Anda di halaman 1dari 19

PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik

http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI DESA MEKAR UTAMA KECAMATAN


KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG

Oleh:

ANDI IKKA UMAYNA1*


E1012181007

Drs. Abdul Rahim, M. Si2*Martinus,S.sos, M.Si2*


*Email: Andi Ikka Umayna@student.untan.ac.id

1.Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak
2.Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa
Mekar Utama Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif jenis penelitian deskriptif. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini menurut Adisasmita (2014,38), yaitu teori mengenai Prinsip pengelolaan
keuangan desa, adalah terdiri dari: 1) Transparansi: Kesimpulananya yaitu transparansi
pengelolaan ADD sudah sesuai dengan indikator transparansi, ketidakterbukaaan tentang
proses kegiatan pengelolaan ADD, pada tahap perencanaan pengelolaan ADD pada desa
Mekar Utama pada penerapannya sudah teralokasi dan berpedoman pada Permendagri
Nomor 113 Tahun 2014. Hal ini dibuktikan dengan Raperbedes APBDes yang
dimusyawarahkan antara Kepala Desa dengan BPD. 2) Akuntabilitas: kesimpulannya adalah
Tahap pelaksanaan pengelolaan ADD pada desa telah akuntabel dan berpedoman pada
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014. Tahap pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan
ADD pada desa telah menggunakan format laporan pertanggungjawaban realisasi dan sudah
berpedoman pada Permendagri Nomor 113 Tahun 2014. 3) Partisipasi : kesimpulannya
adalah masyarakat cenderung apatis terhadap perencanaan dan pelaksanaan dari
pengalokasian dana desa di Desa Mekar Utama, masyarakat cendrung apatis dengan
pelaksanaan pembangunan . 4) Efisiensi dan 5) Efektif : kesimpulannya adalah pemahaman
pelaksana mengenai ADD masih kurang, dan Sikap pelaksana yang kurang Efisiensi dan
Efektif, sehingga respon para pelaksana ADD yang menggangap pengelolaan ADD adalah
sebuah pengelolaan rutin belaka. Saran untuk dilakukan monitoring dan evaluasi secara
berkelanjutan untuk memperbaiki kinerja disemua sisi, baik fisik, teknis, maupun
administrasi (pertanggungjawaban) agar proses pelaksanaan pembangunan desa bisa berjalan
dengan baik.

Kata Kunci: Pengelolaan, Keuangan, Alokasi, Dana, Desa.

Andi Ikka Umayna


Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
1
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

A. PENDAHULUAN menyebabkan pelaksanaan dalam


1. Latar Belakang Penelitian pengelolaan Alokasi Dana Desa
kurangnya pastisipasi dari masyarkat,
Pembangunan era otonomi
serta lambatnya proses pengelolaan
sekarang ini kini telah dimulai dari level
Alokasi Dana Desa di Desa Mekar
pemerintahan terendah, yakni desa.
Utama menyababkan pembangunan tidak
Aparatur desa yang merupakan ujung
menjadi prioritas utama sehingga tidak
tombak dalam pengurusan segala sesuatu
terealisasi dengan baik dan benar. Maka
yang sifatnya berurusan langsung dengan
dari itu selanjutnya dana yang harusnya
masyarakat. Dalam pelaksanakan tugas
untuk pembangunan di alokasikan
dan urusan tersebut maka diperlukan
kembali untuk penyelenggaraan
dukungan sumber daya yang berupa
Pemerintah Desa. Berdasarkan data yang
personil, dana, maupun
peneliti terima bahwa Anggaran
peralatan/perangkat penunjang lainya.
Pendapatan Dan Belanja Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
Pemerintahan Desa Mekar Utama Tahun
2014 tentang Desa telah mengatur
Anggaran 2021 sebagai berikut:
sumber dari pembiayaan bagi desa dalam
rangka memberikan pelayanan kepada No Kegiatan Rincian belanja %
masyarakat, yaitu adanya kewajiban bagi 1 Penyelanggaraan Rp.862.656.750,35 41%
pemerintah Desa
Pemerintah dari Pusat sampai dengan 2 Pelaksanaan Rp.569.861.900 27%
Pembangunan
Kabupaten/kota untuk memberikan Desa
3 Pembinaan Rp.47.861.199,40 2%
transfer dana bagi desa baik berupa dana Kemasyarakatan
Desa
hibah atau donasi. 4 Pemberdayaan Rp.75.861.199,40 4%
Masyarakat Desa
5 Penanggulangan Rp.558.000.000 26%
Dengan ini dapat diperoleh Bencana Darurat
Total Rp.2.113.989.849,75
berbagai informasi mengenai pengelolaan Pendapatan
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sumber: Kantor Desa Mekar Utama, 2021

Mekar Utama Kecamatan Kendawangan ADD yang sudah ditetapkan


Kabupaten Ketapang dengan berbagai dalam APBDes pada tahun anggaran
permasalahan seperti di bidang 2021 sebagian besar digunakan untuk
perencanaan yang kurang melibatkan penyelenggaraan pemerintah desa
masyarakat dalam penetapan yang mana seharusnya sudah
perencanaan untuk pembangunan daerah ditetapkan dengan pembagian 30%
dan pemberdayaan masyarakat, sehingga untuk penyelenggaraan Pemerintah
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
2
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

Desa dan 70% digunakan untuk 3. Fokus Penelitian


pembangunan dan pemberdayaan Berdasarkan uraian tersebut di atas,
masyarakat Desa. Namun dari maka untuk terarahnya suatu pembahasan
beberapa data yang peneliti terima di dalam penelitian ini, perlu adanya
dana sebagian besar digunakan untuk fokus penelitian, yaitu sebagai berikut:
penyelenggaraan pemerintah desa proses pengelolaan Alokasi Dana Desa di
melebihi dari 30% dan dana ADD Desa Mekar Utama.”.
hanya digunakan untuk gaji, insentif 4. Perumusan Masalah
dan honorarium pemerintah desa. Dari latar belakang masalah di
Penggunaan ADD tidak atas maka, permasalahan yang muncul
diinformasikan secara transparan dalam penelitian ini adalah: ” Bagaimana
kepada masyarakat umum, sehingga proses pengelolaan Alokasi Dana Desa,
tidak semua masyarakat tahu bahwa di Desa Mekar Utama Kecamatan
sebagian besar dana bantuan desa Kendawangan, Kabupaten Ketapang “?
Mekar Utama di dapat dari APBD, 5. Tujuan Penelitian
partisipasi masyarakat pun cenderung Tujuan yang hendak dicapai dalam
apatis terhadap kegiatan yang penelitian ini adalah untuk
dilakukan oleh pengelolaan ADD. Mendeskripsikan dan menganalisis
proses Pengelolaan Alokasi Dana Desa di
2. Identifikasi Masalah
Desa Mekar Utama Kecamatan
a) Kurangnya keterlibatann
Kendawangan Kabupaten Ketapang .
masyarakat dan masyarakat
cenderung apatis terhadap 6. Kegunaan Penelitian
perencanaan dan pelaksanaan Berdasarkan penelitian tersebut
dari pengalokasian dana desa di atas, maka kegunaan penelitian adalah
di Desa Mekar Utama. sebagai berikut: kegunaan penelitian ini
b) Lambatnya proses pengelolaan adalah memberikan sumbangan bagi
yang di lakukan aparat desa pengembangan ilmu administrasi Negara
terhadap pengalokasian khususnya tentang proses Pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Desa Alokasi Dana Desa
Mekar Utama

Andi Ikka Umayna


Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
3
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pemerintah Daerah


Menurut Soemantri (2011:75) Kabupaten/Kota mengalokasikan
Alokasi Dana Desa adalah dana yang dalam Anggaran Pendapatan dan
dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Belanja Daerah (APBD) untuk
untuk Desa bersumber dari bagian Dana ADD setiap tahun anggaran.
Perimbangan Keuangan Pusat dan 2. ADD sebagaimana dimaksud
Daerah yang diterima oleh Daerah. pada ayat (1) dialokasikan paling
Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana sedikit 10% (sepuluh per seratus)
perimbangan yang diterima dari dana perimbangan yang
kabupaten/kota dalam Anggaran diterima Kabupaten/Kota dalam
Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) Anggaran Pendapatan dan Belanja
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus Daerah setelah dikurangi Dana
(DAK) yang diatur dalam peraturan Alokasi Khusus.
pemerintah nomor 34 tahun 2014, pasal 1
Alokasi Dana Desa (ADD) adalah
angka 9. ADD bersumber dari bagian
kewajiban bagi pemerintah
dana perimbangan keuangan pusat dan
kabupaten/kota untuk mengalokasikan
daerah yang diterima oleh kabupaten atau
kedalam APBD dengan melalui dana
kota kemudian dialokasikan untuk desa.
perimbangan setelah dikurangi dengan
Menurut Widjaja H.A.W. (2004:113)
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk
Dalam rangka meningkatkan
disalurkan ke Rekening Kas Desa
pemberdyaan, kesejahteraan dan
(RKD). Besarnya penerimaan Alokasi
pemerataan pembangunan yang ada di
Dana Desa (ADD) disetiap Desa diatur
pedesaan melalui dana Anggaran
dalam perhitungan yang dibuat oleh
Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
masing-masing Pemerintah
Kabupaten, provinsi dan pusat perlu
Kabupaten/Kota dengan memperhatikan
merealisasikan dalam APBD masing-
tata cara yang telah diatur oleh Peraturan
masing sebesar 10% untuk Dana Alokasi
Pemerintah (PP) yang kemudian
Desa.
dilanjutkan dalam Peraturan Bupati/Wali
Besaran Alokasi Dana Desa (ADD)
Kota. Alokasi Dana Desa (ADD)
diatur dalam pasal 96 ayat 1 dan 2 PP 47
digunakan untuk prioritas kegiatan yang
tahun 2015 perubahan atas PP 43 tahun
diatur oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
2014 sebagai peraturan pelaksana UU
Desa yang berbunyi sebagai berikut:
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
4
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

Alokasi Dana Desa ini akan 2. Untuk meningkatkan


mendorong terlaksananya otonomi Desa, kemampuan lembaga
yang mana sebagai pemberdayaan kemasyarakatan di desa dalam
Pemerintah Desa dan masyarakat Desa. perencanaan, pelaksanaa, dan
Adanya Alokasi Dana Desa (ADD) pengendalian pembangunan
pemerintah mengharapkan terlaksananya secara partisipatif sesuai
pembangunan dan partisipatif masyarakat dengan potensi desa.
dalam upaya pemberdayaan masyarakat 3. Membantu meningkatkan
pedesaan serta memelihara pembangunan pemerataan pendapatan,
ditingkat desa. Dengan adanya Alokasi kesempatan bekerja dan
Dana Desa (ADD) ini desa pun memiliki kesempatan berusaha bagi
kepastian danan terhadap pembangunan masyarakat desa.
di desa sehingga pembangunan desa 4. Mendorong peningkatan
dapat terus dilaksanakan tanpa adanya swadaya gotong royong
halangan menunggu bantuan dari masyarakat desa.
pemerintah pusat. Karena itu, Pemerintah
Alokasi Dana Desa (ADD) ini
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten
merupakan wujud dari pemenuhan hak
sebagai fasilitator atau memfasilitasi
desa untuk menyelenggarakan
masyarakat agar mampu menjalankan
otonominya agar berkembang sesuai
fugsi perencanaan, pelaksanaan, dan
dengan pertumbuhan dari desa itu sendiri
pengawasan terhadap pembangunan
berdasarkan keanekaragamannya,
Alokasi Dana Desa (ADD) yang diterima
partisipasi, otonomi asli, demokratis dan
oleh Pemerintah Desa.
pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan
Berikut tujuan dari Alokasi Dana anggaran desa yang sudah di tetapkan
Desa (ADD): sebelumnya harus disertai dengan
transaksi penerimaan dan pengeluaran
1. Membantu meningkatkan
desa. Semua bentuk penerimaan dan
penyelenggaraan pemerintahan
pengeluaran desa dalam rangka
desa dalam melaksanakan
melaksanakan kewenangan desa melalui
pelayanan pemerintahan,
rekening kas desa. Namun jika desa
pembangunan, dan
tersebut belum memiliki pelayanann
kemasyarakatan sesuai dengan
perbankan di wilayahnya maka
kewenangan.
pengaturan penerimaan dan pengeluaran
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
5
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

desa ditetapkan oleh pemerintah kebanyakan pemerintah telah


Kabupaten/ Kota dan harus di dukung melakukan penyelewengan
oleh bukti yang lengkap dan sah. Dalam memang tidak semua pihak
pengelolaan keuangan desa kepala desa pemerintah. Tetapi akibat
memegang kekuasaan penuh dan dalam penyimpangan yang dilakukan
pelaksanaanya dapat dikuasakan kepada oleh segelintir orang membuat
perangkat desa. mereka kehilangan kepercayaan
dari masyarakat.
Prinsip pengelolaan dana desa
2. Akuntbilitas, yaitu
menurut Rahardjo Adisasmita (2014,38)
pertanggungjawaban yang baik
harus di dasarkan pada:
dan tepat, kesesuaian penggunaan
1. Transparansi, yaitu keterbukaan anggaran dengan anggaran yang
kepada masyarakat dalam telah ditetapkan sebelumnya
penyelanggarann keuangan dengan anggaran pendapatan dan
sehingga masyarakat dapat belanja daerah (APBD). Artinya
melihat bagaimana proporsi adalah bahwa pemerintah
pengeluaran pemerintahan yang bertanggungjawab atas dana yang
mengarah kepada perbaikan telah dianggarkan tersebut baik
kehidupan masyarakat. untuk pembangunan yang
Maksudnya adalah bahwa disetiap berbentuk fisik maupun non fisik
urusan kepemerintahan harus guna melakukan pembangunan
selalu terbuka terutama ditingkat dalam desa tersebut. Karena peran
desa terkait dengan dana desa dan tanggungjawab pemerintah
yang jumlahnya cukup besar. Hal sangat penting untuk kemajuan
tersebut guna untuk desa tersebut.
menumbuhkan kembali rasa 3. Partisipasi, yaitu sumbangan
pervaya masyarakat kepada piak pemikiran, dukungan yang
pemerintah, karena selamanya ini diberikan secara maksimal dalam
jika berkenaan dengan uang rangka optialisasi pencapaian
banyak sekali orang-orang atau tujuan penyelenggaraan
masyarakat yang selalu berburuk kehidupan berbangsa, bernegara,
sangka kepada pemerintah. Hal dan bermasyarakat. Artinya
tersebut disebabkan karena adalah bahwa dukungan dari
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
6
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

masyarakat sangat diperlukan rencana yang telah direncanakan


untuk memajukan desa sehingga di kerangka APBDes.
dengan dukungan, baik dari
Alur Pikir Penelitian
pemerintah dan yang paling
Gambar 1
penting adalah dari masyarakat, Bagan Kerangka Pikir
maka kemungkinan akan tercipta
desa mandiri. Pengelolaan Keuangan Desa di Desa
Mekar Utama Kecamatan
4. Efisien, merupakan keluaran yang Kendawangan Kabupaten Ketapang

maksimal dengan masukan


tertentu atau penggunaan
Fenomena Masalah
masukan terendah untuk Masalah a. Kurangnya keterlibatan
masyarakat dalam
mencapai pengeluaran dengan perencanaan dan
Belum Optimalnya
pelaksanaan dari
biaya terendah. Artinya adalah Pengelolaan Alokasi Dana pengalokasian dana desa.
Desa di Desa Mekar Utama b. Lambatnya proses
bahwa dalam penggunaan dana Kecamatan Kendawangan pengelolaan yang di
lakukan aparat desa
Kabupaten Ketapang
desa yang ada tersebut diharapkan terhadap pengalokasian
Alokasi Dana Desa
pihak desa bisa menggunakan
dana tersebut dengan semaksimal Teori
Prinsip pengelolaan
mungkin tetapi dengan keuangan desa menurut
Rahardjo Adisasmita
(2014,38), diantaranya:
melakukan suatu pekerjaan
1. Tranparansi,
dengan mutu yang baik guna 2. Akuntabilitas
3. Partisipasi
mendukung kemajuan desa 4. Efisien
5. Efektif
tersebut.
5. Efektif, merupakan perolehan
masukan dengan kualitas dan Output

kuantitas sesuai dengan sasaran Rekomendasi Efektivitas


1.Dilakukan monitoring dan
pengelolaan
yang telah ditetapkan. Artinya evaluasi secara berkelanjutan
Alokasi Dana Desa
untuk memperbaiki kinerja
adalah bahwa ketika melakukan disemua sisi, baik fisik, teknis, di Desa Mekar
maupun administrasi Utama secara
sesuatu rencana maka rencana 2.Perlunya Bimbingan teknik optimal
diberikan kepada Para
tersebut diusahakan sebisa pelaksana ADD untuk
meningkatan pengetahuan
mungkin harus berjalan dengan melalui pendidikan dan latihan
mengenai pengelolaan
baik guna pencapaian tujuan yang keuangan desa.

telah ditetapkan sesuai dengan


Sumber: Olahan Penulis

Andi Ikka Umayna


Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
7
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

C. METODE PENELITIAN narasumber. Oleh karena itu teknik yang


Dalam penelitian ini penulis digunakan dalam menentukan subjek
menggunakan jenis penelitian deskriptif, penelitian adalah secara Purposive
dimana menurut Kountur (2005:105) Sampling / sampling purposif. Dalam
bahwa: “penelitian deskriptif adalah (Sugiyono, 2010:53) purposive sampling
penelitian yang memberikan gambaran adalah teknik pengambilan sampel
atau uraian atas suatu keadaan sejelas dengan pertimbangan tertentu. Berikut
mungkin tanpa ada perlakuan terhadap subjek penelitian yang diambil penulis:
objek yang diteliti”. Metode deskriptif
1. Kepala Desa Mekar Utama
dipilih karena peneliti ingin memperoleh
gambaran dan deskripsi fenomena yang 2. Sekretaris Desa Mekar Utama
terjadi 3. Bendahara Desa Mekar Utama

Untuk mendapatkan informasi yang 4. BPD Desa Mekar Utama


lebih jelas penulis menggunakan teknik
5. 2 (dua) orang masyarakat Desa.
wawancara dan observasi guna
mendukung data lapangan yang telah Objek penelitian adalah apa yang
didapatkan. akan diteliti oleh penulis. Jadi objek
Analisis data dilakukan dengan dalam penelitian ini adalah pengelolaan
mengorganisasikan data, menjabarkanya Alokasi Dana Desa di Desa Mekar
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, Utama Kecamatan Kenadawangan
menyusun kedalam pola, memilih mana Kabupaten Ketapang.
yang penting dan yang akan dipelajari
D. PEMBAHASAN
dan membuat kesimpulan yang dapat
1. Transparansi Pemerintah Desa
diceritakan kepada orang lain. Miles and
Terhadap Pengelolaan ADD Di
Huberman (Sugiyono, 2007: 91)
Desa Mekar Utama
mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara Transparansi merupakan faktor
interaktif dan berlangsung. yang sangat penting, dalam pelaksanaan
Penentuan subjek penelitian ini ADD dikarenakan tanpa adanya
ditetapkan berdasarkan kesesuaian Transparansi tidak dapat dilaksanakan
dengan tujuan penelitian. Subjek sebuah pengelolaan ADD yang baik.
penelitian ini adalah informasi dan Keterbukaan yaitu keadaan yang
memungkinkan ketersediaan informasi
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
8
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

yang dapat diberikan dan didapatkan oleh itu, transparansi juga berkaitan dengan
masyarakat luas. Keterbukaan atau keterbukaan (openeness), dan akses
transparansi berarti kesediaan pemerintah (access). Keterbukaan atas suatu
yang senantiasa memberikan informasi informasi dan kemudahaan akses untuk
faktual mengenai berbagai hal yang memperoleh suatu informasi.
berkenaan dengan proses pengelolaan Transparansi sebagai proses transformasi
ADD. pengelolaan ADD yang tidak hanya
dilakukan kepada para pelaku
Yang dimaksud dengan
pengelolaan ADD , tetapi juga pada
keterbukaan proses disini bahwa data itu
kelompok sasaran, Transparansi yang
harus melalui tahapan pengelolaan ADD
dilakukan oleh Pelaksanaan Alokasi
seperti perencanaan, pelaksanaan,
Dana Desa di Desa Mekar Utama
penatausahaan, pelaporan dan
Kecamatan Kendawangan. Transparansi
pertanggungjawaban. Seperti dalam
juga sangat menentukan keberhasilan
perencanaan ADD sekretaris menyusun
pencapaian tujuan dari ADD. Tujuannya
Rancangan Peraturan tentang APBDesa
yaitu untuk pelaksanaan pengelolaan
dan menyampaikannya pada kepala desa.
ADD atau program yang lebih efektif
Dan selanjutnya Kepala Desa akan
dan terkontrol sebagaimana tujuan yang
menyampaikan rancangan peraturan
ditetapkan.
tersebut kepada BPD untuk dibahas dan
disepakati bersama. Dalam tahapan Pelaksanaan Alokasi Dana Desa
pelaksanaan sepenuhnya dilaksanakan yang efektif terjadi apabila para aparat
oleh Tim Pelaksanaan Desa, guna keputusan sudah mengetahui apa yang
mendukung keterbukaan dan akan mereka kerjakan. Pengetahuan yang
penyampaian informasi secara jelas akan mereka kerjakan dapat berjalan
kepada masyarakat, maka pada setiap dengan baik bila Transparansi berjalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan fisik ADD dengan baik. Sehingga Pelaksanaan
wajib dilengkapi dengan Papan Informasi program alokasi dana desa di Desa
Kegiatan yang dipasang di lokasi Mekar Utama Kecamatan Kendawangan
kegiatan harus Transparansi. Selain itu.
Transparansi di perlukan agar para
Dalam perspektif ilmu sosial-
aparat implementor pengelolaan ADD
politik, istilah transparansi memiliki
tersebut akan semakin konsisten dalam
hubungan erat dengan informasi. Selain
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
9
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

melaksanakan setiap program yang akan akan semakin jelas informasi yang akan
diterapkan kepada sasaran dari program dikemukakan. Ketiadaan informasi akan
tersebut. membuat seseorang lemah dalam
pengambilan keputusan. Hanya saja
Demi terlaksananya pengelolaan
pihak pemerintah desa sudah melibatkan
ADD sesuai dengan isi dan tujuan
tokoh masyarakat untuk mengambil
pengelolaan ADD serta dapat diterima
keputusan dalam perencanaan ADD.
serta dapat dilaksanakan oleh para pelaku
serta sasaran pengelolaan ADD itu 2. Akuntabilitas pemerintah desa
sendiri, maka diperlukan suatu terhadap pelaporan ADD di Desa
penyampaian informasi yang baik Mekar Utama
mengenai gambaran dari pengelolaan
ADD yang akan dilaksanakan kepada Berbicara mengenai akuntabilitas,

sasaran pengelolaan ADD baik dari isi akuntabilitas dapat dibedakan menjadi

dan tujuan pengelolaan ADD serta beberapa indikator: (1). Bagaimana

berapa jumlah dana dari pengelolaan pelaksanaan rapat rencana serta rencana

ADD tersebut, salah satunya adalah kegiataan dana desa diproses serta

sosialisasi. Alokasi Dana Desa (ADD) dilaporkan. (2). Bagaimana tim pelaksana

adalah salah satu pendapatan desa yang terlibat dalam ikut serta melaksanakan

diperoleh melalui dari perimbangann dari penggunaan dana desa. (3). Bagaimana

keuangan Pemerintah Pusat dan pelaksanaan serta realisasi dari dana desa

Pemerintah Daerah Kabupaten sebesar yang telah di gunakan dapat

10% setelah dikurangi belnja pegawai dipertanggungawabkan dalam bentuk

dan dana tersebut akan digunakan oleh laporan

Pemerintah Desa dalam melaksanakan Pengelolaan ADD keuangan desa


pemerintahannya. berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Kejelasan informasi dapat dilihat Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dikelola

dari keterangan yang disampaikan berdasarkan asas-asas transparansi,

berdasarkan kejadian sebenarnya yang akuntabilitas, partisipatif dan dilakukan

bisa dipertanggungjawabkan. Maka saat secara tertib dan disiplin terhadap

menyampaikan informasi harus secara anggaran. Pengelolaan ADD keuangan

lengkap dan detail dan dapat dipahami. desa tersebut dikelola dalam 1 tahun

Dan semakin lengkapnya informasi maka anggaran yaitu mulai 1 Januari sampai

Andi Ikka Umayna


Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
10
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

dengan 31 Desember. Pemegang desa dapat menjadi pioner bagi


kekuasaan pengelolaan ADD keuangan pemantapan demokrasi, kemandirian
desa dan yang mewakili pemerintah desa dan kesejahteraan secara lokal maupun
dalam kepemilikan kekayaan desa yang nasional Indonesia, dan hal tersebut
dipisahkan tersebut dipegang oleh Kepala dapat dicapai apabila pengelolaan ADD
Desa dan dibantu oleh PTPKD berbasis kemampuan sumber daya
(Pelaksana Teknis Pengelolaan ADD manusia pengelola.
Keuangan Desa). PTPKD ini berasal dari
Partisipasi yakni pengelolaan
unsur perangkat desa yang terdiri dari
keuangan telah melibatkan pemerintah
sekretaris desa, kepala seksi, dan
desa, BPD, RT, RW dan Tokoh
bendahara.
masyarakat. Pembentukan panitia
3. Partisipasi Masyarakat Dalam alokasi dana desa di Desa Mekar Utama
Membantu Pengelolaan ADD Di ini ditunjuk dan dibentuk langsung oleh
Desa Mekar Utama pemerintah desa, dimana kepanitian
Penyusunan ADD dilakukan diketuai dan beranggotakan dari
dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
masyarakat. Informasi tentang keuangan
Setelah terbentuknya panitia alokasi dana
desa secara transparan dapat diperoleh
desa ini, yang selanjutnya mengemban
oleh masyarakat. ADD disesuaikan
tugas yang merupakan kepercayaan dari
dengan kebutuhan desa. Pemerintah
masyarakat, mulai dari perencanaan
Desa bertanggungjawab penuh atas
program yang ada hingga terbentuknya
pengelolaan ADD keuangan.
pembangunan yang merupakan
Masyarakat baik secara langsung
keinginan dari masyarakat. Munculnya
maupun lewat lembaga perwakilan
isu perencanaan program pelaksanaan
melakukan pengawasan atas
alokasi dana desa, yang kemudian
pengelolaan ADD keuangan yang
dilanjutkan dengan agenda duduk
dilakukan oleh pemerintah desa. Segala
bersama untuk melakukan musyawarah
bentuk permasalahan yang terjadi dalam
yang menghasilkan kesepakatan bersama
pemerintahan desa dapat memberi
untuk menjalan suatu program, maka
dorongan untuk melakukan perubahan
selanjutnya dibentuklah panitia
pada tata kelola pemerintahan desa
pelaksanaan yang bertugas untuk
secara lebih baik agar di masa datang,
mengurus kelanjutan daripada
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
11
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

pelaksanaan pengelolaan ADD alokasi Ukuran ini dipakai untuk memperoleh


dana desa. Setelah dirumuskannya panitia pendapatan tertentu digunakan seminimal
pelaksanaan membuat rencana agar suatu mungkin sebagaimana motif ekonomi.
program alokasi dana desa berjalan Karena itu tingkat efisiensi yang terjadi
dengan lancar. Selain sumber daya akan lebih besar apabila biaya yang
manusia, sarana prasarana adalah hal dikeluarkan untuk merealisasikan
yang sangat penting untuk dianalisis penerimaan ditekan serendah mungkin,
dikarenakan sarana dan prasarana sehingga realisasi penerimaan semakin
merupakan factor pendukung dalam meningkat, maka efisiensi untuk melihat
kesuksesan implementasi. upaya mengoptimalkan kombinasi
penggunaan input atau untuk
Hal tersebut terlihat dari beberapa
menghasilkan tingkat output tertentu
fasilitas penunjang administrasi berupa
dengan jumlah ongkos yang minimum,
computer yang sedikit dan kendaraan
atau kemampuan untuk menghasilkan
dinas dengan lokasi yang begitu luas dan
output sebesar mungkin dari jumlah input
wilayah yang berbukit dan bergunung.
tertentu
Apabila direlevansikan dengan sarana
Pengelolaan ADD Anggaran
pendukung kegiatan yang dimiliki,
Dana Desa (ADD) di Desa Mekar Utama
menunjukkan bahwa secara keseluruhan
salah satunya dapat dinilai dari ketepatan
faktor potensi sarana pendukung
pelaksana. Ketepatan pelaksana dinilai
pelaksanaan program cenderung pada
dari apakah pelaksanaan ADD dengan
kategori kurang memadai
melibatkan aparatur desa sudah tepat.
5.4. Efisien Dalam Pemanfaatan Berdasarkan hasil wawancara
Sumber Daya Dalam Pengelolaan dapat dilihat bahwa pelaksanaan ADD
ADD Di Desa Mekar Utama telah melibatkan aparatur desa secara

Efisiensi penyelenggaraan ADD tepat, tetapi aparatur tersebut harus

Desa dapat dicapai dengan dikuatkan agar memiliki jiwa mengabdi

memperhatikan aspek hubungan dan tata yang tinggi, bukan jiwa yang

kerja antar instansi Desa dengan mementingkan diri sendiri.

memanfaatkan potensi dan Berdasarkan hasil wawancara


keanekaragaman suatu Desa. Efisiensi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
merupakan rasio antara biaya yang ADD telah melibatkan aparatur desa
dikeluarkan untuk belanja kegiatan Desa. secara tepat, karena masyarakat
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
12
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

membutuhkan aparatur desa untuk dan logis, tetapi bukan hanya faktor
mengkoordinir kegiatan pembangunan di tersebut yang mempengaruhi
desa. Kapasitas yang masih rendah pengimplementasian suatu program.
merupakan bagian dari permasalahan Faktor sumberdaya juga mempunyai
yang ditunjukkan dalam Efektivitas pengaruh yang sangat penting.
pengelolaan ADD diantaranya masih Ketersediaan sumberdaya dalam
belum optimalnya aspek kelembagaan, melaksanakan sebuah program
sumberdaya manusia, maupun merupakan salah satu faktor yang harus
manajemen pemerintahan desa. Hal selalu diperhatikan.
tersebut terlihat, dari studi dokumen, Sejalan dengan diberlakukannya
dimana Perencanaan & Penganggaran otonomi daerah, maka daerah memiliki
Desa, Keuangan Desa, Penyusunan kewenangan yang lebih luas dan mandiri
Pengelolaan ADD Desa, kurang sesuai dalam menentukan arah
dengan petunjuk teknis yang ada. Dalam pembangunannya. Namun dalam
hal sumber daya pendukung pengelolaan perumusannya sangat dibutuhkan orang-
ADD, para informan mempunyai orang berkualifikasi pendidikan yang
tanggapan yang beragam, namun mereka terukur dan baik. Untuk mewujudkan
sepakat perlu adanya peningkatan sumber pengusulan penggunaan dana ADD
daya, baik sumber daya manusia maupun sesuai peruntukanya, diperlukan sumber
yang lainnya. Lebih lanjut tentang daya manusia yang terampil dibidangnya,
sumber daya. dalam hal ini sumber daya perencana
Keberhasilan dari suatu pembangunan desa, minimal mengetahui
pelaksanaan pengelolaan ADD juga betul karasteristik desanya dan kebutuhan
harus memiliki unsur sumber daya. serta potensi desa, kalau tanpa
Tanpa adanya sumber daya yang melakukan identifikasi dan pendataan
memadai, maka suatu pelaksanaan tentang kebutuhan desa dan kebutuhan
pengelolaan ADD akan mengalami masyarakat, maka dana yang ada tidak
kesulitan. Untuk melihat sejauh mana faktor arti dalam peningkatan
sumber daya mempengaruhi pelaksanaan kesejahtraan masyarakat, kecuali dalam
pengelolaan ADD adalah staff, merumuskan peruntukan dana ADD
informasi, kewenangan dan fasilitas. pihak kepala desa sudah berbekal data
Dalam suatu pengelolaan ADD mungkin terbaru, yang bersumber dari aspirasi,
saja tujuan yang ditetapkan sudah jelas menginventarisasi informasi dan
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
13
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

permasalahan yang ada menggunakan ditengah masyarakat, sebagai dana


perencanaan dari bawah (Bottom Up pembangunan untuk membangun
Planning) kemaslahatan masyarakat desa, namun
Pengertian birokrasi menunjuk dapat dilihat bahwa masih terjadi
pada suatu organisasi yang dimaksudkan kekurang sempurnaan dan penyimpangan
untuk mengerahkan tenaga dengan yang bersifat merugikan kepentingan
teratur dan terus menerus, untuk publik yang mengakibatkan hasil
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan pembangunan hanya dirasakan oleh
lain perkataan, birokrasi adalah segelintir orang atau kelompok.
organisasi yang bersifat hierarkhis, yang
5.5. Efektif Pemerintah Desa
ditetapkan secara rasional untuk
Dalam Pengalokasian Dana Desa
mengkoordinir pekerjaan orang-orang
Di Desa Mekar
untuk kepentingan pelaksanaan tugas-
tugas administratif Efektivitas pengelolaan ADD
adalah bila tujuan pemerintah daerah
Pada tataran ini, kondisi yang
tersebut dapat dicapai sesuai dengan
ingin diwujudkan adalah perencanaan
kebutuhan yang direncanakan. Sesuai
pembangunan daerah yang partisipatif,
dengan Permendagri Nomor 13/2006
yang disusun berdasarkan hasil dari
pasal 4 ayat 4, efektif adalah pencapaian
aspirasi yang berkembang dari
hasil program dengan target yang telah
masyarakat disinergikan dengan
ditetapkan, yaitu dengan cara
kebutuhan pemerintah maupun swasta.
membandingkan keluaran dengan hasil.
Beranjak dari hal tersebut maka
Efektivitas berfokus pada outcome atau
pemerintah daerah perlu memiliki suatu
hasil. program atau kegiatan dikatakan
terobosan dengan komitmen yang kuat
efektif apabila output yang dilaksanakan
yang salah satunya dapat dituangkan
bisa memenuhi target yang diharapkan.
dalam perencanaan pembangunan daerah
Eektivitas berhubungan dengan
berbasis kebutuhan masyarakat dengan
derajat keberhasilan suatu operasi pada
menggunakan dana ADD, sehingga dana
sektor publik sehingga suatu kegiatan
ADD dapat bernilai dan bermanfaat
dikatakan efektif jika kegiatan tersebut
untuk peningkatan kesejahtraan
mempunyai pengaruh besar terhadap
masyarakat.
kemampuan menyediakan pelayanan
Walaupun selama ini dana ADD
masyarakat yang merupakan sasaran
telah dilaksanakan dan digulirkan
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
14
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

yang telah ditetapkan sebelumnya. penyebab dikarenakan adanya


Konsep efektivitas merupakan ketidakpercayaan diantara mereka.
pernyataan secara menyeluruh tentang
Oleh sebab itu mekanisme
seberapa jauh suatu organisasi telah
pengelola pelaksanaan seluruh rangkaian
mencapai tujuannya. Efektivitas juga
tahapan pengelolaan ADD, dapat
dapat berarti kegiatan yang selesai tepat
dikatakan kurang partisipatif, karena
pada waktunya sesuai rencana yang telah
yang menyusun rancangan ADD adalah
ditetapkan, jadi apabila suatu organisasi
pihak Kecamatan bukan Desa, sehingga
tersebut telah mencapai tujuannya telah
masyarakat kekecewaan, karena banyak
berjalan dengan efektif.
usulan tidak terakomodir dan penetapan
Dalam hal struktur organisasi
usulan tidak berbasis kebutuhan
pelaksana pengelolaan ADD organisasi,
masyarakat.
para informan mempunyai tanggapan
yang senada, yaitu telah adanya struktur E. PENUTUP
organisasi pelaksana pengelolaan ADD. Kesimpulan
Meskipun demikian perlu adanya Berdasarkan hasil penelitian dapat
pembagian tugas yang jelas dari para ditarik kesimpulan sebagai berikut:
pelaksana ADD. 1) Transparansi pengelolaan ADD
sudah sesuai dengan indikator
Berdasarkan observasi penelitian transparansi, karena adanya
bahwa telah ada pembentukan struktur kesediaan dan akses dokumen
organisasi pelaksana ADD sesuai dengan yang dapat diakses dengan
petunjuk teknis ADD yang dikeluarkan mudah oleh masyarakat,
oleh Bupati. Namun demikian hasil ketidakterbukaaan tentang proses
penelitian terungkap bahwa tidak semua kegiatan pengelolaan ADD.
pelaksana ADD belum melakukan Tahap perencanaan pengelolaan
pembagian tugas, sehingga BPD dan ADD pada desa Mekar Utama
Sekretaris Desa kurang mengerti akan pada penerapannya sudah
tugas dan kewenangannya dalam teralokasi dan berpedoman pada
pelaksanaan ADD. Demikian juga hasil Permendagri Nomor 113 Tahun
penelitian menyimpulkan bahwa 2014. Hal ini dibuktikan dengan
koordinasi tidak dilakukan dengan baik Raperbedes APBDes yang
diantara para pelaksana ADD salah satu dimusyawarahkan antara Kepala
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
15
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

Desa dengan BPD, dan kehadiran memadai aturan, sehingga


perwakilan masyarakat dalam menimbulkan kurangnya
forum musyawarah desa. dukungan finansial dalam
2) Tahap pelaksanaan pengelolaan pelaksanaan pengelolaan ADD,
ADD pada desa telah akuntabel dan Sikap pelaksana yang kurang
dan berpedoman pada responnya para pelaksana ADD
Permendagri Nomor 113 Tahun yang menggangap pengelolaan
2014. Hal ini dibuktikan dengan ADD adalah sebuah pengelolaan
adanya mekanisme pelaksanaan ADD rutin belaka. Faktor
sesuai dengan pemendagri serta penghambat lainnya adalah masih
desa memiliki rekening kas desa rendahnya partisipasi masyarakat
dan Surat Permintaan dan masyarakat cenderung apatis
Pembayaran. terhadap perencanaan dan
3) Tahap pelaporan dan pelaksanaan dari pengalokasian
pertanggungjawaban pengelolaan dana desa di Desa Mekar Utama,
ADD pada desa telah masyarakat cendrung apatis
menggunakan format laporan dengan pelaksanaan
pertanggungjawaban realisasi dan pembangunan. Karena kondisi
sudah berpedoman pada jalan desa masih banyak yang
Permendagri Nomor 113 Tahun rusak, sehingga menimbulkan
2014 yaitu desa telah melaporkan kekecewaan untuk beberapa
laporan realisasi semester I dan kalangan masyarakat di desa,
II, serta laporan tidak mengherankan apabila hasil
pertanggungjawban realisasi pembangunan juga kurang
pelaksanaan APBDes di akhir dirasakan manfaatnya oleh
tahun anggaran masyarakat.
4) Faktor penghambat dalam sumber 5) Pelaksanaan Alokasi Dana Desa
daya manusia dari aparatur desa, di Desa Mekar Utama Kecamatan
yaitu rendahnya pendidikan para Kendawangan Kabupaten
pelaksana ADD, sehingga Ketapang dalam faktor struktur
pemahaman pelaksana mengenai organisasi yaitu sudah
ADD kurang, serta tidak adanya terbentuknya Tim Pelaksana
dukungan pendapatan desa yang ADD disemua desa, yaitu Kepala
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
16
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

Desa selaku Penanggung jawab pengetahuan melalui pendidikan


Operasional Kegiatan (PJOK), dan latihan, khususnya yang
sekretaris Desa selaku menyangkut pengelolaan ADD
Penanggung jawab Administrasi keuangan desa. Sedangkan untuk
Kegiatan (PJAK), Kepala Urusan mempercepat dalam laporan
Keuangan selaku Bendahara Desa pelaksanaan ADD serta
dan dibantu oleh Lembaga mengurangi kesalahan dalam
Kemasyarakatan di Desa. dokumen, perlu dibangunnya
Sedangkan faktor penghambat sistem aplikasi komputer yang
dalam struktur organisasi ini memungkinkan akurasi dan
adalah belum adanya pembagian kecepatan data.
tugas diantara Tim pelaksana 3. Bahwa kegiatan ADD yang
ADD, kurangnya koordinasi Tim berbentuk pemberdayaan
pelaksana ADD. masyarakat yang dilaksanakan
Saran oleh kelompok-kelompok
Berdasarkan kesimpulan, masyarakat (Pokmas) diharapkan
adapun saran penelitian sebagai akan memberikan kesadaran pada
berikut: masyarakat bahwa ADD bukanlah
untuk kepentingan Pemerintah
1. Dilakukan monitoring dan Desa namun untuk kepentingan
evaluasi secara berkelanjutan masyarakat.
untuk memperbaiki kinerja 4. Perlu dibangun kembali
disemua sisi, baik fisik, teknis, kepercayaan masyarakat terhadap
maupun administrasi pemerintah dengan jalan
(pertanggungjawaban) secara melaksanakan prinsip
transparansi dan perlunya responsibilitas terhadap
Pendamping Desa baik dari kebutuhan/usulan masyarakat dan
pemerintah pusat/daerah agar merealisasikannya dalam bentuk
proses transparansi bisa berjalan kegiatan pembangunan lain di
dengan baik. desa
2. Perlunya Bimbingan teknik 5. Pembinaan Pengelolaan ADD
diberikan kepada Para pelaksana merupakan sarana efektif untuk
ADD untuk meningkatan keberhasilan program ADD. Oleh
Andi Ikka Umayna
Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
17
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

karena itu pemahaman prinsip


transparansi harus dilakukan
seefektif mungkin oleh
pemerintah desa guna
meningkatkan semangat, motivasi
dan kreativitas masyarakat dalam
membangun desa.

F. Referensi

Adisasmita, R. (2011). manajemen pemerintah daerah . yogyakarta: graha ilmu.


------------------ (2014). Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Bogdan & Biklen, s. (1992). Qualitative Research For Education. Boston : MA: Allyn and
Bacon.
Hasibuan, M. (2009). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah . Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nurcholis, H. (2011). Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintahan Desa . Jakarta.
Punaji, S. (2010). Metode Penelitian Dan Pengembangan . Jakarta : Kencana.
Setyosari, P. (2010). metode penelitian dan pengembangan . Jakarta: Kencana.
Siagan, S. P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara .
Soemantri, B. T. (2011). Pedoman Penyelenggaraan Pemerintah Desa . Bandung: Fokus
Media.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta.
------------. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV
Alfabeta.
Syachbrani, W. (2012). Akuntani dan Akuntabilitas Pemerintah Desa . Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Syah, H. (2010). Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
verivikatif. Pekanbaru: Suska Pres.
Terry, G. R. (2006). Prinsip-Prinsip Manajemen . Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Wasisitiono, S. d. (2006). Prospek Pengembangan Desa . Jatinangor : graha ilmu.

Andi Ikka Umayna


Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
18
Publik, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Publik
http://jurmafis,untan,ac,id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id

Widjaja, H. (2004). Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Bulat dan Utuh. Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada.
Wiludjeng, S. (2007). Pengantar Manajemen . Yogyakarta: Graha Ilmu .

Andi Ikka Umayna


Ilmu Administrasi Publik Universitas Tanjungpura
19

Anda mungkin juga menyukai