Anda di halaman 1dari 18

Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan

http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA KENDAWANGAN KIRI


KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG

Oleh:
SAHRIL NOVIAN PRATAMA
NIM : E1032181006
Dr. S.Y. Pudjianto, M. Si 1 , Haunan Fachry Rohieli, S. IP., M.A. 2
E-mail : sahrilpratama18@student.untan.ac.id

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak
2. Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) di Desa Kendawangan kiri, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, tahun anggaran
2022. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi dan wawancara dengan menggunakan
teori pengelolaan keuangan desa oleh Rahardjo Adisasmita. Dalam pengelolaan keuangan desa terdiri
dari prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Partisipatif, Efektif dan Efisien. Lokasi penelitian ini berada
di Desa Kendawangan Kiri, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan
Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Alokasi Dana Desa sudah sesuai dengan
indikator pengelolaan keuangan desa. Tahap perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa
Kendawangan Kiri sudah berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 20
Tahun 2018. Hal ini dibuktikan dengan Raperdes APBDes yang dimusyawarahkan antara kepala desa
dengan Badan Permusyawaratan Desa (ADD). Dalam penelitian ini ditemukan faktor penghambat
dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yakni keterbatasan sumber daya manusia (SDM) desa. Yakni,
rendahnya pendidikan para pelaksana Alokasi Dana Desa (ADD) sehingga pemahaman pelaksanaan
mengenai Alokasi Dana Desa (ADD) masing kurang. Hal ini mengakibatkan proses realisasi cenderung
lama. Faktor penghambat lainnya adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat, yaitu masyarakat
cenderung apatis terhadap perencanaan dan pelaksanaan dari pengalokasian dana desa di Kendawangan
Kiri, masyarakat cenderung apatis dengan pelaksanaan pembangunan.

Kata Kunci : Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi, Efisien, Efektif

Sahril Novian Pratama 1


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
A. PENDAHULUAN keuangan dilakukan sepenuhnya oleh
pemerintah desa.
1. Latar Belakang
Merujuk dari Peraturan Bupati
Keuangan desa setiap wilayah,
Ketapang Nomor 2 Tahun 2019 tentang
diberikan kewenangan dalam
Pengelolaan Penetapan Alokasi Dana
mengelola keuangannya masing-
Desa (ADD), Bagi Hasil Pajak &
masing sesuai dengan yang tertuang
Retribusi Daerah. Alokasi Dana Desa
dalam pasal 1 ayat 10 yang mengatakan
(ADD) digunakan untuk keperluan
bahwa: “Keuangan desa adalah semua
yakni dengan pembagian 30 %
hak dan kewajiban desa dapat dinilai
digunakan untuk penyelenggaraan
dengan uang serta sesuatu berupa uang
pemerintah desa, dan 70 % digunakan
dan barang yang berhubungan dengan
untuk pembangunan dan pemberdayaan
penjelasan hak dan kewajiban desa”.
masyarakat desa, yang tertuang dan
Berdasarkan Undang-undang teralisasi dalam Anggaran Pendapatan
tersebut dapat diartikan bahwa setiap Belanja Desa (APBDes).
kepala desa dapat mengelola keuangan
Dengan ini diperoleh berbagai
desa secara mandiri. Desa dapat
informasi mengenai pengelolaan
mengatur sumber dari pembiayaan bagi
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa
desa dalam rangka memberikan
Kendawangan kiri Kecamatan
pelayanan kepada masyarakat. Serta
Kendawangan Kabupaten Ketapang
adanya kewajiban bagi pemerintah dari
dengan permasalahan seperti
Pusat sampai dengan Kabupaten/kota
kurangnya keterlibatan masyarakat
untuk memberikan transfer dana bagi
dalam musyawarah dusun terhadap
desa baik berupa dana hibah atau
penyusunan dan pelaksanaan alokasi
donasi.
dana desa, sehingga menyebabkan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa pelaksanaan dalam pengelolaan
(ADD) di Desa Kendawangan Kiri Alokasi Dana Desa aspirasi dalam
Kecamatan Kendawangan Kabupaten penyusunan perencanaan hanya sebatas
Ketapang sudah menerapkan sesuai aspirasi kepala dusun dan BPD
dengan Undang-undang tersebut. setempat saja.
Artinya, segala bentuk pengelolaan
Maka dari itu, selanjutnya dana
yang harusnya digunakan untuk bidang
Sahril Novian Pratama 2
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
pembangunan dialokasikan untuk apatis terhadap kegiatan yang dilakukan
penyelenggaraan pemerintah saja. oleh pengelolaan ADD.
Berikut data Anggaran Pendapatan dan
Oleh karena itu kerja sama yang
Belanja Desa (APBDes) Desa
baik serta dukungan antara aparatur
Kendawangan kiri Kecamatan
desa dengan masyarakat dalam setiap
Kendawangan Tahun Anggaran 2022,
tahap-tahap pengelolaan alokasi dana
sebagai berikut:
desa sangat diperlukan agar
Total Pendapatan : Rp. 2.120.100.761,22 pengelolaan alokasi dana desa tepat
Penyelenggaraan
Rp. 759.254.986,65 (38%) sasaran dan dapat terciptanya
Pemerintah Desa
Bid. Pelaksanaan masyarakat yang lebih berdaya.
Rp. 641.722.490 (32%)
Pembangunan Desa
Berdasarkan uraian diatas peneliti
Bid. Pembinaan
Rp. 29.269.774,54 (1) tertarik untuk melakukan penelitian
Kemasyarakatan
Bid. Pemberdayaan
Rp. 51.110.000 (2%) dengan judul “Pengelolaan Alokasi
Masyarakat
Bid. Penanggulangan Dana Desa di Desa Kendawangan
Bencana, Darurat & Rp. 565.200.000 (27%) Kiri Kecamatan Kendawangan
Mendesak Desa
(Sumber: Kantor Desa Kendawangan Kiri, 2022) Kabupaten Ketapang”.

ADD yang sudah ditetapkan 2. Identifikasi Masalah


dalam APBDes pada tahun anggaran
Berdasarkan latar belakang
2022 sebagian besar digunakan untuk
yang telah penulis paparkan dalam
penyelenggaraan pemerintah desa yang
Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
mana seharusnya sudah ditetapkan
di Desa Kendawangan Kiri Kecamatan
dengan pembagian 30% untuk
Kendawangan Kabupaten Ketapang,
penyelenggaraan Pemerintah Desa dan
dengan permasalahan sebagai berikut :
70% digunakan untuk pembangunan
1. Kurangnya keterlibatan masyarakat
dan pemberdayaan masyarakat Desa.
dalam musyawarah dusun terhadap
Namun dari beberapa data yang peneliti
penyusunan dan pelaksanaan
terima dana sebagian besar digunakan
alokasi dana desa di Desa
untuk penyelenggaraan pemerintah
Kendawangan Kiri.
desa melebihi dari 30% dan dana ADD
hanya digunakan untuk gaji, insentif 2. Lambatnya proses pengelolaan
dan honorarium pemerintah desa. yang dilakukan aparatur desa
partisipasi masyarakat pun cenderung terhadap pengelolaan alokasi dana

Sahril Novian Pratama 3


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
desa (ADD) di desa Kendawangan Adapun hasil dari penelitian ini
Kiri. diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
3. Fokus Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Agar pembahasan dalam Dalam manfaat teoritis adalah
penelitian ini tidak jauh dan mudah untuk pengembangan Ilmu
untuk dipahami, maka penulis Pengetahuan dan akademik ilmiah,
memberikan fokus penelitian ini khususnya bagi peneliti sendiri. Dan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) juga dapat menjadi referensi bagi
di Desa Kendawangan Kiri Kecamatan civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial

Kendawangan Kabupaten Ketapang, Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura,


Pontianak dalam memperkaya teori
pada tahun anggaran 2022.
dan wawasan ilmu sosial khususnya
4. Rumusan Masalah Ilmu Pemerintahan.

Berdasarkan latar belakang 1.6.2. Manfaat Praktis


tersebut, maka masalah yang akan
Bagi instansi pemerintahan
diteliti dan dibahas dalam penelitian ini
khususnya di Kantor Desa
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kendawangan Kiri kiranya
“Bagaimana proses pengelolaan alokasi
penelitian ini dapat menjadi acuan
dana desa (ADD) di Desa
dan juga informasi bagi perangkat
Kendawangan Kiri Kecamatan
desa sehingga mutu kinerja jadi
Kendawangan Kabupaten Ketapang,
lebih baik. Terutama dalam
tahun anggaran 2022”
pengelolaan alokasi dana desa dan
5. Tujuan Penelitian diharapkan dapat membangun
sinergitas antara masyarakat dan
Berdasarkan fokus permasalahan
yang telah diuraikan diatas, maka tujuan aparatur desa.

yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah B. TINJAUAN PUSTAKA


untuk mengetahui dan menggambarkan
proses Pengelolaan Alokasi Dana Desa di 1. Konsep Pengelolaan Keuangan
Desa Kendawangan Kiri Kecamatan Desa
Kendawangan Kabupaten Ketapang, tahun
Menurut Rahardjo Adisasmita
anggaran 2022.
pengelolaan adalah pengendalian dan
6. Manfaat Penelitian pemanfaatan semua faktor sumber daya
Sahril Novian Pratama 4
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
yang menurut suatu perencanaan Perencanaan adalah dimana
diperlukan untuk menyelesaikan suatu pihak desa atau dalam hal ini ialah
tujuan kerja tertentu. pemerintah desa, Menyusun
perencanaan pembangunan sesuai
Alokasi Dana Desa (ADD)
dengan kewenangan dengan
adalah anggaran keuangan yang
berpedoman pada perencanaan
diberikan pemerintah daerah dari dana
pembangunan kabupaten dan kota, serta
APBD kepada desa yang sumbernya
disesuaikan dengan kebutuhan
berasal dari bagi hasil pajak daerah
masyarakat di desa tersebut.
serta dari dana perimbangan keuangan
pusat dan daerah yang diterima oleh Dokumen perencanaan
kabupaten. Alokasi Dana Desa (ADD) keuangan desa meliputi Rencana RPJM
paling sedikit 10% dari dana (Rencana Pembangunan Jangka
perimbangan yang diterima oleh Menengah) Desa dan RKP (Rencana
kabupaten/kota dalam Anggaran Kerja Pemerintah) Desa Dokumen
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perencanaan keuangan Desa meliputi
setelah dikurangi dana alokasi khusus RPJM Desa dan RKP Desa yang
(DAK). Selain itu, dengan bergulirnya berpedoman kepada perencanaan
dana perimbangan melalui Alokasi pembangunan Desa yang disusun
Dana Desa (ADD) desa harus bisa berdasarkan hasil kesepakatan dalam
mensejahterakan masyarakatnya. Tak musyawarah Desa. Musyawarah Desa
hanya itu, desa juga berhak dan dilaksanakan paling lambat bulan Juni
berwenang mengatur sendiri tahun anggaran berjalan. Penyusunan
kemampuan dan potensi yang dimiliki RPJM Desa dan RKP Desa dilakukan
oleh setiap masyarakat untuk mencapai secara partisipatif dalam forum
tujuannya termasuk dalam musyawarah perencanaan
mensejahterakan dan pemerataan pembangunan Desa yang melibatkan
kemampuan ekonominya. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dan unsur masyarakat Desa.
Pengelolaan keuangan desa
meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, RPJM Desa mengacu pada
Penatausahaan, Pelaporan, serta RPJM Kabupaten/Kota dengan
Pertanggungjawaban. mempertimbangkan kondisi objektif
Desa dan prioritas pembangunan
1. Perencanaan
Sahril Novian Pratama 5
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
Kabupaten/Kota. RPJM Desa dilaksanakan melalui rekening kas
ditetapkan dalam jangka waktu paling Desa. Jika desa yang belum memiliki
lama tiga bulan terhitung sejak pelayanan perbankan di wilayahnya
pelantikan Kepala Desa. RKP Desa maka pengaturanya ditetapkan oleh
merupakan penjabaran dari RPJM Desa pemerintah Kabupaten/ Kota.
untuk jangka waktu satu tahun. RKP
Semua penerimaan dan
Desa memuat rencana penyelenggaraan
pengeluaran Desa harus didukung oleh
pemerintahan Desa, pelaksanaan
bukti yang lengkap dan sah. Jadi
pembangunan, pembinaan
setelah melaksanakan perencanaan
kemasyarakatan, pemberdayaan
maka langkah selanjutnya adalah
masyarakat Desa. RKP Desa berisi
pengorganisasian, dalam hal ini harus
evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun
jelas siapa yang menjalankan dan yang
sebelumnya, prioritas program,
dijalankan, agar semuanya berjalan
kegiatan, dan anggaran Desa yang
dengan lancar.
dikelola oleh Desa maupun melalui
kerja sama antara Desa/pihak ketiga Penerapan kebijakan atau

serta kewenangan penugasan dari pemberian pelayanan merupakan

tingkatan pemerintah yang lebih tinggi. tujuan, sedangkan operasi atau


kegiatan-kegiatan untuk mencapainya
RKP Desa mulai disusun oleh
adalah alat pencapaian tujuan. Kepala
pemerintah Desa pada bulan Juli tahun
Desa adalah pemegang kekuasaan
berjalan dan ditetapkan dengan
pengelolaan keuangan Desa yang
peraturan desa paling lambat akhir
dalam pelaksanaannya dapat
bulan September tahun berjalan. RKP
dikuasakan kepada perangkat Desa.
Desa menjadi dasar penetapan
Perangkat desa terdiri atas sekretariat
APBDesa.
Desa, pelaksana kewilayahan dan
2. Pelaksanaan pelaksana teknis.

Pelaksanaan anggaran Desa Perangkat Desa berkedudukan


yang sudah ditetapkan sebelumnya sebagai unsur pembantu Kepala Desa.
timbul transaksi penerimaan dan Sekretariat Desa dipimpin oleh
pengeluaran Desa. Semua penerimaan Sekretaris Desa dibantu oleh unsur staf
dan pengeluaran Desa dalam rangka sekretariat yang bertugas membantu
pelaksanaan kewenangan Desa
Sahril Novian Pratama 6
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
Kepala Desa dalam bidang secara rutin setiap semester dan atau 6
administrasi pemerintahan. Bulan sesuai dengan tahapan pencairan
dan pertanggungjawaban yang berisi
3. Penatausahaan
realisasi penerimaan ADD dan belanja
Penatausahaan merupakan
ADD.
Penerimaan dan Pengeluaran yang
wajib dilakukan oleh Bendahara Desa. Kedua, Laporan akhir dari
Kepala Desa dalam melaksanakan penggunaan ADD mencangkup
Penatausahaan Keuangan Desa harus pelaksanaan dan penyerapan dana,
menetapkan Bendahara Desa, masalah yang dihadapi dan
penetapan Bendahara Desa harus rekomendasi penyelesaian hasil akhir
dilakukan sebelum dimulainya tahun penggunaan ADD. Kedua laporan ini
anggaran bersangkutan dan dibuat oleh Kepala Desa, Sekretaris
berdasarkan keputusan Kepala Desa. Desa dan Bendahara Desa.

Bendahara adalah Perangkat 5. Pertanggung Jawaban


Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa Pertanggungjawaban terdiri
untuk menerima, menyimpan, dari kepala desa menyampaikan
menyetorkan, menatausahakan, laporan pertanggungjawaban realisasi
membayar, dan mempertanggung pelaksanaan APBDesa Kepada Bupati/
jawabkan keuangan Desa dalam rangka Walikota melalui Camat setiap akhir
pelaksanaan APBDes. tahun anggaran kemudian laporan
pertanggungjawaban realisasi
Bendahara Desa wajib
pelaksanaan APBDesa sebagaimana
mempertanggungjawabkan uang
dimaksud disampaikan paling lambat 1
melalui Laporan pertanggungjawaban,
(satu) bulan setelah akhir tahun
Laporan Pertanggungjawaban
anggaran berkenaan dan bantuk
disampaikan setiap bulanya kepada
laporan tersebut terintegrasi dengan
kepala Desa dan paling lambat tanggal
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
10 bulan berikutnya.
Desa (LPPD) .
4. Pelaporan
Pertama, Laporan berkala yaitu
Laporan mengenai pelaksanaan
penggunaan Dana ADD yang dibuat

Sahril Novian Pratama 7


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
2. Teori Pengelolaan Keuangan 2. Akuntabilitas, yaitu
pertanggungjawaban yang baik dan
Desa
tepat, kesesuaian penggunaan
anggaran Alokasi Dana Desa
Pada penelitian ini, alat yang (ADD). Artinya adalah bahwa
digunakan untuk analisis adalah pemerintah bertanggung jawab atas
dana yang telah dianggarkan
berdasarkan teori Rahardjo Adisasmita tersebut baik untuk pembangunan
(2014:113) pengelolaan/manajemen yang berbentuk fisik maupun non
fisik guna melakukan pembangunan
keuangan daerah adalah suatu proses dalam desa tersebut. Karena peran
dalam melaksanakan atau mengurus dan tanggung jawab pemerintah
sangat penting untuk kemajuan desa
anggaran pembiayaan daerah yang tersebut.
mencakup anggaran yang Transparansi, 3. Partisipasi, yaitu sumbangan
pemikiran, dukungan yang
Akuntabilitas, Partisipasi, Efektif dan diberikan secara maksimal dalam
Efisien yang dijelaskan pada uraian rangka optimalisasi pencapaian
tujuan penyelenggaraan kehidupan
dibawah ini: berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat. Artinya
1. Transparansi, yaitu keterbukaan adalah bahwa dukungan dari
kepada masyarakat dalam masyarakat sangat diperlukan untuk
penyelenggaraan keuangan memajukan desa sehingga dengan
sehingga masyarakat dapat melihat dukungan, baik dari pemerintah dan
bagaimana proporsi pengeluaran yang paling penting adalah dari
pemerintahan yang mengarah masyarakat, maka kemungkinan
kepada perbaikan kehidupan akan tercipta desa mandiri. Karena
masyarakat. Maksudnya adalah jika masyarakat tidak ikut
bahwa setiap urusan pemerintahan berpartisipasi dalam kegiatan yang
harus selalu terbuka terutama di dilakukan oleh pemerintah maka
tingkat desa terkait dengan dana rencana tersebut sulit berjalan tanpa
desa yang jumlahnya cukup besar. dukungan dari masyarakat
Hal tersebut guna untuk setempat.
menumbuhkan kembali rasa 4. Efisien, merupakan keluaran yang
percaya masyarakat kepada pihak maksimal dengan masukan tertentu
pemerintah, karena selamanya ini atau penggunaan masukan terendah
jika berkenaan dengan uang banyak untuk mencapai pengeluaran
sekali orang-orang atau masyarakat dengan biaya terendah. Artinya
yang selalu berburuk sangka kepada adalah bahwa dalam penggunaan
pemerintah. Hal tersebut dana desa yang ada tersebut
disebabkan karena kebanyakan diharapkan pihak desa bisa
pemerintah telah melakukan menggunakan dana tersebut dengan
penyelewengan memang tidak semaksimal mungkin tetapi dengan
semua pihak pemerintah. Tetapi melakukan suatu pekerjaan dengan
akibat penyimpangan yang mutu yang baik guna mendukung
dilakukan oleh segelintir orang kemajuan desa tersebut.
membuat mereka kehilangan
kepercayaan dari masyarakat.
Sahril Novian Pratama 8
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
5. Efektif, merupakan perolehan C. METODE PENELITIAN
masukan dengan kualitas dan
kuantitas sesuai dengan sasaran Dalam penelitian ini penulis
yang telah ditetapkan. Artinya
adalah bahwa ketika melakukan menggunakan jenis penelitian
sesuatu rencana maka rencana deskriptif. (Sugiono, 2018) penelitian
tersebut diusahakan sebisa mungkin
harus berjalan dengan baik guna kualitatif merupakan metode yang
pencapaian tujuan yang telah dimana penelitian yang telah dilakukan
ditetapkan sesuai dengan rencana
yang telah direncanakan di masih belum jelas di dalam masalah
kerangka APBDes. yang telah terjadi. Dengan hadirnya
penelitian kualitatif ini, maka membuat
Kerangka Pikir
peneliti mampu untuk masuk dalam
Judul Penelitian:
objek penelitian yang ada dan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Kendawangan
Kiri Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang
menyelesaikan permasalahan. Metode
Dasar Hukum:
kualitatif sebagai prosedur penelitian
Peraturan Bupati Ketapang No. 20 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Penetapan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil yang akan menghasilkan data deskriptif
Pajak & Retribusi Daerah.
berupa kata-kata tertulis maupun lisan
Fenomena Masalah: dari orang-orang dan perilaku yang
1. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
musyawarah dusun terhadap penyusunan dan
dapat diamati.
pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa
Kendawangan Kiri.
Untuk mendapatkan informasi
2. Lambatnya proses pengelolaan yang dilakukan
aparatur terhadap pengelolaan alokasi dana desa yang lebih jelas penulis menggunakan
(ADD) di Desa Kendawangan kiri.
teknik wawancara dan observasi guna

Teori :
mendukung data lapangan yang telah
Pengelolaan Keuangan Desa, menurut Rahardjo didapatkan. Analisis data dilakukan
Adisasmita (2014:38) Dalam Buku Manajemen
Pemerintah Daerah. dengan mengorganisasikan data,
1). Transparansi ; 2) Akuntabilitas ; 3) Partisipasi ; 4)
Efektivitas ; 5) Efisiensi
menjabarkanya kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam
Hasil Penelitian: pola, memilih mana yang penting dan
Mendiskripsikan dan menganalisis pengelolaan yang akan dipelajari dan membuat
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa
Kendawangan Kiri Kecamatan Kendawangan kesimpulan yang dapat diceritakan
Kabupaten Ketapang
kepada orang lain. Miles and Huberman
(Sumber: Penulis, 2022)
(Sugiyono, 2007: 91) mengemukakan
bahwa “Aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif

Sahril Novian Pratama 9


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
dan berlangsung. Penentuan subjek D. HASIL PENELITIAN DAN
penelitian ini ditetapkan berdasarkan PEMBAHASAN
kesesuaian dengan tujuan penelitian.
1. Transparansi Pemerintah Desa
Subjek penelitian ini adalah informasi
Terhadap Pengelolaan Alokasi
dan narasumber. Oleh karena itu teknik
Dana Desa di Desa Kendawangan
yang digunakan dalam menentukan
Kiri
subjek penelitian adalah secara
Purposive Sampling / sampling Merujuk pengertian

purposif. Dalam (Sugiyono, 2010:53) Rahardjo Adisasmita (2011:39) ia

purposive sampling adalah teknik mengatakan bahwa transparansi

pengambilan sampel dengan adalah keterbukaan pemerintahan

pertimbangan tertentu. Adapun subjek dalam memberikan informasi yang

penelitian yang diambil penulis adalah terkait dengan aktivitas pengelolaan

sebagai berikut: sumber daya publik kepada pihak-


pihak yang membutuhkan
a. Kepala Desa.
informasi. Transparansi dapat
b. Sekretaris Desa.
diartikan sebagai keterbukaan
c. Bendahara Desa/Kaur Keuangan.
dalam pelaksanaan proses
d. Badan Permusyawaratan Desa
operasional yang berkaitan dengan
(BPD).
pengelolaan sumber daya terhadap
e. Masyarakat desa Kendawangan
pihak yang membutuhkan
Kiri.
informasi. Transparansi atau
Objek penelitian adalah apa
keterbukaan adalah masyarakat
yang akan diteliti oleh penulis. Jadi
dapat mengetahui ketersediaan
objek dalam penelitian ini adalah
informasi dengan mudah. Dalam hal
pengelolaan Alokasi Dana Desa di
ini, yakni pengelolaan Alokasi Dana
Desa Kendawangan Kiri Kecamatan
Desa (ADD) di Desa Kendawangan
Kenadawangan Kabupaten Ketapang
kiri pemerintah harus bersedia atau
tahun anggaran 2022.
senantiasa memberikan informasi
yang faktual mengenai pengelolaan
tersebut.
Jadi, dari proses atau
tahapan pengelolaan Alokasi Dana

Sahril Novian Pratama 10


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
Desa mulai dari perencanaan, Transparansi. Demi terlaksananya
pelaksanaan, pelaporan dan pengelolaan ADD sesuai dengan isi
pertanggungjawaban harus dan tujuan pengelolaan ADD serta
diberitakan atau disampaikan secara dapat diterima serta dapat
langsung kepada publik. dilaksanakan oleh para pelaku serta
Menurut Adisasmita sasaran pengelolaan ADD itu
indikator transparansi memiliki sendiri, maka diperlukan suatu
beberapa indikator, antara lain: 1) penyampaian informasi yang baik
Informatif, 2) Keterbukaan, 3) mengenai gambaran dari
Pengungkapan. Informatif disini pengelolaan ADD yang akan
ialah pemberitan arus informasi, dilaksanakan kepada sasaran
berita, penjelasan mekanisme, pengelolaan ADD baik dari isi dan
prosedur, data, fakta kepada tujuan pengelolaan ADD serta
masyarakat. Keterbukaan disini berapa jumlah dana dari
ialah informasi publik memberi hak pengelolaan ADD tersebut, salah
kepada setiap orang untuk satunya adalah sosialisasi.
memperoleh informasi dengan
Alokasi Dana Desa (ADD) adalah
mengakses informasi atau dapat
salah satu pendapatan desa yang diperoleh
diakses oleh setiap pengguna
melalui dari perimbangann dari keuangan
informasi..(masyarakat).
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Pengungkapan berkaitan dengan
Kabupaten sebesar 10% setelah dikurangi
aktivitas dan kinerja finansial.
belnja pegawai dan dana tersebut akan
Pelaksanaan Alokasi Dana
digunakan oleh Pemerintah Desa dalam
Desa yang efektif terjadi apabila
melaksanakan pemerintahannya. Kejelasan
para aparat keputusan sudah
informasi dapat dilihat dari keterangan
mengetahui apa yang akan mereka
yang disampaikan berdasarkan kejadian
kerjakan. Pengetahuan yang akan
sebenarnya yang bisa
mereka kerjakan dapat berjalan
dipertanggungjawabkan.
dengan baik bila Transparansi
berjalan dengan baik. Sehingga Maka saat menyampaikan informasi

Pelaksanaan program alokasi dana harus secara lengkap dan detail dan dapat

desa di Desa Kendawangan Kiri dipahami. Dan semakin lengkapnya

Kecamatan Kendawangan harus informasi maka akan semakin jelas

Sahril Novian Pratama 11


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
informasi yang akan dikemukakan. akuntabilitas pelaksanaan serta realisasi
Ketiadaan informasi akan membuat dari alokasi dana desa.
seseorang lemah dalam pengambilan Pengelolaan alokasi dana desa
keputusan. Hanya saja pihak pemerintah (ADD) di Desa Kendawangan Kiri
desa sudah melibatkan tokoh masyarakat Kecamatan Kendawangan diketahui
untuk mengambil keputusan dalam bahwa dalam penerapan akuntabilitas
perencanaan ADD. pertanggungjawaban realisasi atau
pelaporan realisasi anggaran APBDes
2. Akuntabilitas Pemerintah Desa
di desa Kendawangan kiri adalah dapat
Terhadap Pelaporan Alokasi Dana
dilihat dari kualitas sumber daya
Desa di Desa Kendawangan Kiri
manusia. Sumber daya merupakan aktor
Menurut Rahardjo Adisasmita utama dalam terciptanya laporan
(2021: 89) Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban APBDes yang
kewajiban untuk memberikan akuntabel. Sumber daya manusia
pertanggungjawaban atau menjawab (SDM) dalam hal ini adalah staf desa
dan menerangkan kinerja dan tindakan yang bertugas sebagai tim penyusunan,
seseorang, atau organisasi kepada pihak pelaporan di Desa Kendawangan kiri
yang memiliki hak, yakni masyarakat. cenderung tidak mengerti tentang siklus
Dalam hal ini, akuntabilitas keuangan desa. Selain itu, disebabkan
pengelolaan alokasi dana desa (ADD) juga aturan atau regulasi yang
adalah kewajiban pihak pemegang cenderung berubah serta kurangnya
amanah yakni dalam hal ini pemerintah pembinaan terhadap tim penyusun
desa Kendawangan kiri untuk realisasi anggaran APBDes.
memberikan pertanggungjawaban atas
apa yang sudah dilakukan dalam hal ini 3. Partisipasi Masyarakat Dalam
ialah pengelolaan alokasi dana desa Membantu Pengelolaan Alokasi
(ADD). Dana Desa di Desa Kendawangan
Adapun indikator akuntabilitas Kiri
ialah: 1) akuntabilitas pelaksanaan rapat
Partisipasi masyarakat dalam
dan proses pelaporannya; 2)
pengelolaan alokasi dana desa sangat
akuntabilitas tim pelaksana yang
diperlukan. Menurut Adisasmita
terlibat dalam melaksanakan
(2011:42) mengatakan bahwa
pengunaan alokasi dana desa (ADD); 3)
partisipasi masyarakat adalah
Sahril Novian Pratama 12
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
pemberdayaan masyarakat. Dapat desa ini dilakukan musyawarah untuk
diartikan bahwa partisipasi masyarakat membahas aspirasi yang dilakukan
tersebut harus dilibatkan dalam hal hasil dari musyawarah dusun, untuk
pengelolaan program yang ada di desa, ditetapkan program prioritas sesuai
dalam hal ini adalah pengelolaan dengan anggaran yang tersedia.
keuangan desa. Kemudian, dilanjutkan musyawarah
rencana pembangunan desa
Dalam hal ini partisipasi yang
(Musrembang Des).
dimaksud ialah dalam membantu
pengelolaan alokasi dana desa. Artinya, 4. Efektivitas Pemerintah Desa
baik dari perencanaan sampai dengan Dalam Pengelolaan Alokasi Dana
evaluasi pengelolaan alokasi dana desa Desa di Desa Kendawangan Kiri
(ADD) masyarakat harus benar-benar
Efektivitas itu sendiri diartikan
diberdayakan. Partisipasi dalam hal ini
sebagai pencapaian tujuan secara tepat
ialah pengelolaan keuangan yang telah
sasaran. Tepat sasaran yang dimaksud
melibatkan pemerintah desa.
ialah sesuai dengan apa yang dirancang.
Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam hal ini, berkaitan dengan
di Desa Kendawangan kiri keterlibatan bagaimana pemerintah desa
masyarakat dalam membantu Kendawangan kiri itu sendiri dalam
pengelolaan ADD sudah dilakukan. mengelola atau pengalokasian alokasi
Pertama, yakni dalam perencanaan. dana desa yang tepat sasaran dan sesuai
Tahapan perencanaan ini dimulai dari dengan realisasi anggaran yang sudah
musyawarah dusun, dalam musyawarah ditetapkan secara bersama pada saat
dusun ini menampung aspirasi dari musyawarah yang sudah dilakukan.
masing-masing dusun, sehingga
Efektivitas berarti tingkat
didapatkan aspirasi untuk digunakan
pencapaian dari program dengan target
sebagai program. Tetapi, disini
yang direncanakan dan ditetapkan.
partisipasi masyarakat cenderung
Rasio efektivitas menggambarkan
apatis, dalam musyawarah dusun sering
kemampuan dari pemerintah Desa
kali masyarakat tidak ada hanya
Kendawangan Kiri dalam
perwakilan BPD dan Kepala Desa dan
merealisasikan pendapatan
RT saja. Kemudian, dilanjutkan dengan
dibandingkan dengan target yang
musyawarah desa, dalam musyawarah
ditetapkan berdasarkan potensi
Sahril Novian Pratama 13
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
sesungguhnya. Apabila dikatakan penyelenggaraan pemerintah daerah
berhasil artinya indikator efektivitas dapat dicapai dengan memperhatikan
tersebut perbandingannya harus 100% aspek hubungan dan tata kerja instansi
realisasi dari hasil pendapatan. pemerintah di desa tersebut.
Efisiensi pengelolaan ADD
Hasil Penelitian ditemui bahwa
dalam hal ini ialah Sumber Daya
prinsip efektivitas pengelolaan
Manusia dalam melakukan pengelolaan
pemerintahan desa dalam pengelolaan
masih belum optimal, ini dibuktikan
keuangan desa masih belum maksimal,
adanya keterbatasan SDM desa dalam
hal ini dibuktikan dengan persentase
mengelola masih rendahnya kapasitas
belanja desa dari APBDes Desa
SDM tersebut. Dan juga, Faktor
Kendawangan Kiri belum sepenuhnya
penghambat dalam sumber daya
menerapkan prinsip pengelolaan
manusia dari aparatur desa, yaitu
keuangan desa yang sesuai dengan
rendahnya pendidikan para pelaksana
Permendagri dan Peraturan Bupati
ADD, sehingga pemahaman pelaksana
Ketapang tentang pengelolaan
mengenai ADD kurang, serta tidak
keuangan desa.
adanya dukungan pendapatan desa yang
5. Efisiensi Sumber Daya Manusia memadai aturan, sehingga
Dalam Pengelolaan Alokasi Dana menimbulkan kurangnya dukungan
Desa di Desa Kendawangan Kiri finansial dalam pelaksanaan

Efisiensi penyelenggaraan pengelolaan ADD.

Alokasi Dana Desa (ADD) desa dapat


dicapai dengan memperhatikan aspek E. PENUTUP
hubungan dan tata kerja instansi desa,
1. Kesimpulan
dengan memperhatikan dan
memanfaatkan potensi sumber daya Berdasarkan hasil penelitian dan
manusia (SDM) yang diperlukan. pembahasan terhadap temuan peneliti di
Mengutip pernyataan R. Adisasmita lapangan tentang Pengelolaan Alokasi
(2018) efisiensi adalah kemampuan Dana Desa (ADD) di Desa
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Kendawangan Kiri Kecamatan
dengan benar. Ini merupakan Kendawangan Kabupaten Ketapang,
perbandingan antara keluaran (output) diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
dan masukan (input). Efisiensi
Sahril Novian Pratama 14
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
1. Prinsip Transparansi pengelolaan pelaksanaan APBDesa pada desa
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Kendawangan kiri berpedoman
Kendawangan kiri sudah sesuai pada Permendagri Nomor 20 tahun
dengan indikator transparansi yang 2018 yaitu desa telah melaporkan
tertuang dalam Peraturan Menteri realisasi semester I dan II, serta
Dalam Negeri Nomor 20 tahun laporan pertanggungjawaban
2018 tentang Pengelolaan realisasi pelaksanaan APBDesa di
Keuangan Desa dan Peraturan tahun akhir anggaran, tetapi sering
Bupati Ketapang Nomor 2 tahun mengalami keterlambatan
2019 tentang Pengalokasian dan pelaporan, sehingga realisasi
Penetapan Alokasi Dana Desa, Bagi anggaran atau pencairan tahun
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah. berikutnya mengalami
Hal ini dibuktikan dengan adanya keterlambatan.
kesediaan dan akses dokumen yang 3. Prinsip Partisipasi yakni berkaitan
dapat diakses oleh masyarakat dengan partisipasi masyarakat di
yakni dalam bentuk infografis atau desa Kendawangan kiri masih
papan informasi di balai desa belum optimal. Hal ini
Kendawangan kiri ditemukannya pada saat
2. Prinsip Akuntabilitas pengelolaan musyawarah dusun yang
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa diselenggarakan untuk membahas
Kendawangan Kiri, tahap rancangan program yang akan
pelaksanaan pengelolaan ADD diselenggarakan untuk RPJM dan
pada desa telah akuntabel dan RKP Desa masih berdasarkan
berpedoman pada Permendagri antara kepala dusun dan BPD
Nomor 20 tahun 2018 dan Peraturan (Badan Permusyawaratan Desa) di
Bupati Ketapang Nomor 2 tahun dusun tersebut.
2019. Hal ini dibuktikan dengan 4. Prinsip Efektivitas dalam
adanya mekanisme pelaksanaan pengelolaan ADD masih belum
sesuai dengan permendagri serta optimal. Hal ini dibuktikan oleh
desa memiliki rekening kas desa adanya penemuan realisasi APBDes
dan Surat Permintaan Pembayaran. yang digunakan tidak mengacu
Tahap pelaporan dan pada pedoman Peraturan Menteri
pertanggungjawaban realisasi Dalam Negeri Nomor 20 tahun
Sahril Novian Pratama 15
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
2018 dan Peraturan Bupati terhadap pengalokasian ADD bisa
Ketapang Nomor 2 tahun 2019, diakses oleh semua orang.
yakni pembagian persentase per Akuntabilitas, bagi pemerintah
bidang tidak sesuai 30% / 70%. desa Kendawangan kiri perlu
5. Prinsip Efisiensi pengelolaan ADD dipercepat dalam proses pelaporan
dalam hal ini ialah Sumber Daya realisasi anggaran. Serta,
Manusia dalam melakukan dilakukannya monitoring dan
pengelolaan masih belum optimal, evaluasi secara berkelanjutan untuk
ini dibuktikan adanya keterbatasan memperbaiki kinerja dalam hal
SDM desa dalam mengelola masih administrasi.
rendahnya kapasitas SDM tersebut. Partisipasi, dalam hal ini ialah
Dan juga, Faktor penghambat masyarakat perlu dibangun kembali
dalam sumber daya manusia dari kepercayaan masyarakat terhadap
aparatur desa, yaitu rendahnya pemerintah dengan jalan
pendidikan para pelaksana ADD, melaksanakan prinsip transparansi
sehingga pemahaman pelaksana dan partisipasi terhadap
mengenai ADD kurang, serta tidak kebutuhan/usulan masyarakat dan
adanya dukungan pendapatan desa merealisasikannya dalam bentuk
yang memadai aturan, sehingga kegiatan pembangunan lain di desa.
menimbulkan kurangnya dukungan Efektivitas, pembinaan
finansial dalam pelaksanaan Pengelolaan ADD merupakan
pengelolaan ADD. sarana efektif untuk keberhasilan
2. Saran program ADD. Oleh karena itu
pemahaman prinsip transparansi
Transparansi, bagi pemerintah
harus dilakukan seefektif mungkin
desa Kendawangan kiri hendaknya
oleh pemerintah desa guna
lebih memperhatikan ketersediaan
meningkatkan semangat, motivasi
informasi yang mudah diakses
dan kreativitas masyarakat dalam
dimana saja atau secara online,
membangun desa.
yakni dalam hal Sistem Keuangan
Efisiensi, yakni berkaitan dengan
berbasis website atau aplikasi dan
sumber daya manusia. Perlunya
perlu direalisasikan. Hal ini
Bimbingan teknik diberikan kepada
dilakukan agar ketersdiaan
Para pelaksana ADD untuk
informasi serta pengawasan
Sahril Novian Pratama 16
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
meningkatan pengetahuan melalui Punaji, S. (2010). Metode
Penelitian Dan Pengembangan .
pendidikan dan latihan, khususnya
Jakarta : Kencana.
yang menyangkut pengelolaan Setyosari, P. (2010). metode
penelitian dan pengembangan .
ADD keuangan desa. Sedangkan
Jakarta: Kencana.
untuk mempercepat dalam laporan
Siagan, S. P. (2003).
pelaksanaan ADD serta mengurangi Manajemen Sumber Daya Manusia.
kesalahan dalam dokumen, perlu Jakarta : Bumi Aksara .

dibangunnya sistem aplikasi Soemantri, B. T. (2011).


Pedoman Penyelenggaraan
komputer yang memungkinkan Pemerintah Desa . Bandung: Fokus
akurasi dan kecepatan data Media.
Sugiyono. (2002). Metode
Penelitian Administrasi . Bandung
F. REFERENSI : CV Alfabeta.
Sugiyono. (2009 ). Metode
1. Buku-buku Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung : Afabeta.
Adisasmita, R. (2011). Sugiyono. (2010). Statistika
manajemen pemerintah daerah . Untuk Penelitian . Bandung :
yogyakarta: graha ilmu. Alfabeta.
Adisasmita, R. (2014). Sugiyono. (2012).
Pengelolaan Pendapatan dan Memahami Penelitian Kualitatif .
Anggaran Daerah. Yogyakarta: Bandung: Alfabeta.
Graha Ilmu.
Bogdan & Biklen, s. Sugiyono. (2018). Metode
(1992). Qualitative Research For Penelitian Kombinasi (Mixed
Education. Boston : MA: Allyn Methods). Bandung: CV Alfabeta.
and Bacon. Syachbrani, W. (2012).
Hasibuan, M. (2009). Akuntani dan Akuntabilitas
Manajemen Dasar, Pengertian dan Pemerintah Desa . Yogyakarta:
Masalah . Jakarta: Bumi Aksara. Universitas Gajah Mada.
Kasmir. (2012). Analisis
Laporan Keuangan . Jakarta : PT Syah, H. (2010). Pengantar
Rajagrafindo Persada. Umum Metodologi Penelitian
Moleong, L. J. (2013). Pendidikan Pendekatan verivikatif.
Metode Penelitian Kualitatif . Pekanbaru: Suska Pres.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Terry, G. R. (2006).
Nurcholis, H. (2011). Prinsip-Prinsip Manajemen .
Pertumbuhan & Penyelenggaraan Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Pemerintahan Desa . Jakarta. Wasisitiono, S. d. (2006). Prospek
prospek pengembangan desa . Pengembangan Desa . Jatinangor :
(2006). In S. d. Wasisitiono, graha ilmu.
prospek pengembangan desa . Widjaja, H. (2004).
jatinangor. Otonomi Desa Merupakan Otonomi

Sahril Novian Pratama 17


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.id
Yang Bulat dan Utuh. Jakarta : PT. Skripsi
RajaGrafindo Persada.
1. Hutami, Siti. 2020. “Analisis
Wiludjeng, S. (2007). Pengelolaan Alokasi Dan Desa
Pengantar Manajemen . (ADD) di Desa Abbatireng
Yogyakarta: Graha Ilmu . Kecamatan Gilireng, Kabupaten
Wajo”. Universitas Tandulako
2. Dokumen 2. Irene, Septiani. 2017. “Efektivitas
dan Efisiensi Pengelolaan
- Peraturan Bupati Ketapang Keuangan Desa di Desa Mekar
Nomor 2 tahun 2019, Tentang Utama, Kecamatan Kendawangan,
Pengalokasian dan Penetapan Kabupaten Ketapang. Universitas
Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Tanjungpura.
Pajak dan Retribusi Daerah
Tahun Anggaran 2019.
- Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 20 Tahun 2018,
Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
- Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 hasil revisi dari
Peraturan Pemerintah (PP) No.
43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU. No.
6 Tahun 2014 Tentang Desa.
- Undang-Undang Nomor. 6
Tahun 2014 Tentang Desa.
- Peraturan Bupati Ketapang
Nomor 5 Tahun 2018 Tentang
tata cara pembagian dan
penetapan rincian dana desa
setiap desa Kabupaten
Ketapang
- Peraturan Bupati Ketapang
Nomor 2 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Pengalokasian
Penetapan Alokasi Dana Desa
(ADD) dan Bagi Hasil Pajak
dan Retribusi Daerah
Kabupaten.

Sahril Novian Pratama 18


Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura

Anda mungkin juga menyukai