan kimia sintesis adalah adalah bahan alternatif yang diproduksi guna
menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan bahan tertentu yang sulit diperoleh dan
dalam jumlah yang tidak sedikit. Namun,karena sintesis, maka selalu mempunyai dampak bagi
penggunanya. Penggunaan yang berlebih dan salah dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Seringkali kurangnya informasi tentang bahaya bahan kimia dalam penggunaannya menjadi
kendala utama. Terlebih khususnya untuk bahan –bahan kimia yang biasa digunakan seperti
dalam obat-obatan dan bahan makanan. Oleh karenanya mahasiswa mengambil materi
sosialisasi bahaya obat,psikotropika dan bahan makanan terkhususnya yang biasa dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya penggunaan obat-obatan terlarang yang menyebabkan
overdosis, ketergantungan terhadap zat psikotropika dengan merokok sebagai contoh utamanya
dan penggunaan MSG (mono sodium glutamate) sebagai aplikasi dari bahan kimia makanan.
Sosialisasi ini dianggap penting karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui
informasi tentang bahaya dari bahan kimia sintesis. Dari hasil observasi yang telah dilakukan
saya selaku penulis berniat untuk memberi informasi melalui kegiatan sosialisasi bahaya bahan
kimia obat, psikotropika dan bahan makanan terkhususnya tentang bahaya obat-obatan
terlarang yang berakibat overdosis, ketergantungan terhadap zat psikotropika dengan merokok
sebagai contoh utamanya serta penggunaan MSG (Monosodium Glutamat) sebagai aplikasi
bahan kimia makanan.
Proses tahapan pelaksanaan kegiatannya ialah sebagai berikut :
 Pada tanggal 29 juli 2019 mahasiswa melakukan persiapan materi sosialisasi agar
mempermudah dalam kegiatan sosialisasi
 Pada tanggal 31 agustus 2019 mahasiwa mengadakan kegiatan sosialisasi bahaya bahan
kimia obat,psikotropika dan bahan makanan yang bertempat di kantor desa Manu Bura

Ketika sosialisasi berlangsung terlihat bahwa masyarakat desa Manu Bura antusias
mendengarkan materi sosialisasi ini. Banyak warga yang kemudian menyadari bahwa selama
ini telah salah dalam penggunaan bahan kimia sintesis sehingga banyak yang bertanya kepada

124
mahasiswa. Namun,dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala seperti bapak –bapak
yang memiliki kebiasaan merokok merasa kurang enak hati sehingga banyak yang
meninggalkan kanntor desa dan pulang.

Gambar 4. Sosialisasi bahaya kimia obat, psikotropika dan bahan makanan

125
R. Nama Mahasiswa : Yohanes Fransiskus

NIM : 1610020073

Fakultas/Prodi : Ekonomi & Bisnis / Akuntansi

Lokasi/Kabupaten : Manubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle/Sikka

Faultas/Jurusan : FEB/Akuntansi

Nama Program : Pemberian pemahaman kepada bendahara Kelompok


Dasawisma mengenai pembukuan sederhana, sosialisasi kepada seluruh anggota
Kelompok Dasawisma tentang pentingnya kas, memberikan buku Kas kepada
bendahara Kelompok Dasawisma.

No Kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


Kegiatan sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Pemberian Agar Bendahara Sosialisasi Selesai Benda
pemahama bendahara kelompok hara
n kepada dari Dasawisma kelom
bendahara kelompok pok
Dasawism Dasawism agar
a a dapat tetap
mengenai mengetahu menja
pembukua i cara lanka
n penulisan n dan
sederhana. yang baik mener
dan benar apkan
dalam apa
pembukua yang
n telah
sederhana. di
ajarka
n

126
untuk
di
gunak
an di
pemb
ukuan
kelom
pok
Dasa
wisma
2 Sosialisasi Anggota Anggota Sosialisasi Selesai Dapat
kepada kelompok kelompok meng
seluruh Dasawism Dasawisma atasi
anggota a dapat masal
Dasawism melihat ah kas
a tentang dan yang
pentingny mengetahu telah
a Kas i terjadi
pengelolaa sebelu
n kas yang mnya
ada. di
kelom
pok
Dasa
wisma
.
3 Memberik Agar Bendahara Sosialisasi Selesai Benda
an buku bendahara kelompok hara
Kas dapat lebih Dasawisma kelom
kepada rinci pok
bendahara menulis agar
Dasawism semua bias
a. pengeluara meng

127
n ataupun gunak
pemasuka an
n dalam buku
kelompok denga
. n
baik.

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Yohanes Fransiskus


NIM : 1610020073

1. Pemberian Pemahaman Kepada Bendahara Dasawisma Mengenai Pembukuan


Sederhana .
a. Latar Belakang.
Menurut Undang-undang Nomor 28 tahun 2007, pembukuan sederhana diartikan
sebagai suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi keuangan. Pencatatan keuangan ini meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan,
dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa. Kemudian bisa
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada periode
tersebut. Terkadang pengusaha baru atau kecil sering beranggapan kalau untuk membuat
pembukuan itu sangat sulit dan rumit sehingga mereka jarang membuat pembukuan sederhana
ini. Seperti pada kelompok Dasawisma di desa Manubura yang belum membuat pembukuan
sederhana.
Adapun tujuan maksud dari kegiatan ini yaitu memberikan informasi dan pemahaman
kepada bendahara kelompok Dasawiisma mengenai penulisan pembukuan sederhana.
Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap kelompok Dasawisma diketahui bahwa
telah terjadi permasalahan pada pembukuan kelompok tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan
pemberian pemahaman kepada bendahara kelompok yang bertugas untuk mencatat semua
jalannya kas yang ada dalam kelompok Dasawisma tersebut.

128
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan materi dan perlengkapan , lalu dilanjutkan
dengan rencana pertemuan dengan bendahara kelompok, setelah di sepakati jadwal dengan
bendahara kelompok , pertemuan langsung diadakcan pada tanggal 3 September 2019.
c. Hasil yang dicapai.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menambah informasi dan pengetahuan
kepada bendahara kelompok tentang penulisan pembukuan sederhana yang ada di kelompok
Dasawisma. Setelah program ini dijalankan bendahara kelompok memberikan respon yang
positif dengan menerima materi yang diberikan dan mengharapkan agar dapat diterapkan
selanjutnya dalam kelompok Dasawisama tersebut.
d. Dokumentasi

Gambar 1,2 Pengajaran Pembukuan Sederhana Kepada Bendahara Dasawisma

2. Sosialisasi Kepada Seluruh Anggota Dasawisma Tentang Pentingnya Kas.


a. Latar Belakang.
Kas adalah harta kekayaan perusahaan atau kelompok yang sifatnya likuid yang
berjangka pendek yang dapat dipergunakan dengan bebas untuk kegiatan operasional
perusahaan atau kelompok. Keadaan financial terutama kas adalah sangat penting untuk
mengetahui serta bagaimana bisa bertambah maupun berkurangnya.
Pada program kedua yang dijalankan ini, sosialisasi mengenai kas dilakukan kepada
anggota kelompok Dasawisma dikarenakan kas yang ada di kelompok tersebut tidak dikelola
dan dikembangkan dengan baik. Uang kas yang mereka simpan nantinya malah di kembalikan
kepada anggota kelompok tanpa adanya penambahan nominal. Sedangkan kalau dilihat dari
kas yang sangat banyak dalam kelompok itu, seharusnya dapat dikelola agar uang yang kembali
kepada anggota kelompok nominalnya bertambah.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

129
Program kerja ini di mulai dengan melakukan pendekatan dengan anggota kelompok
dan menyepakati jadwal untuk sosialisasi yang akan dilaksanakan. Sosialisasi terjadi pada
tanggal 3 September 2019 bersamaan dengan program pertama saat memberikan pemahaman
kepada bendahara Kelompok.
c. Hasil Yang Dicapai.
Hasil yang dicapai dalam program sosialisasi ini , anggota kelompok memberikan
respon yang positif dan mengikuti beberapa masukan yang diberikan dimana uang kas yang
mereka punya nantinya akan dikembangkan atau dikelola lebih lanjut sehingga dapat
memberikan keuntungan bagi mereka.
d. Dokumentasi

Gambar 3,4 Sosialisasi tentang pentingnya kas kepada dasawisma

3. Pembuatan buku Kas untuk bendahara Kelompok Dasawisma.


a. Latar Belakang
Buku kas merupakan informasi penting yang perlu dimiliki oleh perusahaan atau
kelompok untuk mengetahui perkembangan keuangan. Melalui buku kas ini seseorang bisa
mengetahui bagaimana kondisi keuangan sebuah perusahaan atau kelompok. Pencatatan segala
hal yang berhubungan dengan keuangan ini merupakan hal penting untuk suatu perusahaan
atau kelompok. Kondisi keuangan serta berbagai transaksinya bisa diketahui disini sehingga
bisa dijadikan sebagai acuan dalam berbagai hal. Berbagai keputusan penting yang diambil
biasanya ditentukan dari kondisi keuangan.
Pemilihan program kerja ketiga ini didasarkan pada pengamatan yang dilihat bahwa
bendahara kelompok Dasawisma harus memiliki buku kas, sehingga setiap kondisi keuangan
yang terjadi dalam kelompok Dasawisma dapat dicatat secara lebih terperinci dan rapi, untuk
memudahkan melihat kondisi keuangan serta transaksi yang dilakukan dalam kelompok
Dasawisma.

130
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan.
Program ketiga ini dilakukan bersamaan dengan program pertama dan kedua, karena
masih berhubungan dengan Kelompok Dasawisma. Program ini dilakukan pada tanggal 3
September 2019.
c. Hasil yang dicapai.
Hasil dari program ketiga setelah dijalankan, segala bentuk kas dan transaksi yang
dilakukan dalam kelompok Dasawisma dapat di tulis secara rapid an terperinci oleh bendahara
kelompok, yang sebelumnya pembukuan yang bendahara lakukan ditulis di buku bergaris
biasa, dengan pencatatan yang tidak sepenuhnya rinci dan rapi.
d. Dokumentasi

Gambar 5,6,7 Pembuatan Buku Kas Untuk Bendahara Dasa Wisma


Gambar 8 Pemberian Buku Kepada Bendahara Dasa Wisma

131
S. Nama Mahasiswa : Jelinda Estri Taneo

NIM : 1606090129

Fakultas/Prodi : Fst- Teknik Arsitektur

Lokasi/ Unit KKN : DesaManubura

Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka

Nama Program : Design Interior Dan Eksterior Paud Dan Posyandu


Baluele Desa Manu Bura.

No Kegiatan Tujuan Kegiatan


1. Design Interior Dan Eksterior Bertujuan untuk meningkatkan semangat
Paud Baluele Desa Manu Bura belajar anak-anak, serta mengoptimalkan
peran pengajar/guru dalam melatih tumbuh
kembang anak dan menciptakan ruangan
yang tidak membosankan bagi anak-anak,
sehingga mereka merasa senang berada di
dalam ruang tersebut.

2. Design Kembali Rumah Dataku Mendesign kembali rumah dataku dengan


tujuan menciptakan suana baru yang berada
di rumah dataku baik di dalam maupun di
luar ruangan.

132
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Jelinda Estri Taneo


NIM : 1606090129

1 Mendesign Kembali Interior Dan Exterior Paud Dan Posyandu Baluele


a. Latar Belakang
Kegiatan yang mencakup merenovasi interior dan eksterior ruang belajar Paud Baluele
yang sudah ada/terbangun di Desa Manu Bura, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
semangat belajar anak-anak, serta mengoptimalkan peran pengajar/guru dalam melatih tumbuh
kembang anak. memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung
dan berlindung.
Tujuan Desain Interior Dan Eksterior Paud dan posyandu untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak. Merancang
interior dan eksterior Paud dan Posyandu dengan meletakkan nilai-nilai di setiap ruang dan
menciptakan area belajar yang aman dan memudahkan anak-anak untuk menerima pelajaran
yang diberikan.
b. Pelaksanaan kegiatan
Prosses pembuatan dan pengadaan Desain Interior dan Eksterior ini di lakukan dengan
melakukan survey lokasi dan melakukn pengukuran dengan menggunakan meter di Paud Dan
Posyandu Baluele selama 1 hari yaitu pada tanggal 10 agustus 2019 kemudian data-data yang
telah di ambil diolah menggnakan Auto Cad, Sketch Up dan Lumion yang di lakukan tanggal
12-13 Agustus 2019 dari hasil yang telah dibuat kemudian di cetak dalam bentuk baliho dengan
ukuran 1m x 1m serta digunakan bingkai pada spanduk dan diserahkan kepada aparat desa yang
mewakili.

133
Gambar 1. Penyerahan Desain Interior Dan Eksterior Paud Dan Posyandu

2. Design Kembali Rumah Dataku(BKKBN)


a. Latar Belakang

Rumah Dataku (BBKBN) mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang


pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Dalam melaksanakan tugas,
BKBN menyelenggaraan fungsi pembinaan, pembimbing, dan fasilitas di bidang pengendalan
penduduk dan penyelenggaraan keluarga bencana

Tujun mendesign kembali rumah dataku(BKKBN) dengan tujuan menciptakan suasana


baru yang berada di rumah dataku(BKKBN), Karena jika di lihat dari bangunan yang tidak
layak untuk dipakai sehingga perlu ada design dan pembangunan kembali rumah dataku di desa
manu bura kearah yang lebih baik lagi untuk ke depannya, Apalagi jika lihat bahwa desa manu
bura merupakan desa kampung KB maka dari itu, Dengan menciptakan pembangunan atau
ruang khusus untuk akses terhadap mereka. dalam mewujudkan pembangunan yang
menyenangkan dan nyaman untuk kedepannya.

b. Pelaksanaan kegiatan
Proses pembuatan dan pengadaan Desain Rumah Dataku(BKKBN) ini di lakukan
dengan melakukan survey lokasi Rumah Dataku(BKKBN) di Dusun Ritat selama 1 hari yaitu
pada tanggal 10 agustus 2019 kemudian data-data yang telah di ambil diolah menggnakan Auto
Cad, Sketch Up dan Lumion yang di lakukan tanggal 12-13 Agustus 2019 dari hasil yang telah
dibuat kemudian di cetak dalam bentuk baliho dengan ukuran 1m x 1m serta digunakan bingkai
pada spanduk dan diserahkan kepada aparat desa yang mewakili.

134
Gambar 2. Penyerahan Desain Rumah Dataku (BKKBN)

T. Nama Mahasiswa : Fransiska Moi

Nim : 1603040063

Fakultas/ Program Studi : Ilmu Sosial Dan Politik/ Ilmu Politik

Lokasi/ Unit Kkn : Manu Bura

Kecamatan/ Kabupaten : Nelle/ Sikka

Kluster Ilmu : Ilmu Politik

Nama Program : Sosialisasi Tentang Tingkat Pengetahuan


Masyarakat Terhadap Minimnya Tingkat Pendidikan Di Desa Manubura, Sosialisasi
tentang Kepemimpinan dan Organisasi Desa, Bimbingan belajar tentang pentingnya
Pancasila.

No Kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1. Sosialisasi Agar Penyuluhan Banyak Tidak sedikit
tentang masyarakat Masyarakat masyarkat juga warga
tingkat dapat desa Manu karana merasa yang masih
pengetahu mengetahui Bura terbantu ragu untuk
an pentingnya dengan adanya menykolakan

135
masyaraka pendidikan sosialisasi ini anak nya ke
t terhadap didesa karna banyak jenjang yang
minimnya Manu Bura peranggapan lelebih tinggi
tingkat pendidikan dan masih
pendidika kurang penting banyak warga
n di desa terutama pada yang di
manubura kaum kekang oleh
perempuan adat dan
budaya yang
di wariskan
2. Sosialisai Memberi Masyarakat Ceramah Banyak Tidak banyak
tentang pengetahua desa masyrakat warga yang
kepemimp n tentang manubura berantusias hadir karena
inan dan kepemimpin terutama banyak
organisasi an yang perangkat desa masyarakat
desa baik serta karna masih desa Manu
kegunaan minimnya Bura yang
dan peran pengetahuan berprofesi
dari tentang sebagi petani
organisasi organisasi desa sehingga
desa dan mereka lebih
kepemipinan memilih ke
dalam desa kebun
dibandingkan
mengikuti
sosialisasi
yang
diselenggarak
an
3. Bimbinga Agar anak- Siswa/i SDI ceramah Masih banyak Masih
n belajar anak bisa Keduwair juga anak-anak minimnya
tentang memahami yang sudah partisipasi
pentingny dan lupa dengan anak-anak

136
a mengingat adanya SDI
Pancasila apa itu nilai Pancasila dan Keduwair,
pancasila asas-asas yang memilih
Pancasila untuk
menonton
sinetron
televisi
dibandingkan
mengikuti
bimbel.

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Fransiska Moi


NIM : 1603040063

Pelaksanaan Program Monodisiplin:

Sejalan dengan hasil observasi di lapangan penulis merangkum berbagai masalah yang
cukup signifikan maka penulis menyusun beberapa program yang perlu diperhatikan sebagai
skala prioritas. Sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat serta latar belakang atau
basic ilmu yang penulis miliki. Untuk mengatasi masalah – masalah yang ada penulis
merumuskan program individu yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

1. Sosialisasi Tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Minimnya Tingkat


Pendidikan Di Desa Manubura

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa
setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
pendidikan.Pendidkan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan sehinga
menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.Di Desa Manubura ini di mana orang tua
kurang mendukung anaknya untuk sekolah dan kurang motivasi anakNya,sehingga anak-anak

137
desa manubura malas untuk ke sekolah. Dengan adanya sosialisasi di harapkan anak-anak desa
manubura dapat mengetahui bagaimana pentingnya pendidikan untuk ke depannya dan dapat
bisa memotivasi anaknya dan mendukung anaknya untuk sekolah. Dengan alasan ini, maka
penulis ingin melakukan sosialisasi di desa Manu Bura tentang pentingnya pendidikan bagi
anak –anak di desa Manu Bura demi masa depan anak yang lebih baik.Sasaran yang ingin di
capai adalah semoga orang tua terbuka hatinya sera peduli untuk memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya dan semangat dalam memempuh pendidkan demi masa depan yang
menanti.

Ketika penulis melakukan sosialisasi,banyak masyarkat karana merasa terbantu dengan


adanya sosialisasi ini karna banyak peranggapan pendidikan kurang penting terutama pada
kaum perempuan. Namun, meskipun begitu penulis memiliki hambatan yang sering menjadi
kendala utama penulis.Tidak sedikit juga warga yang masih ragu untuk menyekolahkan anak
nya ke jenjang yang lebih tinggi dan masih banyak warga yang di kekang oleh adat dan budaya
yang di wariskan, terutama kaum perempuan yang notabene nya tidak boleh berpendidikan
lebih tinggi dari laki-laki.

Gambar 1,2,3 Sosialisasi tentang tingkat pengetahuan masyarakat terhadap minimnya tingkat
pendidikan di desa manubura

138
2. Sosialisasi tentang Kepemimpinan dan Organisasi Desa

Faktor kepemimpinan merupakan faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat


dalam membangun Desa. Model kepemimpinan yang di gunakan oleh seorang pemimpin yang
digunakan oleh seorang pemimpin dalam memimpin warganya maupun di dalam
mengupayakan partisipasi masyarkat terhadap pembangunaan akan mempengaruhi intesitas
partisipasi masyarkat yang akan diberikan terhadap pembangunan di Desanya .

Gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh kepala Desa Manu Bura adalah gaya
kepemimpinan Demokratis karena pendekatan yang digunakan itu partisipatif. Hal ini yang
dimaksudkan agar terwujudnya kerja sama dalam rangka pencapaian tujan pembangunan
dengan meperdayakaan partisipasi masyarkat dengan ikut serta dalam pengambilan keputusan.
Oleh karenanya penulis berniat melakukan sosialisasi tentang kepemimpinan dan organisasi
desa, dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi sosial,ekonomi dan budaya
masyarakat.Program pembangunan dan partisipatif memposisikan masyarakat desa sebagai
agen pembangunan yang otonom,mandiri,mampu bekerja sama dan mempunyai potensi yang
bangkit dari ketidaksamaan berdayaan atau keterpurukan dengan mengandalkan pada kekuatan
yang di miliki.Sasaran yang ingin di capai adalah kepala Desa sebagai pemimpin formal di
Desa, sebagai seorang motivator, fasilator,dan mediator sangat penting dalam menentukan
keberhasilan setiap program yang dilaksanakan. Ketika sosialisasi berlangsung, Banyak
masyrakat berantusias terutama perangkat desa karna masih minimnya pengetahuan tentang
organisasi desa dan kepemipinan dalam desa . Namun dalam pelaksanaannya, masih terdapat
banyak kendala yang di hadapi penulis, salah satunyatidak banyak warga yang hadir karena
banyak masyarakat desa Manu Bura yang berprofesi sebagi petani sehingga mereka lebih
memilih ke kebun dibandingkan mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan.

Gambar 4. Sosialisasi Tentang Kepimpinan dan Organisasi Desa

139
3. Bimbingan belajar tentang pentingnya Pancasila
Pancasila adalah dasar filsafah dan juga ideologi negara yang diharapkan akan menjadi
pandangan hidup bangsa indonesia yang fungsinya sebagai dasar pemersatu bangsa
Indonesia,lambang dari pemersatuan dan kesatuan,dan sebagai pertahanan dari bangsa dan
negara Indonesia.
Dalam kebudayaan sebagai dasar negara,pancasila memiliki beberapa fungsi yakni
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia ,Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia,
Pancasila sebagai Ssumber dari segala sumber hukum, Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia, Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa, Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, dan Pancasila
sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Berdasarkan obsevasi, banyak sekali anak-anak
desa Manu Bura yang kurang memahami arti dan fungsi pancasila. Banyak yang beranggapan
Pancasila hanya sebagai dasar negara, tanpa tahu bahwa sebenarnya pancasila mempunyai
peran dan fungsi begitu besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya
penulis berniat melakukan bimbingan belajar tentang nilai dan arti Pancasila terhadap anak-
anak di desa Manu Bura sebagai generasi penerus bangsa. Namun meskipun begitu, penulis
juga tidak terlepas dari kenala-kendala yang ada, sepertimasih minimnya partisipasi anak-anak
SDI Keduwair, yang memilih untuk menonton sinetron televisi dibandingkan mengikuti
bimbel. Saran yang bisa penulis anjurkan bahwa perlu adanya pengawasan orangtua terhadap
proses perkembangan belajar anak, agar anak lebih tekun dalam belajar.

Gambar 5. Bimbingan Belajar tentang pentingnya pancasila

140
U. Nama : Feronika Boimau

Nim : 1606090124

Fakulatas/Prodi : Sains Dan Teknik Pertambangan

Lokasi/Unit Kkn : Manubura

Kec/Kabupaten : Nelle/Sikka

Klaster Ilmu : Sains – Teknologi

Nama Program : Kegiatan Pengenalan Rumah Sehat Kepada Warga Masyarakat


Manubura Dan Juga Pengadaan Interior Dari Bahan Bekas.

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Pengenal Mengena Warga Desa Sosialisasi Selesai Kurangnya Diperlu
an lkan Manubura pengetahuan kan
mengena kriteria dari sarana
i rumah dan masyarakat sanitasi
sehat fungsi desa tentang seperti
dari pentingnya sarana
rumah rumah sehat air
sehat itu bagi bersih,
sendiri masyarakat jamban
, sarana
pembu
angan
limbah.
2 Pengada Untuk Warga Desa - Selesai - Perluny
an menamb Manubura a
interior ah perhati
dari estetika an
bahan dalam lebih
bekas ruang dari
pakai masyar
seperti akat
untuk

141
kaset pemanf
CD/RW aatan
barang-
barang
bekas
sebagai
interior
yang
unik
dalam
suatu
ruang

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Feronika Boimau


NIM : 1606100001

1. Pengenalan Rumah Sehat


a. Latar Belakang

Arsitek dalam masyarakat bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahtraan


masyarakat melalui perencanaan dan perancangan bengunan maupun lingkungan binaan.
Perencanaan dan perancanagan dilakukan sesuai dengan kebutuhan penghuni yang memenuhi
standar keamanan tanpa mengabaikan nilai estetika bentuk. Selain itu dalam perencanaan dan
perancangan dapat melakukan visualisasi objek bagi kepentingan dalam bidang lainnya untuk
kepentingan presentasi dan dokumentasi Pelaksanaan Program

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Sosialisasi mengenai rumah sehat ini dapat dikategorikan sebagai persyaratan minimal
yang harus dipenuhi suatu keluarga selain pangan dan sandang. Karena itu, konsep rumah tidak
sebatas bentuk fisik saja. Fungsi rumah adalah sebagai tempat tinggal dalam suatu lingkungan

142
yang seharusnya dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang diperlukan manusia untuk
memasyarakatkan dirinya.

Setelah saya mengamati kepedulian masyarakat akan pentingnya kebutuhan rumah dan
fungsi rumah, ternyata merekapun tidak terlalu peduli akan kebutuhan dan fungsinya meskipun
tidak semuanya juga. Saya pun mencoba untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan rumah
sehat kepada masyarakat dalam hal ini prinsip-prinsip rumah sehat dan kriteria rumah sehat.

c. Hasil Yang Dicapai

Program ini dilakukan pada tanggal 22,24,25Agustus 2019 ini dilakukan persiapan
materi yang akan dibahas dalam kegiatan yang dilakukan adalah memberikan materi tentang
elemen-elemen apa saja yang ada pada bangunan rumah sehat dan lingkungan yang sehat
dengan kriteria rumah sehat menurut feng shui. Dan kegiatan ini dilakukansosialisasi pada
tanggal 26 agustus. Peserta dari kegiatan sosialisasi ini adalah dari warga desa manubura
terlebih kepada seluruh ibu dasawisma. Setelah memperkenalkan diri kepada warga maka
kegiatan sosialisasipun dimulai.

Dengan dibuatnya kegiatan singkat yang kurang lebih berlangsung selama 20 menit ini,
diharapkan warga bisa lebih memahami mengenai rumah sehat dan peduli akan keselamatan
rumah. Serta penekanan lebih lagi kepada pemanfaatan pekarangan ruman sebagai apotik
hidup.

Gambar 1,2 Sosialisasi rumah sehat di dusun Habipiret

2. Pengadaan interior
a. Latar Belakang
Desain interior ini untuk membuat manusia sebagai pemakai ruang dapat beraktifitas
dalam ruangan tersebut dengan efektif dan merasa nyaman pada ruangan tersebut material

143
bekas pakai ini bisa dimanfaatkan dengan karakter atau ciri barang bekas tersebut. Akan tetapi
material bekas ini dapat diolah menjadi daya tarik interior rumah yang elegant. Karena itu, perlu
juga ide kreatif yang menyenangkan serta berkreasi secara bebas agar dapat memberikan
tampilan segar. Serta perlu juga dalam penempatan interior juga di tempatkan pada kondisi
yang tepat.
b. Jalannya pelakasanaan kegiatan
kegiatan praktek prmbuatan serta pemanfaatan barang bekas hasil dari limbah rumah
menghasilkan beberapa kreatifitas yang tentunya akan menambah juga pemanfaatan nilai
estetika yang amat sangat keren dan unik. Oleh karena itu, perlu juga kita ketahui bahwa
pemanfaatan barang bekas sebagai interior ini sanagat naik untuk menambah susana rumah
jadi lebih menawan.
Setalah melakukan pengamatan terhadap masyarakat maka sayapun memutuskan untuk
praktek memanfaatkan kaset sebagai bahan utama yang digunakan diantaranya ialah: kaset
CDRW, gunting, lem, benang, serta kater.
Dan kegiatan pembuatan pemotongan kaset ini dimulai dari tanggal 28,29 untuk beli
perlengkapan bahan dan pengerjaannya di tanggal 6,7,8,dan 9 agustus 2019 dan pengerjaannya
juga terdapat beberapa kaset CD yang pecah sehingga perlu diganti dan juga butuh banya waktu
daalam mencari perlengkapan yang kurang
c. Hasil yang dicapai
Dari pengadaan interior ini saya dapat banyak kreatifitas dalam pemanfaatan barang-
barang bekas pakai. Dan harapannya kedepan apabila ide kreatif terus dikembangkan untuk
membuat interior atau pemanfaatan lainnya yang di produksi oleh masyarakat akan menambah
pendapatan untuk desa juga. Karena itu, berkreasilah sesuai memanfaatkan barang bekas maupu
barang lokal lainnya.

Gambar 3,4 Pembuatan hiasan dinding

144
V. Nama Mahasiswa : Mikhael Nong Oni

NIM : 1603050067

Fakultas/Prodi : Fisip / ILMU KOMUNIKASI


Lokasi/ Unit KKN : DesaManubura
Kecamatan/Kabupaten : Nelle / Sikka
Kluster Ilmu : Ilmu Komunikasi
Nama Program. : sosialisasi tentang bijak dalam menggunakan Media,
mendeklarasikan komunikasi antar budaya lewat fashion show yang bertema adat dan
budaya, melakukan pengadaan mading di perpus desa Manubura

Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Tujuan Kegiatan Saran
Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Sosialisasi
Untuk Siswa/siswi Sosialisasi Selesai - -
tentang memberikan SDK
bijak pemahaman Keduwair
dalam kepada siswa/I Desa Manu
mengguna tentang Bura
kan media bagaimana
menggunakan
media secara
benar
2 Mendeklar Agar masyarakat Warga Desa Praktek Selesai - -
asikan desa tetap Manubura
komunikas melestarikan
i antar budaya yang
budaya dimiliki dan dapat
lewat berkembang
fashion sesuai tuntutan
show yang zaman dengan
bertema tetap
adat dan mempertahankan
budaya, nilai-nilai
kebudayaannya.
3 Pengadaan Agar masyarakat Warga Desa Praktek Selesai - -
madding desa Manu Bura Manu Bura
Perpus senantiasa dapat
mengekspresikan
setiap karya yang
mereka buat/
cipta melalui
madding tersebut

145
Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,
Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Mikhael Nong Oni


NIM : 1603050067

1. Sosialisai Tentang Bijak dalam Bermedia


a. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir pertumbuhan angka penggunaan media semakin pesat.
Bukan hanya dari orang dewasa akan tetapi anak-anak terkhusunya anak usia dini dan Sd pun
sudah menggunakan media khususnya media sosial seperti facebiik dan akses internet.
Banyaknya penggunaan media sosial didorong oleh semakin mudahnya mengakses suatu
informasi. Di satu sisi dampak dari bermedia sebagai jejaring sosial yang dapat memperluas
relasi dan hubungan pertemanan, namun di sisi lain dampak negatifnya pun tak kalah hebat.
Hal yang ditampilkan media sosial tidak memandang siapa yang akan mengkonsumsinya.
Tujuan mensosialisasikan bijak dalam bermedia sebetulnya mau memberika pencerahan bagi
siswa/i SDI Keduwair agar mereka dengan efektif menggunakan media yang tepat sasaran dan
searah dengan perkembangan mereka untuk menjadi lebih baik bagi nusa dan bangsa.
b. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berawal dari persiapan materi yang di lakukan pada tanggal
25juli 2019 bertujuan agar siswa/siswi sasaran mampu memahami apa yang akan disampaikan
serta pada tanggal 27juli 2019 dilakukan sosilisasi biak dalam bermedia kepada siswa/siswi
SDK Keduwair Desa Manu Bura. Kegiatan ini berlangsung di Ruang kelas SDK Keduwair
yang diikuti oleh siswa/I dari kelas 5,6 dan mulai dari pukul 11.30.30 - 12.00 wita, kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa/siswi mengenai cara bermedia yang
baik . Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar dan mendapat dukungan dari pihak sekolah
dapat di lihat dari antusias siswa/siswi yang mengikuti kegitan sampai dengan selesai .metode
yang di gunakan pada saat menjalankan program adalah sosialisasi dan diskusi bersama. Serta
memberika solusi dalam bermedia yang baik kepada mereka. Respon dari siswa/siswi dalam
sosialisai tersebut sangatlah baik, Karena mereka merasa sangat bermanfaat dan mudah untuk
dipahami.

146
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3 (Gambar 1,2 dan 3 proses sosialisasi berlangsung)

2. Menerapkan Komunikasi Antar Budaya dengan melakukan perlombaan Fashion


show bertema Budaya
a. Latar Belakang
Dalam Ilmu komunikasi terdapat komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi
verbal disebut juga komunikasi lisan dan komunikasi non verbal biasanya menggunakan
lambang atau tanda dan gerak tubuh. Kaitannya komunikasi dengan perlombaan fashion show
yang bertema budaya mau mendeskripsikan secara tidak langsung terjadi komunikasi yang
bersifat non verbal. Dengan memanfaatkan anak paud di Desa manubura untuk mengenakan
pakaian adat di daerah setempat sebenarnaya ingin memberi pesan bahwa budaya dan tradisi
harus selalu di perhatikan dan di lestarikan.Lebih lanjutnya program perlombaan fashion show

147
ini mau memberikan pesan tentang bagaimana komunikasi antar budaya (KAB) memberikan
andil besar bagi upaya pelestarian tradisi dan budaya.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya program ini adalah agar masyrakat lebih memperhatikan dan
melestarikan tradisi dan budaya.
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa manubura dengan melibatkan anak
paud di Desa Manubura. Kegiatan ini di mulai dari persiapan antara lain pembuatan panggung
perlombaan ,dari tanggal 13 agustus 2019 dan kegiatan perlombaan di laksanakan pada tanggal
16 agustus 2019. Kegiatan ini di selenggarakan bersamaan dengan perlombaan ibu-ibu dasa
wisma dalam mengrekreasikan makanan tradisonal seunik dan sekreatifitas mungkin. Puncak
dari kegiatan mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Dan antusias masyrakat
dalam mengambil bgian di setiap perlombaan menjadi bukti suksesnya kegiatan ini.

Gambar 4 Gambar 5

Gambar 6 Gambar 7

148
Gambar 8 Gambar 9
Gambar 4,5,6,7,8,9 menunjukan acara berlangsungnya acara fashion show yang
bertema budaya.

Adapun beberapa gambar dari perlombaan ibu-ibu dasa wisma Desa manubura,

Gambar 9 Gambar 10
gambar 9 dan 10 foto ibu-ibu dasawisma yang mewakili setiap RT

Gambar 11

149
Gambar 12
(gambar 11 dan 12 adalah hasil masakan ibu-ibu dasawisma)

3. Pengadaan Mading sebagai Wadah Bagi Mayarakat Untuk Memaparkan karya


Tulis Mereka
a. Latar Belakang
Majalah dinding atau lebih duikenal dengan singkatannya “MADING” yaitu salah satu
jenis media atau sarana penyampaian informasi dan penyaluran minat dan bakat yang
dikerjakan dan dikelola oleh sekelompok tertentu dan di peruntukkan untuk kalangan tertentu
pula. Mading sering kita jumpai di berbagai tempat misalnya, mading kampus, mading
sekolah, mading perpus dan lain-lainnya.
Terkhusus untuk Mading perpus atau perpuastakaan dalam hal ini perpustakaan Desa
Manubura terlihat begitu kosong dan tak ada wadah para pendatang perpus untuk
meliteratulkan kembali hal yang mereka baca dari buku perpuspustakaan tersebut.
Dari survei atau pengamatan ditemukan masyarakat desa Manubura begitu pandai
bercakap,apa lagi anak mudanya dan para anak-anak sd laiinya begitu pandai dalam berkata-
kata. Hal ini lah yang mendorong agar program pengadaan mading ini harus dilaksanakan
dengan tujuan untuk memeberi tempat bagi masyarakat menyalurkan aspirasi berupa karya
tulis dan segala bentuk informasi sesuai dengan bakat mereka masing-masing.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa
untuk memeberikan tempat bagi masyarakat untuk mememaparlan hasil karyssa tulis yang
sekreatif mungkin.
Sasaaran dari kegiatan ini tak lain ialah masyarakat Desa Manubura termasuk para
peminat dan pembaca di perpus Desa Manubura. Proses pembuatan mading ini di mulai dari
tanngal 26 agustus 2019 yang awalnya menyiapkan segala bentuk peralatan dan bahan-bahan
untuk membuat mading, di lanjutkan tanggal 27 dan 28 agustus 2019 di mulai proses

150
pembuatan dasar Dari mading ini seperti pengecatan gabus, penempelen stiker dan pernak
pernik sebagai hiasan,serta penulisan naskah puisi,drama, cerpen ,dan cerita singkat lainnya.
Tanggal 29 agustus 2019 mading perpus resmi ada menjadi tempat bagi masyarakat untuk
menyalurkan minat,bakatnya dalam hal karya tulis.
Berikut ini beberapa foto dari program pengadaan mading perpus Desa Manubura dari
tanggal 26 agustus 2019 sampai dengan 29 agustus 2019

Gambar 11 Gambar 12
(gambar 11 dan 12 adalah proses pengecatan Gabus untuk pembuatan Mading)

Gambar 13 Gambar 14

Gambar 15 Mading Perpus

151
W. Mahasiswa : Stefanus Insianus Mbale

NIM : 1603010048

Fakultas/Prodi : Ilmu sosial dan Politik

Lokasi/Unit KKN : Manubura

Kecamatan/Kabupatan : Nelle/Sikka

Kluster Ilmu : Administrasi Negara

Nama Program : Pembaharuan data KB dusun keduwair,desa manubura


bulan agustus tahun 2019.

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Melakuka Memperba Warga Desa sosialisasi Selesai Kurangnya Sebaiknya
n harui dan Manubura pengetahua masyaraka
sosialisasi memperke n dari t
KB nalkan masyarakat diberikan
masyaraka data KB dusun pemahana
t dusun masyaraka keduwair n tentang
keduwair t dusun berkaitan pembuata
keduwair dengan n KK
bulan pentingnya sehingga
Agustus kartu memudah
keluarga kan
pembahar
uan data
2 Pembahar Untuk Warga Desa - Selesai - Perlunya
uan memudah Manubura perhatian
Informasi kan lebih dari
Rumah masyaraka masyaraka
Dataku – t desa t untuk
desa manubura mengetah
manubura dalam ui tempat-

152
mencari tempat
informasi yang yang
KB menjadi
terbaru pusat
informasi
desaberkai
tan
dengan
KB

Mahasiswa Pelaksana Kegiatan,


Menyetujui :
Kepala Desa,

Petrus Yohanes Fernandez Stefanus Insianus Mbale


NIM: 1603010048

1. Sosialisasi Pembaharuan data KB dusun keduwair, desa manubura bulan


agustus
a. Latar Belakang

Peningkatan kesertaan ber-KB merupakan bagian penting program KKBPK. Upaya


peningkatan penggunaan kontrasepsi modern bagi Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi
bidikan utama program terkait dengan efektivitasnya. Berbagai motode kontrasepsi modern
disediakan sebagai pilihan seperti IUD, implan, suntik, pil, kondom dan Medis Operasi Pria
(MOP) serta Medis Operasi Wanita (MOW) agar dapat memilih sesuai kebutuhannya. Namun
tetap diberikan motivasi untuk menggunakan kontrasepsi modern jangka
panjang.Mempertahankan kesertaan ber-KB sehingga tidak terjadi drop out dilakukan dengan
pembinaan rutin melalui kelompok-kelompok kegiatan yang ada di masyarakat. Kegiatan
keluarga sejahtera dikembangkan melalui Bina Keluarga Sejahtera (BKS) yang terdiri dari
kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia
(BKL) serta peningkatan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS. BKKBN juga
melakukan penggarapan generasi muda agar terhindar dari tiga hal, yakni seks bebas - nikah
dini.Kampung KB

153
Sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo 14 Januari 2016, Kampung KB diharapkan
dapat memberikan solusi bagi hidupnya kembali program KKBPK di lapangan dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat

Tujuan maksud dari kegiatan ini yaitu melakukan pendatan pembaharuan informasi
masyarakat peserta KB yang ada di desa Manubura.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dimulai dengan persiapan peralatan dan perlengkapan sosialisasi lalu
dilanjutkan dengan pelaksanakan pada tanggal 23,26,29 Juli 2019 serta dilanjutkan dengan
input dan analisis data, penggambaran peta informasi KB dusun keduwair.
c. Hasil yang Dicapai
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pembaharuan informasi peserta KB bulan
Agustus.. Setelah program ini dijalankan kepala desa dan pengawas KB memberikan respon
positif dengan menerima hasil analisis yang telah dibuat bersama.
d. Dokumentasi

Gambar (A) sosialisasi penyuluhan kb ,( B,C) temu tatap muka masyarakatdusun keduwair

2. Pembaharuan Informasi rumah dataku


a. Latar Belakang
Rumah Data Kependudukan memang dalam konsep dasarnya difungsikan sebagai
pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang mencakup sistem pengelolaan dan

154
pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro, mulai dari mengidentifikasi,
mengumpulkan, memverifikasi, dan memanfaatkan data kependudukan yang bersumber dari,
oleh, dan untuk masyarakat sebagai basis untuk intervensi pembangunan di Kampung KB
dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.Keterlibatan atau peran serta masyarakat
dalam pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga telah diamanatkan dalam
Undng-Undang No.52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Pasal 58 yang menyatakan bahwa setiap penduduk mempunyai kesempatan untuk
berperan serta dalam pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga. Peran tersebut
dilakukan oleh individu, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi
profesi dan pihak swasta.

Tiga Fungsi

Ada empat tujuan yang ingin dicapai melalui pembentukan rumah data kependudukan
ini, yakni, pertama meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dan mitra kerja dalam
pengelolaan data kependudukan level mikro di Kampung KB. Kedua, meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya data dan informasi untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan
perilaku yang berwawasan kependudukan.Ketiga, meningkatkan sinergitas komponen badan
kependudukan dan keluarga berencana nasional dan mitra kerja dalam penyediaan dan
pemanfaatan data dan informasi untuk intervensi berbagai permasalahan kependudukan, KB,
pembangunan keluarga ataupun pembangunan sektor lainnya. Keempat, meningkatkan modal
sosial, wahana belajar dan berinteraksi masyarakat melalui media data, modul-modul, buku-
buku bacaan dan atau melalui penggunaan jaringan internet di Kampung KB. Sejalan dengan
tujuan pembentukannya, terdapat tiga fungsi utama rumah data kependudukan, yakni sebagai
pusat data dan informasi, sebagai pusat intervensi permasalahan kependudukan, KB dan
pembangunan keluarga, serta sebagai pusat integrasi aktifitas Kampung KB. Ketersediaan data
dan statistik andal yang disediakan melalui Rumah Data Kependudukan diharapkan menjadi
salah satu indikator keberhasilan dalam melakukan perencanaan untuk membangun Kampung
KB.

b.Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Program kerja ini dimulai dengan observasi data rumah dataku yang dilaksanakan
pada tanggal 9 Agustus 2019 lalu dilanjutkan dengan persiapan alat dan bahan yang
dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2019dan terakhir proses pembuatan papan K3 dan
pemasangan yang dilaksanakn pada tanggal 19, 20,21 dan 22 Agustus 2019.

155
c. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dalam dalam program kerja ini untuk masyarakat desa manbura
adalah adanya pembaharuan informasi data kependudukan terbaru yang bisah diakses secara
gampang dan mudah sehingga masyarakat desa mengetahui informasi terbaru.

d. Dokumentasi

Gambar (A,) pemasangan baliho kampung kb,(C,D) mural dinding kantor desa

156

Anda mungkin juga menyukai