SINERGI SEKTORAL: MEMPERKUAT KOLABORASI ANTARA KAMPUNG DAN UNIT LAYANAN DASAR DI
TANAH PAPUA
Juni 2022 Kedua, terbukanya akses dana bagi unit layanan dasar
terhadap dana yang dikelola oleh kampung.
1
SINERGI SEKTORAL: MEMPERKUAT KOLABORASI ANTARA KAMPUNG DAN UNIT LAYANAN DASAR DI
TANAH PAPUA
2
SINERGI SEKTORAL: MEMPERKUAT KOLABORASI ANTARA KAMPUNG DAN UNIT LAYANAN DASAR DI
TANAH PAPUA
kesehatan yang berada di wilayah kampung. penggunaan dana kampung yang diprioritaskan
Pelatihan yang dilakukan oleh KOMPAK selaras untuk mendukung layanan dasar di kampung,
dengan insentif kepala Puskesmas dan kepala termasuk kesehatan dan pendidikan. Misalnya:
SD untuk terus berkomunikasi dengan kepala
a. UU Desa dan aturan turunannya seperti
kampung dalam rangka mendapatkan tam-
PP 43/2014 tentang Peraturan
bahan dana untuk kegiatan layanan kesehatan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
dan pendidikan.
tentang Desa mengamanatkan desa
Dukungan dana dari pemerintah kampung (kampung) untuk melaksanakan tugas
kepada unit layanan dasar digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya
berbagai kebutuhan seperti honor bidan desa, manusia melalui peningkatan kesejahte-
pemberian makanan tambahan (PMT) bagi raan keluarga yang meliputi peningkatan
anak/ibu hamil/anak sekolah, pembelian alat kesehatan, pendidikan, usaha keluarga,
medis bagi Puskesmas, insentif tenaga dan ketenagakerjaan.
kesehatan atau kader Posyandu, dan beasiswa b. PP 60/2014 tentang Dana Desa yang
kampung untuk anak usia sekolah. Hal ini Bersumber dari APBN juga mengatur
tercermin dari hasil survei kepada kepala penggunaannya yang diprioritaskan
kampung, kepala SD, kader Posyandu, dan untuk membiayai pembangunan dan
kepala Puskesmas mengenai dukungan pemberdayaan masyarakat antara lain
pemerintah kampung pada layanan dasar yang pembangunan pelayanan dasar pendidi-
ada dalam dokumen Rencana Pembangunan kan, kesehatan, dan infrastruktur.
Jangka Menengah Kampung (RPJMK) dan c. Permendes, PDT dan Transmigrasi
Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPK). No.19/2017 tentang Penetapan Prioritas
Hasil survei menunjukkan terdapat 70% Penggunaan Dana Desa juga menye-
responden kepala Puskesmas (kampung butkan bahwa berdasarkan kemanfaatan
intervensi) dan 58% responden kader Posyandu prioritas Dana Desa digunakan untuk
(kampung intervensi) menyatakan ada meningkatkan kualitas kesehatan, pendi-
dukungan dana kampung untuk layanan dikan, dan kebudayaan.
kesehatan yang tertuang dalam RKPK.
Dukungan dari kampung dalam dokumen RKPK
lebih konkret karena menunjukkan adanya 3. Meskipun unit layanan dapat mengakses
anggaran dari kampung yang turun ke layanan dana yang dikelola kampung, namun kondisi
kesehatan. ini belum menunjukkan adanya transparansi
penggunaan anggaran dari unit layanan
Sementara itu, kegiatan pendukung layanan kepada kampung.
pendidikan lebih sedikit tercantum dalam
Akses dana kampung oleh unit layanan dasar
dokumen RPJMK dan RKPK. Sebanyak 57%
tetap berlanjut karena selaras dengan insentif
responden kepala SD di kampung intervensi
dan motivasi pelaku unit layanan dasar untuk
menyatakan dukungan pemerintah kampung
berkomunikasi lebih lanjut dengan pemerintah
untuk layanan pendidikan dalam RPJMK dan
kampung. Akan tetapi, studi ini menunjukkan
hanya 30% pada RKPK. Meski begitu,
bahwa pelaporan penggunaan dana oleh unit
persentase keduanya masih lebih tinggi
layanan dasar lebih bersifat vertikal ke atas
dibandingkan dengan responden di kampung
kepada masing-masing dinas terkait dan di sisi
non-intervensi.
lain belum ada mekanisme pengawasan yang
Terbukanya akses dana kampung oleh unit efektif dari pemerintah kampung kepada unit
layanan dasar juga sejalan dengan aturan layanan dasar.
3
SINERGI SEKTORAL: MEMPERKUAT KOLABORASI ANTARA KAMPUNG DAN UNIT LAYANAN DASAR DI
TANAH PAPUA
Hal ini salah satunya dikarenakan pendam- 4. Meningkatnya pengetahuan dan kapasitas
pingan oleh fasilitator sinergi sektoral (biasanya aparat kampung serta pelaku unit layanan
adalah staf Organisasi Perangkat Daerah-OPD dasar dalam menyusun dokumen
perencanaan, namun peningkatan ini perlu
yang telah dilatih KOMPAK) tidak lagi me-
diperkuat agar menjadi perubahan yang
lanjutkan pendampingan atau fasilitasi pada menerus.
pemerintah kampung dan unit layanan dasar.
Pelatihan yang diberikan KOMPAK kepada
Pendampingan lebih banyak dilakukan pada
pemerintah kampung memberikan penga-
ruang-ruang formal seperti pada saat workshop
laman dan pengetahuan baru khususnya dalam
sinergi perencanaan yang diselenggarakan
pembuatan dokumen RPJMK. Kepala kampung
KOMPAK. Ketidakberlanjutan pendampingan
meningkat pengetahuan dan keterampilannya
dan pengawasan disebabkan mutasi dan rotasi
dalam proses penyusunan dokumen peren-
fasilitator sinergi perencanaan. Selain itu, tugas
canaan yang sistematis dan sinergis dengan
sebagai fasilitator ini dianggap sebagai tam-
unit layanan dasar. Sebelumnya, belum pernah
bahan pekerjaan selain kewajiban rutin kerja
ada pendampingan serupa yang dilakukan oleh
dinas. Sedangkan fasilitator sinergi yang berasal
pihak lain seperti oleh Program Pembangunan
dari level kampung dan distrik cenderung
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD).
memiliki komunikasi yang lebih baik dengan
Akan tetapi, pada tahun berikutnya proses
aparat kampung (hanya ditemukan di Asmat).
perencanaan kampung kembali ke pola lama
dan lebih bergantung pada pendamping P3MD
dengan alasan kepraktisan dan tidak adanya
Di salah satu kampung intervensi di Asmat, keberlanjutan pendampingan dari KOMPAK.
pemerintah kampung berkomitmen mem-
berikan dukungan untuk Pemberian Sedangkan bagi pelaku unit layanan dasar,
Makanan Tambahan Anak Sekolah terdapat pengetahuan baru mengenai proses
(PMTAS) kepada salah satu SD di kampung
sebesar Rp15.000.000. Namun, tambahan
perencanaan dan penganggaran di masing-
dana tersebut digunakan untuk membiayai masing unit layanan dasar dengan tujuan
kebutuhan sekolah lainnya — bukan meningkatkan akreditasi Puskesmas dan SD.
sebagai tambahan kebutuhan PMTAS. Namun demikian, pemenuhan standar akre-
Dana tersebut digunakan untuk mem-
bangun ruang guru dan jembatan ditasi ini sulit dipenuhi. Studi ini menemukan
penghubung kampung dengan sekolah. bahwa 60% SD di lokasi studi kualitatif
terakreditasi C dan 40% SD terakreditasi B.
Sebagian dana lainnya dibagikan kepada
Demikian juga untuk Puskesmas di wilayah
sepuluh guru yang membantu pem-
bangunan ruang guru, serta untuk intervensi program, di mana hampir 70% belum
membiayai kegiatan rapat dengan orang terakreditasi.
tua dan dewan guru. Kepala SD
mengatakan; Sulitnya meningkatkan akreditasi unit layanan
ini dikarenakan banyak aspek akreditasi yang
“Untuk kebutuhan LPJ ke kampung, foto- perlu dipenuhi oleh SD dan Puskemas tetapi
foto pembagian tambahan makanan untuk
tidak mampu diupayakan sendiri oleh unit
siswa bisa dari foto-foto pelaksanaan
PMTAS dari BOS.” layanan dasar, seperti ketersediaan tenaga
kesehatan dan pengajar, ketersediaan obat,
pemenuhan standar kurikulum pengajaran, dan
lain sebagainya. Aspek-aspek ini sangat
tergantung dari kemampuan dan kesediaan
4
SINERGI SEKTORAL: MEMPERKUAT KOLABORASI ANTARA KAMPUNG DAN UNIT LAYANAN DASAR DI
TANAH PAPUA
dinas yang menaunginya. Dengan anggaran dan d. Konteks periode pencairan dana kam-
perencanaan yang top-down dari dinas, maka pung yang tidak menentu dan cenderung
kondisi ini dapat menurunkan motivasi pelaku terlambat sangat memengaruhi keber-
unit layanan untuk berinovasi dalam menyusun lanjutan sinergi sektoral yang sudah
perencanaan dan penganggaran sesuai dengan disepakati sebelumnya.
kebutuhan bersama.
Dari temuan studi di atas, maka beberapa
rekomendasi yang diusulkan adalah:
5
SINERGI SEKTORAL: MEMPERKUAT KOLABORASI ANTARA KAMPUNG DAN UNIT LAYANAN DASAR DI
TANAH PAPUA