Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN DANA DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA PASLATEN

KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA

MARSELA F. WALANGITAN
FLORENCE DAICY LENGKONG
HELLY KOLONDAM

Abstract: In realizing the objectives of the development program in each institution it takes a managerial
pattern in the management of development and other governmental programs to be perceived and enjoyed
by the community. The use of village funds is prioritized in village development. One of the most important
things needed is the wisdom of the village head to direct and guide the community to jointly implement the
development program. The purpose of this research is to know how the Management Of Village Funds In
Development In Paslaten Village Langowan West District Minahasa Regency. The research methods used
in this study are qualitative methods. The informant in the research is a person who can provide information
about the situation and background conditions of research. The focus of research is seen from the indicator
according to George Terry, which is planning, organizing, mobilization and controlling. Data collection
techniques through observation, interviews, and documentation. The results showed that the Management
Of Village Funds In Development In Paslaten Village Langowan West District Minahasa Regency in the
management of village funds is not done transparently or openly to every community even a lot of issues
Community that the management of village funds in the use of village funds is not suitable for it.

Keywords : Management, Village Funds, Development.

PENDAHULUAN pada setiap lembaga dibutuhkan suatu pola


Dalam rangka mewujudkan pengelolaan dana manajerial dalam pengelolaan pembangunan
Desa yang tertib, transparan, akuntabel, dan dan program-program pemerintahan lainnya
berkualitas pemerintah pusat telah agar dapat dirasakan dan dinikmati
mengalokasikan dana untuk menunjang manfaatnya oleh masyarakat.
pembangunan yang ada di Desa yang Keberhasilan atau kegagalan program
merupakan suplai dari pemerintah sebagai pembangunan Desa Paslaten sangat
sarana penunjang dan stimulus untuk ditentukan oleh tingkat keteladanan kepala
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa terkait kinerjanya, yaitu sejauh mana
yang ada di sebuah Desa, dimana bantuan kepala Desa dalam merencanakan,
tersebut digunakan sebagai fasilitas menggerakkan, memotivasi, mengarahkan,
masyarakat dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan dan pelaksanaan dapat
memajukan produktifitas sebuah Desa. Sesuai dijalankan dengan baik. Dalam pengelolaan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 alokasi dana Desa menunjukkan betapa
Tahun 2014 Dana Desa adalah dana yang kurangnya pemahaman kepala Desa terhadap
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan tata kelola pemerintahan terutama dalam
Belanja Negara yang diperuntukan bagi Desa pengelolaan keuangan Desa untuk membiayai
yang ditransfer melalui anggaran belanja berbagai program pembangunan yang ada, hal
daerah kabupaten/kota. Penggunaan dana ini nyata bahwa keterbatasan sumber daya
Desa diprioritaskan pada bidang manusia (SDM) menjadikan keleluasan dalam
pembangunan Desa dalam pemeliharaan melakukan praktek (KKN). Selain itu, sebagai
sarana dan prasarana kesehatan masyarakat, pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
usaha ekonomi dan pendidikan sosial, dan dan aset dana, kepala Desa dalam menetapkan
bidang pemberdayaan masyarakat Desa anggaran pendapatan dan belanja Desa harus
dengan mengembangkan wirausaha, serta melibatkan komponen-komponen
perluasan ekonomi individu melalui masyarakat, namun dalam kenyataannya lebih
pengadaan atau bantuan permodalan. Dalam banyak ditangani oleh kepala Desa sendiri.
mewujudkan tujuan program pembangunan Penggunaan dana Desa belum sepenuhnya
dirasakan oleh masyarakat Desa, hal ini masyarakat belum dapat dinikmati.
menunjukan bahwa kurangnya dijalankannya Kendala yang dihadapi belum mampu
kewajiban kepala Desa sesuai dengan diselesaikan oleh pemerintah. Hal ini erat
peraturan perundang-undangan dengan kaitannya dengan kurangnya komunikasi
memberikan informasi kepada masyarakat dan koordinasi yang tebangun antara
tentang penggunaan dana Desa bahkan belum pemerintah Desa dan perangkat Desa serta
ditemukan adanya transparansi dan akuntabel lembaga-lembaga mitra pemerintah Desa
sebagaimana yang menjadi kewajiban dari juga masyarakat. Sementara pada kegiatan
kepala Desa. posyandu sudah dapat dinikmati
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masyarakat Desa, dan program ini sudah
maka penulis tertarik untuk mengambil berjalan baik pada pelaksanaannya
penelitian dengan judul “Pengelolaan Dana sehingga dapat dikatakan kegiatan ini
Desa Dalam Pembangunan Di Desa Paslaten sudah efektif.
Kecamatan Langowan Barat Kabupaten 4. Kegiatan pelatihan kepala Desa dan
Minahasa.” perangkat Desa kurang dapat
dipertanggungjawabkan oleh pemerintah
TINJAUAN PUSTAKA
Desa, karena ada tahapan yang oleh
Penelitian Terdahulu
pemerintah Desa tidak dilaksanakan.
Penelitian Skripsi mengenai Pengelolaan
Dengan kurang dipertanggungjawabkan
Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan
oleh pemerintah membuat kegiatan ini
Desa menjadi Skripsi yang menarik untuk di
menjadi tidak efektif. Beda halnya dengan
bahas dan diteliti oleh mahasiswa dalam
kegiatan pemberdayaan posyandu, dapat
menyusun tugas akhir perkuliahan. Penelitian
dipertanggungjawabkan kegiatan ini. Hal
terdahulu telah di lakukan oleh Fascal Marel
ini menjadikan kegiatan pemberdayaan
Sandala, Arie J. Rorong, Very Londa (2018).
posyandu di Desa Kanawong berjalanan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
efektif pelaksanaannya.
dilakukan tentang efektifitas penggunaan
5. Program pemberdayaan masyarakat untuk
dana Desa pada program pemberdayaan
kegiatan pelatihan kepada kepala Desa dan
masyarakat di Desa Kanawong Kecamatan
perangkat Desa, tidak berlanjut. Hal ini
Siau Barat Kabupaten Kepulauan Siau
dapat diamati dari rencana kerja
Tagulandang Biaro Tahun Anggaran 2017
pemerintah Desa pada tahun anggaran
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
2018. Sedangkan program pemberdayaan
1. Transparasi pada kegiatan pelatihan kepala
masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan
Desa dan perangkat Desa serta kegiatan
posyandu berlanjut, hal ini juga dapat
posyandu di Desa Kanawo kurang efektif,
diamati dari rencana kerja pemerintah
dimana pemerintah Desa tidak secara
Desa pada tahun anggaran 2018.
terbuka menjelaskan mengenai
penggunaan dana Desa pada kedua Pengertian Pengelolaan
program pemberdayaan tersebut. Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan
2. Pada aspek partisipasi sudah nyata berjalan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau
pada masyarakat, melalui keterlibatan pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993 : 31).
masyarkat pada kegiatan posyandu Pengelolaan diartikan sebagai suatu
sementara pada pemerintah Desa kurang rangkaian pekerjaan atau usaha yang
nyata terlihat pada program pelatihan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
direncanakan. melakukan serangkaian kerja dalam mencapai
3. Kegiatan pelatihan kepala Desa dan tujuan tertentu. Menurut George R. Terry
perangkat Desa dalam penggunaan dana (2000 : 15) Pengelolaan merupakan sebuah
Desa pada program pemberdayaan proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-
tindakan, perencanaan, pengorganisasian, 3. Pengarahan (Actuating)
menggerakkan, dan pengawasan yang Pengarahan (Direction) adalah keinginan
dilakukan untuk menentukan serta mencapai untuk membuat orang lain mengikuti
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui keinginannya dengan menggunakan
pemanfaatan sumber daya manusia serta kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan
sumber daya lain. secara efektif dan pada tempatnya demi
Griffin (1990 : 6) mendefinisikan manajemen kepentingan jangka panjang perusahaan.
adalah suatu proses perencanaan dan 4. Pengawasan (Controlling)
pengambilan keputusan, pengorganisasian, Pengawasan adalah kegiatan
memimpin dan pengendalian organisasi membandingkan atau mengukur yang
manusia, keuangan, fisik dan informasi sedang atau sudah dilaksanakan dengan
sumber daya untuk mencapai tujuan kriteria, norma-norma atau rencana-
organisasi secara efisiensi dan efektif. Oleh rencana yang sudah ditetapkan
karena itu, manajemen diartikan sebagai sebelumnya.
proses merencanakan, mengorganising,
memimpin, dan mengendalikan upaya Pengelolaan Keuangan Desa
organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan Pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh
organisasi tercapai secara efektif dan efisien. kepala desa yang dituangkan dalam peraturan
desa tentang anggaran dan pendapatan belanja
Fungsi Pengelolaan
desa. Berpedoman pada peraturan menteri
Berdasarkan fungsi manajemen (pengelolaan)
Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2017 tentang
diatas secara garis besar dapat disampaikan
pedoman pengelolaan keuangan desa.
bahwa tahap-tahap dalam melakukan
Bersarkan ketentuan umum yang dimaksud
manajemen meliputi : perencanaan,
dengan anggaran pendapatan dan Belanja
pengorganisasian, pelaksanaan dan
Desa adalah rencana keuangan tahunan
pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen
pemerintah desa yang dibahas dan disetujui
tersebut bersifat universial, dimana saja dan
bersama oleh badan permusyawaratan desa
dalam organisasi apa saja. Namun semuanya
dan ditetapkan dengan peraturan desa dengan
tergantung pada tipe organisasi, kebudayaan
demikian maka APBDesa merupakan rencana
dan anggotanya. Menurut George Terry
operasional tahunan dari program pemerintah
menyatakan bahwa kegiatan atau fungsi
dan pembangunan desa yang dijabarkan dan
manajemen pengelolaan, meliputi :
diterjemahkan dalam angka-angka rupiah
1. Perencanaan (Planning)
yang mengandung perkiraan target
Perencanaan merupakan kegiatan yang
pendapatan dan perkiraan batas tertinggi
akan dilakukan dimasa depan dalam waktu
Belanja Desa.
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
a. Pengertian Keuangan Desa
pula.
Sejauh ini keuangan desa
2. Pengorganisasian (Organizing)
didefinisikan sebagai semua hak dan
Dalam suatu organisasi dituntut adanya
kewajiban desa yang dapat dinilai dengan
kerjasama antara dua orang atau lebih
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
untuk mencapai suatu tujuan secara
maupun berupa barang yang dapat dijadikan
efektif dan efisien. Organisasi
milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak
merupakan suatu proses untuk
dan kewajiban tersebut. Siklus pengelolaan
merancang struktur formal,
keuangan desa meliputi: perencanaan,
pengelompokkandan mengatur serta
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
membagi tugas-tugas atau pekerjaan
pertanggungjawaban. Keuangan Desa
diantara para angota organisasi agar
dikelola berdasarkan azas-azas :
tujuan organisasi dapat tercapai.
a) Transparansi
Transparan adalah prinsip keterbukaan Pendapatan desa adalah segenap
yang memungkinkan masyarakat untuk penerimaan yang sah yang dapat dinilai
mengetahui dan mendapatkan informasi dengan uang sedangkan yang dimaksud dalam
seluas-luasnya tentang keuangan daerah. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
b) Akuntabilitas tentang sumber-sumber pendapatan desa
Menurut Mardiasmo, (2002) sebagai berikut :
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk a. Pendapatan Asli Desa yaitu pendapatan 1
memberikan pertanggungjawaban atau oang berasal dari hasil usaha desa, hasil
menjawab dan menerangkan kinerja dan asset desa. Swadaya dan partisipasi
tindakan seseorang atau pimpinan suatu masyarakat, gotong royong dan lain- lain
unit organisasi kepada pihak yang pendapatan asli desa.
memiliki hak atau yang berwenang b. Bagian dari hasil pajak daerah dan
meminta pertanggungiawaban berupa retribusi daerah kabupaten/kota
laporan dengan prinsip bahwa setiap c. Alokasi Dana Desa (ADD) yang
kegiatan pengelolaan keuangan desa merupakan bagian dari dana
harus dapat dipertanggungiawabkan perimbangan yang diterima
kepada masyarakat desa, sesuai dengan kabupaten/kota.
peraturan perundang-undangan dan d. Dana Desa (DD) yang merupakan dana
merupakan hal yang penting untuk yang bersumber dari anggaran
menjamin nilai-nilai efisiensi, efektivitas pendapatan dan belanja daerah
dan reliabilitas dalam pelaporan kabupaten/kota dan digunakan untuk
keuangan desa yang berisi kegiatan, membiayai penyelenggaraan
mulai dari perencanaan, hingga realisasi pemerintahan, pelaksanaan
atau pelaksanaan. pembangunan, pembinaan
c) Partisipatif kemasyarakatan, dan pemberdayaan
Partisipasi memakai kata-kata maasyarakat.
partisipatif, yaitu keikutsertaan dan e. Bantuan keuangan dari anggaran
keterlibatan masyarakat secara aktif pendapatan dan belania daerah
dalam proses pembangunan. Dalam kabupaten/kota.
pengenggaran partisipasi masyarakat f. Dari pihak ketiga adalah pemerintah desa
sangat penting untuk mencegah dapat menerima sumber dari pihak ketiga
kebijakan-kebijakan yang menyimpang. yang bersifat tidak mengikat dan sah.
Misalnya dari yayasan, badan- badan dan
b. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa organisasi.
Berbagai asas atau prinsip
pengelolaan keuangan tersebut perlu c. Pelaksanaan APBDesa
dijadikan pedoman dalam mengelola Setiap pengeluaran belanja atas beban
keuangan desa, agar dana yang jumlahnya APBDesa harus didukung dengan bukti yang
sangat terbatas itu dapat dipergunakan secara lengkap dan sah, bukti harus dapat
efektit efisien, ekonomis dan berkeadilan. pengesahan oleh sekertaris desa atas
a) APBDesa kebenaran material yang timbul dari
Anggaran desa tertuang didalam penggunaan bukti yang dimaksud.
APBDesa merupakan satu kesatuan yang Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan
terdiri dari anggaran pengeluaran rutin beban APBDesa tidak dapat dilakukan
dibiayai dengan anggaran penerimaan sebelum rancangan peraturan desa.
rutin.
b) Sumber Pendapatan Desa
Penyaluran Dana Desa Desa pada Pasal 21 Peraturan Menteri
Penyaluran dana Desa setiap tahunnya Keuangan Nomor 93 tahun 2015, dana dewsa
memiliki rincian setiap Kabupaten digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
berdasarkan jumlah alokasi yang dihitung pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan
melalui jumlah penduduk, angka kemiskinan, masyarakat, dan kemasyarakatan. Dana Desa
luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Desa disetiap Kabupaten/Kota sebagaimana diprioritaskan untuk membiayai
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah (PP ) pembangunan dan pemberdayaan.
Nomor 60 Tahun 2014 pasal 2 ayat 3 huruf b Penggunaan dana Desa sebagaimana
dihitung dengan bobot pembagian sebagai dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai
berikut : dengan prioritas penggunaan dana Desa yang
1. 30% untuk penduduk Desa ditetapkan oleh Menteri Desa pembangunan
2. 50% untuk angka kemiskinan Desa daerah tertinggal dan transmigrasi. Pada pasal
3. 20% untuk luas wilayah Desa 22 dinyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan
Penyaluran dana Desa dilakukan yang dibiayai oleh dana Desa berpedoman
melalui pemindah bukuan dana Desa dari pada pedomaan umum penggunaan dana Desa
Rekeing Kas Umum Negara (RKUN) ke sebagaimana dimaksud pada pasal 21 ayat (4)
Rekeing Kas Desa (RKD) yang merupakan dan pedoman teknis yang diterbitkan oleh
rekeing tempat penyimpanan uang Bupati / Walikota.
Pemerintah Desa yang menampung seluruh Kepala Desa bertanggung jawab atas
penerimaan Desa yang digunakan untuk pengelolaan keuangan Desa, termasuk
membayar seluruh pengeluaran Desa. didalamnya adalah yang bersumber dari dana
Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah Desa. Disamping dana Desa yang bersumber
daerah bersifat delegatif dan koordinatif, dari APBN, terdapat 6 (enam) sumber
pemerintah pusat mengatur, menetapkan dan pendapatan atau keuangan Desa lainnya,
menyalurkan dana Desa melalui RKUD. yaitu:
Dalam hal Daerah Kabupaten / Kota tidak 1. Pendapatan Asli Desa (PADesa)
menyalurkan dana Desa kepada Desa, maka 2. Alokasi Dana Desa (ADD)
pemerintah pusat juga berwenang sanksi 3. Dana Bagi Hasil Pajak
pemotongan dana perimbangan tahun 4. Retribusi Daerah (DBH - PRD) yang
berikutnya. Pemerintah menetapkan pagu bersumber dari APBD, Bantuan
Dana Desa didalam jenis belanja transfer ke Keuangan Pemerintah (Pusat - Daerah).
Daerah dan Desa, pada Kelompok Belanja 5. Hibah Pihak Ketiga
Negara dalam Undang – Undang tentang 6. Pendapatan lain – lain yang Sah.
APBN atau Undang – Undang tentang Keuangan Desa termasuk didalamnya
perubahan APBN setiap tahun. Pemerintah Dana Desa dikelola oleh Tim Pelaksana
menghitung dan menetapkan pagu Dana Desa Teknis Pengelola Keuangan Desa (TPTPKD),
untuk setiap Kabupaten / Kota diseluruh yaitu Perangkat Desa yang terdiri dari Kepala
Indonesia. Hasil perhitungan dan pembagian Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan, dan
tersebut dijadikan lampiran tidak terpisahkan Bendahara Desa, yang masing – masing
dari Peraturan Presiden tentang Penjabaran memiliki kewenangan, tugas dan tannggung
APBN. jawab yang berbeda. Hal ini dilakukan guna
menjamin pengendalian Keuangan Desa tidak
Pengelolaan Dana Desa
berada dalam “satu tangan”, tetapi berada
Penggunaan dana Desa diatur dalam Peraturan
dalam satu tim, dengan system kelola yang
Menteri keuangan Nomor 49 Tahun 2016
diharapkan dapat menjamin dari terjadinya
tentang tata cara pengalokasian, penyaluran,
penyimpangan.
penggunaan, pemantauan dan evaluasi dana
Pengertian Pembangunan Menurut S. P. Siagian (2005 : 91)
Menurut Riyono Pratikno (1979 : 119) pembangunan adalah suatu usaha atau
mendefiniskan pembangunan sebagai suatu rangkaian kegiatan usaha pertumbuhan dan
jenis perubahan sosial dimana diperkenalkan perubahan yang terencana dan dilaksanakan
berbagai gagasan baru kedalam sistem sosial secara sadar oleh suatu bangsa dan negara
untuk meningkatkan penghasilan perkapita serta pemerintah dalam rangka pembinaan
serta standar hidup. Pembangunan pada bangsa. Pembangunan yang telah
dasarnya diarahkan kepada perbaikan kondisi dilaksanakan haruslah diusahakan
kehidupan nasional menuju kepada kondisi direncanakan secara sadar, artinya pemerintah
yang lebih baik atau lebih bernilai; dengan baik pusat maupun daerah harus
kata lain dapat dikatakan bahwa memperlihatkan pembangunan pedesaan demi
pembangunan diarahkan pada perbaikan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
kondisi hidup masyarakat bangsa.
Berdasarkan sejarah pembangunan Desa Peranan Pemerintah Desa dalam
didunia, ada beberapa bentuk pendekatan Pembangunan Desa
pembangunan yang telah dipraktekkan. Aparatur pemerintah Desa sebagai pemimpin
Dihubungkan dengan konsep partisipasi, juga sebagai penyelenggara pembangunan
Ohama (1999) mengklarifikasi berbagai harus memiliki tanggung jawab atas
pendekatan pembangunan Desa dalam tiga perubahan yang akan terjadi, baik perubahan
kategori, yaitu : yang terjadi di dalam masyarakat maupun
a. Pendekatan Otoritarian perubahan sosial kemasyarakatan. Untuk itu
b. Pendekatan Tokenisme pemerintah Desa selaku kepala pemerintahan
c. Pendekatan Partisipatoris dalam usaha mengantisipasi perubahan –
perubahan tersebut memiliki kemampuan
Pembangunan Desa untuk berpikir dan berbuat secara rasional
Istilah Pembangunan (develompment) telah dalam mengambil keputusan yang akan terjadi
menjadi Bahasa dunia. Hasrat bangsa-bangsa di tengah-tengah masyarakat.
untuk mengejar masa depan yang lebih baik Disamping itu keputusan yang nantinya akan
menurut kondisi dan cara masing-masing, diambil tanpa memberatkan rakyat banyak.
melahirkan berbagai konsep pembangunan Kemudian secara lebih jelas dan detail, peran
seperti pertumbuhan (growth), modernisasi pemerintah dalam pembangunan nasional
(modernization), rekonstruksi dikemukakan oleh Siagian yaitu pemerintah
(reconstruction), pembaharuan (innovation), memainkan peranan yang dominan dalam
perubahan sosial (sosial change) dan lain-lain. proses pembangunan. Peran yang disoroti
Menurut Rahardjo Adisasmita (2006:3.) adalah sebagai stabilitator, innovator,
Pembangunan perdesaan merupakan bagian modernisator, pelopor dan pelaksana sendiri
integral dari pembangunan nasional, kegiatan pembangunan tertentu. Strategi lain
merupakan usaha peningkatan kualitas yang dilakukan oleh pemerintah Desa dalam
sumber daya manusia peDesaan dan rangka mendorong keinginan masyarakat
masyarakat secara keseluruhan yang Desa untuk berpastisipasi dalam
dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan pembangunan Desa yaitu sebagai berikut:
pada potensi dan kemampuan perDesaan. 1. Pembinaan terhadap masyarakat
Dalam pelaksanaannya, pembangunan 2. Pelayan terhadap masyarakat
perDesaan seharusnya mengacu pada 3. Pengembangan terhadap
pencapaian tujuan pembangunan yaitu masyarakat
mewujudkan kehidupan masyarakat peDesaan
yang mandiri, maju, sejahtera dan
berkeadilan.
METODE PENELITIAN yang berbeda sesuai bidang ilmu serta
Metode ini menggunakan metode penelitian pendidikan yang dimiliki. Walaupun dengan
kualitatif. Informan yaitu 1 orang Kepala tugas yang berbeda-beda artinya bahwa dalam
Desa, 1 orang Ketua Unit Usaha (BUMDes), melaksanakan tugas organisasi harus
1 orang Sekretaris (BUMDes), 1 orang BPD, bergerak dalam satu komando yaitu pemimpin
1 orang LPMD, 2 orang Tokoh organisasi dalam hal ini kepala Desa, akan
Masyarakat/organisasi, 2 orang masyarakat. tetapi hal ini tidak dilakukan sepenuhnya oleh
Teknik Pengumpulan Data yan dipakai yaitu pemerinha Desa paslaten.
Teknik Wawancara, Teknik Obsevasi, dan
Pengarahan
Teknik Dokumentasi. Serta Teknik Analisis
Agar tujuan organisasi dapat tercapai sesuai
yang di pakai yaitu Reduksi Data, Penyajian
dengan rencana, maka dalam pengelolaan
Data, serta Penarik Kesimpulan.
program sangat dibutuhkan adanya
bimbingan, saran yang membangun bagi
kelancaran suatu organisasi. Mulai sejak tahap
HASIL DAN PEMBAHASAN
perencanaan program, pengorganisasian
Hasil Wawancara
sampai ke tahap pengawasan tidak dilakukan
Berdasarkan deskriptif dari hasi wawancara
pengarahan oleh kepala Desa kepada seluruh
dengan narasumber di atas, maka berikut
perangkat pemerintah Desa yang ada agar
adalah rangkuman dari semua narasumber
mereka dapat bekerja sesuai peraturan yang
berdasarkan indikator :
ada baik aturan yang dibuat oleh organisasi itu
Perencanaan sendiri maupun aturan perundang-undangan
Perencanaan dalam pengelolaan dana Desa yang berlaku. Padahal pengarahan bagi staf
sangatlah penting dibuat sebagai dasar atau organisasi itu penting agar mereka tidak
panduan guna menentukan tindakan-tindakan menyimpang dalam melaksanakan tugas serta
apa yang dilakukan kedepan dalam rangka memiliki keteraturan dalam menyelesaikan
mewujudkan pembangunan di Desa Paslaten. pekerjaan, namun hal tersebut tidak
Perencanaan dibuat melalui proses penetapan dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini
tujuan, menetapkan prosedur serta program Kepala Desa Paslaten.
apabila prosedur ini dilakukan dengan baik
Pengawasan
maka akan menghasilkan suatu program
Pengawasan adalah suatu proses untuk
pembangunan yang dapat mengakomodir
mengetahui apakah pekerjaan yang telah
kepentingan masyarakat secara menyeluruh
dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan apa
dan bukan hanya untuk kepentingan
yang telah ditetapkan atau diharapkan. Pada
sekelompok orang saja.
tahap pengawasan dalam pengelolaan dana
Pengorganisasian Desa di Desa Paslaten dijumpai masih
Pengorganisasian dalam sebuah organisasi lemahnya pengawasan pemerintah terutama
pemerintahan. Pengorganisasian sangatlah dalam pelaksanaan proyek sehingga ada
penting mengingat bahwa dalam banyak masalah yang muncul terutama
melaksanakan tugas setiap aparatur mengenai kualitas pekerjaan yang tidak
mempunyai fungsi yang berbeda satu sama sesuai standar, tidak selesai sesuai waktu yang
lainnya dan bekerja sesuai bidang tugasnya ditentukan serta penggunaan dana yang
masing-masing. Seperti dalam hal dipertanggungjawabkan secara transparan
pengelolaan dana Desa, secara organisasi atau dipublikasikan.
yang bertanggung jawab adalah kepala Desa
akan tetapi kepala Desa tidak bekerja sendiri, PEMBAHASAN
dia dibantu oleh para stafnya dan masing- Pengelolaan yang baik dalam suatu
masing staf tersebut mempunyai keahlian manajemen organisasi yang dijalankan
menjadi tujuan awal yang ingin dicapai oleh pasti akan mendapat dukungan
setiap instansi baik pemerintah, BUMN sepenuhnya dari semua elemen
maupun swasta hal ini mau menyatakan masyarakat akan tetapi jika program
bahwa betapa pentingnya suatu manajemen pembangunan tidak menyentuh
pengelolaan keuangan disetiap instansi perlu kepentingan masyarakat dan hanya
mendapatkan perhatian yang sangat serius kepentingan kelompok tertentu
baik dari unsur pengelolaannya maupun dari masyarakat pasti tidak akan
masyarakat. Pengelolaan yang baik adalah mendukungnya dan itu akan
mengikuti prosedur manajemen pengelolaan menimbulkan masalah.
seperti apa yang telah dikemukakan oleh b. Penetapan Prosedur
seorang ahli manajemen yaitu George Terry Setiap organisasi dalam
(2000 : 15) yang menyatakan bahwa, menjalankan fungsinya harus
pengelolaan merupakan sebuah proses yang mengikuti apa yang disebut
khas, yang terdiri dari tindakan – tindakan prosedur atau aturan-aturan yang
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan telah ditetapkan sebelumnya
dan pengawasan yang dilakukan untuk sehingga dalam menjalankan tugas-
menentukan serta mencapai sasaran yang tugas ada keteraturan seperti dalam
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber pengelolaan keuangan Desa dalam
daya manusia serta sumberf daya lain. Sejalan mengelola keuangan Desa telah
dengan hal tersebut dalam pembahasan hasil ditetapkan aturan-aturan yang
penelitian ini penulis mencoba menjadi dasar pelaksanaan sehingga
menguraikannya berdasarkan prosedur kepala Desa dalam mengelola
pengelolaan sebagaimana yang telah keuangan Desa harus mengikuti atau
disebutkan diatas yaitu : berdasarkan tahapan atau langkah-
1. Perencanaan (planning) langkah yang telah ditetapkan
Perencanaan adalah keseluruhan proses sungguhpun dalam prakteknya
pemikiran dan penetuan program secara masih dijumpai beberapa program
matang dari apa yang akan dikerjakan dan kegiatan yang dilaksanakan
dimasa yang akan datang dalam rangka tidan mematuhi atau mengikuti
mencapai suatu hasil yang diinginkan prosedur yang telah ditetapkan.
dan juga proses mendefinisikan suatu c. Program
tujuan dan strategi untuk mencapai Pada dasarnya program adalah hasil
tujuan tersebut dan mengembangkannya. dari suatu perencanaan yang
Proses atau tahapan yang akan dilakukan dilakukan agar tujuan organisasi
meliputi : dapat tercapai, dan untuk dapat
a. Penetapan tujuan melaksanakan program tersebut
Penetapan tujuan dalam diperlukan suatu kerjasama yang
pelaksanaan pengelolaan dana Desa baik dari orang-orang yang terlibat
merupakan langkah utama dalam dalam pelaksanaan program tersebut
membuat perencanaan sehingga dan dari hasil penelitian yang
dalam pelaksanaannya nanti bisa dilakukan menggunakan teknik
terarah sesuai dengan tujuan dan wawancara diperoleh gambaran
hasil yang ingin dicapai. bahwa dalam pelaksanaan program
Melaksanakan pembangunan adalah pembangunan di Desa Paslaten
salah satu program pemerintah Desa Kecamatan Langowan Barat tidak
yang ingin dicapai apalagi program menunjukkan adanya kerjasama
tersebut berkaitan dengan yang baik diantara pemerintah Desa,
pemenuhan kebutuhan masyarakat tokoh masyarakat, tokoh agama
serta masyarakat itu sendiri. Hal ini juga dana-dana yang dari pusat masih
dilihat dari kurangnya komunikasi tidak banyak yang tahu terutama
antara kepala Desa dengan orang- masyarakat Desa berapa anggaran dan
orang selaku pelaksana program juga pengeluaran dan dipakai untuk
tersebut. pembangunan apasaja masih belum
2. Pengorganisasian diketahui sehingga hal ini perlu
Organisasi adalah sekelompok orang diperhatikan lebih lagi oleh Pemerintah
(dua atau lebih) yang secara formal Desa agar lebih meningkatkan
dipersatukan dalam suatu kerjasama transparansi atau keterbukaan kepada
untuk mencapai tujuan yang telah masyarakat agar Supaya tidak ada
ditetapkan. Untuk kerja sama dari kesalahpahaman dari masyarakat Desa
pemerintah Desa dengan masyarakat kepada pemerintah Desa mengenai
dilihat dari uraian diatas pemerintah Desa pengelolaan keuangan.
kurang melibatkan masyarakat proses 4. Pengawasan
pembangunan Desa hal ini dilihat dari Pengawasan adalah suatu upaya yang
hasil wawancara dengan masyarakat sistematik untuk menetapkan kinerja
menyebutkan bahwa pemerintah kurang standar pada perencanaan untuk
mengikutsertakan masyarakat dalam merancang sistem umpan balik
proses pengelolaan dana pembangunan. informasi, untuk membandingkan kinerja
Dan juga setiap ada pengambilan aktual dengan standar yang telah di
keputusan pemerintah Desa tidak tentukan untuk menetapkan apakah telah
melibatkan masyarakat dan hanya ada terjadi suatu penyimpangan tersebut,
aparatur Desa saja yang diikutsertakan serta untuk mengambil tindakan
dalam pengambilan suatu keputusan perbaikan yang diperlukan untuk
tersebut. Hal ini tentunya mendorong menjamin bahwa semua sumber daya
agar pemerintah Desa ada keterbukaan perusahaan telah digunakan seefektif dan
dengan masyarakat. Agar masyarakat seefisien mungkin guna mencapai suatu
ikut serta berpartisipasi dalam tujuan. Dari segi pengawasan dalam
pelaksanaan pembangunan yang ada di pengelolaan keuangan di Desa Paslaten
Desa khususnya Desa Paslaten Kecamatan Langowan Barat masih
Kecamatan Langowan Barat. belum berjalan dengan baik mulai dari
3. Pengarahan bukti pelaporan hingga
Pengarahan adalah suatu fungsi pertanggungjawaban belum jelas
kepemimpinan manajer untuk bagaimana pemasukan dan pengeluaran
meningkatkan kualitas suatu organisasi keuangan sehingga ada banyak
atau keinginan untuk membuat orang lain masyarakat yang belum terlalu
mengikuti keinginannya dengan kata lain mengetahui bagaimana kinerja
suatu fungsi kepemimpinan manajer pemerintah Desa terkait dengan
untuk meningkatkan efektifitas dan pengelolaan keuangan dan pembangunan
efisiensi kerja secara maksimal serta karena tidak dilakukan secara transparan.
menciptakan lingkungan kerja yang Untuk menciptakan efektifitas dan
sehat, dinamis, dan lain-lain. efisiensi dalam Pengelolaan Keuangan
Untuk pengarahan terkait dengan Desa maka diperlukan Asas-Asas
Pengelolaan Keuangan Desa dilihat dari Pengelolaan Keuangan Desa yang
hasil wawancara oleh peneliti saat ini dilakukan secara transparansi, akuntabel
masih kurang adanya pengarahan karena dan partisipatif.
untuk keterbukaan dari pemerintah Desa
kepada masyarakat masih kurang dan
PENUTUP desa, namun sejauh ini pemerintah dinilai
Kesimpulan kurang terbuka kepada masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian yang ada maka terutama dalam hal pertanggungjawaban
penulis menyimpulkan Pengelolaan Dana keuangan tidak dilakukan secara
Desa Dalam Pembangunan Di Desa Paslaten transparan atau terbuka kepada
Kecamatan Langowan Barat Kabupaten masyarakat.
Minahasa maka diperolehlah kesimpulan
yaitu : DAFTAR PUSTAKA
1. Bahwa untuk perencanaan, pemerintah
didesa Paslaten sudah melakukan Adisasmita, Raharjo. 2006. Administrasi
perencanaan terkait dengan pengelolaan Pembangunan (Konsep, Dimensi dan
dana desa dan program pembangunan di Strategi). Jakarta : Bumi Aksara.
Desa, namun dalam hal ini pemerintah Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian
desa masih kurang melibatkan Kualitatif (Teori dan Praktek). Malang
masyarakat didalamnya termasuk : Bumi Aksara.
menyerap aspirasi mereka dan juga Griffin Ricky W. 1990. Dalam buku
masih kurangnya keterbukaan mengenai Bussiness. Edisi ke 8.
pengeluaran anggaran pembangunan Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen
yang ada di desa. Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi.
2. Dalam hal pengorganisasian dapat Moleong, I. J.. 2007. Metode Penelitian
dikatakan masih kurang atau lemah, hal Kualitatif . Bandung : Remaja Karya.
ini dapat dilihat dari kurangnya kerja Ohama, Y. 1999. Kerangka Teoritis dan
sama antara pemerintah Desa Paslaten Metode – Metode Praktis untuk
dengan masyarakatnya dan ini dapat Participatory Local Social
dibuktikan dengan kurangnya tingkat Development. Jakarta : Pelatihan
partisipasi masyarakat dalam menunjang Internasional JICA untuk PLSD, JICA,
program pembangunan yang ada. Nagoya Persada.
3. Pengarahan adalah salah satu fungsi Pratikno, R. 1979. Komunikasi
manajemen yang harus dijalankan oleh Pembangunan. Bandung : penerbit
seorang pemimpin dalam rangka Alumni.
memberikan bimbingan, motivasi saran Siangian, Sondang P. 2005. Fungsi – Fungsi
serta petunjuk – petunjuk teknis kepada Manajerial. Edisi revisi. Jakarta : PT.
bawahan dalam menjalankan tugas Bumi Aksara.
namun dalam hal ini kurang dipraktekkan Suharsimi, Arikunto. 1993. Manajemen
oleh kepala desa sehingga bawahan Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo
bahkan masyarakat kebingungan dan Persada.
bertanya – tanya apa yang harus Sugiyono, 2015. Memahami Penelitian
dilakukan atau dikerjakan karena tidak Kualitatif, Bandung : Alfabeta.
adanya pembagian tugas yang jelas Terry George R. 2000. Prinsip – Prinsip
kepada bawahan serta petunjuk kepada Manajemen (edisi bahasa Indonesia).
masyarakat mengenai apa yang mereka Bandung : PT. Bumi Aksara.
harus kerjakan terutama dalam
menunjang program pemerintah.
4. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sumber – Sumber lain :
dan masyarakat memegang peran yang Buku Sejarah dan Profil Desa Paslaten
sangat penting dalam mengawasi Ejournal.unsrat.ac.id
jalannya roda di Desa termasuk Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
menyangkut pengelolaan keuangan di tentang Desa . 1
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Peraturan Menteri keuangan Nomor 49 Tahun
Tahun 2017 tentang Pedoman 2016 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa 2
Peraturan Pemerintah (PP ) Nomor 60 Tahun
2014

Anda mungkin juga menyukai