Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA URASO

KECAMATAN MAPPEDECENG KABUPATEN LUWU UTARA

Faizah Inas Ramdhani


Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar
Email: faizahinasramdhani@gmail.com

ABSTRAK

Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng


Kabupaten Luwu Utara. Pembimbing I: Prof. Dr. Ir. H. Ilham Thaief, MM, MBA, IPU
dan Pembimbing II: Prof. Dr. H. Thamrin Tahir, M.Si. Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tahapan pengelolaan Alokasi Dana Desa tahun anggaran 2018 di
Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, sampai laporan pertanggungjawabannya yang diprioritaskan
bagi pemberdayaan masyarakat desa serta bagaimana penggunaan dan pengawasan
anggaran ADD tersebut. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif
kualitatif yang dibuat berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
penelitian.Adapun informan penelitian ini adalah perangkat desa yang bertugas dalam
pengelolaan ADD dan beberapa element masyarakat desa. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tahap pengelolaan ADD sudah berjalan sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.113 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Luwu Utara No.9
Tahun 2018.Untuk penggunaan dan pengawasan ADD telah memenuhi prinsip
akuntabilitas dan transparansi.

Kata Kunci: Pengelolaan Alokasi Dana Desa, pemberdayaan masyarakat desa, deskriptif
kualitatif.

1
PENDAHULUAN bantuan keuangan dari pusat dan

daerah. Keuangan desa pada


A. Latar Belakang
dasarnya merupakan subsistem dari
Salah satu dampak positif dari
keuangan negara.
otonomi daerah adalah terjadinya
Berdasarkan pasal 71 Undang-
perubahan sistem pemerintahan dari
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
sistem sentralistik ke sistem
desa menyebutkan bahwa “keuangan
desentralistik. Desentralisasi dalam
desa adalah semua hak dan kewajiban
otonomi daerah berarti ada pelimpahan
desa yang dapat dinilai dengan uang
wewenang dari pemerintah pusat ke
serta segala sesuatu baik berupa uang
pemerintah daerah. Pelimpahan
maupun barang yang berhubungan
wewenang tersebut berarti pemberian
dengan pelaksanaan hak dan
kewenangan dan keleluasaan kepada
kewajiban desa.” Desa dapat
daerah untuk mengelola dan
menjalankan otonomi yang lebih luas
memanfaatkan sumber daya daerah
untuk mengatur dan mengurus sendiri
secara optimal. Meskipun titik berat
urusan pemerintah berdasarkan asas
otonomi diletakkan pada tingkat
otonomi dan tugas pembantuan. Hal
Kabupaten/Kota, namun secara esensi
ini berarti setiap desa diberikan hak,
sebenarnya kemandirian tersebut harus
kewajiban dan wewenang untuk
dimulai dari level pemerintahan di tingkat
mengelola apa yang dimiliki oleh desa
paling bawah, yaitu desa. Untuk
tersebut demi tercapainya
menyelenggarakan otonomi daerah
kesejahteraan masyarakat (Darmiasih,
tentunya desa memerlukan kewenangan
2015:19).
dan kemampuan untuk mencari sumber
Pemberian otonomi yang lebih
keuangan sendiri dan didukung dengan
luas kepada desa ini memiliki dua
2
alasan, yaitu yang pertama, karena desa. Alokasi Dana Desa (ADD)

rendahnya kapabilitas dan efektivitas adalah dana yang diberikan oleh

pemerintah desa dalam mendorong proses Pemerintah Kabupaten atau Kota

pembangunan dan kehidupan demokrasi di yang berasal dari dana perimbangan

desa. Kedua, tuntutan perluasan otonomi keuangan pusat dan daerah. Bagian

itu juga muncul sebagai jawaban untuk dari dana perimbangan pusat dan

memasuki era new game yang membawa daerah yang diterima oleh

new rules pada semua aspek kehidupan Kabupaten atau Kota untuk desa ini

manusia di masa yang akan datang paling sedikit 10% dari distribusi

(Mardiasmo, 2002: 22). proporsional untuk setiap desa

Tujuan utama penyelenggaraan (Lestari, 2014: 14).

otonomi daerah adalah untuk Pada dasarnya, setiap desa

meningkatkan pelayanan publik dan mendapatkan Alokasi Dana Desa

meningkatkan perekonomian daerah. sesuai dengan porsi masing-masing.

Oleh karena itu, pemerintah Penyaluran Alokasi Dana Desa ini,

mengeluarkan kebijakan yang disalurkan dengan perhitungan dimana

dinamakan Alokasi Dana Desa (ADD) 90% berdasarkan pemerataan (Alokasi

untuk menunjang segala sektor di Dasar) dan sebesar 10% (Alokasi

masyarakat. ADD merupakan salah satu Formula) berdasarkan variabel jumlah

bentuk hubungan keuangan antar tingkat penduduk desa sebesar 25%, angka

pemerintahan yaitu hubungan keuangan kemiskinan desa 35%, luas wilayah

antara pemerintahan kabupaten dengan desa 10%, dan tingkat kesulitan

pemerintahan desa, untuk merumuskan geografis desa sebesar 30%. (PMK

hubungan keuangan yang sesuai maka 49/PMK.07/2016).

diperlukan pemahaman mengenai

kewenangan yang dimiliki pemerintah


3
TINJAUAN PUSTAKA DAN keanekaragaman, partisipasi,

KERANGKA PIKIR otononi asli, demokratisasi dan

pemberdayaan masyarakat.
A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Desa Pemerintah desa terdiri dari

Berdasarkan UU No. 6 tahun 2014 Kepala Desa dan perangkat desa.

Bab 1 pasal 1 tentang desa, desa adalah Kepala Desa adalah unsur

desa dan desa adat atau yang disebut penyelenggara pemerintahan desa

dengan nama lain, selanjutnya disebut (Sukriono, 2008:35). Sedangkan

desa, adalah kesatuan masyarakat hukum perangkat desa merupakan bagian

yang memiliki batas wilayah yang dari unsur pemerintah desa yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus terdiri dari sekretaris desa dan

urusan pemerintahan, kepentingan perangkat desa lainnya yang

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa merupakan aparatur desa dibawah

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak naungan kepala Desa (Gunawan,

tradisional yang diakui dan dihormati 2013:67). Dalam pasal 48 UU No. 6

dalam sistem pemerintahan Negara Tahun 2014, disebutkan bahwa

Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 6 perangkat desa terdiri atas: (a)

Tahun 2014). Sekretaris Desa, (b) Pelaksana

Kewilayahan, dan (c) Pelaksana


Desa menurut H.A.W. Widjaja Teknis. Perangkat desa sebagaimana
(2003:1) adalah sebagai kesatuan
dimaksud dalam pasal 48 bertugas
masyarakat hukum yang mempunyai membantu kepala desa dalam
susunan asli berdasarkan hak asal-usul melaksanakan tugas dan
yangbersifat istimewa. Landasan wewenangnya. Perangkat desa
pemikiran dalam mengenai
diangkat oleh kepala desa setelah
pemerintahan desa adalah
4
dikonsultasikan dengan Camat atas nama petugas pemungutan penerimaan desa,

Bupati/Walikota. menyetujui pengeluaran yang

2. Alokasi Dana Desa (ADD) kk ditetapkandalam APB Desa,

melakukan tindakan yang


Alokasi Dana Desa merupakan dana
mengakibatkan pengeluaranatas beban
yang dialokasikan oleh Pemerintah
APB Desa (Permendagri No. 113
Kabupaten atau Kota untuk desa, yang
Tahun 2014).
bersumber dari bagian dana perimbangan
a. Dasar Hukum Alokasi Dana
keuangan pusat dan daerah yang diterima
Desa
oleh Kabupaten atau Kota (PP No. 72
Dalam kaitannya dengan topik
Tahun 2005 Pasal 1 ayat 11).
bahasan pelaksanaan penggunaan
Alokasi Dana Desa Menurut
Alokasi Dana Desa, maka dasar
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
hukum yang berkaitan dengan
yaitu dana perimbangan keuangan pusat
pelaksanaan ADD diantaranya:
dan daerah yang diterima oleh

Kabupaten/Kota yang dalam pembagiannya 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun

untuk tiap desa dibagikan secara 2014 Tentang Desa, BAB VIII

proporsional. Dalam pengelolaan keuangan Keuangan Desa Dan Aset Desa ,

desa, pemegang kekuasaan pengelolaan Bagian Kesatu (Keuangan Desa,

keuangan desa dan mewakili pemerintah Pasal 71-75) dan bagian kedua (Aset

desa dalam kepemilikan kekayaan milik Desa, Pasal76-77);

desa yang dipisahkan adalah Kepala Desa. 2. Peraturan Pemerintah Dalam

Kepala Desa bertugas untuk menetapkan Negeri Nomor 37 Tahun 2007

kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa, Tentang Pedoman Pengelolaan

menetapkan PTPKD (Pelaksana Teknis KeuanganDesa;

Pengelolaan Keuangan Desa), menetapkan


3. Peraturan Pemerintah Republik
5
Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Alokasi Dana Desa Nilai (Rp)

TentangDesa;
Triwulan I Rp. 44.963.000
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
Triwulan II Rp. 43.192.050
2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
Triwulan III Rp. 47. 843. 250

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun Triwulan IV Rp. 44.178.000


Sumber: Pemerintah Desa Uraso 2018
2008 Tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Alokasi dana desa digunakan

Tentang Pemerintahan Daerah; untuk membiayai penyelenggaraan

b. Pengelolaan Alokasi Dana Desa pemerintahan, pembangunan,

pemberdayaan masyarakat dan


Desa Uraso Kecamatan
kemasyarakatan. Alokasi Dana Desa
Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara
harus diprioritaskan untuk
adalah salahsatu desa yang menerima ADD
pembangunan dan pemberdayaan
pada tahun 2018 dengan jumlah yang tidak
masyarakat (PP No. 60 Tahun 2014
sedikit. Dimana dana tersebut harus
Pasal 19). Pembangunan desa adalah
dipertanggungjawabkan sesuai dengan
untuk meningkatkankesejahteraan
ketentuan yang berlaku, dan agar dana
masyarakat desa dan kualitas hidup
tersebut bisa sampai pada tujuannya.
manusia serta penanggulangan
Berikut adalah rincian alokasi dana desa di
kemiskinan. Pengelolaan ADD
desa Uraso tahun 2018 yang dapat dilihat
meliputi tiga kegiatan utama yaitu
pada tabel dibawah ini:
perencanaan, pelaksanaan, dan laporan
Tabel 1: Rincian Alokasi Dana Desa
pertanggungjawaban.
Tahun Anggaran 2018
1) Perencanaan

Perencanaan ADD diatur

dalam Pasal 20 hingga Pasal 23

6 Peraturan Menteri Dalam Negeri


Nomor 113 Tahun 2014 tentang 2014 tentang Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan Keuangan Desa. Desa. Berdasarkan pasal- pasal

Berdasarkan pasal- pasal tersebut tersebut disimpulkan bahwa kegiatan

disimpulkan bahwa kegiatan pada tahap pada tahap pelaksanaan dalam

perencanaan dalam pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan desa,meliputi:

desa,meliputi: a) Semua penerimaan dan

a) Sekertaris Desa menyusun Rancangan pengeluaran desa dilaksanakan

Peraturan Desa tentang APBDesa melalui rekening desa dengan

berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan; didukung oleh bukti yang lengkap

b) Sekertaris Desa menyampaikan kepada dansah;

Kepala Desa untuk kemudian melakukan b) Pengeluaran desa yang

Musrembangdes yang melibatkan BPD mengakibatkan beban APBDesa tidak

dan masyarakat untuk disepakati; dapat dilakukan sebelum rancangan

c) Rancangan Peraturan Desa tentang peraturan desa tentang APBDesa

APBDesa disepakati paling lambat bulan ditetapkan menjadi peraturan desa;

oktober tahun berjalan; c) Penggunaan biaya tak terduga

d) Rancangan Peraturan Desa tentang terlebih dulu harus dibuat Rincian

APBDesa yang telah disepakati bersama Anggaran Biaya yang disahkan

disampaikan oleh Kepala Desa kepada Kepala Desa;

Bupati /Walikota melalui camat paling d) Pelaksanaan kegiatan harus

lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk mengajukan Rencana Anggaran Biaya

dievaluasi. yang diverivikasi oleh Sekertaris Desa

2) Pelaksanaan dengan meneliti kelengkapan

Pelaksanaan ADD diatur dalam permintaan pembayaran, menguji

Pasal 24 hingga Pasal 34 Peraturan kebenaran perhitungan tagihan,

Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun menguji ketersediaan dana untuk
7
kegiatan yang dimaksud; paling lambat bulan Januari tahun

e) Berdasarkan Rencana Anggaran Biaya, berikutnya;

pelaksana kegiatan mengajukanSPP; c) Sekertaris Desa menyusun

f) Sekertaris Desa harus menolak laporan pertanggungjawaban yang

permintaan pembayaran oleh pelaksana terdiri dari pendapatan, pengeluaran,

kegiatan apabila tidak memenuhi dan pembiayaan dengan

persyaratan dan apabila memenuhi melampirkan format laporan

persyaratan Kepala Desa menyetujui dan pertanggungjawaban Realisasi

bendahara melakukan pembayaran. Anggaran Pelaksanaan APBDesa

3) Laporan Pertanggungjawaban tahun anggaran berkenaan, format

Laporan Kekayaan Milik Desa per


Laporan pertanggungjawaban
31 Desember tahun anggaran
ADD diatur dalam Pasal 37 dan pasal 38
berkenaan, dan format Laporan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Program Pemerintah dan Pemerintah
113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Daerah yang masuk kedesa;
Keuangan Desa. Berdasarkan pasal
d) Kepala Desa menyampaikan
tersebut disimpulkan bahwa kegiatan
kepada Bupati/Walikota setiap akhir
pada tahap laporan pertanggungjawaban
tahun anggaran melalui Camat
dalam pengelolaan keuangan
paling lambat 1 (satu) bulan setelah
desa,meliputi:
akhir tahun anggaran;
a) Sekertaris Desa menyusun laporan
e) Laporan realisasi dan laporan
semester pertama dan Kepala Desa
pertanggungjawaban pelaksanaan
menyampaikan kepada Bupati/Walikota
APBDesa diinformaskan ke
pada akhir bulan Juni tahunberjalan;
masyarakat secara tertulis dan
b) Sekertaris Desa menyusun laporan
dengan media informasi yang mudah
semester akhir tahun dan Kepala Desa
diakses oleh masyarakat.
menyampaikan kepada Bupati/Walikota 8
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan

di salah satu desa yang ada di


A. Pendekatan Penelitian
Kabupaten Luwu Utara yang bernama
Penelitian ini merupakan penelitian
Desa Uraso. Merupakan desa yang
deskriptif kualitatif yang menggambarkan
terletak di Kecamatan Mappedeceng
pengelolaan ADD berdasarkan Peraturan
dan berada dijalan poros Trans
Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
Sulawesi. Adapun waktu pelaksanaan
2014 secara umum dan Peraturan Bupati
penelitian ini dilakukan pada bulan
Luwu Utara No. 9 Tahun 2018 secara
September-Oktober 2019.
khusus tentang Pengelolaan Keuangan
B. Jenis Dan Sumber Data
Desa di Desa Uraso Kecamatan

Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara. Jenis data yang digunakan dalam

Pengelolaan ADD yang dimaksud adalah penelitian ini adalah Data Subyek

keseluruhan tahap kegiatan yang meliputi: (self- report data), dimana jenis data

perencanaan, pelaksanaan, dan penelitiannya berupa opini, sikap,

laporanpertanggungjawaban ADD. pengalaman atau karakteristik dari

Penelitian ini dilakukan melalui seseorang atau sekelompok orang

pengamatan langsung di lapangan yakni yang menjadi subyek penelitian

desa yang telah dipilih oleh peneliti dengan (Indriantoro, 1999:145).

carapurposive sampling, yaitu sampel yang C. Informan Penelitian

telah ditetapkan oleh peneliti dengan alasan


Teknik pnentuan sampel dalam
dan tujuan khusus. Hal ini dilakukan untuk
penelitian kualitatif dengan cara
mendapatkan informasi maksimal
memilih orang tertentu (informan key)
mengenai unsur-unsur yang diteliti.
dengan pertimbangan akan
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
memberikan data yang diperlukan.

9
Peneliti akan mengambil informan untuk responden yang lebih mendalam dan

dijadikan sampel sebanyak 10 orang dalam jumlah respondennya relatif lebih

penelitian ini, yang terdiri dari pemerintah sedikit/kecil (Sugiyono, 2012:188).

desa dan beberapa element masyarakat di Peneliti melakukan tanya jawab serta

desa Uraso Kecamatan Mappedeceng percakapan secara langsung dan

Kabupaten Luwu Utara. Informan tersebut mendalam (indepth interview) kepada

adalah sebagai berikut: kepala desa, informan yang kompeten dalam

sekertaris desa, bendahara desa, kaur pengelolaan Alokasi Dana Desa.

kesra, ketua BPD, kepala dusun, tokoh 3. Dokumentasi

adat, tokoh pemuda, ketua PKK dan tokoh


Yaitu pengumpulan data yang
masyarakat.
diperoleh melalui pengkajian dan
D. Teknik Pengumpulan Data
penelaahan terhadap catatan tertulis
1. Observasi (Pengamatan)
maupun dokumen-dokumen yang

Yaitu teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah yang

tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada diteliti. Dokumen yang digunakan bisa

obyek-obyek alam yang lain. Teknik ini berbentuk gambar, tulisan, peraturan,

digunakan bila penelitian berkenaan kebijakan, dan dokumen lain yang

dengan perilaku manusia, proses kerja, dapat mendukung penelitian yang

gejala-gejala alam dan bila responden yang dilakukan oleh peneliti. Dalam

diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, penelitian ini dokumen yang

2012:196). digunakan antara lain Ringkasan

2. Interview (Wawancara) APBDes, SPP, Kwitansi, Nota

Pesanan, Buku Kas Umum, dan


Merupakan teknik pengumpulan data
beberapa dokumen penting lainnya.
yang digunakan oleh peneliti apabila ingin

mengetahui hal-hal atau informasi dari


10
E. Teknik Analisis Data laporan akhir lengkap tersusun

(Prastowo, 2012:242).
Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 2. Penyajian Data

Model Miles dan Huberman (Prastowo,


Penyajian data merupakan
2012: 241) dimana analisis data kualitatif
sekumpulan informasi tersusun yang
adalah proses analisis yang terdiri dari tiga
memberi kemungkinan adanya
alur kegiatan yang terjadi secara
penarikan kesimpulan dan
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian
pengambilan tindakan. Penyajian data
data, dan penarikan kesimpulan atau
bisa dilakukan dalam bentuk uraian
verifikasi.
singkat, bagan, hubungan antar

1. Reduksi Data kategori, flowchart dan sejenisnya.

Semuanya dirancang untuk


Reduksi data berarti merangkum,
menggabungkan informasi yang
memilih hal-hal yang pokok,
tersusun dalam suatu bentuk yang
memfokuskan pada hal-hal yang penting,
padu dan mudah diraih. Dengan
dicari tema dan polanya. Reduksi data ini
demikian, maka akan memudahkan
berlangsung secara terus-menerus selama
peneliti untuk memahami apa yang
proyek yang berorientasi kualitatif
terjadi, merencanakan tahap
berlangsung. Selama pengumpulan data
selanjutnya berdasarkan apa yang
berjalan, maka tahap reduksi selanjutnya
telah dipahami tersebut (Sugiyono,
berlangsung yaitu membuat ringkasan,
2011: 249).
mengode, menelusur tema, membuat
3. Penarikan Kesimpulan
gugus-gugus, dan membuat partisi.

Reduksi data ini bahkan berjalan hingga Untuk langkah ketiga ini, peneliti

setelah penelitian di lapangan berakhir dan mulai mencari arti fenomena,

mencatat keteraturan, pola


11
penjelasan, alur sebab-akibat, dan Luwu Utara akhirnya menjadi Desa

proposisi. Kesimpulan yang ada kemudian Depenitif pada tahun 1994, dan

diverifikasi selama penelitian kemudian pada tahun 1995 Desa

berlangsung. Temuan dapat berupa Uraso memekarkan Desa yaitu Desa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang Harapan.

sebelumnya masih belum jelas atau gelap Desa Uraso terletak di

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, Kecamatan Mappedeceng Kabupaten

dapat berupa hubungan kausal atau Luwu Utara Provinsi Sulawesi

interaktif, hipotesis atau teori (Prastowo, Selatan. Desa ini terletak dijalan

2012: 247). poros dengan jarak tempuh ± 10 km

HASIL PENELITIAN DAN dari kota Masamba Kabupaten Luwu

PEMBAHASAN Utara dengan luas wilayah 16 km2 .

A. Gambaran Umum Lokasi Berdasarkan data sekunder

Penelitian yang diambil dari kantor Desa Uraso

1. Profil Wilayah Penelitian menunjukkan bahwa di desa Uraso

Desa Uraso adalah desa yang pada tahun 2019 terdapat 546 kepala

terletak di jalan poros Trans Sulawesi keluarga dengan jumlah keseluruhan

yang termasuk dalam wilayah Kecamatan penduduknya sebanyak 1908 jiwa,

Mappedeceng di Kabupaten Luwu. Pada dengan jumlah penduduk laki-laki

tahun 1992 Desa Uraso merupakan sebanyak 969 dan perempuan

pemekaran dari desa yaitu Desa sebanyak 939.

Mappedeceng. Pada saat itu terdiri dari 4 Tingkat pendidikan penduduk

dusun yaitu Dusun Uraso, Dusun di Desa Uraso berdasarkan data tahun

Kampung Baru, Dusun Harapan dan 2019 yang tertinggi adalah SD yaitu

Dusun Tambak Sari. Desa Uraso sebanyak 791 orang sedangkan untuk

Kecamatan Mappedeceng di Kabupaten tingkat pendidikan yang terendah


12
adalah sarjana yaitu hanya sebanyak 180 B. Hasil Penelitian

orang. Jumlah ini mas ih terus bertambah. 1. Analisis Pengelolaan Alokasi

Rata-rata mata pencaharian Dana Desa di Desa Uraso

penduduk desa Uraso adalah petani, hal Kecamatan Mappedeceng

ini disebabkan karena keadaan ekonomi Kabupaten Luwu Utara Tahun

mayoritas warga desa dipengaruhi oleh 2018

struktur yang sifatnya pertanian. Selain


Dalam pengelolaan Alokasi
petani, sebagian lainnya lagi berprofesi
Dana Desa terdapat tiga tahapan
sebagai pedagang, Pegawai Negeri Sipil,
pokok yang harus dikerjakan oleh para
dan buruh.
pemegang tugas dalam Pemerintahan
2. Profil Informan
Desa agar dana tersebut dapat
a) Tingkat Umur Informan
dicairkan oleh Pemerintah Daerah dan

Tabel 2. Tingkat Umur Informan kemudian dipergunakan sebagaimana

Tingkat Umur Frekuensi Persen(%) yang telah dimusyawarahkan

22-32 3 30 sebelumnya. Berikut adalah proses

33-40 2 20 pengelolaan Alokasi Dana Desa tahun

41-50 1 10 anggaran 2018 di Desa Uraso

51-60 3 30 Kecamatan Mappedeceng Kabupaten

61-70 1 10 Luwu Utara.

Jumlah 10 100 a. Perencanaan Alokasi Dana Desa

Sumber: Kantor Desa Uraso (2019)


Berdasarkan Permendagri No. 113
b) Tingkat Pendidikan Informan
tahun 2014 perencanaan merupakan
Tabel 3. Tingkat Pendidikan Informan
tahap awal dalam pengelolaan ADD.
Tingkat Pend. Frekuensi Persen (%)
Kegiatan perencanaan ini dilakukan
SMA 7 70
untuk menyusun kegiatan pelaksanaan
S1 3 30 13
ADD. Pertama, tiap dusun akan pelaksanaan pembangunan yang ada di
desa. Hal ini bertujuan agar setiap
mengadakan Musyawarah Dusun (Musdus) dusun bermusyawarah dengan warga
sekitartentang apa yang mereka
untuk menampung usulan-usulan butuhkan” (Hasil wawancara 02
Oktober 2019)
masyarakat mengenai program kerja apa
Perencanaan Alokasi Dana Desa
saja yang akan dilakukan untuk tahun yang
secara singkat dapat diuraikan sebagai
berkenaan. Disisi lain pemerintah desa
berikut: (1) Kepala Desa selaku
membahas tentang perencanaan
penenggungjawab ADD memimpin
pembangunan desa yang meliputi Rencana
musyawarah desa untuk membahas
Pembangunan Jangka Menengah Desa
rencana penggunaan ADD, (2)
(RPJM) dan Rencana Kerja Pemerintah
Musyawarah desa dihadiri oleh unsur
Desa (RKP). Kemudian BPD
pemerintah desa, Badan
menyelenggarakan Musrenbangdes yang
Permusyawaratan Desa (BPD),
diadakan untuk membahas dan
lembaga kemasyarakatan desa, dan
menyepakati bersama mengenai rancangan
tokoh masyarakat, serta wajib dihadiri
RKP Desa dan juga untuk membahas
oleh Tim Fasilitasi Kecamatan, (3)
tentang prioritas dan skala prioritas
Tim Pelaksana Desa menyampaikan
program kerja yang akan dilakukan pada
rancangan penggunaan ADD secara
tahun berkenaan sesuai dengan usulan
keseluruhan kepada peserta
masyarakat pada saat Musdus.
musyawarah. Rancangan penggunaan
Hal ini sesuai dengan hasil
ADD didasarkan pada skala prioritas
wawancara peneliti dengan salah satu
hasil musrenbangdes tahun
informan yang berinisial R (27 Tahun)
sebelumnya, (4) Rancangan
mengatakan bahwa :
penggunaan ADD yang disepakati
“Yang pertama dilakukan dalam
perencanaan ADD adalah sekertaris desa dalam musyawarah desa, dituangkan
melaporkan kepada kepala desa agar
memerintahkan setiap kepala dalam rencana penggunaan ADD yang
dusunnyauntuk melakukan Musdus tentang 14
merupakan salah satu bahan penyusunan Hal ini telah sesuai dengan

APBDes. yang diungkapkan oleh informan

b. Pelaksanaan Alokasi Dana Desa berinisial AA (26 Tahun) mengatakan

Dalam pelaksanaan kegiatan- bahwa :

kegiatan yang pembiayaannya bersumber “Semua penerimaan dan


pengeluaran desa dilaksanakan
dari ADD sepenuhnya dilaksanakan oleh berdasarkan APBDesa dan setiap
rencana anggaran biaya akan
Tim Pelaksana Desa (Pemerintah Desa). diverifikasi dulu oleh sekertaris desa
setelah itu di setujui oleh kepala desa”
Untuk pelaksanaan pembangunan yang (Hasil Wawancara 02 Oktober 2019)

didanai oleh ADD harus melibatkan Setelah Rencana Anggaran

seluruh masyarakat atau lembaga Biaya ditetapkan, pelaksana kegiatan

kemasyarakatan, dan dilaksanakan secara kemudian mengajukan SPP dan

swakelola dengan menggunakan sumber sekertaris wajib menolak permintaan

daya atau bahan baku lokal, dan pembayaran oleh pelaksana apabila

diupayakan dengan lebih banyak menyerap tidak memenuhi persyaratan yang

tenaga kerja dari masyarakat desa setempat dibutuhkan, dan kepala desa tidak bisa

(UU No. 6 Tahun 2014). menyetujui permintaan tersebut

Pada tahapan pelaksanaan Alokasi apabila sekertaris menolaknya.

Dana Desa harus selalu berpedoman pada Untuk tahap pelaksanaan ADD

APBDesa yang sudah ditetapkan menjadi di Desa Uraso Kecamatan

Peraturan Desa. Selain itu setiap Mappedeceng sudah sesuai dengan

penggunaan biaya atau pengeluaran peraturan yang berlaku dan Desa

terlebih dulu harus dibuatkan Rincian Uraso merupakan salah satu desa yang

Anggaran Biaya yang akan disahkan oleh termasuk cepat dalam penyerahan

kepala desa. Sedangkan untuk setiap dokumen pencairan ADD ke

Rencana Anggaran Biaya (RAB) akan pemerintah daerah.

diperiksa terlebih dulu oleh sekertaris desa.


15
c. Laporan Pertanggungjawaban 2. Penggunaan Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa di Desa Uraso Kecamatan

Mappedeceng Kabupaten Luwu


Dalam tahapan laporan
Utara Tahun 2018
pertanggungjawaban ADD di desa Uraso

yang terlibat adalah sebagai berikut: (1) Pengeluaran untuk Alokasi

Pelaksana Kegiatan, yang bertugas Dana Desa di Desa Uraso Kecamatan

mengumpulkan bukti pembayaran seperti Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara

kwitansi, nota pesananan dll; (2) Sekertaris pada tahun 2018 sebanyak Rp.

Desa yang berugas melakukan verifikasi; 410.576.300 dari total rincian

(3) Kepala Desa, yang akan menyetujui pendapatan desa yaitu sebesar Rp.

laporan LPJ, selanjutnya (4) Pendamping 1.245.607.300. Adapun pengeluaran

Desa, bertugas melakukan verifikasi terbesar dari Alokasi Dana Desa yaitu

laporan, setelah diverifikasi akan pada bidang penyelenggara

diserahkan ke (5) Tingkat Kecamatan dan pemerintahan desa sebanyak Rp.

tahap akhir ke (6) Tingkat Kabupaten 230.400.000 yang sebagian besar

untuk di lakukan pemeriksaan dan diperuntukkan untuk kesejahteraan

selanjutnya disetujui. para penyelenggara pemerintahan di

desa Uraso.
Dalam tahapan laporan
Alokasi Dana Desa digunakan
pertanggungjawaban ADD, pemerintah
untuk membiayai gaji/honor para
desa wajib membuat dan menyelesaikan
penyelenggara Pemerintahan Desa,
beberapa dokumen diantaranya yaitu Nota
selain itu juga digunakan untuk
Pesanan, SPP, Kwitansi, Buku Kas Umum
kegiatan pemberdayaan bagi
dan laporan lainnya yang akan dibuat dan
masyarakat. Alokasi Dana Desa yang
dipertanggungjawabkan ke pemerintah
dicairkan pada tahun anggaran 2018
daerah.
16 sudah dapat dirasakan oleh beberapa
element masyarakat, diantaranya yaitu lembaga perwujudan demokrasi

tokoh adat, tokoh pemuda dan ibu-ibu dalam penyelenggaraan Pemerintahan

PKK. Dana yang diberikan digunakan Desa.

untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang Pengawasan pengelolaan ADD di

sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini desa Uraso sudah berjalan dengan

sesuai dengan hasil wawancara peneliti baik, sesuai dengan yang dikatakan

dengan salahsatu informan berinisial H informan berinisial MB (60 Tahun)

yang mengatakan bahwa: berikut :

“Untuk lembaga adat sudah ada “Bentuk pengawasan ADD


dana yang diberikan desa, yaitu dalam dalam hal ini dari kecamatan ada
bentuk pembelian barang dan kebutuhan pembinaan dan juga ada pendamping
saat diadakan kegiatan adat” (Hasil untuk mengawal kegiatan ADD
Wawancara 05 Oktober 2019) tersebut. Selain itu BPD ikut
mengawasi jalannya pelaksanaan
kegiatan yang ada di desa Uraso ini”
3. Pengawasan Alokasi Dana Desa di (Hasil Wawancara 01 Oktober 2019)

Desa Uraso Kecamatan Menurut Helen (2014:56)

Mappedeceng Kabupaten Luwu keberhasilan penggunaan Alokasi

Utara Dana Desa diukur dari: (a) Kegiatan

yang didanai sesuai dengan yang


Pengawasan terhadap anggaran
direncanakan dalam APBDes; (b)
ADD beserta pelaksanaan kegiatannya
Daya serap keuangan sesuai dengan
dilakukan secara fungsional, melekat dan
yang ditargetkan, tingkat penyerapan
operasional oleh Inspektorat Kabupaten
tenaga kerja yang tinggi; (c) Besarnya
Luwu Utara, Tim Pendamping ADD, dan
jumlah penerima manfaat, terutama
dilaksanakan masyarakat melalui BPD.
dari kelompok miskin; (d) Tingginya
Yang bertanggungjawab untuk mengawasi
kontribusi masyarakat dalam
Alokasi Dana Desa adalah BPD (Badan
mendukung penggunaan ADD; (d)
Permusyawaratan Desa).BPD merupakan
Mampu bersinergi dengan program

17 pemerintah desa.
C. Pembahasan Menurut Nurcholis (2011:90)

Anggaran ADD adalah anggaran penggunaan Anggaran Dana Desa

atau alokasi yang dikucurkan untuk desa digunakan untuk pemberdayaan

dari Pemerintah Daerah, anggaran ini masyarakat desa sebesar 70% dan 30%

berasal dari Bagi Hasil Pajak Daerah digunakan untuk belanja aparatur dan

serta dari Dana Perimbangan Keuangan operasional pemerintahan desa,

Pusat dan Daerah yang diterima oleh belanja pemberdayaan masyarakat.

Kabupaten. Pengertian tersebut didukung Untuk mewujudkan

oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri pemberdayaan masyarakat di desa,

Nomor 37 tahun 2007, tentang pedoman maka pemerintah desa memberikan

Pengelolaan Keuangan Desa di dalam bantuan berupa dana untuk setiap

Pasal 18 menyatakan bahwa ADD lembaga yang ada di desa dan

berasal dari APBD Kabupaten/Kota yang memberikan kesempatan bekerja bagi

bersumber dari Dana Perimbangan warga yang membutuhkan. Setiap desa

Keuangan Pusat dan Daerah yang diberikan kesempatan untuk

diterima oleh Pemerintah Kabupaten/ memperbaiki kondisi sosial dan

Kota untuk desa paling sedikit 10%. perekonomian warganya, dan untuk itu

Menurut Septian (2016:94) dalam diperlukan bantuan dana dari

operasionalisasi desa untuk mewujudkan pemerintah agar pembangunan di

otonomi yang diberikan kepada desa setiap desa dapat terwujud, baik

terdapat pembiayaan- pembiayaan, yang pembangunan fisik maupun

memiliki hubungan dengan ADD, pembangunan kualitas sumber daya

sehingga pemerintah daerah kabupaten manusia.

memberikan ADD kepada setiap desa Dari hasil penelitian tersebut di

yang berada di wilayahnya. atas dapat dirangkum bahwa analisis

pengelolaan Alokasi Dana Desa di


18
Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng dengan kehadiran masyarakat

Kabupaten Luwu Utara sudah berdasarkan yang sangat antusias dalam forum

pada prinsip transparansi maupun prinsip musyawarah desa.

akuntabilitas. Dengan demikian perlu 2. Tahap pelaksanaan Alokasi Dana

dilakukan penyempurnaan secara Desa tahun anggraan 2018 di

berkelanjutan dengan tetap menyesuaikan Desa Uraso Kecamatan

situasi dan kondisi serta perkembangan Mappedeceng Kabupaten Luwu

peraturan perundang-undangan yang Utara telah menerapkan prinsip

berlaku. transparansi dan akuntabilitas.

Prinsip transparansi terpenuhi


KESIMPULAN DAN SARAN
dengan adanya informasi yang
A. Kesimpulan
jelas mengenai jadwal
Berdasarkan hasil penelitian yang
pelaksanaan fisik yang di danai
secara eksplisit tertuang dalam hasil dan
oleh ADD. Untuk prinsip
pembahasan, maka dapat ditarik
akuntabilitas sudah terlaksana
kesimpulan akhir dari penelitian dengan
sepenuhnya karena
judul “Analisis Pengelolaan Alokasi Dana
pertanggungjawaban secara fisik
Desa di Desa Uraso Kecamatan
dan administrasinya sudah selesai
Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara”
dan lengkap.
yaitu sebagai berikut:
3. Pada tahapan laporan
1. Tahap perencanaan Alokasi Dana
pertanggungjawaban ADD tahun
Desa tahun anggaran 2018 di Desa
anggaran 2018 di Desa Uraso
Uraso Kecamatan Mappedeceng
Kecamatan Mappedeceng
Kabupaten Luwu Utara telah
Kabupaten Luwu Utara baik
menerapkan prinsip partisipasi dan
secara teknis maupun
transparansi. Hal ini dibuktikan
administrasi sudah berjalan sesuai
19
dengan ketentuan yang berlaku di proseswawancara.

Kabupaten Luwu Utara. 2. Peneliti selanjutnya disarankan

4. Penggunaan Alokasi Dana Desa untuk untuk mencari permasalahan yang

tahun 2018 di Desa Uraso Kecamatan sesuai dengan keadaan di desa

Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara yang bersangkutan untuk diteliti

sudah sesuai dengan hasil musrenbang agar nantinya akan bermanfaat

sebelumnya. bagi masyarakat dan pemerintah

5. Pengawasan Alokasi Dana Desa tahun desa, sehingga hasil penelitian

2018 di Desa Uraso Kecamatan tersebut mampu memberikan

Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara solusi untuk masalah yang

berjalan lancar dan kondusif. Pihak- dihadapi oleh desa tersebut dan

pihak yang bertugas mengawasi ADD desa lainnya.

berperan aktif dan solid bersama


Daftar Pustaka
pemerintah desa uraso. Hal ini
Apriliana, Riska. 2017. Pengelolaan
dibuktikan dengan hasil wawancara Alokasi Dana Desa Dalam
Mewujudkan Good
peneliti dengan ketua BPD dan Governance.Jurnal Ekonomi
dan Bisnis.Vol 3.No. 1
beberapa anggotanya. (2017).Hal 45.
Andi Prastowo. 2012. Metode
B. Saran Penelitian Kualitatif Dalam
Perspektif Rancangan
Mengacu kepada hasil penelitian Penelitian. Jogjakarta: Ar-
ruzzmedia.
yang telah di uraikan di atas, selanjutnya Diansari, Rani Eka. (2015). Analisis
Implementasi Alokasi Dana
dapat diajukan saran/rekomendasi sebagai Desa (ADD) Kasus Seluruh
Desa di Kecamatan Kledung
berikut: Kabupaten Temanggung Tahun
2013.Jurnal Administrasi
1. Peneliti selanjutnya sebaiknya Publik.Vol 3. No 2.(2015). Hal
76-78.
mengkoordinasikan terlebih dahulu Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan. 2015. Himpunan
kepada para informan mengenai waktu Peraturan mengenai Dana
Desa. Jakarta (ID):
yang akan digunakan untuk
20
Kementerian Keuangan Republik Desa Usapinonot. Jurnal
Indonesia. Agribisnis Lahan Kering. Vol. 2
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan No. 4 (2017). Hal 59-62.
Desa. (2016). Kebijakan Kementerian Desa Pembangunan
Pengelolaan Keuangan Desa Daerah Tertinggal dan
Berdasarkan Permendagri No. 113 Transmigrasi Republik
Tahun 2014.7 Desember Indonesia. 2015.
2016.www.djpk.kemenkeu.go.id. Pengembangan Desa. Jakarta
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan (ID): Kementerian Desa
Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Pembangunan Daerah
Alfabeta. Tertinggal dan Transmigrasi
Fazariah, Umi. 2014. Peranan Kepala Desa Republik Indonesia.
dan Perangkat Desa. Jurnal Kementrian Keuangan Republik
Penelitian. Purwokerto. Indonesia. 2015. Kebijakan
Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitian Umum Dana Desa (Berdasarkan
Kualitatif: Teori dan Praktik. UU No.6 Tahun 2014 dan PP
Jakarta: PT. Bumi Aksara. No.60 Tahun 2014).
Helen, Floren. 2014. Pelaksanaan Kemendesa. 2016. Dana Desa Untuk
Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) Membangun Desa. Jakarta (ID):
dalam Memberdayakan Masyarakat Desa Kementerian Desa,
di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Pembangunan Daerah
Kabupaten Kediri.Jurnal Manajemen Tertinggal dan Transmigrasi
Publik Vol. 2 No. 1 Januari 2014 ISSN Republik Indonesia.
2303-341X. Lestari. 2014. Membedah
HAW, Widjaja. 2003. Pemerintahan Akuntabilitas Praktik
Desa/Marga. Jakarta: PT. Raja Pengelolaan Keuangan Desa
Grafindo Persada. Pakraman, Kecamatan Kubut
Hoesada, J. 2014. Komite Standar Ambahan, Kabupaten Buleleng,
Akuntansi Pemerintah Provinsi Bali. (Sebuah Studi
(KSAP).Jakarta. Interpretif pada Organisasi
Indrianasari, Tri Neny. 2017. Peran Publik Non Pemerintah).Jurnal
Perangkat Desa dalam Akuntabilitas Akuntansi. Vol 2.No.1 (2014).
Pengelolaan Keuangan Desa di Mardiasmo. 2002. Otonomi &
Desa Karangsari Kecamatan Manajemen Keuangan Daerah.
Sukodono.Jurnal Ilmu Akuntansi. Jakarta (ID): Penerbit Andi.
Vol 1 No. 2 (2017). Ni Kadek Darmiasih, et al.
Irma Ade. 2015. Pengelolaan Alokasi 2015.Analisis Mekanisme
Dana Desa (ADD) Dikecamatan Penyaluran Alokasi Dana Desa
Dolo Selatan Kabupaten Sigi.Jurnal (ADD) Pada Pemerintah Desa
Penelitian. Vol. 3 No.1 (2015). Hal (Studi Kasus Desa Tri Buana,
121-137. Kecamatan Sideman,
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Kabupaten Karangasem). Jurnal
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Akuntansi. Vol. 1 No.3 (2015).
Karina P, Loina Lalolo. (2003). Indikator Nova, Sulastri. 2016. Efektivitas
dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Pengelolaan ADD Pada Desa
Transparansi dan Partisipasi. Lembean Kecamatan Kintamani
Bappenas: Jakarta. Kabupaten Bangli. Jurnal
Kehik, Seran Bernandus. Yonathan Medan. Administrrasi Publik.
2017. Analisis Pengelolaan Alokasi Denpasar.Vol 4. No 1 (2016).
Dana Desa Dalam Peningkatan Hal 9.
Perekonomian Masyarakat Petani di Nurcholis, H. 2011. Pertumbuhan dan
21 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Jakarta: Erlangga. Kecamatan Sigi Biromaru
Peraturan Presiden Pemerintah Republik Kabupaten Sigi.E-Jurnal
Indonesia No. 2 Tahun 2015 Tentang Katalogis Vol. 3 No. 2 (2015).
RPJMN. Hal 135-142.
Prasetyaningtyas, Yudanti Feni. Sulandari, Saputra, I Wayan. 2016. Efektivitas
Susi. 2018. Analisis Pengelolaan Pengelolaan ADD Dalam
Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Fisik Desa Lakapode. Jurnal
Karanghulur Kabupaten Wonosobo. Administrasi Publik. Vol 9.No.3
Jurnal Administrasi Publik dan (2016).Hal 28.
Manajemen. Semarang. Vol 7 No 1, Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
(2018).Hal 40. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Pramusinto, Agus dan M. Syahbudin Jakarta: Alfabeta.
Latief.(2011). Dinamika Good Sugiyono, 2012.Metode Penelitian
Governance di Tingkat Desa.Jurnal Kuantitatif, Kualitatif, Dan
Ilmu Administrasi Negara Vol. 11 Kombinasi (MIXED
No. 1, Januari 2011: 1 -13. METHODS). Bandung (ID): PT.
Putra, Chandra Kusuma. Ratih, Nur Alfabeta Bandung.
Pratiwi. Suwando. 2015. Sugiyono. 2012. Memahami
Pengelolaan Alokasi Dana Desa Penelitian Kualitatif. Bandung
Dalam Pemberdayaan Masyarakat (ID): PT. Alfabeta.
Desa (Studi Pada Desa Wonorejo Sumodiningrat Gunawan &
Kecamatan Singosari Kabupaten Wulandari.2016. Membangun
Malang). Jurnal Administrasi Indonesia dari Desa.
Publik. Malang. Vol 1. No 6. (2015). Yogyakarta: Media Presindo
Hal 120-121. Sumpemo, Wahjudin. 2004.
Republik Indonesia.(2005).Peraturan Perencanaan Desa Terpadu.
Pemerintah No. 72 Read. Ebook Gratis.
TentangDesa.Jakarta. Suwejeni, V Wiratna. 2015. Akuntansi
Republik Indonesia.(2006). Peraturan Sektor Publik. Yogyakarta:
Menteri Dalam Negeri No. 13 Pustaka Baru Press.
Tentang Pengelolaan Keuangan Tikollah, M. Ridwan. Yusuf.M. 2018.
Daerah. Jakarta. Analisis Pengelolaan Alokasi
Republik Indonesia.(2014). Peraturan Dana Desa (ADD) di
Menteri Dalam Negeri No. 113 Kecamatan Mare Kabupaten
Tentang Pengelolaan Keuangan Bone.Jurnal Ekonomi dan
Desa. Jakarta. Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2018).
Ringo, Siringo Elisabeth. 2017. Hal 87-96.
Pengelolaan Keuangan di Desa Adi Widjaja. 2012. Otonomi Desa. Jakarta:
Jaya Kecamatan Terbanggi Besar PT. Raja Grafindo Persada
Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Wulandari, Rini. 2014. Analisis
Ilmiah. Vol. 6.No. 3 (2017). Hal 67- Pengelolaan Alokasi Dana desa
92. (ADD) dalam pembangunan
Riyani, Nunuk. 2016. Analisis Pengelolaan Perdesaan (Studi pada Desa
Dana Desa (Studi Kasus di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih
Singopuran Kecamatan Agung, Lampung
Kartasura).Jurnal Pendidikan. Vol.5. Tengah).Jurnal Ekonomi dan
No. 1 (2016).Hal 40. Bisnis.Vol 1 No. 6 (2014).Hal
Sumiati.(2015). Pengelolaan Alokasi Dana 20)
Desa Pada Desa Ngatabaru

22

Anda mungkin juga menyukai