Abstract
The Objective of this research was to knowledge mechanism responsibility village regency
inside to use allocation donation village and supervision inside to use allocation donation village
because of responsibility regency. Based on the data analysis result, it can be concluded that the
mechanism responsibility vilage regency inside to use Allocation Donation Village begin from
planning, implementation, supervision end as responsibility employing allocation donation village
at village regency in Donggala regency already materialize law operate regency, which institution
manage to already understand the arrangement manage the finances of state which the
responsibility. Supervision inside to use allocation donation village begin regency already in a
ladder from intern efficient village because of the Discussion Village, Subdistrict Head, Secretariat
area village regency, Departement Accession Ricties and Assets Area end Inspetorate regency in
demand pass through supervison affix the refer at the arrage legistation which prevailk.
Keywords: The Responsibility, Allocation Donation Village.
43
44 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 43-53 ISSN: 2302-2019
berimbang antara penerimaan dengan adalah sebagai bantuan stimulan atau dana
pengeluaran. perangsang untuk mendorong dalam
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, membiayai program pemerintah desa yang
pemerintahan desa membutuhkan sumber ditunjang dengan partisipasi swadaya gotong
keuangan dan pendapatan desa. Sumber royong masyarakat dalam melaksanakan
pendapatan desa dikelola melalui Anggaran kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). masyarakat.
Pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh Alokasi Dana Desa yang kini digulirkan
Kepala Desa yang dituangkan dalam setiap tahun kepada seluruh desa dalam
Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan pengunaannya harus dapat
dan Belanja Desa. Pedoman pengelolaan dipertangungjawabkan. Pertanggungjawaban
keuangan desa dalam pengelolaannya keuangan merupakan suatu dimensi penting
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam dalam penggunaan keuangan termasuk dana
Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Alokasi Dana Desa. Pertanggungjawaban ini
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. mengingat bahwa desa yang dulunya
Keuangan desa menurut Peraturan Pemerintah melaksanakan pembangunan hanya mendapat
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun bantuan keuangan yang terbatas dan
2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah pengelolaannya masih sangat sederhana, akan
semua hak dan kewajiban dalam rangka tetapi setelah kebijakan alokasi dana desa
penyelenggaraan pemerintahan desa yang diberlakukan sekarang ini, desa mendapatkan
dapat dinilai dengan uang termasuk di alokasi anggaran yang cukup besar dan
dalamnya segala bentuk kekayaan yang pengelolaannya dilakukan secara mandiri.
berhubungan dengan hak dan kewajiban desa Sumber Daya Manusia yang mengelola
tersebut. keuangan yang besar tersebut harus
Peraturan Pemerintah No.43 tahun 2014 dipersiapkan oleh Kepala Desa sebagai
tentang Desa sangat jelas mengatur tentang pelaksana pemerintahan desa.
pemerintahan desa, termasuk didalamnya Dalam pelaksanaan dan pengelolaan
tentang kewajiban oleh pemerintah kabupaten Keuangan Desa harus dikelola berdasarkan
untuk merumuskan dan membuat peraturan azas-azas transparan, akuntabel, partisipatif
daerah tentang Alokasi Dana Desa sebagai serta dilakukan dengan tertib dan disiplin
bagian dari kewenangan fiskal desa untuk anggaran, dan dikelola dalam masa 1(satu)
mengatur dan mengelola keuangannya. Untuk tahun anggaran yakni mulai 1 Januari sampai
melaksanakan kewenangan tersebut, dengan tangga1 31 Desember dalam tahun
pemerintah desa memiliki sumber-sumber berjalan tersebut. Begitu pula Alokasi Dana
penerimaan yang digunakan untuk membiayai Desa yang diterima oleh tiap desa yang
kegiatan yang dilakukan. Hal yang penting merupakan salah satu sumber keuangan desa
untuk diperhatikan adalah adanya kepastian dari bagian dari dana perimbangan keuangan
untuk pembiayaannya serta pada akhirnya Pusat dan daerah yang diterima oleh
proses pertangungjawaban penggunaan Pemerintah kabupaten/kota pada hekekatnya
anggaran tersebut. merupakan stimulan kepada desa agar mampu
Kini pemerintah memberi dukungan mengelola Alokasi Dana Desa secara efektif
keuangan kepada desa salah satunya adalah dan efisien. Pengelolaan Alokasi Dana Desa
berasal dari dana Perimbangan Keuangan juga harus transparan guna mewujudkan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah pengembangan, kegiatan masyarakat menuju
Daerah minimal 10% diperuntukkan bagi desa kemandirian desa. Kepala Desa sebagai
yang disebut Alokasi Dana Desa. Maksud Kepala Pemerintah Desa adalah pemegang
pemberian Alokasi Dana Desa sebenarnya
Hasman Husin Sulumin, Pertanggungjawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa Pada …………………………… 45
kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan hukum, maupun dokrin-dokrin hukum guna
mewakili Pemerintah Desa. menjawab isu hukum yang dihadapi. Dengan
Mencermati pengeloaan penggunaan kemampuan tersebut memberikan umpan
alokasi dana desa yang dilakukan oleh balik bagaimana mengendalikan proses sosial
pemerintah desa di Kabupaten Donggala saat sesuai semboyan savoir pour prevoir (dari
ini, masih terdapat permasalahan dalam hal ilmu muncul prediksi, dan dari prediksi
pertanggungjawaban pengunaan dana alokasi muncul aksi).
desa tersebut. Hal ini disebabkan antara lain Jenis penelitian yang akan digunakan
masih adanya petunjuk peraturan untuk dalam penelitian ini bersifat Yuridis
mengelola keuangan tersebut yang belum Empiris. Penelitian yang berbasis pada
dapat dipahami oleh aparat pengelola inventarisasi hukum positif, penemuan azas-
keuangan. Mekanisme penggunaan alokasi azas hukum dan penemuan hukum , yang
dana desa yang belum dilakukan menurut dilengkapi pengamatan operasionalisasi
petunjuk teknis yang diatur dalam hukum secara empiris yakni penelitian
pengelolaan keuangan desa sehingga kadang terhadap pertanggungjawaban penggunaan
terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh dana alokasi desa dalam pemerintahan desa
pejabat pengambil keputusan yang kini yang memandang gejala hukum secara murni
menjadi permasalahan di Kabupaten sebagai suatu fakta sosial. Pengkajian
Donggala yakni dana alokasi desa tersebut penelitian ini menggunakan analisis kualitatif
dipergunakan untuk pengadaan kendaraan yang menghasilkan data deskriftif analitis,
operasional Kepala Desa, hal tersebut diatas yaitu data yang dinyatakan oleh informan
menarik untuk diadakan penelitian tentang secara wawancara, serta tingkah laku yang
pertangungjawaban pengunaan dana alokasi nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai
desa yang telah dikucurkan oleh pemerintah sesuatu yang utuh.
pusat dalam upaya mempercepat roda Moleong mendefinisikan penelitian
pembangunan dari ditingkat desa, yang kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
diharapkan dapat berdampak pada untuk memahami fenomena tentang apa yang
pembangunan secara umum. Maka yang dialami oleh subjek peneliti secara holistik,
menjadi topik permasalahan adalah: dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
a. Bagaimana mekanisme kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
pertanggungjawaban pemerintah desa yang alamiah dan dengan memanfaatkan
dalam penggunaan alokasi dana desa? berbagai metode alamiah. Selanjutnya,
b. Bagaimana pengawasan dalam penggunaan Moleong mengemukakan bahwa pemaparan
alokasi dana desa oleh pemerintah deskriptif adalah pemaparan data yang
Kabupaten? dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka, dari pendapat ini
METODE dijelaskan penelitian deskriptif untuk
mendapatkan data yang berasal dari naskah,
Penulisan karya tulis ilmiah agar wawancara, catatan lapangan, foto, video,
mempunyai nilai ilmiah, maka perlu dokumen pribadi catatan atau memo dan
memperhatikan syarat-syarat metode ilmiah. dokumen resmi lainnya. Pendekatan ini tidak
Ilmiah atau tidak ilmiahnya sebuah karya tulis semata-mata bertujuan untuk mengungkapkan
dipengaruhi oleh pemilihan dan penggunaan kebenaran saja, tetapi juga memahami
metode penulisan, bahan atau data kajian serta kebenaran tersebut.
metode penelitian. Dalam penelitian hukum Berkaitan dengan jenis penelitian
mempersyaratkan suatu proses untuk yuridis empiris yang digunakan dalam
menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip penelitian ini, maka pendekatan yang
46 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 43-53 ISSN: 2302-2019
yang meliputi buku, artikel, karya tulis ilmiah, HASIL DAN PEMBAHASAN
media cetak, situs internet, Kamus Bahasa
Indonesia, Kamus Hukum, dan Ensiklopedia a. Mekanisme Pertanggungjawaban
Indonesia, referensi tertulis yang berkaitan Pemerintahan Desa dalam Penggunaan
dengan penelitian ini, dengan tujuan Alokasi Dana Desa
menemukan teori-teori yangberkaitan dengan Alokasi Dana Desa adalah dana yang
judul penelitian. bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Data sekunder ini didapat berbagai bahan- Belanja Daerah (APBD) Kabupaten yang
bahan hukum yakni : dialokasikan dengan tujuan pemerataan
1. Bahan hukum primer yang terdiri dari kemampuan keuangan antar desa untuk
peraturan perundang-undangan. mendanai kebutuhan desa dalam rangka
2. Bahan hukum sekunder, yakni bahan penyelenggaraan pemerintahan dan
hukum yang memberikan petunjuk atau pelaksanaan pembangunan serta pelayanan
penjelasan terhadap bahan-bahan hukum masyarakat. Alokasi Dana Desa merupakan
primer yang berupa buku-buku yang ditulis perolehan bagian keuangan desa dari
para ahli rancangan undang-undang, hasil kabupaten yang penyalurannya melalui Kas
penelitian terdahulu dan media massa yang Desa. Alokasi Dana Desa adalah bagian dana
isinya mempunyai relevansi dengan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
bahasan dalam penelitian ini. yang diterima oleh Kabupaten.
3. Bahan hukum tersier, yakni bahan-bahan Peraturan Daerah Kabupaten Donggala
hukum lainnya yang ada relevansinya Nomor 56 Tahun 2007 tentang Alokasi Dana
dengan pokok masalah yang memberikan Desa di Kabupaten Donggala, Alokasi Dana
info tentang bahan-bahan hukum primer Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah
dan sekunder antara lainartikel, kamus, dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
majalah dan internet. Daerah untuk desa yang selanjutnya menjadi
Data tersebut dianalisis kemudian bagian dari APBDesa yang bersumber dari
diuraikan secara deskriptif, sehingga topik bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
yang menjadi obyek penelitian dapat daerah yang diterima oleh Pemerintahan
dijelaskan secara gamblang berdasarkan Daerah. Dari hasil penelitian yang
kajian ilmu hukum. Analisis Bahan Hukum dilaksanakan di kabupaten Donggala,
yang dipergunakan adalah analisis kualitatif diperoleh gambaran tentang penggunaan
(tidak berbentuk angka), yang diperoleh dari Alokasi Dana Desa oleh pemerintahan desa
responden, diseleksi keabsahan dan secara umum di deskripsikan dalam
kejujurannya, kemudian digeneralisasikan penjelasan tentang Alokasi Dana Desa,
untuk menggambarkan keadaan populasi menyangkut maksud dan tujuan, penetapan
secara induktif, sedangkan bahan hukum dan perhitungan, pengaturan dan pengelolaan
sekunder digunakan sebagai landasan berfikir sampai pada pelaporan penggunaan Alokasi
untuk merumuskan sekaligus membahas hasil Dana Desa.
penelitian lapangan, dengan cara ini diperoleh Alokasi dana desa dalam APBD
kesimpulan. Selanjutnya hasil dari penelitian kabupaten/ kota dianggarkan pada bagian
dideskripsikan untuk menjawab permasalahan pemerintah desa. Pemerintah desa membuka
yang diangkat yakni tentang mekanisme rekening pada bank yang ditunjuk
penggunaan alokasi dana desa serta berdasarkan keputusan kepala desa. Kepala
pertanggungjawabannya. desa mengajukan permohonan penyaluran
alokasi dana desa kepada bupati c.q kepala
bagian pemerintah desa sekretariat daerah
kabupaten/ kota melalui camat setelah
48 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 43-53 ISSN: 2302-2019
pahamnya masyarakat akan adanya program penggunaan dana Alokasi Dana Desa.
Alokasi Dana Desa sehingga perlu adanya Analisis tersebut juga didukung oleh
sosialisasi dan transparansi penggunaan dana kenyataan bahwa pelaksanaan kegiatan fisik
Alokasi Dana Desa dari pemerintahan desa yang didanai Alokasi Dana Desa diserahkan
kemudian pertanggungjawaban penggunaan kepada kepala dusun atau perangkat desa,
Alokasi Dana Desa oleh pengelola keuangan sedangkan sebagian besar menginformasikan
desa. kepada masyarakat tentang dana yang
Pertanggungjawaban penggunaan diterimanya. Hal tersebut sesuai dengan
Alokasi Dana Desa merupakan bentuk ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
konsekuensi atas penggunaan dana publik Donggala Nomor 56 Tahun 2007 tentang
yang dipercayakan kepada pemerintah desa. Alokasi Dana Desa, bahwa kegiatan yang
Dilihat dari bentuk pertanggungjawaban, pada bersumber dari Alokasi Dana Desa harus
desa-desa dikabupaten Donggala cenderung dipertanggungjawabkan secara langsung
bersifat administratif. Pertanggungjawaban kepada masyarakat dan Badan
administratif merupakan pertanggungjawaban Permusyarawatan Desa serta pelaksanaan
pemerintah desa atas kegiatan pelaksanaan Alokasi Dana Desa harus dilakukan secara
Alokasi Dana Desa secara administratif Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel.
berupa Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
Alokasi Dana Desa atas pengawasan Camat b. Pengawasan Penggunaan Alokasi Dana
kepada Bupati Donggala melalui Bagian Tata Desa Oleh Pemerinta Kabupaten.
Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Pengawasan terhadap Alokasi Dana
Kabupaten Donggala. Menurut Peraturan Desa beserta kegiatan pelaksanaannya
Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan berwenang dan oleh masyarakat sesuai
Desa, bahwa pertanggungjawaban dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
disampaikan dalam bentuk pelaporan hasil berlaku. Jika terjadi penyimpangan atau
pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa. penyalahgunaan Alokasi Dana Desa, maka
Pelaporan dilakukan setiap bulan (Laporan penyelesaiannya secara berjenjang, sesuai
Berkala) dan setiap akhir tahun (SPJ) dan dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
dilaksanakan secara struktural dari Kepala Pengawasan pelaksanaan alokasi dana desa
Desa kepada Camat, kemudian oleh Camat tidak terlepas dari struktur tugas dan
diteruskan Kepada Bupati. Namun dalam kewenangan serta pertangungjawaban
pelaksanaannya, pertanggungjawaban Alokasi sebagaimana disusun dalam struktur
Dana Desa pada desa-desa dilakukan 4 kali organisasi pelaksana. Hasil penelitian
dalam tahun yakni pada saat untuk pencairan menunjukkan bahwa struktur organisasi
Alokasi Dana Desa tahap selanjutnya dan pelaksana alokasi dana desa telah dibentuk
tahun selanjutnya bahkan pada awal di dengan baik sehingga memberikan garis
implementasikan program Alokasi Dana Desa kewenangan dan tugas serta arah
pertanggungjawaban hanya dilakukan pada pertanggungjawaban antar fungsi yang jelas.
akhir tahun. Akan tetapi dalam pelaksanaannya di
Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa lapangan pelaksanaan fungsi belum
telah terjadi pertanggungjawaban secara sepenuhnya berjalan, terutama berkaitan
langsung kepada masyarakat. Hal tersebut dengan pelaksanaan fungsi yang melibatkan
terjadi karena ada transparansi atau beberapa pejabat pelaksana serta LPMD yang
keterbukaan oleh pemerintah desa sebagai diakibatkan ketidakmengertian akan tugas dan
pengelola Alokasi Dana Desa kepada tanggung jawab masing-masing sehingga
masyarakat dalam bentuk informasi mengurangi efektivitas pengawasan.
50 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 43-53 ISSN: 2302-2019
Organisasi atau satuan kerja perangkat Kabupaten Donggala yakni Dinas Pengelolan
daerah (SKPD) yang memonitoring jalannya Pendapatan Kekayaan dan Aset Daerah
alokasi dana desa pada setiap desa di sebagai Dinas yang mentransfer dana Alokasi
Kabupaten Donggala dari mulai penyusunan Dana Desa, berkepentingan mengawasi
anggaran, penatausahaan (pencairan dana ) penggunaan Alokasi Dana Desa yang telah
sampai dengan pertanggung jawabannya yaitu dikucurkan kepada Pemerintahan Desa
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan melalui rekening desa maupun yang
Pemerintahan Desa dan semua kecamatan menyelenggarakan pengawasan seperti
yang ada di Kabupaten Donggala. Inspektorat Kabupaten Donggala yang
Pertanggungjawaban alokasi dana desa mempunyai tugas mengawasi penggunaan
(ADD) terintegrasi dengan pertanggung keuangan negara yang digunakan oleh
jawaban APBDesa, sehingga bentuk pemerintahan desa yang ada di Kabupaten
pertanggung jawabannya adalah pertanggung Donggala yang merupakan wilayah kerja dari
jawaban APBDesa. Penyampaian laporan Inspektorat Kabupaten Donggala.
dilaksanakan melalui jalur struktural, yaitu Berdasarkan pengamatan peneliti,
dari tim pelaksana tingkat desa dan diketahui pengawasan secara fungsional pada desa-desa
kepala desa ke tim pendamping tingkat yang berupa pelaporan yang seharusnya
kecamatan secara bertahap. Tim pendamping dilakukan setiap bulan (Laporan Berkala) dan
tingkat kecamatan membuat laporan/ rekapan setiap akhir tahun (SPJ), namun pada
dari seluruh laporan tingkat desa di wilayah pelaksanaannya dilakukan 4 kali dalam satu
dan secara bertahap melaporkannya kepada tahun. Apabila dikaitkan dengan peraturan
bupati cq. Tim fasilitas tingkat kabupaten/ yang mengatur mengenai pengawasan
kota. Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa yakni
tugas pendampingan tim pendamping Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37
dibebankan kepada APBD kabupaten diluar Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
dana Alokasi Dana Desa (ADD). Keuangan Desa, pada pasal 24 menjelaskan
Mekanisme pengawasan yang dilakukan bahwa pemerintah Provinsi wajib
oleh Badan Perwakilan Desa, mempunyai mengkoordinir pemberian dan penyaluran
peran yang strategis dalam ikut mengawal Alokasi Dana Desa oleh Pemerintah
penggunaan dana desa tersebut agar tidak Kabupaten. Sedangkan Pemerintah
diselewengkan sesuai ketentuan pasal 48 dan Kabupaten dan Camat wajib membina dan
51 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun mengawasi pelaksanaan pengelolaan
2014 tentang desa dimana pengawasan keuangan desa. Berdasarkan fenomena di
penggunana anggaran harus dilakukan secara lapangan, pengawasan oleh Pemerintah
akuntabel, transparan dan diketahui oleh Provinsi, Kabupaten, maupun Camat yang
masyarakat. Pengawasan penggunaan terjadi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa oleh pemerintah pada desa sudah sesuai dengan aturan yang
Kabupaten dilakukan terhadap jalannya berlaku. Namun masih perlu ditingkatkan
pemerintahan dan pembangunan agar dalam dalam kuantitasnya dan kualitas pengawasan.
pelaksanaannya tidak menyimpang dari Berdasarkan Peraturan Daerah
rencana yang telah ditetapkan dan aturan yang Kabupaten Donggala Nomor 56 Tahun 2007
berlaku berdasarkan terdahap pelaksanaan tentang Alokasi Dana Desa bahwa
fisik maupun pengelolaan keuangan. Pengawasan Alokasi Dana Desa terintegrasi
Pengawasan pemerintah Kabupaten terhadap dengan pertanggungjawaban APBDes
pengelolaan Alokasi Dana Desa secara sehingga bentuk pertanggungjawaban Alokasi
fungsional yakni pengawasan oleh aparat Dana Desa adalah APBDes.
pengawas atau satuan organisasi pemerintah Pertanggungjawaban yang bersumber dari
Hasman Husin Sulumin, Pertanggungjawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa Pada …………………………… 51
1. Mekanisme pertanggungjawaban
pemerintahan desa dalam penggunaan
alokasi dana desa dimulai dari tahapan
perencanaan,pelaksanaan, pengawasan
52 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 43-53 ISSN: 2302-2019