Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH TRANSPARANSI DAN PENGAWASAN

KEUANGAN DESA TERHADAP KINERJA PEMERINTAH


DESA (Studi Pada Desa Paomacang)
Reski Amalia Purti

Universitas Muhammadiyah Palopo

amaliaekki9@Gmail.Com

Abstrack: Tthe influence of transparency and supervision of village finances on village


goverment performance

This study aims to examine the effect of transparency and village financial supervision on village
government performance in Paomacang village, South Sukamaju district, North Luwu district.
This research is motivated by the lack of capacity of government officials, both human resources
and service innovation funding sources, the weak response of the village government in
responding to community complaints and limited ADD information to the community. The method
used in this research is descriptive quantitative research methods. Data collection techniques used
by the author through questionnaires, interviews and observation. As for the respondents in this
study were 75 people in Paomacang village which were divided into 3 hamlets. Based on the
research results, it can be seen that 1) Transparency has no significant effect on the performance
of the village government 2) Monitoring of village finance has a significant positive effect on the
performance of the village government.

Keywords: Performance,Transparency,village financial supervision

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Transparansi Dan Pengawasan Keuangan Desa
terhadap Kinerja Pemerintah Desa di Desa Paomacang, Kecamatan Sukamaju Selatan, Kabupaten
Luwu Utara. penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya kapasitas aparatur pemerintah, sumber
daya baik sumber daya manusia maupun sumber dana inovasi pelayanan, lemahnya respon
pemerintah desa dalam menanggapi keluhan masyarakat serta terbatasnya informasi ADD kepada
masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif
Deskriftif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis melalui Kuesioner, Wawancara dan
Obsevasi. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 75 masyarakat desa
Paomacang yang terbagi menjadi 3 Dusun. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui banwa 1)
Transparansi berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa 2) Pengawasan
keuangan desa berpengaruh positif signifikn terhadap kinerja pemerintah desa.

Kata Kunci : Kinerja, Transparansi, Pengawasan Keuangan Desa


PENDAHULUAN mengurus dan mengatur semua

Keberadaan desa secara yuridis urusan pemerintahan serta

dalam Undang-undang No. 6 tahun membentuk upaya kemandirian

2014 menjelaskan bahwa desa dengan kemampuan yang

merupakan kesatuan masyarakat dimilikinya. Undang-undang tersebut

hukum yang memiliki batas wilayah memberikan motivasi kepada

yang mempunyai tugas untuk masyarakat untuk membangun dan

mengatur dan mengurus urusan mengelola desa sendiri. Untuk itu,

penyelenggaraan pemerintah, setiap desa akan diberi dana melalui

pembangunan, dan kepentingan Anggaran Belanja Pendapatan

masyarakat setempat berdasarkan Negara (APBN) dengan jumlah yang

inisiatif masyarakat, hak asal usul, sangat relevan.

dan hak tradisional yang diakui dan Besarnya dana desa yang

dihormati dalam sestem akan diterima setiap desa di seluruh

pemerintahan Negara Kesatuan indonesia memicu kekhawatiran bagi

Republik Indonesia (NKRI). banyak pihak. Terdapat potensi

Penetapan Undang-undang adanya kesalahan pengelolaan dana

No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa desa mulai dari penganggaran,

menetapkan keberadaan desa sebagai pelaksanaan, penatausahaan,

topik dalam pembangunan. Hal ini pertanggungjawaban, dan

sejalan dengan tujuan otonomi pelaporannya. Untuk itu, dalam

daerah yang memberikan tugas rangka penyelenggaraan

kepada setiap daerah untuk pemerintahan di desa, maka


diupayakan adanya transparansi, daerah. Pengelolaan dana desa yang

akuntabilitas, dan kerja sama baik baik dengan prinsip-prinsip Good

atas keuangan, kinerja, maupun Govermance membutuhkan

kepatuhan terhadap peraturan akuntabilitas, transparansi,

perundang-undangan. partisipasi serta pengawasan

(http://www.bpkp.go.id). dimaksudkan agar aparatur desa

Dalam mengatur dan mengurus dapat berperilaku sesuai dengan etika

rumah tangganya sendiri desa dan aturan hukum yang berlaku

membutuhkan biaya yang layak. dengan memberi kewajiban atas

Dalam permendagri No. 13 Tahun pengelolaan sumber daya publik

2014 tentang pengelolaan keuangan kepada pihak pemberi mandate

desa dijelaskan jika desa mempunyai (principle) atau pihak yang

beberapa sumber pendapatan desa berkepentingan (Mahmudi, 2015:9).

yang terdiri atas: Akuntabilitas publik adalah informan

1. Pendapatan asli daerah atas aktivitas dan kinerja pemerintah

(PAD) kepada pihak-pihak yang

2. Transfer berkepentingan. Transparansi adalah

3. Pendapatan lain-lain sebuah pemaparan manajemen

organisasi sektor publik mengenai


Pengelolaan dana desa
aktivitas, program dan kebijakan
dilaksanakan berdasarkan Peraturan
yang sudah, sedang dan akan
Menteri Dalam Negeri RI No. 37
dilakukan dengan sumber daya yang
Tahun 2007 pasal 4 ayat 7 tentang
digunakannya (Mahmudi, 2015:18).
pedoman pengelolaan keuangan
Proses perencanan pembangunan desa sebanyak 37 orang, dan 15

desa perlu diimbangi oleh adanya orang perangkat daerah sebagai

beberapa hal seperti: kapasitas terdakwah penyalahgunaan ADD.

apaaratur pemerintah, sumber daya Dalam Fajar.co.id. Kepala

baik sumber daya manusia maupun bidang pemerintahan desa dinas

sumber dana. Bersamaan dengan hal pemberdayaan masyarakat desa

ini, maka untuk mengukur tingkat (DPMD) Luwu Utara, Ikdhianhi,

pencapaian atas rencana yang mengakui belum ada pencairan dana

ditetapkan dengan sasaran yang ingin desa dan dana penghasilan tetap

dicapai perlu dilakukan evaluasi atas (siltap) kepala desa. Menurutnya,

kinerja (Ramanadei, 2019). laporan pertanggungjawaban ini

Dalam m.antarnews.com seharusnya sudah masuk pada 31

Lembaga Anti Corruption desember lalu. Namun, para kepala

Committee (ACC) Sulawesi melansir desa molor memasukkan

ada 53 perkara kasus penyalagunaan pertanggungjawaban. Makanya, dana

dana desa periode 2018-2019 yang desa tidak bias cair. Hanya sebagian

tersebar di sejumlah kabupaten di yang sudah memasukkan.

provinsi Sulawesi Selatan. Dalam

perkara tersebut melibatkan 52 orang

terdakwa sebagai aktor korupsi dari

aparat desa. Datanya, dari periode

2018-2019 jumlah kepala desa yang

menjadi terdakwah korupsi dana


TINJAUAN PUSTAKA DAN memiliki beberapa ukuran. yaitu
HIPOTESIS
Invormativeness (informatif) dan
Transparansi
Disclosure (pengungkapan)
Definisi Transparansi
Mardiasmo (2009:19).
Transparansi yaitu keterbukaan
Transparansi pengelolaan
organisasi untuk menyediakan
keuangan dana desa wajib
informasi yang material yang relevan
dilaksanakan untuk meyakinkan
dengan cara yang mudah diakses dan
bahwa desa dapat memenuhi prinsip
dipahami bagi yang berkepentingan
akuntabilitas Secara jelas. Informasi
(Atmadja, 2013:19)
publik diatur dalam UU No. 14
Sedangkan itu menurut United
Tahun 2008 tentang keterbukaan
Nation Development Program
informasi publik (PKI). Desa
(UNDP) dalam Mardiasmo
menjadi salah satu bagian dalam UU
(2009:18) transparansi dibangun atas
KIP tersebut. Namun, transparansi
dasar kebebasan memperoleh
pengelolaan dana desa dianggap
informasi. Informasi yang diterima
sebagai risiko bagi sebagian pejabat
selaras dengan kepentingan publik
publik. Beberapa informasi
secara langsung dapat diperoleh oleh
mengenai kebijakan penggunaan
mereka yang membutuhkan.
dana desa biasanya hanya dikuasai
Transparansi merupakan
oleh orang-orang tertentu.
keterbukaan dalam memberikan
Tertutupnya informasi dan
informasi tanpa ada yang ditutup-
kebiijakan terkait dengan
tutupi oleh pengelola kepada
pengelolaan keungan desa dinilai
pemangku kepentingan. Transparansi
sensitif jika dihadapkan pada hak asasi pribadi, golongan, dan

kewajiban pemerintah desa untuk rahasia desa.

memenuhi aspek transparansi. b) Menentukan bahwa setiap

Sehubungan dengan kapasitas kegiatan dan hasil akhir dari

pengelolaan keuangan tersebut, ada kegiatan penyelenggaraan

dua aspek yang perlu dicermati, yaitu pemerintah desa, khususnya

standar akuntansi keuangan dan pengelolaan keuangan desa harus

pemanfaatan aplikasi keuangan desa. dapat dipertanggungjawabkan

Prinsip-prinsip Transparansi kepada masyarakt.

Berikut beberapa prinsip dalam Indikator Transparansi

transparansi menurut Krina, Loina Menurut Kristianton (2006:73)

Lalolo (2003): indikator-indikator dari transparansi

a) Sikap terbuka terhadap hak adalah sebagai berikut:

masyarakat untuk memperoleh a) Kesediaan dan aksebilitas

informasi yang benar, jujur, dan dokumen

tidak diskriminatif tentang b) Kejelasan dan kelengkapan

pengelolaan keuangan desa dalam inormasi

setiap tahapnya, baik dalam c) Keterbukaan Proses

perencanaan dan penganggaran, d) Kerangka regulasi yang menjamin

pelaksanaan anggaran, transparansi

pertanggungjawaban, baik hasil

pemeriksaan, dengan tetap

memperhatikan perlindungan atas


Pengawasan Keuangan Desa yang bersih (Clean Governebt).

Definisi pengawasan Selain itu pengawasan internal

Pengawasan adalah suatu cara pemerintah diharapkan dapat

melakukan perbandingan kinerja memotivasi instansi pemerintah

standar, rencana atau tujuan yang meningkatkan kualitas pelaksanaan

sudah ditentukan sebelumnya untuk tugas dan pencapaian kinerja yang

menetapkan apakah kinerja sesuai tinggi, serta pembangunan nasional

dengan standar tersebut dan untuk terlaksana sebagaimana mestinya,

memutuskan tindakan perbaikan termasuk pelaksanaan otonomi

dibutuhkan untuk melihat bahwa daerah, dan sumber dayanya demi

sumber daya manusia dimanfaatkan memicu pertumbuhan ekonomi,

dengan seefektif dan seefisien meningkatkan pelayanan masyarakat

mungkin didalam mencapai tujuan dan pemberdayaan masyarakat, yang

Tujuan Pengawasan bebas KKN (Korupsi, Kolusi dan

Pontas (2004) mengemukakan Nepotisme).

bahwa pengawasan terhadap


Fungsi Pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan
Fungsi dari pengawasan adalah
daerah bertujuan agar pemerintahan
untuk memberikan nilai, analisis,
dilaksanakan sesuai rencana dan
merekomendasikan dan juga
ketentuan peraturan perundang-
menyampaikan hasill surat/laporan
undangan yang berlaku. Artinya
yang berkaitan dengan bidang
bahwa pengawasan dilaksanakan
pekerjaan organisasi atau lembaga,
untuk mewujudkan pemerintahan
yang sudah diteliti.
Ernie (2005:12), fungsi dari b) Memberikan penilaian, artinya

pengawasan antara lain: menilai setiap pekerjaan yang

a) Menilai keberhasilan dan diberikan kepada bawahan,

pencapian target sesuai dengan apakah pekerjaan baik atau

indikator yang ditetapkan. tidak.

b) Mengambil langkah penjelasan c) Mengadakan korektif, tindakan

dan koreksi terhadap kekeliruan ini dibuat untuk mengevaluasi

yang bisa saja ditemukan. berbagai metode pengawasan

c) Menjalankan berbagai opsi yang ada seperti standar yang

solusi terhadap berbagai masalah terlalu tinggi.

yang berhubungan dengan Teori kinerja

pencapaian tujuan perusahan. Kinerja berasal dari kata job

Indikator Pengawasan performance atau actual

Adapun indikator pengawasan performance (prestasi kerja atau

menurut Jufrizen (2016): prestasi sesungguhnya yang diraih

a) Menetukan ukuran oleh seseorang). Dalam kamus

pelaksannaan, artinya cara untuk bahasa indonesia (2002:273), istilh

mengukur pelaksannan minimal kinerja diartikan sebagai sesuatu

melakukan pengawasan dalam yang dapat dicapai menurut E,

suatu waktu seperti satu kali Mulyasa (2003), kinerja adalah

seminggu atau beberapa kali “segala upaya yang dilakukan

sebulan bahkan mungkin dengan mencapai tujuan”.

beberapa jam setiap hari.


Lembaga Administrasi Negara dengan hasil seperti yang

Republik Indonesia dalam Pasolong diharapkan.

(2010:197), merumuskan kinerja Pendapat lain dikemukakan

adalah gambaran mengenai tingkat King Patricia (1993), yang

pencapaian pelaksanaan suatu mengemukakan pengertian kinerja

kegiatan, program, kebijaksanaan adalah kegiatan seseorang dalam

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, menjalankan tugas pokok yang

misi dan visi organisasi. Sedangkan dimandatkan kepadanya. Berbeda

Pasolang (2010), mengatakan bahwa lagi pendapat Moeherino (2012)

kinerja adalah melakukan sesuatu yang mengatakan bahwa kinerja

kegiatan dan menyempurnakan adalah capaian yang dapat dicapai

sesuai dengan tanggung jawabnya

oleh seseorang atau sekelompok Berikut beberapa faktor-faktor

orang dalam suatu organisasi, baik yang mempengaruhi pencapaian

secara kuantitatif maupun kualitatif, kinerja menurut mangkunegara

sesuai dengan tugas tanggung jawab (2010):

masing-masing agar mencapai tujuan a) Faktor kemampuan (ability)

organisasi bersangkutan secara legal, Secara psikologi, kemampuan

tidak melanggar hukum dan sesuai (ability) pegawai terdiri

dengan moral maupun etika. kemampuan prestasi (IQ) dan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan (reality knowledge

pencapaian kinerja + skill). Artinya, pegawai yang

mempunyai IQ diatas rata-rata


IQ 110-120 dengan pendidikan tindakan-tindakan

yang cukup untuk jabatannya penyimpangan fatal dan

dan ahli dalam mengerjakan tindakan koreksi apabila terjadi

pekerjaan sehari-hari, maka ia penyimpangan-penyimpangan

akan lebih mudah mencapai kecil yang dilakukan oleh

kinerja yang diinginkan. Oleh pemerintah dalam pelaksanaan

karena itu, pegawai perlu kegiatan organisasi serta

ditempatkan pada pekerjaan menjamin tujuan-tujuan

yang sesuai dengan keahliannya organisasi dapat tercapai sesuai

(the right man in the right place, yang telah direncanakan

the right man on the right job). sebelumnya. Faktor ini sangat

b) Faktor motivasi (motivation) erat kaitannya terhadap kinerja

Moivasi terbentuk dari sikap karena jika pengawasan tidak

(attitude) seorang pegawai berkualitas maka kinerja

dalam menghadapi situasi pemerintah masih diragukan.

(situation) kerja. Motivasi d) Faktor transparan

merupakan keadaan yang Pemerintah yang baik akan

mendorong diri pegawai yang memperhatikan prinsip

terarah untuk mencapai tujuan transparansi dilakukan pada

organisasi (tujuan kerja). level pemerintah desa sebagai

c) Faktor pengawasan konsekuensi otonomi desa.

Pengawasan merupakan proses komponen transparansi

atau langkah pencegahan dari berhubungan dengan tuntutan


bagi aparat untuk menjawab atau pelaksanaan kegiatan. Ini

secara periodik setiap berkenaan dengan jumlah

pertanyaan-pertanyaan yang keluaran yang dihasilkan.

berhubungan dengan bagaimana


b) Kualitas, yaitu kadar yang harus
mereka menggunakan
dihasilkan (baik tidaknya).
wewenang, kemana sumber daya
Pengukuran kuantitatif keluaran
telah dipergunakan, dan apa
menggambarkan pengukuran
yang telah dicapai sehingga
tingkat kepuasan, yaitu seberapa
terciptanya kinerja pemerintah
baik penyelesaiannya. Ini
yang baik.
berkaitan dengan bentuk
Indikator kinerja
keluarannya.
Menurut Agus Dharma (2003)
c) Ketepatan waktu, yaitu sesuai
dalam bukunya indikator yang
tidaknya dengan waktu yang
digunakan untuk mengkaji kinerja
ditetapkan. Pengukuran
sebagai berikut:
ketepatan waktu merupakan
a) Kuantitas, yaitu jumlah yang
jenis khusus dari pengukuran
harus dicapai. Pengukuran
kuantitatif yang mematok
kuantitatif mengimplikasikan
ketepatan waktu penyelesaian
perhitungan keluaran dari proses
suatu kegiatan

Hipotesis dimana rumusan masalah penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang dinyatakan dalam bentuk

dari rumusan masalah penelitian, pertanyaan hipotesis dikatakan


sementara karena jawaban yang H1: Transparansi berpengaruh

diberikan hanya didasarkan pada terhadap kinerja pemerintah desa

teori (Sugiyono, 2009). H2: Pengawasan keuangan desa

Berdasarkan latar belakang dan berpengaruh terhadap kinerja

rumusan masalah yang telah pemerintah desa

diuraikan sebelumnya, maka

hipotesis penelitian ini adalah:

METODE PENELITIAN merupakan penelitian yang

Desain Penelitian bermaksud menggambarkan dan

Menurut Malhotra (2004), menguji hipotesis hubungan dua

desain penelitian adalah kerangka variabel atau lebih dan bagaimana

kondisi suatu proyek riset, dimana suatu variabel mempengaruhi

didalamnya terdapat prosedur yang variabel lain dan menurut

dibutuhkan untuk memperoleh Indriantoro,Nur Dan Bambang

informasi dan memecahkan masalah- Supomo (2011:84), metode survey

masalah penelitian. Penelitian ini terdapat dua metode didalamnya

menggunakan pendekatan penelitian yaitu kuesioner (pernyataan tertulis)

kuantitatif. Penelitian kuantitatif wawancara (pertanyaan lisan).

adalah suatu penelitian yang pada Kuesioner dapat langsung

dasarnya menggunakan pendekatan- dikomunikasikan dan dikumpulkan.

pendekatan Deduktif-Induktif. Wawancara dapat dilakukan dengan

Menurut Sugiyono (2010), komunikasi tatap muka atau telepon.

Penelitian asosiatif kausal Dalam penelitian ini metode yang


digunakan peneliti adalah metode HASIL DAN PEMBAHASAN

penelitin purposive sampling dan Ringkasan Hasil Uji Regresi


Linier Berganda
metode survei yaitu kuesioner. KPD = a + TR + PKD
Coefficien
Model T-Statistic Sig
Untuk menguji adanya t
Konstanta 7.197 2.380 .020
Transparansi .202 2.537 0.13
pengaruh transparansi(X1), Pengawasan
Keuanagan .641 5.316 .000
pengawasan keuangan desa(X2) Desa
N = 75
R2 = .545
terhadap kinerja pemerintah desa(Y). Adj.R2 = .532
F-Statistic = 43.074 Sig = .000b
Variabel dependen adalah KPD dan Variabel
Analisis ini digunakan peneliti indevenden adalah TR dan PKD
*Signifikan pada alpha = 0.05
dengan tujuan untuk TR adalah Transparansi, PKD adalah Pengawasan
Keuangan Desa
Sumber : data primer diolah, 2020
menggambarkan seberapa tinggi nilai
Dari tabel diatas dapat
variabel dependen bila nilai variabel
dirumuskan suatu persamaan yang
independen dimanipulasi. Secara
menggambarkan hubungan antara
umum persamaan regresi linear
transparansi, pengawasan keuangan
berganda dirumuskan sebagai berikut
desa dan kinerja pemerintah desa,
Persamaan regresi linear
sebagai berikut:
berganda sebagai berikut:
Persamaan regresi linear berganda
Y = a+ b1X1+ b2X2+e
sebagai berikut:
Keterangan :
Y = 7.197+0,202X1+ 0,642X2
Y = Kinerja Pemerintah Desa
Diketahui :
X1= Transparansi
Y = Kinerja Pemerintah Desa
X2=Pengawasan Keuangan
X1 = Transparansi
Desa

e = Eror
X2 = Pengawasan Keuangan yang berarti setiap

Desa peningkatan X1 sebesar 1

a = 7.197 apabila transparansi satuan, maka akan

dan pengawasan keuangan meningkatkan Y sebesar

desa dalam keadaan konstan 0,642 atau 64,2%. Jika

atau 0 maka kinerja variabel pengawasan

pemerintah desa nilainya keuangan desa meningkat

sebesar 7.197 maka kinerja pemerintah desa

b1 = 0,202 adalah besarnya akan meningkat dan memiliki

koefisisen regresi arah hubungan positif.

X1(transparansii) yang berarti Penelitian ini melibatkan 75

setiap peningkatan X1 responden, untuk memberikan

sebesar 1 satuan, maka akan informasi mengenai Pengaruh

meningkatkan Y sebesar transparansi dan pengawasan

0,202 atau 20,2%. Jika keuangan desa terhadap kinerja

variabel transparansi pemerintah desa. Dimulai dari hasil

meningkat maka kinerja uji validitas yang menunjukkan

pemerintah desa akan bahwa hasil pernyataan angket yang

meningkat dan memiliki arah disebar untuk 75 responden

hubungan positif. dinyatakan valid karena rhitung>rtabel.

b2 = 0,642 adalah besarnya Kemudian hasil uji reliabilitas pada

koefisisen regresi X2 penelitian inipun reliable karena

(pengawasan keuangan desa) semua koefisien >0,60.


Hasil analisis uji F (uji menunjukkan bahwa variabel

signifikan simultan) diketahui bahwa transparansi dan pengawasan

nilai signifikan 0,00< 0,05 dan nilai keuangan desa secara simultan

Fhitung43,074 > Ftabel 3.97 sehingga terhadap kinerja pemerintah desa

dapat disimpulkan bahwa terdapat sebesar 54.5%, sedang yang 53.75%

pengaruh transparansi dan sisanya dipengaruhi oleh variabel

pengawasan keuanga desa terhadap lain yang tidak dimasukkan dalam

kinerja pemerintah desa. Hasil penelitian ini.

analisis uji t berdasarkan Hipotesis Pengaruh transparansi terhadap

pertama diketahui untuk variabel kinerja pemerintah desa

transparansi (X1) thitung = 2.537> Hasil uji empiris pengaruh

ttabel = 2.064 dengan signifikan antara transparansi terhadap kinerja

0,013>0,05 artinya transparansi tidak pemerintah desa menunjukkan nilai

terdapat pengaruh dan signifikan thitung 2.537 lebih besar dari nilai ttabel

terhadap kinerja pemerintah desa. 2.064 dan value (sig) sebesar 0.013

sedang hipotesis kedua diketahui lebih besar alpha 5% hal ini

untuk variabel pengawasan keuangan menandakan bahwa ada pengaruh

desa (X2) thitung = 5.316>ttabel = 2.064 antara transparansi terhadap kinerja

dan signifikan 0,00<0,05, artinya pemerintah desa yang tidak

pengawasan keuangan desa signifikan. penyebab variabel

berpengaruh dan signifikan terhadap transparansi berpengaruh terhadap

kinerja pemerintah desa. Uji R kinerja pemerintah desa dikarenakan

(koefisien determinasi) sebesar 0,545 transparansi melalui pemerintah desa


mengungkapkan tentang informasi Hasil penelitian menerima

keuangan dan non-keuangan kepada hipotesis 1 yang menyatakan

masyarakat melalui media secara “transparansi berpengaruh terhadap

tepat waktu, memadai, jelas, akurat kinerja pemerintah desa”. Nilai beta

dan mudah diakses oleh pihak-pihak dalam Unstandardized Coefficients

berkepentingan sesuai dengan variabel transparansi menunjukkan

haknya. ketika transparansi angka sebesar 0,202. Yang artinya

meningkat maka kinerja pemerintah adalah besaran koefisien transparansi

desa juga meningkat. Jadi jika terhadap kinerja pemerintah desa

pemerintah desa ingin meningkatkan adalah sebesar 20,2%.

kinerja pemerintah desa maka harus Hasil dari penelitian ini adalah

meningkatkan transparansinya. Dari terdapat pengaruh transparansi

tabel 4.7 dapat dilihat pada kolom terhadap kinerja pemerintah desa

rhitung > rtabel sebesar 0.227, maka didukung oleh Putri,M. Suharno,

butir pernyataan tersebut dikatakan Widarno, B (2015), Gobel (2017)

valid. Selanjutnya pada tabel 4.8 dan Nurahmi (2019) menyimpulkan

yaitu hasil uji reliabilitas dimana bahwa transparansi berpengaruh

masing-masing variabel memilki terhadap kinerja pemerintah desa dan

alpha > 0,60 pada variabel berbeda dengan penelitian yang

transparansi, pengawasan keuanagan dilakukan oleh Nicolla (2019)

desa dan kinerja pemerintah desa dimana hasil penelitiannya

dapat dikatakan reliabel. menunjukkan bahwa transparansi

secara parsial tidak mempengaruhi


kinerja pemerintah desa namun mengembangkan kreativitas daerah,

berbeda dengan penelitian yang dan sumber dayanya demi

dilakukan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh pengawasan keuangan desa Demikian penyebab dari pengawasan

terhadap kinerja pemerintah desa keuann desa berpengaruh terhadap


Hasil uji parsial pengaruh kinerja pemerintah desa adalah
antara pengwasan keuangan desa pengawasan desa telah menjelaskan
terhadap kinerja pemerintah desa tentang hasil yang dicapai dalam
menunjukkan nilai thitung 5.316 > nilai setiap kegiatan.pemerintah
ttabel 2.064 dan P value (sig) sebesar mempunyai pedoman dan prosedur
0.000 yang dibawah alpha 5% itu kerja menyeluruh jenjang organisasi
menandakan bahwa terdapat yang sesuai dengan ketentuan dan
pengaruh signifikan pengawasan perundang-undangan.
keuanagn desa terhadap kinerja Dari tabel 4.6, dapat dilihat
pemerintah desa. itu artinya bahwa pada kolom rhitung lebih besar dari
pengawasan keuangan desa dapat rtabel sebesar 0.227, maka butir
mendorong pemerintah desa dalam pernyataan tersebut dikatakan valid.
meningkatkan kualitas pelaksanaan Selanjutnya pada tabel 4.7 yaitu hasil
tugas dan pencapaian kinerja yang uji reliabilitas dimana masing-
tinggi, serta pembangunan nasional masing variabel memiliki Cronbach
berjalan sebagaimana mestinya, Alpha > 0,60 pada variabel
termasuk pelaksanaan otonomi (transparansi, pengawasan keuangan
daerah dan desentralisasi dalam
desa dan kinerja pemerintah desa ) kinerja pemerintah desa dengan hasil

dapat dikatakan reliabel. penelitian bahwa secara parsial

Hasil penelitian menerima pengawasan keuangan desa

hipotesis 2 yang menyatakan berpengaruh terhadap kinerja

“pengawasan berpengaruh terhadap pemerintah desa. Namun sebaliknya

kinerja pemerintah desa”. Dapat Penelitian yang dilakukan oleh

dilihat dari nilai beta dalam Nurkhasanah (2019) dimana hasil

Unstandardized Coeffisients variabel penelitiannya menunjukkan bahwa

pengawasan keuangan desa pengawasan tidak berpengaruh

menunjukkan angka sebesar 0,641. terhadap kinerja pemerintah desa.

Yang artinya adalah besaran PENUTUP


Simpulan
koefisien pengawasan keuangan desa
Berdasarkan pembahasan yang telah
terhadap kinerja pemerintah desa
diuraikan diatas dan data yang
adalah sebesar 64,1%.
diperoleh dari penelitian
Hasil penelitian ini adalah
sebagaimana telah dibahas dalam
pengawasan keuangan desa
skripsi ini, maka dapat ditarik
berpengaruh terhadap kinerja
kesimpulan sebagai berikut:
pemerintah desa dan didukung oleh
1) Transparansi berpengaruh
Penelitian yang dilakukan Oleh
terhadap kinerja pemerintah desa
Putri,M. Suharno, Widarno, B
hal ini menandakan bahwa
(2015), Adha dan Ernawati (2016)
hipotesis 1 diterima. Ini
yang meneliti tentang pengaruh
merupakan wujud nyata
pengawasan keuangan desa terhadap
pemerintah desa terutama
pemerintah desa dalam 2) Pengawasan keuangan desa

menjalankan pemerintahan yang berpengaruh dan signifikan

bersih, jujur, dan bebas korupsi. terhadap kinerja pemerintah

Disamping itu, transparansi yang desa. hal ini menandakan bahwa

dilakukan pemerintah desa hiopotesis 2 diterima. Dengan

kepada publik merupakan demikian kinerja dapat

bentuk keberhasilan pemerintah ditingkatkan dengan pengawasan

untuk meningkatkan yang baik, pemimpin harus

kepentingan masyrakat dalam mempunyai sistem pengawasan

hal ini bukti bahwa kinerja yang diperlukan untuk

pemerintah desa semakin mengarahkan para bawahannya

membaik jika transpransi di dengan baik agar terhindar dari

tingkatkan. Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme

(KKN).

Saran sosialisasi kebijakan pengelolaan


1. Bagi Pemerintah Desa
dana desa. Pemerintah desa juga
Berdasarkan hasil analisis yang
memberikan kepercayaan
telah diuraikan diatas, untuk
terhadap masyarakat agar
dapat meningkatkan kinerja
program-program desa bisa
pemerintah desa, pemerintah
terealisasikan dengan bantuan
desa juga harus meningkatkan
masyarakat. Dalam penelitian ini
kemapuan atau keahlian aparat
diketahui bahwa kinerja
pengelola dana desa dengan
pemerintah desa meningkat
mengadakan pelatihan atau
karena transparansi dan variabel penelitian seperti

pengawasan keuanagn desa juga pemanfaatan teknologi informasi

meningkat. dan partisipasi masyarakat yang

2. Bagi Peneliti Selanjutnya akan mempengaruhi kinerja

Saran bagi peneliti selanjutnya, pemerintah desa.

di harapkan dapat menambah

Daftar pustaka
Atmadja, Anantawikraman Tungga. 2013. Akuntansi Manajemen Sektor Publik.
Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Agus Dharma.2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk praktis bagi para


supervisor. Edisis Revisi. Cetakan Kelima.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Adha, A.H., & Ernawati, E(2016). Pengaruh Pengawasan Badan Permusyawaratn


Desa (BPD) Terhadp Kinerja Kepala Desa Dalam Pembangunan Desa
Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu
(Doctoral Dissertation, Riau University).

Arifianti, H. (2013). Pengaruh Pemeriksaan Dan Pengawasan Keuangan Daerah


Terhadap Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada
Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia) (Doctoral Dissertation, UNS
(Sebelas Maret University).

Arief Rahman, S. E., & Com, M.(2018). Akuntabilitas Dan Transparansi


Pemerintah Desa Terhadap Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus: Desa
Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul).

Aziz, A. (2016) ‘Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja


Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota di Jawa Timur)’, Eksis, 11(1), pp. 86–101. Available at:
http://ejournal.stiedewantara.ac.id/.

Bayu Surianingrat1980. Desa dan Kelurahan Menurut UU No. 5 Tahun 1979,


Jakarta.
Dadang, Kurnia. 2015. Pengawasan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa.
Disampaikan Pada Sosialisasi Pelaksanaan Uun No.6
TentangDesa”Kemenko Bid. Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan.

Dessler, Gary, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Jilid
1, PT.Indeks Kelompok Gramedia.

E.Mulyasa 2003, Manajemen Berbasis Sekolah. Remaja Rosdakarya. Bandung

Erni, Saefullah, 2005. Pengantar Manajemen. Prenada Media. Jakarta.

Gobel.S.V.2017.Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan


Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Kinerja Pemerintah Desa.

Hasan, Iqbal, 2001. Pokok-Pokok Materi Statistic 1 (Statistic Deskriptif). Pt Bumi


Aksara. Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2011, “Metodologi Penelitian Bisnis


Untuk Akuntansi Dan Manajemen”, Edisi Pertama. BPFE, Yokyakarta.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Edisi Kelima. Universitas Diponegoro.Semarang.

Jufrizen.2016. Pengarauh Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan Melakui


Disiplin Kerja Pada PT.Socfin Indonesia Medan.Jurnal Ilmiah Manajemen
Dan Bisnis UMSU, 17(02)

Kristianton 2006. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi


Dan Partisipasi. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta

King, Patricia. (1993). Performance Planning Appraizal: A How-To Book For


Manager. McGraw-Hill Book Company. New York, St. Louis San
Francosco Hlm 19.

Kresnamurti, R. P, & Putri, A. (2012). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra


Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Oli Federal Di Wilayah
Jakarta Timur (Studi Kasus Pada Bengkel Resmin Ahadd 2657 Dewi
Sartika).

Miftahuddin.2018. Akuntabilitas Dan Transparansi Pemerintah Desa Terhadap


Pengelolaan Dana Desa. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
Moeheriono.2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Rajawali Pers.
Jakarta

Mahmudi. 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik Edisi Kedua. UPP STIM
YKPN. Yogyakarta.

Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation.4th Edition


New Jersey: Person Education Inc.

Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta

Mangkunegara. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT


Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University


Press. Yogyakarta.

Nurahmi.2019.Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Apbdes


Terhadap Kinerja Pemerintah Desa.

Nurkhasannah.2019. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan


Teknologi Informasi, Partisipasi Penganggaran, Pengawasaan, Dan
Komitmen Organisasi Pemerintah Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa.

Nicolla.2019. Pengaeruh Pengawasan Keuangan Daerah, Akuntabilitas,


Transparansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

Putra, N. (2016). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daearh, Akuntabilitas Dan


Transparansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Dengan Pengawasan
Sebagai Variabel Moderating Pada Provinsi Sumatera Utara.

Primadona, Alamanda. 2013. Pengaruh Pengawasan Intern dan Pengelolaan


Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Penelitian Pada
Pemerintah Kota Bandung). Skripsi, Universitas Komputer, Indonesia.

Priyatun, I. (2016). Pengawasan Terhadap Pengelolaan Dana Desa Pleh


Inspektorat Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Universitas Negeri
Lampung. Lampung.

Pontas R. Siahan. 2004. Pengelolaan SDM dalam Rangka Penerapan Good


Corporate Governance, Makalah dalam workshop GCG bagi Pegawai
Duputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian di Pusdiklat
Pengawasan Bpkp Gadog, Bogor.

Pasolong, Harbani.2010. Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung.

Putri, M. Suharno, Widarno, B (2015). Pengaruh Transparansi, Akuntablitas,


Pengawasan Keuangan Desa Terhadap Kinerja Pemerintah Desa (Studi
kasus di Desa Majenang Sukandono Sragen). Jurnal Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi, 14(1).

Rulyanti, D. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemerintah Desa


Melalui Pengelolaan Keuangan Desa Sebagai Variabel Intervening. BISMA,
11(3), 323-335

Ramanadei, P. (2009). Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran Dan System


Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial Apparat Pemerintah
Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jayapura)
(Doctoral Dissertation, Diponegoro University).

Rulyanti, D., Sularso, R. A., & Sayekti, y. (2018). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kinerja Pemerintah Desa Melalui Pengelolaan Keuangan
Desa Sebagai Variabel Intervening. BISMA, 11(3), 323-335

Suharyadi dan purwanto.2011. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan


Modern.Edisi 2.Salemba Empat : Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dAN R&D. Alfabeta.


Bandung.

Sugiyono.2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Alfabeta. Bandung.

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga


Penerbit FEUI, Jakarta.

Suryoatmono, Bambang. 2004. Statistika Non Parametrik Dan Penerapannya


Dalam Penelitian Manajemen. Bandung.

Sumarjo, H. (2010). Pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja


keuangan pemerintah daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
Sugeng. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Keuangan Daerah
dan implikasinya terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Kabupaten Kediri.
Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Juli. 1 (2): 16-26.

Widiyanti, Arista. 2017. Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Alokasi


Dana Desa (Studi Kasus Desa Kandung, Kecamatan Winongan, Kabupaten
Pasuruan. Dipublikasikan. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Wiguna, M. B. S., Yuniarta, G. A., AK S., Darmawan, N. A. S., & SE, A. (2015).
Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah, Akuntabilitas Dan Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulelang. JIMAT(Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi) undiksha,
3(1).

Wida, S.A., Supatmoko, D., & Kurrohman, T. (2017). Akuntabilitas Pengelolaan


Alokasi Dana Desa (Add) Di Desa-Desa Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi. E-Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 4(2), 14-152.

Anda mungkin juga menyukai